Anda di halaman 1dari 38

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

ROLE MODEL
MODUL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI
5 JP (225 menit)

Pendahuluan

Dalam era globalisasi yang sarat dengan tantangan, agar organisasi


tetap survive, sangat diperlukan seorang pemimpin yang dapat
menjadi role model bagi bawahannya, yang mampu menjadi teladan
atau contoh bagi yang dipimpinnya. Teladan atau contoh ini menjadi
penting karena akan menjadi magnit bagi bawahan yang dipimpinnya
untuk mengikuti dan melaksanakan apa yang diinginkan oleh
pemimpinnya.
Dalam teori kepemimpinan, secara sederhana arti dari kata role
modeladalah teladan. Menurut Wikipedia, role model adalah “person
who serve as an example, whose behavior is emulated by others” atau
seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti
oleh orang lain.
Untuk memastikan bahwa organisasi yang dipimpinnya berjalan dengan
dinamis, seorang pemimpin harus mempunyai nilai-nilai tertentu yang
dapat menjadi teladan. Nilai-nilai tersebut hendaknya dapat bersifat
implementatif, dapat diterapkan dengan mudan dan dapat dipahami
dengan jelas oleh bawahan. Contoh nilai-nilai tertentu atau teladan yang
dapat dijadikan role model, misalnya seorang pemimpin itu harus
mempunyai integritas, attitude, amanah, ikhlas dalam menjalankan
tugasnya. Tujuan utamanya adalah bagaimana dapat menjalankan yang
terbaik untuk organisasi dan kemaslahatan bagi bawahan yang
dipimpinnya.
Jika seorang pemimpin menghendaki bawahan berintegritas, maka
pemimpin harus lebih berintegritas. Jika pemimpin menghendaki
bawahan disiplin, jujur, kerja keras dan tepat waktu, maka pemimpin
harus dapat menunjukan kepada bawahan sifat disiplin, kerja keras dan
lebih dapat menghargai waktu. Semua ini perlu diwujudkan oleh
seorang pemimpin dalam upaya membangun kepercayaan bawahan,
sehingga dapat terbentuk team work yang solid.
Para pemimpin wajib menjadi role model, paling tidak dalam akhlak,
cara berfikir, cara bertindaknya, kejujuran, ketegasannya. Pada
prinsipnya pemimpin harus menjadi sosok manusia yang luar biasa
(extraordinary person), harus lebih banyak berkarya daripada banyak
berbicara. Dipundak pemimpinlah melekat tanggung-jawab untuk
melakukan perubahan dan pembaharuan organisasi. Dengan karakter
seperti itulah, maka seorang pemimpin dapat disebut sebagai role

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 1


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

model.
Ciri utama seorang pemimpin sebagai role model yang baik adalah
pemimpin yang memiliki karakter kuat, seseorang yang memiliki disiplin
yang tinggi, komitmen, kejujuran, integritas, kredibilitas, kepedulian dan
memiliki ciri sebagai pelayan. Dalam cakupan yang lebih luas lagi,
seorang pemimpin itu pantas disebut sebagai pemimpin role model
adalah ketika mampu memikirkan, memanfaatkan dan mewujudkan
dalam bentuk perilaku apa saja yang dimilikinya untuk diberikan kepada
orang lain atau bawahannya.
Role modeling dalam konteks kepemimpinan transformasional,
pemimpin harus mampu berfikir cepat, melakukan analisa yang tepat,
berkeputusan dan bertindak cepat. Dalam sudut pandang pikiran ahli
komunikasi, pemimpin role model itu tidak hanya mengandalkan
hasilnya berupa terbangunnya image positif bagi dirinya, tetapi juga
harus dibarengi karya-karya yang bersifat akbar dan monumental serta
memberikan manfaat bagi organisasi. Esensinya berarti, seorang
pemimpin yang sekaligus sebagai role model harus selalu mampu
memberikan contoh yang baik dan keteladanan bagaimana berfikir dan
bertindak.
Untuk menjadi pemimpin yang Ideal perlu adanya dasar pengetahuan
tentang pemimpin dan contoh sosok pemimpin yang bisa dijadikan
panutan dalam bertindak yang diaplikasikan dalam tempat tugas.
Dalam Hanjar ini memuat sifat dan sikap seorang pemimipin yang bisa
dijadikan contoh dan panutan. Materi dalam Hanjar ini merupakan
materi minimal, sedangkan yang lebih lengkap dan up to date mengacu
pada materi yang disampaikan oleh Pendidik.

Standar Kompetensi

Memahami dan mahir menerapkan role model dalam kepemimpinan


Polri yang ideal.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 2


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pengantar

Dalam modul ini memuat materi tentang karakter pemimpin; disiplin


tinggi; komitmen; kejujuran; integritas; kredibilitas; kepedulian; ciri
sebagai pelayan masyarakat; kreatifitas dan inovasi (Creatifity and
Innovation); pertanggungjawaban (accountability).
Tujuannya adalah agar peserta didik dapat memahami dan menerapkan
kepemimpinan yang ideal.

Kompetensi Dasar

1. Memahami kepemimpinan yang ideal.


Indikator Hasil Belajar :
a. Menguraikan karakter pemimpin.
b. Menguraikan disiplin tinggi.
c. Menguraikan komitmen.
d. Menguraikan kejujuran.
e. Menguraikan integritas.
f. Menguraikan kredibilitas.
g. Menguraikan kepedulian.
h. Menguraikan ciri sebagai pelayan masyarakat.
i. Menguraikan kreatifitas dan inovasi (Creatifity and
Innovation).
j. Menguraikan pengertian pertanggungjawaban
(accountability).

2. Menerapkan kepemimpinan Polri yang ideal.


Indikator Hasil Belajar :
a. Menampilkan kepemimpinan yang berkarakter dan
berintegritas.
b. Menampilkan kepemimpinan yang taat terhadap aturan.
c. Menampilkan ketauladanan seorang pemimpin.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 3


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Materi Pelajaran
1. Pokok Bahasan:
Konsepsi kepemimpinan yang ideal.
2. Sub Pokok Bahasan:
a. Karakter pemimpin
b. Disiplin tinggi
c. Komitmen
d. Kejujuran
e. Integritas
f. Kredibilitas
g. Kepedulian
h. Ciri sebagai pelayan masyarakat.
i. Kreatifitas dan inovasi
j. Pengertian pertanggungjawaban (accountability)

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah
Metode ini digunakan untuk menyampaikan materi tentang
tahapan manajemen penyidikan tindak pidana dalam proses
penyelidikan dan penyidikan, faktor-faktor yang mempengaruhi
dalam proses penyelidikan dan penyidikan.
2. Metode Tanya jawab.
Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
disampaikan.
3. Metode Brainstorming (curah pendapat).
Metode ini digunakan untuk meng-eksplore pendapat peserta
didik tentang pemahaman awal materi yang akan dibahas.
4. Metode Role Play
Metode ini digunakan untuk penguasaan materi melalui
pengembangan imajinasi dengan bermain peran.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 4


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Alat / Media, Bahan, dan Sumber

1. Alat/media :
a. Panaboard.
b. Laptop.
c. LCD In focus.
d. Slide.
e. Spidol.
f. Flipchart.
2. Bahan :
Kertas Flipchart.
3. Sumber :
a. Lembar petunjuk penugasan (lembar merah).
b. Paparan Pendidik.

Proses Pembelajaran

1. Tahap Awal : 15 menit.


a. Ketua kelas laporan tentang kesiapan peserta didik untuk
menerima pelajaran.
b. Pejabat senat yang ditunjuk memperkenalkan peserta didik
dan membacakan riwayat hidup pendidik secara singkat.
c. Pendidik memperkenalkan diri.
d. Pendidik menyampaikan kompetensi dan indikator hasil
belajar.
2. Tahap Inti : 190 menit
a. Pendidik menyampaikan materi tentang konsepsi
kepemimpinan yang ideal.
b. Pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya/memberikan komentar terkait materi yang
disampaikan.
c. Pendidik mencontohkan kepemimpinan yang ideal.
3. Tahap Akhir : 20 menit.
a. Penguatan materi.
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
proses pembelajaran.

b. Pengecekan penguasaan materi.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 5


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pendidik mengecek penguasaan materi dengan cara


bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning Point.
Pendidik dan peserta didik merumuskan Learning Point dari
materi yang telah dipelajari.
d. Ketua kelas menyampaikan terimakasih dan pemberian
cindramata kepada Pendidik

Tagihan/tugas

Peserta didik menyusun dan mengumpulkan:


1. Ringkasan materi pelajaran yang telah disampaikan Pendidik
2. NKP. (Bagian dari NKP 2).
Dikumpulkan pada waktu yang telah ditentukan oleh Bag. Jarlat.

