Anda di halaman 1dari 18

Mental Ideologi

1. Pancasila ( Landasan Idiil) – Tap MPR No II/MPR/1978


- Sila Pertama
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.

- Sila Kedua
8) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
9) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
10) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
11) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
12) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
13) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
14) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
15) Berani membela kebenaran dan keadilan.
16) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
17) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

- Sila Ketiga
18) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
19) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
20) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
21) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
22) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.
23) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
24) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

- Sila Keempat
25) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
26) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
27) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
28) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
29) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
30) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
31) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
32) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
33) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
34) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.

- Sila Kelima
35) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
36) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
37) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
38) Menghormati hak orang lain.
39) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
40) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
41) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
42) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
43) Suka bekerja keras.
44) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
45) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

2. UUD 1945 ( Landasan Konstitusional)


- Pasal 1
(1) Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
(2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar.***)
(3) Negara Indonesia adalah negara hukum. ***)

- Pasal 30
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.** )
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.**
)
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan laut dan Angkatan
Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara.** )
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.**)
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik
Indonesia, hubungan dan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang.** )

- Pasal 35
Bendera Negara Indonesia ialah sang merah Putih.

-Pasal 36
Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

-Pasal 36A
Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.**

-Pasal 36B
Lagu Kebangsaan ialah Indonesia Raya.**)

-Pasal 36C
Ketentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan diatur dengan undang-undang.**)
-Pasal 37
(1) Usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar dapat diagendakan dalam sidang
Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari
jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.****)
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan
ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.****)
(3) Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota
Majelis Permusyawaratan Rakyat.**** )
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan
persetujuan sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.****)
(5) Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan.**** )

TAP MPR
- No VI/MPR/2000 ( PEMISAHAN TNI POLRI)
Pasal 1
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia secara
kelembagaan terpisah sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing.

Pasal 2
(1) Tentara Nasional Indonesia adalah alat negara yang berperan dalam pertahanan
negara.
(2) Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara yang berperan dalam
memelihara keamanan.
(3) Dalam hal terdapat keterkaitan kegiatan pertahanan dan kegiatan keamanan,
Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia harus bekerja
sama dan saling membantu.

Pasal 3
(1) Peran Tentara Nasional Indonesia dan peran Kepolisian Negara Republik
Indonesia ditetapkan dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
(2) Hal-hal yang menyangkut Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia secara lengkap dan terperinci diatur lebih lanjut dalam undang-
undang secara terpisah.

Pasal 4
Ketetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
- NO VII/MPR/2000 ( PERAN TNI POLRI)

BAB I
TENTARA NASIONAL INDONESIA
Pasal 1
Jati diri Tentara Nasional Indonesia

(1) Tentara Nasional Indonesia merupakan bagian dari rakyat, lahir dan berjuang
bersama rakyat demi membela kepentingan negara.
(2) Tentara Nasional Indonesia berperan sebagai komponen utama dalam sistem
pertahanan negara.
(3) Tentara Nasional Indonesia wajib memiliki kemampuan dan keterampilan secara
profesional sesuai dengan peran dan fungsinya.

Pasal 2
Peran Tentara Nasional Indonesia

(1) Tentara Nasional Indonesia merupakan alat negara yang berperan sebagai alat
pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(2) Tentara Nasional Indonesia, sebagai Alat Pertahanan Negara, bertugas pokok
menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari ancaman dan
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.

Pasal 3
Susunan dan Kedudukan Tentara Nasional Indonesia

(1) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan
Angkatan Udara yang organisasinya disusun berdasarkan kebutuhan yang diatur
dengan undang-undang.
(2) Tentara Nasional Indonesia berada di bawah Presiden.
(3) Tentara Nasional Indonesia dipimpin oleh seorang Panglima yang diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
(4) a. Prajurit Tentara Nasional Indonesia tunduk kepada kekuasaan peradilan militer
dalam hal pelanggaran hukum militer dan tunduk kepada kekuasaan peradilan umum
dalam hal pelanggaran hukum pidana umum.
b. Apabila kekuasaan peradilan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (4a) pasal ini
tidak berfungsi maka prajurit Tentara Nasional Indonesia tunduk di bawah kekuasaan
peradilan yang diatur dengan undang-undang.

Pasal 4
Tugas Bantuan Tentara Nasional Indonesia

(1) Tentara Nasional Indonesia membantu penyelenggaraan kegiatan kemanusiaan


(civic mission).
(2) Tentara Nasional Indonesia memberikan bantuan kepada Kepolisian Negara
Republik Indonesia dalam rangka tugas keamanan atas permintaan yang diatur dalam
undang-undang.
(3) Tentara Nasional Indonesia membantu secara aktif tugas pemeliharaan
perdamaian dunia (peace keeping operation) di bawah bendera Perserikatan Bangsa-
Bangsa.

