Anda di halaman 1dari 128

SATUAN LATIHAN BRIMOB

MODUL PERTEMPURAN HUTAN (PURHUTAN)


01
8 JP ( 360 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi PURHUTAN, supaya peserta


didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan Tehnik dan taktik dalam
PURHUTAN yang baik dan benar terlebih dahulu sehingga saat latian yang
sesungguhnya akan memperoleh hasil yang maksimal
PURHUTAN merupakan suatu taktik satuan kecil yang dipersiapkan
sehingga mampu melaksanakan operasi di segala medan dan cuaca untuk
menghancurkan gerilya musuh dalam rangka operasi dalam negeri. Tehnik
dan taktik dalam PURHUTAN tersebut pada awalnya merupakan
kemampuan Pelopor, sedangkan dalam perkembangan, Polri dan Brimob
pada khususnya teknik dan taktik itu terus berkembang dan diperbaharui
sesuai dengan tantangan yang dihadapi di medan tugas.
Tehnik dan taktik PURHUTAN Korps Brimob telah mengadopsi
beberapa tehnik PURHUTAN dari kemampuan Pemburu, namun setelah
beberapa kali dilakukan Analisa dan Evalusi dalam setiap pelaksanaan
tugas yang menggunakan kemampuan PURHUTAN dianggap perlu
diadakan beberapa perubahan dalam tehnik dan taktik PURHUTAN yang
dimiliki Brimob untuk lebih mengefektifkan gerakan anggota dilapangan.
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan Tehnik
dan taktik dalam PURHUTAN, sehingga dapat menunjang pelaksanaan
tugas brimob.

Standar Kompetensi

Memahami dan Terampil dalam melaksanakan Pertempuran Hutan


(Purhutan)

PERTEMPURAN HUTAN 1
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Kompetensi Dasar

Memahami Pertempuran Hutan.


Indikator Hasil Belajar
1. Menjelaskan pengertian dan dasar hukum pertempuran hutan;
2. Menjelaskan pengertian Pertempuran Hutan;
3. Menjelaskan tujuan dan konsep Pertempuran Hutan;
4. Menjelaskan struktur organisasi Pertempuran Hutan;
5. Menjelaskan tugas perorangan dalam regu Pertempuran Hutan;
6. Menjelaskan Perlengkapan Pertempuran Hutan.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan :
Pertempuran Hutan
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian dan dasar hukum pertempuran hutan;
2. Pengertian Pertempuran Hutan;
3. Tujuan dan konsep Pertempuran Hutan;
4. Struktur organisasi Pertempuran Hutan;
5. Tugas perorangan dalam regu Pertempuran Hutan
6. Perlengkapan Pertempuran Hutan.

Metode Pembelajaran

1. Ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan :
1. Pengertian dan dasar hukum pertempuran hutan.
2. Pengertian Pertempuran Hutan
3. Tujuan dan konsep Pertempuran Hutan
4. Struktur organisasi Pertempuran Hutan
5. Tugas perorangan dalam regu Pertempuran Hutan.
6. Perlengkapan Pertempuran Hutan

PERTEMPURAN HUTAN 2
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tanya jawab
Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Pertempuran Hutan dan struktur organisasi dan tugas serta
perlengkapan kemampuan regu pertempuran hutan.
3. Metode Diskusi
Metode diskusi digunakan untuk mendiskusikan tentang materi
Purhutan ( Pertempuran Hutan).

Alat/media, bahan dan sumber belajar

1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas dan memperkenalkan diri.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.

PERTEMPURAN HUTAN 3
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tahap inti :145 menit


a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan dengan baik dan
benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting,
bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 65 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan.
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok dan
memberi tugas untuk mendiskusikan tentang materi Purhutan.
Peserta didik melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di
instruksikan oleh pendidik dan mempresentasikan hasil diskusi.
(Waktu : 45 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
proses pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :

Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi


pembelajaran.

Pendidik menutup pembelajaran dan menarik inti sari hasil


belajar (learning Point).

PERTEMPURAN HUTAN 4
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di
presentasikan.

2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out


computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.

3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah


disampaikan oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan

Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh


Instruktur.

Bahan Bacaan

PERTEMPURAN HUTAN
(PURHUTAN)

1. Pengertian Purhutan
PURHUTAN merupakan suatu taktik satuan kecil yang dipersiapkan
sehingga mampu melaksanakan operasi di segala medan dan cuaca
untuk menghancurkan gerilya musuh dalam rangka operasi dalam
negeri. Tehnik dan taktik dalam PURHUTAN tersebut pada awalnya
merupakan kemampuan Pelopor, sedangkan dalam perkembangan
sejarah Indonesia, Polri dan Brimob pada khususnya teknik dan taktik
itu terus berkembang dan diperbaharui sesuai dengan tantangan yang
dihadapi di medan tugas.

2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4168); pasal 14 ayat1, huruf I;

PERTEMPURAN HUTAN 5
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

b. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan


Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
3. Tujuan mempelajari Purhutan;
Tujuan mempelajari PURHUTAN ini adalah menyamakan pola pikir,
pola tindak dalam penyelenggaraan proses latihan PURHUTAN,
sehingga dapat menjadikan anggota Brimob Polri yang terampil
menguasai tehnik dan taktik PURHUTAN, sehingga lebih percaya diri
dalam pelaksanaan tugas.
4. Strukrtur Organisasi

Dalam sebuah Regu Anti Gerilya baik yang berjumlah 12 personil


dibagi lagi dalam tiga kelompok, pembagian kelompok ini berguna
untuk memudahkan Danru dalam memberikan tugas kepada anggota,
regu dibagi menjadi tiga kelompok baik dalam Banjar Administratif
maupun dalam pelaksanaan tugas patrol yang menggunakan istilah
Banjar Taktis, berikut adalah pembagian kelompok dalam regu baik
Banjar Administrtatif maupun Banjar Taktis :
a. Banjar Administratif 12 Personil

1. SPEED 1
2. SPEED 2 KELOMPOK BATIS
3. BATIS
4. SO

5. DANRU
6. CARAKA KELOMPOK DANRU
7. BAKES
8. SNIPER/SHARP SHOOTER

9. SO
10. PG
11. WADANRU KELOMPOK WADANRU
12. WASKANG

Kelompok yang dipimpin Batis adalah Speed 1, Speed 2 dan


penembak SO, Didalam kelompok Danru adalah Caraka, Bakes,
Sharp Shooter, Sedangkan yang dibawah pimpinan Wadanru
adalah Penembak SO, PG dan Pengawas Belakang.

PERTEMPURAN HUTAN 6
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

b. Banjar Taktis 12 Personil

Pada formasi Banjar Taktis dimana anggota Regu dibagi dalam


2 banjar arah patroli, untuk anggota nomor urut genap di sebelah
kanan dan untuk nomor urut ganjil ada di sebelah kiri.

c. Banjar Administratif 10 Personil

1. SPEED 1
2. SPEED 2 KELOMPOK BATIS
3. BATIS

4. DANRU
5. CARAKA KELOMPOK DANRU
6. BAKES
7. PG

8. SO
9. WADANRU KELOMPOK WADANRU
10. WASKANG

Kelompok yang dipimpin Batis adalah Speed 1, Speed 2.Didalam


kelompok Danru adalah Caraka, Bakes, Pelontar Granat,
Sedangkan yang dibawah pimpinan Wadanru adalah Penembak
SO dan Pengawas Belakang.

PERTEMPURAN HUTAN 7
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

d. Banjar Taktis 10 Personil

Pada formasi Banjar Taktis dimana anggota Regu dibagi dalam


2 banjar arah patroli, untuk anggota nomor urut genap di sebelah
kanan dan untuk nomor urut ganjil ada di sebelah kiri.
5. Perlengkapan Regu Dan Perorangan
Perlengkapan Regu Anti Gerilya digunakan sebagai penunjang
pelaksanaan tugas disamping adanya perlengkapan perorangan,
pada idealnya perlengkapan Regu adalah sebagai berikut :
a. Carmantel ukuran 11 inchi dengan panjang ± 25 meter
b. Obat-obatan penunjang medis
c. Tandu Lipat (berbentuk tas tandu)
d. Peralatan Navigasi :
1) GPS minimal 3 Unit
2) Kompas minimal 3 Unit
3) Peta
4) Protaktor
e. Alat komunikasi :
1) HT minimal 3 unit
2) Radio Punggung
f. Golok Tebas
g. Dan perlengkapan lainnya disesuaikan dengan medan tugas

Adapun Perlengkapan perorangan sebagai penunjang perlengkapan


Regu untuk idealnya sebagai berikut :
a. Senjata dengan dilengkapi minimal 4 magasen
b. Helm tempur
c. Bodyvest

PERTEMPURAN HUTAN 8
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

d. Senter
e. Ransel Punggung
f. Misting
g. Fieldvles/Hydropack
h. Tali Webbing
i. Carabinner
j. Vigur 8
k. Sarung Tangan
l. Pisau lipat/serbaguna
m. Sangkur
n. Borgol Plastik
o. Ponco
p. Sebo
q. Rolling Bed
r. Kelambu Muka
s. Paravin dan Korek Api

6. Kemampuan Khusus Perorangan


a. Speed 1, Speed 2 dan Batis
1) Sanjak
2) Navrad
3) Daki Serbu
b. Danru
Leadership
c. Caraka
1) Ahli dalam pengoprasian dan perawatan alkom
2) Menguasai kode fonetik dalam komunikasi Radio
d. Bakes
Menguasai MFR
e. Penembak SO
Menguasai pengoprasian dan perawatan segala jenis senjata
otomatis.
f. Sniper
Memiliki kemampuan sharp shooter, dengan menguasai segala
jenis senjata sniper.
g. Pelontar Granat
Menguasai pengoprasian pelontar granat/castior

PERTEMPURAN HUTAN 9
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

h. Wadanru
Leadership
i. Waskang
1) Sanjak
2) Menembak (min. kelas 2)

7. Pembagian Tugas
a. Speed 1
1) Sebagai pengintai depan
2) Menentukan aba-aba, isyarat gerak dan mengamati gerak
3) Mengesan jejak dan menilai medan
4) Melaksanakan pengawasan 180º wilayah sektor depan
5) Menghentikan gerakan bila terjadi masalah dan melaporkan
ke Danru

b. Speed 2
1) Sebagai pelindung dan pengontrol pergerakan speed 1
2) Melaksanakan pengawasan 90º sebelah kanan

c. Batis
1) Mengoprasikan peralatan Navrad
2) Memberikan saran kepada Danru tentang taktis gerak dan
medan yang akan dilalui
3) Menerima dan menyampaikan perintah Danru kepada
kelompoknya
4) Memimpin kelompok Batis
5) Pengawasan 90º sektor kiri
d. Danru
1) Memimpin pergerakan Regu dan kelompok regunya
2) Menerima dan menyampaikan perintah kepada seluruh
anggota regu
3) Mengambil keputusan yang cepat dan tepat dalam segala
tindakan
4) Melaporkan segala situasi kepada posko
5) Melaksanakan pengawasan sektor kiri 90º/ sektor kanan
pada formasi 10

e. Caraka
1) Melayani dalam komunikasi menggunakan alkom
2) Menyampaikan berita dari posko ke Danru maupun
sebaliknya.

PERTEMPURAN HUTAN 10
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

3) Melaksanakan pengawasan 90º sektor kanan / sektor kiri


pada formasi 10.

f. Bintara Kesehatan (Bakes)


1) Melayani regu yang berhubungan dengan medis
2) Pengawasan 90º sektor kiri / sektor kanan pada formasi 10.

g. Penembak SMR
1) Melaksanakan tembakan padat untuk menurunkan moril
musuh.
2) Memberikan tembakan perlindungan bagi anggota regu
yang akan bergerak sesuai perintah Danru atau
berdasarkan penilaian sendiri.
3) Melaksanakan pengawasan 90º sektor kanan / sektor kiri
utuk SO2 pada formasi 12.

h. PG (Pelontar Granat)
1) Melontarkan granat atas perintah Danru atau penilaian
sendiri untuk menurunkan moril musuh/lawan dan sebagai
perlindungan terhadap anggota regu yang bergerak.
2) Melaksanakan pengawasan 90º sektor kanan / sektor kiri
pada formasi 10.

i. Sniper
1) Memberikan tembakan perlindungan kepada anggota regu
lainnya.
2) Melaksanakan pengawasan 90º sektor kanan.

j. Wadanru
1) Membantu tugas Danru
2) Menggantikan tugas Danru apabila diperlukan
3) Menerima dan menyampaikan perintah Danru kepada
kelompoknya
4) Memimpin kelompok Wadanru
5) Melaksanakan pengawasan 90º sektor kiri

k. Waskang (Pengawas Belakang)


1) Menyamarkan jejak yang dilalui oleh seluruh anggota regu.
2) Melaksanakan pengawasan 180º sektor belakang.

PERTEMPURAN HUTAN 11
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Rangkuman
1. Pengertian Purhutan
Tehnik dan taktik dalam PURHUTAN tersebut pada awalnya
merupakan kemampuan Pelopor, sedangkan dalam perkembangan
sejarah Indonesia, Polri dan Brimob pada khususnya teknik dan taktik
itu terus berkembang dan diperbaharui sesuai dengan tantangan yang
dihadapi di medan tugas.
2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4168); pasal 14 ayat1, huruf I;
b. Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia.
3. Tujuan mempelajari Purhutan;
Tujuan mempelajari PURHUTAN ini adalah menyamakan pola pikir,
pola tindak dalam penyelenggaraan proses latihan PURHUTAN,
sehingga dapat menjadikan anggota Brimob Polri yang terampil
menguasai tehnik dan taktik PURHUTAN, sehingga lebih percaya diri
dalam pelaksanaan tugas.
4. Strukrtur Organisasi

Dalam sebuah Regu Anti Gerilya baik yang berjumlah 10 maupun 12


personil dibagi lagi dalam tiga kelompok, pembagian kelompok ini
berguna untuk memudahkan Danru dalam memberikan tugas kepada
anggota, regu dibagi menjadi tiga kelompok baik dalam Banjar
Administratif maupun dalam pelaksanaan tugas patrol yang
menggunakan istilah Banjar Taktis, berikut adalah pembagian
kelompok dalam regu baik Banjar Administrtatif maupun Banjar Taktis
a. Banjar Administratif
b. Banjar Taktis.
5. Perlengkapan Regu Dan Perorangan
Perlengkapan Regu Anti Gerilya digunakan sebagai penunjang
pelaksanaan tugas disamping adanya perlengkapan perorangan,
pada idealnya perlengkapan Regu adalah sebagai berikut:
a. Carmantel ukuran 11 inchi dengan panjang ± 25 meter
b. Obat-obatan penunjang medis
c. Tandu Lipat (berbentuk tas tandu)
d. Peralatan Navigasi :

PERTEMPURAN HUTAN 12
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

1) GPS minimal 3 Unit


2) Kompas minimal 3 Unit
3) Peta
4) Protaktor
e. Alat komunikasi :
1) HT minimal 3 unit
2) Radio Punggung
f. Golok Tebas
g. Dan perlengkapan lainnya disesuaikan dengan medan tugas

Adapun Perlengkapan perorangan sebagai penunjang perlengkapan


Regu untuk idealnya sebagai berikut :
a. Senjata dengan dilengkapi minimal 4 magasen
b. Helm tempur
c. Bodyvest
d. Senter
e. Ransel Punggung
f. Misting
g. Fieldvles/Hydropack
h. Tali Webbing
i. Carabinner
j. Vigur 8
k. Sarung Tangan
l. Pisau lipat/serbaguna
m. Sangkur
n. Borgol Plastik
o. Ponco
p. Sebo
q. Rolling Bed
r. Kelambu Muka
s. Paravin dan Korek Api
6. Kemampuan Khusus Perorangan
a. Speed 1, Speed 2 dan Batis
1) Sanjak
2) Navrad
3) Daki Serbu
b. Danru
Leadership

PERTEMPURAN HUTAN 13
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

c. Caraka
1) Ahli dalam penggoprasian dan perawatan alkom
2) Menguasai kode fonetik dalam komunikasi Radio
d. Bintara Kesehatan (Bakes)
Menguasai MFR
e. Penembak SO
Menguasai pengoprasian dan perawatan segala jenis senjata
otomatis.
f. Sniper
Memiliki kemampuan sharp shooter, dengan menguasai segala
jenis senjata sniper.
g. Pelontar Granat
Menguasai pengoprasian pelontar granat/castior
h. Wadanru
Leadership
i. Pengawas Belakang (Waskang)
1) Sanjak
2) Menembak (min. kelas 2)

7. Pembagian Tugas
a. Speed 1
b. Speed 2
c. Batis
d. Danru
e. Caraka
f. Bakes
g. Penembak SMR
h. PG (Pelontar Granat)
i. Sniper
j. Wadanru
k. Waskang (Pengawas Belakang)

PERTEMPURAN HUTAN 14
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Latihan
1. Jelaskan pengertian Purhutan?
2. Sebut dan jelaskan pembagian kelompok dalam regu Purhutan ?
3. Jelaskan tugas masing masing perorangan dalam regu Purhutan ?

PERTEMPURAN HUTAN 15
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

MODUL PENGETAHUAN DASAR PERORANGAN


02
8 JP ( 360 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Kemampuan perorangan


(PENDIKPER), supaya peserta didik memiliki pengetahuan dan
ketrampilan Tehnik dan taktik dalam Kemampuan perorangan
(PENDIKPER) yang baik dan benar terlebih dahulu sehingga saat latihan
yang sesungguhnya akan memperoleh hasil yang maksimal
Kemampuan perorangan adalah kemampuan untuk bergerak dengan
cepat dan tangkas dilapangan serta terampil menggunakan perlengkapan,
misalnya senjata yang ada padanya dengan dimanfaatkan situasi dan
kondisi lapangan/medan sekitar, termasuk macam macam perlindungan
yang ada.
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan Tehnik
dan taktik dalam Kemampuan perorangan (PENDIKPER), sehingga dapat
menunjang pelaksanaan tugas brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami Pengetahuan Dasar Perorangan pertempuran hutan.