Lembar Kegiatan
Format Naskah Karya Perorangan (Lapgas) sesuai buku petunjuk
(buku biru)

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 6


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Bahan Bacaan

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI

1. Pendahuluan.
Seorang pemimpin haruslah bisa menjadi role model bagi
bawahannya. Seorang pemimpin juga harus bisa menjadi
panutan serta mampu untuk memberikan contoh bagi yang
dipimpin, karena seorang pemimpin adalah orang yang benar
benar terpilih menjadi seorang pemimpin
Sebagai orang yang telah terpilih untuk memimpin organisasinya
secara hirarki mereka lah yang berada pada pucuk pimpinan
tertinggi dimana pemimpinlah yang bertanggung jawab dalam
melaksanakan, memutuskan, memantau dan memastikan setiap
objektif bagi organisasi tersebut untuk mencapai jayanya.
Untuk memastikan organisasi yang di pimpinnya berjalan dinamik
baik dari lini atas sampai dengan lini bawah seorang pemimpin
haruslah mempunyai nilai-nilai tertentu ataupun kualiti pemimpin
yang hebat yaitu kepemimpinan yang bisa menjadi teladan.Nilai-
nilai tersebut hendaknya bisa di implementasikan serta di
terapkan dalam menjalankan tanggung jawabnya sebagai
seorang pemimpin yang baik.
Contoh nilai yang mendasar adalah memiliki attitute yang baik
yang dapat menjadi teladan bagi para bawahannya. Perusahaan
yang memiliki pemimpin yang bersih, menundukkan diri, dan
berusaha bijak dalam pengambilan setiap keputusan akan
mencerminkan bagaimana jalan nya organisasi tersebut.
Pemimpin yang mempunyai sikap amanah dapat menjauhkan
seorang pemimpin dari melakukan penyelewengan sehingga
semua tugasnya dapat dilakukan dengan baik tanpa berlaku apa-
apa masalah.
Jika seorang pemimpin ikhlas dalam menjalankan tugas nya
maka dia tidak akan mengharapkan apa-apa ganjaran sampingan
demi kepentingannya sendiri, yang menjadi tujuannya dalah
bagaimana melakukan yang terbaik untuk kemaslahatan banyak
orang dalam organisasi yang di pimpinnya.
Menjadi pemimpin selalu identik dengan memberi petunjuk,
arahan, dan perintah. Tetapi dalam dunia pelayanan, peran
pemimpin jauh melebihi itu semua. Pemimpin diharapkan menjadi
role model sekaligus pelaku alias pemberi layanan. Service
Leader adalah penentu arah kebaikan organisasi, sekaligus
motivator timnya.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 7


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Pemimpin pelayanan memiliki mindset pelayanan, dengan


setidaknya sepuluh karakteristik yang berbeda dibanding
pemimpin umumnya. Untuk mengangkat standar pelayanan
organisasi, leader harus memiliki visi unik yang membedakan
brandnya dengan kompetitor. Visi yang berpusat pada kepuasan
yang dilayani, baik external maupun internal.
Training program Service Leader penting diikuti oleh pemimpin
khususnya di bidang pelayanan/Service, sebagai pembuka
mindset akan konsep kepemimpin yang berbeda, Servant
Leadership. Karena pemimpinlah yang akan menjadi penggerak
ke arah kesuksesan pelayanan di suatu organisasi.
Fungsi Kepemimpinan Dasar ini menjadi Tolok Ukur Anda
berhasil dalam sebuah Program Kerja Jangka Pendek maupun
Jangka Panjang, baik dalam Konsep ataupun Implementasi.
Konsep dan Perencanaan atau Planning harus dibarengi dengan
Pelaksanaan atau Execution.
a. Perintis (Path Finding).
Fungsi perintisan dalam hal ini adalah Bagaimana Anda
mampu menciptakan dan mencetak pemimpin-pemimpin
lain, dan itu adalah Langkah Awal dalam sebuah
Kepemimpinan. Anda dapat dengan melakukan
pendekatan secara personal dibandingkan secara
struktural, karena bagaimana pun juga pendekatan
manusiawi jauh lebih mumpuni. Kedekatan emosional
berguna dalam proses pemberdayaan berkelanjutan,
sehingga Karyawan yang sebenarnya mampu dalam tugas
dan tanggung jawab, namun terkendala dengan sesuatu,
akan tetap tegar ketika masalah datang, sehubungan sikap
Anda yang dekat kepada mereka. Fungsi Perintisan ini
adalah bagaimana anda mampu menanamkan
Kepercayaan kepada masing-masing individu dalam
Perusahaan, sehingga suatu waktu terjadi rotasi atau
mutasi anda tidak perlu membawa serta tim-tim pendukung,
karena anda akan mampu membangun kembali tim terbaik
dari sumber daya yang ada.
b. Penyelaras (Aligning).
Fungsi Penyelarasan menunjukkan Anda menjadi
penyeimbang dalam sebuah komunikasi, koordinasi,
mediasi dan segala hal yang terkait dengan organisasi.
anda sebagai pemimpin dapat diterima dengan alami, ketika
memberikan Coaching and Counseling, atau Anda dapat
diteladani pada saat memberikan Arahan dan ataupun
Teguran. Karyawan yang melakukan Kesalahan atau
Kekeliruan tidak merasa dihakimi, bahkan merasa
mendapatkan Perhatian karena bertindak salah dan
dibenarkan. Fungsi Penyelaras diperlukan keseimbangan

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 8


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

antara Reward and Punish, Umpan Balik, Inputan dan


kritikan. Semua tim merasakan kehadiran anda dalam
keseharian mereka, dan anda menciptakan suasana
nyaman dan kekeluargaan dalam ranah profesional.
Hubungan komunikasi tidak terhalang struktur organisasi,
dan setiap keterbukaan terjadi karena kedekatan personal
namun bersifat profesional.
c. Pemberdaya (Empowering).
Fungsi Empowering mengajak Anda memberikan
Kepercayaan dan Tanggung Jawab kepada masing-masing
Individu dalam Tim, sehingga mereka dapat melakukan
kreasi dan inovasi dalam berkarya. Visi dan misi
perusahaan yang telah anda turunkan dapat di
implementasikan dengan cara-cara kreatif, cerdas dan
praktis. Anda tidak perlu mengajari teknis yang hatus
dilakukan, namun cukup dengan arahan dan gambaran
yang mengacu pada tujuan dan Goals Organisasi.
Pemberdayaan akan membangkitkan Winning Mentality,
Winning Spirit atau Militant Spirit dalam mencapai impian
dan cita-cita. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan
menggalakkan kegiatan dan aktivitas Quality Improvement,
Team Work, Talent Pool Development dan ditunjang
dengan Konsep Reward and Punishment yang seimbang
(selaras).
d. Panutan (Modelling).
Setiap pemimpin selalu akan menjadi acuan atau teladan
dalam sikap dan perilaku mereka. Anda sebagai pemimpin
perusahaan perlu menciptakan sebuah role model yang
ideal namun applicable. Kesederhanaan tidak akan
menjatuhkan nilai dan martabat struktur anda sebagai
pimpinan dan pemimpin perusahaan. Perilaku feodal tidak
harus menjadi budaya yang saklek dalam setiap seremonial
atau kegiatan perusahaan. Meski dengan fasilitas dan
sarana dari perusahaan yang mungkin jauh berbeda
dengan kebanyakan karyawan dan tim, sebagai pemimpin
tentunya anda masih dapat bergaul bebas, lepas dan jelas.
Untuk itulah perlu melihat dan memperhatikan secara
langsung bagaimana tim anda bekerja di lapangan,
sehingga setiap program atau konsep yang akan dijalankan
dapat menjadi sebuah ketertarikan (Excitement) bagi
masing-masing individu.
Elemen dasar kepemimpinan yang penting anda pelajari sebagai
perintis, penyelaras, pemberdaya, dan panutan merupakan
sebuah siklus berulang yang anda lakukan setiap waktu dan
setiap saat kepada masing-masing individu, tidak hanya kepada
second layer di bawah anda, namun perlu menyentuh seluruh
lapisan organisasi perusahaan. Pemimpin akan tetap Terlihat
ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 9
SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dimanapun dia berada. Jadilah pemimpin yang selalu dicari


bukan untuk dipuja, melainkan pemimpin untuk diajak berdiskusi,
bertukar pendapat, dan dikritisi.

2. Konsep Kepemimpinan yang Ideal.


a. Karakter Pemimpin
Manusia adalah makhluk sosial yang menjadi pemimpin
bagi dirinya sendiri dan menjadi pemimpin bagi orang lain.
Menjadi pemimpin berarti menjadi seseorang yang memiliki
tanggung jawab lebih dalam hidup. 7 karakter utama
pemimpin ideal adalah deskripsi yang menjelaskan tentang
point-point yang harus dimiliki seorang pemimpin. Baik
secara sempit maupun luas, seorang pemimpin tentunya
perlu mengetahui dan memiliki sifat dari 7 karakter utama
pemimpin ideal.
Seorang pemimpin adalah individu dengan jiwa yang terlatih
dan mampu melatih individu-individu lain untuk mewujudkan
visi yang bersifat seragam. Seorang pemimpin diharuskan
mampu melibatkan diri dalam unsur keberagaman sifat
anggota yang menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin yang
ideal adalah pemimpin yang mampu membawa misi
kelompoknya ke arah yang baik dan tetap teguh merangkul
semua anggota kelompok.
1) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Cerdas.
Kecerdasan adalah titik tentu yang idealnya harus
dimiliki oleh seorang pemimpin. Kecerdasan
merupakan point utama yang menentukan seberapa
baik langkah yang diambil oleh seorang pemimpin jika
dihadapkan oleh suatu masalah kelompok. Pemimpin
ideal adalah pemimpin yang cerdas dalam membawa
diri yang didukung dengan keunggulan berfikir dan
peka terhadap hal-hal sekitar. Dalam menjalankan
tugasnya, seorang pemimpin yang ideal akan mampu
berfikir luwes dan memiliki ide-ide segar untuk
keberlangsungan kepentingan kelompoknya.
2) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Berinisiatif.
Tidak hanya cerdas, pemimpin yang ideal adalah
pemimpin yang berani berinisiatif jika dihadapkan
dengan suatu masalah. Inisiatifme diri jelas dibutuhkan
oleh seorang pemimpin demi terciptanya solusi yang
bersifat nyata dan menjanjikan. Pemimpin yang
berinisiatif adalah pemimpin yang mampu
menggerakkan dirinya sendiri terlebih dahulu untuk
memulai segala sesuatunya tanpa adanya paksaan.
Dengan sifat inisiatif yang ada dalam diri pemimpin,

