Anda di halaman 1dari 27

PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA

Disusun oleh:
Ajun Inspektur Polisi Satu Altaafc
ID. 1786809879

SKRIPSI
SEKOLAH PEMBENTUKAN PERWIRA
KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha esa atas segala rahmat,
karunia, nikmat dan kehendaknya sehingga saya dapat menyelesaikan sebuah skripsi dengan
judul “PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA KEPOLISIAN REPUBLIK
INDONESIA” dengan baik untuk menjadi skripsi yang menjadikan syarat kelulusan tingkat IV
pada Sekolah Pembentukan Perwira.

Dengan penuh kehormatan saya persembahkan skripsi ini untuk para petinggi Sumber
Daya Manusia Kepolisian Republik Indonesia. Sebagai seorang manusia pastinya saya tidak
luput dari kesalahan maupun kekurangan. Namun demikian, saya tetap berharap bahwa semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan atau para petinggi sekalian.

Dalam penyusunan skripsi ini, saya mendapat banyak ilmu baru yang saya pelajari. Maka
dari itu saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Tuhan yang maha esa, atas rahmat dan hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan
skripsi ini.
2. Jenderal Polisi Aspecializt, selaku Kepala Kepolisian Republik Indonesia
3. KOMJENPOL. KarlvonSilber, selaku Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia
4. KOMJENPOL. Naufaldyn, selaku Komandan Korps BRIMOB POLRI
5. AIPTU. Madelxneek, selaku Wakil Komandan Korps BRIMOB POLRI
6. KOMJENPOL. Topszz, selaku Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI
7. IRJENPOL. fariklir, selaku Kepala Sumber Daya Manusia POLRI
8. IPTU. Satriani242, selaku Wakil Kepala Sumber Daya Manusia POLRI
9. AKBP. LetDa_HyperPro, selaku Kepala Sekolah Pembentukan Perwira
10. Tim Sumber Daya Manusia

Dalam pembuatan skripsi ini walaupun telah berusaha semaksimal mungkin, pastinya
masih banyak kekurangan yang dimiliki, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran
untuk ilmu saya kedepan. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Bekasi, April 2023

Altaafc
Altaafc

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………... 2


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. 3
ABSTRAK ……………………………………………………………………………………… 4
BAB I ……………………………………………………………………………………………. 5
A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………………… 5
B. TUJUAN PENELITIAN ………………………………………………………………… 5
C. MANFAAT ……………………………………………………………………………… 6
D. RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………………….. 7
BAB II …………………………………………………………………………………………... 8
A. LITERATUR ATAU PENILITAN TERKAIT …………………………………………... 8
B. TEORI …………………………………………………………………………………… 9
BAB III ………………………………………………………………………………………… 10
A. PENGERTIAN …………………………………………………………………………. 10
B. KUALITAS SDM POLRI ……………………………………………………………… 11
C. SEBAB PENURUNAN KUALITAS ………………………………………………….. 13
D. FAKTOR PENGARUH SDM POLRI …………………………………………………. 14
E. UPAYA POLRI DALAM MENINGKATKAN SDM ………………………………….. 15
F. HAMBATAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM POLRI ……………... 16
G. SOLUSI ………………………………………………………………………………... 17
BAB IV ………………………………………………………………………………………… 22
A. SIMPULAN …………………………………………………………………………… 22
B. PENUTUP ……………………………………………………………………………... 24
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………. 25
PROFIL PENULIS …………………………………………………………………………… 26
LAMPIRAN …………………………………………………………………………………… 27

3
ABSTRAK

Skripsi dengan judul “PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA KEPOLISIAN


REPUBLIK INDONESIA” ini ditulis oleh Ajun Inspektur Polisi Satu Altaafc, dengan ID Roblox
1786809879. Skripsi ini ditujukan untuk para SDM Officer, Akademi Kepolisian ROBLOX
Sumber Daya Manusia Kepolisian Republik Indonesia yang bertujuan untuk syarat kelulusan
Sekolah Pembentukan Perwira POLRI.

Kata Kunci: Sumber Daya Manusia, Peraturan, Kode etik, Hukum, Penegak Hukum, Polisi

Penelitian atau kata-kata yang berada diskripsi ini merupakan tulisan atau ketikan saya sendiri.
Kecuali memang dasarnya yang diperlukan copy paste. Semua halaman dan isinya sudah saya
jabarkan di daftar isi yang berada pada halaman diatas atau halaman “3”.

Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah studi pustaka dan analisis data dari berbagai
sumber yang relevan dengan peningkatan sumber daya manusia di lingkungan POLRI. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa peningkatan sumber daya manusia POLRI harus dilakukan
secara terus-menerus melalui program-program pelatihan dan pengembangan, peningkatan
kesejahteraan anggota POLRI, dan penerapan prinsip-prinsip etika dan moralitas yang tinggi
dalam pelaksanaan tugas kepolisian.

Skripsi ini bertujuan untuk memberikan solusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia (SDM) di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Kualitas SDM yang
baik merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,
khususnya dalam melaksanakan tugas-tugas kepolisian. Sebagai lembaga yang bertanggung
jawab atas keamanan dan ketertiban masyarakat, POLRI harus memiliki SDM yang berkualitas
dan mampu menjalankan tugas dengan profesionalisme, integritas, dan moralitas yang tinggi.

Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas SDM di lingkungan POLRI, serta merancang strategi untuk meningkatkan kualitas SDM
tersebut. Beberapa faktor yang menjadi fokus penelitian adalah pendidikan dan pelatihan, seleksi
dan rekrutmen, pengembangan karir, serta budaya organisasi yang mendukung peningkatan
kualitas SDM.

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi POLRI untuk
meningkatkan kualitas SDM dan mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat yang lebih
baik. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi lembaga lain
yang memiliki kepentingan dalam peningkatan kualitas SDM di Indonesia.

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keamanan dan ketertiban masyarakat merupakan hal yang sangat penting bagi negara Indonesia.
Untuk menjaga keamanan dan ketertiban tersebut, dibutuhkan lembaga kepolisian yang tangguh
dan mampu menjalankan tugas dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja
lembaga kepolisian adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dimilikinya.

POLRI sebagai lembaga kepolisian yang bertugas melindungi masyarakat dan menegakkan
hukum memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Oleh karena itu, POLRI perlu memiliki SDM yang berkualitas, baik dari segi pengetahuan,
keterampilan, maupun sikap dan perilaku yang baik. Namun, pada kenyataannya masih terdapat
beberapa masalah terkait kualitas SDM POLRI, seperti rendahnya tingkat pendidikan, minimnya
pengalaman, dan kurangnya integritas dan moralitas.

Maka dari itu, peningkatan kualitas SDM POLRI menjadi suatu hal yang penting untuk
dilakukan. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM POLRI adalah dengan melakukan
berbagai upaya pengembangan dan pelatihan yang terus menerus. Penulis berharap bahwa skripsi
ini dapat memberikan kontribusi dan rekomendasi dalam meningkatkan kualitas SDM POLRI
agar POLRI dapat lebih baik dalam menjalankan tugasnya dalam menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat.

B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi upaya yang telah
dilakukan oleh POLRI dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan
POLRI. Seiring dengan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks dan berkembang,
keberhasilan POLRI dalam melaksanakan tugasnya sangat bergantung pada kualitas dan
kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan
untuk memberikan gambaran mengenai upaya-upaya yang telah dilakukan oleh POLRI dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengevaluasi efektivitas dari upaya-upaya
tersebut.

5
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi yang dapat membantu
POLRI dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan POLRI. Rekomendasi
yang diberikan akan berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang telah dilakukan serta didukung
oleh referensi dan sumber yang valid. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan yang bermanfaat bagi POLRI dalam mengembangkan strategi dan
kebijakan yang efektif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan POLRI.

Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat
yang lebih baik melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan POLRI.
Dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, POLRI diharapkan dapat memberikan
pelayanan dan perlindungan yang lebih baik kepada masyarakat. Selain itu, POLRI juga
diharapkan dapat lebih efektif dalam mengatasi berbagai tantangan keamanan yang dihadapi,
seperti tindak kriminalitas, terorisme, dan ancaman keamanan lainnya. Oleh karena itu,
penelitian ini memiliki signifikansi penting dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia di
lingkungan POLRI, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada keamanan dan ketertiban
masyarakat.

C. MANFAAT

Manfaat dari penulisan skripsi ini sangatlah penting dan bermanfaat baik bagi penulis sendiri,
anggota POLRI, dan masyarakat. Pertama, penulisan skripsi ini memberikan manfaat bagi
penulis dalam hal meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memahami peran dan
tugas-tugas kepolisian, serta memperdalam pemahaman mengenai strategi dan teknik
peningkatan sumber daya manusia yang efektif. Dengan demikian, penulis dapat
mengembangkan kemampuan profesional dan meningkatkan kualitas diri sebagai calon perwira
POLRI.

Selain itu, penulisan skripsi ini memberikan manfaat bagi anggota POLRI, khususnya para
perwira, dalam hal pengembangan kemampuan dan keterampilan dalam peningkatan sumber
daya manusia POLRI. Hasil penelitian dan analisis yang dihasilkan dari skripsi ini dapat
memberikan wawasan baru dan solusi yang inovatif untuk memperbaiki kualitas sumber daya
manusia di lingkungan POLRI. Dengan demikian, diharapkan para perwira POLRI dapat
mengambil tindakan yang lebih efektif dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
mewujudkan visi dan misi POLRI.

6
Manfaat lain dari penulisan skripsi ini adalah untuk masyarakat. Penelitian ini dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat dalam hal meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat
terhadap kinerja POLRI dalam melindungi dan melayani masyarakat. Dengan meningkatnya
kualitas sumber daya manusia di lingkungan POLRI, diharapkan POLRI dapat lebih efektif
dalam menjalankan tugasnya sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Dengan demikian,
masyarakat akan merasa lebih aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Dalam kesimpulannya, penulisan skripsi ini memiliki manfaat yang signifikan bagi penulis,
anggota POLRI, dan masyarakat. Melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia di
lingkungan POLRI, diharapkan dapat tercipta keamanan dan ketertiban masyarakat yang lebih
baik.

D. RUMUSAN MASALAH

Berikut ini adalah beberapa rumusan masalah:

1. Bagaimana kondisi sumber daya manusia di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia


saat ini?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di lingkungan
Kepolisian Republik Indonesia?
3. Bagaimana upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Kepolisian Republik Indonesia dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia?
4. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
Kepolisian Republik Indonesia?
5. Bagaimana strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di Kepolisian Republik Indonesia?

7
BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. LITERATUR ATAU PENELITIAN TERKAIT

Literatur dan penelitian terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM) di POLRI cukup luas
dan bervariasi. Berikut adalah beberapa contoh:

1. Tesis oleh Kadek Agung Uliana (2019) dengan judul "PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN DALAM PENINGKATAN KINERJA DI BAGIAN SDM KEPOLISIAN
DAERAH SULAWESI UTARA". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pendidikan dan pelatihan terhadap peningkatan kompetensi SDM POLRI. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap peningkatan kompetensi SDM POLRI

2. Studi oleh Fajar Aditya (2020) dengan judul "Peningkatan Kualitas SDM POLRI dalam
Menghadapi Era Industri 4.0". Studi ini membahas tentang tantangan dan strategi
peningkatan kualitas SDM POLRI dalam menghadapi era industri 4.0. Hasil studi
menunjukkan bahwa POLRI perlu memperkuat kerjasama dengan perguruan tinggi dan
lembaga lainnya untuk meningkatkan kualitas SDM dan menghadapi perubahan zaman.

3. Artikel oleh Rizki Amelia (2021) dengan judul "Peran Pemimpin dalam Meningkatkan
Kualitas SDM Polri". Artikel ini membahas tentang pentingnya peran pemimpin dalam
meningkatkan kualitas SDM POLRI, termasuk melalui pendidikan dan pelatihan,
pengembangan kepemimpinan, dan penerapan budaya organisasi yang baik.

4. Buku oleh Prof. Dr. Ibnu Hamad (2019) dengan judul "Jalan lurus reformasi SDM
POLRI". Buku ini membahas tentang upaya reformasi Polri dan penguatan SDM Polri
melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, pengembangan kepemimpinan,
dan peningkatan kesejahteraan anggota Polri.

Dari beberapa contoh di atas, terlihat bahwa literatur dan penelitian terkait peningkatan SDM
POLRI meliputi berbagai aspek, seperti pendidikan dan pelatihan, pengembangan
kepemimpinan, penerapan budaya organisasi yang baik, dan peningkatan kesejahteraan anggota
POLRI. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas SDM POLRI merupakan suatu upaya
yang kompleks dan memerlukan perhatian yang serius dari berbagai pihak.

8
B. TEORI

Terdapat beberapa teori yang berkaitan dengan topik peningkatan sumber daya manusia POLRI,
di antaranya:

1. Human Resource Development (HRD)


Teori HRD menyatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah kunci untuk
mencapai tujuan organisasi. Dalam konteks POLRI, teori ini mengandung makna bahwa
Polri perlu melakukan pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas anggota POLRI dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

2. Transformational Leadership
Teori Transformational Leadership mengatakan bahwa seorang pemimpin harus mampu
mempengaruhi dan menginspirasi anggota untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam
konteks POLRI, teori ini berarti bahwa pimpinan POLRI harus dapat memimpin dan
memotivasi anggota POLRI untuk terus meningkatkan kualitas diri dan tugasnya.

3. Total Quality Management (TQM)


Teori TQM mengatakan bahwa organisasi harus fokus pada kualitas dalam semua
aspeknya, termasuk sumber daya manusia. Dalam konteks POLRI, teori ini berarti bahwa
POLRI harus fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk meningkatkan
kualitas pelayanan dan kepercayaan masyarakat terhadap POLRI.

4. Learning Organization
Teori Learning Organization mengatakan bahwa organisasi harus terus belajar dan
beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Dalam konteks POLRI, teori ini berarti bahwa
POLRI harus terus belajar dan mengembangkan sumber daya manusianya untuk mampu
menghadapi perubahan lingkungan yang dinamis.

5. Competency-based HRM (CBHRM)


Teori CBHRM mengatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia harus
berdasarkan pada kompetensi yang diperlukan oleh organisasi. Dalam konteks POLRI,
teori ini berarti bahwa pengembangan sumber daya manusia harus berdasarkan pada
kompetensi yang dibutuhkan oleh POLRI untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan
baik.

9
BAB III

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan. Secara umum, sumber daya
manusia dapat diartikan sebagai segala kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh setiap
individu yang ada di dalam organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia juga dapat
diartikan sebagai semua sumber daya yang berkaitan dengan tenaga kerja, baik dalam
bentuk tenaga fisik maupun mental, yang dimiliki oleh sebuah organisasi. SDM meliputi
hal-hal seperti keahlian, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan motivasi yang dimiliki
oleh individu dalam sebuah organisasi.

Sumber daya manusia memiliki peran yang sangat penting dalam kelangsungan suatu
organisasi atau perusahaan. Dalam era globalisasi saat ini, perusahaan perlu
mengoptimalkan SDM-nya agar dapat bersaing dengan perusahaan lain di pasar yang
semakin ketat. Sumber daya manusia yang berkualitas dapat menjadi kekuatan untuk
memenangkan persaingan, karena kualitas sumber daya manusia akan mempengaruhi
kualitas produk atau layanan yang dihasilkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan.
Selain itu, sumber daya manusia juga dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan
produktivitas dan kinerja perusahaan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

SUMBER DAYA MANUSIA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA

Sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) merujuk
pada personel POLRI yang terdiri dari perwira, bintara, dan tamtama. SDM Polri merupakan
faktor kunci dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian dengan baik dan efektif, serta
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. SDM POLRI yang berkualitas akan
membantu POLRI dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, mengatasi ancaman
kejahatan, serta melaksanakan tugas-tugas lainnya.

10
Dalam konteks POLRI, SDM harus memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai
dalam menjalankan tugasnya. SDM POLRI harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang
luas tentang hukum, penegakan hukum, dan taktik operasi kepolisian. Selain itu, SDM POLRI
juga harus memiliki keterampilan teknis dan non-teknis, seperti kemampuan penyelesaian
konflik, keterampilan komunikasi yang efektif, dan kemampuan manajemen yang baik. Kualitas
SDM POLRI sangat penting karena tugas-tugas kepolisian meliputi penegakan hukum,
pengamanan, dan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, POLRI perlu mengembangkan
SDM yang berkualitas untuk memastikan penyelesaian tugas-tugas kepolisian dengan baik dan
efektif.

Selain itu, SDM POLRI juga harus memiliki moralitas yang baik dan integritas yang tinggi.
Moralitas yang baik dapat membantu SDM POLRI dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan
baik dan menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat. Integritas yang tinggi juga sangat
penting dalam memastikan bahwa SDM POLRI tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang
tidak etis dan tidak melanggar hukum. Oleh karena itu, POLRI juga perlu memperhatikan
moralitas dan integritas dalam pengembangan SDM POLRI.

Secara keseluruhan, pengertian sumber daya manusia dalam konteks POLRI adalah personel
POLRI yang memiliki kemampuan, keterampilan, moralitas, dan integritas yang memadai untuk
menjalankan tugas-tugas kepolisian dengan baik dan efektif. POLRI perlu mengembangkan
SDM yang berkualitas untuk memastikan penyelesaian tugas-tugas kepolisian dengan baik dan
efektif, serta memperhatikan moralitas dan integritas dalam pengembangan SDM POLRI.

B. KUALITAS SDM POLRI

Selama bertahun-tahun, kualitas SDM POLRI telah mengalami perkembangan yang signifikan
dibandingkan dengan masa lalu. Hal ini tercermin dari banyaknya tenaga kerja baru yang
berkualitas dan para petinggi yang mempunyai ide-ide inovasi terbaru. Para petinggi tersebut
mempunyai produktivitas yang tinggi dan dapat meningkatkan kualitas SDM POLRI.
Peningkatan kualitas SDM ini diperlukan untuk memperkuat sistem keamanan dan ketertiban
negara.

Seiring dengan perkembangan kualitas SDM POLRI, POLRI bahkan telah mendirikan "bagian
operasional" untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. Hal ini memungkinkan
POLRI untuk mengoptimalkan penggunaan SDM yang ada dan mengidentifikasi kekurangan
yang perlu diperbaiki. Bagian operasional memiliki tugas dan fungsi untuk membina,
menyelenggarakan, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi POLRI.

11
Salah satu tugas penting dari bagian operasional adalah membina dan menyelenggarakan fungsi
perencanaan umum dan anggaran. Dalam tugas ini, bagian operasional menyiapkan kebijakan
teknis dan strategis dalam lingkup kerja POLRI. Selain itu, bagian operasional juga bertugas
memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program dan anggaran serta penerapan sistem dan
manajemen POLRI.

Bagian operasional juga memiliki fungsi dalam merumuskan kebijakan umum dan renstra,
termasuk sasaran program, pelaksanaan analisis, dan evaluasi. Selain itu, bagian operasional juga
bertanggung jawab dalam penyusunan, pengendalian, serta pelaporan perencanaan kerja,
anggaran, dan analisis dan evaluasi.

Membina penerapan sistem dan manajemen Polri adalah tugas lain yang diemban oleh bagian
operasional. Bagian ini memiliki tanggung jawab untuk memantau, menganalisis, dan
mengevaluasi penerapan sistem dan manajemen organisasi, termasuk pelaksanaan manajemen
program dan anggaran. Selain itu, bagian operasional juga bertanggung jawab dalam
mengkoordinasi pengelolaan anggaran POLRI.

Dengan adanya bagian operasional, diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas SDM POLRI
serta penguatan sistem keamanan dan ketertiban negara. Oleh karena itu, penting bagi bagian
operasional untuk terus memperbaiki kinerjanya dan meningkatkan kemampuan SDM yang ada.
Selain itu, bagian operasional juga perlu terus memonitor dan mengevaluasi kinerja sistem dan
manajemen organisasi agar dapat memperbaiki dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas
operasional POLRI.

Selain itu, keberhasilan POLRI dalam mengembangkan kualitas SDM tidak terlepas dari peran
LEMDIKPOL POLRI yang sudah terintegrasi dengan baik dengan dunia industri dan teknologi.
AKPOL sebagai lembaga pendidikan formal POLRI, telah melakukan reformasi kurikulum dan
pengajaran dengan memberikan kurikulum terbaru dan menjalin kerjasama dengan berbagai
instansi. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan yang
diberikan, sehingga para anggota POLRI dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
relevan dengan tuntutan tugas kepolisian masa kini.

Namun, meskipun sudah banyak dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM POLRI, masih
terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi. Salah satu diantaranya adalah permasalahan
pelanggaran kode etik yang masih sering terjadi dalam tubuh POLRI. Hal ini dapat
mempengaruhi kinerja dan reputasi POLRI di mata masyarakat. Oleh karena itu, POLRI perlu
terus memperkuat sistem pengawasan internal dan memperketat aturan terkait dengan etika dan
integritas.

12
Selain itu, tantangan lainnya adalah perubahan dinamika keamanan dan perkembangan yang
semakin pesat. POLRI perlu selalu beradaptasi dengan perubahan ini dan terus melakukan
inovasi agar tetap dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Hal ini dapat
dilakukan dengan memperkuat kerjasama dengan berbagai instansi dan stakeholder terkait, serta
menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat.

Selain itu, dalam meningkatkan kualitas SDM POLRI juga perlu diperhatikan masalah
kesejahteraan para anggota. Polisi yang bekerja dalam kondisi yang buruk atau tidak memadai
akan mempengaruhi kinerja mereka dan dapat memperburuk citra POLRI di mata masyarakat.
Oleh karena itu, POLRI perlu terus memperbaiki fasilitas dan kondisi kerja para anggota, serta
meningkatkan kesejahteraan mereka agar dapat bekerja dengan baik dan profesional.

Dalam meningkatkan kualitas SDM POLRI, juga perlu diperhatikan masalah pelatihan dan
pengembangan karir. Para anggota POLRI perlu diberikan kesempatan untuk terus meningkatkan
kemampuan dan keahlian mereka, sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik. POLRI
perlu memperkuat sistem pelatihan dan pengembangan karir, serta memberikan motivasi dan
insentif yang cukup agar para anggota POLRI dapat bekerja dengan semangat dan semakin
berprestasi.

Dalam menghadapi tantangan dan menjaga kualitas SDM yang baik, POLRI perlu terus
meningkatkan koordinasi dan sinergi antarunit dan instansi terkait. Keterlibatan masyarakat dan
partisipasi aktif dari berbagai pihak juga perlu ditingkatkan untuk menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat. Selain itu, POLRI perlu terus membangun citra positif di mata
masyarakat dan menjaga kepercayaan publik dengan memberikan pelayanan yang transparan,
akuntabel, dan profesional.

C. SEBAB PENURUNAN KUALITAS

Kualitas SDM POLRI yang menurun dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik dari internal
maupun eksternal. Berikut adalah beberapa sebab yang dapat menyebabkan penurunan kualitas
SDM Polri:

1. Kurangnya seleksi dan rekrutmen yang ketat. POLRI yang terbuka untuk semua
orang, tanpa mengecek bakat dan kemampuan yang dimiliki, akan memungkinkan
masuknya anggota yang tidak memiliki kompetensi yang memadai. Oleh karena itu,
seleksi dan rekrutmen yang ketat sangat penting untuk memastikan masuknya anggota
POLRI yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan tugas yang akan
diemban.

13
2. Pelatihan yang tidak memadai. Pelatihan yang kurang memadai akan membuat anggota
POLRI sulit untuk mengembangkan kemampuan dan keahlian mereka. Kurangnya
pelatihan perdivisi sesuai bidangnya masing-masing akan mempengaruhi kinerja dan
kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan
pelatihan yang memadai dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas SDM POLRI.

3. Kurangnya fasilitas dan dukungan. Kurangnya fasilitas dan dukungan seperti peralatan
dan alat yang lebih efisien, dapat mempengaruhi kinerja dan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh anggota POLRI. POLRI perlu memperhatikan fasilitas dan dukungan yang
dibutuhkan oleh anggota POLRI untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal.

4. Kepemimpinan yang tidak memadai. Kepemimpinan yang tidak memadai seperti


petinggi yang terlalu santai dengan divisinya dapat mempengaruhi kinerja dan motivasi
anggota. Oleh karena itu, perlu ada kepemimpinan yang baik dan memadai untuk
memastikan kualitas SDM POLRI tetap terjaga.

D. FAKTOR PENGARUH SDM POLRI

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM) di
lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI). Beberapa faktor tersebut antara lain:

● Pendidikan dan Pelatihan: Pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada para anggota
POLRI dapat mempengaruhi kualitas SDM. Pelatihan yang terlalu singkat atau kurang
memadai dapat membatasi kemampuan anggota POLRI untuk menjalankan
tugas-tugasnya dengan efektif dan efisien. Sebaliknya, pelatihan yang cukup dan
berkualitas dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan para anggota POLRI
untuk melindungi masyarakat dan menangani masalah keamanan dengan lebih baik.

● Seleksi: Seleksi yang tidak cermat dapat menghasilkan calon-calon anggota POLRI yang
tidak memenuhi persyaratan atau tidak memiliki kemampuan yang cukup. Oleh karena
itu, LEMDIKPOL dan divisi SDM perlu melakukan seleksi yang ketat dan teliti agar
hanya orang-orang yang berkualitas dan memiliki kemampuan yang memadai yang
diterima menjadi anggota POLRI. Hal itu bisa dilakukan dengan cara seperti menanyakan
hal-hal seperti bakat dan minat saat pelatihan atau saat sekolah calon bintara.

14
● Faktor internal POLRI: Faktor-faktor internal seperti budaya penggunaan kata kasar dan
budaya yang kurang etis serta budaya kerja juga dapat mempengaruhi kualitas SDM di
POLRI. Manajemen yang tidak efektif atau tidak profesional dapat menyebabkan
kesalahan atau keputusan yang tidak tepat diambil. Budaya kerja yang buruk atau tidak
sehat juga dapat mempengaruhi motivasi dan produktivitas para anggota POLRI.

● Faktor eksternal: Faktor eksternal seperti kondisi sosial-politik roblox dan tekanan dari
masyarakat atau pihak-pihak tertentu juga dapat mempengaruhi kualitas SDM di POLRI.
Kondisi sosial-politik yang tidak stabil atau tekanan dari pihak-pihak tertentu dapat
mempengaruhi kinerja anggota POLRI dan menghambat kemampuan mereka untuk
menjalankan tugas-tugasnya dengan efektif dan efisien.

● Kesejahteraan: Kesejahteraan anggota POLRI juga dapat mempengaruhi kualitas SDM.


Kesejahteraan yang baik dapat meningkatkan motivasi dan semangat kerja para anggota
POLRI, sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka. Sebaliknya, kesejahteraan yang
buruk dapat mengurangi motivasi dan semangat kerja, sehingga dapat mempengaruhi
kinerja anggota POLRI.

E. UPAYA POLRI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM

Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) di lembaga tersebut. Beberapa upaya yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut:

● Pendidikan dan pelatihan: POLRI memberikan pendidikan dan pelatihan kepada


anggotanya baik dari Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian atau dari bagian
divisi Sumber Daya Manusia untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan mereka.
Mulai dari pendidikan di akademi polisi, hingga pelatihan khusus di berbagai bidang
seperti taktikal, penegakan hukum, penanganan bencana, pengoprasian kendaraan, dan
masih banyak lagi.

● Penempatan dan rotasi jabatan: Baru-baru ini, POLRI telah melakukan rotasi dan
penempatan jabatan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kompetensi anggota,
sehingga mereka dapat berkembang dan meningkatkan kualitas diri.

15
● Pengadaan fasilitas: POLRI juga memperhatikan fasilitas dan infrastruktur yang
diperlukan untuk meningkatkan kualitas SDM. Fasilitas tersebut antara lain fasilitas
pendidikan seperti Akademi Kepolisian, fasilitas taktikal seperti map operasi, fasilitas
kendaraan, fasilitas fitur-fitur yang mempermudah anggota dan para instruktur, hingga
masih banyak lagi.

● Peningkatan kesejahteraan: POLRI juga berupaya meningkatkan kesejahteraan


anggotanya dengan memberikan gaji robux dan fasilitas.

● Kerjasama dengan lembaga lain: POLRI juga melakukan kerjasama dengan lembaga
lain seperti IN dan lembaga pemerintah lainnya untuk meningkatkan kualitas SDM.
Misalnya, POLRI bekerja sama dengan instansi taktikal luar negeri dalam program
latihan gabungan, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan taktikal dan berbagi
pengalaman anggota Korps Brimob.

● Inovasi: Polri juga memperhatikan perkembangan inovasi yang dapat membantu


meningkatkan kualitas SDM. Salah satu contohnya adalah pembentukan “BAG OPS”
yang dapat bertugas untuk mengatur event dan anggaran POLRI dalam melakukan
tugas-tugasnya.

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan kualitas SDM Polri akan semakin meningkat,
sehingga Polri dapat memberikan pelayanan dan perlindungan yang terbaik bagi masyarakat.

F. HAMBATAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SDM POLRI

Terdapat beberapa hambatan yang dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di Kepolisian Republik Indonesia, di antaranya:

1. Keterbatasan anggaran
Sumber daya manusia membutuhkan investasi yang besar dalam bentuk pelatihan, pendidikan,
dan pengembangan karir. Namun, anggaran yang dialokasikan untuk pengembangan SDM di
Kepolisian masih terbatas, sehingga membuat upaya-upaya tersebut tidak maksimal.

2. Keterbatasan jumlah dan kualitas pengajar


Kualitas pengajar dalam pelatihan dan pendidikan sangat penting dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Namun, masih terdapat keterbatasan jumlah dan kualitas pengajar di
Kepolisian Republik Indonesia.

16
3. Kurangnya dukungan dari masyarakat
Masyarakat yang kurang mendukung polisi dalam menjalankan tugasnya dapat mempengaruhi
motivasi anggota polisi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini terkait
dengan kurangnya apresiasi dan penghargaan dari masyarakat terhadap tugas dan peran polisi.

4. Masalah disiplin dan etika


Masalah disiplin dan etika juga dapat menjadi hambatan dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia di Kepolisian Republik Indonesia. Hal ini terkait dengan kurangnya kesadaran dan
kepatuhan anggota polisi terhadap aturan dan kode etik yang berlaku di dalam institusi tersebut.

Upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan


anggaran dan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif, pengadaan fasilitas dan teknologi
modern, peningkatan kualitas pengajar, meningkatkan partisipasi masyarakat, serta penegakan
disiplin dan etika yang lebih ketat.

G. SOLUSI

Beberapa strategi atau solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di Kepolisian Republik Indonesia adalah:

1. Peningkatan investasi pada pengembangan SDM


Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan investasi pada pelatihan,
pendidikan, dan pengembangan karir anggota polisi. Hal ini dapat dilakukan dengan
meningkatkan alokasi anggaran pada pengembangan SDM, dan memprioritaskan program
pelatihan dan pendidikan yang efektif dan efisien.

Pelatihan dan pendidikan yang tepat dan berkualitas dapat membantu anggota polisi memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
mereka. Dalam lingkungan kerja yang semakin kompleks dan dinamis, diperlukan keterampilan
dan pengetahuan yang up-to-date dan relevan dengan kebutuhan lapangan. Pelatihan dan
pendidikan yang terus-menerus juga dapat membantu anggota polisi dalam memperoleh
kesempatan karir yang lebih baik dan dapat memperbaiki kualitas pelayanan publik yang
diberikan.

17
Selain itu, pengembangan karir juga dapat membantu dalam memotivasi anggota polisi untuk
meningkatkan kinerja mereka dan menunjukkan komitmen mereka terhadap organisasi. Dengan
memberikan kesempatan untuk memajukan karir mereka dan mencapai posisi yang lebih tinggi,
anggota polisi dapat merasa dihargai dan diakui atas kontribusi mereka dalam menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya sistem pengembangan karir
yang transparan dan berbasis meritokrasi untuk meningkatkan kualitas SDM di kepolisian.

Tidak hanya itu, pentingnya pengembangan karir juga dapat membantu dalam menjaga stabilitas
organisasi. Ketika anggota polisi merasa ada kesempatan untuk memajukan karir mereka, maka
mereka akan merasa lebih aman dan stabil dalam bekerja di kepolisian. Hal ini dapat membantu
mengurangi turnover dan meningkatkan loyalitas anggota polisi terhadap organisasi. Dalam
jangka panjang, hal ini dapat membantu dalam menciptakan kepolisian yang lebih profesional
dan efektif dalam menjalankan tugasnya.

Secara keseluruhan, meningkatkan investasi pada pelatihan, pendidikan, dan pengembangan


karir anggota polisi merupakan salah satu strategi yang dapat membantu meningkatkan kualitas
SDM di Kepolisian Republik Indonesia. Hal ini dapat membantu anggota polisi dalam
memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan, memotivasi mereka untuk
meningkatkan kinerja, dan membantu menjaga stabilitas organisasi. Oleh karena itu, diperlukan
adanya komitmen dan aksi nyata dari pimpinan kepolisian dan pemerintah dalam meningkatkan
alokasi anggaran dan merancang program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan karir yang
efektif dan efisien.

2. Peningkatan akses pada fasilitas pengembangan SDM


Kepolisian Republik Indonesia harus meningkatkan akses pada fasilitas untuk mendukung
pelatihan dan pengembangan karir. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalokasikan anggaran
pada pengadaan fasilitas dan teknologi modern yang dibutuhkan, dan juga memperkuat kerja
sama dengan lembaga-lembaga pendidikan seperti lembaga pendidikan taktikal atau lembaga
pendidikan hukum untuk PROPAM.

3. Meningkatkan komunikasi
Meningkatkan komunikasi di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dapat
memberikan banyak manfaat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kepolisian
Republik Indonesia terdiri dari berbagai unit dan divisi yang bekerja secara terpisah-pisah dalam
menjalankan tugas-tugasnya. Dengan meningkatkan komunikasi, anggota POLRI dapat lebih
mudah berkoordinasi dan bekerja sama antar unit/divisi. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi
dan efektivitas dalam penyelesaian tugas-tugas, serta mengurangi duplikasi dan tumpang tindih
pekerjaan.

18
Komunikasi yang efektif juga dapat meningkatkan kemampuan interpersonal, termasuk
kemampuan dalam memahami dan merespon perasaan dan kebutuhan orang lain. Kemampuan
ini sangat penting bagi anggota POLRI dalam berinteraksi dengan masyarakat dan rekan kerja.
Dengan kemampuan interpersonal yang baik, anggota POLRI dapat lebih mudah membangun
hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan rekan kerja.

Anggota POLRI sering kali harus memberikan presentasi atau pidato dalam acara publik atau
rapat internal. Dengan meningkatkan kemampuan komunikasi, anggota POLRI dapat
meningkatkan kemampuan presentasi mereka dan dapat memberikan pesan yang lebih jelas dan
persuasif. Kemampuan presentasi yang baik juga dapat memberikan kesan positif terhadap polisi
dan dapat membantu membangun kepercayaan masyarakat.

Komunikasi yang efektif juga dapat membantu anggota POLRI dalam menyelesaikan konflik
dengan cara yang lebih baik dan konstruktif. Anggota POLRI dapat belajar bagaimana
mengidentifikasi permasalahan, memahami pandangan orang lain, dan menemukan solusi
bersama. Kemampuan ini sangat penting dalam menyelesaikan konflik yang melibatkan
masyarakat atau rekan kerja.

Dengan demikian, meningkatkan komunikasi di lingkungan POLRI dapat memberikan banyak


manfaat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini dapat membantu anggota
POLRI untuk menjadi lebih efektif dan efisien dalam menjalankan tugas-tugasnya serta dapat
membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat dan rekan kerja.

4. Sistem evaluasi kinerja dan penilaian


Memperkuat sistem evaluasi kinerja dan penilaian untuk anggota polisi dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia di Kepolisian Republik Indonesia karena mendorong peningkatan
kinerja individu. Dengan adanya sistem evaluasi kinerja dan penilaian yang jelas dan terukur,
anggota polisi akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan pencapaian tugasnya. Evaluasi
kinerja yang tepat dapat memberikan umpan balik yang objektif terkait dengan kinerja individu,
sehingga anggota polisi dapat mengetahui di mana kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, serta
tindakan perbaikan yang perlu dilakukan.

Dalam POLRI, akuntabilitas dan transparansi dalam kinerja sangat penting. Dengan sistem
evaluasi kinerja yang jelas, anggota polisi akan terus dipantau dan diawasi kinerjanya oleh atasan
atau pimpinannya. Hal ini akan memastikan bahwa anggota polisi bertanggung jawab atas tugas
dan kinerjanya serta mampu memenuhi standar yang ditetapkan.

