Anda di halaman 1dari 7

KESEPAKATAN PERDAMAIAN

Pada hari ini : Senin, tanggal 13 Mei 2022, bertempat di Pengadilan Agama
Sumber, dalam proses mediasi perkara perdata Nomor xxx/Pdt.G/2022/PA.Pre
antara :

Nama : Andi Fauzan Makmur

TTL/Umur : Makassar, 15 Februari 2000/ 22 Tahun

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat :Jl. xxx Kelurahan xxx, Kecamatan xxx, Kabupaten Cirebon.

Sebagai Pemohon, untuk selanjutnya disebut sebagai “Pihak Pertama”;

Melawan

Nama : Elma Aprilia Jasman

TTL/Umur :

Agama :

Pekerjaan :

Alamat :

Sebagai Termohon, untuk selanjutnya disebut sebagai “Pihak Kedua”;


Untuk selanjutnya Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut
sebagai “Para Pihak”;

Dalam rangka untuk mengakhiri sengketa, dengan ini Para Pihak telah
mencapai kesepakatan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :

Pasal 1

Bahwa antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah terjadi persengketaan
Perkara Perdata di Pengadilan Agama Sumber sebagaimana terdaftar dengan
Register Nomor : xxx/ Pdt.G/2022/PA.Sbr tanggal xx Mei 2022, khususnya
mengenai Permohonan Cerai Talak yang diajukan oleh Pihak Pertama sebagai
Pemohon dan Pihak Kedua sebagai Termohon;

Pasal 2

Bahwa Para Pihak adalah benar sebagai suami istri yang sah, berdasarkan Akta
Nikah Nomor: xxx/74/X/199x tanggal 07 Oktober 199x tercatat di Kantor Urusan
Agama Kecamatan xxxx Kota Cirebon dan benar selama pernikahan telah dikaruniai
3 (tiga) anak bernama:

1. xxx, lahir di Cirebon tanggal xx September 1993;


2. xxx, lahir di Cirebon tanggal xx Maret 1998;
3. xxx, lahir di Trenggalek xx April 2000;

Bahwa karena alasan tidak adanya lagi keharmonisan dan kecocokan diantara
Para Pihak, sehingga sering terjadi pertengkaran yang terus menerus dan tidak
mungkin hidup rukun kembali, maka para pihak telah sepakat memutuskan untuk
bercerai dengan segala akibat hukumnya.

Pasal 3

Bahwa atas akibat hukum dari perceraian maka Pihak Pertama sepakat
memberikan hak nafkah kepada Pihak Kedua, yaitu berupa ;
UANG IDDAH sebesar 3 bulan x Rp. 10.000.000,- = Rp. 30.000.000,-
(tiga puluh juta rupiah);

UANG MUT’AH sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah);

Sehingga jumlah seluruhnya hak nafkah iddah dan mut’ah adalah sebesar
Rp. 130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) yang akan dibayarkan secara
sekaligus dan seketika sebelum mengucapkan ikrar talak dihadapan Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara di Pengadilan Agama Sumber.

Pasal 4

Bahwa Para Pihak sejak menikah dari tanggal 07 Oktober xxxx sampai dengan
saat ini sepakat mempunyai harta bersama (gono gini) seluruhnya berupa :

1. Sebidang tanah dan bangunan dengan luas tanah 170 M2 (seratus tujuh
puluh meter persegi) yang terletak di Perumahan xxx Kelurahan xxx
Kecamatan xxx Kota xxxx Provinsi xxx, berdasarkan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor xxx, surat ukur Nomor xxxx yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kota xxx atas nama pemilik xxxxx;
2. Sebidang tanah dan bangunan dengan luas tanah 112 M2 (seratus dua belas
meter persegi) yang terletak di xxxxx Desa Pilangsari Kecamatan Kedawung
Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor xxxx, surat ukur Nomor xxxx tanggal xxxx yang diterbitkan oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten Cirebon atas nama pemilik xxxx;
3. Sebidang tanah dengan luas 110 M2 (seratus sepuluh meter persegi) yang
terletak di Desa Pilangsari Kecamatan Cirebon Barat Kabupaten Cirebon
Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor xxx/Desa
Pilangsari, gambar situasi Nomor xxxx tanggal xxxx yang diterbitkan oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten Cirebon atas nama pemilik xxxx;
4. Sebidang tanah dan bangunan dengan luas tanah 107 M2 (seratus tujuh
meter persegi) yang terletak di Puri Pilangsari xxxx Desa Pilangsari
Kecamatan Cirebon Barat Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat,
berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor xxx, gambar situasi Nomor xxx
tanggal xxxx yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Cirebon
atas nama pemilik Nyonya xxxx
5. Sebidang tanah dengan luas 105 M2 (seratus lima meter persegi) yang
terletak di xxxx Desa Pilangsari Kecamatan Cirebon Barat Kabupaten Cirebon
Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor xxxx,
gambar situasi Nomor xxx tanggal xxxx, yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kabupaten Cirebon atas nama pemilik Nyonya xxxx;

Bahwa selain yang telah disebutkan diatas, harta bersama (gono gini) lainnya
tidak ada, juga bilamana mungkin dulu pernah ada dalam masa perkawinan yang
mungkin sudah dijual atau dialihkan haknya, para pihak tidak ada tuntutan apapun
lagi;

Pasal 5

Bahwa Para Pihak sepakat menandatangani perdamaian atas harta bersama


(gono gini) ini dengan ketentuan bagian masing-masing mendapatkan sebagai
berikut :

1. Bahwa Pihak Pertama, akan mendapat bagian harta bersama sebagaimana


tersebut dalam Pasal 4.1. diatas, yakni:
2. Sebidang tanah dan bangunan dengan luas tanah 170 M2 (seratus tujuh
puluh meter persegi) yang terletak di Perumahan xxx Kelurahan xxx
Kecamatan xxx Kota xxxx Provinsi xxx, berdasarkan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor xxx, surat ukur Nomor xxxx yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kota xxx atas nama pemilik xxxxx;
3. Bahwa Pihak Kedua, akan mendapat bagian harta bersama sebagaimana
tersebut dalam Pasal 4.2., Pasal 4.3., Pasal 4.4., Pasal 4.5. diatas, yakni:
4. Sebidang tanah dan bangunan dengan luas tanah 112 M2 (seratus dua belas
meter persegi) yang terletak di xxxxx Desa Pilangsari Kecamatan Kedawung
Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor xxxx, surat ukur Nomor xxxx tanggal xxxx yang diterbitkan oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten Cirebon atas nama pemilik xxxx;
5. Sebidang tanah dengan luas 110 M2 (seratus sepuluh meter persegi) yang
terletak di Desa Pilangsari Kecamatan Cirebon Barat Kabupaten Cirebon
Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor xxx/Desa
Pilangsari, gambar situasi Nomor xxxx tanggal xxxx yang diterbitkan oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten Cirebon atas nama pemilik xxxx;
6. Sebidang tanah dan bangunan dengan luas tanah 107 M2 (seratus tujuh
meter persegi) yang terletak di Puri Pilangsari xxxx Desa Pilangsari
Kecamatan Cirebon Barat Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat,
berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor xxx, gambar situasi Nomor xxx
tanggal xxxx yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Cirebon
atas nama pemilik Nyonya xxxx
7. Sebidang tanah dengan luas 105 M2 (seratus lima meter persegi) yang
terletak di xxxx Desa Pilangsari Kecamatan Cirebon Barat Kabupaten Cirebon
Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor xxxx,
gambar situasi Nomor xxx tanggal xxxx, yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kabupaten Cirebon atas nama pemilik Nyonya xxxx;

Pasal 6

1. Bahwa dengan ditanda tanganinya kesepakatan perdamaian ini maka seluruh


harta-harta yang ditentukan dalam Pasal 4 telah beralih dan berpindah
menjadi hak milik/kepunyaan masing-masing pihak sebagaimana dalam
ketentuan Pasal 5 diatas, sehingga Pihak Pertama maupun Pihak Kedua
tidak berhak lagi dalam bentuk apapun terhadap harta yang telah menjadi hak
milik/kepunyaan masing-masing pihak tersebut.
2. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini menyatakan dan saling
memberikan persetujuan dan menyerahkan hak dan bagiannya terhadap
harta yang telah dibagikan tersebut dan dengan ini para pihak menyatakan
yang satu dengan yang lain menerima dengan baik penyerahan hak dan
bagiannya tersebut;

Pasal 7

1. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua berkewajiban untuk menyerahkan


surat-surat yang berkaitan dengan bukti kepemilikan kepada masing-masing
pihak yang telah dinyatakan sebagai pemilik.
2. Bahwa untuk menghindari terjadinya kesulitan di kemudian hari terhadap
perbuatan hukum yang akan dilakukan oleh para pihak dan/atau yang
menerimanya terhadap harta kekayaan yang dibagikan tersebut, maka
perdamaian ini sekaligus sebagai pemberian persetujuan atau pemberian
kuasa dimana pihak yang satu memberi persetujuan atau memberi kuasa
kepada pihak yang lainnya dan/atau yang menerimanya guna melakukan
semua perbuatan hukum, baik menjual atau mengalihkan atau menghibahkan
kepada yang akan ditunjuk oleh pihak yang menerima hak, menjaminkan
(baik pada bank pemerintah atau Bank Swasta atau lembaga keuangan non
bank) terhadap harta kekayaan yang dipisah dan dibagikan tersebut;
Selanjutnya melaksanakan hal-hal tersebut diatas, sehingga yang diberi
kuasa dapat, boleh atau diberi hak/wewenang untuk berhubungan dengan
penjabat-penjabat yang berwenang, antara lain Penjabat Pembuat Akta
Tanah Kepala Kantor Pertanahan, Pejabat Bank, Notaris dan Instansi-instansi
lain, guna/turut membuat, menandatangani dan menyelesaikan akta-akta
yang berkaitan dengan perbuatan hukum tersebut sebagaimana mestinya
tanpa pengecualian.

Pasal 8

Para Pihak sepakat bilamana ada hutang-hutang yang timbul dan/atau dibuat
selama perkawinan akan tetapi tanpa persetujuan tertulis dari pihak lainnya atau
tidak diketahui oleh pihak lainnya, maka segala akibat yang timbul dari tindakan-
tindakan tersebut, selanjutnya menjadi beban dan tanggung jawab pihak yang
melakukan perbuatan hukum tersebut.

Pasal 9

Bahwa Para Pihak sepakat untuk mengajukan Kesepakatan Perdamaian ini


ke Pengadilan Agama Sumber, agar Pengadilan Agama Sumber menguatkan
Kesepakatan Perdamaian ke dalam Akta Perdamaian.

Pasal 10

Bahwa semua biaya yang akan timbul dalam pengajuan Kesepakatan


Perdamaian ini ke Pengadilan Agama Sumber hingga diputuskan dengan
dikeluarkannya Akta Perdamaian ditanggung oleh Pihak Pertama (Pemohon).

Demikianlah Kesepakatan Perdamaian ini dibuat dan ditandatangani oleh


Para Pihak dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani dan tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun serta agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Parepare,23 September 2022

Pihak Pertama, Pihak Kedua,

Andi Fauzan Makmur Elma Aprilia Jasman

Anda mungkin juga menyukai