Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ANDI FAUZAN MAKMUR

NIM : 1903053

KELAS REGULER (A)

TUGAS MATA KULIAH PRAKTEK PERADILAN

1. Pasal Tunggal dengan ayatnya


: didalam KUHP BUKU II Tentang Kejahatan,BAB 1 (Kejahatan
Terhadap Keamanan Negara),dalam Pasal 112 yang berbunyi :
“Barang siapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat,berita-berita
atau Keterangan-keterangan yang diketahuinya bahwa harus
dirahasiakan untuk kepentingan Negara, atau dengan sengaja
memberitahukan atau memberikan kepada Negara asing,diancam
dengan pidana kejahatan paling lama tujuh tahun.

Ket : sebab dikatakan pasal tunggal dikarenakan dalam proses Hukum acara
Pidana pemberian pasal tunggal terjadi dalam dakwaan tunggal saja.

2.Pasal ringan Ke berat :

Didalam KUHP, dalam BUKU II,Tentang Kejahatan dalam bab XXVII


(Menghancurkan atau Merusakkan Barang) Pasal 407 ayat (1) :

“Perbuatan-perbuatan yang diterangkan dalam pasal 406,bila nilai


kerugian tidak lebih dari Rp.250.000,diancam dengan pidana penjara
paling lama 3 bulan atau pidana denda paling banyak Rp.900.000.”

Ket : sebab kenapa ringan ke berat karena saknsi yang didakwakan sudah
maksimum dan pemberian dakwaan terkait pasal tersebut tidak boleh melebihi
maksimum yang diatur

3.Pasal Berat Ke Ringan

Didalam KUHP,yang dalam Buku II,dalam Bab 1 (Kejahatan terhadap


Keamanan Negara),Pasal 106 :

“Makar dengan Maksud supaya seluruh atau sebagian wilayah


Negara,diancam dengan pidana Penjara Seumur Hidup atau Pidana
Penjara sementara selama 20 Tahun”

Ket : kenapa dikatakan pasal berat ke ringan karena hukuman maksimumnya turun
ke minimal atau memakai kata pidana penjara sementara yang selalu memasukan
lama penjara dibawah masa waktu seumur Hidup.
4.Pasal Subsider

Pasal subsider dalam KUHP terjadi disebabkan pedakwaan pasal ke


terdakwa jika satu tindak pidana menyentuh beberapa ketentuan pidana lain, tetapi
belum yakin pasti kualifikasi dan ketentuan pidana apa yang lebih tepat bisa
dibuktikan.

Contoh Pasal Subsider dalam KUHP BUKU II BAB XIX Kejahatan Pasal 340
sebagai Primier dakwaan terhadap terdakwa dan subsidernya 338 .

5.Pasal Pengecualian

Yaitu pasal pengecualian menurut saya suatu perbuatan pidana tidak akan
disanksi jika untuk membela diri atau kepentingan umum.maka hal itu dapat dilihat
dalam pasal 310 ayat (3) KUHP dalam buku 2 tentang Kejahatan bab XVI Tentang
Penghinaan.

6.Pembahasan KUHAP

Isi KUHAP berjumlah 22 bab dan berjumlah 286 pasal.

Berikut pembahasan dalam KUHAP :

Bab I Ketentuan Umum

Bab II Ruang Lingkup Berlakunya Undang-undang

Bab III Dasar Peradilan

Bab IV Penyidik dan Penuntut Umum Bagian Kesatu : Penyelidik dan Penyidik

Bab IV Penyidik dan Penuntut Umum Bagian Kedua : Penyidik Pembantu

Bab IV Penyidik dan Penuntut Umum Bagian Ketiga : Penuntut Umum

Bab V Penangkapan, Penahanan, Penggeledahan Badan, Pemasukan

Rumah,

Penyitaan Dan Pemeriksaan Surat Bagian Kesatu :Penangkapan

Bab V Penangkapan, Penahanan, Penggeledahan Badan, Pemasukan

Rumah,

Penyitaan Dan Pemeriksaan Surat Bagian Kedua : Penahanan

Bab V Penangkapan, Penahanan, Penggeledahan Badan, Pemasukan

Rumah,

Penyitaan Dan Pemeriksaan Surat Bagian Ketiga : Penggeledahan


Bab V Penangkapan, Penahanan, Penggeledahan Badan, Pemasukan

Rumah,

Penyitaan Dan Pemeriksaan Surat Bagian Keempat : Penyitaan

Bab V Penangkapan, Penahanan, Penggeledahan Badan, Pemasukan

Rumah,

Penyitaan Dan Pemeriksaan Surat Bagian Kelima : Pemeriksaan Surat

Bab VI Tersangka dan Terdakwa

Bab VII Bantuan Hukum

Bab VIII Berita Acara

Bab IX Sumpah atau Janji

Bab X Wewenang Pengadilan Untuk Mengadili Bagian Kesatu : Praperadilan

Bab X Wewenang Pengadilan Untuk Mengadili Bagian Kedua : Pengadilan

Negeri

Bab X Wewenang Pengadilan Untuk Mengadili Bagian Ketiga : Pengadilan

Tinggi

Bab X Wewenang Pengadilan Untuk Mengadili Bagian Keempat : Mahkamah

Agung

Bab XI Koneksitas

Bab XII Ganti Kerugian dan Rehabilitasi Bagian Kesatu : Ganti Kerugian

Bab XII Ganti Kerugian dan Rehabilitasi Bagian Kedua : Rehabilitasi

Bab XIII Penggabungan Perkara Gugatan Ganti Kerugian

Bab XIV Penyidikan Bagian Kesatu : Penyelidikan

Bab XIV Penyidikan Bagian Kedua : Penyidikan

Bab XV Penuntutan

Bab XVI Pemeriksaan di Sidang Pengadilan Bagian Kesatu : Panggilan dan

Dakwaan

Bab XVI Pemeriksaan di Sidang Pengadilan Bagian Kedua : Memutus


Sengketa Mengenai Wewenang Mengadili

Bab XVI Pemeriksaan di Sidang Pengadilan Bagian Ketiga : Acara

Pemeriksaan Biasa

Bab XVI Pemeriksaan di Sidang Pengadilan Bagian Keempat : Pembuktiandan


Putusan

Dalam Acara Pemeriksaan Biasa

Bab XVI Pemeriksaan di Sidang Pengadilan Bagian Kelima : Acara

Pemeriksaan Biasa

Bab XVI Pemeriksaan di Sidang Pengadilan Bagian Keenam : Acara

Pemeriksaan Cepat

Bab XVI Pemeriksaan di Sidang Pengadilan Bagian Ketujuh : Pelbagai

Ketentuan

Bab XVII Upaya Hukum Bagian Kesatu : Pemeriksaan Tingkat Banding

Bab XVII Upaya Hukum Bagian Kedua : Pemeriksaan Untuk Kasasi

Bab XVIII Upaya Hukum Luar Biasa Bagian Kesatu : Pemeriksaan Tingkat

Kasasi

Demi Kepentingan Hukum

Bab XVIII Upaya Hukum Luar Biasa Bagian Kedua : Peninjauan Kembali

Putusan Pengadilan

Yang Telah Memperoleh Kekuatan Hukum Yang Tetap

Bab XIX Pelaksanaan Putusan Pengadilan

Bab XX Pengawasan Dan Pengamatan Pelaksanaan Putusan Pengadilan

Bab XXI Ketentuan Peralihan

Bab XXII Ketentuan Penutup

Anda mungkin juga menyukai