Indikator Hasil Belajar


1. Menjelaskan Pengertian, Persiapan dan kelengkapan perorangan.
2. Menjelaskan pengertian Perlindungan, Medan Pengintaian dan
samaran serta ketentuan pembawaan senjata.
3. Menjelaskan dan mempraktekkan ketentuan pembawaan senjata
dan Gerakan gerakan dalam Pendidik/instruktur /pelatih perorangan.

PERTEMPURAN HUTAN 16
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Pengetahuan Dasar Perorangan pertempuran hutan
Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian, Persiapan dan kelengkapan perorangan.
2. Pengertian Perlindungan, Medan Pengintaian dan samaran serta
ketentuan pembawaan senjata.
3. Ketentuan pembawaan senjata dan Gerakan gerakan dalam
Pendidik/instruktur /pelatih perorangan.

Metode Pembelajaran

1. Ceramah digunakan untuk menjelaskan :


a. Pengertian, Persiapan dan kelengkapan perorangan.
b. Pengertian Perlindungan, Medan Pengintaian dan samaran serta
ketentuan pembawaan senjata.
c. Ketentuan pembawaan senjata dan Gerakan gerakan dalam
Pendidik/instruktur /pelatih perorangan.

2. Tanya jawabdigunakan untuk memberi kesempatan kepada peserta


didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Pertempuran Hutan dan struktur organisasi dan tugas serta
perlengkapan kemampuan regu pertempuran hutan

3. Metode Demontrasi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi


Pendikper.

PERTEMPURAN HUTAN 17
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Alat/media, bahan dan sumber belajar

1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart
2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas dan memperkenalkan diri.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.
2. Tahap inti :325 menit
a. Pendidik menjelaskan materi tentang Pendikper dengan baik dan
benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting,
bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 65 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Pendikper.
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi Pendikper.

PERTEMPURAN HUTAN 18
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

d. Peserta didik melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di


instruksikan oleh pendidik dan mempraktekkan di lapangan.
(Waktu : 225 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
proses pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari
materi pembelajaran.
1) Pendidik menutup pembelajaran
2) Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning
Point).

Tagihan / Tugas

1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.


2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan

Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh


Instruktur.

PERTEMPURAN HUTAN 19
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Bahan Bacaan

PENGETAHUAN DASAR PERORANGAN

A. Pengertian
Kemapuan perorangan adalah kemampuan untuk bergerak dengan
cepat dan tangkas dilapangan serta terampil menggunakan
perlengkapan, misalnya senjata yang ada padanya dengan
dimanfaatkan situasi dan kondisi lapangan/medan sekitar, termasuk
macam macam perlindungan yang ada.

B. Persiapan diri dan perlengkapan sebelum melaksanakan gerakan.


1. Penggunaan dan pemakaian samaran yang diperlukan sesuai
kegiatan yang akan dihadapi
2. Penyempurnaan penggunaan perlengkapan sehingga tidak
mengganggu pergerakan.
3. Tidak membawa dan mengunakan pakaian serta peralatan yang
berlebih.
4. Dalam setiap gerakan harus memperhatikan situasi dan kondisi
lapangan atau medan.
5. Melaksanakan gerakan secara rahasia.
6. Hidari hal hal yang dapat menimbulkan kegagalan dalam tugas.
7. Tinjau tempat berikutnya sebelum meninggalkan tempat semula
dari kedudukan yang tersembunyi.
8. Apabila melalui lpangan terbuka atau tertutup sesuaikan dengan
gerakan.
9. Hindari lereng curam dan daerah berbatu yang mudah lepas.
10. Hindari daerah lapang / medan terbatas.

C. Ketentuan Pembawaan Senjata dalam Gerakan Perorangan :


1. Pembawan senjata seperti sikap depan senjata digunakan untuk
gerakan merayap.
2. Pembawaan senjata melintang didepan dada dan senjata
dipeluk, senjata rata-rata air digunakan dalam gerakan
merangkak.
3. Pembawaan senjata seperti pegangan pencil dengan satu
tangan kanan digunakan untuk gerakan merayap peta.
4. Pembawaan senjata seperti hormat senjata, dengan kedudukan
megazen menghadap kekanan digunakan untuk gerakan
merayap punggung.
5. Pembawaan senjata seperti tangan kanan/kiri senjata untuk
gerakan mengguling.

PERTEMPURAN HUTAN 20
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

6. Pembawaan senjata seperti depan senjata dengan laras ke


bawah secara terbidik dan popor senjata dipangkal bahu
digunakan untuk gerakan jalan waspada.

D. Gerakan gerakan dalam Kemampuan Perorangan


1. Gerakan Siang hari
Adalah gerakan yang harus dilakuakan dengan cepat dan
tangkas, karena pada siang hari kita bisa melihat dan terlihat
dengan jelas. Adapun gerakan yang bisa dilaksankan pada siang
hari sebagai berikut :
a. Tiarap tehnik pertama
Adalah membuat posisi sejajar / rata dengan tanah dengan
cara :
1) Dari sikap berdiri ke sikap tiarap :
a) Berdiri sikap sempurna.
b) Depan senjata
c) Kedua kaki dibuka selebar bahu
d) Kedua kaki berlutut dengan badan tegap
e) Letakkan popor senjata di depan lutut kaki kanan
sejauh lebih krang 40 cm
f) Rebahkan badan secara perlahan sampai rata
dengan tanah.
g) Sempurnakan kedudukan sikap tiarap.
2) Dari sikap tiarap kesikap berdiri
a) Tarik kaki kanan lebih kurang 45 derajat
bersamaan dengan itu senjata ditarik ke samping
kanan badan sehingga senjata lurus kebadan.
b) Dorong badan keatas dan berlutut dengan satu
kaki kanan dengan kedudukan senjata seperti
depan senjata.
c) Berdiri tegak
d) Tegak senjata sikap sempurna.
3) Manfaat tiarap, yaitu :
a) Melindungi diri dari tembakan atau pengawasan
pihak pelaku kejahatan atau lawan.
b) Untuk mengambil posisi menembak dengan
baik.
b. Tiarap tehnik kedua
Gerakan dimulai dari sikap berdiri, berjalan maupun berlari:

PERTEMPURAN HUTAN 21
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

1) Dari sikap berdiri ke sikap tiarap :


a) Dari sikap sempurna dengan depan senjata.
b) Kaki kiri langkahkan kedepan.
c) Senjata dipegang oleh tangan kiri pada
perimbangan dan tangan kanan melepaskan
pegangan.
d) Badan dibongkokan dengan kedua lutut
dibengkokan, berat badan pada kaki kiri dan
pandangan mata tetap ke depan. Senjata
merapat pada dada dan popor dibawah ketiak
kanan.
e) Telapak tangan kanan diletakan / menepuk ke
tanah dan jatuhkan badan dengan tumpuan
tangan kanan dibantu oleh lengan tangan kiri,
Kaki kiri dan kanan lemparkan ke belakang lurus
dan terbuka serta kedua tumit merapat ketanah.
f) Selanjutnya menyempurnakan gerakan tiarap
atau mengambil sikap menembak.
2) Dari sikap tiarap ke berdiri :
a) Dari sikap tiarap senjata ditarik kedepan badan,
pegang senjata pada perimbangan oleh tangan
kiri dan kaki kanan ditarik kedepan.
b) Angkat badan dengan tolakan/tepukan tangan
kanan. Kaki kiri maju kedepan dibengkokan
untuk mererima berat badan.
c) Dengan kekuatan tolakan tangan kanan dan kaki
kiri mengambil sikap berdiri depan senjata.
d) Kaki kanan dirapatkan kedepan pada kaki kiri.
3) Dari sikap berjalan / berlari ke sikap tiarap :
a) Dari sikap berjalan :
Aba aba / tanda tanda bila jatuh kaki kiri,
ditambah dua langkah dan apabila jatuh kaki
kanan ditambah tiga langkah, sehingga kaki kiri
di depan.
b) Dari sikap berlari :
Aba aba / tanda tanda bila jatuh kaki kiri
ditambah empat langkah dan apabila jatuh kaki
kanan ditambah lima langkah sehingga laju lari /
jalan berkurang dan kedudukan kaki kiri di
depan.

PERTEMPURAN HUTAN 22
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

c. Merayap
Adalah gerakan dari satu tempat ke tempat lain dengan
posisi tiarap untuk mendekati sasaran.
1) Merayap harimau
Cara bergerak :
Diawali dari sikap tiarap, tanagan kanan dorong ke
depan bersamaan dengan itubkaki kiri ditarik, tangan
kiri dorong ke depan bersamaan itu juga kaki kanan
ditarik. Demikian njuga seterusnya secara bergantian
maka dengan sendiri nya gerakan ini berjalan.
Merayap ini digunakan untuk mendekati sasaran yang
sudah dekat secara rahasia.
2) Merayap punggung
Diawali dari sikap tiarap,kemudian senjata di tarik ke
samping kanan badan,kedua kaki rapat kemudian
mengambil sikap terlentang.
Kepala di angkat secukupnya,kedua kaki di tarik dan
dibuka selebar bahu. Gerakan punggung ke
kanan/kekiri secara bergantian dengan di bantu
dorongan kaki kiri/kanan bagian sisi luar telapak
kaki.Jika gerakan ini dinyatakan selesai maka harus
kembali ke sikap tiarap.
Merayap ini di gunakan untuk melalui rintangan pagar
kawat berduri yang rendah.
3) Merayap peta
Diawalin dari sikap tiarap kemudian membuat sikap
miring menghadap ke kanan pandangan kedepan,
pegangan senjata menggunakan pegangan pensil di
bagian lade senjata dengan laras ke depan,
langkahkan tangan kiri ke depan dengan bantuan
dorongan sisin kaki kanan bagian dalam.
Merayap ini digunakan untuk melalui daerah / tempat
yang sempit atau lorong sempit yang tidak mungkin
dilalui dengan gerakan merayap harimau, merayap
peta terlebih lagi berdiri.

d. Merangkak
Adalah gerakan berpindah tempat dengan menggunakan
tangan dan lutut sebagai tumpuan :
1) Untuk bergerak maju kearah sasaran jika lapangan
tidak bisa dilali dengan merayap.
2) Untuk menghindari diri dari pengawasan dan
tembakan pelaku kejahatan pada waktu bergerak.

PERTEMPURAN HUTAN 23
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

3) Untuk pelaksanaan gerakan dan pembawaan senjata


sama dengan pada saat melaksanakan merayap.
4) Manfaat merangkak, yaitu :
a) Mendekati sasaran pada jarak yang sudah dekat.
b) Untuk mengindarkan diri dari pengawasan dan
tembakan pelaku kejahatan pada waktu
bergerak.

e. Mengguling
Adalah gerakan yang dilaksanakan untuk menghindari
tembakan pada saat kedudukan tiarap dan juga untuk
melalui pematang atau tanggul.
Cara bergerak :
Diawali dari sikap tiarp, senjata ditarik ke samping kanan
badan dengan laras membujur ke depan bersamaan itu
kedua kaki rapat ujung telapak kaki menghadap ke bawah,
mengambil sikap terlentang jika kita ingin mengguling ke
kanan maka senjata berada di samping kanan badan
dengan kaki kiri diatas kaki kanan dengan kedua ujung kaki
saling mengkait. Selanjutnya gerakan mengguling bisa
digerakkan ke kanan, jika kita ingin mengguling ke kiri maka
senjata berada di samping kiri bandan dengan kaki kanan
diatas kaki kiri, kedua ujung kaki saling mengkait
selanjutnya gerakan mengguling bisa digerakan ke kiri.
Tujuan :
1) Untuk bergerak pindah tempat jika ada pematang atau
galangan.
2) Untuk menghindarkan diri dari tembakan dan
penglihatan pelaku kejahatan.

f. Pindah kedudukan (Lari dari sikap tiarap jatuh ke sikap


tiarap).
Adalah gerakan dengan penuh kewaspadaan untuk
mendekati sasaran yang amsih jauh.
1) Dimulai dari sikap berdiri ke sikap bongkok, senjata
melintang 45 derajat didepan dada.
2) Kaki kiri/kanan melangkah ke depan secara
bergantian dengan pandangan mata mengikuti gerak
laras senjata.
3) Jari telunjuk selalu siap menekan penarik pada bagian
senjata.
4) Jika ada tembakan yang mengarah pada diri kita,
segera mengambil sikap tiarap.

PERTEMPURAN HUTAN 24
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

g. Langkah Monyet
Adalah gerakan mendekati suatu tempat dan tempat
tersebut tidak bisa dilalui dengan merayap atau merayap
karena becek, berlumpur atau berkerikil.
Dengan cara :
1) Dimulai dari sikap tiarap ke sikap merangkak.
2) Kedudukan senjata apabila bersandang dapat
dikalungkan dileher jika tanpa sandang diletakkan
disamping kanan badan saat bergerak senjata selalu
diangkat dengan tangan kanan mengikuti gerakan.
3) Cara bergerak telapak tangan selalu mengepal buku
buku menghadap ke depan.
4) Tangan kanan/kiri dilanagkahkan kedepan dan kaki
kiri/kanan mengukuti dan sterusnya.

2. Gerakan Malam hari


Pada umumnya gerakan malam hari tidak mengutamakan
kecepatan akan tetapi memerlukan kecermatan, hati hati dan
teliti serta menggunakan panca indra semaksimal mungkin.
Adapun ketentuan bergerak pada malam hari untuk memelihara/
mendapatkan kerahasiaan adalah sebagai berikut :
o Hindari segala sesuatu yang menimbulkan suara dan
kecurigaan serta mengandung perhatian orang lain.
o Bergerak dengan senyap langkah demi langkah, sambil
memperhatikan dan mendengarkan situasi daerah
sekitarnya.
o Perhatikan penggunaan sinar dan tidak boleh berlebihan.

a. Langkah Hantu.
Adalah bergerak malam hari dengan sasaran masih jauh
dari satuan yang sedang bergerak dengan pelaksanaan
pegang senjata dengan tangan kiri pada perimbangan
senjata sambil badan di bungkukkan, pandangan kedepan.
Sambil berjalan tangan kiri/kanan meraba bagian bawah /
jalan yang akan dilalui. Jika kaki dan tangan yang meraba
diraa aman /tidak menimbulkan suara (ranting kering) maka
dilanjutkan berjalan ketempat yang dikehendaki.

b. Membeku berdiri
Adalah untuk mengindarkan diri/menyamarkan diri dari
pengelihatan pelaku kejahatan, jika pelaku kejahatan
memberikan penerangan sinar di malam hari, dapat
dilakukan dengan membeku diri atau membeku tiarap.

PERTEMPURAN HUTAN 25
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Dengan senjata tetap di tangan kanan/kiri membongkok


pelan-pelan, kedua kaki merapat. Letakan popor senjata
antara tengah-tengah telpak kaki dan ujung senjata di
depan pundak kiri.
Kedua telapak tangan menutupi bangian senjata yang
mengkilap atau yang dapat memantulkan sinar (telapak
tangan kiri menutupi magazen, telapak tangan kanan
menutupi laras).

c. Membeku tiarap
Senjata di angkat dengan tangan kiri sambil membongkok
rendah secara perlahan-lahan tangan kanan meraba tanah
untuk menyakinkan tempat yang aman dari ranjau, kawat
sandungan, rintangan atau gangguan lain.
rabah kan badan ke tanah secara perlahan-lahan sambil
membentuk sikap tiarap sempurna.

d. Langkah kucing
Adalah gerakan dari suatu tempat ke tempat yang di
kehendaki yang mana tempat tersebut dinyatakan sudah
dekat di malam hari,mka laksanakan gerakan :
1) Dari sikap membeku sinar dari pelaku kejahatan
hilang dan memerlukan gerakan mendekat, maka
dilaksanakan langkah kucing.
2) Dengan posisi badan merangkak, senjata di samping
kanan, telapak tangan menelapak tanah dan bergerak
seperti merangkak tetapi dilaksanakan dengean
pelan.

e. Merayap kucing
Merayap kucing berguna untuk mendekati sasaran yang
sangat dekat sekali, dengan cara sebagai berikut :
a. Dilaksanakan seperti merayap, tetapi kedua kaki
rapat.
b. Ujung sepatu menghadap ke bawah.
c. Kedua tangan menghadap kedepan dada seperti
menerkam.
d. Senjata di samping kanan bergerak seperti ulat
jangkal.

E. Perlindungan
Perlindungan adalah suatu daya upaya menghidarkan diri dari
serangan lawan guna menghancurkan/menghabiskan lawan dengan
menggunakan penyamaran /perlindungan terhadap pandangan atau
tembakan lawan.

PERTEMPURAN HUTAN 26
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

1. Perlindungan pengelihatan
Satu daya upayauntuk menghidarkan diri dari pengawasan lawan
(mengelabui lawan).
Contoh : semak-semak, remput-rumputan, yang lebat, daun-
daunan dan sebagai syarat syarat perlindungan pengelihatan :
a. Benda tersebut telah ada sebelumnya.
b. Tidak menarik perhatian musuh.
c. Tidak perlu dipindah-pindahkan.

2. Perlindungan tembakan
Suatau daya upaya untuk menghindari dan mengenal lapangan/
medan dimana prajurit tersebut berada sehingga bisa
menggunakan dengan baik, bisa memanfaatkan atau melalui
dengan bergerak kearah lawan. Dalam mengintai lapangan/
medan kita harus memperoleh data-data dari lapanagan tersebut
serta bermacam-macam benda yang ada di atas nya.

F. Mengenal Lapangan / Medan Pengintaian

Seorang prajurit harus menerti, mengetahui dan mengenal lapangan /


medan dimana prajurit tersebut berada sehingga bisa menggunakan
dengan baik, biasa memanfaatkan atau melalui dengan bergerak
kearah lawan. Dalam mengintai lapangan/medan kita harus
memperoleh data data dari lapangan tersebut serta macam macam
benda yang ada diatasnya.
1. Mengintai di siang hari
a. Awasi lapangan dari jarak terdekat, lebih kurang 50 yard
dari kiri ke kanan dengan teliti.Sampai jangkauan dari
pandangan mata.
b. Pengintai berada di tempat uang lebih tinggi dari pada
tempat yang diintaiagar dapat pandangan yang luas.
c. Kalau dari atas pohon carilah pohon yang rimbun daun nya
jangan meranggas atau gundul.
d. Mengitai suatu rumah hindari penempat dekat jendela
/pintu.
2. Mengintai di malam hari

a. Beradalah ditampat yang lebih rendah dari tempat yang


diintai agar benda benda yang diawasi nampak jelas.
b. Awas cakrawala dengan pandangan yang terputus putus.
c. Jangan memandang esuatu benda dimalam hari terlalu
lama.
d. Berusahalah ditempat yang gelap atau yang ada
bayangannya.

PERTEMPURAN HUTAN 27
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

G. Sasaran
Adapun suatu daya upaya untuk mengelabuhi atau membingungkan
pandangan dari pihak lawan/musuh. Adapun syarat syaratnya sebagai
berikut :
o Harus membingungkan pengelihatan lawan.
o Harus berubah dari bentuk aslinya.
o Cari bahan yang ada dan tahan lama.
o Jangan menyamar yang lebih lebihan.
o Adakan pemeriksaaan setelah selesai di buat.
1. Bahan bahan
Bahan yang telah ada dialam sekitarnya atau bahan buatan
misalnya:
Lumpur, arang, debu dan sebagainya. Usahakan sesuai dengan
alam sekitar dan tidak menebal/mencolok.
2. Cara caranya
a. Menyamarkan muka
Siang hari dengan tutul tutul atau coreng coreng dengan
lumpur sedangkan malam hari rata / semua di blok.
b. Tutup kepala
Dengan menggunakan rajut (jaring) helm dan diselipkan
rumput rumputan yang warnanya cocok dengan alam
sekitar.
c. Ransel
Harus di selipkan daun-daunan yang cukup.
d. Senjata
Di bungkus dengan sobekan–sobekan karung goni atau
kain-kain bekas, dengan syarat tidak mengganggu waktu
akan digunakan.

PERTEMPURAN HUTAN 28
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Rangkuman

PENGETAHUAN DASAR PERORANGAN

A. Pengertian
Kemapuan perorangan adalah kemampuan untuk bergerak dengan
cepat dan tangkas dilapangan serta terampil menggunakan
perlengkapan, misalnya senjata yang ada padanya dengan
dimanfaatkan situasi dan kondisi lapangan/medan sekitar, termasuk
macam macam perlindungan yang ada.

B. Gerakan gerakan dalam Kemampuan Perorangan

1. Gerakan Siang hari


Adalah gerakan yang harus dilakuakan dengan cepat dan
tangkas, karena pada siang hari kita bisa melihat dan terlihat
dengan jelas. Adapun gerakan yang bisa dilaksankan pada siang
hari sebagai berikut :
a. Tiarap tehnik pertama
Adalah membuat posisi sejajar / rata dengan tanah dengan
cara :
1) Dari sikap berdiri ke sikap tiarap :
2) Dari sikap tiarap kesikap berdiri
3) Manfaat tiarap, yaitu :
a) Melindungi diri dari tembakan atau pengawasan
pihak pelaku kejahatan atau lawan.
b) Untuk mengambil posisi menembak dengan
baik.
b. Merayap
c. Merangkak
d. Mengguling
e. Pindah kedudukan (Lari dari sikap tiarap jatuh ke sikap
tiarap). Adalah gerakan dengan penuh kewaspadaan untuk
mendekati sasaran yang masih jauh.
f. Langkah Monyet

2. Gerakan Malam hari


Pada umumnya gerakan malam hari tidak mengutamakan
kecepatan akan tetapi memerlukan kecermatan, hati hati dan
teliti serta menggunakan panca indra semaksimal mungkin.

PERTEMPURAN HUTAN 29
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Adapun ketentuan bergerak pada malam hari untuk memelihara/


mendapatkan kerahasiaan adalah sebagai berikut :
a. Hindari segala sesuatu yang menimbulkan suara dan
kecurigaan serta mengandung perhatian orang lain.
b. Bergerak dengan senyap langkah demi langkah, sambil
memperhatikan dan mendengarkan situasi daerah
sekitarnya.
c. Perhatikan penggunaan sinar dan tidak boleh berlebihan.

C. Perlindungan
Perlindungan adalah suatu daya upaya menghidarkan diri dari
serangan lawan guna menghancurkan / menghabiskan lawan dengan
menggunakan penyamaran /perlindungan terhadap pandangan atau
tembakan lawan.
1. Perlindungan pengelihatan
2. Perlindungan tembakan

D. Mengenal Lapangan / Medan Pengintaian


Seorang prajurit harus menerti, mengetahui dan mengenal lapangan /
medan dimana prajurit tersebut berada sehingga bisa menggunakan
dengan baik, biasa memanfaatkan atau melalui dengan bergerak
kearah lawan. Dalam mengintai lapangan / medan kita harus
memperoleh data data dari lapangan tersebut serta macam macam
benda yang ada diatasnya.

Latihan
1. Jelaskan pengertian Pendikper?
2. Sebut dan jelaskan gerakan pada siang hari dalam kemampuan
perorangan ?
3. Sebutkan dan Jelaskan apa yabng dimaksud Perlindungan ?

PERTEMPURAN HUTAN 30
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

MODUL SANDI/ISYARAT
03
4 JP ( 180 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi sandi/isyarat, supaya peserta didik


memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam sandi/isyarat yang baik dan
benar terlebih dahulu sehingga saat latihan yang sesungguhnya akan
memperoleh hasil yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi sandi
/isyarat, sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas Brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam menggunakan dan membaca Sandi/


Isyarat pertempuran hutan.

Indikator Hasil Belajar


1. Menjelaskan macam macam sandi.
2. Menjelaskan cara mengunakan dan membaca sandi (angka, cahaya,
suara, bunyi dan sandi visual).
3. Mempraktekkan cara mengunakan dan membaca sandi / isyarat

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Macam macam sandi.
Sub Pokok Bahasan
1. Cara mengunakan dan membaca sandi (angka, cahaya, suara,
bunyi dan sandi visual).
2. Cara mengunakan dan membaca sandi / isyarat

PERTEMPURAN HUTAN 31
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran
1. Ceramah digunakan untuk menjelaskan :
a. Menjelaskan macam macam sandi.
b. Menjelaskan cara mengunakan dan membaca sandi (angka,
cahaya, suara, bunyi dan sandi visual).
c. Mempraktekkan cara mengunakan dan membaca sandi / isyarat
2. Tanya jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang sandi /
isyarat pertempuran hutan.
3. Metode Demontrasi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi
sandi / isyarat.

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart
2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol
3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas dan memperkenalkan diri.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.

PERTEMPURAN HUTAN 32
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tahap inti : 325 menit


a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan dengan baik dan
benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting,
bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 65 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan..
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi sandi / isyarat.
Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi sandi / isyarat.
(Waktu : 225 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
proses pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari
materi pembelajaran.
1) Pendidik menutup pembelajaran
2) Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning
Point).

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

PERTEMPURAN HUTAN 33
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
SANDI VISUAL
A. SANDI / ISYARAT
Sandi di gunakan untuk mengenal atau mengetifikasi seorang apakah
orang tersebut lawan atau lawan, sandi di gunakan apa bila kita ragu
ketika melihat seseorang, mendengar suara atau pun bayangan yang
diduga yang tidak terlihat manusia jelas/samar di karenakan terlindung
oleh gelap atau benda-benda di sekitar kita.
Sandi di buat harus lebih dari satu sandi, minimal tiga yang sangat
rahasia dengan menyapaikan ke anggota pun secara rahasia, rubah
sandi sering mungkin untuk menghidari kebocoran dari sandi tersebut
ada pun macam-macam sandi sebagai berikut :
1. Sandi angka
Kita mengetahui sandi ini benar kalau jumlah angka yang kita
tanyakan di jawab dengan angka yang sesuai dengan sandi angka
yang di sepakati, contoh :
Sandi angka dengan jumlah harus 8 angka.
Tanya : 5
Jawab : 3
Jika yang di berikan misalkan 4 maka orang yang kata sandi
adalah orang yang tidak kita kenal / musuh.
2. Sandi cahaya
Di gunakna jika orang yang di sandi sama-sama alat penerang
baik senter, lampu maupun korek api dan lain-lain, contoh :
Tanya :_ _ _(panjang-panjang-panjang)
Jawab:_ : _ (panjang-pendek-panjang)
Jika jawaban yang di berikan salah maka orang yang kita sandi
adalah orang yang tidak kita kenal /musuh.
3. Sandi suara
Sandi ini menggunakan dua buah kata yang susah untuk di
jawab,gunakan dalam pertanyaan yang tidak ada hubunganmya
dengan kata pada jawaban.

PERTEMPURAN HUTAN 34
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Contoh :
Tanya : hidung tanya : kepala
Jawab :radar jawab: kompresor
Jika jawaban yang di berikan salah maka orang yang kita sandi
adalah orang yang tidak kita kenal / musuh.
4. Sandi bunyi
Sandi ini menggunakan alat atau benda yang dapat mengeluarkan
bunyi-bunyian, minsyal bunyi tembakan,bunyi tepuk tangan, bunyi
siul dan lain-lain nya ,contoh:
Tanya : tembakan 2x(dor-dor)
Jawab : tembakan 3x(dor-dor-dor)
Jika jawaban yang diberikan salaah maka orang yang kita sandi
adalah tidak di kita kenal / musuh.
5. Sandi visual / sandi mengunakan isyarat tangan
Sandi yang mengandalkan indera pengelihatan di lakukan dengan
bantuan tangan, yaitu
Bagian lengan atau jari yang membentuk suatu gerakan yang
dapat di mengerti sesama teman contoh sandi visual.

NO SANDI/ISYARAT
1 2
Berhenti : telapak tangan di buka jari rapat menghadap
1.
kedepan.
2. Diam / membeku : tangan dikepal
Menyebar dan mencari lindung tinjau lindung tembak : telapak
3.
tangan di buka dengan jari terbuka lebar
4. Siap melaksanakan kegiatan : ibu jari di acungkan ke atas
Musuh : semua jari mengepal, kecuali ibu jari menghadap
5.
kebawah dan jari menunjuk-nunjuk ke arah musuh
Menemukan jejak : tepuk telapak kaki menunjuk dimana letak
6.
jejak yang ditemukan
Berdiri : telapak tangan dibuka menghadap keatas dan digerak-
7.
gerak kan naik turun berulang-ulang
8. Memanggil DANPOK : tangan menepuk – nepuk lengan
9. Hitung langkah : menepuk-nepuk kaki samping bagian luar
Jongkok : telapak tangan di buka menghadap bawah dan
10.
digerakan naik turun berulang – ulang
Tiarap : telapak tangan di terbuka menghadap kebawah dan
11.
tangan digerakan kesamping berulang– ulang

PERTEMPURAN HUTAN 35
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Hitung personil / anggota : telapak tangan di buka di letakan


12.
dibagian belakang kepala
13. Panggil DANTON : tangan menepuk pundak
Berkumpul : tangan di letakan di atas kepala dengan telapak
14. tangan terbuka menghadap kebawah, kemudian tangan
diputar-putar
Bunuh senyap : tangan melakukan seperti menggorok leher
15.
dan lidah dijulurkan
Penghadangan : tangan menghadap bawah dengan jari
16.
seperti mencengkram
Serbu : tangan dikepalkan dan di dorong kedepan berulang –
17.
ulang
18. Lempar geranat : tangan dikepal di depan mulut
Bahaya garis : kedua tangan di silangkan di depan dada atau
19.
tangan kiri senjata disilang kan di depan dada
Rumah / perkampungan : tangan dibuka dan diletakan di
20.
samping kepala
21. Lindungi : tangan dibuka dengan jari rapat dan menutupi wajah
Tembakan pelontar granat : tangan mengelus-ngelus di bagian
22.
lade senjata
Penembak S O : ibu jari dan jari telunjuk membentuk, lingkaran
23.
sedangkan jari lain nya terbuka
Laksanakan pengitaian : lakukan gerakan seperti hendak
24. mencolok mata, kemudian tunjuk arah kemana sasaran
pengintaian
Percepat gerakan : tangan di kepala sambil diayun berulang –
25.
ulang
26. Jangan bersuara : jari telunjuk diletakan di depan bibir
Suara kurang jelas : telapak tangan terbuka dan diletakan di
27.
depan daun telingga.

PERTEMPURAN HUTAN 36
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Rangkuman

SANDI VISUAL
A. SANDI / ISYARAT
Sandi di gunakan untuk mengenal atau mengetifikasi seorang apakah
orang tersebut lawan atau lawan, sandi di gunakan apa bila kita ragu
ketika melihat seseorang, mendengar suara atau pun bayangan yang
diduga yang tidak terlihat manusia jelas /samar dikarenakan terlindung
oleh gelap atau benda-benda di sekitar kita.
Sandi di buat harus lebih dari satu sandi, minimal tiga yang sangat
rahsia dengan menyapaikan ke anggotapun secara rahasia, rubah
sandi sering mungkin untuk menghidari kebocoran dari sandi tersebut
ada pun macam-macam sandi sebagai berikut :
1. Sandi angka
2. Sandi cahaya
3. Sandi suara
4. Sandi bunyi
5. Sandi visual / sandi mengunakan isyarat tangan

Sandi yang mengandalkan indera pengelihatan dilakukan dengan


bantuan tangan, yaitu
Bagian lengan atau jari yang membentuk suatu gerakan yang dapat
dimengerti sesama teman contoh sandi visual.

Latihan
1. Jelaskan pengertian Sandi?
2. Sebut dan jelaskan macam macam sandi ?
3. Jelaskan sandi visual untuk berhenti ?

PERTEMPURAN HUTAN 37
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

MODUL PENGESAHAN JEJAK (SANJAK)


04
4 JP ( 180 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Pengesahan jejak (Sanjak), supaya


peserta didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam Pengesahan
jejak (Sanjak) yang baik dan benar terlebih dahulu sehingga saat latihan
yang sesungguhnya akan memperoleh hasil yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi
Pengesahan jejak (Sanjak), sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas
brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil Pengesahan jejak (Sanjak).


Indikator Hasil Belajar
a. Menjelaskan Pengertian Sanjak, jenis jenis dan faktor faktor dalam
sanjak.
b. Menjelaskan Penganalisaan Jejak, tanda tanda, pengaruh cuaca dan
usia jejak.
b. Menjelaskan mengenai menghilangkan jejak dan peralatan dalam
c. pengesahan jejak.
d. Menjelaskan teknik dalam penjejakan.
e. Mempraktekan pengesahan jejak.

PERTEMPURAN HUTAN 38
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Pengesahan jejak (Sanjak).
Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian Sanjak, jenis jenis dan faktor faktor dalam sanjak.
b. Penganalisaan Jejak, tanda tanda, pengaruh cuaca dan usia jejak.
c. Menghilangkan jejak dan peralatan dalam
d. pengesahan jejak.
e. Teknik dalam penjejakan.
f. Pengesahan jejak.

Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan :
a. Menjelaskan Pengertian Sanjak, jenis jenis dan faktor faktor dalam
sanjak.
b. Menjelaskan Jejak, tanda tanda, pengaruh cuaca dan usia jejak.
c. Menjelaskan Menghilangkan jejak dan peralatan dalam
d. pengesahan jejak.
e. Menjelaskan Teknik dalam penjejakan.
f. Mempraktekkan Pengesahan jejak.

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
sandi / isyarat pertempuran hutan.

3. Metode Demontrasi
Metode diskusi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi sandi/
isyarat.

PERTEMPURAN HUTAN 39
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Alat/media, bahan dan sumber belajar

1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Sepidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.
2. Tahap inti : 150 menit
a. Pendidik menjelaskan materi tentang Pengesahan jejak dalam
Purhutan dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 30 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi
Pengesahan jejak dalam Purhutan..
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 45 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi Pengesahan jejak.

PERTEMPURAN HUTAN 40
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh


pendidik dan mempraktekkan tentang materi Pengesahan jejak.
(Waktu : 75 menit)
3. Tahap akhir : 15 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :

Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi


pembelajaran.
1) Pendidik menutup pembelajaran
2) Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

PERTEMPURAN HUTAN 41
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Bahan Bacaan
PENGESAHAN JEJAK

1. Pengertian Pengesahan Jejak (SANJAK)


Adalah usaha, kegiatan dan perbuatan untuk mengetahui, mencari
serta mengikuti keberadaan musuh dari semua bekas atau jejak yang
ada/ditemukan guna mendukung kepentingan tugas operasi
dilapangan.
a. Jejak
Suatu tanda atau bekas yang sengaja ataupun tidak ditinggalkan
oleh manusia dan binatang.
b. Satuan Sanjak
Team, regu ataupun unit yang disiapkan dengan jumlah tertentu,
serta mempunyai kemampuan mental, fisik dan intelektual yang
prima, untuk melaksanakan tugas penjejakan dalam operasi
perburuan.
2. Dasar – Dasar Penjejakan
Seorang penjejak harus selalu curiga dan waspada terhadap semua
jejak-jejak, bekas-bekas maupun tanda dan benda-benda yang
menurut nalurinya dapat digunakan untuk menganalisa dan
menyimpulkan tentang suatu kejadian yang telah terjadi sebelumnya
di temapat jejak-jejak itu ditinggalkan.
3. Jenis-Jenis Jejak
a. Jejak ditanah
Jejak ditanah adalah bekas-bekas, sisa-sisa dan tanda-tanda yang
ada dipermukaan tanah yang ditinggalkan oleh lawan.
b. Jejak diatas tanah
Jejak diatas tanah merupakan bekas-bekas maupun tanda-tanda
yang terdapat diantara mata kaki sampai dengan lutut.
Contoh : Daun-daun, rumput maupun ilalang yang kedudukannya
terbalik, terlipat pada saat dilalui begitu pula akar kayu, ranting
yang kena pijak.

PERTEMPURAN HUTAN 42
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

c. Jejak dibagian atas


Jejak dibagian atas adalah bekas-beas maupun tanda-tanda yang
ada pada bagian lutut keatas.
Contoh : potongan-potongan ranting, pohon-pohonan, goresan
pada pohon, getah, lumut maupun sarang laba-laba. Laba-laba
membuat sarang dari pagi sampai siang hari (± Jam 07.00–11.00),
bila kita merusak sarang laba-laba pada waktu tersebut maka
laba-laba akan memperbaikinya. Sarang semut merah bila kita
menyentuhnya maka akan keluar dari sarangnya dan dalam waktu
tertentu mereka akan masuk kembali kesarangnya.

4. Faktor-Faktor Yang Membantu Dalam Penjejakan.


Pada tugas penjejakan kita dapat memanfaatkan kondisi dilingkungan
kita berdasarkan pada benda-benda yang telah ternoda, misalnya :
a. Tanah yang lembut dan berpasir pada keadaan atau kondisi
seperti ini jejak telapak kaki akan menjadi mudah untuk dijejaki.
b. Batu-batu kecil yang berpindah dari tempat semula.
c. Arah rebah rumput, ranting yang patah, daun yang jatuh dan
berserakan.
d. Getah kayu, air pohon yang disebaban oleh tebasan parang.
e. Akar kayu yang terpijak.
f. Lumut yang ternoda bila terpijak dan berubah bentuk dari keadaan
asal.
g. Rusaknya sarang laba-laba.
h. Goresan-goresan pada batu, kayu maupun daun-daunan.
i. Terganggunya kehidupan serangga dan binatang lainnya seperti
babi, anjing maupun jenis kera besar bila melihat manusia mereka
akan berteriak-teriak ketakutan.
j. Sampah dan kotoran-kotoran yang ditinggalkan manusia.
k. Bekas api, tungku dan sia-sia pembakaran lainnya.
l. Tetesan darah.
m. Embun pada waktu pagi yang terdapat dihutan, misalnya pohon
yang tidak lazim tumbuh di daerah tersebut dan daun-daunan yang
lain dari sekelilingnya.
n. Bekas kotoran lainnya.

PERTEMPURAN HUTAN 43
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

5. Faktor-Faktor Yang Menghambat Pada Penjejakan


Seringkali usaha penjejakan mengalami beberapa kesukaran,
sehingga musuh dapat meloloskan diri dari usaha penjejakan kita, hal
ini terjadi karena :
a. Musuh masuk kedaerah perkampungan penduduk.
b. Daerah penjejakan dilalui oleh tembakan mortar atau arteleri.
c. Pada jalan-jalan yang sering dilalui penduduk.
d. Penjejakan terhenti karena hujan.
e. Musuh masuk kedaerah perkebunan karet dan daerah
perkebunan yang sering dilalui manusia.
f. Musuh mengikuti aliran sungai.

PENGANALISAAN JEJAK

6. Tanda-Tanda Yang Dapat Membantu Dalam Mengesan Jejak.


a. Jejak kaki.
a. Bagaimana mengetahui bahwa itu adalah jejak musuh.
b. Dari iformasi yang diketahui :
a) Macam sepatu yang dipakai musuh.
b) Keadaan/situasi lain yang dapat memberikan informasi
tentang jejak yang ditinggalkan.
b. Arah rebah rumput / tinggi dahan.
Pada umumnya arah rebah dahan/rumput dapat menunjukkan
kemana arah musuh bergerak, rumput yang tinggi, dahan atau
alang-alang akan rebah mengikuti kemana arah musuh bergerak.
c. Dahan, daun yang patah atau layu.
Dapat diketahui bahwa ada orang yang lewat atau telah berbuat
sesuatu disekitar tempat tersebut(merusak/mendorong).
d. Akar yang tergores kulitnya dan mengeluarkan getah/tergores
lumutnya.
Dapat diketahui emungkinan orang telah melewatinya.
e. Perbedan warna dari sekelilingnya.
1) Tumbuh-tumbuhan serupa ada yang lebih layu.
2) Daun tumbuh-tumbuhan terbalik sehingga warna berubah.

PERTEMPURAN HUTAN 44
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

3) Daun muda/pucuk yang terlepas, hal ini menunjukkan adanya


orang lewat atau berbuat sesuatu.
f. Lumpur yang tertinggal pada akar, rumput / daun-daun.
Tanda-tanda yang disebabkan karena adanya orang lewat setelah
melalui tanah becek/lembek/lumpur tanda-tanda akan mudah
hilang karena hujan.
g. Batang pohon kecil yang condong/rebah
Biasanya digunakan sebagai tumpuhan pertolongan pada waktu
naik/turun pada lereng.
h. Aliran sungai kecil/air tergenang yang menjadi keruh
1) Dasar sungai/air ada yang mudah membuat air jernih kembali
2) Keadaan tanah sangat mempengarui hal ini. Beberapa
petunjuk diatas merupakan contoh yang secara umum adalah
kebiasaan yang ditinggalkan oleh pasukan yang bergerak
dimedan.

7. Penganalisaan Jejak
Penganalisaan jejak dapat dimulai dari macam-macam tanda yang
ditinggalkan oleh seseorang maupun sekelompok orang yang telah
menempati tempat tersebut atau melaluinya dengan analisa sebagai
berikut :
a. Jumlah personil dapat dilihat dari jumlah tempat tidur atau bivak.
b. Arah gerakan, dari potongan-potongan pohon-pohon kecil/ranting,
rebahan rumput.
c. Beban yang dibawa dapat dikenali dari jejak tapak kaki, ranting
yang tercabut aibat digunakan sebagai pegangan tangan.
d. Moril dapat dikenali dari sisa-sisa makanan dan kotoran/feses
yang ditinggalkan.
e. Perpindahan yang tergesa-gesa dapat dilihat dari tercecernya
barang-barang yang tertinggal.
f. Persenjataan dapat dikenali lewat jejak popor yang tertinggal di
tanah/jenis kelongsong peluru yang tertinggal.

8. Pengaruh Cuaca Terhadap Penjejakan


Keadaan cuaca sangat mempengaruhi tugas penjejakan karena
semua jejak, bekas, tanda-tanda yang ada dapat kembali sesuai

PERTEMPURAN HUTAN 45
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

dengan kondisi cuaca yang ada, hal ini harus benar-benar diperhatikan
oleh pejejak.
Faktor-faktor cuaca yang mempengaruhi penjejakan :
a. Hujan
Air hujan akan menyapu dan menghilangkan jejak-jejak yang telah
ada, akan tetapi setelah hujan mengakibatkan tanah lembek dan
mudah meninggalkan jejak.
b. Angin/Badai
Akan menggugurkan daun-daun, ranting-ranting dan
menumbangkan pohon-pohon sehingga menutup jejak yang ada.
c. Sinar Matahari
Rumput/daun yang tercabut bila tidak terkena sinar matahari yang
kuat akan tetap segar dan sebaliknya akan layu.
d. Cuaca Mendung, Gelap, Kabut
Akan menyulitkan bagi tugas penjejakan, akan tetapi sebaliknya
akan dapat membantu tugas penjejak untuk tidak bisa terlihat jelas
oleh musuh.

9. Analisa Usia jejak


Semua jejak, tanda-tanda, bekas bekas yang kita temui akan dapat kita
lihat beberapa lama jejak tersebut dibuat, dengan catatan kita harus
mahir dan menganalisa jejak-jejak tersebut. Agar mahir kita
melaksanakan penjejakan kita harus banyak melaksanakan praktek
lapangan, survey dan banyak membuat percobaan-percobaan yang
erat kaitannya dengan penjejakan.
Setiap jejak yang dibuat akan berubah sedikit demi sedikit sesuai
dengan kondisi dari watu kewaktu, hal ini akan membantu tugas
penjejakan dalam menduga usia jejak :
a. Potongan Ranting Kayu
Ranting kayu yang baru dipotong akan mengeluarkan getah/air
pohon (bila tumbuhan berair) hal ini menunjukkan kurang lebih
baru satu jam. Untuk mengetahui berapa lama pohon dipotong

PERTEMPURAN HUTAN 46
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

sampai menjadi warna kekuning-kuningan dan tumbuh tunas baru,


memerlukan pengalaman dan percobaan berulang-ulang, catat
semua perubahan-perubahan bentuk bentuk potongan pohon
dengan pendataan kondisi cuaca pada waktu-waktu tertentu.
b. Bekas Api/Api Unggun
Dari data tentang api ini kita dapat memperkirakan berapa lama
api tersebut dibuat.
1) Kehangatan api
2) Keadaan abu
3) Keadaan arang kayu
4) Keadaaan tumbuh-tumbuhan/rumput disekeliling api
c. Peninggalan Sisa Makanan Dan Alat-alat Perlengkapan
1) Bentuk makanan, daging, ikan, (segar,basah,berbau)
2) Binatang disekeliling makanan, semut, lalat dan burung
3) Bekas makanan kaleng berkarat, baru dibuka atau baru
dibakar.
d. Mayat
1) Perubahan cepat pada mayat
a) Jantung tidak berdetak
b) Tidak ada gerakan
c) Mata menutup lemas
d) Kulit tidak menutup/elastis
e) Otot tulang lemat
f) Suhu tubuh menurun
g) Sudah berbau mayat
2) Perubahan lambat pada mayat
a) Kaku mayat
b) Pembusukan
c) Penyabunan
d) Muminikasi
e) Penurunan suhu tubuh (suhu tubuh normal 36ºC)
f) Mati (15 menit) masih hangat, lemas
g) Mati (6 jam) badan kaku
h) Mati (12 jam) lemas kemudian kaku
i) Tanda-tanda mayat lainnya
j) Bau mayat pada bagian bawah, kelihatan air pada bagian
bawah mengendap
k) Pada bagian yang menahan tubuh akan pucat
l) Setelah 20 s/d 30 menit akan timbul memerah
m) Bila ditekan pucat, akan kembali kedudukan jaringan
dagingnya (6 jam bila ditekan tidak kembali)

PERTEMPURAN HUTAN 47
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

3) Pembusukan
a) 18 jam perut kanan bawah akan membusuk
b) 3 hari, kulit warna dan timbul gas-gas (H2S, phospat,
Amoniak) kulit mengelupas dan rambut rontok.
c) 18 hari, pada bagian bawah rumput akan kekuning-
kuningan (bila mayat ada diatas rerumputan)
d) 3 bulan, timbul seperti sabun
e) 6 bulan s/d 1 tahun terjadi proses muminasi

10. Menghilangkan Jejak


a. Menghilangkan jejak
Adalah usaha, pekerjaan dan kegiatan dalam mempersulit,
menghambat dan menyesatkan pengesanan jejak, dalam
menghilangkan jejak diperlukan kemahiran sebagai berikut :
1) Membuat jejak tipuan dengan berjalan mundur.
2) Memanfaatkan pohon-pohon yang tumbang (berjalan
diatasnya).
3) Berjalan dengan beberapa route kemudian bertemu disatu titik
kumpul yang telah ditentukan.
4) Menghapus jejak-jejak yang telah dilalui.
5) Memanfaatkan jejak-jejak binatang.
6) Berjalan tanpa alas kaki (menggunakan tumit bagian
depan/belakang).
7) Memanfaatkan jejak-jejak orang pribumi setempat.
8) Mengikuti aliran air/memanfaatkan parit.

11. Alat-Alat Dan Perlengkapan Penjejakan


Perlengkapan dan Alat-alat yang digunakan oleh penjejak :
a. Perlengkapan
1) Senjata organik
2) Ransel serbu
3) Peta, kompas dan GPS

PERTEMPURAN HUTAN 48
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

b. Alat-alat
1) Alat kesehatan
2) Alat Demolisi
3) Alat Komunikasi
c. Alat-alat khusus lainnya
1) Alat peminyak cairan asam dan basa (Universal Indicator
Paper)
2) Lensa pembesar (suryakanta)
3) Binocular
4) Night Vision

TEHNIK DALAM PENJEJAKAN


1. Tehnik Menentukan Jumlah Personel Musuh Melalui Jejak Kaki

2. Tehnik Pencarian Bila kehilangan Jejak

a. Tehnik Obat Nyamuk.


b. Teknik Kipas.
c. Teknik kehilangan jejak didepan sungai.

PERTEMPURAN HUTAN 49
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Rangkuman
PENGESAHAN JEJAK

1. Pengesahan Jejak (SANJAK)


Adalah usaha, kegiatan dan perbuatan untuk mengetahui, mencari
serta mengikuti keberadaan musuh dari semua bekas atau jejak yang
ada/ditemukan guna mendukung kepentingan tugas operasi
dilapangan.
2. Dasar – Dasar Penjejakan
Seorang penjejak harus selalu curiga dan waspada terhadap semua
jejak-jejak, bekas-bekas maupun tanda dan benda-benda yang
menurut nalurinya dapat digunakan untuk menganalisa dan
menyimpulkan tentang suatu kejadian yang telah terjadi sebelumnya
di temapat jejak-jejak itu ditinggalkan.
3. Jenis-Jenis Jejak
a. Jejak ditanah
Jejak ditanah adalah bekas-bekas, sisa-sisa dan tanda-tanda yang
ada dipermukaan tanah yang ditinggalkan oleh lawan.
b. Jejak diatas tanah
Jejak diatas tanah merupakan beas-bekas maupun tanda-tanda
yang terdapat diantara mata kaki sampai dengan lutut.
c. Jejak dibagian atas
Jejak dibagian atas adalah bekas-beas maupun tanda-tanda yang
ada pada bagian lutut keatas.

4. Faktor-Faktor Yang Membantu Dalam Penjejakan.


Pada tugas penjejakan kita dapat memanfaatkan kondisi dilingkungan
kita berdasarkan pada benda-benda yang telah ternoda.

PERTEMPURAN HUTAN 50
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Latihan
1. Jelaskan pengertian Sanjak?
2. Sebut dan jelaskan tehnik pencarian jejaki ?
3. Jelaskan faktor faktor yang memperngaruhi jejak ?

PERTEMPURAN HUTAN 51
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


MODUL
DAN BASIS OPERASI DEPAN (BOD)
05
8 JP ( 360 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang SOP (Standart operasional Prosedure) dan


BOD, supaya peserta didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam
SOP (Standart operasional Prosedure) dan BOD yang baik dan benar
terlebih dahulu sehingga saat latihan yang sesungguhnya akan
memperoleh hasil yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi SOP
(Standart operasional Prosedure) dan BOD, sehingga dapat menunjang
pelaksanaan tugas Brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam SOP (Standart operasional Prosedure) dan


BOD Pertempuran hutan.
Indikator Hasil Belajar
a. Menjelaskan Pengertian SOP statis dalam ber BOD.
b. Menjelaskan Pengertian SOP dinamis.
c. Menjelaskan SOP dalam Purhutan.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Pengertian SOP statis dalam ber BOD.
Sub Pokok Bahasan
a. Pengertian SOP dinamis.
b. SOP dalam Purhutan.

PERTEMPURAN HUTAN 52
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan :
a. Menjelaskan Pengertian SOP statis dalam ber BOD.
b. Menjelaskan SOP dinamis.
c. Menjelaskan SOP dalam Purhutan.
d. Mempraktekkan SOP dalam Purhutan.

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
sandi / isyarat pertempuran hutan.

3. Metode Demontrasi
Metode diskusi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi sandi
/ isyarat.

Alat/media, bahan dan sumber belajar

1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

PERTEMPURAN HUTAN 53
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.
2. Tahap inti : 325 menit
a. Pendidik menjelaskan materi tentang SOP dalam Purhutan
dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 65 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan..
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi SOP dan BOD dalam Purhutan.
Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi SOP dan BOD dalam
Purhutan.
(Waktu : 225 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi
pembelajaran.
1) Pendidik menutup pembelajaran
2) Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

PERTEMPURAN HUTAN 54
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
komputer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
SOP (STANDART OPERASIONAL PROSEDURE) DAN BOD

1. Statis / Ditempat
SOP yang dilaksanakan adalah SOP BOD (Basis Operasi Depan)
merupakan suatu daerah di depan Basis Operasi (BO) di mana
pasukan kerangka Berpangkalan untuk melaksanakan Operasi
Tempur.
Syarat – Syarat BOD :
a. Medan yang mudah dipertahankan.
b. Cukup luas untuk menampung pasukan yang ada.
c. Kalau mungkin ada HELLYPAD.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam BOD :
a. Adakan pembersihan BOD sebelum di tempati
b. Tentukan garis pelingkaran BOD :
Dengan ber BOD “ U “ atau “ L “ dan “ O “
1) Berbivak segaris
2) Berbivak bertingkat
c. Pasang ranjau atau Rintangan
d. Buat /dirikan perhubungan /repiter radio
e. Disiplin cahaya/api

PERTEMPURAN HUTAN 55
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

f. Disiplin suara
g. Disiplin AIR
h. Disiplin Tembakan
i. Penyamaran dan buat sandi
j. Adakan pembagian kekuatan dengan perbandingan setengah
kekuatan mengadakan pengamanan dan setengah kekuatan
melakukan kegiatan lain( makan ,istirahat dsb)
k. Adakan siaga senja dan siaga fajar
l. Setiap aktifitas jangan pernah tiggalkan jejak (samarkan,di
hilangkan)
m. Pasang pos tinjau di siang hari
n. Pasang pos dengar di malam hari
o. Komunikasi radio digunakan seperlunya serta selain yang
mengusai tidak boleh menggunakan nya.
p. Pergantian pos usahakan jangan diganti saat jam tepat bisa
kurang atau lebih,serta hilangkan kegiatan rutinitas.
q. Komandan lapangan Adakan pengawasan seluruh kegiatan

2. Dinamis/ Bergerak

a. Patroli
1) Pada saat APP

a) Kenali dengan benar lawan,medan,cuaca serta


keadaan penduduk serta kehidupan bermayarakat.
b) Tentukan rute pergerakan dan rute kembali.
c) Jelaskan perencanaan kegiatan dan berikan alternative
apabila ada masalah dengan perencanaan awal (plan
A, plan B).
d) Keadaan tugas serta CB.
2) Cek, ricek serta final cek (personel, perlengkapan,
persenjataan, seta alat penunjang lainnya).
3) Berdoa
4) Disiplin suara (sebisa mungkin komunikasi dengan sandi
visual/berbisik )
5) Disiplin cahaya/api

PERTEMPURAN HUTAN 56
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

6) Disiplin air
7) Disiplin tembakan
8) Penyamaran
9) Formasi patrol
10) Setelah kembali patroli adakan konsolidasi

b. Mengambil Air/Makan/Istirahat

1) Setengah kekuatan melakukan pengamanan/Parimeter dan


setengah kekuatan lain nya melakuakn aktivitas mengambil
air/makan /istirahat.
2) Jangan pernah tiggalkan jejak/samarkan setiap jejak.
c. Saat Berhenti
Kuasai sektor tembakan dan siaga
d. Perpindahan Pasukan Dengan Kendaraan
Laras menghadap keluar sesuai sektor tembakan
e. Bila Temukan Jejak
Jejak adalah perintah,sanjak harus teliti cermati ,pahami dan
simpulkan jejak tersebut serta adakan pengintaian .
f. Bila Berpisah Siang / Malam
1) Kembali ke tempat semula(TPK)
2) Kembali ke TPK yang di tentukan
g. Menyeberang sungai
1) Menyeberang ikuti arus
2) Amati sgala perkmbangan cuaca yang sewaktu waktu
berubah
3) Tempatkan tepi dekat dan tepi jauh
4) PC(physical contak) segera atasi
5) Perhatikan sasaran
6) Apabila musuh lari segera adakan pengejaran setelah
selesai PC adakan konsolidasi.

PERTEMPURAN HUTAN 57
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Rangkuman
SOP (STANDART OPERASIONAL PROSEDURE) DAN BOD

1. Statis / Ditempat
SOP yang dilaksanakan adalah SOP BOD (Basis Operasi Depan)
merupakan suatu daerah di depan Basis Operasi (BO) di mana
pasukan kerangka Berpangkalan untuk melaksanakan Operasi
Tempur.

Syarat – Syarat BOD :


a. Medan yang mudah dipertahankan.
b. Cukup luas untuk menampung pasukan yang ada.
c. Kalau mungkin ada HELLYPAD.

2. Dinamis/ Bergerak

a. Patroli
b. Mengambil Air/Makan/Istirahat
c. Saat Berhenti
d. Perpindahan Pasukan Dengan Kendaraan
e. Bila Temukan Jejak
f. Bila Berpisah Siang / Malam
g. Menyeberang sungai

Latihan
1. Jelaskan pengertian SOP?
2. Sebut dan jelaskan cari berbivak dalam BOD ?
3. Sebutan syarat syarat dalam mencari BOD ?

PERTEMPURAN HUTAN 58
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

MODUL DRILL PERTEMPURAN HUTAN


06
7 JP ( 315 menit)

Pengantar
Modul ini membahas tentang materi Drill Pertempuran Hutan, supaya
peserta didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam Drill
Pertempuran Hutan (drill kontak kontak depan/belakang, kontak kanan/kiri)
yang baik dan benar terlebih dahulu sehingga saat latihan yang
sesungguhnya akan memperoleh hasil yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi Drill
Pertempuran Hutan (drill kontak kontak depan/belakang, kontak
kanan/kiri), sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan.


Indikator Hasil Belajar
a. Menjelaskan drill kontak (kontak depan/belakang, kontak kanan/kiri).
b. Mempraktekkan drill kontak (kontak depan/belakang, kontak
kanan/kiri).

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Drill Pertempuran Hutan
Sub Pokok bahasan
Drill kontak (kontak depan/belakang, kontak kanan/kiri).

PERTEMPURAN HUTAN 59
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan drill kontak (kontak
depan/belakang, kontak kanan/kiri).

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Drill Pertempuran Hutan (drill kontak kontak depan/belakang, kontak
kanan/kiri).

3. Metode Demontrasi
Metode diskusi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi Drill
Pertempuran Hutan (drill kontak kontak depan/belakang, kontak
kanan/kiri).

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas dan memperkenalkan diri.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.

PERTEMPURAN HUTAN 60
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tahap inti : 280 menit


a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan (drill kontak kontak
depan/belakang, kontak kanan/kiri) dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 45 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan
(drill kontak kontak depan/belakang, kontak kanan/kiri).
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi sandi / isyarat.
Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi drill kontak kontak
depan/belakang, kontak kanan/kiri.
(Waktu : 200 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi
pembelajaran.
Pendidik menutup pembelajaran
Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

PERTEMPURAN HUTAN 61
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
DRILL KONTAK

1. Kontak
a. Depan/Belakang
Kontak depan/belakang terjadi bilamana pasukan Brimob yang
melaksanakan patroli mendapat serangan dari lawan dari sisi
depan/belakang arah patroli, berikut adalah cara bertindak yang
harus dilakukan oleh pasukan Brimob (kontak depan) :
1) Kelompok Batis balas tembakan sambil berteriak Kontak
Depan...Kontak Depan.... dibalas teriakan Kontak
Depan…….oleh seluruh anggota regu.
2) Penembak SO dengan gerakan taktis segera merapat dan
bergabung dengan kelompok Batis mengikat tembakan.
3) Danru segera perintahkan kelompok Wadanru untuk
bergerak beberapa meter kekanan/kiri didepan posisi
kelompok Batis.
4) Setelah kelompok Wadanru sudah di posisi dan mengikat
tembakan Danru perintahkan kelompok Batis bergerak

PERTEMPURAN HUTAN 62
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

beberapa meter kekanan/kiri depan sejajar dengan posisi


kelompok Wadanru.
5) Setelah kelompok Batis menempati posisinya Danru
perintahkan kelompoknya bergerak ke depan sejajar dengan
kelompok Batis dan Wadanru. Danru ditengah kelompok
Batis dan Wadanru).
6) Dengan posisi sejajar ini Pengawas belakang segera
laksanakan fungsinya untuk mengadakan pengawasan ke
belakang.
7) Jika dipandang perlu Danru bisa menggerakkan anggotanya
sesuai kelompoknya untuk mendekat ke posisi musuh secara
bergantian dengan tetap melakukan tembakan perlindungan
terhadap rekannya yang bergerak.
8) Danru perintahkan pergencar tembakan dengan
menembakkan pelontar granat dan dilanjutkan dengan
serbuan / frontal ke arah musuh.
9) Setelah melaksanakan frontal / serbuan regu melaksanakan
pembersihan dan anggota yang lebih dulu melihat, korban
atau TSK teriak ada ... “ korban ... lindungi saya “... anggota
yang terdekat di kiri/kanan utk menjawab .. “ saya lindungi “
... setelah melewati korban atau Tsk danru perintahkan sisa
regu melaksanakan lindung tembak lindung tinjau.
10) 2 Personel yang melaksanakan pemeriksaan terhadap
korban/tersangka saling melindungi setelah dekat satu
personel melaksanakan permeriksaan badan guna mencari
barang bukti dokumen yg ada, bila mana terindikasi tsk /
korban membawa bom pemeriksa memberi mengikat tangan
dan kaki kemudian mundur sejauh mungkin utk mengindari
ledakan bila ada kemudian memberi isyarat kepada sisa regu
yang melaksanakan lindung tembak linduk tinjau utk
mengambil posisi tiarap / aman dengan pemeriksa memberi
aba aba hitungan 3 mundur ... 3 .. 2... 1

PERTEMPURAN HUTAN 63
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

11) Setelah 2 personil melaksanakan pemeriksaan terhadap


tersangka / korban, mengambil dan mengamankan barang
bukti (bila ada) anggota yang melaksanakan pemeriksaan
segera melaporkan ke Danru.
12) Setelah 2 personel kembali ke formasi kelompoknya di
lindung tembak lindung tinjau, Danru perintahkan regu
melaksanakan konsulidasi membentuk formasi *paruh
lembing*.danru perintahkan 1 pers sebagai kaca mata.
Sebelum melaksanakan kaca mata anggota yg ditunjuk
merapat ke danru utk melaksanakan reload kemudian meju
melaporkan ke cucuk formasi paruh lembing utk
melaksanakan kaca mata.
13) Danru memerintahkan utk melaksanakan reload taktis per
body system
14) Danru melaksanakan pemeriksaaan kelengkapan dan
kesehatan anggota regu bersama ba/ta kes.
15) Danru memanggil navigator utk melaksanakan orientir peta
guna mengetahui posisi, kemudian danru melaporkan hasil
PC (pysical contact) kepada Posko untuk menerima perintah
selanjutnya.
16) Danru menarik kaca mata kembali keformasi regu, untuk
melaksankan patroli selanjutnya.
Untuk Kontak Belakang teknik penyelesaiannya sama dengan
kontak depan hanya berbeda arah serangan dan kelompok yang
pertama membalas tembakan, sedangkan untuk cara bertindak
penyelesaiannya sama dengan pelaksanaan Kontak Depan.

b. Kontak Kanan/Kiri
Kontak kanan/kiri terjadi bilamana patroli Brimob mendapat
serangan musuh dari kanan/kiri arah patroli, cara bertintak patroli
Brimob sebagai berikut (contoh kontak kiri) :

PERTEMPURAN HUTAN 64
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

1) Anggota patroli yang berada disisi kiri/nomer Ganjil lakukan


tembakan balasan sambil berteriak Kontak Kiri....Kontak
Kiri.... untuk menginformasikan kepada seluruh anggota.
2) Danru perintahkan seluruh anggota yang berada disisi kanan
untuk merapat kesisi kiri.
3) Pengawas belakang segera laksanakan fungsinya untuk
mengadakan pengawasan ke belakang
4) Jika dipandang perlu Danru bisa menggerakkan anggotanya
sesuai kelompoknya untuk mendekat ke posisi musuh secara
bergantian dengan tetap melakukan tembakan perlindungan
teerhadap rekannya yang bergerak.
5) Setelah kelompok Batis menempati posisinya Danru
perintahkan kelompoknya bergerak ke depan sejajar dengan
kelompok Batis dan Wadanru. Danru ditengah kelompok
Batis dan Wadanru).
6) Dengan posisi sejajar ini Pengawas belakang segera
laksanakan fungsinya untuk mengadakan pengawasan ke
belakang.
7) Danru perintahkan pergencar tembakan dengan
menembakkan pelontar granat dan dilanjutkan dengan
serbuan / frontal ke arah musuh.
8) Jika dipandang perlu Danru bisa menggerakkan anggotanya
sesuai kelompoknya untuk mendekat ke posisi musuh secara
bergantian dengan tetap melakukan tembakan perlindungan
terhadap rekannya yang bergerak.
9) Danru perintahkan pergencar tembakan dengan
menembakkan pelontar granat dan dilanjutkan dengan
serbuan / frontal ke arah musuh.
10) Setelah melaksanakan frontal / serbuan regu melaksanakan
pembersihan dan anggota yang lebih dulu melihat, korban
atau TSK teriak... “ada korban ... lindungi saya “... anggota
yang terdekat di kiri/kanan utk menjawab .. “ saya lindungi “

PERTEMPURAN HUTAN 65
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

... setelah melewati korban atau Tsk danru perintahkan sisa


regu melaksanakan lindung tembak lindung tinjau.
11) 2 Personel yang melaksanakan pemeriksaan terhadap
korban / tsk saling melindungi setelah dekat satu personel
melaksanakan permeriksaan badan guna mencari barang
bukti dokumen yg ada, bila mana terindikasi tsk / korban
membawa bom pemeriksa memberi mengikat tangan dan
kaki kemudian mundur sejauh mungkin utk mengindari
ledakan bila ada kemudian memberi isyarat kepada sisa regu
yang melaksanakan lindung tembak linduk tinjau utk
mengambil posisi tiarap / aman dengan pemeriksa memberi
aba aba hitungan 3 mundur ... 3 .. 2... 1
12) Setelah 2 personil melaksanakan pemeriksaan terhadap
tersangka / korban, mengambil dan mengamankan barang
bukti (bila ada) anggota yang melaksanakan pemeriksaan
segera melaporkan ke Danru.
13) Setelah 2 personel kembali ke formasi kelompoknya di
lindung tembak lindung tinjau, Danru perintahkan regu
melaksanakan konsulidasi membentuk formasi *paruh
lembing*.danru perintahkan 1 pers sebagai kaca mata.
Sebelum melaksanakan kaca mata anggota yg ditunjuk
merapat ke danru utk melaksanakan reload kemudian meju
melaporkan ke cucuk formasi paruh lembing utk
melaksanakan kaca mata.
14) Danru memerintahkan utk melaksanakan reload taktis per
body system
15) Danru melaksanakan pemeriksaaan kelengkapan dan
kesehatan anggota regu bersama ba/ta kes.
16) Danru memanggil navigator utk melaksanakan orientir peta
guna mengetahui posisi, kemudian danru melaporkan hasil
PC (pysical contact) kepada Posko untuk menerima perintah
selanjutnya.

PERTEMPURAN HUTAN 66
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

17) Danru menarik kaca mata kembali keformasi regu, utk


melaksankan patroli selanjutnya.
Untuk Kontak Kanan tehnik penyelesaiannya sama dengan
Kontak Kiri hanya berbeda arah serangan dan anggota disisi
kanan yang pertama kali melakukan balasan tembakan.

Rangkuman
1. Kontak

a. Depan/Belakang
Kontak depan/belakang terjadi bilamana pasukan Brimob yang
melaksanakan patroli mendapat serangan dari lawan dari sisi
depan/belakang arah patroli.
Untuk Kontak Belakang teknik penyelesaiannya sama dengan
kontak depan hanya berbeda arah serangan dan kelompok yang
pertama membalas tembakan, sedangkan untuk cara bertindak
penyelesaiannya sama dengan pelaksanaan Kontak Depan.
b. Kontak Kanan/Kiri
Kontak kanan/kiri terjadi bilamana patroli Brimob mendapat
serangan musuh dari kanan/kiri arah patroli.
Untuk Kontak Kanan tehnik penyelesaiannya sama dengan Kontak
Kiri hanya berbeda arah serangan dan anggota disisi kanan yang
pertama kali melakukan balasan tembakan.

Latihan
1. Jelaskan pengertian kontak depan?
2. Sebut dan jelaskan macam macam drill kontak ?
3. Jelaskan tindakan apa yang dilakukan orang yang pertama kali melihat
korban/tsk ?

PERTEMPURAN HUTAN 67
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

MODUL PERTEMPURAN PERJUMPAAN (PURPA)


07
7 JP ( 315 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Drill Pertempuran Hutan, supaya


peserta didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam Drill
Pertempuran Hutan (Pertempuran Perjumpaan (Purpa)) yang baik dan
benar terlebih dahulu sehingga saat latihan yang sesungguhnya akan
memperoleh hasil yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi Drill
Pertempuran Hutan (Pertempuran Perjumpaan), sehingga dapat
menunjang pelaksanaan tugas Brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan (Pertempuran


Perjumpaan).
Indikator Hasil Belajar
a. Menjelaskan Pertempuran Perjumpaan.
b. Mempraktekkan Pertempuran Perjumpaan.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Pertempuran Perjumpaan (Purpa).
Sub Pokok Bahasan
Pertempuran Perjumpaan

PERTEMPURAN HUTAN 68
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan :
Menjelaskan materi Pertempuran Perjumpaan (Purpa).

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
materi Pertempuran Perjumpaan (Purpa).

3. Metode Demontrasi
Metode diskusi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi Drill
Pertempuran Hutan materi Pertempuran Perjumpaan (Purpa).

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.

PERTEMPURAN HUTAN 69
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tahap inti : 280 menit


a. Pendidik menjelaskan materi Pertempuran Perjumpaan (Purpa)
dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 45 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi
Pertempuran Perjumpaan (Purpa).
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi materi Pertempuran Perjumpaan (Purpa).
d. Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi Pertempuran
Perjumpaan (Purpa).
(Waktu : 200 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :

Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi


pembelajaran.

Pendidik menutup pembelajaran


Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

PERTEMPURAN HUTAN 70
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
PERTEMPURAN PERJUMPAAN (PURPA)

1. Pengertian

Purpa (pertempuran perjumpaan) terjadi bilamana patroli Brimob


dalam pelaksanaan tugasnya tanpa diduga bertemu dengan
musuh/sasaran operasi secara tiba-tiba. Tindakan yang dilakukan oleh
patroli Brimob adalah sebagai berikut :
a. Kelompok Batis segera lakukan penembakan, dengan Batis
berteriak Purpa...Purpa...Purpa... untuk menginformasikan
kepada anggota yang lain.
b. Batis dengan kemampuannya membaca medan teriakkan sisi
medan mana yang menguntungkan untuk dilaksanakan
pelambungan misal : “Lambung Kiri”
c. Danru segera perintahkan sisa Anggota regunya untuk
mengikutinya melaksanakan pelambungan baik kekiri/kekanan
sesuai dengan penilaian medan Batis.

PERTEMPURAN HUTAN 71
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

d. Setelah membentuk formasi sejajar Danru perintahkan


penyerangan.
e. Setelah kuasai situasi krisis, Danru perintahkan kelompok Batis
hentikan tembakan dan kunci senjata, selanjutnya perintahkan
kelompok Danru dan Wadanru untuk melakukan pembersihan.
f. Setelah melaksanakan frontal / serbuan regu melaksanakan
pembersihan dan anggota yang lebih dulu melihat, korban atau
TSK teriak... “ada korban ... lindungi saya “... anggota yang
terdekat di kiri/kanan utk menjawab .. “ saya lindungi “ ... setelah
melewati korban atau Tsk danru perintahkan sisa regu
melaksanakan lindung tembak lindung tinjau.
g. 2 Personel yang melaksanakan pemeriksaan terhadap korban / tsk
saling melindungi setelah dekat satu personel melaksanakan
permeriksaan badan guna mencari barang bukti dokumen yg ada,
bila mana terindikasi tsk / korban membawa bom pemeriksa
memberi mengikat tangan dan kaki kemudian mundur sejauh
mungkin utk mengindari ledakan bila ada kemudian memberi
isyarat kepada sisa regu yang melaksanakan lindung tembak
linduk tinjau utk mengambil posisi tiarap / aman dengan pemeriksa
memberi aba aba hitungan 3 mundur ... 3 .. 2... 1
h. Setelah 2 personil melaksanakan pemeriksaan terhadap
tersangka / korban, mengambil dan mengamankan barang bukti
(bila ada) anggota yang melaksanakan pemeriksaan segera
melaporkan ke Danru.
i. Setelah 2 personel kembali ke formasi kelompoknya di lindung
tembak lindung tinjau, Danru perintahkan regu melaksanakan
konsulidasi membentuk formasi *paruh lembing*.danru
perintahkan 1 pers sebagai kaca mata. Sebelum melaksanakan
kaca mata anggota yg ditunjuk merapat ke danru utk
melaksanakan reload kemudian meju melaporkan ke cucuk
formasi paruh lembing utk melaksanakan kaca mata.

PERTEMPURAN HUTAN 72
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

j. Danru memerintahkan utk melaksanakan reload taktis per body


system
k. Danru melaksanakan pemeriksaaan kelengkapan dan kesehatan
anggota regu bersama ba/ta kes.
l. Danru memanggil navigator utk melaksanakan orientir peta guna
mengetahui posisi, kemudian danru melaporkan hasil PC (pysical
contact) kepada Posko untuk menerima perintah selanjutnya.
Danru menarik kaca mata kembali keformasi regu, utk melaksankan
patroli selanjutnya.

Rangkuman
Pertempuran Perjumpaan (Purpa)

Purpa (pertempuran perjumpaan) terjadi bilamana patroli Brimob dalam


pelaksanaan tugasnya tanpa diduga bertemu dengan musuh/sasaran
operasi secara tiba-tiba.

Latihan
1. Jelaskan pengertian Purpa?
2. Sebut kan tindakan danru setelah mendengar telah terjadi Purpa ?
3. Jelaskan tindakan apa yang dilakukan orang yang pertama kali melihat
korban/tsk ?

PERTEMPURAN HUTAN 73
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

MODUL BAHAYA GARIS


08
7 JP ( 315 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Drill Pertempuran Hutan (Bahaya


Garis), supaya peserta didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam
Drill Pertempuran Hutan (Bahaya Garis) yang baik dan benar terlebih
dahulu sehingga saat latihan yang sesungguhnya akan memperoleh hasil
yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi Drill
Pertempuran Hutan (Bahaya Garis), sehingga dapat menunjang
pelaksanaan tugas Brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan (Bahaya Garis).


Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan Bahaya Garis.
b. Mempraktekkan Bahaya garis.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Drill Pertempuran Hutan (Bahaya Garis).
Sub Pokok Bahasan
Bahaya Garis.

PERTEMPURAN HUTAN 74
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan Bahaya Garis.

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Drill Pertempuran Hutan (Bahaya Garis).

3. Metode Demontrasi
Metode Demontrasi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi
Drill Pertempuran Hutan (Bahaya Garis).

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.

PERTEMPURAN HUTAN 75
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tahap inti : 280 menit


a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan (Bahaya Garis)
dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 45 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan
(Bahaya Garis).
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi Bahaya Garis.
d. Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi Bahaya Garis.
(Waktu : 200 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi
pembelajaran.
Pendidik menutup pembelajaran
Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

PERTEMPURAN HUTAN 76
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
BAHAYA GARIS

1. Pengertian
Bahaya garis merupakan ancaman bagi regu/pleton patroli yang
berupa medan yang menguntungkan musuh untuk melakukan
panyerangan dan merupakan killing ground bagi regu/pleton patroli
Brimob, misalkan sungai tanpa jembatan, jembatan, medan terbuka
yang tidak terdapat lindung tembak maupun lindung penglihatan.
Adapun cara bertindak bagi regu patroli adalah sebagai berikut :
a. Sungai tanpa jembatan
Perlu menjadi perhatian bagi setiap komandan patroli untuk bisa
menganalisa sungai yang akan dilalui dengan mempertimbangkan
faktor keamanan, keselamatan personil, hal yang perlu
diperhatikan adalah :
1) Kedalaman sungai (maksimal sebatas lutut orang dewasa)
2) Arah arus sungai
3) Kederasan arus sungai
4) Lindung tembak dan lindung penglihatan di sekitar sungai

PERTEMPURAN HUTAN 77
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Bila memungkinkan untuk dilakukan penyebrangan komandan


patroli perintahkan penyebrangan secara taktis, dengan cara
sebagai berikut :
1) Speed 1 berikan tanda visual untuk hentikan patroli setelah
dia mengetahui bahwa ada sungai yang harus dilalui.
2) Danru perintahkan penembak SO untuk merapat sejajar
dengan speed.(untuk formasi 10 personil)
3) Kelompok Batis merapat ke posisi speed 1 untuk
menganalisa sungai yang akan dilalui dan langsung Batis
laporkan kepada Danru.
4) Danru segera ambil keputusan untuk lakukan penyebrangan.
5) Speed 1 dan 2 segera amankan titik dekat.
6) Batis dan penembak SO/SMR segera buka sudut tembakan
ke kanan dan kekiri di titik dekat.
7) Setelah terbentuk formasi Danru dan Caraka merapat
gantikan posisi Speed 1 dan 2.
8) Speed 1 dan 2 lakukan penyebrangan.
9) Sesampainya di titik jauh langsung adakan perlindungan
kepada personil yang melakukan penyebrangan selanjutnya.
10) Dilanjutkan dengan Bakes dan Sniper (formasi 12) atau
Penembak 7 (formasi 10) menggantikan posisi Batis dan SO.
11) Setelah posisinya tergantikan, Batis dan SO merapat
keposisi Danru dan Caraka untuk selanjutnya melaksanakan
penyebrangan.
12) Begitu juga bagi anggota yang dibelakang secara taktis dan
tetap memperhatikan arah tembakan sesuai fungsinya saling
bergantian menggantikan posisi untuk melakukan
penyebrangan.
13) Setelah melintasi sungai regu ptroli membentuk formasi
diamond dengan speed 1 sebagai ujung depan formasi dan
Danru beserta Caraka menempatkan posisi ditengah-tengah
formasi.

PERTEMPURAN HUTAN 78
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

b. Jembatan
Disaat regu/pleton patroli akan melintasi jembatan pastikan
jembatan tersebut aman untuk dilintasi oleh patroli, dengan cara
bertindak sebagai berikut :
1) Setelah speed memberikan tanda visual Danru segera
perintahkan penembak SO untuk merapat ke speed.(untu
formasi 10 personil)
2) Kelompok Batis merapat sejajar ke posisi speed 1 untuk
menganalisa sungai yang akan dilalui dan Batis laporkan
kepada Danru hasil pengamatannya untuk pengambilan
keputusan melintasi jembatan.
3) Danru perintahkan batis untuk lakukan penyebrangan, speed
1 dan 2 menempati posisi sisi dekat jembatan, sedangkan
batis beserta penembak SO membuka sudut tembakan ke
kanan dan kekiri.
4) Setelah memastikan situasi aman Danru merapat ke speed
1 dan Caraka merapat speed 2, setelah Danru dan Caraka
menggantikan posisinya, speed 1 dan 2 langsung lakukan
penyebrangan dan mengamankan sisi jauh dari jembatan.
5) Dilanjutkan batis dan penembak SO merapat posisi Danru
dan Caraka setelah posisi mereka digantikan Penembak 7
(formasi 10) atau Sniper (formasi 12) dan Bakes setelah itu
langsung menyebrang.
6) Begitu juga bagi anggota yang dibelakang secara taktis dan
tetap memperhatikan arah tembakan sesuai fungsinya saling
bergantian menggantikan posisi untuk melakukan
penyebrangan.
Setelah melintasi sungai regu ptroli membentuk formasi diamond
dengan speed 1 sebagai ujung depan formasi dan Danru beserta
Caraka menempatkan posisi ditengah-tengah formasi.

PERTEMPURAN HUTAN 79
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Rangkuman
1. Bahaya Garis

Bahaya garis merupakan ancaman bagi regu/pleton patroli yang


berupa medan yang menguntungkan musuh untuk melakukan
panyerangan dan merupakan killing ground bagi regu/pleton patroli
Brimob, misalkan sungai tanpa jembatan, jembatan, medan terbuka
yang tidak terdapat lindung tembak maupun lindung penglihatan.
Adapun cara bertindak bagi regu patroli adalah sebagai berikut :
a. Sungai tanpa jembatan
Perlu menjadi perhatian bagi setiap komandan patroli untuk bisa
menganalisa sungai yang akan dilalui dengan mempertimbangkan
faktor keamanan, keselamatan personil
b. Jembatan
Disaat regu/pleton patroli akan melintasi jembatan pastikan
jembatan tersebut aman untuk dilintasi oleh patroli

Latihan
1. Jelaskan pengertian Bahaya garis ?
2. Sebut dan jelaskan bahaya garis ?
3. Jelaskan cara melintas bahaya garis jembatan ?

PERTEMPURAN HUTAN 80
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

MODUL PENGGEMPURAN BIVAK


09
7 JP ( 315 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Drill Pertempuran Hutan


(Penggempuran Bivak), supaya peserta didik memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dalam Drill Pertempuran Hutan (Penggempuran Bivak) yang
baik dan benar terlebih dahulu sehingga saat latihan yang sesungguhnya
akan memperoleh hasil yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi Drill
Pertempuran Hutan (Penggempuran Bivak), sehingga dapat menunjang
pelaksanaan tugas brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan (Penggempuran


Bivak).
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan Penggempuran Bivak.
b. Mempraktekkan Penggempuran Bivak.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Drill Pertempuran Hutan (Penggempuran Bivak).
Sub Pokok Bahasan
Penggempuran Bivak.

PERTEMPURAN HUTAN 81
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan Materi
Penggempuran Bivak.

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Drill Pertempuran Hutan (Penggempuran Bivak).

3. Metode Demontrasi
Metode Demontrasi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi
Drill Pertempuran Hutan (Penggempuran Bivak).

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.

PERTEMPURAN HUTAN 82
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tahap inti : 280 menit


a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan (Penggempuran
Bivak) dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 45 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan
(Penggempuran Bivak).
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi Penggempuran Bivak.
d. Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi Penggempuran
Bivak.
(Waktu : 200 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi
pembelajaran.
Pendidik menutup pembelajaran
Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

PERTEMPURAN HUTAN 83
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
PENGGEMPURAN BIVAK

1. Pengertian

Penggemburan Bivak (Purbivak) adalah tehnik penyerangan Bivak


musuh yang ditemukan regu patroli disaat melaksanakan patroli.
Dengan tehnik formasi pengepungan leter “L” dengan senyap tanpa
diketahui musuh, adapun cara bertindaknya adalah sebagai berikut :
a. Speed 1 hentikan patroli, langsung kelompok Batis bentuk formasi
sejajar.
b. Batis berikan sandi visual untuk memanggil Danru dan Wadanru
laksanakan koordinasi penempatan personil.
c. Selesai koordinasi Batis pimpin kelompoknya untuk bergerak
membentuk formasi penyerangan dengan tehnik mendekati
sasaran secara bergantian saling melindungi untuk menjaga
kerahasiaan.

PERTEMPURAN HUTAN 84
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

d. Sesudahnya kelompok Batis menempati posisi dilanjutkan sisa


regu bergerak membentuk formasi penyerangan dipimpin oleh
Danru.
e. Setelah membentuk formasi sejajar Danru perintahkan
penyerangan.
f. Setelah kuasai situasi krisis Danru perintahkan kelompok Batis
hentikan tembakan dan kunci senjata, selanjutnya perintahkan
kelompok Danru dan Wadanru untuk melakukan pembersihan.
g. Setelah melaksanakan frontal / serbuan regu melaksanakan
pembersihan dan anggota yang lebih dulu melihat, korban atau
TSK teriak... “ada korban ... lindungi saya “... anggota yang
terdekat di kiri/kanan utk menjawab .. “ saya lindungi “ ... setelah
melewati korban atau Tsk danru perintahkan sisa regu
melaksanakan lindung tembak lindung tinjau.
h. 2 Personel yang melaksanakan pemeriksaan terhadap korban / tsk
saling melindungi setelah dekat satu personel melaksanakan
permeriksaan badan guna mencari barang bukti dokumen yg ada,
bila mana terindikasi tsk / korban membawa bom pemeriksa
memberi mengikat tangan dan kaki kemudian mundur sejauh
mungkin utk mengindari ledakan bila ada kemudian memberi
isyarat kepada sisa regu yang melaksanakan lindung tembak
linduk tinjau utk mengambil posisi tiarap / aman dengan pemeriksa
memberi aba aba hitungan 3 mundur ... 3 .. 2... 1
i. Setelah 2 personil melaksanakan pemeriksaan terhadap
tersangka / korban, mengambil dan mengamankan barang bukti
(bila ada) anggota yang melaksanakan pemeriksaan segera
melaporkan ke Danru.
j. Setelah 2 personel kembali ke formasi kelompoknya di lindung
tembak lindung tinjau, Danru perintahkan regu melaksanakan
konsulidasi membentuk formasi *paruh lembing*.danru
perintahkan 1 pers sebagai kaca mata. Sebelum melaksanakan
kaca mata anggota yg ditunjuk merapat ke danru utk

PERTEMPURAN HUTAN 85
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

melaksanakan reload kemudian meju melaporkan ke cucuk


formasi paruh lembing utk melaksanakan kaca mata.
k. Danru memerintahkan utk melaksanakan reload taktis per body
system
l. Danru melaksanakan pemeriksaaan kelengkapan dan kesehatan
anggota regu bersama ba/ta kes.
m. Danru memanggil navigator utk melaksanakan orientir peta guna
mengetahui posisi, kemudian danru melaporkan hasil PC (pysical
contact) kepada Posko untuk menerima perintah selanjutnya.
n. Danru menarik kaca mata kembali keformasi regu, utk
melaksankan patroli selanjutnya.

Rangkuman
Penggempuran Bivak

Penggemburan Bivak (Purbivak) adalah tehnik penyerangan Bivak musuh


yang ditemukan regu patroli disaat melaksanakan patroli. Dengan tehnik
formasi pengepungan leter “L” dengan senyap tanpa diketahui musuh.

Latihan
1. Jelaskan pengertian Purbivak ?
2. Sebut dan jelaskan tindakan apa yang dilakukan oleh speed 1
bilamana melihat bivak pada saat patroli ?
3. Jelaskan cara pengempuran bivak yang benar ?

PERTEMPURAN HUTAN 86
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

MODUL PENGGEMPURAN PONDOK


10
7 JP ( 315 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Drill Pertempuran Hutan


(Penggempuran Pondok (Pur Pondok), supaya peserta didik memiliki
pengetahuan dan ketrampilan dalam Drill Pertempuran Hutan
(Penggempuran Pondok (Pur Pondok) yang baik dan benar terlebih
dahulu sehingga saat latihan yang sesungguhnya akan memperoleh hasil
yang maksimal.
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi Drill
Pertempuran Hutan (Penggempuran Pondok (Pur Pondok), sehingga
dapat menunjang pelaksanaan tugas Brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan Penggempuran


Pondok (Pur Pondok).
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan Penggempuran Pondok (Pur Pondok).
b. Mempraktekkan Penggempuran Pondok (Pur Pondok).

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Drill Pertempuran Hutan Penggempuran Pondok (Pur Pondok).
Sub Pokok Bahasan
Penggempuran Pondok (Pur Pondok).

PERTEMPURAN HUTAN 87
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran
a. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan Materi
Penggempuran Pondok (Pur Pondok).

b. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Drill Pertempuran Hutan (Penggempuran Pondok (Pur Pondok).

c. Metode Demontrasi
Metode Demontrasi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi
Drill Pertempuran Hutan (Penggempuran Pondok (Pur Pondok).

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.

PERTEMPURAN HUTAN 88
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tahap inti : 280 menit


a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan (Penggempuran
Pondok (Pur Pondok) dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 45 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan
(Penggempuran Pondok (Pur Pondok).
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi Penggempuran Pondok (Pur Pondok).
d. Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi Penggempuran
Pondok (Pur Pondok).
(Waktu : 200 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi
pembelajaran.
Pendidik menutup pembelajaran
Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

PERTEMPURAN HUTAN 89
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
PENGGEMPURAN PONDOK (PUR PONDOK)

1. Pengertian

Penggempuran Pondok (Purpondok) adalah tehnik penyerangan


Pondok yang dicurgai dipakai atau digunakan utk istirahat KKB /
musuh yang ditemukan pada saat melaksanakan patroli atau hasil dari
Laporan Intelejen, adapun type bangunan pondok yang ada di
Indonesia, meliputi :
a. Bangunan duduk.
Adalah bangunan yang didirikan diatas tanah atau menempel
dengan tanah.
Dengan jenis : Pemanent dan semi permanent
b. Bangunan Panggung.
Adalah bangunan pondok yang tinggi (lantainya bertiang); pondok
yg berkolong,
Dengan jenis : Permanent dan semi permanent.

