Anda di halaman 1dari 26

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN

DIREKTORAT PELAYANAN TAHANAN DAN ANAK DAN PENGELOLAAN BASAN DAN BARAN

PENGUATAN PELAKSANAAN
TUGAS FUNGSI TATA KELOLA
BASAN & BARAN

Marselina Budiningsih, Bc.IP., S.Sos., M.Si.


DIREKTUR PELAYANAN TAHANAN DAN ANAK DAN PENGELOLAAN BASAN DAN BARAN
3 Kunci Pemasyarakatan
maju dan “Back to
Basics”

“Temukan Masalah
Dan Selesaikan
Masalah Dengan
Cepat”

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


DIREKTORAT PELAYANAN TAHANAN DAN ANAK DAN PENGELOLAAN BENDA SITAAN DAN BARANG RAMPASAN NEGARA 2024
REGULASI
UU NO 8 TAHUN 1981 Tentang Hukum Acara Pidana
(PASAL 44-46)
PP 27 TAHUN 1983 Tentang Pelaksana KUHAP
(PASAL 26-34)
KEPMENKEH NO: M.04.PR.07.03 TAHUN 1985
TTG ORTA RUTAN DAN RUPBASAN

PERMENKUMHAM NOMOR 16 TAHUN 2014


TTG TATA CARA PENGELOLAAN BASAN DAN BARAN

KEP DIRJEN PAS-140.PK.02.01 TAHUN 2015 Tentang Petunjuk


Pelaksana Pengelolaan Basan Baran

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR


TUGAS DAN FUNGSI RUPBSAN
KEPMENKEH NO: M.04.PR.07.03 TAHUN 1985
TTG ORTA RUTAN DAN RUPBASAN

FUNGSI
TUGAS Pasal 29
Pasal 28
1. Melakukan pengadministasian benda
sitaan dan barang rampasan negara;
Melakukan 2. Melakukan pemeliharaan dan mutasi
benda sitaan dan barang rampasan
penyimpanan Benda negara;
Sitaan Negara dan 3. Melakukan pengamanan dan
Barang Rampasan pengelolaan RUPBASAN;
4. Melakukan urusan surat menyurat dan
Negara kearsipan
ALUR KERJA
RUPBASAN
PERMEN KUMHAM NO. 16 TAHUN 2014

P E N G A M A N A N

KLASIFIKASI PEMELIHARAAN
PENERIMAAN REGISTRASI DAN DAN PENGELUARAN
PENEMPATAN PENYELAMATAN
TAHAP PENERIMAAN

PENERIMAAN PENELITIAN PENILAIAN DOKUMENTASI

MEMERIKSA DAN PENDOKUMENTASIAN


PADA JAM KERJA MENCOCOKAN PENILAIAN
DILAKUKAN DENGAN
DILAKUKAN DENGAN
KELENGKAPAN CARA PENGAMBILAN
CARA MENAKSIR NILAI
ADMINISTRASI GAMBAR FISIK BASAN.
KELENGKAPAN HARGA SATUAN BASAN
PENYERAHAN
ADMIN DAN FISIK
BASAN
DILAKUKAN DIBUAT BERITA
MEMERIKSA,
PEJABAT ACARA
MENELITI, DAN
PENERIMA, TIM
MENCOCOKAN
PENELITI DAN
JUMLAH, SIFAT, DAN
PETUGAS PENILAI
JENIS, (PSL 14)
DISAKSIKAN REKOMENDASI
OLEH KEPALA (PerMenkumham no 16 tahun 2014) Psl.10
RUPBASAN DAN MENETAPKAN 1. Basan cepat rusak
PEJABAT YG KONDISI FISIK
BERWENANG BASAN (PSL. 10) 2. Berbahaya
SECARA YURIDIS 3. Menimbulkan biaya tinggi
PEMERIKSAAN KELENGKAPAN BERKAS DAN FISIK
PADA TAHAP PENERIMAAN

