Anda di halaman 1dari 5

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT PASURUAN KOTA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PELAYANAN LAKA LANTAS


1. DASAR HUKUM a. b. c. d. e. f. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) UU No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia UU No. 22 tahun 2009 tentang LLAJ UU No. 34 tentang jalan PP No. 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan

2. PENGERTIAN KECELAKAN LALU LINTAS Kecelakaaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta. Dimana unsur-unsur kecelakaan lalu lintas tersebut meliputi pengemudi atau pemakai jalan, jalan, dan lingkungan. 3. PENANGANAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA LALU LINTAS Mendatangi TKP laka, setelah menerima laporan telah terjadi kecelakaan lalu lintas Petugas melaksanakan penutupan dan pengamanan TKP untuk kepentingan penyidikan, mencegah kemacetan. Petugas melaksanakan olah TKP untuk mencari, mengumpulkan,

menganalisa, mengevaluasi bukti petunjuk, keadaan, keterangan, serta identitas tersangka guna memberi arah bagi penyidikan selanjutnya. Petugas menyelamatkan korban dan mengamankan barang bukti.

4. PERALATAN YANG DIPERLUKAN DALAM MENANGANI TKP LAKA a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Kendaraan petugas Kerucut lalu lintas Lampu peringatan Rambu-rambu lalu lintas Segitiga pengaman Alat tulis dan Klip board untuk membuat sketsa TKP Alat pengukur jarak / meteran Alat pembuatan tanda di permukaan jalan Alat pemadam kendaraan Tustel Police line Kotak P3K

5. KELENGKAPAN PETUGAS a. b. c. d. e. Rompi lalu lintas Peluit Sarung tangan Tongkat Polri Senjata api / Borgol

6. PEMERIKSAAN LAKA LANTAS Adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan Keterangan, Kejelasan dari tersangka, Saksi yang dituangkan dalam BAP sehingga peranan atau kedudukan seseorang menjadi jelas dalam suatu tindak pidana kecelakaan lalu lintas yang dipersangkakan. KEGIATAN PEMERIKSAAN a. b. c. d. e. f. Laporan Polisi Hasil Pemeriksaan di TKP Hasil Pemeriksaan Tersangka Hasil Pemeriksaan Saksi Hasil Pemeriksaan Ahli Waris Petunjuk dari JPU untuk melakukan pemeriksaan tambahan

7. PENYELESAIAN BP DAN PENYERAHAN BP a.. Penyelesaian dan penyerahan BP merupakan kegiatan ahkir dari proses penyidikan tindak pidana laka kecuali Perkara dengan acara pemeriksaan singkat { TPR } penyidik dapat penyerahkan secara langsung kepada PN. b. Penyusunan Isi Berkas Perkara 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sampul BP Daftar isi BA resume LP Sket TKP BAP TKP SPDP BAP saksi BAP Ahli waris

10. BAP Tersangka 11. Sprint penangkapan 12. BAP Penangkapan 13. Sprin Penyitaan Barang Bukti 14. BAP Penyitaan Barang Bukti 15. Surat Pengajuan Persetujuan Izin Khusus Penyitaan Barang Bukti Tindak Pidana Kecelakaan Lalu Lintas. 16. Surat Penetapan Penyitaan BB 17. Surat Pengajuan Penasehat Hukum 18. Berita Acara Penolakan Didampingi Penasehat Hukum 19. Surat Pernyataan Penolakan 20. Surat Permohonan VER 21. Surat Hasil Ver 22. Surat Tanda Terima BB 23. Surat lain-lain yang terlampir 24. Daftar Saksi Tersangka Dan BB c. Pemberkasan Merupakan kegiatan menyusun hasil penyidikan dalam bentuk tulisan dengan susunan, penjilidan, serta penyegelan.

d. Penyerahan Berkas Merupakan pengiriman BP berikut penyerahan tanggung jawab atas tersangka dan barang buktinya kepada PU yang dilakukan dalam dua tahap. Al : 1. 2. Tahap satu, penyidik hanya menyerahkan BP ( Berkas Perkara ) Tahap dua, penyidik menyerahkan tanggung jawab tsk dan BB kepada PU setelah BP dinyatakan lengkap oleh PU

Apabila dalam waktu 14 hari BP tidak dikembalikan oleh PU maka penyidik dianggap selesai dan penyidik menyerahkan tanggung jawab tsk dan BB kepada PU e. Penghentian Penyidikan Laka Lantas 1. Merupakan salah satu giat penyelesaian perkara yang dilakukan apabila : a. b. c. Tidak cukup bukti Peristiwa bukan merupakan tidak pidana kecelakaan lalu lintas Demi hukum karena : 1) 2) 3) Tsk meninggal dunia Tuntutan tindak pidana kedaluarsa Tindak pidana tersebut telah memperoleh putusan Hakim yang mempunyai kekuatan Hukum yang tetap dan pasti. 2. Dalam hal penghentian penyidikan BP tidak dikirim ke PU, tetapi penyidik wajib mengirimkan SP3 kepada PU. 3. Dalam hal penghentian penyidikan dinyatakan tidak sah oleh putusan PU ditambah bukti baru, maka penyidik harus melanjutkan penyidikan kembali dengan menerbitkan surat ketetapan pencabutan penghentian penyidikan dan surat perintah penyidikan lanjutan. Pasuruan, Januari 2013

KEPALA SATUAN LALU LINTAS

NADZIR SYAH BASRI, SH AJUN KOMISARIS POLISI NRP 69030053

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT PASURUAN KOTA

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PELAYANAN LAKA LANTAS

Pasuruan ,

Januari 2013

Anda mungkin juga menyukai