PERTEMPURAN HUTAN 90
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Cara bertindaknya sebagai berikut :


a. Speed 1 hentikan patroli, speed 2 merapat membec-up berikutnya
speed 1 memberi tanda visual “ ada Pondok “ langsung kelompok
Batis bentuk formasi sejajar.
b. Batis berikan sandi visual untuk memanggil Danru dan Wadanru
laksanakan koordinasi penempatan personil. Danru
memerintahkan sniper dan SO utk menempati posisi yang sudah
ditentukan dengan maksud utk membec-up personel lain dalam
menepati posisi yang sudah ditentukan oleh danru.
c. Kemudian sisa regu menempati posisi yang sudah ditentukan.
d. Semua sudah dalam posisi, kemudian danru melakukan publik
adress dengan tetap memperhatikan PKT dan PKM (sebagai
prosedur kepolisian) utk peringatkan / himbauan dilakukan
berulang 3X.
e. Selesai danru melakukan publik adress (sebagai prosedur
kepolisian) utk peringatkan / himbauan, danru memerintahkan
anggotanya utk melakukan tindakan tegas kepolisian.
f. Selanjutnya danru perintahkan anggitanya utk melaksanakan
pembersihan guna mengumpulkan barang bukti (olah TKP ).
g. Setelah pondok dikuasai, Danru perintahkan kelompok regu
adakan konsulidasi.
Danru perintahkan regu melaksanakan konsulidasi membentuk
formasi *paruh lembing*.danru perintahkan 1 pers sebagai kaca
mata. Sebelum melaksanakan kaca mata anggota yg ditunjuk
merapat ke danru utk melaksanakan reload kemudian meju
melaporkan ke cucuk formasi paruh lembing utk melaksanakan
kaca mata.
h. Danru memerintahkan utk melaksanakan reload taktis per body
system
i. Danru melaksanakan pemeriksaaan kelengkapan dan kesehatan
anggota regu bersama ba/ta kes.

PERTEMPURAN HUTAN 91
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

j. Danru memanggil navigator utk melaksanakan orientir peta guna


mengetahui posisi, kemudian danru melaporkan hasil PC (pysical
contact) kepada Posko untuk menerima perintah selanjutnya.

Rangkuman
1. Penggempuran Pondok (Pur Pondok)

Penggemburan Pondok (Purpondok) adalah tehnik penyerangan


Pondok yang dicurgai dipakai atau digunakan utk istirahat KKB /
musuh yang ditemukan pada saat melaksanakan patroli atau hasil dari
Laporan Intelejen, adapun type bangunan pondok yang ada di
Indonesia, meliputi :
a. Bangunan duduk.
Adalah bangunan yang didirikan diatas tanah atau menempel
dengan tanah.
Dengan jenis : Pemanent dan semi permanent
b. Bangunan Panggung.
Adalah bangunan pondok yang tinggi (lantainya bertiang); pondok
yg berkolong,
Dengan jenis : Permanent dan semi permanent.

Latihan
1. Jelaskan pengertian Purpondok ?
2. Sebut dan jelaskan tindakan apa yang dilakukan oleh speed 1
bilamana melihat pondok yang menjadi TO pada saat patroli ?
3. Jelaskan cara pengempuran Pondok yang benar ?

PERTEMPURAN HUTAN 92
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

PENGEPUNGAN KAMPUNG DAN


MODUL
PENGGELEDAHAN RUMAH
11
7 JP ( 315 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Drill Pertempuran Hutan


(Pengepungan Kampung Dan Penggeledahan Rumah
(Pungpungdahmah/PJD), supaya peserta didik memiliki pengetahuan dan
ketrampilan dalam Drill Pertempuran Hutan (Pengepungan Kampung Dan
Penggeledahan Rumah (Pungpungdahmah/PJD) yang baik dan benar
terlebih dahulu sehingga saat latihan yang sesungguhnya akan
memperoleh hasil yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi Drill
Pertempuran Hutan (Pengepungan Kampung Dan Penggeledahan Rumah
(Pungpungdahmah/PJD), sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas
Brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan Pengepungan


Kampung Dan Penggeledahan Rumah (Pungpungdahmah/PJD).
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan Pengepungan Kampung Dan Penggeledahan Rumah
(Pungpungdahmah/PJD).
b. Mempraktekkan Pengepungan Kampung Dan Penggeledahan
Rumah (Pungpungdahmah/PJD).

PERTEMPURAN HUTAN 93
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Pengepungan Kampung Dan Penggeledahan Rumah
(Pungpungdahmah/PJD).
Sub Pokok Bahasan
Pengepungan Kampung Dan Penggeledahan Rumah
(Pungpungdahmah/PJD).

Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan Materi Pengepungan
Kampung Dan Penggeledahan Rumah (Pungpungdahmah/PJD).

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Drill Pertempuran Hutan (Pengepungan Kampung Dan
Penggeledahan Rumah (Pungpungdahmah/PJD)).

3. Metode Demontrasi
Metode Demontrasi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi
Drill Pertempuran Hutan (Pengepungan Kampung Dan
Penggeledahan Rumah (Pungpungdahmah/PJD)).

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

PERTEMPURAN HUTAN 94
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.
2. Tahap inti : 280 menit
a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan (Pengepungan
Kampung Dan Penggeledahan Rumah (Pungpungdahmah/PJD))
dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 45 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan
(Pengepungan Kampung Dan Penggeledahan Rumah
(Pungpungdahmah/PJD))).
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi Pengepungan Kampung Dan Penggeledahan
Rumah (Pungpungdahmah/PJD).
Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi Pengepungan
Kampung Dan Penggeledahan Rumah (Pungpungdahmah/PJD).
(Waktu : 200 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.

PERTEMPURAN HUTAN 95
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi
pembelajaran.
Pendidik menutup pembelajaran
Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
PENGEPUNGAN KAMPUNG DAN PENGGELEDAHAN RUMAH
(PUNGPUNGDAHMAH/PJD)

1. Pengertian

Pengepungan Kampung dan Penggeledahan Rumah (Pungdahmah)


merupakan tehnik yang dilaksanakan pada saat pasukan menemukan
perkampungan dimana dicurigai adanya kelompok KKB yang
sembunyi di salah satu rumah di kampung tersebut (Laporan LI),
sehingga perlu dilaksanakan pengepungan kampung terlebih dahulu
untuk mengunci pergerakan lawan / KKB selanjutnya dilaksanakan
pengeledahan dan untuk melumpuhkan musuh yang ada didalam

PERTEMPURAN HUTAN 96
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

rumah tsb. Jika sudah jelas bahwa didalam rumah adalah musuh yang
kita cari maka laksanakan tehnik PJD ini dengan sangat rahasia untuk
memberikan efek kejut bagi musuh yang ada didalam sebelumnya
pengerahan pasukan utk melaksanakan pengepungan Kampung,
akan tetapi bila kita belum yakin akan keberadaan musuh didalam
rumah maka setelah bentuk formasi pengepungan hendaknya Danru
laksanakan himbauan bagi penghuni rumah agar segera keluar dari
dalam rumah. Berikut akan diilustrasikan tehnik pungdahmah dengan
kerahasian karena diasumsikan didalam rumah yang akan di geledah
sudah jelas musuh, cara bertindaknya sebagai berikut :
a. Batis koordinasikan beserta Danru dan Wadanru tentang
pembagian tugas dan penempatan pamtup serta sniper.
b. Tempatkan Sniper beserta PGL sebagai buddy ditempat yang
menguntungkan untuk mengawasi rumah.
c. Bila Sniper sudah menempati posisi segera tempatkan Pamtup
satu dan Dua dengan tetap menjaga kerahasiaan.
d. Setelah Sniper dan Pamtup sudah memberikan tanda aman maka
Danru perintahkan Tim pendobrak untuk merapat kerumah guna
persiapan laksanakan pendobrakan.
e. Jika sudah siap maka laksanakan pendobrakan dengan tehnik
CQB.
f. Setelah ruangan-ruangan dalam rumah sudah dikuasai laporkan
kepada Danru untuk selanjutnya Danru melaksanakan
pemeriksaan dan pembersihan hasil pendobrakan.

Rumah dinyatakan aman dan sudah dilaksanakan pemeriksaan baik


musuh maupun barang bukti, selanjutnya Danru pimpin pengunduran
keluar dari rumah dan selanjutnya laksanakan konsolidasi.

PERTEMPURAN HUTAN 97
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Rangkuman
1. Pengepungan Kampung Dan Penggeledahan Rumah
(Pungpungdahmah/PJD)

Pengepungan Kampung dan Penggeledahan Rumah (Pungdahmah)


merupakan tehnik yang dilaksanakan pada saat pasukan menemukan
perkampungan dimana dicurigai adanya kelompok KKB yang
sembunyi di salah satu rumah di kampung tersebut (Laporan LI),
sehingga perlu dilaksanakan pengepungan kampung terlebih dahulu
untuk mengunci pergerakan lawan / KKB selanjutnya dilaksanakan
pengeledahan dan untuk melumpuhkan musuh yang ada didalam
rumah tsb.

Latihan
1. Jelaskan pengertian Pengepungan Kampung Dan Penggeledahan
Rumah (Pungpungdahmah/PJD) ?
2. Sebut dan jelaskan Hal Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Pungpungdahmah ??
3. Jelaskan cara Pengepungan Kampung Dan Penggeledahan Rumah
(Pungpungdahmah/PJD) yang benar ??

PERTEMPURAN HUTAN 98
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

PENGHADANGAN YANG TIDAK DISIAPKAN


MODUL
(DANGGOPOH)
12
7 JP ( 315 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Drill Pertempuran Hutan


(Penghadangan Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh)), supaya peserta
didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam Drill Pertempuran
Hutan (Penghadangan Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh)) yang baik dan
benar terlebih dahulu sehingga saat latihan yang sesungguhnya akan
memperoleh hasil yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi Drill
Pertempuran Hutan (Penghadangan Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh)),
sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas Brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan Penghadangan


Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh).
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan Penghadangan Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh).
b. Mempraktekkan Penghadangan Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh).

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Penghadangan Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh).
Sub Pokok bahasan
Penghadangan Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh).

PERTEMPURAN HUTAN 99
DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan Materi
Penghadangan Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh).

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Drill Pertempuran Hutan Penghadangan Yang Tidak Disiapkan
(Danggopoh).

3. Metode Demontrasi
Metode Demontrasi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi
Drill Pertempuran Hutan Penghadangan Yang Tidak Disiapkan
(Danggopoh).

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

PERTEMPURAN HUTAN 100


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.
2. Tahap inti : 280 menit
a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan (Penghadangan
Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh)) dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 45 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan
(Penghadangan Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh)).
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi Penghadangan Yang Tidak Disiapkan
(Danggopoh).
Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi Penghadangan Yang
Tidak Disiapkan (Danggopoh).
(Waktu : 200 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.

PERTEMPURAN HUTAN 101


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi
pembelajaran.
Pendidik menutup pembelajaran
Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
PENGHADANGAN YANG TIDAK DISIAPKAN (DANGGOPOH)

1. Pengertian

Penghadangan Gopoh (Danggopoh) adalah istilah bagi tehnik


melumpuhkan lawan yang dilaksanakan pada saat patroli Brimob
mengetahui adanya musuh yang menuju arah dimana patroli Brimob
berada, dan patroli Brimob segera lakukan persiapan panghadangan
musuh secepat mungkin, berikut cara bertindaknya :
a. Anggota patroli yang pertama melihat musuh hentikan patroli
dengan menggunakan sandi visual.
b. Sesegera mungkin melaporkan kepada Danru bahwa ada musuh.

PERTEMPURAN HUTAN 102


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

c. Danru perintahkan seluruh anggota untuk melakukan persiapan


penghadangan dengan menempatkan anggotanya sejajar di
tempat yang paling strategis untuk melakukan penghadangan.
d. Setelah musuh memasuki bagian tengah dari posisi
penghadangan atau killing zone bagi musuh Danru berikan sandi
visual untuk memulai penembakan.
e. Setelah situasi krisis dapat dikuasai Danru perintahkan
penyerbuan ke arah posisi musuh dan selanjutnya lakukan
penyapuan.
f. Setelah melaksanakan frontal / serbuan regu melaksanakan
pembersihan dan anggota yang lebih dulu melihat, korban atau
TSK teriak... “ada korban ... lindungi saya “... anggota yang
terdekat di kiri/kanan utk menjawab .. “ saya lindungi “ ... setelah
melewati korban atau Tsk danru perintahkan sisa regu
melaksanakan lindung tembak lindung tinjau.
g. 2 Personel yang melaksanakan pemeriksaan terhadap korban / tsk
saling melindungi setelah dekat satu personel melaksanakan
permeriksaan badan guna mencari barang bukti dokumen yg ada,
bila mana terindikasi tsk / korban membawa bom pemeriksa
memberi mengikat tangan dan kaki kemudian mundur sejauh
mungkin utk mengindari ledakan bila ada kemudian memberi
isyarat kepada sisa regu yang melaksanakan lindung tembak
linduk tinjau utk mengambil posisi tiarap / aman dengan pemeriksa
memberi aba aba hitungan 3 mundur ... 3 .. 2... 1
h. Setelah 2 personil melaksanakan pemeriksaan terhadap
tersangka / korban, mengambil dan mengamankan barang bukti
(bila ada) anggota yang melaksanakan pemeriksaan segera
melaporkan ke Danru.
i. Setelah 2 personel kembali ke formasi kelompoknya di lindung
tembak lindung tinjau, Danru perintahkan regu melaksanakan
konsulidasi membentuk formasi *paruh lembing*.danru
perintahkan 1 pers sebagai kaca mata. Sebelum melaksanakan

PERTEMPURAN HUTAN 103


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

kaca mata anggota yg ditunjuk merapat ke danru utk


melaksanakan reload kemudian meju melaporkan ke cucuk
formasi paruh lembing utk melaksanakan kaca mata.
j. Danru memerintahkan utk melaksanakan reload taktis per body
system
k. Danru melaksanakan pemeriksaaan kelengkapan dan kesehatan
anggota regu bersama ba/ta kes.
l. Danru memanggil navigator utk melaksanakan orientir peta guna
mengetahui posisi, kemudian danru melaporkan hasil PC (pysical
contact) kepada Posko untuk menerima perintah selanjutnya.

Danru menarik kaca mata kembali keformasi regu, utk melaksankan


patroli selanjutnya.

Rangkuman
1. Penghadangan Yang Tidak Disiapkan (Danggopoh)

Penghadangan Gopoh (Danggopoh) adalah istilah bagi tehnik


melumpuhkan lawan yang dilaksanakan pada saat patroli Brimob
mengetahui adanya musuh yang menuju arah dimana patroli Brimob
berada, dan patroli Brimob segera lakukan persiapan panghadangan
musuh secepat mungkin

Latihan
1. Jelaskan pengertian penghadangan yang tidak disiapkan
(Danggopoh)?
2. Sebut dan jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam danggopoh?
3. Jelaskan cara penghadangan yang tidak disiapkan (Danggopoh) yang
benar?

PERTEMPURAN HUTAN 104


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

MODUL PENGHADANGAN KENDARAAN


13
7 JP ( 315 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Drill Pertempuran Hutan


(Penghadangan Kendaraan), supaya peserta didik memiliki pengetahuan
dan ketrampilan dalam Drill Pertempuran Hutan (Penghadangan
Kendaraan) yang baik dan benar terlebih dahulu sehingga saat latihan
yang sesungguhnya akan memperoleh hasil yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi Drill
Pertempuran Hutan (Penghadangan Kendaraan), sehingga dapat
menunjang pelaksanaan tugas Brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan Penghadangan


Kendaraan.
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan Penghadangan Kendaraan.
b. Mempraktekkan Penghadangan Kendaraan.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Penghadangan Kendaraan.
Sub Pokok Bahasan
Penghadangan Kendaraan.

PERTEMPURAN HUTAN 105


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan Materi
Penghadangan Kendaraan.

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Drill Pertempuran Hutan Penghadangan Kendaraan.

3. Metode Demontrasi
Metode Demontrasi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi
Drill Pertempuran Hutan Penghadangan Kendaraan.

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.

PERTEMPURAN HUTAN 106


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tahap inti : 280 menit


a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan (Penghadangan
Kendaraan) dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 45 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan
(Penghadangan Kendaraan).
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi Penghadangan Kendaraan.
Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi Penghadangan
Kendaraan.
(Waktu : 200 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi
pembelajaran.
Pendidik menutup pembelajaran
Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

PERTEMPURAN HUTAN 107


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
PENGHADANGAN KENDARAAN

1. Penghadangan Yang Dilakukan Oleh Musuh


Penghadangan yang dilakukan oleh musuh bukan hanya dilaukan
terhadap pasukan infantry akan tetapi juga dilaukan terhadap pasukan
yang sedang melaksanakan patroli dengan menggunakan kendaraan
bermotor maupun pasukan yang sedang melaksanakan pengawalan
menggunakan kendaraan bermotor. Penghadangan kendaraan biasa
dilakukan dengan tembakan ataupun menggunakan bahan peledak,
dalam materi ini kita akan menunjukkan cara mengatasi
penghadangan kendaraan yang berupa hadangan tembakan musuh.
Seperti kita ketahui beberapa kegiatan pergerakan yang menjadi
incaran musuh, diantaranya :
a. Patroli rutin
b. Pengawalan bahan makanan/logistic pasukan
c. Pergeseran pasukan/serpas
d. Pengawalan VIP maupun VVIP
e. Dll.

PERTEMPURAN HUTAN 108


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Berikut adalah tindakan yang harus kita lakukan jika terjadi hadangan
dari musuh berupa tembakan kearah kendaraan kita :
a. Kendaraan yang dihadang/mendapat tembakan secepat mungkin
keluar dari Killing Zone/sector tembakan musuh dan keluar dari
kendaraan untuk melaksanakan tembakan balasan, pelambungan
maupun penutup pergerakan musuh.
b. Begitu juga kendaraan yang tidak terkena serangan tembakan
musuh berhenti dan personil langsung laksanakan tembakan
balasan, pelambungan maupun penutup pergerakan musuh.
c. Laksanakan serangan sesuai dengan SOP tahapan
penghadangan.
d. Selesai adakan konsulidasi utk melaporkan ke posko.

2. Menghadang Kendaraan Musuh


Dalam tehnik penghadangan kendaraan musuh cara bertindaknya
hampir sama dengan tehnik penghadangan pasukan infantry/jalan
kaki. Ada beberapa factor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
penghadangan kendaraan musuh sebagai berikut :
a. Jumlah kendaraan yang akan dihadang.
b. Jenis kendaraan yang digunakan musuh.
c. Jumlah personil musuh yang ada dalam kendaraan.
d. Persenjataan yang dimiliki musuh.
e. Lokasi yang menguntungkan untuk melakukan penghadangan
f. Waktu penghadangan.
g. Pembagian tugas.