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 10


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kekuatan diri dari tiap anggota untuk menjalankan misi


kelompok pun akan terjamin dengan baik.
3) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Bertanggung
jawab.
Bertanggung jawab berarti berani untuk menanggung
efek dari segala keputusan yang timbul akibat tindakan
yang telah dilaksanakan. Selain cerdas dan berinisatif,
seorang pemimpin yang ideal tentunya perlu memiliki
sifat bertanggung jawab. Pengambilan keputusan
terhadap cara kerja dan pelaksanaan misi suatu
kelompok tentunya diputuskan dengan tidak tergesa-
gesa. Pemimpin yang bertanggung jawab adalah
pemimpin yang tetap teguh dan dan mampu berfikir
taktis untuk menerima segala resiko yang timbul dari
keputusan yang diambil.
4) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Dapat
Dipercaya.
Karakter yang satu ini tentunya timbul dari seberapa
berhasilnya seorang pemimpin dalam menggerakkan
anggotanya dan bijak dalam mengambil keputusan.
Pemimpin ideal adalah pemimpin yang tanpa perlu
berfikir ulang, anggotanya akan dengan kesungguhan
hati mampu mempercayai pemimpin tersebut untuk
mengambil keputusan. Pemimpin yang dapat
dipercaya adalah pemimpin yang mampu
mendamaikan hati semua anggota. Dengan pemimpin
yang dapat dipercaya, setiap anggota akan merasa
lebih terpacu untuk menyatukan hati dan menciptakan
keseragaman kelompok demi terciptanya keutuhan.
5) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Jujur.
Kejujuran dalam diri seseorang tentunya menjadi point
khas yang harus dimiliki oleh seorang manusia,
terutama oleh seorang pemimpin. Pemimpin yang jujur
menjanjikan keterbukaan dan keluwesan dalam
memberikan segala informasi yang mencakup
kepentingan kelompok. Kejujuran yang ada dalam diri
seorang pemimpin akan menjadi ciri khas tersendiri
yang mampu diandalkan oleh anggota. Pemimpin ideal
dengan tingkat kejujuran tinggi akan mendapatkan
kepercayaan yang luas dari kelompoknya.
6) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Rela
Berkorban.
Rela berkorban berarti rela menerjunkan diri dalam
kepentingan kelompoknya dibandingkan dengan
kepentingan pribadi. Pemimpin yang rela berkorban

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 11


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

akan mampu memfokuskan diri untuk mencapai visi


kelompok secara detail. Sifat rela berkorban ini pun
tentunya harus didasari dengan kecerdasan dan
kebijakan dari seorang pemimpin. Pemimpin ideal
yang rela berkorban akan mampu mengambil
keputusan secara tepat tanpa merugikan banyak
pihak.
7) Pemimpin Ideal adalah Pemimpin yang Dicintai dan
Mencintai Kelompoknya.
Cinta hadir dalam diri seorang pemimpin yang ideal
dan juga kelompok yang dipimpinnya. Segala bentuk
tingkah laku yang hadir dari seorang pemimpin yang
ideal akan selalu diiringi dengan unsur cinta yang akan
meminimalisir bentuk kecurangan juga hal-hal buruk
lainnya. Kelompok yang dipimpinnya pun akan mampu
mencintai pemimpin tersebut tanpa adanya unsur
paksaan yang berlebih. Pemimpin yang ideal jelas
akan mampu menciptakan tindakan dengan cinta yang
terkoordinir rapih untuk kemajuan.
Setelah membaca artikel di atas, tentunya kita bisa
mengetahui 7 karakter utama pemimpin ideal dari seorang
pemimpin. Seorang pemimpin bukanlah manusia
sempurna namun, seorang pemimpin yang ideal dituntut
untuk mengusahakan kesempurnaan untuk kemajuan visi
kelompoknya. Jadilah pemimpin ideal!
b. Disiplin Tinggi.
Disiplin adalah sikap yang selalu tepat janji, sehingga
orang lain mempercayainya, karena modal utama dalam
berwirausaha adalah memperoleh kepercayaan dari orang
lain. Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti
belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti
pengajaran atau pelatihan. Disiplin berasal dari bahasa
Inggris yaitu “disciple” yang berarti pengikut atau murid.
Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan
makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin
diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran atau
tunduk pada pengawasan, dan pengendalian. Kedua
disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan
diri agar dapat berperilaku tertib. Perkataan disiplin
mempunyai arti latihan dan ketaatan kepada aturan.
Dengan melaksanakan disiplin, berarti semua pihak dapat
menjamin kelangsungan hidup dan kelancaran kegiatan
belajar, bekerja, dan berusaha. Kemauan kerja keras yang
kita peroleh dari disiplin, akan melahirkan mental yang
kuat dan tidak mudah menyerah walaupun dalam keadaan
sulit.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 12


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Macam–Macam Kedisiplinan.
1) Disiplin dalam Menggunakan Waktu.
Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu
dengan baik. Karena waktu amat berharga dansalah
satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa
menggunakan waktu dengan baik.
2) Disiplin dalam Beribadah.
Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan
peraturan-peratuaran yang terdapat didalamnya.
Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah
SWT senantiasa menganjurkan manusiauntuk
Disiplin, sebagai contoh firman Allah SWT.
3) Disiplin dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan
dalam proses pencapaian tujuan pendidikan,sampai
terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan
pendidikan akan terhambat, diantara faktor-
faktoryang mempengaruhinya adalah:
a) Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga
bagaimana pun jalannya, banyak ditempuh
untukmenutupi tuntutan hidup.
b) Munculnya selera beberapa manusia yang
ingin terlepas dari ikatan dan aturan serta ingin
sebebas-bebasnya.
c) Pola dan sistem pendidikan yang sering
berubah.
d) Motivasi belajar para peserta didik dan para
pendidik menurun.
e) Longgarnya peraturan yang ada.
c. Komitmen.
1) Pengertian.
Apa yang dimaksud dengan komitmen? Arti
komitmen adalah suatu keadaan dimana seseorang
membuat perjanjian (keterikatan), baik kepada diri
sendiri maupun kepada orang lain yang tercermin
dalam tindakan/ perilaku tertentu yang dilakukan
secara sukarela maupun terpaksa.
Ada juga yang mengatakan bahwa pengertian
komitmen adalah suatu bentuk kewajiban yang
mengikat seseorang dengan sesuatu, baik itu diri
sendiri maupun orang lain, tindakan tertentu, atau hal
tertentu.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 13


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Secara terminologi, kata “komitmen” berasal dari


bahasa Latin, yaitu “commiter” yang berarti
menyatukan, mengerjakan, menggabungkan, dan
mempercayai. Sehingga menurut asal katanya, arti
komitmen adalah suatu sikap setia dan
tanggungjawab seseorang terhadap sesuatu, baik itu
diri sendiri, orang lain, organisasi, maupun hal
tertentu.
Dari penjelasan pengertian komitmen di atas, kita
dapat menyimpulkan bahwa secara umum tujuan
dari komitmen adalah untuk memberikan jaminan
sehingga sesuatu tidak berubah di masa depan dan
tetap sesuai dengan isi komitmen.
2) Ciri-Ciri Komitmen
Komitmen di dalam diri seseorang timbul karena
adanya rasa tanggungjawab terhadap sesuatu.
Sebagian orang berkomitmen karena menyukai yang
dilakukannya, sedangkan sebagian orang lainnya
berkomitmen karena adanya perasaan takut
kehilangan sesuatu jika tidak menjalankan
komitmennya.
Adapun ciri-ciri komitmen adalah sebagai berikut:
a) Adanya perjanjian yang disepakati, baik
terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak
lain.
b) Terdapat tujuan atau goal tertentu yang ingin
dicapai setelah melaksanakan komitmen.
c) Semua pihak yang terlibat dalam suatu
komitmen harus bertanggungjawab dengan isi
perjanjian.
d) Adanya kesetiaan (loyalitas) dari semua pihak
terhadap tujuan yang ingin dicapai.
Adapun beberapa contoh bentuk komitmen adalah
sebagai berikut:
1) Komitmen Terhadap Diri Sendiri
Ini adalah bentuk komitmen yang berlandaskan
adanya keinginan dari diri sendiri untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik. Misalnya, seseorang
berkomitmen untuk melakukan gaya hidup sehat
dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolah
raga. Hasil akhir yang ingin dicapai dari komitmen
ini adalah tubuh yang lebih sehat dan berat badan
yang ideal.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 14


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

2) Komitmen Terhadap Keluarga


Ini adalah bentuk komitmen yang berasal dari diri
seseorang terhadap keluarganya. Artinya,
seseorang tidak hanya mementingkan dirinya tapi
juga bertanggungjawab terhadap keluarganya.
Misalnya seseorang suami yang berkomitmen pada
keluarganya untuk memberikan nafkah lahir dan
batin.
3) Komitmen dalam Bekerja
Menurut John Meyer dan Natalie Allen dalam buku
berjudul “Human Resource Management Review”,
ada tiga model komitmen kerja seseorang terhadap
perusahaan tempatnya bekerja.
a) Cinta terhadap pekerjaan (Affective
Commitment)
b) Takut kehilangan pekerjaan (Continuance
Commitment)
c) Adanya rasa kewajiban (Normative
Commitment)
4) Komitmen Dalam Hubungan
Semua hubungan manusia membutuhkan
komitmen guna mempertahankan hubungan
tersebut. Misalnya hubungan pacaran, hubungan
pernikahan, hubungan persahabatan, dan lain-lain.
5) Komitmen Terhadap Lingkungan
Hubungan manusia dengan alam dan
lingkungannya juga membutuhkan suatu komitmen
agar kondisi alam tetap baik seperti adanya.
Misalnya komitmen para pendaki gunung untuk
tidak membuang sampah sembarangan dan
bertanggungjawab untuk menjaga lingkungan alam
tetap asri.
d. Kejujuran.
1) Pengertian Kejujuran
Jujur atau kejujuran mengacu pada aspek karakter,
moral dan berkonotasi atribut positif dan berbudi
luhur seperti integritas, kejujuran, dan
keterusterangan, termasuk keterusterangan pada
perilaku, dan beriringan dengan tidak adanya
kebohongan, penipuan, perselingkuhan, dll Selain
itu, kejujuran berarti dapat dipercaya, setia, adil,
dan tulus. Kejujuran dihargai di banyak budaya
etnis dan agama "Kejujuran adalah kebijakan

