Anda di halaman 1dari 14

POLRI DAERAH PAPUA

RESOR KOTA JAYAPURA KOTA


SATUAN KEPOLISIAN PERAIRAN DAN UDARA

STANDARD OPERATING PROCEDURE


( SOP )SAT POLAIRUD POLRESTA
JAYAPURA KOTA

Jayapura, Januari 2021


POLRI DAERAH PAPUA
RESOR KOTAJAYAPURA KOTA
SATUAN KEPOLISIAN PERAIRAN DAN UDARA

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP )


SAT POLAIR POLRESTA JAYAPURA KOTA

Tentang

UNIT GAKKUM
SAT POLAIRUD POLRESTA JAYAPURA KOTA
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UNIT GAKKUM

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP – SPKT - 001 01 1 dari 4
TANGGAL TERBIT : 01JANUARI 2021
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan oleh
KAPOLRESTA JAYAPURA KOTA
Ps.PAURMINTU Ps.KASAT POLAIRUD
POLRESTA JAYAPURA
KOTA

ALI RUSDIN PILI FRANCIS JP WARDJUKUR GUSTAV.R.URBINAS,S.H.S.IK.M.Pd


BRIPKA NRP 85071257 AKP NRP 71090289 KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78020700

1. Umum

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan aparatur pemerintahan yang bertugas


memelihara situasi kamtibmas, melindungi, melayani, dan menegakkan hukum demi
terciptanya kamtibmas yang kondusif.
b. Sat Polairud Polresta Jayapura Kota yang mengemban tugas melakukan penegakan hukum
terhadap setiap kejahatan yang terjadi di wilayah hukum perairan polres jayapura kota
dituntut mampu memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku setiap
kasus perkara yang ditangani secara profesional.

c. Oleh karena itu Sat Polairud Polresta Jayapura Kota Membuat Standar Operasional
Prosedur Pengawasan terhadap pelayanan gakkum sebagai Salah satu upaya
meningkatkan pelayanan di sat Polairud polresta jayapura kota.

2. Dasar
a. UU No.2 tahun 2002 Tentang Polri
b. UU No.8 tahun 1981 Tentang KUHAP
c. UU NO.39 tahun 1999 Tentang HAM
d. Proja Polres Jayapura Kota Tahun 2020
e. UU RI no 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud agar personil Gakkum dapat bekerja secara Profesional dalam penegakan hukum
b. Tujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat atas kinerja kepolisian pada umumnya
dan Polisi perairan pada khususnya.
2

KETENTUAN UMUM

Dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dimaksud.