Pasal 5
Keikutsertaan Tentara Nasional Indonesia dalam Penyelenggaraan Negara

(1) Kebijakan politik negara merupakan dasar kebijakan dan pelaksanaan tugas
Tentara Nasional Indonesia.
(2) Tentara Nasional Indonesia bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak
melibatkan diri pada kegiatan politik praktis.
(3) Tentara Nasional Indonesia mendukung tegaknya demokrasi, menjunjung tinggi
hukum dan hak asasi manusia.
(4) Anggota Tentara Nasional Indonesia tidak menggunakan hak memilih dan dipilih.
Keikutsertaan Tentara Nasional Indonesia dalam menentukan arah kebijakan nasional
disalurkan melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat paling lama sampai dengan
tahun 2009.
(5) Anggota Tentara Nasional Indonesia hanya dapat menduduki jabatan sipil setelah
mengundurkan diri atau pensiun dari dinas ketentaraan.
BAB II
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Pasal 6
Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia

(1) Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan
dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum,
memberikan pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
(2) Dalam menjalankan perannya, Kepolisian Negara Republik Indonesia wajib
memiliki keahlian dan keterampilan secara profesional.

Pasal 7
Susunan dan Kedudukan Kepolisian Negara Republik Indonesia

(1) Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan Kepolisian Nasional yang


organisasinya disusun secara berjenjang dari tingkat pusat sampai tingkat daerah.
(2) Kepolisian Negara Republik Indonesia berada di bawah Presiden.
(3) Kepolisian Negara Republik Indonesia dipimpin oleh Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan
persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.
(4) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia tunduk pada kekuasaan peradilan
umum.

Pasal 8
Lembaga Kepolisian Nasional

(1) Presiden dalam menetapkan arah kebijakan Kepolisian Negara Republik


Indonesia dibantu oleh lembaga kepolisian nasional.
(2) Lembaga kepolisian nasional dibentuk oleh Presiden yang diatur dengan undang-
undang. (3) Lembaga kepolisian nasional memberikan pertimbangan kepada Presiden
dalam pengangkatan dan pemberhentian Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Pasal 9
Tugas Bantuan Kepolisian Negara Republik Indonesia

(1) Dalam keadaan darurat Kepolisian Negara Republik Indonesia memberikan


bantuan kepada Tentara Nasional Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.
(2) Kepolisian Negara Republik Indonesia turut secara aktif dalam tugas-tugas
penanggulangan kejahatan internasional sebagai anggota International Criminal
Police Organization - Interpol.
(3) Kepolisian Negara Republik Indonesia membantu secara aktif tugas pemeliharaan
perdamaian dunia (peace keeping operation) di bawah bendera Perserikatan Bangsa-
Bangsa.

Pasal 10
Keikutsertaan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam Penyelenggaraan Negara

(1) Kepolisian Negara Republik Indonesia bersikap netral dalam kehidupan politik
dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis.
(2) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak menggunakan hak memilih
dan dipilih. Keikutsertaan Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam menentukan
arah kebijakan nasional disalurkan melalui Majelis Permusyawaratan Rakyat paling
lama sampai dengan tahun 2009.
(3) Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dapat menduduki jabatan di luar
kepolisian setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas kepolisian.

BAB III
PENUTUP

Pasal 11
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ketetapan ini diatur lebih lanjut dengan
undang-undang.

Pasal 12
Ketetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
- No XI/MPR/1998 (PENYELENGGARAN NEGARA YANG
BERSIH DAN BEBAS KKN)

Pasal I
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia berketetapan untuk
memfungsikan secara proporsional dan benar Lembaga Tertinggi Negara, Lembaga
Kepresidenan, dan Lembaga-lembaga Tinggi Negara lainnya, sehingga
penyelenggaraan negara berlangsung sesuai dengan Undang Undang Dasar 1945.

Pasal 2
(1) Penyelenggara negara pada lembaga-lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif
harus melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab kepada
masyarakat, bangsa, dan negara.
(2) Untuk menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut, penyelenggara negara harus
jujur, adil, terbuka, dan terpercaya serta mampu membebaskan diri dari praktek
korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Pasal 3
(1) Untuk menghindarkan praktek-praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme, seseorang
yang dipercaya menjabat suatu jabatan dalam penyelenggaraan negara harus
bersumpah sesuai dengan agamanya, harus mengumumkan dan bersedia diperiksa
kekayaannya sebelum dan setelah menjabat.
(2) Pemeriksaan atas kekayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas dilakukan
oleh suatu lembaga yang dibentuk oleh Kepala Negara yang keanggotaannya terdiri
dari pemerintah dan masyarakat.
(3) Upaya pemberantasan tindak pidana korupsi dilakukan secara tegas dengan
melaksanakan secara konsisten undang-undang tindak pidana korupsi.