Petugas penerima melakukan


pemeriksaan kelengkapan berkas Basan
dari pihak penitip pada Jam Kerja:
1. Surat Pengantar dari instansi Penitip
2. Surat izin Penyitaan dari Pengadilan
3. Surat Perintah Penyerahan dari
Instansi Penitip
4. Data Basan yang diserahkan
5. Berita acara Penyitaan dari instansi
6. Surat Pelimpahan Perkara

Diatur pada pasal 4,5 dan 6 PERMENKUMHAM Nomor 16 TAHUN 2014


Label memuat:
a. nomor register;
b. jenis dan jumlah; KLASIFIKASI
REGISTRASI c. tanggal penerimaan di Rupbasan;
(KATEGORI)
d. nama tersangka/terdakwa; dan
UMUM e. instansi yang menyerahkan.
f. Status
PENEMPATAN
DISEGEL (TEMPAT/GUDANG)

STATUS
Dalam hal Basan ditetapkan untuk
disimpan pada tempat lain, Kepala REGISTRASI (MUTASI)
Rupbasan menerbitkan SURAT
KHUSUS (PENGGUNAAN)
PENETAPAN penempatan Basan ke
tempat lain di luar Rupbasan.

JANGKA WAKTU
PENGELOLAAN

REGISTRASI PENGHAPUSAN
PENGELUARAN
BUKU MANUAL DAN ELEKTRONIK
TERINTEGRASI DENGAN SDP
BUKU
REGISTRASI
Standarisasi Penempatan
Klasifikasi Penempatan Dikaitkan dengan Pola
Bangunan
PERMENKUMHAM
NOMOR 16 TAHUN 2014
Umum Gudang umum TENTANG PENGELOLAAN
BASAN BARAN PADA
RUPBASAN
Berharga Gudang Berharga

Berbahaya Gudang berbahaya

Terbuka Gudang terbuka

Ternak/tumbuhan Gudang hewan/tumbuhan


PEMELIHARAAN DAN PENYELAMATAN
PERMENKUMHAM NO. 16 TAHUN 2014 PSL 23
Pemeliharaan
Dilakukan secara Kerjasama Pemeliharaan
rutin dan berkala Khusus dengan institusi
Dicatat dalam Buku Jika terjadi Penyusutan atau lain tempat barang
Pemeliharaan kerusakan wajib membuat BA disimpan
Melaporkan ke institusi yang Merekomendasikan pelelangan
bertanggungjawab secara yuridis atau pemusnahan

Penyelamatan

Wajib melakukan Bencana alam, kebakaran Kerjasama penyelamatan


penyelamatan dan huru hara dengan APH lain
Pengeluaran
Sebelum Putusan Persyaratan
Inkracht administrasi
Pengeluaran
Sesudah putusan Persyaratan
Dilakukan dengan
inkracht administrasi
berita acara
Pasal 28, PP 27 TAHUN 1983
Pencoretan dalam (1) Penggunaan benda sitaan bagi keperluan penyidikan, penuntutan dan
pemeriksaan di pengadilan, harus ada surat permintaan dari pejabat yang
Buku Register bertanggung jawab secara juridis atas benda sitaan tersebut;
(2) Pengeluaran barang rampasan untuk melaksanakan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dilakukan atas permintaan jaksa
secara tertulis;
DIHAPUSKAN
PSL 34-37 PERMEN

PENYIDIK/PPNS
DIKEMBALIKAN
KEPADA YANG BENDA
BERHAK / YANG PENUNTUT
SITAAN
DISITA

PENGADILAN

DIMUSNAHKAN / DIGUNAKAN KEMBALI


DIRUSAK UNTUK PERKARA LAIN
ALASAN PENGELUARAN RUPBASAN PSL 46 KUHAP
“(1) Benda yang dikenakan penyitaan dikembalikan kepada orang atau kepada mereka dan siapa benda itu disita, atau kepada orang atau
kepada mereka yang paling berhak apabila: a. kepentingan penyidikan dan penuntutan tidak memerlukan lagi; b. perkara tersebut tidak jadi
dituntut karena tidak cukup bukti atau ternyata tidak merupakan tindak pidana; c. perkara tersebut dikesampingkan untuk kepentingan umum
atau perkara tersebut ditutup demi hukum, kecuali apabila benda itu diperoleh dan suatu tindak pidana atau yang dipergunakan untuk
melakukan suatu tindak pidana.
DIRAMPAS UNTUK
(2) Apabila perkara sudah diputus, maka benda yang dikenakan penyitaan dikembalikan kepada orang atau kepada mereka yang disebut dalam NEGARA
putusan tersebut kecuali jika menurut putusan hakim benda itu dirampas untuk negara, untuk dimusnahkan atau untuk dirusakkan sampai tidak
dapat dipergunakan lagi atau jika benda tersebut masih diperlukan sebagai barang bukti dalam perkara lain.”
Potensi Rawan…….!!!!!!!
Yang perlu diperhatikan
Tahap Penerimaan
Pengabaian/kelalaian/
penyalahgunaan wewenang
dapat menyebabkan perdata
dan pidana.
Tahap Registrasi

Tahap Pengeluaran
.

Tahap Pengamanan
TAHAP PENERIMAAN
Dapatkah Rupbasan menolak benda sitaan yang
akan dititipkan?
Rupbasan dapat menolak
Kepala RUPBASAN tidak boleh menerima benda yang harus disimpan
untuk keperluan barang bukti dalam pemeriksaan, jika tidak disertai
surat penyerahan yang sah, yang dikeluarkan oleh pejabat yang
bertanggung jawab secara juridis atas benda sitaan tersebut sesuai
pasal 27 ayat (4) PP no 27 tahun 1983.

Disini Jelas bahwa kepala Rupbasan wajib menolak jika Benda sitaan
tidak disertai surat penyerahan yang sah, yang dikeluarkan oleh pejabat
yang bertanggung jawab secara juridis
Apa yang harus dilakukan Rupbasan apabila ada benda sitaan yang
cepat rusak, berbahaya dan memakan biaya penyimpan terlalu
tinggi?
Pada tahap sebelum dan setelah Penerimaan.
Kepala Rupbasan memberikan rekomendasi kepada instansi penitip untuk dilakukan langkah-
langkah penyelamatan sesuai pasal 45 KUHAP.
Diatur pada Psl 10, 11 dan 21 Permen Kumham No 16 tahun 2014 Kepala Rupbasan
dapat merekomendasikan kepada instansi yang bertanggung jawab secara yuridis
untuk melelang atau memusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, disampaikan secara tertulis kepada pimpinan instansi yang bertanggung
jawab secara yuridis dengan tembusan kepada:
a. Direktur Jenderal Pemasyarakatan; dan
b. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia setempat.
Penitipan benda sitaan diduga berhubungan dengan tindak pidana
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
UU Nomor 22 Tahun 2009
Pasal 270
(1) Penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia berwenang melakukan penyitaan, penyimpanan, dan penitipan benda sitaan yang diduga berhubungan
dengan tindak pidana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
(2) Benda sitaan disimpan di rumah penyimpanan benda sitaan negara.
(3) Dalam hal belum ada rumah penyimpanan benda sitaan negara di tempat yang bersangkutan, penyimpanan benda sitaan dapat dilakukan di kantor
Kepolisian Negara Republik Indonesia, di kantor kejaksaan negeri, di kantor pengadilan negeri, dan dalam keadaan memaksa di tempat penyimpanan lain,
atau tetap di tempat semula benda itu disita.
(4) Tata cara penyitaan, penyimpanan, dan penitipan benda sitaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan menurut ketentuan Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana.

Pasal 271
(1) Penyidik wajib mengidentifikasi dan mengumumkan benda sitaan Kendaraan Bermotor yang belum diketahui pemiliknya melalui media massa.
(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyebutkan ciri-ciri Kendaraan Bermotor, tempat penyimpanan, dan tanggal penyitaan.
(3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.
(4) Benda sitaan Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) setelah lewat waktu 1 (satu) tahun dan belum diketahui pemiliknya dapat
dilelang untuk negara berdasarkan penetapan pengadilan.