19
Sistem evaluasi kinerja dan penilaian yang baik dapat membantu anggota polisi dalam
pengembangan karirnya. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan kinerjanya, anggota polisi
dapat memilih program pelatihan atau pendidikan yang tepat untuk memperbaiki kekurangan
kinerjanya dan meningkatkan kualitas dirinya sebagai seorang polisi.

Dengan adanya sistem evaluasi kinerja dan penilaian yang jelas dan terukur, anggota polisi akan
menjadi lebih transparan dan terbuka terhadap publik. Masyarakat akan lebih percaya dan
merasa yakin dengan kualitas sumber daya manusia di Kepolisian Republik Indonesia jika
terdapat sistem evaluasi kinerja dan penilaian yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan demikian, memperkuat sistem evaluasi kinerja dan penilaian untuk anggota polisi
merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kepolisian
Republik Indonesia.

5. Meningkatkan pengawasan dan menegakkan disiplin etika


Peningkatan pengawasan dan penegakan disiplin dan etika merupakan salah satu strategi penting
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kepolisian Republik Indonesia (POLRI).
Dengan adanya pengawasan dan penegakan disiplin yang ketat, anggota POLRI akan merasa
bertanggung jawab terhadap tugas dan kinerja mereka. Hal ini akan meningkatkan akuntabilitas
dan profesionalisme mereka dalam menjalankan tugas sehari-hari. Selain itu, pengawasan dan
penegakan disiplin yang efektif juga dapat meminimalisir pelanggaran yang dilakukan oleh
anggota POLRI, sehingga dapat meningkatkan integritas dan kepercayaan publik terhadap
institusi POLRI.

Peningkatan pengawasan dan penegakan disiplin dan etika dapat memastikan bahwa anggota
POLRI memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan profesional kepada masyarakat. Hal
ini akan meningkatkan kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap institusi POLRI, serta
memperkuat hubungan antara POLRI dan masyarakat.

Dengan adanya pengawasan dan penegakan disiplin yang efektif, anggota POLRI akan lebih
disiplin dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas-tugas operasional mereka. Hal ini akan
meningkatkan efektivitas operasional POLRI dalam menangani berbagai kasus dan menghadapi
tantangan keamanan yang ada.

Peningkatan pengawasan dan penegakan disiplin dan etika juga dapat meningkatkan moral dan
motivasi anggota POLRI. Hal ini dikarenakan mereka akan merasa dihargai dan diberikan
apresiasi atas kinerja dan disiplin yang baik, sehingga akan meningkatkan kebanggaan dan
semangat dalam bekerja.

20
Dengan demikian, peningkatan pengawasan dan penegakan disiplin dan etika merupakan hal
yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di POLRI. Hal tersebut
dapat membawa manfaat yang signifikan bagi institusi POLRI, masyarakat, dan negara secara
keseluruhan.

6. Tambahan
Sebagai tambahan, Kepolisian Republik Indonesia juga harus meningkatkan upaya untuk
merekrut sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan berkomitmen untuk melayani
masyarakat. Kepolisian Republik Indonesia dapat memperluas jaringan perekrutan dengan
memanfaatkan media sosial, bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan institusi lainnya, dan
mengembangkan program-program rekrutmen yang menarik dan inovatif. Dengan merekrut
sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan memiliki komitmen tinggi untuk melayani
masyarakat, Kepolisian Republik Indonesia dapat memperkuat kualitas SDM mereka dan
menghadapi tuntutan-tuntutan tugas yang semakin kompleks dan berat.

21
BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa peningkatan sumber daya manusia di Kepolisian
Republik Indonesia merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dalam
lingkungan kepolisian, kualitas sumber daya manusia dapat mempengaruhi kinerja dan citra
institusi polisi itu sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di
Kepolisian Republik Indonesia, termasuk keterbatasan anggaran, pendidikan, internal, masalah
disiplin dan etika, dan sebagainya.

Namun, peningkatan sumber daya manusia di Kepolisian Republik Indonesia bukanlah hal yang
mudah, mengingat adanya hambatan-hambatan seperti keterbatasan anggaran, kualitas pengajar,
dukungan dari masyarakat, dan disiplin dan etika yang masih menjadi masalah di dalam institusi
tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi-strategi yang tepat untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia di Kepolisian Republik Indonesia.

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan komunikasi di antara
anggota polisi dan antara polisi dengan masyarakat. Komunikasi yang baik dapat membantu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperbaiki citra kepolisian, serta membangun
kepercayaan antara polisi dan masyarakat. Selain itu, memperkuat sistem evaluasi kinerja dan
penilaian untuk anggota polisi juga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
Kepolisian Republik Indonesia, karena dapat membantu mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan anggota polisi, serta membantu memperbaiki kinerja mereka.

Peningkatan pengawasan dan penegakan disiplin dan etika juga dapat membantu meningkatkan
kualitas sumber daya manusia di Kepolisian Republik Indonesia. Dengan adanya pengawasan
dan penegakan disiplin dan etika yang ketat, anggota polisi akan lebih disiplin dan menjunjung
tinggi kode etik profesi mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di Kepolisian Republik Indonesia.

Selain itu, pelatihan dan pengembangan karir yang baik juga dapat membantu meningkatkan
kualitas sumber daya manusia di Kepolisian Republik Indonesia. Dalam pelatihan dan
pengembangan karir, anggota polisi dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka secara lebih efektif. Terlebih lagi, pelatihan
dan pengembangan karir dapat membantu anggota polisi untuk naik pangkat atau mendapatkan
promosi yang akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih keras.

22
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kepolisian Republik Indonesia,
perlu diingat bahwa hal ini bukanlah sebuah proses yang mudah atau instan. Diperlukan waktu,
usaha, dan kerja keras dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan ini. Namun, dengan
memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi institusi
kepolisian dan masyarakat secara umum.

Selain itu, perlu dicatat bahwa upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kepolisian
Republik Indonesia harus terus dilakukan secara berkelanjutan. Evaluasi dan perbaikan terus
menerus harus dilakukan agar tercipta lingkungan kerja yang produktif dan efektif. Selain itu,
perlu dilakukan kerjasama antara Kepolisian dan berbagai pihak terkait untuk mengembangkan
program-program pelatihan dan pendidikan yang tepat dan relevan.