Pasal 4
Upaya pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme harus dilakukan secara tegas
terhadap siapapun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga, dan
kroninya maupun pihak swasta/konglomerat termasuk mantan Presiden Soeharto
dengan tetap memperhatikan prinsip praduga tak bersalah dan hak-hak, asasi
manusia.
Pasal 5
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Ketetapan ini diatur lebih lanjut dengan
Undang-undang.

Pasal 6
Ketetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
SILSILAH KELUARGA SECARA GARIS BESAR

REMAN

MAK GAEK RASYID Nur AISYAH GUDANG SITOMPUL SARINAH REMIN

SYAMSINAR RASYID H. AMIR SALIM SITOMPUL DEWI AMINAH ASMO SUJONO

DIAN DHEWANI SITUMPUL SLAMET SUGIARTO

1. DEWANTO BAGUS KUSUMO

2. DAMARJATI BAGUS SATRIO

KETERANGAN :

1 . Orang Tua Kandung

2 . KAKEK dari Garis keturunan


Ayah dan garis keturunan Ibu
3. BUYUT dari Garis keturunan
Ayah dan garis keturunan Ibu

SILSILAH NENEK DARI AYAH (DEWI AMINAH )

Canggah dari ibunya ayah

Rr UMI KULSUM R. TONDO WIJOYO

Buyut ( ortu
nenek )

Roro. Mursilah ALI ARJO

Kakek & nenek dr ayah

DEWI AMINAH ASMO SUJONO

Orang tua

DIAN DHEWANI SITOMPUL SLAMET SUGIARTO

1. DEWANTO BAGUS KUSUMO

2. DAMARJATI BAGUS SATRIO


SKEMA RUMAH TETANGGA

6.D 5.D
5C 4C 4.D 3.D 2.D 1.D @DPN Rmh 1.C 2.C 3.C 4C 5C 6.C
C
C

JALAN DESA BANARAN

6B 5.B 4.B 3.B 2.B 1.B RMH JATI 1.A 2.A 3.A 4A 5A 6A

Keterangan :
I. SEBELAH KANAN RUMAH
1A. Pekarangan kosong,
2.A Pak Sastro /sri juwati (pensiuanan Guru ),
3.A .ENDRAS (NURUL istri )Pegawai PLN,
4.A PURWADI . (WARUNG KOPI )
5.A, SUYANTO
6.A SUMADI (JUAL SEMBAKO)
II. SEBELAH KIRI RUMAH
1.B. JOKO ( PEMDA) Dyah Arifianti (dokter)
2.B Sukamto (pensiunan guru)
3.B Langgeng (guru) istri Erning DWI RINI K ( Pegawai Kelurahan)
4.B. EDY SUTRISNO / NUR HASNAH (PENSIUNAN PEMDA)
5.B. SUSILOWATI, (GURU) ./ Yuono
6.B SUNARTEJO,
7 B FUAT

III. DEPAN RUMAH KE KANAN


@ DEPAN RUMAH KETUA RT Pak syamsul,Hadi
1.C. Jenuri,(pegawai Pemda)
2.C. Pekarangan Kosong,
3.C Kantor DESA
4.C UDI WAHYONO (SWASTA)
5.C. Hermawan (PEG.KECAMATAN GURAH)
6.C. HARMINTO (PEG. KOPERASI)
IV DEPAN RUMAH KE KIRI
1.D. ANDIK TUKANG SERVIS TV
2.D. DHOFIR / NINA,(JUAL SEMBAKO)
3.D. IBU PRIYANTO,
4.D BU JAELAH
5.D MURYANTO PLN / SULAMI,
6.D KOMAIRUDIN
7 D KISWANDI
Saudara dari ayah

No Nama Lengkap P/W Usia/Thn Kandung/Tiri/Angk Pekerjaan Alamat


at

1. Siti Maunah W 80 Tahun Kakak Kandung Guru Kampung Tauladan


(Pensiunan) Gg 1, Kel. Pare, Kec
Pare, Kab. Kediri

Ds. Tempurejo, Kec.