Beberapa factor diatas tidak mutlak harus ada dalam perencanaan,


dikarenakan penghadangan bisa dilaksanakan secara tiba-tiba tanpa
adanya perencanaan yang matang atau dikarenakan kurangnya data
yang diterima dari intel. Pada saat melaksanakan penghadangan kita
bisa menggunakan tembakan serempak, granat, bom, merobohkan
pohon sebagai halangan di jalan dan lain-lain. Berikut akan diberikan.

PERTEMPURAN HUTAN 109


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Contoh penghadangan dengan menggunakan tembakan serentak :


a. Jumlah kendaraan musuh 1 unit.
b. Jenis kendaraan double cabin
c. Jumlah personil musuh 3 personil
d. Musuh membawa 3 pucuk senapan M16
e. Lokasi yang dipilih adalah tikungan jalan
f. Musuh akan melalui jalan itu pada pagi hari
g. Pembagian tugas,sebagai berikut :
1) Speed 1 dan 2 sebagai bahaya 1
2) PG dan Waskang sebagai bahaya 2

3) Danru beserta anggota lainnya sebagai kelompok inti


penghadangan.

Rangkuman
Penghadangan Kendaraan
1. Penghadangan Yang Dilakukan Oleh Musuh
Penghadangan yang dilakukan oleh musuh bukan hanya dilaukan
terhadap pasukan infantry akan tetapi juga dilaukan terhadap pasukan
yang sedang melaksanakan patroli dengan menggunakan kendaraan
bermotor maupun pasukan yang sedang melaksanakan pengawalan
menggunakan kendaraan bermotor.
2. Menghadang Kendaraan Musuh
Dalam tehnik penghadangan kendaraan musuh cara bertindaknya
hampir sama dengan tehnik penghadangan pasukan infantry/jalan
kaki.
Beberapa factor diatas tidak mutlak harus ada dalam perencanaan,
dikarenakan penghadangan bisa dilaksanakan secara tiba-tiba tanpa
adanya perencanaan yang matang atau dikarenakan kurangnya data
yang diterima dari intel. Pada saat melaksanakan penghadangan kita
bisa menggunakan tembakan serempak, granat, bom, merobohkan
pohon sebagai halangan di jalan dan lain-lain.

PERTEMPURAN HUTAN 110


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Latihan
1. Jelaskan pengertian Penghadangan Kendaraan ?
2. Sebut dan jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
Penghadangan Kendaraan ?
3. Jelaskan cara Penghadangan Kendaraan yang benar ?

PERTEMPURAN HUTAN 111


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

PEMUTUSAN PERTEMPURAN
MODUL
(TUSPUR/ESCAPE)
14
7 JP ( 315 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Drill Pertempuran Hutan (Pemutusan


Pertempuran (Tuspur/Escape)), supaya peserta didik memiliki
pengetahuan dan ketrampilan dalam Drill Pertempuran Hutan (Pemutusan
Pertempuran (Tuspur/Escape)) yang baik dan benar terlebih dahulu
sehingga saat latihan yang sesungguhnya akan memperoleh hasil yang
maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi Drill
Pertempuran Hutan (Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape)),
sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas Brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan Pemutusan


Pertempuran (Tuspur/Escape).
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape).
b. Mempraktekkan Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape).

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape).
Sub Pokok Bahasan
Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape).

PERTEMPURAN HUTAN 112


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan Materi Pemutusan
Pertempuran (Tuspur/Escape).

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Drill Pertempuran Hutan Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape).

3. Metode Demontrasi
Metode Demontrasi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi
Drill Pertempuran Hutan Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape).

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.

PERTEMPURAN HUTAN 113


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tahap inti : 280 menit


a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan (Pemutusan
Pertempuran (Tuspur/Escape)) dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 45 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan
(Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape)).
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape).
Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi Pemutusan
Pertempuran (Tuspur/Escape).
(Waktu : 200 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi
pembelajaran.
Pendidik menutup pembelajaran
Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

PERTEMPURAN HUTAN 114


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
PEMUTUSAN PERTEMPURAN (TUSPUR/ESCAPE)

1. Pengertian

Escape dalam bahasa Indonesia berartikan melarikan diri atau


meloloskan diri, sedangkan dalam PURHUTAN escape lebih sering
dikenal dengan TUSPUR (pemutusan pertempuran), dilakukan
apabila:
a. Kekuatan musuh lebih besar dan tidak memungkinkan pasukan
Brimob untuk melanjutkan pertempuran.
b. Adanya anggota Brimob yang terluka dan harus segera di
evakuasi.
c. Jumlah munisi yang menipis dan tidak memungkinkan untuk
mendapat bantuan dari Posko.
d. Target yang kita inginkan sudah tercapai.
Keputusan untuk melakukan escape ada ditangan pimpinan unit yang
ada dilapangan, dengan kemampuan observing yang tepat sehingga

PERTEMPURAN HUTAN 115


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

terhindar dari kerugian personil dan materiil jika harus melanjutkan


pertempuran. Adapun tekniknya sebagai berikut :
a. Perintah pimpinan pasukan untuk melakukan escape.
b. Dengan kemampuan Observing medan pasukan diperintahkan
untuk escape menuju dan melalui tempat yang teraman.
c. Membagi team atau personil dalam beberapa kelompok escape.
d. Lakukan dengan cara bergantian yaitu 1 kelompok/personil
melakukan escape dan kelompok/personil yang lain mengikat
tembakan, dan seterusnya dilakukan secara bergantian.
e. Komunikasi antar kelompok/personil dengan berteriak atau
menepuk pundak jika memungkinkan.
f. Berlari menuju tempat yang aman dan masih memungkinkan
untuk mengikat tembakan guna melindugi kelompok/personil lain
yang akan berlari.
g. jika dinilai sudah keluar dari killing zone hentikan tembakan dan
laksanakan konsolidasi untuk kembali ke Posko.

PENTING!!! Waspada dan faham kemana arah escape dan kemana


teman kita akan berlari, koreksi arah tembakan dan escape melalui
belakang kelompok yang mengikat tembakan.

Rangkuman
Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape)

Escape dalam bahasa Indonesia berartikan melarikan diri atau


meloloskan diri, sedangkan dalam PURHUTAN escape lebih sering
dikenal dengan TUSPUR (pemutusan pertempuran) yang berupa
hadangan tembakan musuh. Seperti kita ketahui beberapa kegiatan
pergerakan yang menjadi incaran musuh.

PERTEMPURAN HUTAN 116


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Latihan
1. Jelaskan pengertian Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape)?
2. Sebut dan jelaskan Hal Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam
Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape)??
3. Jelaskan cara Pemutusan Pertempuran (Tuspur/Escape) yang
benar ??

PERTEMPURAN HUTAN 117


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

TEKNIK PENYERANGAN
MODUL
KUPAS KANAN DAN KIRI
15
7 JP ( 315 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Drill Pertempuran Hutan (Tehnik


Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri), supaya peserta didik memiliki
pengetahuan dan ketrampilan dalam Drill Pertempuran Hutan (Tehnik
Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri) yang baik dan benar terlebih
dahulu sehingga saat latihan yang sesungguhnya akan memperoleh hasil
yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi Drill
Pertempuran Hutan (Tehnik Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri),
sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas Brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan Tehnik


Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri.
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan Tehnik Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri.
b. Mempraktekkan Tehnik Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Tehnik Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri.
Sub Pokok Bahasan
Tehnik Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri.

PERTEMPURAN HUTAN 118


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan Materi Tehnik
Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri.

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Drill Pertempuran Hutan Tehnik Penyerangan Kupas Kanan Dan
Kiri.

3. Metode Demontrasi
Metode Demontrasi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi
Drill Pertempuran Hutan Tehnik Penyerangan Kupas Kanan Dan
Kiri.

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.

PERTEMPURAN HUTAN 119


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tahap inti : 280 menit


a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan (Tehnik
Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri) dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 45 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan
(Tehnik Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri).
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi Tehnik Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri.
Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi Tehnik
Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri).
(Waktu : 200 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi
pembelajaran.
Pendidik menutup pembelajaran
Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

PERTEMPURAN HUTAN 120


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
TEHNIK PENYERANGAN KUPAS KANAN DAN KIRI
1. Pengertian
Tehnik ini dilaksanakan apabila disaat kontak senjata regu sudah
membentuk formasi sejajar berhadapan dengan musuh akan tetapi
musuh melaksanakan tuspur dengan berpencar kekanan atau kekiri,
untuk melakukan pengejaran musuh maka Danru memerintahkan
kupas kanan atau kupas kiri, cara bertindaknya sebagai berikut :
a. Danru perintahkan regu kupas kanan dan kiri.
b. Kelompok batis ditambah dengan anggota no. 6 melaksanakan
pergerakan kupas kanan membentuk formasi sejajar untuk
menghadang musuh.
c. Bersamaan dengan itu kelompok Wadanru ditambah penembak 7
melaksanakan kupas kiri untuk menghadang musuh yang berlari
kekiri.
d. Pergerakan dilaksanakan bersamaan oleh 2 personil dan disusul
oleh 2 personil selanjutya.

PERTEMPURAN HUTAN 121


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

e. Sedangkan posisi Danru beserta Caraka tetap ditengah untuk


mempermudah mengontrol serta mengendalikan anggotanya
yang melaksanakan kupas kanan dan kiri.
f. Setelah pada posisi sayap kanan dan kiri laksanakan serangan
regu pelopor (bergerak sesuai kelompok genap dan ganjil).
g. Setelah dilaksanakan serangan dan pembersihan laksanakan
konsolidasi, pelaksanaan konsolidasi dengan bentuk diamond
dimana posisi Danru sebagai patokan, dari sayap kanan
membentuk sisi kanan diamond dan sebaliknya.
Catatan :
a. Bisa Dilaksanakan Secara Perorangan, Body Sestem, Dan
Kelompok.
b. Dilaksanakan untuk memecah konsentrasi dan kekuatan lawan
apabila kekuatan lawan lebih besar.

Rangkuman
Tehnik Penyerangan Kupas Kanan Dan Kiri
Tehnik ini dilaksanakan apabila disaat kontak senjata regu sudah
membentuk formasi sejajar berhadapan dengan musuh akan tetapi musuh
melaksanakan tuspur dengan berpencar kekanan atau kekiri, untuk
melakukan pengejaran musuh maka Danru memerintahkan kupas kanan
atau kupas kiri.
Catatan :
a. Bisa Dilaksanakan Secara Perorangan, Body Sestem, Dan Kelompok.
b. Dilaksanakan untuk memecah konsentrasi dan kekuatan lawan
apabila kekuatan lawan lebih besar.

PERTEMPURAN HUTAN 122


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Latihan
1. Jelaskan pengertian tehnik penyerangan kupas kanan dan kiri?
2. Sebut dan jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tehnik
penyerangan kupas kanan dan kiri?
3. Jelaskan cara tehnik penyerangan kupas kanan dan kiri yang benar ?

PERTEMPURAN HUTAN 123


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

MODUL TEKNIK PENGUNDURAN


16
7 JP ( 315 menit)

Pengantar

Modul ini membahas tentang materi Drill Pertempuran Hutan (Tehnik


Pengunduran apabila terjadi Korban pada pihak Regu Purhutan), supaya
peserta didik memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam Drill
Pertempuran Hutan (Tehnik Pengunduran apabila terjadi Korban pada
pihak Regu Purhutan) yang baik dan benar terlebih dahulu sehingga saat
latihan yang sesungguhnya akan memperoleh hasil yang maksimal
Tujuannya adalah agar peserta didik memahami pengetahuan materi Drill
Pertempuran Hutan (Tehnik Pengunduran apabila terjadi Korban pada
pihak Regu Purhutan), sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas
Brimob.

Kompetensi Dasar

Memahami dan terampil dalam Drill Pertempuran Hutan Tehnik


Pengunduran apabila terjadi Korban pada pihak Regu Purhutan.
Indikator Hasil Belajar :
a. Menjelaskan Tehnik Pengunduran apabila terjadi Korban pada pihak
Regu Purhutan.
b. Mempraktekkan Tehnik Pengunduran apabila terjadi Korban pada
pihak Regu Purhutan.

Materi Pelajaran
Pokok Bahasan
Tehnik Pengunduran apabila terjadi Korban pada pihak Regu Purhutan.
Sub Pokok Bahasan
Tehnik Pengunduran apabila terjadi Korban pada pihak Regu Purhutan.

PERTEMPURAN HUTAN 124


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Metode Pembelajaran
1. Metode ceramah
Metode Ceramah digunakan untuk menjelaskan Materi Tehnik
Pengunduran apabila terjadi Korban pada pihak Regu Purhutan.

2. Metode tanya jawab


Metode Tanya Jawab digunakan untuk memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menanyakan materi yang belum di pahami tentang
Drill Pertempuran Hutan Tehnik Pengunduran apabila terjadi
Korban pada pihak Regu Purhutan.

3. Metode Demontrasi
Metode Demontrasi digunakan untuk mempraktekkan tentang materi
Drill Pertempuran Hutan Tehnik Pengunduran apabila terjadi
Korban pada pihak Regu Purhutan

Alat/media, bahan dan sumber belajar


1. Alat/media:
a. Kelas
b. Proyektor
c. Laptop
d. Flip cart

2. Bahan :
a. Kertas
b. Spidol

3. Sumber belajar :
a. Hanjar Purhutan.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik membuka kelas.
b. Pendidik menyampaikan apresepsi yang berisi pengantar mata
pelajaran, kompetensi dan tujuan pembelajaran serta tugas yang
harus dilakukan oleh peserta pelatihan setelah mengikuti materi
pelajaran.
c. Membuat kontrak belajar.

PERTEMPURAN HUTAN 125


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

2. Tahap inti : 280 menit


a. Pendidik menjelaskan materi tentang Purhutan (Tehnik
Pengunduran apabila terjadi Korban pada pihak Regu
Purhutan) dengan baik dan benar.
Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting, bertanya
jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
(Waktu : 45 menit)
b. Pendidik memberikan pertanyaan kepada peserta didik untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman tentang materi Purhutan
(Tehnik Pengunduran apabila terjadi Korban pada pihak Regu
Purhutan).
Peserta didik menjawab pertanyaan dari pendidik.
(Waktu : 35 menit)
c. Pendidik membagi peserta dalam beberapa kelompok sesuai
dengan regunya dan memberi tugas untuk mempraktekkan
tentang materi Tehnik Pengunduran apabila terjadi Korban
pada pihak Regu Purhutan.
Melaksanakan sesuai dengan apa yang telah di instruksikan oleh
pendidik dan mempraktekkan tentang materi Tehnik
Pengunduran apabila terjadi Korban pada pihak Regu
Purhutan).
(Waktu : 200 menit)
3. Tahap akhir : 20 menit
a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan proses
pembelajaran.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning point :
Pendidik dan peserta didik merumuskan learning point dari materi
pembelajaran.
Pendidik menutup pembelajaran
Tenaga Pendidik menarik inti sari hasil belajar (learning Point).

PERTEMPURAN HUTAN 126


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

Tagihan / Tugas
1. Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi yang telah di presentasikan.
2. Hasil diskusi diserahkan dalam bentuk tulisan tangan / print out
computer kepada pendidik / pelatih / instruktur / fasilitator.
3. Peserta didik di minta untuk merefleksi materi yang telah disampaikan
oleh pendidik pada pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan
Peserta Pelatihan mengumpulkan tugas yang telah diberikan oleh
Instruktur.

Bahan Bacaan
TEKNIK PENGUNDURAN
1. Tehnik Pengunduran apabila terjadi Korban pada pihak Regu
Purhutan
Tehnik ini dilaksanakan apabila disaat terjadi kontak senjata ada salah
satu anggota regu mengalami luka tembak /cidera pada saat
pertempuran, sehingga regu tsb memutuskan untuk melaksanakan
pengunduran dengan tujuan untuk memberi pertolongan pertama
pada korban dan mengevakuasi korban, cara bertindaknya sebagai
berikut :
a. Bila terjadi Kontak depan dan ada korban luka di kelompok Batis,
maka sisa kelompok batis melakukan perlindungan terhadap
korban dengan memberikan isyarat atau tanda ada korban di
kelompok batis dengan teriakan .... ada korban ... bantuan ...
bantuan ... .
b. Kemudian danru perintahkan kelompok wadanru membantu
kelompok batis untuk mengikat tembakan, sedangkan kelompok
danru mengevakuasi korban ketempat yang aman.

PERTEMPURAN HUTAN 127


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE
SATUAN LATIHAN BRIMOB

c. Setelah korban di evakuasi ditempat yang aman kemudian disusul


sisa kelompok batis dan wadanru melaksanakan pengunduran
mengarah ketempat dimana korban di evakuasi.

Setelah regu tersebut kumpul kembali dengan melaksanakan


konsulidasi pengaman per sektor dengan korban berada ditengah
bersama kelompok danru, selanjutnya danru melaporkan ke posko
meminta bantuan untuk melaksanakan evakuasi korban sesegera
mungkin.

Rangkuman
Tehnik Pengunduran apabila terjadi Korban pada pihak Regu
Purhutan

Tehnik ini dilaksanakan apabila disaat terjadi kontak senjata ada salah
satu anggota regu mengalami luka tembak /cidera pada saat pertempuran,
sehingga regu tsb memutuskan untuk melaksanakan pengunduran
dengan tujuan untuk memberi pertolongan pertama pada korban dan
mengevakuasi korban.

Latihan
1. Jelaskan pengertian tehnik penyerangan kupas kanan dan kiri?
2. Sebut dan jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tehnik
penyerangan kupas kanan dan kiri?
3. Jelaskan cara tehnik penyerangan kupas kanan dan kiri yang benar ?

PERTEMPURAN HUTAN 128


DIKBANGSPES JUNGLE WARFARE

Anda mungkin juga menyukai