Making
Prepared by: Dr. Setyo Riyanto,
SE, MM
1. Model Strategi
STRATEGI GENERIK
STRATEGI UTAMA
STRATEGI FUNGSIONAL
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 2
tingkat kesulitan yang tinggi. Keempat, Strategi Bertahan (Defensive Strategy)
Potential Entrans
Threat of
New Entrants
Industry
Competitor
Rivalry Among
Existing Firms
Threats of Substitute
Product of Services
Substitute
Berdasarkan hal-hal di atas tadi, Porter mengajukan strategi generik,
seperti yang diperlihatkan dalam Gambar berikut, yang pada intinya adalah
Strategi Diferensiasi (Differentiation Strategy), Strategi Kepemimpinan
Biaya (Overall Cost Leadership), dan Strategi Fokus (Focus Strategy), yang
dapat dipisahkan menjadi Strategi Fokus Biaya, dan Strategi Fokus
Diferensiasi. Dua parameter yang perlu memperoleh perhatian adalah:
dimensi dalam tingkatan persaingan institusi.
COMPETITIVE ADVANTAGE
1 2
Broad Strategi Strategi
target Kepemimpinan Diferensiasi
Biaya Menyeluruh (Differentiation)
COMPETITIVE
SCOPE
3A 3B
Narrow Strategi Strategi
target Fokus Biaya Fokus Diferensiasi
(Cost Focus) (Differentiation Focus)
Pada prinsipnya strategi ini dibagi menjadi tiga kategori, yakni GROWTH,
strategi ini menekankan pada penambahan atau perluasan produk, pasar, dan
fungsi-fungsi institusi lainnya, sehingga aktivitasnya meningkat. Dengan ini
diharapkan dapat diraih benefit yang lebih besar. Namun perlu disadari bahwa
strategi ini mengandung resiko yang tidak kecil. Strategi Pertumbuhan
merupakan baik konsentrasi (ekspansi dari institusi yang sekarang – Sel 1, 2, 5a)
atau diversifikasi (pertumbuhan yang diperoleh dari luar institusi yang sekarang
– Sel 7 dan 8). CAREFULLY, strategi ini menekankan pada tidak bertambahnya
produk, pasar, dan fungsi-fungsi institusi lainnya. Institusi
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 6
berusaha untuk meningkatkan kinerja dan benefit yang ada. Strategi ini
menunjukkan pilihan institusi untuk mempertahankan misi dan tujuan yang
sekarang tanpa perubahan yang signifikan dalam arah strategis (Sel 4 dan 5b).
K
. 0
4 CAREFULLY 5.a GROWTH 6 RETRENCHMENT
E Captive
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 7
Eksternal : institusi dapat melakukan
akuisisi atau joint venture dengan institusi
lain pada wilayah aktivitas yang sama.
- Vertikal Dilakukan dengan cara mengambil alih
fungsi yang sebelumnya dilakukan oleh
pemasok (backward) atau distributor
(forward integration).
b. Strategi Institusi bertumbuh dengan cara
Pertumbuhan menambahkan produk atau divisi yang
Diversifikasi berbeda dari yang sudah ada. Secara
internal dilakukan dengan perkembangan
produk baru. Sedangkan secara eksternal
dilakukan melalui akuisisi.
- Terpusat Melakukan penambahan produk atau
divisi yang sudah ada sebelumnya,
dilakukan dengan cara yang masih sama
dengan produk/jasa yang sudah ada
sebelumnya.
- Konglomerasi Melakukan penambahan produk/jasa/
divisi yang sudah ada sebelumnya,
dilakukan dengan cara yang masih sama
dengan produk atau jasa yang sudah
dimiliki sebelumnya.
Strategi Stabilitas a. Strategi Istirahat Strategi Istirahat: dilakukan sebagai
(Stability Strategy) (Pause Strategy) strategi sementara agar institusi dapat
atau Strategi melakukan konsolidasi sumber daya yang
Berlanjut dengan ada setelah mencapai pertumbuhan yang
Hati-hati (Proceed cepat.
with Caution Strategi Waspada : institusi tetap
Strategy) melakukan usahanya dengan hati-hati
karena adanya perubahan faktor-faktor
eksternal.
b. Strategi Tanpa Institusi tidak perlu melakukan
Perubahan (No perubahan-perubahan yang berarti.
Change Strategy) Institusi tetap menjalankan usahanya
dengan sedikit penyesuaian.
c. Strategi Tanpa Mengutamakan keuntungan saat ini walau
Perubahan (No dengan risiko yang besar dengan
Change Strategy) mengorbankan pertumbuhan masa
depan. Seringkali sukses dalam jangka
pendek namun tidak dalam jangka
panjang.
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 8
Strategi Penciutan a. Strategi Perubahan Dalam bisnis, strategi ini digunakan pada
(Retrenchment Haluan (Turn saat daya tarik industri sedang tinggi,
Strategy) around Strategy) walaupun barangkali institusi sedang
dalam kesulitan. Menekankan pada
efisiensi, operasional, dengan melakukan
kontraksi dan konsolidasi.
b. Strategi Memikat Dalam dunia bisnis, kondisi ini
Institusi (Captive mengisyaratkan institusi segera
Company Strategy) mengurangi beberapa kegiatan usaha
yang kurang menarik. Sedangkan fungsi
yang dinilai menarik perlu diperbaiki
untuk menarik investor.
c. Strategi Jual/ Dalam konteks bisnis, apabila strategi
Tutup (Sell Out/ memikat tidak lagi mungkin dijalankan,
Divestment maka institusi perlu segera dijual, dan
Strategy) diupayakan harga saham tidak jatuh,
sehingga tidak merugikan para pemegang
saham.
d. Startegi Pelepasan Strategi bangkrut (pailit) dipilih oleh suatu
(Bankruptcy organisasi bisnis untuk menghindari
Strategy) Strategi beban tanggung jawab atas utang, dan
Likuidasi dapat menyatakan tidak berlakunya
(Liquidation kontrak kerja. Sebelumnya, upayakan
Strategy) untuk melokalisasi divisi-divisi yang
mengalami kesulitan untuk menghindari
dampak negatif bagi divisi lainnya.
Strategi likuidasi, dilakukan apabila pihak
manajemen tidak lagi dapat menolong
institusi. Konsepnya adalah lebih baik
melakukan likuidasi dari pada mengalami
kebangkrutan. Harga saham likuidasi lebih
baik dari saham institusi yang dinyatakan
bangkrut.
Atasi Kelemahan
Pembenahan diri atau
penghematan Integrasi vertikal
Divestasi Diversifikasi konglomerat
Likuidasi
Internal (mengubah II I Eksternal (akuisisi atau
arah sumber daya merjer untuk mendapatkan
dalam perusahaan) III IV kapabilitas sumber daya)
Institusi di Kuadran (KW) I, seringkali terlalu terikat pada satu bidang usaha
dengan peluang pertumbuhan terbatas atau dengan resiko yang tinggi. Salah
satu pemecahan adalah integrasi vertikal yang memungkinkan institusi
mengurangi risiko dengan mengurusi ketidakpastian akses ke pelanggan. Yang
perlu memperoleh perhatian adalah upaya eksternal untuk mengatasi
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 10
kelemahan seringkali memerlukan waktu dan sumber daya yang besar.
Karena jangan sampai dalam mengatasi kelemahan muncul kelemahan yang
baru.