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 15


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

terbaik" adalah pepatah dari Benjamin Franklin.;


Namun, kutipan "Kejujuran adalah bab pertama
dalam buku kebijaksanaan" tersebut diberikan untuk
Thomas Jefferson, seperti yang digunakan dalam
sebuah surat kepada Nathaniel Macon.
2) Makna Kejujuran.
Jujur adalah sebuah kata yang indah didengar,
tetapi tidak seindah mengaplikasikan dalam
keseharian. Tidak pula berlebihan, bila ada yang
mengatakan “jujur” semakin langka dan terkubur,
bahkan tidak lagi menarik bagi kebanyakan orang.
Semua orang paham akan maknanya, tetapi begitu
mudah mengabaikannya. Yang lebih berbahaya lagi
adalah ada orang yang ingin dan selalu bersikap
jujur, tapi mereka belum sepenuhnya tahu apa saja
sikap yang termasuk kategori jujur.
Jujur tidaklah dimulai dari “warung kopi”,
sebagaimana asumsi sementara orang, jujur
sebuah nilai abstrak, sumbernya hati, bukan pada
omongannya. Jadi “jujur” sebuah nilai kesadaran
“imani”, dimulai dari suara hati, bukan di warung
munculnya kejujuran. Kualitas imanlah yang dapat
mengantarkan seseorang menjadi jujur. Kata jujur
adalah kata yang digunakan untuk menyatakan
sikap seseorang.
Jika ada seseorang berhadapan dengan sesuatu
atau fenomena, maka orang itu akan memperoleh
gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut.
Jika orang itu menceritakan informasi tentang
gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada
“perubahan” (sesuai dengan realitasnya) maka
sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
Dengan kata lain seseorang dikatakan jujur, bila
ucapannya sejalan dengan perbuatannya.
Jadi yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap
yang selalu berupaya menyesuaikan atau
mencocokkan antara Informasi dengan fenomena
atau realitas. Dalam agama Islam sikap seperti
inilah yang dinamakan shiddiq. Makanya jujur itu
ber-nilai tak terhingga. Karena semua sikap yang
baik selalu bersumber pada “kejujuran”. Merupakan
suatu keindahan bila setiap individu bersikap jujur
terhadap dirinya, pedagang senantiasa jujur dalam
usaha dagangannya, demikian pula pemimpin yang
jujur dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 16


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Jujur dan Amanah.


Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur
merupakan salah satu sifat manusia yang mulia,
orang yang memiliki sifat jujur biasanya mendapat
kepercayaan dari orang lain. Sudah tentu setiap kita
sangat tidak menyukai orang-orang yang suka
berbohong atau berdusta. Sifat jujur merupakan
salah satu rahasia diri seseorang untuk menarik
kepercayaan umum karena orang yang jujur
senantiasa berusaha untuk menjaga amanah.
Amanah secara etimologis (lughawi) dalam bentuk
mashdar dari (amina, amanatan) yang berarti jujur
atau dapat dipercaya. Sedangkan dalam bahasa
Indonesia amanah berarti pesan, perintah,
keterangan atau wejangan.
Amanah, sesuatu yang berat karena harus menjaga
dan merawat dengan sungguh-sungguh dan penuh
tanggungjawab titipan orang. Berhasil atau tidaknya
suatu amanat sangat tergantung pada kejujuran
orang yang memegang amanat tersebut. Jika orang
yang memegang amanah adalah orang yang jujur
maka amanah tersebut tidak akan terabaikan dan
dapat terjaga atau terlaksana dengan baik. Begitu
juga sebaliknya, jika amanah tersebut jatuh ke
tangan orang yang tidak jujur, maka keselamatan
amanah tersebut pasti tidak akan tertolong.
Dengan demikian, jujur dapat pula diartikan kehati-
hatian diri seseorang dalam memegang amanah
yang telah dipercayakan oleh orang lain kepada
dirinya. Karena salah satu sifat terpenting yang
harus dimiliki bagi orang yang akan diberi amanah
adalah orang-orang yang memiliki kejujuran.
Karena kejujuran merupakan sifat luhur yang harus
dimiliki manusia. Orang yang memiliki kepribadian
yang jujur, masuk dalam kategori orang yang
pantas diberi amanah, karena orang semacam ini
memegang teguh terhadap setiap apa yang ia
yakini dan menjalankan segala sesuatu dengan
sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
Berbicara tentang orang-orang yang akan
menentukan masa depan bangsa ini, tak lepas dari
membicarakan masalah amanah. Di tengah
berbagai konflik yang ada, mampukah mereka
menjalankan amanah itu? Bila dilihat berdasarkan
syariat, amanah ini pengertiannya sangat luas dan
mendalam. Mulai dari “menyimpan rahasia hingga
menjalankan sesuatu yang menjadi perjanjian atau
tugas yang dibebankan kepadanya”

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 17


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

e. Integritas.
1) Pengertian integritas.
Apa yang dimaksud dengan integritas? Secara
umum, arti integritas adalah kualitas kejujuran dan
prinsip moral di dalam diri seseorang yang dilakukan
secara konsisten dalam kehidupannya secara
menyeluruh.
Pengertian integritas adalah suatu kepribadian
seseorang yang bertindak secara konsisten dan utuh,
baik dalam perkataan maupun perbuatan, sesuai
dengan nilai-nilai dan kode etik. Seseorang dianggap
berintegritas ketika ia memiliki kepribadian dan
karakter berikut;
a) Jujur dan dapat dipercaya
b) Memiliki komitmen
c) Bertanggung jawab
d) Menepati ucapannya
e) Setia
f) Menghargai waktu
g) Memiliki prinsip dan nilai-nilai hidup
Kata “integritas” berasal dari bahasa Latin, yaitu
“integer” yang mengandung arti;
a) Keteguhan sikap dalam mempertahankan
prinsip yang menjadi landasan hidup dan
melekat pada diri seseorang sebagai nilai-nilai
moral.
b) Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi
dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan; kejujuran.
Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa integritas adalah jati diri seseorang dan
merupakan lawan langsung dari kemunafikan.
2) Fungsi Integritas.
Setelah memahami apa arti integritas, mungkin kita
bertanya-tanya, apa fungsi integritas itu? Secara
garis besar, ada dua fungsi utama integritas, yaitu:
a) Fungsi Kognitif
Dalam hal ini fungsi kognitif integritas
mencakup kecerdasan moral dan wawasan
diri (self insight). Dan wawasan diri itu meliputi
pengetahuan diri dan refleksi diri.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 18


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Dari penjelasan tersebut maka dapat


dijelaskan bahwa fungsi kognitif integritas
adalah untuk memelihara moral seseorang
dan mendorong orang tersebut untuk memiliki
pengetahuan yang lebih luas.
b) Fungsi Afektif
Fungsi afektif mencakup hati nurani dan harga
diri. Sehingga fungsi afektif integritas adalah
untuk menjaga nurani manusia agar tetap
memiliki ‘hati’ dan perasaan sebagai manusia.
3) Manfaat Integritas
Dari penjelasan sebelumnya disebutkan bahwa
terdapat dua fungsi integritas, yaitu fungsi kognitif
dan afektif. Lalu, apa manfaat integritas bagi
seseorang?
a) Manfaat secara fisik, individu yang memiliki
integritas cenderung merasakan manfaat pada
fisiknya. Misalnya merasa lebih sehat dan
bugar dalam melakukan kegiatannya.
b) Manfaat secara intelektual, individu yang
berintegritas umumnya lebih mampu
mengoptimalkan kemampuannya ketimbang
individu yang munafik.
c) Manfaat secara emosional, umumnya
seseorang yang memiliki integritas juga
memiliki motivasi, sadar diri, solidaritas tinggi,
empati, simpati, dan emosi yang stabil.
d) Manfaat secara spiritual, integritas menjadikan
seseorang lebih bijaksana dalam memaknai
segala pengalaman hidupnya.
e) Manfaat secara sosial, integritas dalam diri
seseorang membuatnya lebih mudah dalam
menjalin hubungan baik dengan orang lain
dan dalam melakukan kerja sama di
masyarakat.
4) Pentingnya Intesgritas.
Tanpa integritas, motivasi itu berbahaya; tanpa
motivasi, kapasitas tidak berdaya; tanpa kapasitas,
pemahaman terbatas; tanpa pemahaman,
pengetahuan tidak ada artinya; tanpa pengetahuan,
pengalaman itu buta. Pengalaman mudah diberikan
dan digunakan dengan cepat oleh orang-orang
dengan semua kualitas lainnya.” (Anonim)

