Anda di halaman 1dari 7

Nama : Shaffa Audy Azahwa Prasetya

Kelas : X-IPA 4

No.absen : 30

Tugas 6 PPKN Tanggal 1 Maret 2022


"Mencari 15 Pasal yang Terdapat dalam Materi Bab 5 dan 6"

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah


mengatur dalam Pasal 28D ayat (1) bahwa "Setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama
dihadapan hukum."

Contoh : Pemungutan pajak harus dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada
dalam Undang-undang yang berlaku sehingga ada kejelasan dari subjek, objek,
dan besarnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak. Hal tersebut
meruapakan salah satu contoh kepastian hukum.

2. UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 Ayat (3) mengamanatkan bahwa "Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara."

Contoh : Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis sehingga bisa


membentuk keluarga yang sadar dan taat akan hukum yang berlaku. Sealin itu,
kita juga bisa meningkatkan iman dan takwa serta ilmu pengetahuan dan
teknologi dilingkungan sekolah dalam upaya membela negara untuk menaati tata
tertib yang berlaku di sekolah.

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat (1)


tentang Pertahanan Negara yang berbunyi "Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara."

Contoh : Cara kita dalam mempertahankan negara Indonesia yaitu dengan saling
mengahrgai, menghormati, dan mencintai sesama warga negara Indonesia. Hal
tersebut merupakan penerapan dasar dalam upaya pembelaan negara.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 1 Ayat (1),


yaitu "Pertahanan keamanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan
negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara."

Contoh : Sistem pertahanan keamanan yang kita jalani adalah pertahanan negara
Indonesia bersifat rakyat semesta yaitu melibatkan seluruh rakyat Indonesia dan
semua sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, dan segenap
wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan.

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan


Pokok Hankam Negara RI, diubah oleh Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 1988 menjadi berikut :

 Pasal 21

(1) Anggota Angkatan Bersenjata diperoleh secara sukarela dan wajib dari
warga negara yang memenuhi persyaratan.

(2) Ketentuan-ketentuan tentang anggota Angkatan Bersenjata sebagaimana


dimaksud ayat (1) pasal ini diatur lebih lanjut dengan undang-undang.

 Pasal 22

(1) Anggota Cadangan Tentara Nasional Indonesia diperoleh secara sukarela dan
wajib dari :
a. Anggota Angkatan Bersenjata yang telah menyelesaikan masa dinasnya
sebagai anggota Angkatan Bersenjata;

b. Warga negara yang memenuhi persyaratan.

(2) Ketentuan-ketentuan tentang anggota Cadangan Tentara Nasional Indonesia


sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Undang-Undang.

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan


Negara Pasal 9 ayat (2) menjelaskan bahwa "Keikutsertaan warga negara dalam
upaya bela negara dimaksud dalam Ayat 1 diselenggarakan melalui kegiatan-
kegiatan sebagai berikut."

1) Pendidikan Kewarganegaraan

2) Pelatihan dasar kemiliteran

3) Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan

4) Pengabdian sesuai dengan profesi

7. UU Nomor 17 Tahun 2011 Pasal 31 tentang Intelijen Negara yang bunyinya


sebagai berikut : “ Badan Intelijen Negara memiliki wewenang melakukan
penyadapan, pemeriksaan aliran dana, dan penggalian informasi terhadap
sasaran yang terkait dengan:

a.) Kegiatan mengancam kepentingan dan keamanan nasional meliputi ideologi,


politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, dan sektor
kehidupan masyarakat lainnya, termasuk pangan, energi, sumber daya alam, dan
lingkungan hidup.

b.) Kegiatan terorisme, separatisme, spionase, dan sabotase yang mengancam


keselamatan, keamanan, dan kedaulatan nasional, termasuk yang sedang
menjalani proses hukum.”
8. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 7 tentang Penyelenggaraan
Pertahanan Negara sebagai berikut.

(1) Pertahanan negara, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, diselenggarakan


oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan negara.

(2) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan


Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama dengan didukung oleh
komponen cadangan dan komponen pendukung.
(3) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman nonmiliter
menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur
utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung
oleh unsur-unsur lain dari kekuatan bangsa.

9. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (2) tentang Penetapan


Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme berbunyi, "Terorisme adalah perbuatan
yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan
suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban
yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran
terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas
internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.

10. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 pada Bab Penyelenggaraan


Pertahanan Negara Pasal 10 menjelaskan bahwa :

(1) Tentara Nasional Indonesia berperan sebagai alat pertahanan Negara


Kesatuan Republik Indonesia.

(2) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara.
(3) Tentara Nasional Indonesia bertugas melaksanakan kebijakan pertahanan
negara untuk :

a. Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah.

b. Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa.

c. Melaksanakan Operasi Militer Selain Perang; dan

d. Ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan
internasional.

11. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional berisi tentang Kedudukan dan Hubungan Tata-Kerja Lembaga
Tertinggi Negara dengan/atau antar Lembaga-Lembaga Tinggi Negara.

Contoh : Sikap tanah air yang diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan


bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi, golongan, dan agama. Serta
mewujudkan pembangunan bangsa dengan tindakan nyata dan prestasi.

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1954 tentang Pokok-


Pokok Perlawanan Rakyat menimbang:

1) Bahwa rakyat Indonesia dengan perjuangan dan pengorbanan telah


menegakkan Negara Republik Indonesia;

2) Bahwa kedaulatan, kehormatan dan kepentingan Negara Republik Indonesia


selanjutnya harus dipertahankan terhadap ancaman dan pelanggaran dari
manapun juga;

3) Bahwa pertahanan Negara tersebut menjadi hak dan kewajiban setiap warga
negara;

4) Bahwa perlu diadakan ketentuan-ketentuan yang mengatur pertahanan


Negara;
13. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya
Nasional untuk Pertahanan Negara Pasal 1 Ayat (1) berbunyi :"Pertahanan
Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap
bangsa dari ancaman serta gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara."

Contoh : Pengelolaan sumber daya nasional untuk pertahanan negara


sebagaimana dimaksud dalam pasal tersebut dilaksanakan melalui upaya bela
negara, membangun komponen utama, penataan komponen pendukung,
pembentukan komponen cadangan, dan mobilisasi serta demobilisasi.

14. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 Pasal 6


menjelaskan fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara yaitu sebagai berikut :

(1) TNI, sebagai alat pertahanan negara, berfungsi sebagai:

a. penangkal terhadap setiap bentuk ancaman militer dan ancaman bersenjata


dari luar dan dalam negeri terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa;

b. penindak terhadap setiap bentuk ancaman sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) huruf a; dan
c. pemulih terhadap kondisi keamanan negara yang terganggu akibat kekacauan
keamanan.

(2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), TNI
merupakan komponen utama sistem pertahanan negara.

15. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2019 Bagian Kedua


tentang Pendidikan Kewarganegaraan yang dituliskan dalam Pasal 7 yaitu :
(1) Pendidikan kewarganegaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (21
huruf a dilaksanakan melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara dengan
menanamkan nilai dasar Bela Negara.

(2) Pembinaan Kesadaran Bela Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan di lingkup:

a. pendidikan;

b. masyarakat; dan

c. pekerjaan.

(3) Nilai dasar Bela Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. cinta tanah air;

b. sadar berbangsa dan bernegara;

c. setia pada Pancasila sebagai ideologi negara;

d. rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan

e. kemampuan awal Bela Negara.

Anda mungkin juga menyukai