PENDAHULUAN
atau diciptakan tentu saja mempunyai sasaran yang hendak dicapai yang
merupakan tujuan dari hukum, yaitu pada dasarnya untuk menciptakan tatanan
2013: 1).
Pidana yang menjadi suatu kaidah yang berisi ketentuan umum, kentuan
yaitu Militer.
memakai seragam, memiliki disiplin yang tinggi dan menaati hukum yang berlaku
1
2
dalam situasi peperangan atau darurat, Jika Kondisi tersebut tidak terpenuhi atau
tidak memuaskan dan terpenuhi, maka kelompok atau organisasi tersebut dilihat
peran dari TNI ialah sebagai alat negara dalam bidang pertahanan dimana dalam
Dalam Pasal 6 UU TNI diatur bahwa TNI merupakan kompenen utama dalam
bentuk ancaman militer ataupun ancaman bersenjata dari luar dan dalam negeri
setiap bentuk ancaman serta berfungsi juga sebagai pemulih terhadap kondisi
Dalam Pelaksanaan Tugasnya dan kehidupan prajurit TNI itu sendiri juga
diatur oleh Hukum, yang tentu saja Hukum itu berbeda dengan Hukum atau
Norma yang mengatur warga sipil. Hukum itu disebut Hukum Militer. Salah satu
dari Hukum Militer yaitu Hukum Pidana Militer berbeda dengan Pidana Umum
Hukum tersebut serta dimasa depan atau waktu yang akan datang, pembagian
Hukum pidana antara Umum atau untuk Masyarakat Biasa dengan Militer
Alasan adanya Hukum yang mengatur Masalah Pidana bagi Prajurit Militer
atau anggota TNI agar jika terjadi Pelanggaran bahkan kejahatan yang dilakukan
oleh prajurit tersebut, maka Hukum Pidana Militer menjadi acuan dalam
bahwa ada dan berlakunya Hukum Pidana Militer (Asep N. Mulyana, 2022: 2)
sebagai Delik Khusus atau delict propria telah tepat. Sebab terdapat Perbedaan
dasar karakteristik antara subjek hukum militer dengan hukum sipil/umum dan
logika hukum militer yang terkadang bertolak belakang dari budaya dan nilai-nilai
Kejahatan atau Tindak Pidana yang dalam kehidupan ini menyeret atau
dilakukan Bukan saja oleh masyarakat biasa atau umum, bahkan orang yang
hukum seperti Anggota Kepolisian dan Prajurit TNI. Salah satu Tindak Pidana
Tersebut Pencurian. Pencurian yang dilakukan oleh Oknum Prajurit TNI bisa saja
dilakukan sendiri atau secara individu dan bahkan bisa dilakukan bersama oleh
warga sipili biasa. Tindak Pidana Pencurian sama-sama diatur didalam Hukum
pidana Umum (KUHP) dan Hukum pidana Militer. KUHPM hanya mengatur
subjeknya seorang prajurit Militer yang melakukan tindak pidana pencurian jika
Beberapa Delik atau Tindak Pidana yang melibatkan seorang Anggota TNI
selain melakukan tindak pidana yang yang telah diatur didalam Hukum pidana
ada diatur juga didalam Hukum Pidaan Militer, akan tetapi diatur juga di Hukum
4
pidana umum yang juga dilihat subjek dan objek perbuatanya berasal dari umum
yang tidak berkaitan dengan Militer. Salah satu Delik atau Tindak Pidana yang
selain diatur didalam Hukum Pidana Umum (KUHP) juga diatur didalam Hukum
Pidana Militer yaitu Tindak Pidana Pencurian. Tindak Pidana Pencurian yang
dilakukan seorang anggota TNI dalam beberapa kasus selain dilakukan seorang
masyarakat biasa atau warga sipil. Sering Kali terjadinya Tindak Pidana
Pencurian yang dilakukan oleh Anggota TNI selain dampaknya berbahaya jika
militer seperti senjata api dan fasilitas kesatuanya yang menjadi sasaran, juga
merugikan dan mencoreng nama Organisasinya yaitu TNI itu sendiri jika seorang
prajurit TNI yang dilatih dan ditempah itu dalam aksinya menyasar dan
realitanya ternyata menjadi sasaran kejahatan oleh oknum anggota TNI baik
maupun warga sipil dalam melakukan tindak pidana salah satunya pencurian.
Maka dari masalah dan persoalan diatas yang hakekat dan dasarnya
ketentuan yang berlaku sesuai subjek dan objek dari tindak Pidana terutama
pencurian yang dilakukan seorang prajurit TNI agar tercapainya kepastian hukum
B. Rumusan Masalah
berikut:
5
C. Tujuan Penelitian
(KUHPM).
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi praktisi hukum dan
Kesatuan Polisi militer TNI serta Babinkum TNI dalam menangani kasus