1. Tempat kejadian perkara adalah tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan atau tempat lain yang
berhubungan dengan tindak pidana dimana barang bukti tersangka dan korban ditemukan
2. Administrasi penyidikan adalah penata usahaan dan segala kelengkapan yang disyaratkan undang-
undang dalam proses penyidikan untuk kepentingan peradilan
3. Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena hak dan kewajibannya
berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang tentang akan terjadinya peristiwa pidana
4. Laoran polisi adalah laporan tertulis yang dibuat oleh petugas Polri tentang adanya pemberitahuan yang
disampaikan oleh seseorang karena hak atau kewajiban berdasarksan undang-undang bahwa akan, atau
sedang terjadi peristiwa Pidana
5. Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa
yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut
cara yang diatur oleh undang-undang
6. Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu kebebasan
tersangka apabila terdapat cukup buktiguna kepentingan atau penuntutan peradilan menurut cara yang
diatur dalam undang-undang
7. Penahanan adalah penempatan tersangka atau terdakwa ditempat tertentu oleh penyidik atau penuntut
umum atau hakim dengan cara penempatannya diatur dalam undang-undang
8. Penyitaan adalah serangkaian tindakan Penyidik untuk mengambil alih atau menyimpan dibawah
penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak untuk kepentingan pembuktian penyidikan,
penuntutan, dan peradilan
9. Tersangka adalah seorang yang karena perbuataannya atau keadaannya berdasarkan bukti permulaan
yang cukup patut diduga sebagai pelaku tindak pidana
10. Penggeledahan alat angkut adalah tindakan penyidik untuk memasuki alat angkut dan tempat tertutup
lainnya untuk melakukan tindakan pemeriksaan dan atau penyitaan dan atau penangkapan dalam hal dan
menuntut cara yang diatur dalam undang-undang
11. Pelayaran yang terdiri atas angkutan perairan, pelabuhan, keselamatan dan keamanan pelayaran,dan
perlindungan lingkungan maritim merupakan bagian dari sistim transportasi nasionalyang harus
dikembangkan potensi dan peranannya untuk mewujudkan sistem transportasi yang efektif efisien
12. Angkutan laut pelayaran rakyat adalah usaha rakyat yang bersifat tradisionil dan mempunyai karakteristik
tersendiri untuk melaksanakan angkutan diperairan dengan menggunakan kapal layar bermotor dan atau
kapal motor sederhana berbendera Indonesia dengan ukuran tertentu
13. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari atas daratan dan atau perairan dengan batas- batas tertentu
sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yangdigunakan sebagai tempat kapal
bersandar naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang berupa terminal dan tempat pelabuhan
kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat pemindahan intra dan antamoda tranportasi
14. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin,
tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis,
kendaraan dibawah air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah
15. Penjagaan laut dan pantai adalah lembaga yang melaksanakan fungsi penjagaan dan penegakan
peraturan perundang-undangan.
Ruang lingkup Gakkum sat Polairud Polresta Jayapura.
a. Penerimaan dan penyaluranlaporan Polisi
b. Penyelidikan
c. Proses penanganan perkara
d. Pemanggilan
e. Penangkapan atau penahanan
f. Pemeriksaan
g. Penggeledahan dan penyitaan
h. Penyelesaian perkara
3

1) Penerimaan dan penyaluran laporan Polisi


a. Laporan dan pengaduan masyarakat kepada sat Polairud tentang dugaan adanya tindak
pidana diterima diruang Pelayanan dan pengaduan

b. Pada ruang pelayanan yang menerima laporan dan atau pengaduan menjamin kelancaran
dan pembuatan laporan polisi, mengkaji laporan termasuk pidana atau bukan, memberikan
pelayanan yang optimal bagi warga masyarakat yang melaporkan kepada sat Polairud
Apabila laporan Polisi yang dibuat oleh petugas patrol laut harus terdapat administrasipenyidikan awal
sebagai kelengkapan berkas perkara perikanan
1. Gambar situasi pengejaran dan penghentian kapal
2. Pernyataan tentang posisi kapal
3. Surat perintah dan berita acara pemeriksaan kapal
4. Surat perintah dan berita acara membawa kapal dan orang

2) Penyelidikan
a. Dalam hal untuk memudahkan untuk pencapaian suatu sasaran dan pengawasan serta
pengendalian sebelum melakukan penyelidikan, membuat rencara penyelidikan
b. Rencara penyelidikan meliputi
1. Dasar
2. Sasaran
3. Petugas
4. Cara bertindak
5. Waktu
6. Hasil yang dicapai
7. Sarana yang digunakan

3) Proses Penanganan Perkara


a. Sebelum melakukan penyidikan dalam melaksanakan tugas berdasarkan surat perintah
Tugas dan surat Perintah Penyidikan
b. Untuk kasus perikanan harus memperhatikan waktu penahanan selama 30 hari, oleh karena
itu pengirirman berkas perkara Tahap I minimal dilakukan 1 minggu setelah dilakukan
penyidikan
c. Pembuatan tata naskah meliputi
1. Laporan polisi
2. LHP bila telah dilakukan penyidikan
3. Surat Perintah Penyidikan
4. SPDP
5. Rencana Penyidikan

4) Pemanggilan
a. Surat panggilan kepada saksi, tersangka atau ahli dibuat oleh penyidik

b. Dalam hal tersangka atau saksi telah dipanggil 2 kali tidak hadir tanpa alasan yang
patut dan wajar dapat dibawa secara paksa oleh penyidik ketempat ruang pemeriksaan
dengan surat perintah membawa

c. Surat panggilan kepada saksi atau tersangka wajib diberikan tenggang waktu paling
singkat 2 hari setelah panggilan diterima oleh orang yang dipanggil atau keluarganya.

5) Penangkapan atau penahanan


a. Surat perintah penangkapan dibuat berdasarkan alat bukti permulaanyang cukup
terhadap tersangka sesuai dengan surat perintah penangkapan
b. Surat Perintah Penangkapan sebagaimana dimaksud tembusannya wajib disampaikan
kepada keluarga tersangka atau penasehat hukum setelah tersangka ditangkap
4

c. Setelah melakukan penangkapan wajib membuat berita acara penangkapan


d. Dalam melakukan tindakan penangkapan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan
yang dilarang sesuai ketentuan serta undang-undang yang berlaku
e. Tindakan yang berkaitan dengan penahanan seseorang yang mengacu kepada
ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku
f. Dalam hal melakukan tindakan penahan senantiasa menghormati hak-hak tersangka
sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
g. Pengeluaran tahanan dapat dilakukan terhadap tersangka dilengkapi dengan surat
perintah dngan pertimbangan sebagai berikut:
1. Masa penahanan terhadap tersangka sudah habis
2. Tersangka akan dipindahkan
3. Tersangka ditangguhkan
4. Tersangka telah selesai dilakukan pemeriksaan

6) Penggeledahan dan Penyitaan


a. Surat perintah penggeledahan dan surat permintaan ijin penggeledahan dari ketua
pengadilan negeri
b. Dalam hal melakukan tindakan penggeledahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
c. Penggeledahan wajib dilengkapi dengan surat perintah penggeledahan
d. Penggeledahan kantor perusahaan perikanan \ alat angkut \ kapal \ perikanan hanya
dapat dilakukan setelah mendapat ijin dari ketua pengadilan negeri setempat
e. Dalam hal melakukan penyitaan wajib dilengkapi surat perintah ataupun sesuai dngan
permintaan ijin penyitaan kepada ketua pengadilan negeri untuk benda tidak bergerak
ataupun tulisan
f. Dalam hal penyitaan dalam tindak pidana perikanan adalah

1. Alat-alat yang digunakan menangkap ikan


2. Alat yang digunakan untuk mengangkut ikan (kapal)
3. Dokumen (perizinan perusahaan, kapal,dll)
4. Barang-barang yang lain yang berakitan dengan kegiatan tindak pidanan
perikanan (ilegal fishing)

7) Pemeriksaan
Hasil pelaksanaan tindakan penyidikan wajib dikumpulkan dalam bentuk berkas
perkara sesuai dngan tata naskah yang telah ditentukan

8) Penyelesaian Perkara
a. Berkas perkara yang diserahkan kepada jaksa penuntut umum dan dinyatakan
lengkap, wajib segera melengkapi kekurangan berkas perkara sesuai dengan petunjuk
jaksa penuntut umum
b. Dalam hal berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU),
penyidik wajib segera melaksanakan penyerahan berkas perkara tahap II berikut
tersangka dan barang buktinya.
9) PENUTUP

Demikian Standart Operasional Prosedur Penanganan Tindak Pidana dibidang Gakkum


dibuat sesuailangkah dan upaya meningkatkan Kualitas Kerja sat Polairud Polresta Jayapura
Kota.
5

POLRI DAERAH PAPUA


RESOR KOTA JAYAPURA KOTA
SATUAN KEPOLISIAN PERAIRAN DAN UDARA

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP )


SAT POLAIR POLRESTA JAYAPURA KOTA
Tentang

URMINTU

SAT POLAIRUD POLRESTA JAYAPURA KOTA


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
URMINTU

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP – SPKT - 001 01 1 dari 2
TANGGAL TERBIT : 01JANUARI 2021
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan oleh
KAPOLRESTA JAYAPURA KOTA
Ps.PAURMINTU KASAT POLAIRUD
POLRESTA JAYAPURA
KOTA

