Anda di halaman 1dari 23

L I SI

E O
P
K
AN m pok 1
Kel o
ANGGOTA
KELOMPOK:
1. Devinia Nabila A (07)
2. Dini Shinta J (09)
3. Fariz Alifa Hilfan (11)
4. Rangga Rizqy A. P (26)
5. Saharani (28)
6. Shafira Indriana (31)
Pengertian

■ Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat negara


yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
perlindungan dan pengayoman, dan pelayanan masyarakat
dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri
Struktur Organisasi Mabes Polri
Struktur Polda
Struktur Polres
Struktur polsek
Keterangan Struktur

Tingkat Mabes Unsur pimpinan Mabes Polri adalah Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Kapolri). Kapolri adalah Pimpinan Polri yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Presiden. Kapolri berpangkat Jenderal Polisi.

Tingkat Polda Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Polda) merupakan satuan
pelaksana utama Kewilayahan yang berada di bawah Kapolri. Polda bertugas
menyelenggarakan tugas Polri pada tingkat kewilayahan. Polda dipimpin oleh Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah (Kapolda), yang bertanggung jawab kepada
Kapolri. Kapolda dibantu oleh Wakil Kapolda (Wakapolda). Polda membawahi Kepolisian
Negara Republik Indonesia Resor (Polres). Ada tiga tipe Polda, yakni Tipe A-K, Tipe A dan
Tipe B. Polda Tipe A-K atau A+ saat ini hanya terdapat 1 Polda, yaitu Polda Metro Jaya.
Polda Tipe A-K dan Tipe A dipimpin seorang perwira tinggi berpangkat Inspektur Jenderal
Polisi (Irjen), sedangkan Tipe B dipimpin perwira tinggi berpangkat Brigadir Jenderal Polisi
(Brigjen)
Keterangan Struktur

Polres membawahi Kepolisian Negara Republik Indonesia Sektor. Untuk kota – kota besar,
Polres dinamai Kepolisian Resor Kota Besar. Polres memiliki satuan tugas kepolisian yang
lengkap, layaknya Polda, dan dipimpin oleh seorang Komisaris Besar Polisi (Kombes) (untuk
Polres).

Polsek maupun Polsekta dipimpin oleh seorang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) (khusus
untuk Polda Metro Jaya) atau Komisaris Polisi (Kompol) (untuk tipe urban), sedangkan di
Polda lainnya, Polsek atau Polsekta dipimpin oleh perwira berpangkat Ajun Komisaris Polisi
(AKP) (tipe rural). Di sejumlah daerah di Papua sebuah Polsek dapat dipimpin oleh
Inspektur Polisi Dua (Irda).
TUGAS DAN FUNGSI MENURUT
■ Pasal 13
UNDANG-UNDANG
Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:
1. Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;
2. Menegakkan hukum; dan
3. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
■ Pasal 14
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13,
■ Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas :
1. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai
kebutuhan;
2. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan;
3. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga
masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan;
4. turut serta dalam pembinaan hukum nasional;
5. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum;
6. Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil,
dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa;
7. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan
peraturan perundang-undangan lainnya;
TUGAS DAN FUNGSI MENURUT
UNDANG-UNDANG

8. Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian
untuk kepentingan tugas kepolisian;
9. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau
bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
10. Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan/atau pihak yang
berwenang;
11. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian; serta
12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf f diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah.
TUGAS DAN FUNGSI MENURUT
UNDANG-UNDANG

■ Pasal 15
Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan 14 Kepolisian Negara Republik
Indonesia secara umum berwenang:
1. Menerima laporan dan/atau pengaduan;
2. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat mengganggu ketertiban umum;
3, Mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat;
4. Mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa;
5. Mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan administrative kepolisian;
6. Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan;
7. Melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;
8. Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang;
TUGAS DAN FUNGSI MENURUT
UNDANG-UNDANG

9. Mencari keterangan dan barang bukti;


10. Menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal Nasional;
11. Mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat;
12. Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta
kegiatan masyarakat;
13. Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.
Hambatan kepolisian saat menangani kasus

1. kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang arti penting dari penyidikan
terhadap kasus
2. Sulitnya mendapatkan saksi
3. Sulitnya menemukan barang bukti
4. Masih lemahnya profesionalisme aparat dalam menyelesaikan kasus, terkadang ada beberapa
oknum yang membantu menghambat penyelidikan
5. kurang tersedianya sarana dan prasarana pendukung dalam mengungkap kasus
6. Luas wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak kepulauan yang menyebabkan sulitnya
mencari pelaku
DA H
G S U
Y A N N
SU S A I K A
KA L E S
D I S E S I AN
O L I
K E P
Kasus Bom Bali I

Peristiwa Bom Bali I terjadi pada 12 Oktober 2002 silam tepatnya di Jalan Legian, Kuta
Badung, Bali. Peristiwa itu menewaskan 202 jiwa dari 20 negara dan 209 orang lainnya
mengalami luka-luka. Peristiwa ini kemudian menjadi headline di berbagai media
internasional, sehingga mata dunia tertuju kepada Indonesia.Polri kemudian bekerja keras
untuk mengungkap dalang aksi teror biadab itu. Akhirnya, kasus ini terungkap setelah polisi
berhasil menangkap Abdul Aziz alias Imam Samudra, Amrozi bin Nurhasyim dan Ali Gufron
alias Muklas.

Setelah menjalani rangkaian proses hukum, ketiganya dihukum mati dan dieksekusi regu
tembak di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah pada Minggu 9 November 2008
dini hari. Adapun pelaku lainnya Ali Imron divonis seumur hidup setelah dinyatakan terbukti
secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana terorisme.
Kasus Ryan "Jagal" Jombang

Ryan merupakan 'jagal' asal Jombang, Jawa Timur yang membantai dan memutilasi 11
orang. Para korbannya mayoritas dikubur di pekarangan rumah orangtuanya di Jombang,
Jawa Timur.Kasus pembunuhan berantai ini terungkap dari penemuan potongan tubuh
manusia dalam tas dan kantong plastik di dua tempat dekat Kebun Binatang Ragunan,
Jakarta pada Sabtu 12 Juli 2008.
Belakangan diketahui korban adalah Heri Santoso (40). Dia dibunuh dan dimutilasi oleh
Ryan di sebuah apartemen di Jalan Margonda Raya, Depok. Pengakuan Ryan, dia
membunuh Heri karena tersinggung setelah korban menawarkan sejumlah uang untuk
berhubungan badan dengan pacarnya, Noval.
Jejak Ryan dan Noval terlacak setelah mereka berdua menggunakan kartu ATM dan kartu
kredit Heri. Dari sini terungkap bahwa Ryan juga telah membunuh dan memutilasi sejumlah
orang sejak 2007 di Jombang.
Pengadilan Negeri Depok pada 6 April 2009 akhirnya menjatuhkan hukuman mati kepada
Ryan. Tak terima dengan vonis ini dia lantas mengajukan banding dan kasasi, namun
ditolak. Selanjutnya Ryan mengajukan permohonan Keninjauan Kembali ke Mahkamah
Agung. Hasilnya, Mahkamah Agung tetap menjatuhkan hukuman mati kepada sang jagal.
Kasus Kematian Akseyna Mahasiswa UI

Akseyna Ahad Dori alias Ace (18) adalah mahasiswa jurusan Biologi FMIPA, Universitas
Indonesia (UI) yang ditemukan tewas di Danau Kencana pada 26 Maret 2015 lalu.Warga
menemukan korban meninggal dunia dengan kondisi menggendong tas berisi batu bata
yang diduga sebagai pemberat agar korban tenggelam. Penyidik menemukan surat wasiat
yang diduga palsu di kamar kos korban berisi permintaan agar keluarga maupun pihak
lainnya tidak mencari keberadaan korban.Rektor Universitas Indonesia (UI), Muhammad
Anis berharap polisi dapat segera mengungkap kasus dugaan pembunuhan yang
menewaskan mahasiswanya itu. Adanya titik terang yang sudah diperoleh polisi diharapkan
mampu mengungkap siapa dalang pembunuhan sadis tersebut.
Kasus Kopi Bersianida Mirna

