Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN BELA NEGARA

Bela negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara
tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam
kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.

Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari
pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan
sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui
pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa
tersebut.

Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah tentara atau
perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari
rancangan tanpa sadar (wajib militer).

DASAR HUKUM BELA NEGARA

Dilansir dari laman resmi Kesbangpol Sulsel, ada beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib
Bela Negara. Berikut antara lain:

•Tap MPR No.VI tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional

•Undang-undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat

•Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI, diubah oleh Undang-
undang Nomor 1 Tahun 1988

•Tap MPR No.VI tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan Polri

•Tap MPR No.VII tahun 2000 tentang Peranan TNI dan Polri

•Amandemen UUD '45 pasal 30 ayat 1- 5 dan pasal 27 ayat 3.

•Undang-undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

•Undang-undang No.56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih

PENGERTIAN TNI

Tentara Nasional Indonesia (disingkat TNI) adalah nama untuk angkatan bersenjata dari negara
Indonesia. Pada awal dibentuk, lembaga ini bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) kemudian
berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI), dan berganti nama menjadi Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Kemudian setelah pemisahan antara militer dengan kepolisian
maka diubah kembali menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini.

PERAN TNI

TNI berperan sebagai alat negara di bidang pertahanan yang dalam menjalankan tugas berdasarkan
kebijakan dan keputusan politik negara.

FUNGSI TNI

(1) TNI sebagai alat pertahanan negara, berfungsi sebagai;

penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri
terhadap kecelakaan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa;

penindak terhadap setiap bentuk ancaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a; dan

pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan keamanan .

(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), TNI merupakan komponen utama
sistem pertahanan negara.

TUGAS TNI

(1) Tugas pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, serta melindungi melindungi bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari
ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara .

(2) Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan:

A. operasi militer untuk perang;

B. operasi militer selain perang, yaitu untuk:

1.Mengatasi gerakan separatis bersenjata;

2.Mengatasi pemberontakan bersenjata;


3.Mengatasi aksi terorisme;

4.Mengamankan perbatasan;

5.Mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis;

6.Bantuan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri;

7.Mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya;

8.Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem
pertahanan semesta;

9.Membantu tugas pemerintahan di daerah;

10.Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan dan ketertiban
masyarakat yang diatur dalam undang-undang;

11.Membantu mengamankan tamu negara setingkat kepala negara dan perwakilan pemerintah asing yang
berada di Indonesia;

12.Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan memberikan bantuan kemanusiaan;

13.Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue); serta

14.Membantu pemerintah dalam pengamanan pelayaran dan penerbangan terhadap pembajakan,


perompakan dan penyelundupan.

PENGERTIAN POLRI

Kepolisian Negara Republik Indonesia (disingkat Polri) adalah Polisi Nasional di Indonesia, yang
bertanggung jawab langsung di bawah Presiden. Sebelumnya Polisi ini bernama Badan Polisi Negara
(BPN), Djawatan Polisi Negara (DPN) dan Angkatan Kepolisian Republik Indonesia (AKRI). Polri
mempunyai moto Rastra Sewakotama yang artinya Abdi Utama bagi Nusa Bangsa. Polri mengemban
tugas-tugas Polisi di seluruh wilayah Indonesia yaitu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
menegakkan hukum; dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat .

PERAN POLRI

1. mendukung tetap tegaknya negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945:

2. melakukan penyuluhan kesadaran hukum bagi warga negara

3. melakukan pengaturan lalu lintas dan memberikan pengayoman keamanan bagi warga negara;
4. memberikan perlindungan keamanan dari berbagai tindak kejahatan terhadap warga negara;

5. melakukan proses penyidikan dan penyelidikan terhadap berbagai tindak kejahatan.

FUNGSI POLRI

Pasal 2 :” Fungsi Kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan Negara di bidang pemelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman dan pelayanan
masyarakat”. Sedangkan Pasal 3: “(1) Pengemban fungsi Kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang dibantu oleh : a. kepolisian khusus, b. pegawai negri sipil dan/atau c. bentuk-bentuk
pengamanan swakarsa. (2) Pengemban fungsi Kepolisian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)huruf
a,b, dan c, melaksanakan fungsi Kepolisian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang menjadi
dasar hukum masing-masing.