ALI RUSDIN PILI FRANCIS JP WARDJUKUR GUSTAV.R.URBINAS,S.H.S.IK.M.Pd


BRIPKA NRP 85071257 AKP NRP 71090289 KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78020700

1. Umum

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan aparatur pemerintahyang bertugas


memelihara situasi kamtibmas, melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat
serta menegakkan hukum demi terciptanya kamtibmas yang kondusif

b. Sat Polairud Polresta Jayapura Kota yang merupakan pengembangan kemampuan


personil di staf secara dini dalam rangka menata administrasi dan menguasai
peraturan Kapolri saat ini di lingkungan Polri

c. Oleh karena itu Sat Polair Polresta Jayapura Kota membuat Standart Operasional
Prosedur Pengawasan terhadap pelayanan administrasi staf sebagai salah satu
upaya meningkatkan pelayanan di Sat Polairud Polresta Jayapura kota
2. Dasar

a. UU No. 2 tahun 2002 tentang Polri


b. Peraturan Kapolri nomor 15 tahun 2007 tentang Naskah Dinas di Lingkungan Polri
c. Proja Polresta Jayapura Kota Tahun 2020
3. Maksud dan Tujuan
a. Maksud agar personil staf Polairud Polresa Jayapura Kota dapat bekerja secara
profesional dalam pelayanan penerimaan surat dari luar untuk menjadi dasar serta
pedoman bagi kegiatan
b. Tujuan untuk meningkatkan pemahaman prinsip dasar SOP tentang penerimaan
surat sehingga menyamakan persepsi kesatuan dan keseragaman dalam bekerja
khususnya pelayanan surat menyurat
6

4. Pelaksanaan surat menyurat

a. Surat menyurat yang masuk harus diteliti kebenaran alamat, kelengkaoan dan
keadaan fisiknya dan apabila tidak sesuai dengan kondisi surat yang diterima, surat
tersebut harus dikonsultasikan dan dikoordinasikan kepada pengirim
b. Surat masuk, maka urmintu akan menindak lanjuti sesuai dengan klasifikasi surat
c. Surat yang dikirim agar memperhatikan asli surat agar diberikan kepada alamat
tujuan dan diberikan tembusan sebagai pemberitahuan
d. Melengkapi surat menyurat dengan buku ekspedisiyaitu buku registrasi untuk
mencatat surat yang akan dikirim
e. Untuk mendukung pelaksanaan tata peraturan dinas digunakan perlengkapan
sebagai berikut
1. Blangko surat \ surat pengantar \ lembaran disposisi \blangko tanda terima
2. Buku agenda\ buku registrasi surat keluar \ buku ekspedisi
3. Map
4. Amplop
5. Cap (cap jabatan \ cap staf)
6. Perlengkapan lain (meja, computer, lemari arsip, filing cabinet)

5 Urmintu

f. Pembuatan absen
g. Pembuatan daftar piket
h. Pembuatan agenda surat
i. Pembuatan blangko
j. Pendistribusian surat
k. Pencatatan surat masuk dan surat keluar
l. Penomoran surat
m. Penataan arsip
n. Cap Dinas

Demikian Standart Operasional Prosedur penanganan surat menyurat dan pendistribusiannya kepada tujuan
surat agar dapat dijadikan pedoman bagi anggota dan sebagai langkah dan upaya meningkatkan Kualitas
Kerja sat Polairud Polresta Jayapura Kota.
7

POLRI DAERAH PAPUA


RESOR KOTA JAYAPURA KOTA
SATUAN KEPOLISIAN PERAIRAN DAN UDARA

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP )


SAT POLAIRUD POLRESTA JAYAPURA KOTA

Tentang

UNIT PATROLI \ BINMAS PANTAI

SAT POLAIRUD POLRESTA JAYAPURA KOTA


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
UNIT PATROLI / BINMAS PANTAI

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP – SPKT - 001 01 1 dari 3
TANGGAL TERBIT : 01 JANUARI 2021
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan oleh
KAPOLRESTA JAYAPURA KOTA
Ps.PAURMINTU KASAT POLAIRUD
POLRESTA JAYAPURA
KOTA