Kepala Rupbasan dapat menerima Penitipan benda sitaan yang diduga berhubungan dengan
tindak pidana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan jika disertai surat penyerahan yang sah, yang
dikeluarkan oleh pejabat yang bertanggung jawab secara juridis atas benda sitaan tersebut.
TAHAP REGISTRASI
Tahap Registrasi
Pasal 12 Permen Kumham nomor 16 Tahun 2014
(1) Penerimaan Basan yang sudah dibuat dalam berita acara,
dicatat dalam buku register.
(2) Basan yang tercatat dalam buku register sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberi label dan disegel.
(3) Label sebagaimana dimaksud pada ayat (2) memuat:
a. nomor register;
b. jenis dan jumlah;
c. tanggal penerimaan di Rupbasan;
d. nama tersangka/terdakwa; dan
e. instansi yang menyerahkan.
TAHAP PENGELUARAN
Penggunaan Basan Baran
Pasal 27 Permen Kumham nomor 16 Tahun 2014
(1) Basan yang disimpan di Rupbasan dapat digunakan oleh instansi yang bertanggung
jawab secara yuridis untuk keperluan penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan di
sidang pengadilan.
(2) Penggunaan Basan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus melampirkan
kelengkapan administrasi:
a. surat izin penggunaan Basan dari pengadilan setempat;
b. surat permintaan penggunaan Basan dari instansi yang bertanggung jawab secara
yuridis dengan melampirkan daftar Basan yang akan digunakan; dan
c. surat penugasan dari instansi yang bertanggung jawab secara yuridis.
(3) Surat permintaan penggunaan Basan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
harus diterima oleh Kepala Rupbasan paling lama 1 (satu) hari sebelum
pengambilan.
(4) Kepala Rupbasan wajib meneliti keabsahan dan kelengkapan administrasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
Pengeluaran
Pasal 38
(1) Pengeluaran Basan dilakukan:
a. sebelum adanya putusan pengadilan yang telah memperole kekuatan hukum tetap;
atau
b. sesudah adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
(2) Pengeluaran Basan sebagaimana dimaksud dalam pada ayat (1) huruf a disebabkan:
a. kepentingan penyidikan dan penuntutan tidak memerlukan lagi;
b. perkara tersebut tidak jadi dituntut karena tidak cukup bukti atau bukan merupakan
tindak pidana;
c. perkara tersebut dikesampingkan untuk kepentingan umum atau ditutup demi hukum;
dan
d. dilakukan pelelangan oleh penyidik atau penuntut umum berdasarkan rekomendasi
Kepala Rupbasan.
(3) Pengeluaran Basan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan sesuai
dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
........Pengeluaran

Pasal 39
(1) Pengeluaran Basan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) dengan melampirkan
kelengkapan administrasi:
a. surat permintaan dari instansi yang bertanggung jawab secara yuridis;
b. surat penugasan;
c. daftar Basan yang akan dikeluarkan; dan
d. kelengkapan administrasi lainnya sesuai dengan alasan pengeluaran Basan.
(2) Pengeluaran Basan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (3) dengan melampirkan
kelengkapan administrasi:
a. salinan putusan pengadilan;
b. surat perintah pelaksanaan putusan;
c. berita acara pelaksanaan putusan pengadilan; dan
d. surat penugasan.

Lebih lanjut bagaimana tata cara pelaksanaan pengeluaran diatur dalam Perdirjen Pemasyarakatan Nomor
PAS-140.PK.02.01 Tahun 2015
Pengamanan Basan Baran
Pasal 17 Permen Kumham nomor 16 Tahun 2014
(1) Kepala Rupbasan bertanggung jawab atas keamanan Basan dan Baran.
(2) Pengamanan terhadap Basan dan Baran dilakukan dengan cara:
a. mencegah terjadinya penjarahan dan pencurian;
b. mencegah terjadinya perusakan;
c. mencegah terjadinya penukaran; dan
d. mencegah keluarnya Basan dan Baran secara illegal.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai