Anda di halaman 1dari 2

Bela Negara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

A. Makna Bela Negara


Dalam kehidupan sehari –hari kita mengenal adanya istilah BELA, Seperti contoh : “Saya akan bela
kamu kalau kamu itu benar”. Kata bela disana mengandung arti Melindungi, Siap berkorban yang
didasari oleh sikap menyayangi
Demikian juga dalam Konteks, terhadap negara
Pengertian Bela Negara Bela Negara merupakan sebuah tekad, sikap, tindakan dan perilaku warga
negara yang dilakukan dengan teratur, menyeluruh, dan juga terpadu yang dijiwai dan didasari oleh
kecintaan kepada NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
Bangsa dan juga Negara.
Membela itu merupakan Hak dan sekaligus Kewajiban bagi seseorang, sehingga sering dikatakan
bahwa yang melakukan pembelaan terhadap kebenaran sering disebut pahlawan, sehingga
menibulkan rasa bangga bagi yang melakukan dan yang dibela. Demikian juga terhadap Negara.
Dalam Pasal 27 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945, dijelaskan bahwa setiap warga negara itu memiliki hak
dan kewajiban dalam upaya pembelaan negara. Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar
manusia juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
Selanjutnya, ditegaskan dalam Pasal 9 ayat (1) UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara”. Kata “kewajiban” dalam ketentuan tersebut, mengandung
makna bahwa dalam keadaan tertentu, negara dapat memaksa setiap warga negara untuk ikut serta
dalam pembelaan negara.
Menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yang dimaksud dengan bela negara
adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Berdasarkan pengertian bela negara di atas, dapat dipahami
bahwa membela negara itu bukan hanya tugas dan tanggung jawab dari aparat keamanan, seperti
polisi atau TNI saja melalui teknik dan strategi militer, namun juga hak sekaligus kewajiban seluruh
rakyat Indonesia dalam membela negara sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.

B. Peraturan Perundang-undangan yang Mengatur Bela Negara 1. UUD NRI Tahun 1945
a. Pasal 27 ayat (3) yang berbunyi: “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
b. Pasal 30 ayat (1) yang berbunyi: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara”.
c. Pasal 30 ayat (2) yang berbunyi: “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan pendukung”.
d. Pasal 30 ayat (3) yang berbunyi: “Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan

Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara”.
e. Pasal 30 ayat (4) yang berbunyi: “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum”.
f. Pasal 30 ayat (5) yang berbunyi: “Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal terkait dengan pertahanan
dan keamanan diatur dengan undang-undang”.

2. Ketetapan MPR
a. Ketetapan MPR RI No. IV/MPR/2000 tentang Pemisahan TNI dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia. Berdasarkan Ketetapan MPR tersebut, TNI dan Polri secara kelembagaan terpisah
dengan peran dan fungsi masing-masing. Peran dan fungsi tersebut, di antaranya sebagai berikut
1) TNI adalah alat negara yang berperan dalam pertahanan negara.
2) Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang berperan dalam memelihara
keamanan.
3) Dalam hal terdapat keterkaitan kegiatan pertahanan dan kegiatan keamanan TNI dan warga
negara Republik Indonesia harus bekerja sama dan saling membantu.
b. Tap MPR RI No. VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasional Indonesia dan Peran Kepolisian
Negara Republik Indonesia. Peran TNI adalah sebagai berikut:
1) TNI merupakan alat negara yang berperan sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2) TNI sebagai alat pertahanan negara bertugas pokok menegakkan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun
1945 serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
3) TNI melaksanakan tugas negara dalam penyelenggaraan wajib militer bagi warga negara yang
diatur dengan UU.
Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Kepolisian Negara RI merupakan Kepolisian Nasional yang organisasinya disusun secara berjenjang
dari tingkat pusat sampai tingkat daerah
2) Dalam menjalankan perannya Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib memiliki keahlian dan
keterampilan secara profesional.

3. Undang-Undang :
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
b. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
c. Undang-Undang Nomor. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia.
d. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia pasal 68, yang menyatakan
bahwa setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, yang menyatakan bahwa
pertahanan menjadi salah satu bidang yang tidak diotonomikan kepada pemerintah daerah

Anda mungkin juga menyukai