TUGAS POLRI

Tugas pokok Kepolisian

Pasal 13: Tugas Pokok Kepolisian Negara Rrepublik Indonesia dalam UU No.2 tahun 20002 adalah
sebagai berikut:

a. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat

b. Menegakkan hukum

c. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.", penjabaran tugas


Kepolisian di jelaskan lagi apada Pasal 14 UU Kepolisian RI .

3. Kewenangan Kepolisian Pada Pasal 15 dan 16 UU Kepolisian RI adalah perincian mengenai tugas dan
wewenang Kepolisian RI, sedangkan Pasal 18 berisi tentang diskresi Kepolisian yang didasarkan kepada
Kode Etik Kepolisian.

Sesuai dengan rumusan fungsi, tugas pokok, tugas dan weweang Polri sebagaimana diatur dalam UU No.
2 tahun 2002, maka dapat dikatakan fungsi utama kepolisian meliputi :

1. Tugas Pembinaan masyarakat (Pre-emtif) Segala usaha dan kegiatan pembinaan masyarakat untuk
meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum dan peraturan perundang-undangan . Tugas Polri
dalam bidang ini adalah Community Policing, dengan melakukan pendekatan kepada masyara secara
sosial dan hubungan mutualisme maka akan tercapai tujuan dari community policing tersebut Namun,
konsep dari Community Policing itu sendiri saat ini sudah bias dengan pelaksanaannya di Polres-polres .
Sebenarnya seperti yang disebutkan diatas, dalam mengadakan perbandingan sistem kepolisian Negara
luar, selain harus dilihat dari administrasi pemerintahannya, sistem kepolisian juga terkait dengan karakter
sosial masyarakatnya.

Konsep Community Policing sudah ada sesuai karakter dan budaya Indonesia ( Jawa ) dengan melakukan
sistem keamanan lingkungan ( siskamling) dalam komunitas-komunitas desa dan kampong, secara
bergantian masyarakat merasa bertangggung jawab atas keamanan wilayahnya masing-masing. Hal ini
juga ditunjang oleh Kegiatan babinkamtibmas yang setiap saat harus selalu mengawasi daerahnya untuk
melaksanakan kegiata-kegiatan khusus.

Tugas di bidang Preventif

Segala usaha dan kegiatan di bidang kepolisian preventif untuk memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, memelihara keselematan orang, benda dan barang termasuk memberikan perlindungan dan
pertolongan , khususnya mencegah terjadinya pelanggaran hukum. Dalam melaksanakan tugas ini
diperlukan kemampuan professional tekhnik tersendiri seperti patrolil, penjagaan pengawalan dan
pengaturan.

Tugas di bidang Represif

Di bidang represif terdapat 2 (dua) jenis Peran dan Fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia yaitu
represif justisiil dan non justisiil. UU No. 2 tahun 2002 memberi peran Polri untuk melakukan tindakan-
tindakan represif non Justisiil terkait dengan Pasal 18 ayat 1(1) , yaitu wewenang ” diskresi kepolisian”
yang umumnya menyangkut kasus ringan.

KUHAP memberi peran Polri dalam melaksanakan tugas represif justisil dengan menggunakan azas
legalitas bersama unsur Criminal Justice sistem lainnya. Tugas ini memuat substansi tentang cara
penyidikan dan penyelidikan sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan
lainnya. Bila terjadi tindak pidana, penyidik melakukan kegiatan berupa:

1. Mencari dan menemukan suatu peristiwa Yang dianggap sebagai tindak pidana;

2. Menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan;

3. Mencari serta mengumpulkan bukti;

4. Membuat terang tindak pidana yang terjadi;

5. Menemukan tersangka pelaku tindak pidana.


TUGAS AKHIR PKN
KELAS IX B
Fungsi peran TNI & polri
dalam upaya bela negara

Anda mungkin juga menyukai