Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Supervisor sebagai salah satu pemangku pentingnya pendidikan memiliki
peran yang sangat penting dalam mewujudkan sekolah yang efektif dan dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Peran dan keberadaan supervisor semakin
diperlukan tidak hanya untuk memberikan bimbingan, bantuan dan pembinaan
kepada guru untuk meningkatkan kinerja dalam pengelolaan pembelajaran,
tetapi juga sebagai perekat bagi warga sekolah, sehingga dapat saling bekerja
sama mendukung tercapainya tujuan sekolah.
Namun, implementasi supervisi di lapagan masih sangat bervariasi. Bahkan
dibeberapa sekolah, supervisi tidak dapat berjalan dengan optimal dan efektif
dikarenakan oleh beberapa faktor, antara lain kurang memadainya
pengetahuan, keterampilan, pengalaman supervisor maupun pemahaman guru
tentang supervisi yang belum memadai. Untuk itulah kami sebagai pemakalah
mencoba semampu kami menjelaskan apa saja syarat dan keterampilan yang
harus dimiliki oleh seorang supervisor.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja syarat supervisor?
2. Apa saja keterampilan supervisor?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja syarat supervisor.
2. Untuk mengetahui apa saja keterampilan supervisor.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Syarat Supervisor

Supervisor adalah Seseorang yang posisinya berada di tengah-tengah,


yaitu diantara atasan (pembuat kebijakan) dan bawahan yang berhubungan
langsung dengan proses operasional (pelaksana lapangan). Supervisor diberi tugas
untuk membuat perencanaan, memberikan arahan atau petunjuk, mengawasi serta
memberikan training untuk bawahannya untuk mencapai hasil yang maksimal

Nah, tentunya untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai


supervisor, supervisor harus memenuhi persyaratan – persyaratan tertentu untuk
dapat berhasil dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya.

Syarat-Syarat Seorang Supervisor Sebagai seorang supervisor, yang harus


melaksanakan tugas tanggungjawabnya hendaknya mempunyai persyaratan-
persyaratan idiil. Dilihat dari segi kepribadiannya (personality) syarat-syarat
tersebut adalah sebagai berikut:

1) Ia harus mempunyai perikemanusiaan dan solidaritas yang tinggi, dapat


menilai orang lain secara teliti dari segi kemanusiaannya serta dapat
bergaul dengan baik.
2) Ia harus dapat memelihara dan menghargai dengan sungguh-sungguh
semua keepercayaan yang diberikan oleh orang-orang yang berhubungan
dengannya.
3) la harus berjiwa optimis yang berusaha mencari yang baik, mengharapkan
yang baik dan melihat segi-segi yang baik.
4) Hendaknya bersifat adil dan jujur, sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh
penyimpangan-penyimpangan manusia.
5) Hendaknya ia cukup tegas dan objektif (tidak memihak), sehingga guru-
guru yang lemah dalam stafnya tidak '’hilang dalam bayangan" orang-
orang yang kuat pribadinya.
6) la harus berjiwa terbuka dan luas, sehingga lekas dan mudah dapat
memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi yang baik.

2
7) Jiwanya yang terbuka tidak boleh menimbulkan prasangka terhadap
seseorang untuk selama-lamanya hanya karena sesuatu kesalahan saja.
8) la hendaknya sedemikian jujur, terbuka dan penuh tanggung jawab.
9) ia harus cukup taktik, sehingga kritiknya tidak menyinggung perasaan
orang.
10) Sikapnya yang bersimpati terhadap guru-gurunya tidak akan menimbulkan
depresi dan putus asa pada anggota- anggota stafnya.
11) Sikapnya harus ramah, terbuka dan mudah dihubungi sehingga guru-guru
dan siapa saja yang memerlukannya tidak akan ragu-ragu untuk
menemuinya.
12) Ia harus dapat bekerja dengan tekun dan rajin serta teliti, sehingga
merupakan contoh bagi anggota stafnya.
13) Personel appearance terpelihara dengan baik, sehingga dapat menimbulkan
respect dari orang lain.
14) Terhadap murid-murid ia harus mempunyai perasaan cinta sedemikian
rupa, sehingga ia secara wajar dan serius mempunyai perhatian terhadap
mereka.1

Syarat Menjadi Supervisor yang Handal dan Sukses lainnya adalah :

a. Seorang supervisor harus mengetahui lingkungan kerjanya.


b. Seorang supervisor harus mengetahui sumber daya bawahannya
c. Seorang supervisor harus menjadi teladan dan pembimbing yang andal
bagi bawahannya.
d. Seorang supervisor harus mampu berfikit secara efektif, efisien, kreatif,
produktif.
e. Seorang supervisor harus menghormati dan menghargai kerja keras dari
bawahannya.
f. Seorang supervisor harus memiliki skill komunikasi yang bagus.
g. Seorang supervisor harus mempunyai kemampuan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi bawahannya
h. Seorang supervisor harus mengetahui alur kerja, mempunyai skill analisis
yang bagus.
1
M. Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1998), hlm.183-184.

3
Melihat poin-poin diatas bahwa menjadi supervisor memerlukan
pemahaman teori tentang kepemimpinan yang baik serta kepribadian dewasa yang
matang secara pemikiran. Demikianlah beberapa kualifikasi seorang supervisor
dari segi personality, dan kiranya dapat diterapkan juga dengan baik dalam situasi
kita.

2.2 Keterampilan Supervisor

Memerankan peran supervisor diperlukan keterampilan. Keterampilan


merupakan the requisite of knowledge and ability (Alfonso, Fith, dan Neville
1981). Keterampilan bisa dipelajari, dideskripsikan, dan keberadaannya
bervariasi. Keterampilan ini diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas atau
peran-peran. Sebagai satu contoh adalah peran evaluator. Seorang supervisor
harus menilai performansi guru. Dalam rangka memerankan peran atau
melaksanakan tugas, seorang supervisor dituntut memiliki berbagai keterampilan
dibidang penilaian performansi guru, antara lain dalam hal penggunaan teknik
pengukuran, pengumpulan dan penginterpretasian data, keterampilan
berkomunikasi dan menetapkan standar keberhasilan.

Menurut Alfonso, Firth, dan Neville (1981) berangkat dari konsep


keterampilan administrator yang efektif sebagaimana yang dikemukakan oleh
Katz (1955) dan Mann (1965), ada tiga keterampilan yang harus dimiliki oleh
supervisor. Pertama, apa yang disebut dengan istilah keterampilan teknis
(technical skill). Keterampilan ini berkenaan dengan pengetahuan khusus yang
diperlukan untuk memperformansikan fungsi-fungsi pokok atau tugas-tugas yang
berkenaan dengan posisi supervisor. Kedua, apa yang disebut dengan istilah
keterampilan hubungan kemanusiaan (human relation skill). Keterampilan ini
berkenaan dengan kemampuan supervisor bekerjasama dengan orang lain dan
memotivasi mereka agar bersungguh-sungguh dalam bekerja. Ketiga, apa yang
disebut dengan istilah keterampilan menajerial (managerial skill). Keterampilan
ini berkenaan dengan kemampuan membuat keputusan dan melihat hubungan-
hubungan penting dalam mencapai tujuan.