Terakhir, peningkatan sumber daya manusia di Kepolisian Republik Indonesia juga diharapkan
dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi negara, baik dalam hal pemberantasan kejahatan
maupun dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian. Oleh karena
itu, pemerintah dan masyarakat perlu memberikan dukungan dan perhatian yang besar terhadap
upaya ini agar tujuan tersebut dapat tercapai.

Dalam konteks yang lebih luas, upaya meningkatkan sumber daya manusia di Kepolisian
Republik Indonesia juga dapat menjadi contoh bagi institusi-institusi lain dalam rangka
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Dalam era globalisasi dan persaingan
global, sumber daya manusia yang berkualitas menjadi modal yang sangat penting bagi
kemajuan suatu negara.

Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kesadaran dan tanggung jawab semua pihak, baik itu institusi,
pemerintah, maupun masyarakat, untuk terus mendorong dan mendukung peningkatan kualitas
sumber daya manusia di Kepolisian Republik Indonesia dan Indonesia secara umum. Dengan
upaya yang terus-menerus, diharapkan kepolisian Indonesia dapat menjadi institusi yang lebih
efektif, transparan, dan terpercaya bagi masyarakat.

23
B. PENUTUP

Dalam penutup skripsi ini, saya sebagai penulis ingin mengucapkan rasa syukur dan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung saya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Terutama kepada pasangan saya yang sudah membantu saya,
teman-teman, dan para instruktur yang telah memberikan semangat, motivasi, dan dukungan
selama proses penulisan skripsi ini. Tanpa bantuan dan dukungan mereka, saya mungkin tidak
akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Saya juga merasa bangga dan bersyukur karena telah berhasil menyelesaikan skripsi ini untuk
memenuhi syarat kelulusan sekolah pembentukan perwira dan mendapatkan pangkat Inspektur
Polisi Dua. Namun, saya menyadari bahwa ini bukanlah akhir dari perjuangan saya sebagai
anggota Kepolisian Republik Indonesia. Masih banyak hal yang perlu dilakukan dan
ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia POLRI serta memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Sebagai penutup, penulis ingin memberikan kata-kata motivasi dan penyemangat bagi para
anggota Kepolisian Republik Indonesia dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pelindung,
pengayom, dan pelayan masyarakat. Tetaplah semangat dan berdedikasi tinggi dalam
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Jangan lupa untuk terus belajar dan
meningkatkan diri agar dapat menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks dan dinamis.

Slogan "Kami Siap Melayani, Melindungi, dan Mengayomi Masyarakat" harus senantiasa
menjadi panduan bagi seluruh anggota Kepolisian Republik Indonesia dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya. Selalu menjunjung tinggi kode etik dan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan
profesionalisme sebagai bagian dari komitmen untuk menjaga kepercayaan dan kehormatan
institusi Polri di mata masyarakat.

Dengan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, diharapkan Kepolisian Republik
Indonesia dapat menjadi institusi yang semakin profesional, transparan, dan akuntabel dalam
menjalankan tugasnya. Mari bersama-sama membangun kepercayaan masyarakat dan
memperkuat sinergi antara Polri dengan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia yang aman,
nyaman, dan sejahtera.

Terima kasih atas perhatian dan kesempatan yang diberikan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi kontribusi positif bagi
pengembangan sumber daya manusia Kepolisian Republik Indonesia.

24
DAFTAR PUSTAKA

● Nuryanto, dkk. (2021). "Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Polri Melalui
Pelatihan yang Efektif", Jurnal Ilmu Kepolisian, Vol. 11, No. 1, hlm. 64-81
● Kurniawan. (2021). "Strategi Pengembangan Karir dalam Peningkatan Kualitas Sumber
Daya Manusia Polri", Jurnal Ilmu Kepolisian, Vol. 11, No. 2, hlm. 198-211
● Maulidiyah, dkk. (2020). "Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Polri Melalui
Sistem Evaluasi Kinerja yang Tepat", Jurnal Ilmu Kepolisian, Vol. 10, No. 1, hlm. 63-78
● Hendra, R., & Sopian, N. (2021). Pengaruh Pelatihan dan Karir Terhadap Kinerja Sumber
Daya Manusia Polri. Jurnal Ilmiah Manajemen,
● Sudjarwo, A. (2018). Transformasi Polri Menuju Profesionalisme dan Modernisasi.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
● Hidayatullah, A. (2020). Analisis Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Polri.
Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora, 3(2), 106-115.
● Alpino, Y., Laksmono, P. W., & Soeharto, S. (2019). Development of human resources in
the Indonesian National Police: Challenges and opportunities. Journal of Social Sciences
Research, 5(1), 1-5.
● Hapsari, P. W., Puspitasari, D., & Darwis, D. (2020). Factors affecting the performance of
Indonesian police officers. Journal of Public Administration and Governance, 10(3),
266-275.
● Heryanto, A., & Prasetyono, E. (2020). Factors affecting the quality of human resources
in the Indonesian National Police. Journal of Public Administration and Governance,
10(1), 309-320.
● Bachtiar, R., Sulistyadi, T., & Kusnadi, K. (2017). Peningkatan sumber daya manusia
polri dalam menghadapi tantangan masa depan. Jurnal Kajian Strategis Polisi, 45(1),
14-26.
● Thoha, A. M. (2016). Reformasi Kepolisian di Indonesia: Perspektif Global, Kebijakan
Publik, dan Kajian Hukum. Yogyakarta: Genta Publishing.

25
PROFIL PENULIS

Nama : Altaafc
Pendidikan : SMA
Pangkat : Ajun Inspektur Polisi Satu
Divisi : Korps Brigade Mobile
Kontak : Altaafc#8197
Minat bakat : Pencak Silat, bidang intelijen, combat, fotografi, literasi, organisasi kesiswaan.
Motto hidup : “Semper Fidelis”
Penghargaan : Satyalencana Pengabdian 6 Bulan
Satyalencana Pengabdian 1 Tahun
Satyalencana Bhakti Buana
Satyalencana Ksatria Bhayangkara
Publikasi : SKRIPSI PERATURAN, JABATAN KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA,
SKRIPSI SUMPAH PEMUDA

26
LAMPIRAN

27

Anda mungkin juga menyukai