Belakangan, Indonesia dihebohkan dengan kasus pembunuhan Wayan Mirna, anak seorang
pengusaha multi bisnis yang tewas setelah meminum kopi yang mengandung racun
sianida.Kasus ini sempat runyam dan pelik dengan berbagai dugaan.Namun, setelah
polemik yang cukup panjang, akhirnya kasus ini mulai menemui titik terang.
Jessica yang menjadi saksi kunci dari kasus ini akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
Polisi menetapkan Jessica sebagai tersangka berbekal bukti yang sudah lengkap. Polisi
menangkap wanita 27 tahun ini di sebuah hotel bukan di rumahnya yang ada di Sunter
Agung.
Dalihnya, ia menghindari wartawan. Setelah penangkapan Jessica, tabir kasus pembunuhan
yang punya motif besar ini pun akan segera terungkap.Hebatnya, polisi mampu
membongkar kasus tingkat tinggi ini dalam waktu yang cukup singkat.
Kasus Pembunuhan Engeline

Masyarakat pernah dibikin geram oleh ulah seorang pria bernama Agus Tay yang begitu
tega melecehkan lalu membunuh seorang gadis kecil.Engeline, bocah perempuan lugu ini
pernah sangat menghebohkan Indonesia.Dulu ketika kasusnya masih booming, tak banyak
spekulasi yang beredar karena tersangkanya sudah jelas.

Namun, masyarakat kembali terhenyak begitu tahu siapa otak sesungguhnya di belakang
aksi keji ini.Margriet, sang ibu angkat akhirnya dinyatakan sebagai tersangka.Wanita paruh
baya ini akhirnya diputuskan bersalah karena terbukti melakukan pembunuhan terhadap
gadis kecil itu.Agus Tay yang semula jadi tersangka, ternyata hanya membantu
menguburkan saja.Motif pembunuhan keji ini adalah harta dan warisan.
Kasus Pemerkosaan Novia Widyasari

Kasus ini terungkap pertama kali setelah cerita seorang mahasiswi di perguruan tinggi
negeri Jawa Timur, Novia Widyasari, yang meninggal bunuh diri viral di media sosial pada
awal Desember kemarin.Novia diketahui meninggal bunuh diri setelah menenggak racun di
pusara mendiang ayahnya.Salah satu warganet yang mengaku teman dekat Novia
kemudian mengunggah foto percakapan yang menyebutkan korban tengah mengalami
depresi karena masalah asmara.
Mendiang Novia disebut memiliki hubungan asmara dengan anggota Polres Pasuruan Jawa
Timur, Bripda Randy Bagus Hari Sasongko, dan sang kekasih memaksanya melakukan
aborsi setelah kedapatan hamil.Berdasarkan informasi Komnas Perempuan, Novia dipaksa
aborsi dua kali. Pada aborsi yang pertama, korban diminta meminum obat-obatan, pil
Keluarga Berencana (KB), hingga jamu-jamuan. Bahkan, korban disebut dipaksa melakukan
hubungan seksual yang tidak wajar..
Sementara, pemaksaan aborsi kedua dilakukan dengan memasukan obat ke vagina. Novia
juga mengalami pendarahan, trombosit berkurang, hingga jatuh sakit.Buntut kasus tersebut,
Polri menindak tegas Bripda Randy Bagus melalui pemberhentian tidak hormat (PTDH).
Tidak hanya itu, Bripda Randy juga akan diproses pidana sesuai dengan pelanggaran yang
ia lakukan.
FOTO KELOMPOK
k as i
Te r i ma
h

Anda mungkin juga menyukai