4
Menurut Alfonso, Firth, dan Neville seorang supervisor dalam
mengerjakan tugas-tugasnya memerlukan keterampilan teknis (50%) keterampilan
hubungan kemanusiaan (30%) dan keterampilan manajerial (20%). Sedangkan
seorang administrator dalam melaksanakan tugas tugasnya memerlukan
keterampilan teknis (25%), keterampilan hubungan kemanusiaan (15%) dan
keterampilan manajerial (60%). Berangkat dari perkiraan ini, seorang
administrator membutuhkan keterampilan manajerial lebih banyak dari pada
seorang supervisor. Sedangkan supervisor membutuhkan keterampilan teknis
lebih banyak dari pada seorang administrator. Ini berarti, seorang supervisor harus
memiliki keterampilan teknis yang cukup memadai, misalnya keterampilan
mengobservasi kelas, keterampilan menetapkan tujuan pengajaran, keterampilan
mendemonstrasikan pengajaran, keterampilan mengembangkan prosedur
penilaian.

Mengenai rincian setiap keterampilan yang diperlukan oleh seorang supervisor


adalah sebagai berikut:

1. Keterampilan teknis
a. Menetapkan kriteria penyeleksian sumber-sumber pengajaran.
b. Menggunakan sistem observasi kelas.
c. Menganalisis data observasi kelas.
d. Menetapkan tujuan-tujuan pengajaran.
e. Mengelompokkan tujuan-tujuan pengajaran.
f. Mengklasifikasi temuan-temuan penelitian.
g. Menganalisis latar pengajaran.
h. Mengembangkan sistem pengajaran.
i. Mengembangkan prosedur pengajaran.
j. Menganalisis tugas-tugas pengajaran.
k. Mendemonstrasikan keterampilan pengajaran.

2. Keterampilan hubungan kemanusiaan


a. Merespon perbedaan individual.
b. Mendiagnosa kelebihan atau potensi individual.

5
c. Mengklasifikasi nilai.
d. Varifikasi persepsi.
e. Menentukan komitmen tujuan.
f. Memimpin diskusi.
g. Mendengar.
h. Berkonferensi.
i. Memimpin interaksi secara kooperatif.
j. Memimpin interaksi assertif.
k. Memecahkan konflik.
l. Menstimulasi sikap kebersamaan.
m. Memberi contoh.
3. Keterampilan manajerial
a. Mengidentifikasi karakteristik anggota.
b. Mengukur kebutuhan guru.
c. Menetapkan prioritas.
d. Menganalisis lingkungan pendidikan.
e. Menggunakan sistem perencanaan.
f. Mendesain alternatif contingency.
g. Memonitor atau mengontrol aktivitas.2

Singkatnya, supervisor harus memiliki pengetahuan, sikap dan


keterampilan yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan kolaborasi, motivasi
dan mendorong pertumbuhan personal maupun profesional guru dengan
membangun hubungan yang baik. Hubungan baik yang tercipta akan membuat
para guru membutuhkan supervisi dan menerimanya sebagai sebuah kegiatan
yang membantu mereka.3

BAB III

KESIMPULAN
2
Ibrahim Bafadal, Supervisi Pengajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 1992), hlm. 16-18.
3
Nur Aedi, Pengawasan Pendidikan : Tinjauan Teori dan Praktik, (Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada, 2014), hlm 331.

6
Seorang supervisor yang melaksanakan tugas tanggungjawabnya
hendaknya mempunyai persyaratan- persyaratan idiil. Dilihat dari segi
kepribadiannya (personality).

Menjadi supervisor memerlukan pemahaman teori tentang kepemimpinan


yang baik serta kepribadian dewasa yang matang secara pemikiran.

Dalam rangka memainkan perannya sebagai pelaksana supervi pengajaran,


seorang supervisor harus memiliki keterampilan yang meliputi: (1) keterampilan
teknis, (2) keterampilan hubungan kemanusiaan, dan (3) keterampilan manajerial.
Ketiga macam keterampilan ini harus dimiliki oleh seorang supervisor, sehingga
ia betul-betul mampu membantu guru mengembangkan kemampuannya.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, M. 1998. Administrasi Pendidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta

7
Bafadal, Ibrahim. 1992. Supervisi Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara

Aedi, Nur. 2014. Pengawasan Pendidikan : Tinjauan Teori dan Praktik.


Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai