Anda di halaman 1dari 29

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYUSUNAN RI SPAM KABUPATEN/ KOTA

SESUAI PERMEN PUPR NO. 27 TAHUN 2016

KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. Kerangka Acuan Kerja
1.1 Latar Belakang Menjelaskan hal yang tidak terbatas pada hal-hal yang menjadi dasar kegiatan penyusunan RI SPAM Penyusunan RI-SPAM
1.2 Maksud dan Tujuan Kabupaten/Kota dan harus dilaksanakan meliputi aspek- aspek berikut : 2. Kajian Perundang-
1.1.1. Maksud a) Aspek Legal (UU No.11 Tahun 1974 tentang Pengairan, PP No.122 Tahun 2005, tentang SPAM ) undangan penyusunan
1.1.2. Tujuan b) Isu utama dari kondisi eksisting SPAM suatu Kabupaten/Kota (air baku, cakupan pelayanan, RI-SPAM
1.3 Sasaran pelayanan, dsb.)
1.4 Lingkup Kegiatan c) Isu Permasalahan Utama SPAM suatu Kabupaten/Kota (unit air baku, produksi, distribusi,
1.5 Keluaran kebocoran air, dsb.)
1.6 Sistematika Penulisan d) Proyeksi Pengembangan suatu Kabupaten/Kota (sesuai dengan RTRW Kabupaten/Kota yang
Laporan bersangkutan)
1.2 Maksud dan Tujuan 1. Kerangka Acuan Kerja
Menjelaskan maksud dan tujuan penyusunan dokumen RI-SPAM sesuai kebutuhan, kondisi, dan Penyusunan RI-SPAM
permasalahan penyediaan air minum di wilayah perencanaan. Sebagai contoh berikut ini adalah
uraian maksud penyusunan RISPAM :
a) Mengidentifikasi kebutuhan air minum pada daerah studi (sebagai contoh)
b) Mengetahui program yang dibutuhkan untuk pencapaian target pelayanan SPAM di
Kabupaten/Kota yang bersangkutan (sebagai contoh)
c) Memberikan masukan bagi pemerintah pusat, propinsi dan Kabupaten/Kota dalam
upaya mengembangkan prasarana dan sarana air minum di Kabupaten/Kota yang bersangkutan
melalui program yang terpadu dan berkelanjutan (sebagai contoh)
Sebagai contoh berikut ini adalah uraian tujuan penyusunan RISPAM :
Menguraikan tujuan dari kegiatan ini yaitu menghasilkan dokumen rencana induk SPAM, yang
dapat menjadi pedoman Penyelenggaraan SPAM di Kabupaten/Kota..............hingga tahun..........
(periode 15-20 tahun kedepan)
1.3 Sasaran 1. Kerangka Acuan Kerja
Menjelaskan Sasaran dari kegiatan yang akan dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah: Penyusunan RI-SPAM
(sebagai contoh)
a) Identifikasi permasalahan Penyelenggaraan SPAM
b) Identifikasi kebutuhan Penyelenggaraan SPAM (unit air baku, produksi, distribusi, cakupan
pelayanan, pelayanan)
c) Tersusunnya strategi dan program Penyelenggaraan SPAM (pola investasi dan
Hal - 1
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
pembiayaan, tahapan pembangunan SPAM)
1.4 Lingkup Kegiatan 1. Kerangka Acuan Kerja
Menjelaskan lingkup pekerjaan penyusunan dokumen RI-SPAM untuk mencapai output/ keluaran Penyusunan RI-SPAM
pekerjaan yang diharapkan, antara lain : 2. Permen PUPR No. 27
a) Melaksanakan koordinasi, mengumpulkan data dan konsultasi kepada instansi terkait Tahun 2016
b) Menganalisis kinerja badan pengelola air minum daerah
c) Menganalisis kondisi eksisting SPAM untuk mengetahui kebutuhan rehabilitasi dalam rangka
pelayanan air minum
d) Melaksanakan identifikasi potensi pengembangan pelayanan air minum dan potensi air baku.
e) Melaksanakan survey sosial, ekonomi masyarakat.
f) Membuat proyeksi kebutuhan air minum berdasarkan hasil survey kebutuhan nyata (real
demand survey), kriteria dan standar pelayanan.
g) Membuat skematisasi pemakaian air dan hidrolis rencana pengembangan sistem
jaringan pipa eksisting dan perencanaan jaringan pipa pada SPAM baru.
h) Mengkaji pilihan SPAM yang paling ekonomis dari investasi, serta operasi dan pemeliharaan
untuk pembangunan SPAM baru.
i) Melaksanakan kajian keterpaduan perencanaan pengembangan SPAM dengan sanitasi.
j) 21. Menyusun strategi dan program pengembangan pelayanan air minum dengan pola investasi
dan pemeliharaannya.
k) Menyusun materi rencana induk air minum dengan memperhatikan rencana pengelolaan
sumber daya air, rencana tata ruang wilayah,
l) kebijakan dan strategi Penyelenggaraan SPAM.
1.5 Keluaran 1. Kerangka Acuan Kerja
Menjelaskan keluaran yang diharapkan dalam penyusunan dokumen RI-SPAM dan target yang ingin Penyusunan RI-SPAM
dicapai oleh wilayah perencanaan dalam hal upaya pengembangan SPAM antara lain Rencana Induk 2. Permen PUPR No. 27
SPAM Kabupaten/Kota ……. yang siap ditindaklanjuti oleh Penyelenggara SPAM Pemerintah Tahun 2016
Kabupaten/Kota untuk menjadi dokumen Legal Pemerintah Kabupaten/Kota mengenai Rencana
Induk SPAM.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan 1. Lampiran-2 Permen
Menguraikan struktur outline penyusunan dokumen RI-SPAM, struktur outline ini minimum sesuai PUPR No. 27 Tahun
dengan struktur outline yang ada dalam kolom paling kiri petunjuk teknis penyusunan RISPAM. 2016
Adapun inovasi penambahan struktur outline dalam dokumen RI-SPAM disesuaikan dengan
kebutuhan penyusunan. Outline bisa dilihat di Lampiran-2 Permen PUPR No. 27 Tahun 2016.

Hal - 2
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
II. GAMBARAN UMUM Uraian Kondisi umum daerah mengacu pada dokumen RTRW Kabupaten. Untuk data kondisi umum yang 1. RTRW Kabupaten
KABUPATEN/ KOTA tidak tercakup dalam RTRW Kabupaten, sumber data disesuaikan dengan instansi terkait. 2. Instansi terkait sesuai
2.1 Karakteristik Fisik Dasar 2.1. Menjelaskan karakteristik fisik dasar daerah, antara lain : Iklim, Kerimirngan Lereng, Morfologi kebutuhan data (BPS,
2.1.1. Iklim (bentuk lahan), geologi, dan hidrogeologi. Manfaatkan data sekunder. Harus ada peta-peta Bappeda, dll)
2.1.2. Kemiringan kab/kota, kecamatan, berisi batas administrasi, dll.
Lereng
2.1.3. Morfologi 2.2. Menguraikan Kawasan lahan terbangun dan Kawasan Belum Terbangun di Kabupaten/Kota ………… 1. RTRW Kabupaten
(Bentuk Lahan) Dilengkapi Tabel Penggunaan Lahan Eksisting per bagian wilayah(kecamatan) 2. Instansi terkait sesuai
2.1.4. Geologi kebutuhan data ((BPS,
2.1.5. Hidrogeologi Luas Lahan Terbangun (Ha) Bappeda, dll)
2.2 Penggunaan Lahan No Kecamatan
2.3 Kondisi Sarana dan Rumah Perkantoran Industri Taman Lain- Total
Prasarana Lain
2.4 Kondisi Sosial Ekonomi
2.4.1. Kependudukan 1 Kecamatan A
2.4.2. Produk Domestik
2 Kecamatan B
Regional Bruto
(PDRB) 3 ……………………
2.5 Fungsi dan Peran
Kabupaten/Kota 4 …………………….
2.5.1. Fungsi 5
Kabupaten/ Kota
2.5.2. Peran 6 dst
Kabupaten/ Kota
2.3. Menguraikan sarana dan prasarana yang ada, meliputi: pengelolaan air limbah, persampahan, 1. RTRW Kabupaten
2.6 Keuangan Daerah
drainase, listrik, telepon, jalan, obyek wisata. 2. Instansi terkait sesuai
2.6.1. Penerimaan
kebutuhan data ((BPS,
Daerah
Bappeda, dll)
2.6.2. Pengeluaran
Daerah
2.6.3. Pembiayaan 2.4. Menguraikan data Jumlah Penduduk tiap Kecamatan dalam bentuk uraian dan tabulasi 1. RTRW Kabupaten
Daerah 2. Instansi terkait sesuai
kebutuhan data ((BPS,
Bappeda, dll)

Hal - 3
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Tahun : ...............
No Kecamatan Luas Jmlh Jumlah Kepadatan

(km2) Kelurahan/Desa Penduduk Penduduk


(Jiwa) (Jiwa/Km2)

Berdasarkan data PDRB dari masing-masing BPS data laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kota
………… ditampilkan dalam tabulasi dan data untuk lima tahun terakhir.

2.5. Menjelaskan fungsi dan peran kabupaten/kota sesuai dengan RTRW Nasional, Provinsi, dan RTRW Kabupaten
Kabupaten/kota.

2.6. Menjelaskan uraian kondisi keuangan daerah antara lain : 1. Dipenda/BPKD


a) Penerimaan daerah adalah penerimaan yang merupakan hak pemerintah daerah yang
diakui sebagai penambah kekayaan bersih.....(Uraikan komponen penerimaan: PAD, Dana
Perimbangan, Pendapatan lain-lain; kronologis beberapa tahun terakhir, dan permasalahan
secara singkat)
b) Pengeluaran daerah adalah pengeluaran biaya/belanja yang terdiri dari Belanja Operasi, Belanja
Modal, Transfer ke Desa/Kelurahan dan Belanja Tak Terduga.....(Uraikan komponen
pengeluaran, kronologis beberapa tahun terakhir, dan permasalahan secara singkat)
c) Pembiayaan daerah adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik penerimaan
maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran.....(Uraikan komponen pembiayaan : SILPA (Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran), penerimaan pinjaman/obligasi, penerimaan pihak ketiga, dana
cadangan, dll; kronologis beberapa tahun terakhir, dan permasalahan secara singkat)

III. KONDISI SPAM EKSISTING 3.1 Menjelaskan tingkat pelayanan air minum, tingkat konsumsi air (liter/orang/hari), dan 1. PDAM,
KABUPATEN/ KOTA tingkat kebocoran air saat ini. 2. Selain PDAM sumber
3.1 Umum a) Tingkat Kehilangan Air data diambil dari instansi
Menjelaskan tingkat kehilangan air baik yang terjadi di unit produksi maupun unit distribusi. pembina
Hal - 4
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
3.2 Aspek Teknis Kehilangan air secara teknis disebabkan oleh kebocoran pada pipa transmisi dan pipa induk,
3.2.1 SPAM PDAM kebocoran dan luapan pada tangki reservoir, kebocoran pada pipa dinas hingga meter pelanggan.
Kabupaten/ Kota Tingkat kehilangan air dapat dilihat dari hasil pengukuran water meter, jika tidak tersedia maka
3.2.1.1. SPAM tingkat kehilangan air pada unit distribusi dapat dihitung menggunakan persamaan berikut ini :
Ibukota
Kabupaten/ air yang didistribusikan − air yang terjual
𝑘𝑒ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑖𝑟 = x100%
Kota air yang didistribusikan
A. Jaringan Menjelaskan pula tingkat kehilangan air yang disebabkan oleh faktor non teknis, seperti ada
Perpipa tidaknya sambungan liar (konsumsi air tidak resmi,ketidak-akuratan meter pelanggan, dan
an (JP) kesalahan penanganan data.
B. Bukan
Jaringan b) Tingkat Konsumsi Air
Perpipa Menjelaskan tingkat konsumsi air (m3/sambungan/bln) yang dapat diekivalensikan ke dalam
an (BJP) liter/orang/hari (loh) untuk jenis sambungan domestik
3.2.1.2. SPAM IKK - Tingkat konsumsi air untuk jenis sambungan domestik pada Jaringan Perpipaan (JP)
A. Jaringan Adalah volume air yang terjual oleh pengelola SPAM ), dibagi dengan jumlah sambungan domestik
Perpipa (m3/sambungan/bln). Untuk menjadikannya/ekivalensi kedalam l/o/h, maka nilai tersebut dikalikan
an 1000 dibagi jumlah jiwa terlayani per sambungan dibagi jumlah hari dalam 1 bulan.
3.2.1.3. SPAM (sambungan domestik yang terkait dengan sambungan rumah (SR) diasumsikan 1 SR= …. Orang,
Perdesaan sesuaikan data BPS setempat; sambungan domestik yang terkait hidran umum diasumsikan 1 HU=
3.2.2 SPAM Lembaga ±100 Orang atau sesuaikan data eksisting pemanfaatan HU )
Pengelola Non Sebagai referensi, tingkat konsumsi air dapat diperbandingkan dengan standar kebutuhan air
PDAM minum yang berlaku sebagai berikut:
3.2.2.1. SPAM  Domestik perkotaan: 90 - 190 loh (liter per orang per hari) sesuai dengan kategori kota IKK,
Ibukota Kecil, Sedang, Besar, Metropolitan
Kabupaten/  domestik perdesaan: 60 loh
Kota  Non-domestik: Tambahan 15% x kebutuhan domestik sesuai dengan SNI 03-7065-2005 tentang
A. Jaringan Tata Cara Perencanaan Plambing atau disesuaikan kebutuhan spesifik lokasi/daerah.
Perpipa
an (JP) 3.2 Menjelaskan kondisi SPAM Eksisting SPAM PDAM dan Non PDAM Kab/kota yang terdiri dari uraian 1. PDAM,
B. Bukan berikut. 2. Selain PDAM sumber
Jaringan Untuk Jaringan Perpipaan (JP) PDAM dan Non PDAM Ibukota Kabupaten, diuraikan secara detail data diambil dari
Perpipa meliputi: instansi pembina
an (BJP) (1) Unit Air Baku
3.2.2.2. SPAM IKK Menjelaskan sumber air baku (meliputi lokasi air baku, kualitas, kuantitas, dan pengambilan air yang

Hal - 5
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
A. Jaringan diijinkan), cara pengambilan sumber air, jenis/type bangunan intake, tahun pembangunan
Perpipa bangunan pengambilan(intake), kapasitas pengambilan, jenis pengaliran, dan pipa transmisi serta
an pompa transmisi (jenis pompa dan kapasitas pengaliran pompa).
3.2.2.3. SPAM Untuk pipa transmisi diinformasikan panjang , diameter, jenis pipa, tahun pemasangan pipa.
Perdesaan Dilengkapi dengan foto bangunan intake
A. Jaringan
Perpipa (2) Unit Produksi
an (JP) Menjelaskan jenis unit pengolahan, kapasitas terbangunterpasang, kapasitas produksi, kapasitas
B. Bukan terjual/ terpakai, jumlah instalasi, dan type/ jenis bangunan IPA serta tahun pembangunan
Jaringan bangunan produksi (reservoir, instalasi pengolahan air/ (IPA), jenis konstruksi bangunan IPA,
Perpipa status/ kondisi IPA, aksesoris pipa, dan bangunan penunjang lainnya). Jelaskan juga
an (BJP) mekanikal&elektrikal, unit desinfektan, bangunan penunjang, keberadaan water meter, dan fasilitas
lainnya. . Dilengkapi dengan foto bangunan.

(3) Unit Distribusi


Menjelaskan jenis dan kapasitas reservoir, tahun pembuatan, dan sistem pengaliran air. Jika
menggunakan pompa pada unit distribusi, deskripsikan pompa yang digunakan (kapasitas
pengaliran dan jenis pompa.
Jelaskan jenis, panjang , diameter, aksesoris yang digunakan dan tahun pemasangan jaringan pipa
distribusi dan dicantumkan nama kecamatan dan kelurahan yang mendapat pelayanan distribusi.
Dilengkapi dengan peta jaringan distribusi utama (JDU)

(4) Unit Pelayanan


Menguraikan pembahasan mengenai :
- jumlah sambungan rumah, hidran umum dan terminal air
- daerah yang terlayani oleh SPAM JP dan jumlah KK yang terlayani.
- tingkat pelayanan air minum yang diselenggarakan oleh PDAM, UPTD/BLU, KSM/masyarakat,
BUS, Koperasi

Hal - 6
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Untuk BJP Ibukota Kabupaten diuraikan dalam bentuk tabulasi berikut ini:
SISTEM BJP IBUKOTA KABUPATEN
LOKASI PARAMETER
NO. KECAMATAN DESA/KELURAHAN MODUL JUMLAH KK TINGKAT
JENIS JUMLAH TERLAYANI PELAYANAN

Ket :
- Jenis Modul (sesuai dengan Permen PU No.01/2009 tentang SPAM Bukan Jaringan Perpipaan) meliputi :
Modul Hidran Umum, terminal air, mobil tangki air, penampungan air hujan, perlindungan mata air, sumur dalam, sumur pompa tangan,
sumur gali, IPA sederhana, Saringan Rumah Tangga, destilator surya atap kaca dan IPA reverse osmosis
- Tingkat pelayanan adalah perbandingan antara jumlah KK terlayani terhadap jumlah KK desa

Untuk sub bab 3.2.1. dilengkapi dengan peta pelayanan dalam peta wilayah administrasi, diagram
isometric SPAM.

Untuk JP IKK PDAM Non PDAM ditampilkan/diuraikan dalam bentuk tabel berikut ini.
a) Unit Air Baku
Menjelaskan sumber air baku (meliputi lokasi air baku, kualitas, kuantitas, dan pengambilan air yang
diijinkan), cara pengambilan sumber air, jenis/type bangunan intake, tahun pembangunan
bangunan pengambilan(intake), kapasitas pengambilan, jenis pengaliran, dan pipa transmisi serta
pompa transmisi (jenis pompa dan kapasitas pengaliran pompa).
Untuk pipa transmisi diinformasikan panjang , diameter, jenis pipa, tahun pemasangan pipa.
Dilengkapi dengan foto bangunan intake

b) Unit Produksi
Menjelaskan unit pengolahan, kapasitas terpasang, kapasitas produksi, kapasitas terjual/ terpakai,
jumlah instalasi,dan type/ jenis bangunan IPA serta tahun pembangunan bangunan produksi
(reservoir, instalasi pengolahan air/IPA, jenis konstruksi bangunan IPA, status/ kondisi IPA,
aksesoris pipa, dan bangunan penunjang lainnya). Jelaskan juga mekanikal&elektrikal, unit
desinfektan, bangunan penunjang, keberadaan water meter, dan fasilitas lainnya.. Dilengkapi
dengan foto bangunan

c) Unit Distribusi
Menjelaskan jenis dan kapasitas reservoir, tahun pembuatan, dan sistem pengaliran air. Jika
menggunakan pompa pada unit distribusi, deskripsikan pompa yang digunakan (kapasitas
Hal - 7
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
pengaliran dan jenis pompa.
Jelaskan jenis, panjang , diameter, aksesoris yang digunakan dan tahun pemasangan jaringan pipa
distribusi dan dicantumkan nama kecamatan dan kelurahan yang mendapat pelayanan distribusi.
Dilengkapi dengan peta jaringan distribusi utama (JDU)

d) Unit Pelayanan
Menjelaskan mengenai jumlah sambungan rumah, hidran umum dan terminal air. Jelaskan daerah
yang terlayani oleh SPAM JP dan jumlah KK yang terlayani.
Jelaskan tingkat pelayanan air minum yang diselenggarakan oleh PDAM, UPTD/BLU,
KSM/masyarakat, BUS, Koperasi
Dilengkapi dengan tabel pelayanan air minum.

Untuk JP Perdesaan PDAM dan Non PDAM ditampilkan/diuraikan dalam bentuk tabel berikut ini.

3.3 Menjelaskan Aspek Non Teknis Kondisi SPAM Yang terdiri dari : 1. PDAM,
a) Keuangan 2. Selain PDAM sumber
Memaparkan struktur pembiayaan untuk investasi, operasi, biaya produksi, pemeliharaan, data diambil dari instansi
pergantian peralatan, peningkatan pelayanan pengelolaan SPAM dalam kurun waktu 3 tahun pembina
terakhir, hasil audit BPKP 3 tahun terakhir. 3. Peraturan Daerah /Surat
b) Kelembagaan Keputusan terkait
Menyajikan kelembagaan pengelolaan SPAM (Badan Usaha Milik Daerah (BUMD/PDAM), Badan tentang pembentukan
Usaha Swasta (BUS), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Koperasi yang meliputi struktur kelemba-gaan dan tarif
organisasi, lingkup tugas, wewenang, tanggung jawab, kualifikasi sumber daya manusia (SDM) , air minum
pendidikan dan pelatihan yang telah dilakukan serta rencana pengembangan SDM, pola perekrutan 4. PDAM, data yang
karyawan, kedisiplinan karyawan, pola reward & punishment, insentif, dan profesionalisme diambil beruoa Laporan
pengelolaan (Parameter Coporation). Keuangan Pengelola
c) Pengaturan SPAM (Neraca

Hal - 8
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Memaparkan peraturan daerah (perda) yang ada kaitannya dengan ketentuan umum pengelolaan Komparatif, Arus kas dan
SPAM, perda mengenai pembentukan institusi formal SPAM (PDAM, BUS, Koperasi, KSM), Laporan Laba-Rugi)
kebijakan penggajian, dan peraturan daerah dalam pembentukan struktur tariff air minum.

3.4 Menguraikan kendala dan permasalahan kondisi eksisting SPAM baik dari aspek teknis dan non 1. PDAM,
teknis 2. Selain PDAM sumber
a) Menguraikan jenis-jenis permasalahan aspek teknis yang dihadapi oleh PDAM dan lembaga data diambil dari instansi
pengelola Non PDAM di Kabupaten/Kota............., yang meliputi unit air baku, transmisi, produksi, pembina
distribusi, dan pelayanan. 3. Dinas PU
Permasalahan Penyelenggaraan SPAM Non PDAM ditampilkan dalam bentuk tabulasi 4. Bappeda

Permasalahan Aspek Teknis


No Lembaga Pengelola SPAM
Non PDAM Unit Air Unit Unit Unit

Baku Produksi Distribusi Pelayanan


1 BLU/UPTD
2 Kelompok Masyarakat
3 Badan Usaha Swasta
4 ........................................

b) Menguraikan jenis-jenis permasalahan aspek non teknis yakni menyangkut aspek keuangan, aspek
institusional dan manajemen.

IV.STANDAR/ KRITERIA 4.1. Standar Kebutuhan Air


PERENCANAAN  Berisi standar dan kriteria yang akan digunakan dalam pengembangan SPAM
4.1 Standar Kebutuhan Air  Parameter yang perlu diperhatikan :
4.1.1 Kebutuhan  kondisi eksisting
Domestik  Arah pengembangan kota
4.1.2 Kebutuhan non-  Cara menentukan Standar kebutuhan Domestik
domestik  Jika tingkat konsumsi air eksisting lebih rendah dari acuan standar kebutuhan (sebagaimana telah
4.2 Kriteria Perencanaan dijelaskan dalam bab II diatas), maka digunakan standar sesuai dengan ketetapan yang ada.
 Jika tingkat konsumsi air eksisting sama dengan atau lebih tinggi dari acuan standar kebutuhan
Hal - 9
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
4.2.1 Unit air Baku (sebagaimana telah dijelaskan dalam bab II diatas), maka digunakan angka konsumsi air eksisting.
4.2.2 Unit Produksi  Pada wilayah yang belum ada SPAM, digunakan standar kebutuhan air sesuai dengan ketetapan
4.2.3 Unit Distribusi yang ada
4.2.4 Unit Pelayanan  Cara menentukan Standar kebutuhan non-domestik
4.3 Periode Perencanaan  Standarkebutuhan non-domestik ditetapkan sebesar 15% dari kebutuhan domestik sesuai
4.4 Kriteria Daerah Layanan dengan SNI 03-7065-2005 tentang Tata Cara Perencanaan Plambing atau disesuaikan kebutuhan
spesifik lokasi/daerah.

4.2. Kriteria Perencanaan


4.1.1 Pilih sumber air baku yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Parameter untuk kualitas bisa mengacu pada Permenkes No 492 tahun 2010), sedangkan untuk
parameter kuantitas adalah debit yang memenuhi kebutuhan proyeksi 15-20 tahun yaitu
dengan cara mengkaji neraca air dari sumber air yang akan diambil. (Mata air, Danau, Embung,
Bendung, waduk dan Sungai).
Khusus pengambilan sumber dari badan sungai maka neraca air bisa diambil dari bendung
terdekat (data bisa diambil dari BBWS).
hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber air baku :
1) Warna
2) Kekeruhan
3) Salinitas
4) pH

Untuk sumber air baku yang belum ada pengkajian neraca airnya bisa dilakukan Survei dan
Pengkajian Sumber Daya Air Baku oleh tenaga ahli yang bersertifikat dengan pemimpin tim
(team leader) yang berpengalaman dalam bidang air minum minimal 5 tahun.
Dikaji kemungkinan pengaliran air baku secara gravitasi dengan mengacu pada Peta Rupa
Bumi dari BAKOSURTANAL atau Peta Citra Satelit yang mempunyai fasilitas identifikasi elevasi.
Titik pengambilan (intake) yang sudah disepakati lokasi dan debit air bakunya, segera diusulkan
kepada Pemerintah Daerah untuk diproses SIPA nya.

4.1.2 Transmisi air baku dan transmisi air olahan menggunakan saluran tertutup dengan pipa, kecuali
untuk transmisi air baku dimungkinkan menggunakan saluran terbuka yang terlindungi).
Buatkan rencana jalur pipa transmisi, plotkan pada Peta Rupa Bumi atau Peta Citra Satelit,
perkirakan panjang dan elevasinya, kemudian perkirakan diameter pipa transmisinya.
Contoh untuk memperkirakan diameter pipa transmisi :

Hal - 10
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Tentukan titik awal(intake) dan akhirnya(titik awal IPA atau Reservoir Distribusi) dari peta
BAKOSURTANAL atau Citra Satelit, perkirakan diameter pipa dengan menggunakan rumus
Hazen-William atau Darcy-Weisbach.
Rumus Hazen-William :
Q = 0,27853 C.D2.63S0,54
S =[Q/(0,27853.C.D2.63)]1.85
Hf = S x L
D = [Q/(0,27853.C.S0,54)]0.38
C = Koefisien kekasaran dalam pipa
v = Q/A (m/dt)
A = 0.25xπxD2
D = Diameter pipa (m)
Q = Debit pengaliran (m3/dt)
S = Slope/kemiringan hidrolis
Hf= Kehilangan Tekanan kerena friksi dalam pipa (m).
L = Jarak/Panjang pipa (m)
v = Kecepatan pengaliran (m/dt)
A = Luas permukaan pipa (m2)
π = 3.14

Ambil dari proyeksi kebutuhan penduduk debit hari maksimum (1,2 x Debit rerata), misalkan :
Debit (Q) = 200 l/dt = 0.2 m3/dt
Koefisien (C) =120 (PVC)
Jarak (L) = 3000 m
Dari Peta dapat diidentifikasi :
Elevasi titik awal = +200 dpl
Elevasi titik akhir= +174 dpl
Beda tinggi (ΔH) = 200-174 = 26 m
Tentukan sisa tekanan yang diinginkan misalnya :Sisa Tekan = 10 m
Sehingga Hf = 26 -10 = 16 m
Lihat gambar berikut :

Hal - 11
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM

Buat di dalam spread sheet tabel sebagai berikut :


KEHILANGAN DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE DIAMETER KECEPATAN
TEKANAN HAZEN- PENGALIRAN
WILLIAM
Hf Q C L S D V
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 7)
Turunkan formula
Hazen-William Masukan rumus
untuk persamaan Kecepatan
diameter(D)

KEHILANGAN DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE DIAMETER KECEPATAN


TEKANAN HAZEN- PENGALIRAN
WILLIAM
Hf Q C L S D V
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 7)
16 0.2 120 3000 0.005333333 0.418257657 1.456372731

Diameter pipa (D) = 0.418 m= 418 mm, pembulatan tergantung pertimbangan terhadap
kebutuhan.( dibulatkan ke 400 mm untuk memperkecil investasi, ke diameter 450 mm untuk
keamanan sisa tekan)--- misalnya di ambil D = 450 mm atau 0.45 m--- masukan ke dalam
Hal - 12
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
tabel berikut ini :
DIAMETER DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE KEHILANGAN KECEPATAN
HAZEN- TEKANAN PENGALIRAN
WILLIAM
D Q C L S Hf V
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 6)
Masukan formula
Hazen-William
Masukan rumus
turunkan ke (6)=(4)x(5)
Kecepatan
dalam rumus
slope (S)

Akan dihasilkan nilai-nilai sebagai berikut :


DIAMETER DEBIT KOEFISIEN JARAK SLOPE KEHILANGAN KECEPATAN
HAZEN- TEKANAN PENGALIRAN
WILLIAM
D Q C L S Hf v
(m) (m3/dt) (m) (m) (m/dt)
( 1) ( 2) ( 3) ( 4) ( 5) ( 6) ( 6)
0.45 0.2 120 3000 0.003734856 11.20456675 1.258158371
Dikontrol terhadap kecepatan pengaliran (v) = 0.35 – 1 m/dt untuk pipa transmisi jenis pipa
PVC dan diameter (D) = 0.45 m atau 450 mm bisa dipakai.

4.1.3 Sistem pengolahan air:


(1) Pengolahan Lengkap yaitu pengolahan yang diperlukan untuk air baku yang mempunyai turbidity
(kekeruhan) antara >5 sampai 50 NTU (net turbidity unit) misal Instalasi Pengolahan Air lengkap
dengan pembubuhan kimia penurun kekeruhan contoh: Alum,PAC dll, pembubuhan bahan kimia
pengontrol Ph: Soda Ash dll, pembubuhan bahan kimia untuk suci hama (desinfektan) ;
(2) Pengolahan Parsial yaitu pengolahan untuk air baku dengan kekeruhan < 5 NTU misal Saringan
Pasir Lambat tanpa pembubuhan kimia kecuali desinfektan.
(3) Pengolahan Khusus (Air gambut/ Berwarna). Karakteristik air gambut/ berwarna antara lain
ukuran partikel yang sangat halus yaitu sekitar 0,01 µm dan memiliki pH sekitar 4 – 5. Oleh
karena itu dalam pengolahan air gambut/berwarna harus memperhatikan beberapa persyaratan
Hal - 13
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
berikut :
 proses pengadukan di bak flokulator menggunakan Gv dan Td lama
 aliran di bak flokulator harus berpurat/ steering
 pembubuhan koagulan harus dibarengi dengan pembubuhan weighing agent/ bahan
pengeruh
 unit sedimentasi menggunakan beban permukaan rendah