Ibu Rumah
2. Kustiyah W 78 Tahun Kakak Kandung Tangga Pesantren, Kota
Kediri
(Almarhumah)

Guru
3. Umi Saroh W 76 Tahun Kakak Kandung (Pensiunan) Ds. Mangunrejo,
Kec. Gurah,
(Almarhumah) Kabupaten Kediri

Gg SPK No 23, Ds
4. Soepeno A P Kakak Kandung Polri Bangsal, Kec.
75 Tahun
(Almarhum) (Purn) Pesantren, Kota
Kediri

67 Tahun Gg SPK No 1, Ds
5. Sugiarti W Kakak Kandung Guru
Bangsal, Kec.
(Pensiunan) Pesantren, Kota
Kediri

Banaran No 78, RT
6. Hartini W 64 Tahun Kakak Kandung Telkom 07 RW 03, Kel
(Pensiunan) Banaran, Kec.
Pesantren, Kota
7. Sutariningsih W 63 Tahun Kakak Kandung Kediri
Guru Sungai Raya,
(Pensiunan)
Pontianak,
Kalimantan Barat

Saudara dari Bunda

Kandung/Tiri/Angk
No Nama Lengkap P/W Usia/Thn at Pekerjaan Alamat

1. Murba Sitompul P 70 Tahun Kakak Kandung Swasta Jl. Gading Indah


Utara II NH 16/No
10, Kelapa Gading,
Jakarta Utara

2. Sofyan Sitompul P 68 Tahun Kakak Kandung Hakim Jl.Masjid Gedong No


Agung 30, Pasar Rebo,
Jakarta Timur

Ibu Rumah
3. Budiwati Sitompul W 66 Tahun Kakak Kandung Tangga Jl.Boncel, Depok

Chudry Sitompul Dosen Jl. Kalibata Utara II


4. P 65 Tahun Kakak Kandung No 68, Jakarta
Selatan

5. Habib Sitompul
Jl. Zaitun VI No 7,
Swasta Kompleks Islamic
Village, Tanggerang
P 60 Tahun Kakak Kandung
6. Hendrawan
Sitompul
Swasta Jl. Zaitun VI No 7,
Komples Islamic
P 59 Tahun Kakak Kandung Village, Tanggerang

WAWANCARA MENTAL IDEOLOGI

1. Berapa kali saudara dalam sehari atau seminggu melaksanakan ibadah?


Jawab : 5 Kali
2. Bagaimana sikap saudara terhadap umat lainnya sedang beribadah atau memperingati
hari hari besar agama nya? s
Jawab : Pasal 29 ayat 2 , yaitu menghormati kepercayan
3. Menolong orang yang beda agama
Jawab: Karena sesuai dengan Pancasila sila ke 3 persatuan Indonesia jadi apapun
agama dan rasnya kita harus saling membantu satu sama lain.
4. Apabila ada teman atau tetangga di lingkungan rumah saudara yang berbeda keyakinan
memberikan undangan kepada saudara dalam perayaan peringatan hari raya kaga Maan
apakah yang akan Anda lakukan?
Jawab: yang pertama saya akan menghormati dan memberikan ucapan selamat,
jika upacara peringatan, tergantung karena ada upacara agama bersifat sacral jadi
ada agama yang mebolehkan agama lain mengikuti dan ada yang tidak
5. Apabila di dekat saudara ada seseorang yang membutuhkan pertolongan saudara ketika
saudara bertugas atau piket apa yang akan Anda lakukan?
6. Tokoh idola saudara
7. Organisasi yang pernah diikuti apakah setuju dengan legalitas LGBT di Indonesia?
8. Tap MPR nomor XXV / MPR / 1966 tentang larangan berdirinya PKI
9. Pendapat tentang Sekte-sekte : gafatar, nii, lia eden, ubur2
10. Apa yang saudara ketahui tentang gerakan separatisme sikap terhadap separatis yang
tumbuh subur di beberapa Indonesia?
11. Contoh gerakan separatisme OPM, GAM, RMS.
12. Contoh radikalisme: hizb-ut-tahrir, DI/TII, Jamaah Hansarut
13. Contoh terorisme: Isis, Alqaeda,hizbullah
14. Apa tindakan saudara jika seandainya saudara satu-satunya orang yang mengetahui
tempat berdirinya organisasi terlarang?
15. Apakah saudara bersedia ditugaskan dinas jauh dari kerabat dan keluarga?,
Kemungkinan: orang tua sakit tinggi tapi sedang bertugas di tempat yang tidak dekat atau
jauh
16. Bagaimana pendapat saudara apabila ada kelompok masyarakat yang berkeinginan untuk
menggantikan Idiologi Pancasila dengan idiologi lain?
17. Pembukaan uud 1945 dapat diamandemen atau di Rubah rubah
18. Apakah saudara setuju seandainya bentuk negara Indonesia digantikan oleh bentuk
negara yang lain ( pasal tiga tujuh ayat lima )
19. Bagaimana ada sodara, keluarga terdekat atau tokoh yang disegani dan menjadi Panutan
dalam kehidupan Anda ternyata terlibat kegiatan atau gerakan yang menentang Pancasila,
UUD 1945. negara dan pemerintah sedang bersembunyi dari aparat hukum dan hanya
saja saudara saja yang melihatnya atau mengetahui tempat persembunyian apa yang akan
saudara lakukan?

Anda mungkin juga menyukai