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 11
Memaksimalkan kekuatan institusi yang secara agresif memperluas basis
operasinya, biasanya membutuhkan penekanan eksternal. Opsi yang dapat
dipilih seperti terlihat dalam KW IV. Integrasi horisontal, memungkinkan
peningkatan kapabilitas keluaran secara cepat. Diversifikasi konsentrik
merupakan pilihan kedua – dalam hal ini bisnis awal dan bisnis yang diakusisi
saling berkaitan, kompetensi distingtif dari institusi yang berdiversifikasi sangat
mungkin memudahkan ekspansi. Alternatif lain untuk meningkatkan kapabilitas
sumberdaya melalui penekanan eksternal adalah usaha patungan
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 12
PERTUMBUHAN PASAR CEPAT
1. Pertumbuhan 1. Reformulasi
terkonsentrasi pertumbuhan
2. Integrasi vertikal terkonsentrasi
3. Diversifikasi 2. Integrasi horisontal
konsentrik 3. Divestasi
4. Likuidasi
POSISI I II POSISI
BERSAING BERSAING
KUAT IV III LEMAH
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 13
Di pasar yang tumbuh cepat formulasi atau reformulasi strategi
pertumbuhan terkonsentrasi merupakan pilihan pertama yang perlu
dipertimbangkan. Tetapi, apabila institusi tidak mampu bersaing atau tidak
mempunyai skala ekonomi yang baik, maka integrasi horisontal merupakan
suatu alternatif yang tepat. Pilihan dua terakhir adalah memutuskan untuk
divestasi atau likuidasi.
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 14
Eksternal Peluang Tantangan
Internal (Opportunities) (Threats)
A B
Kekuatan
Keunggulan komparatif Mobilisasi
(Strength)
(Comparative Advantage) (Mobilization)
C D
Kelemahan
Divestasi/Investasi Kendali kerusakan
(Weakness)
(Divestment/Investment) (Damage Control)
Sel D, merupakan ”sel” terlemah dari semua sel yang ada karena
merupakan titik temu dua kelemahan. Karena itu, strategi yang tepat adalah
mengendalikan kerugian. Dalam melakukan analisis kualitatif diambil langkah-
langkah sebagai berikut: Pertama, lakukan brainstorming dengan menilai
kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities)
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 15
dan kendala (threats). Kedua, masukkan komponen SWOT kedalam kotak
yang tersedia. Ketiga pilih strategi yang sesuai apakah comparative
advantage, mobilization, divestment/investment atau dengan kontrol,
seperti tabel di atas.
Opprtunity
O
(-,+) (-,+)
Ubah Strategi Progresif
Kuadran I Kuadran II
Weakness Strength
W Kuadran IV Kuadran III S
(-,-) (+,-)
Strategi Bertahan Diversifikasi Strategi
T
Threat
2. Strategi Utama
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 16
faktor internal dan eksternal. Teknik analisis pada tahap kedua ini berupa
b. Tentukan bobot (weight) dari setiap critical success factors tadi dengan
skala 0,01 (1%) bagi yang tidak penting, sampai 0,99 (99%) bagi yang amat
penting, masukkan ke dalam Kolom 2. Semakin PENTING suatu critical
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 17
success factors dalam konteks PELUANG semakin tinggi bobot kita
berikan. Penentuan bobot sebagai representasi “tingkat kepentingan”
atas suatu critical success factors di dalam materi ini ditetapkan
berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Analytic Hierarchy
Process (AHP) dari Thomas L. Saaty.
e. Jumlahkan skor untuk setiap variabel guna menentukan nilai total yang
dibobot.
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 18
2.2 Matrik Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
b. Tentukan bobot (weight) dari setiap critical success factors tadi dengan
skala 0,01 (1%) bagi yang tidak penting, sampai 0,99 (99%) bagi yang
amat penting, masukkan ke dalam Kolom 2. Penentuan bobot sebagai
representasi “tingkat kepentingan” atas suatu critical success factors di
dalam IFAS ini ditetapkan berdasarkan perhitungan dengan
menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) dari Thomas L. Saaty.
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 19
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 20
2.3 Matrik TOWS
STRATEGI SO STRATEGI WO
OPPORTUNITIES (O)
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
Tentukan 5-10
menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan untuk
Faktor peluang eksternal
memanfaatkan peluang. memanfaatkan peluang.
STRATEGI ST STRATEGI WT
THREATS (T)
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
Tentukan 5-10
menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan dan
Faktor ancaman eksternal
mengatasi ancaman. menghindari ancaman.
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 21
Terdapat sembilan sel dalam gambar di atas. Empat sel faktor utama yang
menentukan, empat sel strategi, dan satu sel yang selalu dibiarkan kosong (sel
kiri atas). Empat strategi dengan label SO, WO, ST, dan WT, dikembangkan
setelah menyelesaikan empat sel faktor kunci berlabel S, W, O, dan T.
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 22
Strategi WT atau strategi kelemahan–tantangan, merupakan taktik
defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal dan
menghindari tantangan lingkungan. Sebuah institusi yang mempunyai
kelemahan internal dan kemudian dihadapkan pada tantangan eksternal
yang cukup kuat sesungguhnya sudah berada pada titik nadir. Institusi itu
harus berupaya tetap hidup (survive) dengan melakukan misalnya merger,
menyatakan bangkrut, taktik penciutan atau likuidasi.
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 23
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
IFAS
1. Pertumbuhan sales tinggi. 1. Ketergantungan bahan baku.
2. Kinerja keuangan sangat baik. 2. Jaringan distribusi internasional
3. Harga saham di bursa naik tinggi. kurang.
4. Manajemen baik. 3. Pangsa pasar masih kecil.
5. Kualitas. 4. Upaya pemasaran belum optimal.
5. Kapasitas produksi masih kecil.
EFAS
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 24
FS
+6
Conservative +3 Aggressive
CA IS
-6 -3 0 +3 +6
Defensive -3 Competitive
-6
ES
(2) Beri ilai mulai dari = +1 (terburuk) sampai +6 (terbaik) dari masing-masing
variabel yang menyusun FS dan IS. Beri nilai -1 (terbaik) sampai -6
(terburuk) dari masing-masing variabel yang mewakili ES dan CA.
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 25
(3) Hitung nilai rata-rata FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlah nilai yang
diberikan pada variabel dari masing-masing dimensi dan membagi
dengan jumlah variabel yang disertakan dalam setiap dimensi.
(4) Gambarkan titik nilai rata-rata FS, IS, ES, dan CA pada sumbu yang tepat
dalam Matrik SPACE.
(5) Tambahkan dua nilai pada sumbu X dan gambarkan titik resultan pada X.
Tambahkan dua nilai pada sumbu Y dan gambarkan titik resultan pada Y.
Gambarkan titik perpotongan XY yang baru.
(6) Gambarkan vektor penunjuk arah dari Matrik SPACE semula lewat titik
perpotongan yang baru. Vektor ini menunjukkan tipe strategi yang
direkomendasikan untuk organisasi (agresif, bersaing, defensif, atau
konservatif).
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 26
PERTUMBUHAN PASAR CEPAT
Kuadran II Kuadran I
1. Turn around 1. Pengembangan Pasar
2. Pengembangan Pasar 2. Penetrasi Pasar
3. Pengembangan Produk 3. Pengembangan Produk
4. Integrasi Horisontal 4. Integrasi Ke Depan
5. Penetrasi Pasar 5. Integrasi Ke Belakang
6. Divestasi 6. Integrasi Horisontal
7. Likuiditas 7. Diversifikasi Konsentrik
8. Diversifikasi Konsentrik 8. Diversifikasi Konglomerat
POSISI POSISI
BERSAING BERSAING
LEMAH KUAT
Kuadran III Kuadran IV
1. Penciutan 1. Diversifikasi Konsentrik
2. Diversifikasi Konsentrik 2. Diversifikasi Horisontal
3. Diversifikasi Horisontal 3. Diversifikasi Konglomerat
4. Diversifikasi Konglomerat 4. Usaha Patungan
5. Divestasi
6. Likuidasi
7. Pengembangan Pasar
8. Pengembangan Produk
9. Inovasi
e-mail: setyo.riyanto@pasca.unpad.ac.id http://www.setyo-riyanto.com 28