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 19


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa integritas


adalah hal terpenting dalam kehidupan seseorang
secara menyeluruh. Ketika kita mencari karakteristik
tentang bagaimana cara membangun kehidupan
pribadi, maka urutannya dimulai dari;
- Integritas
- Motivasi
- Kapasitas
- Pengetahuan
- Pengalaman
Berikut ini adalah penjelasang mengapa integritas
begitu penting dalam kehidupan setiap orang:
a) Integritas adalah salah satu kunci kesuksesan
setiap orang karena individu yang berintegritas
merupakan pribadi yang konsisten dalam
menjalankan nilai-nilai dan norma yang berlaku.
b) Integritas seseorang akan menentukan dirinya
bisa dipimpin dan bisa menjadi pemimpin
karena hanya individu berintegritas yang
memiliki kepribadian berkualitas dan mampu
belajar dari orang lain.
c) Integritas seseorang akan menentukan
seberapa besar dirinya layak dipercaya oleh
orang lain karena tindakannya yang konsisten.
d) Integritas akan menghasilkan reputasi dan
prestasi bagi seseorang karena mereka berpikir,
berkata, dan bertindak secara konsisten.
f. Kredibilitas.
1) Pengertian kredibilitas.
Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau
kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Aplikasi
umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan
dengan kesaksian dari seseorang atau suatu
lembaga selama konferensi. Kesaksian haruslah
kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai
bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan
2) Makna Kredibilitas.
Kredibilitas merupakan salah satu landasan untuk
kepemimpinan yang produktif dalam arti membangun
suatu reputasi yang melekat pada efektivitas pribadi
positip dengan rujukan prinsip “membina persamaan
dan membangkitkan kepercayaan “.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 20


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Sedangkan kebiasaan merupakan suatu proses yang


mengola reputasi melalui kebiasaan yang efektif
sebagai rujukan prinsip dan pola perilaku yang
dihayati dengan menyelaraskan titik temu dari
“pengetahuan, keterampilan dan keinginan”
Untuk jelasnya, bagaimana kita membangun
kredilitas tersebut, maka fokus kredilitas akan
ditentukan oleh tiga faktor yang disebut dengan
Intensitas, Kejelasan, Kesatuan.
Kredibilitas adalah tentang bagaimana para
pemimpin mendapatkan kepercayaan dan keyakinan
dari stakeholders. Kredibilitas dalam demensi
efektivitas pribadi, merupakan pondasi utama untuk
membangun REPUTASI. Reputasi merupakan
bagian masa lampau yang harus diperbaharui dari
waktu ke waktu karena ia menggambarkan jaminan
manusia, keamanan yang kita janjikan sebagai
tanggung jawab dalam unjuk kerja selaku pemimpin
terhadap para pengikut, teman sejawat, dan
masyarakat.
Oleh karena itu untuk memperoleh kredibilitas,
bukanlah sesuatu yang gampang diraih oleh individu,
kelompok dan organisasi melainkan melalui suatu
proses yang berkelanjutan karena kita harus memiliki
prinsip bahwa kridibilitas hari ini harus lebih baik dari
hari kemarin dan masa depan harus lebih baik dari
hari ini. Dengan demikian membangun kredibilitas
dalam wujud reputasi mengandung makna bagi
kepemimpinan kecuali kalau kita berkeyakinan
bahwa individu bisa membuat perbedaan dalam
kehidupan orang lain.
Bagi individu yang mampu memperlihatkan bahwa
kredibilitas membuat perbedaan berarti ia meyakini
atas kepercayaan diri sebagai sumber sukses dan
kemandirian. Jadi bagi seorang pengikut yang
bekerja dengan pemimpin yang memiliki reputasi
efektivitas pribadi positip, tidak jarang kita
mendengar ukapan kata dari yang merasakan seperti
dihargai, termotivasi, antusias, tertantang, mendapat
inspirasi, diberi dukungan, dihargai, dan bangga.
Pemimpin dengan memiliki kridibilitas yang tinggi,
tidak jarang memiliki dampak seperti ungkapan
dibawah ini:
a) Dengan senang hati mereka akan bercerita
kepada orang lain bahwa keberadaan mereka
adalah bagian dari organisasi.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 21


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

b) Memiliki kesamaan persepsi dan keyakinan


bila berada dalam tim.
c) Memiliki percaya diri yang sejalan dengan
budaya perusahaan yang dianut.
d) Memberikan komitmen atas dasar
pengorbanan diri pada organisasi.
Sedangkan bila keadaan sebaliknya karena
kridibilitas yang rendah, maka wujud yang
diungkapkan biasanya dalam bentuk skandal,
penghianatan dan kekecewaan.
Intensitas.
Intensitas dalam demensi kredibilitas merupakan
unsur utama dalam memahami, meyakini dan
menyepakati tujuan dan aspirasi yang berkembang
sebagai perekat bagi proses memperkuat kredibilitas.
Dengan demikian, maka intensitas akan ada dan
bersemi sangat tergantung pada budaya yang dapat
menyatukan kedalam sikap positip yang dirasakan
sangat mendalam sejalan dengan kualitas
kedewasaan intlektual, emosional, sosial dan
rohaniah. Jadi budaya organisasi yang kuat,
dirasakan secara intensif, maka akan ada konsistensi
yang lebih besar antara kata-kata dan perbuatan,
dengan begitu akan tumbuh dan bersemi
kepercayaan diri sebagai sumber sukses dan
kemandirian.
Jadi intensitas menggambarkan suatu keadaan yang
bergelora dan dinamis yang dituntun oleh
kesepakatan bersama mengenai budaya organisasi
yang kuat dimana setiap warga menerima rumusan
formal yang berkaitan dengan nilai, norma,
wewenang dan ganjar sebagai pedoman perilaku
interaksi kedalam organisasi.
Kejelasan.
Kejelasan dalam demensi kredibilitas merupakan
unsur pendukung dalam proses pembentukan
kredibilitas melalui adanya kejelasan-kejelasan
mengenai konsep diri dalam memandang keinginan
dan kebutuhan, keseimbangan kepentingan, aspirasi
yang berkembang dari pemimpin dan pengikut.
Dengan adanya kejelasan, berarti mampu
memberikan arah kepada individu, kelompok dan
organisasi dalam merealisasikan cita-cita yang
diharapkan bersama. Jadi dengan adanya kejelasan,

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 22


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

maka anda akan dibimbing kearah kemampuan anda


untuk berjalan, tidak lagi berpura-pura yakin secara
berlebihan artinya, anda harus jujur pada cara anda
mengesampingkan kegelisahan diri.
Dari uraian diatas, maka kejelasan dapat melahirkan
percaya diri melalui proses keyakinan atas
kewibawaan anda sendiri, serta membentuk
komitmen pribadi untuk bekerja keras dalam meraih
yang anda idam-idamkan. Proses ini mungkin saja
anda tidak tahu, atau merasa tidak pasti bagaimana
mendapatkannya.
Tetapi bila anda tahu dan yakin maka anda akan
berbuat, walaupun banyak kesalahan dan bahkan
disertai rasa takut yang mendalam, sebenarnya anda
telah memiliki percaya diri. Rasa percaya diri tidak
tumbuh begitu saja tapi melalui suatu proses dari
keyakinan diri pada kemampuan anda melakukan
sesuatu dalam mencapai tujuan.
Jadi dengan adanya kejelasan, diharapkan
kepemimpinan yang produktif mempengaruhi orang
lain akan dapat menimbulkan kan adanya apa yang
disebut dengan :
a) Terbentuknya komitmen yang datang dari
dalam diri sendiri, bukan sesuatu yang
dipaksakan.
b) Adanya pintu yang terbuka dalam berbagi
wawasan.
c) Terbentuknya kemampuan untuk menjalankan
konseling.
d) Terbentuknya kemampuan untuk
mengembangkan yang disebut pemberdayaan
diri.
e) Adanya keyakinan dan kepercayaan untuk
melakukan yang benar.
f) Terbentuknya partisipasi dengan suka rela
g) Adanya kesiapan untuk mengikuti perubahan
yang berencana
h) Adanya kesiapan untuk mendengarkan
pandangan orang lain
i) Adanya kesiapan untuk mengakui kelemahan
diri sendiri, dsb.
Kesatuan
Kesatuan dalam demensi kredibilitas merupakan
unsur dalam proses untuk dapat menyatukan

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 23


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kesamaan persepsi dalammewujudkan kebersamaan


bertindak. Dengan percaya diri, maka mereka
menyadari sepenuhnya bahwa kredibilitas dapat
terbentuk dengan dukungan kesatuan untuk
perjuangan bersama. Kesatuan dalam arah kemana
akan pergi dan mengapa kesana serta landasan apa
yang akan diterapkan.
Jadi kepribadian yang produktifyang diperankan oleh
kepemimpinan dengan percaya diri akan mendorong
terbentuknya kesatuan, dimana semua pihak secara
sadar dapat memahami, meyakini dan menyetujui
atas semua gagasan yang terkait untuk mencapai
tujuan bersama.
Oleh karena itu kesatuan memiliki sifat saling terikat
dengan intensitas dan kejelasan dalam mewujudkan
kredibilitas, sehingga dapat pula dikemukakan
dengan kata lain bahwa kesatuan merupakan
landasan yang kuat untuk menumbuhkan budaya
kebersamaan dalam bertindak.
Dengan kesatuan dalam memandang segala sesuatu
perubahan yang sedang dan yang akan datang
memerlukan kekuatan berpikir untuk merubah
ketidak pastian menjadi yang pasti artinya berpikir
dari yang tidak tahu menjadi tahu diharapkan dapat
menuntun kesediaan untuk berubah, sehingga ia
dapat menjadi alat untuk menyatukan sikap dan
perilaku yang didasarkan kepada kepemimpinan
bukanlah sekedar menggunakan kekuasaan dan
wewenang melainkan kemampuan memperdayakan
orang.
Kesimpulan.
Kepemimpinan yang produktif dengan ditopang oleh
usaha membangun kredibilitasberarti kita meletakkan
suatu landasan yang kuat untuk kita melaksanakan
komitmen baik untuk kepentingan internal maupun
eksternal.
Oleh karena itu usaha-usaha membangun kredibilitas
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
membangun kepercayaan dan keyakinan atas
reputasi yang harus dijaga, diperlihara dan
dibudayakan.
Jadi dengan meletakkan kejelasan, intensitas dan
kesatuan merupakansuatu kerangka kekuatan
pikiran untuk melihat proses memperkuat kredibilitas,
oleh karena itu diperlukan kebiasaan yang terus
menerus untuk kita tindak lanjuti kedalam pola

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 24


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

pikiran berpikir, bekerja dan belajar sebagai satu


kesatuan yang mencakup kedisiplinan kita mengenai:
a) Komitmen yang mendalam tentang budaya
organisasi yang telah kita terima bersama.
b) Komitmen yang mendalam untuk mencapai
apa-apa yang telah ditetapkan.
c) Komitmen yang mendalam tentang masa
depan.
d) Komitmen yang mendalam untuk
meningkatkan kompetensi.
e) Komitmen yang mendalam untuk terus
menemukan diri sendiri.
f) Komitmen yang mendalam untuk saling
menghargai.
Dengan komitmen itu, diharapkan dapat mendorong
dalam menuntun kita kearah yang dapat menumbuh
kembangkan arti penting suatu kredibilitas yan
sangat dibutuhkan dalam kepemimpinan.
g. Kepedulian.
1) Pengertian Peduli.
Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap
memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap
kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah
sebuah sikap keberpihakan kita untuk melibatkan diri
dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi
di sekitar kita. Orang-orang peduli adalah mereka
yang terpanggil melakukan sesuatu dalam rangka
memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada
lingkungan di sekitarnya. Ketika ia melihat suatu
keadaan tertentu, ketika ia menyaksikan kondisi
masyarakat maka dirinya akan tergerak melakukan
sesuatu. Apa yang dilakukan ini diharapkan dapat
memperbaiki atau membantu kondisi di sekitarnya.
Sikap peduli adalah sikap keterpanggilan untuk
membantu mereka yang lemah, miskin, membantu
mengatasi penderitaan, dan kesulitan yang dihadapi
orang lain. Orang-orang peduli adalah orang-orang
yang tidak bisa tinggal diam menyaksikan
penderitaan orang lain. Sikap peduli adalah sikap
yang terpanggil untuk mengajak dan mengingatkan
orang-orang kaya yang selama ini lalai terhadap
penderitaan orang-orang miskin yang ada di
sekitarnya. Sikap peduli adalah sikap untuk pro aktif
dalam mengatasi masalah-masalah di masyarakat

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 25


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dengan menggunakan dan memanfaatkan sumber


daya yang ada di masyarakat. Sikap peduli adalah
sikap kesediaan untuk memberi solusi terhadap
persoalan masyarakat. Agar masyarakat dapat mau
berdonasi, agar masyarakat mau menyumbang, agar
masyarakat memilih kerelawanan sehingga mau
membantu kesulitan saudara-saudara kita. Peduli
Adalah sikap untuk memperhatikan nilai-nilai
kemanusiaan, selalu tergerak membantu kesulitan
manusia lainnya. Sikap peduli adalah sikap untuk
berusaha membangkitkan kemandirian yang ada di
masyarakat. Orang-orang yang peduli adalah orang-
orang yang tidak bisa tinggal diam, melihat
kelemahan, sikap berpangku tangan dan
membiarkan keadaan-keadaan yang buruk terus
terjadi di masyarakat. Sikap peduli adalah suatu
sikap untuk senantiasa ikut merasakan penderitaan
orang lain, ikut merasakan ketika penderitaan
sebagian masyarakat lain sedang sakit, ikut merasa
bersedih ketika sebagian saudara-saudara kita di
timpa musibah bencana, kesulitan atau ditimpa
keadaan-keadaan yang memberatkan dan
membangkitkan rasa kasihan dan iba. Sebagai
organisasi yang dilahirkan dari rahim penderitaan
masyarakat, terutama masyarakat yang hidup dalam
kondisi kekurangan dan selalu menderita, maka
kewajiban organisasi yang paling utama adalah
senantiasa menempatkan diri dalam posisi membela
kepentingan mereka, memperjuangkan hak-hak
mereka, menjadi pendamping dan teman bagi
kehidupannya serta mengadvokasi dan menolong
masyarakat kecil dan tertindas (mustad'afin) itu.
Organisasi akan selalu pro aktif dalam membela
nasib orang-orang yang tidak mampu yang didzalimi.
Karena kondisi seperti itulah, maka organisasi akan
terdorong untuk mengemas berbagai program
sebagai bagian dari pertolongan dan pembelaan
terhadap nasib orang-orang yang tertindas. Upaya
lain yang dilakukan adalah dengan senantiasa
menyuarakan dan mengadvokasi kesulitan dan
ketertindasan masyarakat yang hidup kekurangan
itu. Sebagai organisasi yang berperan membantu
masyarakat yang tidak mampu, maka menolong
masyarakat yang paling membutuhkan adalah hal
yang menjadi prioritas. Manakala terdapat sejumlah
orang yang memerlukan bantuan, akan tetapi
ketersediaan sumber daya terbatas sehingga tidak
mungkin membantu keseluruhan orang yang
memerlukan bantuan, maka organisasi akan

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 26


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

memprioritaskan yang paling membutuhkan. Terlebih


pada saat terjadi bencana, maka mengutamakan
yang paling menderita adalah menjadi prioritas
utama. Dalam konteks tingkat kualitas yang sama di
antara sejumlah orang yang memerlukan bantuan,
tetap saja terdapat perbedaan kesulitan kehidupan,
kemiskinan atau tingkat penderitaan, maka
organisasi akan mengutamakan yang paling
membutuhkan (yang paling menderita).

2) Cara Menumbuhkan Kepedulian.


Dengan membangun kepedulian Anda bisa memiliki
kemampuan untuk berempati kepada orang lain dan
menjalani hidup berdasarkan rasa kasih sayang,
cinta kasih, dan belas kasih kepada orang-orang di
sekitar Anda. Selalu ada saja godaan untuk
menjalani hidup yang hanya peduli pada kepentingan
diri sendiri dan terfokus hanya pada apa yang
menjadi tujuan dan keinginan Anda sendiri, tetapi
hari-hari Anda akan menjadi jauh lebih berharga jika
Anda memikirkan tentang apa yang orang-orang
dalam kehidupan Anda pikirkan dan rasakan.
Membangun kepedulian berarti bersedia
mendengarkan, mengerti jika seseorang
membutuhkan bantuan, dan memberikan dukungan
bagi komunitas tanpa mengharapkan penghargaan.
Jika Anda ingin mengetahui cara untuk membangun
kepedulian yang lebih besar.
1) Bangunlah kepekaan terhadap perasaan orang
lain.
Jika Anda ingin menjadi seseorang yang
mempunyai cara pandang yang lebih terarah
pada kepedulian, Anda harus lebih banyak
menyempatkan diri untuk memikirkan tentang
perasaan orang lain. Berusahalah untuk
memahami bagaimana cara orang-orang di
sekitar Anda menanggapi suatu situasi tertentu,
atau sekedar mengenali seperti apa perasaan
mereka pada saat mereka menghadapinya.
Orang-orang yang memiliki rasa peduli
biasanya akan bisa merasakan suasana hati
orang lain dan bisa mengatakan apakah
seseorang sedang merasa sedih atau kecewa,
dan memikirkan cara melakukan sesuatu untuk
mengatasinya. Jika suatu saat Anda bertemu
dengan orang lain, apakah Anda sedang di
dalam kelas atau berkumpul dengan teman-
ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 27
SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

teman, perhatikanlah bagaimana perasaan


mereka pada saat menghadapi suatu situasi
tertentu.
Orang-orang yang mementingkan diri sendiri
atau hanya peduli pada diri mereka sendiri
cenderung tidak akan peduli jika ada orang lain
di sekitar mereka yang sedang merasa kecewa,
bahkan jika mereka yang menjadi
penyebabnya. Pastikan ini bukan karena Anda.
Bahkan jika bukan Anda yang menyebabkan
perasaan terluka, perhatikan bagaimana cara
orang lain menanggapi sebuah komentar
tertentu atau sebuah berita. Jika Anda sedang
mengikuti sebuah pertemuan dan merasakan
bahwa banyak orang kelihatannya kecewa pada
saat pimpinan Anda menjelaskan tentang tujuan
dari sebuah proyek baru, Anda perlu
mengatakan hal kepada pimpinan Anda.
2) Pertimbangkan apa dampak dari tindakan Anda
terhadap orang lain.
Mungkin Anda sendiri sudah sangat sibuk
memikirkan segala kebutuhan Anda untuk
mempertimbangkan dampak dari apa yang
Anda lakukan atau katakan kepada orang lain.
Jadi jika suatu saat Anda ingin melakukan
sesuatu, mungkin meminta teman Anda yang
membersihkan dapur karena Anda sedang
sibuk, atau tidak menjawab telpon dari teman
Anda yang baru saja patah hati, bertanyalah
kepada diri Anda sendiri bagaimana tanggapan
orang ini terhadap apa yang sudah Anda
lakukan. Jika jawabannya "tidak baik," maka
Anda harus mempertimbangkan untuk
mengubah tindakan Anda agar lebih bisa
diterima oleh orang lain.
Hal ini tentu saja tidak berarti bahwa orang-
orang ini harus selalu menerima atau setuju
dengan apapun yang Anda lakukan. Kadang-
kadang Anda harus melakukan apa yang Anda
yakini tanpa mencoba untuk menyenangkan
orang lain. Tetapi jika perilaku Anda hanya
mementingkan diri sendiri, kasar, atau tidak
menyenangkan, maka Anda harus
mempertimbangkan untuk melakukan
perubahan.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 28


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

3) Tentukan sikap.
Sikap peduli pada orang lain cenderung
berfokus pada usaha untuk membangun
hubungan yang sehat dan positif. Kadang-
kadang ini berarti akan ada perdebatan atau
pertentangan dengan orang lain dengan tujuan
untuk menyelesaikan suatu masalah.
Bagaimanapun juga, jika Anda ingin bersikap
peduli, Anda perlu mempertimbangkan untuk
menjaga jarak dengan seseorang, dan
berusaha menjaga hubungan yang sehat dan
positif daripada terus menerus bertengkar
sepanjang waktu. Jika lain kali Anda mulai
berdebat atau bertengkar dengan seseorang,
tanyakanlah kepada diri sendiri apakah cara ini
memang benar-benar akan bermanfaat atau
Anda hanya sekedar ingin meluapkan
kemarahan dari dalam diri Anda. Jika menurut
Anda perdebatan atau konfrontasi ini tidak akan
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, lebih
baik lupakan saja.
Peduli pada orang lain berarti sungguh-sungguh
mau mendengarkan apa yang membuat mereka
khawatir pada saat mereka menghadapi
masalah dalam sebuah hubungan atau situasi
tertentu. Tetapi mereka tetap berusaha
menjaga agar semuanya tetap baik dan tidak
mau bertengkar jika mereka bisa
menghindarinya.
4) Hargailah orang lain dalam kehidupan Anda.
Jika Anda ingin menjadi seseorang yang lebih
peduli, Anda harus menghargai orang-orang
yang ada dalam kehidupan Anda sebaik
mungkin. Berusahalah untuk selalu berterima
kasih dan mensyukuri kebaikan dari setiap
anggota keluarga Anda, teman-teman Anda,
orang yang Anda cintai, atau setiap orang yang
sudah membuat hidup Anda menjadi lebih
berarti dan lebih baik. Jangan hanya terfokus
pada hal-hal yang membuat Anda kecewa atau
kata-kata kasar yang kadang-kadang harus
Anda hadapi, tetapi sebaliknya, berusahalah
untuk memikirkan semua kegembiraan dan
kebahagiaan yang orang-orang lain bawa ke
dalam hidup Anda. Cara ini tidak hanya
membawa Anda pada pola pikir yang lebih baik,
tetapi membuat Anda lebih mudah untuk

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 29


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

memperbesar kepedulian Anda pada orang-


orang di sekitar Anda.
Agar Anda bisa sungguh-sungguh menghargai
orang-orang dalam kehidupan Anda, Anda
harus sangat berterima kasih kepada mereka.
Ucapkanlah terima kasih kepada mereka
karena sudah membantu Anda pada saat Anda
mengalami kesulitan, karena mereka sudah
berbuat baik kepada Anda, atau hanya karena
mereka sudah membuat Anda kagum. Buatlah
mereka mengerti bahwa kehadiran mereka
sangat berarti dalam kehidupan Anda.
Jangan meremehkan kekuatan dari sebuah
kartu ucapan "terima kasih." Kartu ini tidak
biasa digunakan seperti kartu yang lain,
sehingga orang yang menerimanya akan
merasa diperlakukan dengan sangat istimewa.
5) Jauhkan rasa egois
Meskipun sulit untuk bisa menjadi orang yang
sama sekali tidak mementingkan diri sendiri,
setiap orang bisa berusaha untuk menjadi
orang yang tidak terlalu egois dalam melakukan
interaksi dan menjalani kehidupannya sehari-
hari. Jika Anda ingin mengurangi rasa egois,
Anda harus lebih banyak memikirkan perasaan
orang lain dan tidak hanya berpikir tentang
saya, saya, saya. Suatu saat jika Anda
berinteraksi dengan seseorang, berusahalah
untuk memperhatikan bagaimana perasaannya
dan bagaimana keadaannya daripada
membicarakan tentang diri Anda atau
memikirkan kebutuhan Anda sendiri. Semakin
Anda sadar untuk tidak lagi bersikap egois,
semakin mudah Anda peduli kepada orang lain
dengan sepenuh hati.
Ketahuilah bahwa ada perbedaan antara
bersikap egois dan sangat peduli pada diri
sendiri dengan tidak mengabaikan kebutuhan
Anda demi memenuhi keinginan orang lain.
6) Berikan perhatian.
Orang-orang yang memiliki rasa kepedulian
menjalani kehidupan mereka sehari-hari
dengan cara pandang untuk selalu memberikan
perhatian. Mereka berusaha memberikan
perhatian pada apa yang dilakukan oleh orang-
orang yang mereka ajak bicara, selain itu

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 30


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

mereka juga memiliki kepekaan terhadap


kebutuhan dan perasaan orang-orang tersebut.
Perhatikanlah ekspresi wajah orang lain,
bahasa tubuh, cara berpakaian, dan bahkan
tanggapan melalui gerakan tangan mereka,
bisa memberikan gambaran lengkap dari apa
yang orang ini pikirkan dan rasakan, dan bisa
membantu Anda untuk menjadi orang yang
lebih penuh perhatian.
Teman Anda mungkin menceritakan kepada
Anda bahwa dia sudah benar-benar bisa
mengatasi kesedihannya karena putus cinta,
tetapi jika Anda melihatnya lebih dekat, bagian
bawah matanya masih bengkak atau hidungnya
mampet, yang berarti sebaliknya.
Teman sekamar Anda sedang menghadapi
ujian yang sangat penting dan Anda melihat
bahwa dia tidak sempat makan kenyang selama
dua hari ini; Anda bisa memasak makan malam
lebih banyak untuk memberikan pengalaman
yang sangat berbeda dalam hidupnya, dan
menunjukkan bahwa Anda peduli.
h. Ciri Sebagai Pelayan Masyarakat.
Pelayanan publik adalah pelayan yang diberikan oleh
suatu pihak yang mempunyai kewajiban untuk
mengakomodir, mengurus, dan menyelesaikan hingga
tuntas atas apa yang menjadi keperluan seseorang atau
pihak secara umum sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Namun dalam kesempatan kali ini, saya tidak membahas
jauh tentang hal tersebut, namun hanya terkhusus pada
bagaiman ciri-ciri ataupun kriteria pelayanan publik yang
baik/profesional, sebagai berikut :
1) Ramah (Komunikatif)
Dengan senyuman dan ucapan selamat datang,
ataupun ucapan selamat pagi, siang, sore, atau
selamat malam dan tentunya disertai senyuman
adalah kriteria pertama dan utama. Ini akan
mencairkan suasana tegang dalam proses
selanjutnya nanti, dan si pelanggan pun akan
semakin leluasa dalam mengutarakan maksud dan
tujuan dari kepentingannya.
2) Responsif.
Cepat tanggap atas apa yang kira-kira menjadi
keperluan pelanggan atau orang yang datang

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 31


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

tersebut, menjawab pertanyaan dengan cepat, dan


perhatian penuh pada kepentingan pelanggan.
3) Proaktif
Segera beriniatif dalam membantu apa saja yang ada
hubungannya dengan faktor kemudahan yang
diberikan kepada pelanggan, misalnya photo copy
jauh dari tempat layanan tersebut, namun kebetulan
tersedia printer yang ada fasilitas copy, dapat
dilakukan langsung di tempat itu.
4) Konfirmasi
Penjelasan yang sejelas mungkin atas segala hasil
proses yang telah diajukan pelanggan.Saat jam
istirahat pun diberitahukan apabila tidak ada jadwal
yang tertulis, agar pelanggan ataupun orang yang
memiliki kepentingan tersebut tidak bertanya-tanya.
5) Tindak Lanjut
Menyediakan layanan lanjutan, apabila diperlukan
adanya perbaikan dan perubahan tertentu bisa
meninggalkan kontak telepon, email ataupun sarana
komunikasi lain yang bisa dihubungi dan diakses
oleh pelanggan tersebut nantinya, dalam jual beli
istilah ini adalah layanan purna jual.
i. Kreatifitas Dan Inovasi (creatifity and Inovation)
1) Kreatifitas.
Berbicara tentang kreativitas, saya akan mengingat
ketika saya berjalan jalah ke salah satu pusat wisata
di jakarta tepatnya di kota TUA, disana saya
menemukan banyak orang yang memiliki kreativitas
tinggi. Kebanyakan orang termasuk saya sendiri
mengaitkan kreativitas dengan seni seperti menulis
novel, melukis gambar, atau membuat musik, tapi
tidak semua pemikir kreatif adalah seniman.
Memang, banyak pekerjaan membutuhkan pemikiran
kreatif, meski tidak ada hubungannya dengan seni.
Kreativitas berarti dapat menghasilkan sesuatu yang
baru. Jika Anda bisa melakukan itu, Anda tidak
hanya bisa memperkaya kehidupan dri sendiri, tapi
Anda akan memiliki keuntungan apapun bidang yang
anda miliki, kamu hanya perlu mengenali kreativitas
yang kamu miliki.
Berpikir Kreatif.
Pemikiran kreatif berarti memikirkan hal baru atau
berpikir dengan cara baru.” Seringkali, kreativitas

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 32


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

dalam pengertian ini melibatkan apa yang disebut


pemikiran lateral, atau kemampuan untuk memahami
pola yang tidak jelas. Detektif fiksi Sherlock Holmes
menggunakan pemikiran lateral dalam satu cerita
terkenal saat dia menyadari bahwa seekor anjing
yang tidak menggonggong merupakan petunjuk
penting dalam kasus pembunuhan.
Beberapa orang secara alami lebih kreatif daripada
yang lain, namun pemikiran kreatif bisa diperkuat
dengan latihan. Anda dapat berlatih berpikir kreatif
dengan memecahkan teka-teki, dengan menyadari
dan melepaskan asumsi Anda, dan melalui
permainan – apa pun yang tidak terstruktur dan
santai. Bahkan melamun pun bisa membuat anda
berpikir kreatif.
Manfaat Kreativitas
Diantara manfaat yang dapat dapat dirasakan dari
berpikir kreatif ialah :
- Dapat memecahkan masalah yang ada.
- Dapat membuat perbedaan tentunya yang lebih
baik.
- Dapat menghemat anggaran.
- dan masih banyak lagi.

2) Inovasi
Arti inovasi dan kreativitas bisa dikatakan cukup
dekat, dan tidak sedikit yang mendefinisikan dua kata
tersebut merupakan sama saja, padahal kedua kata
tersebut merupakan dua hal yang berbeda.
Pengertian kreativitas dapat dikatakan suatu proses
memikirkan hal dan konsep baru, sementara
pengertian inovasi adalah proses mengubah
pemikiran menjadi nyata (inovasi merupakan
implementasi dari kreativitas). Secara singkat
kreativitas adalah menciptakan sesuatu hal yang
baru sementara inovasi adalah mengubah atau
memperbaharui sesuatu yang sudah ada untuk
menemukan/mendapatkan mutu dan kualitas yang
lebih tinggi.
Manfaat dari Inovasi.
Penggalan dari defenisi inovasi diatas ialah untuk
memberi nilai tambah dan tentunya berguna bagi
masyarakat banyak maupun bagi penciptanya

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 33


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

sendiri. Berikut ini sejumlah manfaat dari inovasi:


- Meningkatkan produktivitas dan mengurangi
biaya.
- Kualitas yang lebih baik.
- Menciptakan berbagai produk baru.
- Memberikan nilai tambah.
- Dan lain lain.
3) Perbedaan Inovasi dan Kreativitas
Secara singkat diatas telah disebutkan perbedaan
antara kreativitas dengan inovasi, berikut beberapa
perbedaan yang mendasar diantara keduanya:

Kreativitas Inovasi

Membuat pemikiran yang


Memikirkan sesuatu hal yang
baru tersebut menjadi
baru
nyata

membawa gagasan ini


Menghasilkan gagasan
ke kehidupan

Berhubungan dengan Berhubungan dengan


pengalaman Sebuah pengamatan

jika Anda telah


Jika anda menciptakan
memperbaiki sesuatu yang
sesuatu yang baru maka,
sudah ada, Anda bisa
dapat dikatakan anda telah
dikatakan telah melakukan
menciptakan.
inovasi

j. Pengertian Pertanggungjawaban (Accountibility).


Akuntabilitas adalah sebuah konsep etika yang dekat
dengan administrasi publik pemerintahan (lembaga
eksekutif pemerintah, lembaga legislatif parlemen dan
lembaga yudikatif Kehakiman) yang mempunyai beberapa
arti antara lain, hal ini sering digunakan secara sinonim
dengan konsep-konsep seperti yang dapat
dipertanggungjawabkan (responsibility), kemampuan
memberikan jawaban (answerability), yang dapat
dipersalahkan (blameworthiness) dan yang mempunyai
ketidakbebasan (liability) termasuk istilah lain yang

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 34


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

mempunyai keterkaitan dengan harapan dapat


menerangkannya salah satu aspek dari administrasi publik
atau pemerintahan, hal ini sebenarnya telah menjadi
pusat-pusat diskusi yang terkait dengan tingkat
problembilitas di sektor publik, perusahaan nirlaba,
yayasan dan perusahaan-perusahaan.
Dalam bidang Ilmu Akuntansi, akuntabilitas diartikan
sebagai pertanggungjelasan. Suatu organisasi dikatakan
akuntabel jika memiliki kemampuan untuk menjelaskan
kondisi yang dialami termasuk didalamnya keputusan yang
diambil dan berbagai aktivitas yang dilakukan. Istilah
akuntabilitas dalam bidang ilmu akuntansi dipisahkan
dengan istilah responsibilitas atau diartikan sebagai
pertanggungjawaban.
Dalam peran kepemimpinan, akuntabilitas dapat
merupakan pengetahuan dan adanya pertanggung-
jawaban tehadap tiap tindakan, produk, keputusan dan
kebijakan termasuk pula di dalamnya administrasi publik
pemerintahan, dan pelaksanaan dalam lingkup peran atau
posisi kerja yang mencakup di dalam mempunyai suatu
kewajiban untuk melaporkan, menjelaskan dan dapat
dipertanyakan bagi tiap-tiap konsekuensi yang sudah
dihasilkan.
akuntabilitas merupakan istilah yang terkait dengan tata
kelola pemerintahan sebenarnya agak terlalu luas untuk
dapat didefinisikan akan tetapi hal ini sering dapat
digambarkan sebagai hubungan antara yang menyangkut
saat sekarang ataupun masa depan, antar individu,
kelompok sebagai sebuah pertanggungjawaban
kepentingan merupakan sebuah kewajiban untuk
memberitahukan, menjelaskan terhadap tiap-tiap tindakan
dan keputusannya agar dapat disetujui maupun ditolak
atau dapat diberikan hukuman bilamana diketemukan
adanya penyalahgunaan kewenangan.

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 35


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

Rangkuman
1. Seorang pemimpin adalah individu dengan jiwa yang terlatih
dan mampu melatih individu-individu lain untuk mewujudkan visi
yang bersifat seragam. Seorang pemimpin diharuskan mampu
melibatkan diri dalam unsur keberagaman sifat anggota yang
menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin yang ideal adalah
pemimpin yang mampu membawa misi kelompoknya ke arah
yang baik dan tetap teguh merangkul semua anggota
kelompok.
2. Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam
proses pencapaian tujuan pendidikan,sampai terjadi erosi
disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat,
diantara faktor-faktoryang mempengaruhinya adalah:
a. Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana
pun jalannya, banyak ditempuh untukmenutupi tuntutan
hidup.
b. Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas
dari ikatan dan aturan serta ingin sebebas-bebasnya.
c. Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah.
d. Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik
menurun.
e. Longgarnya peraturan yang ada.
3. Ciri-ciri komitmen adalah sebagai berikut:
a. Adanya perjanjian yang disepakati, baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap pihak lain.
b. Terdapat tujuan atau goal tertentu yang ingin dicapai
setelah melaksanakan komitmen.
c. Semua pihak yang terlibat dalam suatu komitmen harus
bertanggungjawab dengan isi perjanjian.
d. Adanya kesetiaan (loyalitas) dari semua pihak terhadap
tujuan yang ingin dicapai.
4. Pengertian integritas adalah suatu kepribadian seseorang yang
bertindak secara konsisten dan utuh, baik dalam perkataan
maupun perbuatan, sesuai dengan nilai-nilai dan kode etik.
Seseorang dianggap berintegritas ketika ia memiliki kepribadian
dan karakter berikut:
a. Jujur dan dapat dipercaya.
b. Memiliki komitmen.
c. Bertanggung jawab.
d. Menepati ucapannya.
e. Setia.
ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 36
SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

f. Menghargai waktu.
g. Memiliki prinsip dan nilai-nilai hidup.
5. Hal terpenting dalam kehidupan seseorang secara menyeluruh.
Ketika kita mencari karakteristik tentang bagaimana cara
membangun kehidupan pribadi, maka urutannya dimulai dari:
a. Integritas
b. Motivasi
c. Kapasitas
d. Pengetahuan
e. Pengalaman
6. Diharapkan kepemimpinan yang produktif mempengaruhi orang
lain akan dapat menimbulkan kan adanya apa yang disebut
dengan:
a. Terbentuknya komitmen yang datang dari dalam diri
sendiri, bukan sesuatu yang dipaksakan.
b. Adanya pintu yang terbuka dalam berbagi wawasan.
c. Terbentuknya kemampuan untuk menjalankan konseling.
d. Terbentuknya kemampuan untuk mengembangkan yang
disebut pemberdayaan diri.
e. Adanya keyakinan dan kepercayaan untuk melakukan
yang benar.
f. Terbentuknya partisipasi dengan suka rela
g. Adanya kesiapan untuk mengikuti perubahan yang
berencana
h. Adanya kesiapan untuk mendengarkan pandangan orang
lain
i. Adanya kesiapan untuk mengakui kelemahan diri sendiri ;
dsb.
7. Diantara manfaat yang dapat dapat dirasakan dari berpikir
kreatif ialah :
a. Dapat memecahkan masalah yang ada.
b. Dapat membuat perbedaan tentunya yang lebih baik.
c. Dapat menghemat anggaran.
d. dan masih banyak lagi.
8. Akuntabilitas merupakan istilah yang terkait dengan tata kelola
pemerintahan sebenarnya agak terlalu luas untuk dapat
didefinisikan. Akan tetapi hal ini sering dapat digambarkan
sebagai hubungan antara yang menyangkut saat sekarang
ataupun masa depan, antar individu, kelompok sebagai sebuah
pertanggungjawaban kepentingan merupakan sebuah
ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 37
SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

kewajiban untuk memberitahukan, menjelaskan terhadap tiap-


tiap tindakan dan keputusannya agar dapat disetujui maupun
ditolak atau dapat diberikan hukuman bilamana diketemukan
adanya penyalahgunaan kewenangan.

Latihan

1. Jelaskan tentang Karakter pemimpin !


2. Jelaskan tentang Disiplin tinggi !
3. Jelaskan tentang Komitmen !
4. Jelaskan tentang Kejujuran !
5. Jelaskan tentang Integritas !
6. Jelaskan tentang Kredibilitas !
7. Jelaskan tentang Kepedulian !
8. Jelaskan tentang Ciri sebagai pelayan masyarakat !
9. Jelaskan tentang Kreatifitas dan inovasi !
10. Jelaskan tentang pengertian pertanggungjawaban
(accountability) !

ROLE MODEL DALAM KEPEMIMPINAN POLRI 38


SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN MENENGAH

Anda mungkin juga menyukai