ALI RUSDIN PILI FRANCIS JP WARDJUKUR GUSTAV.R.URBINAS,S.H.S.IK.M.Pd


BRIPKA NRP 85071257 AKP NRP 71090289 KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78020700

1. Latar Belakang

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan aparatur pemerintah yang bertugas


memelihara situasi kamtibmas, melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat serta
menegakkan hukum demi terciptanya kamtibmas yang kondusif

b. Sat Polairud Polresta Jayapura Kota yang melaksanakan kegiatan pengamanan dan patroli
laut demikian juga tuntutan masyarakat tentang pelayanan Polri yang harus profesional
sesuai dengan tingkat kehidupan saat ini

c. Dengan adanya arus globalisasi, informasi dan transportasi serta pasar bebas dan ditambah
dengan meningkatnya arus masuk keluar kapal barang dan manusia melalui perairan laut
yang menuju perairan PNG

d. Oleh karena itu Sat Polairud Polresta Jayapura Kota membuat Standart Operasional
Prosedur untuk mengantisipasi permasalahan tersebut perlunya penyusunan SOP patroli
perairan pesisir pantai dan binmas pantai oleh polisi perairan untuk menanggulangi segala
bentuk gangguan tindak pidana \ pelanggaran hukum diwilayah hukum perairan Kota
Jayapura
2. Dasar

a. UU No. 2 tahun 2002 tentang Polri


b. UU No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP
c. UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran
d. Proja Polresta Jayapura Kota tahun 2020

3. Maksud dan Tujuan

a. Maksud agar personil staf Polairud Polresta Jayapura Kota dapat bekerja secara
profesional bagi anggota sat Polairud Polresta Jayapura Kota dalam melaksanakan tugas
dilapangan
8

b. Tujuan agar pelaksanaan tugas patroli diwilayah perairan pesisir pantai dapat berjalan
dengan lancar terarah dan dapat mencapai hasil semaksimal mungkin
c. Agar tujuan Standart Operasional Prosedur ini dan agar pelaksanaan Binmas pantai
diwilayah perairan dapat berjalan dan terarah dan mencapai hasil yang baik

PENGERTIAN-PENGERTIAN
a. Perairan Indonesia adalah perairan yang meliputi laut territorial, perairan kepulauan
dan perairan pedalaman
1. Laut territorial Indonesia adalah jalur 12 mil laut yang diukur dari garis
pangkal kepulauan Indonesia
2. Perairan kepulauan Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada
sisi dalam aris pangkal lurus kepulauan tanpa memperhatikan kedalaman
atau jaraknbya dari pantai
b. Gangguan Kamtibmas diwilayah perairan
1. Tindak pidana pelayaran
2. Tindak pidana perikanan
3. Tindak pidana penyelundupan
c. Tugas pokok
1. Melaksanakan tugas patroli di perairan dalam rangka freemtif , prefentif,
dan penegakan hukum dapat memberikan pelayanan dan pengayoman
kepada masyarakat secara cepat dan tepat dalam rangka melaksanakan
tugas tersebut dilaksanakan oleh satuan patroli perairan dengan
menggunakan kapal patroli dengan kegiatan sebagai berikut
a. Mendatangi TKP
b. Memberikan pertolongan
c. Mengumpulkan barang bukti
d. Melakukan pencarian dan penyelamatan (SAR)
e. Memberikan informasi navigasi kepada syahbandar setempat
2. Organisasi
Pada Sat Polairud Polresta Jayapura Kota yang mempunyai wilayah
perairan maka sat polair yang mempunyai mobilitas tinggi dapat bertindak
cepat dan tepat dalam menanggulangisetiap gangguan keamanan dan
memberikan pengayoman, perlindungan dan pelayanan kepada
masyarakat.
3. Sasaran
a. Perampokan
b. Pencurian kekayaan laut
c. Penyalah gunaan bahan peledak
d. Pencemaran lingkungan
e. Penyelundupan

4. Kemampuan
a. Kemampuan melaksanakan patroli
b. Kemampuan melakukan tindakan pertama di TKP
c. Mampu memberikan bantuan, perlindungan dan arahan kepada
masyarakat yang memerlukan
d. Kemampuan dasar navigasi
e. Mampu olah gerak kapal
f. Kemampuan tehnik mesin
g. Kemampuan perundang undangan tentang perairan dan pelayaran
h. Kemampuan dasar SAR
Mampu melakukan pencarian dan pertolongan serta penyelamatan
terhadap korban jiwa dan harta benda
i. Keterampilan
 Memiliki keterampilan fisik
 Memiliki keterampilan menggunakan senjata api
 Memiliki keterampilan mendayung, berenang, selam
 Memiliki keterampilan pertolongan (P3K)
9

j. Alat utama dan alat khusus


1. Kapal polisi kelas C
2. Perahu \ long boat
3. Life Jacket
4. Sign Lamp
5. Alat selam (baju selam, tabung oksigen, Fin, snorkel)
6. Alkom
7. Alat pemadam kebakaran
8. Tali
9. Senter
10. Kamera
11. Megaphone
12. Generator
13. Kompas
k. Kelengkapan Anggota
1. Pakaian Dinas
2. Tongkat Polri
3. Borgol
4. Senjat api
5. Buku saku \ bolpoint

d. Cara Bertindak
1. Melakukan patroli terus menerus
2. Penanganan terhadap gangguan-gangguan kamtibmas yang mencurigai
diwilayah perairan, pesisir pantai, tindakan yang diambil antara lain
a. Menghentikan kapal
b. Memeriksa kapal

4. Pelaksanaan Binmas Air


a. Penyuluhan
1. Pada saat akan mengadakan penyuluhan setiap pelaksanaan diwajibkan menguasai materi
yang sudah ditetapkan termasuk tentang pola penerapan polmas
2. Biasakan tepat waktu dan tepat sasaran dan tepat materi yang diberikan penyuluhan
3. Apabila ada pertanyaan yang diberikan jawaban akan tepat dan tidak bertele tele dan bila
tidak bisa dijawab maka akan diberikan solusi dan dilaporkan kepada pemimpin
4. Biasakan memberikan penghormatan kepada audiens apabila ada tokoh masyarakat yang
berpengaruh ditempat penyuluhan

b. Sambang
1. Apabila ada tugas sambang dan lakukan sesuai dngan rencana kegiatan
2. Gunakan buku control sambang untukmeyakinkan masyarakat
3. Arahkan sambang kepada kelompok nelayan, masyarakat pantai, dll.

Hal-hal yang belum tercantum dalam SOP ini akan diatur dalam aturan tersendirisepanjang yang
berkenaan dengan kegiatan patroli dan binmas air diwilayah pesisir pantai.

Demikian Standar Operasional Prosedur unit Patroli agar dapat dijadikan pedoman bagi anggota dan
sebagai anggota dan sebagai langkah dan upaya meningkatkan Kualitas Kerja Sat Polairud Polresta
Jayapura Kota.
10
POLRI DAERAH PAPUA
RESOR KOTAJAYAPURA KOTA
SATUAN KEPOLISIAN PERAIRAN DAN UDARA

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP )


SAT POLAIRUD POLRESTA JAYAPURA KOTA

Tentang

PENGAMANAN PENJAGAAN DAN POS POLAIRUD

SAT POLAIRUD POLRESTA JAYAPURA KOTA


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGAMANAN PENJAGAAN DAN POS POLAIRUD

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


SOP – SPKT - 001 01 1 dari 2
TANGGAL TERBIT : 01JANUARI 2021
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disahkan oleh
Ps.PAURMINTU KASAT POLAIRUD KAPOLRESTA JAYAPURA KOTA
POLRESTA JAYAPURA
KOTA

ALI RUSDIN PILI FRANCIS JP WARDJUKUR


GUSTAV.R.URBINAS,S.H.S.IK.M.Pd
BRIPKA NRP 85071257 AKP NRP 71090289
KOMISARIS BESAR POLISI NRP 78020700

1. UMUM

a. Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan aparatur pemerintah yang bertugas


memelihara situasi kamtibmas, melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat
serta menegakkan hukum demi terciptanya kamtibmas yang kondusif.

