PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
7) Jiwanya yang terbuka tidak boleh menimbulkan prasangka terhadap
seseorang untuk selama-lamanya hanya karena sesuatu kesalahan saja.
8) la hendaknya sedemikian jujur, terbuka dan penuh tanggung jawab.
9) ia harus cukup taktik, sehingga kritiknya tidak menyinggung perasaan
orang.
10) Sikapnya yang bersimpati terhadap guru-gurunya tidak akan menimbulkan
depresi dan putus asa pada anggota- anggota stafnya.
11) Sikapnya harus ramah, terbuka dan mudah dihubungi sehingga guru-guru
dan siapa saja yang memerlukannya tidak akan ragu-ragu untuk
menemuinya.
12) Ia harus dapat bekerja dengan tekun dan rajin serta teliti, sehingga
merupakan contoh bagi anggota stafnya.
13) Personel appearance terpelihara dengan baik, sehingga dapat menimbulkan
respect dari orang lain.
14) Terhadap murid-murid ia harus mempunyai perasaan cinta sedemikian
rupa, sehingga ia secara wajar dan serius mempunyai perhatian terhadap
mereka.1
3
Melihat poin-poin diatas bahwa menjadi supervisor memerlukan
pemahaman teori tentang kepemimpinan yang baik serta kepribadian dewasa yang
matang secara pemikiran. Demikianlah beberapa kualifikasi seorang supervisor
dari segi personality, dan kiranya dapat diterapkan juga dengan baik dalam situasi
kita.
4
Menurut Alfonso, Firth, dan Neville seorang supervisor dalam
mengerjakan tugas-tugasnya memerlukan keterampilan teknis (50%) keterampilan
hubungan kemanusiaan (30%) dan keterampilan manajerial (20%). Sedangkan
seorang administrator dalam melaksanakan tugas tugasnya memerlukan
keterampilan teknis (25%), keterampilan hubungan kemanusiaan (15%) dan
keterampilan manajerial (60%). Berangkat dari perkiraan ini, seorang
administrator membutuhkan keterampilan manajerial lebih banyak dari pada
seorang supervisor. Sedangkan supervisor membutuhkan keterampilan teknis
lebih banyak dari pada seorang administrator. Ini berarti, seorang supervisor harus
memiliki keterampilan teknis yang cukup memadai, misalnya keterampilan
mengobservasi kelas, keterampilan menetapkan tujuan pengajaran, keterampilan
mendemonstrasikan pengajaran, keterampilan mengembangkan prosedur
penilaian.
1. Keterampilan teknis
a. Menetapkan kriteria penyeleksian sumber-sumber pengajaran.
b. Menggunakan sistem observasi kelas.
c. Menganalisis data observasi kelas.
d. Menetapkan tujuan-tujuan pengajaran.
e. Mengelompokkan tujuan-tujuan pengajaran.
f. Mengklasifikasi temuan-temuan penelitian.
g. Menganalisis latar pengajaran.
h. Mengembangkan sistem pengajaran.
i. Mengembangkan prosedur pengajaran.
j. Menganalisis tugas-tugas pengajaran.
k. Mendemonstrasikan keterampilan pengajaran.
5
c. Mengklasifikasi nilai.
d. Varifikasi persepsi.
e. Menentukan komitmen tujuan.
f. Memimpin diskusi.
g. Mendengar.
h. Berkonferensi.
i. Memimpin interaksi secara kooperatif.
j. Memimpin interaksi assertif.
k. Memecahkan konflik.
l. Menstimulasi sikap kebersamaan.
m. Memberi contoh.
3. Keterampilan manajerial
a. Mengidentifikasi karakteristik anggota.
b. Mengukur kebutuhan guru.
c. Menetapkan prioritas.
d. Menganalisis lingkungan pendidikan.
e. Menggunakan sistem perencanaan.
f. Mendesain alternatif contingency.
g. Memonitor atau mengontrol aktivitas.2
BAB III
KESIMPULAN
2
Ibrahim Bafadal, Supervisi Pengajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1992), hlm. 16-18.
3
Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan : Tinjauan Teori dan Praktik, (Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada, 2014), hlm 331.
6
Seorang supervisor yang melaksanakan tugas tanggungjawabnya
hendaknya mempunyai persyaratan- persyaratan idiil. Dilihat dari segi
kepribadiannya (personality).
DAFTAR PUSTAKA
7
Bafadal, Ibrahim. 1992. Supervisi Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara