Pada hari ini : Senin, tanggal 13 Mei 2022, bertempat di Pengadilan Agama
Sumber, dalam proses mediasi perkara perdata Nomor xxx/Pdt.G/2022/PA.Pre
antara :
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Melawan
TTL/Umur :
Agama :
Pekerjaan :
Alamat :
Dalam rangka untuk mengakhiri sengketa, dengan ini Para Pihak telah
mencapai kesepakatan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut :
Pasal 1
Bahwa antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah terjadi persengketaan
Perkara Perdata di Pengadilan Agama Sumber sebagaimana terdaftar dengan
Register Nomor : xxx/ Pdt.G/2022/PA.Sbr tanggal xx Mei 2022, khususnya
mengenai Permohonan Cerai Talak yang diajukan oleh Pihak Pertama sebagai
Pemohon dan Pihak Kedua sebagai Termohon;
Pasal 2
Bahwa Para Pihak adalah benar sebagai suami istri yang sah, berdasarkan Akta
Nikah Nomor: xxx/74/X/199x tanggal 07 Oktober 199x tercatat di Kantor Urusan
Agama Kecamatan xxxx Kota Cirebon dan benar selama pernikahan telah dikaruniai
3 (tiga) anak bernama:
Bahwa karena alasan tidak adanya lagi keharmonisan dan kecocokan diantara
Para Pihak, sehingga sering terjadi pertengkaran yang terus menerus dan tidak
mungkin hidup rukun kembali, maka para pihak telah sepakat memutuskan untuk
bercerai dengan segala akibat hukumnya.
Pasal 3
Bahwa atas akibat hukum dari perceraian maka Pihak Pertama sepakat
memberikan hak nafkah kepada Pihak Kedua, yaitu berupa ;
UANG IDDAH sebesar 3 bulan x Rp. 10.000.000,- = Rp. 30.000.000,-
(tiga puluh juta rupiah);
Sehingga jumlah seluruhnya hak nafkah iddah dan mut’ah adalah sebesar
Rp. 130.000.000,- (seratus tiga puluh juta rupiah) yang akan dibayarkan secara
sekaligus dan seketika sebelum mengucapkan ikrar talak dihadapan Majelis Hakim
Pemeriksa Perkara di Pengadilan Agama Sumber.
Pasal 4
Bahwa Para Pihak sejak menikah dari tanggal 07 Oktober xxxx sampai dengan
saat ini sepakat mempunyai harta bersama (gono gini) seluruhnya berupa :
1. Sebidang tanah dan bangunan dengan luas tanah 170 M2 (seratus tujuh
puluh meter persegi) yang terletak di Perumahan xxx Kelurahan xxx
Kecamatan xxx Kota xxxx Provinsi xxx, berdasarkan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor xxx, surat ukur Nomor xxxx yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kota xxx atas nama pemilik xxxxx;
2. Sebidang tanah dan bangunan dengan luas tanah 112 M2 (seratus dua belas
meter persegi) yang terletak di xxxxx Desa Pilangsari Kecamatan Kedawung
Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Sertifikat Hak Milik
(SHM) Nomor xxxx, surat ukur Nomor xxxx tanggal xxxx yang diterbitkan oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten Cirebon atas nama pemilik xxxx;
3. Sebidang tanah dengan luas 110 M2 (seratus sepuluh meter persegi) yang
terletak di Desa Pilangsari Kecamatan Cirebon Barat Kabupaten Cirebon
Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor xxx/Desa
Pilangsari, gambar situasi Nomor xxxx tanggal xxxx yang diterbitkan oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten Cirebon atas nama pemilik xxxx;
4. Sebidang tanah dan bangunan dengan luas tanah 107 M2 (seratus tujuh
meter persegi) yang terletak di Puri Pilangsari xxxx Desa Pilangsari
Kecamatan Cirebon Barat Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat,
berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor xxx, gambar situasi Nomor xxx
tanggal xxxx yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Cirebon
atas nama pemilik Nyonya xxxx
5. Sebidang tanah dengan luas 105 M2 (seratus lima meter persegi) yang
terletak di xxxx Desa Pilangsari Kecamatan Cirebon Barat Kabupaten Cirebon
Provinsi Jawa Barat, berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor xxxx,
gambar situasi Nomor xxx tanggal xxxx, yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kabupaten Cirebon atas nama pemilik Nyonya xxxx;
Bahwa selain yang telah disebutkan diatas, harta bersama (gono gini) lainnya
tidak ada, juga bilamana mungkin dulu pernah ada dalam masa perkawinan yang
mungkin sudah dijual atau dialihkan haknya, para pihak tidak ada tuntutan apapun
lagi;
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Para Pihak sepakat bilamana ada hutang-hutang yang timbul dan/atau dibuat
selama perkawinan akan tetapi tanpa persetujuan tertulis dari pihak lainnya atau
tidak diketahui oleh pihak lainnya, maka segala akibat yang timbul dari tindakan-
tindakan tersebut, selanjutnya menjadi beban dan tanggung jawab pihak yang
melakukan perbuatan hukum tersebut.
Pasal 9
Pasal 10