b. Upaya mewujudkan fungsi pelayanan Polri kedepan, salah satunya melalui sistem
penjagaan markas, penjagaan pos polairud dan turjawali selaku pengemban tugas
dibidang pelayanan kepada masyarakat.

c. Oleh karena itu Sat Polairud Polresta Jayapura Kota membuat standar operasional
prosedur untuk mengantisipasi permasalahan-permasalahan tersebut perlunya
penyusunan SOP pengamanan penjagaan dan pos polairud.
2. Dasar

a. UU No. 2 tahun 2002 tentang Polri


b. Peraturan Kapolri No. 23 tahun 2010 tentang organisasi tata kerja Polri tingkst Polres
tentang tugas pokok kepolisioan perairan Polresta Jayapura Kota
c. Renja Polresta Jayapura Kota tahun 2020
3. Maksud dan tujuan
a. Maksud sebagai pedoman dan arahan sat polairud dalam menyelenggarakan pengamanan
pada markas komando pos polairud, objektivitas, atau pengamanan pada daerah tertentu
yangmembutuhkan pengamanan;
b. Tujuan untuk memberikan panduan dalam pelaksanaan tugas sehingga adanya kesamaan
persepsi dan tindakan dalam penyelenggaraan pengamanan sehingga berjalan aman dan
tertib.
11

4. Standar pengamanan penjagaan


a. Standar kekuatan personil pengamanan
Kebutuhan personil pengamanan ditentukan berdasarkan hakekat ancaman dari potensi
gangguan kamtibmas yang diperkirakan situasi rutin dan insidentil.

b. Standar kemampuan personil.


Memiliki kemampuan penyelamatan seperti SAR dan kemampuan mengoperasionalkan alat
apung peralatan Long Boad \ Speed yang digunakan bertugas.
c. Standar peralatan dan perlengkapan.
a) Safety box
b) Generator listrik
c) Alat pemadam kebakaran
d) Kendaraan
1. Ranmor R2
2. Long Boad
3. Perahu karet
d. Perorangan
a) Gampol
b) Tongkat
c) Borgol
d) Senter
e) Pluit
f) Alkom
g) Senpi Organik
e. Fasilitas
a) Posko keamanan
b) Radio SSB \ HT
c) Telepon
d) Televisi
f. Peralatan Khusus
a) Long Boad
b) Perahu karet
c) Perlengkapan selam
d) Life Jacket \ pelampung
g. Sasaran pengamanan
a) Markas
b) Orang
c) Harata benda
d) Dokumen \ surat-surat penting
e) Semua aktifitas yang sedang diselenggarakan dilokasi wilayah perairan.
5. Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pengamanan penjagaan / patroli area mako dengan mengecek alat
apung, memanasi mesin alat apung dan mengisi bahan bakar untuk kesiapan pelaksanaan
patroli serta memastikan situasi wilayah mako dalam keadaan aman
12

6. Tindakan yang dilakukan dalam pelaksanaan pengamanan, antara lain sebagai berikut
a. Pendekatan terhadap masyarakat setempat
b. Melaporkan setiap perkembangan situasi yang terjadi melalui
1.Handy Talky
2. Telepon
3. Sarana telekomunikasi lainnya
c. Apel konsolidasi dengan melakukan pengecekan peralatan \ perlengkapan
d. Mengecek ulang pengamanan disekitar objek
e. Membuat laporan secara tertulis tentang hasil pengamanan, sebelum
diserahterimakan tugas penjagaan.
7. Pengendalian
a. Pengendalian kegiatan pengamanan dilaksanakan oleh satuan yang
menyelenggarkan pengamanan
b. Membuat laporan peaksanaan tugas
c. Melaksanakan analisa dan evaluasi pelaksanaan tugas
Demikan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengamanan, Penjagaan dan Pospolairud agar dapat
dijadikan pedoman bagi anggota dan sebagai langkah dan upaya meningkatkan Kualitas Kerja sat Polairud
Polresta Jayapura Kota.

Anda mungkin juga menyukai