4.1.4 Pola sistem distribusi:


(1) Pola Cabang,
(2) Pola loop, terkait dengan penyusunan RI SPAM, SPAM perpipaan jaringan distribusi tidak
perlu terlalu rinci cukup mengasumsi biayanya saja, yaitu dengan mengalikan jumlah SR yang
akan di pasang dengan perkiraan harga pemasangan SR lengkap + 100 m pipa pelayanan atau
2,5 jt – 3 jt IDR tergantung harga satuan wilayah. Hal ini di perlukan untuk memperkirakan
biaya investasi untuk distribusi.
Dalam mendesain sistem distribusi harus diperhatikan tekanan air minimum/ maksimum dalam
perpipaan dan kecepatan air minimum/ maksimum didalam perpipaan.

4.1.5 Unit Pelayanan :


Nilai standar pelayanan masyarakat (SPM) cakupan akses air minum yang aman melalui SPAM
dengan jaringan perpipaan terlindungan adalah peningkatan jumlah unit pelayanan baik melalui
Sambungan Rumah, Hidran Umum, maupun terminal air yang dinyatakan dalam persentase
peningkatan jumlah masyarakat yang mendapatkan pelayanan SPAM dengan jaringan perpipaan
bukan jaringan perpipaan terlindungu pada akhir tahun pencapaian SPM terhadap jumlah total
masyarakat di seluruh kabupaten.
berikut ini adalah rumus perhitungan untuk mengetahui persentase penigkatan jumlah masyarakat
yang mendapatkan akses terhadap air minum yang aman melalui SPAM JP dan BJP terhadap total
masyarakat di seluruh kabupaten/kota.

4.3. Berisi uraian hal-hal berikut :


a) Prioritas sasaran daerah pelayanan
b) Tujuan Pelayanan Air Minum
 Tersedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi air minum
Hal - 14
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
 Tersedianya air setiap waktu atau kesinambungan
 Tersedianya air dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat atau pemakai
 Tersedianya pedoman operasi atau pemeliharaan dan operasi
c) Matriks Kriteria Utama Penyusunan RI SPAM Berbagai Klasifikasi

Sumber : Permen PU 18 Tahun 2007

4.4. Menguraikan strategi pemenuhan air minum sesuai skala prioritas untuk mendapatkan SPAM
yang paling optimal :

Hal - 15
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
1. Pemanfaatan Iddle Capacity
2. Penurunan NRW
3. Pembangunan SPAM Baru
Daerah pelayanan disesuaikan dengan arah pengembangan yang ada dalam RTRW serta memperhatikan
daerah potensial, daerah yang tinggi kepadatan penduduknya, daerah strategis (wisata, industri,
perkantoran), daerah dengan penduduk berpenghasilan rendah (MBR), daerah rawan air, serta
kebijakan pemerintah daerah dalam penyediaan air minum.
Upayakan daerah dengan BJP tak terlindungi dijadikan BJP terlindungi atau diubah menjadi JP.
V. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR 5.1. Uraian mengacu pada data RTRW, disertai peta Pemanfaatan Ruang. 1. RTRW
5.1 Rencaana Pemanfaatan 5.2. Menjelaskan rencana daerah/wilayah pengembangan pelayanan serta tingkat pelayanannya sampai 1. RTRW
Ruang 15-20 tahun kedepan kemudian Plotkan pada Peta RTRW disertai urgensinya
5.2 Rencana Daerah 5.3. Perhitungan proyeksi jumlah penduduk didasarkan pada data proyeksi jumlah penduduk dalam 1. RTRW
Pelayanan dokumen RTRW Kabupaten. 2. Hasil Perhitungan/
5.3 Proyeksi Jumlah Untuk RTRW yang kurun waktu pembuatannya lebih dari 5 tahun dari tahun penyusunan RI SPAM, Analisa
Penduduk maka proyeksi penduduk harus dihitung sesuai dengan metoda perhitungan proyeksi penduduk
5.4 Proyeksi Kebutuhan Air yang sesuai dengan trend pertumbuhan penduduk pada data-data penduduk tahun sebelumnya.
Minum Metode perhitungan proyeksi penduduk dimasukan ke dalam tabel seperti contoh tabel sbb :
Desa -Kecamatan
Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Tahun Proyeksi (Pn)
No Kelurahan -Ibu Kota
Kabupaten. Tahun .......(P0) 2011 --> s.d 2015 --> s.d 2020 --> s.d 2030
Ibu kota Kabupaten
1 Kel. ... Kota ....
2
3
dst.
Jumlah
Ibu kota Kecamatan
(IKK)
1 Desa .... Kec. .....
2
3
Jumlah
Perdesaan
1 Desa .... Kec. .....
2
3
Jumlah
Jumlah Total

5.4. Perhitungan proyeksi kebutuhan air minum menggunakan parameter: (1) tingkat pelayanan, (2) 1. PDAM
tingkat kebutuhan air, (3) penurunan kehilangan air dengan perhitungan dan analisis sebagai mana 2. Hasil Perhitungan/
pada pada butir IV tentang KAIDAH TEKNIS PENYUSUNAN RISPAM dan proyeksi jumlah penduduk Analisa
pertahun (Pn) yang telah dilakukan, dibuat tabel sebagai berikut:

Hal - 16
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Tahun
No Keterangan Satuan
2010 2015 2020 2030
----> s.d ----> s.d ----> s.d
A Kependudukan
1 Jumlah Penduduk jiwa
2 Tingkat Pelayanan % 0.00% 60.00% 80.00% 100.00%
3 Penduduk Terlayani jiwa - - - -
4 Jumlah Penduduk Per SR jiwa 4 4 4 4
B Kebutuhan Domestik
1 Jumlah SR unit
2 Pemakaian per orang lt/hari KJPD KJPD KJPD KJPD
3 Kebutuhan Air SR lt/det
4 Kebutuhan Domestik lt/det - - - -
C Kebutuhan Non Domestik
15% Dari kebutuhan Domestik lt/det - - - -
Total Kebutuhan Non Domestik lt/det - - - -
D Kebutuhan Air Total lt/det - - - -
E Kehilangan Air
% Kehilangan Air % 20% 20% 20% 20%
Jumlah Kehilangan Air lt/det - - - -
F Kebutuhan Air Rata-rata (D+E) lt/det - - - -
G Kebutuhan Hari Maksimum
- Faktor Koefisien 1.2 1.2 1.2 1.2
- Kebutuhan Air lt/det 0.00 0.00 0.00 0.00
H Kebutuhan Jam Puncak
- Faktor Koefisien 1.75 1.75 1.75 1.75
- Kebutuhan Air lt/det 0.00 0.00 0.00 0.00
Keterangan: KJPD = Konsumsi Jaringan Perpipaan Domestik
VI. POTENSI AIR BAKU 6.1. Menyebutkan dan Menjelaskan semua air permukaan yang ada: sungai, danau, waduk, embung, 1. Dinas Sumber Daya Air
6.1 Potensi Air Permukaan muara. Kemudian di catat debit rerata musim hujan , kemarau dan debit minimumnya. Kualitas air 2. DGTL
6.1.1. Sungai …….. musim hujan dan kemarau. Berisi uraian hal-hal berikut : 3. Dinas Pertambangan
6.1.2. Sungai/ Danau/  Deskripsi sungainya 4. PDAM
Embung …..  Potensi pengembangan sungai untuk ke depan
(sebutkan sumber  Data Teknis sungai, termasuk data peruntukan debit sungai dalam bentuk tabulasi
air permukaan
lainnya)
6.2 Potensi Air Tanah
6.3 Sumber Lain

Hal - 17
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Tahun
Peruntukkan
2010 20...... 20..........

Air Baku (m3/det)


Irigasi(m3/det)
PDAM(m3/det)
Industri(m3/det)

 Debit Andalan

6.2. Menjelaskan kondisi potensi air tanah, dari Peta Geologi Air Tanah dan laporan sumur uji yang
dilakukan Direktorat Geologi Tata Lingkungan (DGTL), sumur air tanah dalam eksisting (sbg
referensi), data sumur air tanah dalam dari Dinas Pertambangan Kabupaten.
 Diuraikan potensi air tanah di Kabupaten/Kota..... dan dilengkapi dengan Peta Potensi Air
Tanah dan Daftar Cekungan Air Tanah di Kabupaten/Kota.....dalam bentuk Tabulasi
No Nama Cekungan Air Nama Peringkat Jenis Air
Tanah Wilayah Penyelidikan Tanah

 Diuraikan data grafik kondisi Air Tanah di Kabupaten/Kota..... dan Grafik Pemanfaatan Air
Tanah dari BSDA setempat dilengkapi peta dan tingkat kerusakan air tanah di Kabupaten/Kota.....

6.3. Menguraikan potensi sumber air baku lain yang ada di Kabupaten/Kota yang bersangkutan,
termasuk kemungkinan Sumber yang berasal dari Kabupaten/Kota/Kota lain (melalui
kerjasama antar daerah)

Hal - 18
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
VII. RENCANA INDUK DAN 7.1. Menguraikan rencana pola pemanfaatan ruang untuk kawasan lindung dan kawasan budidaya di 1. RTRW
PRA DESAIN Kabupaten/Kota..... sesuai dengan RTRW yang ada dilengkapi dengan peta Pemanfaatan Ruang dan 2. Analisis penyusun
PENGEMBANGAN SPAM Peta Pola Pemanfaatan Ruang. Pembahasan ini meliputi :
7.1 Rencana Pola a) Kebijakan Strategi pengembangan struktur tata ruang Kabupaten/Kota......................... adalah :
Pemanfaatan Ruang - 1. ..........................(sebutkan poin ke-1 Kebijakan Strategi Pengembangan Tata
Wilayah Studi Ruang)
7.1.1. Kebijakan Tata - 2. ..........................(sebutkan poin ke-2 Kebijakan Strategi Pengembangan Tata
Ruang Ruang)
7.1.2. Struktur Tata - 3. .......................... (sebutkan poin-poin selanjutnya yang menjadi Kebijakan Strategi
Ruang Pengembangan Tata Ruang)
7.1.3. Pola Lengkapi Dengan Peta Rencana Pembagian Wilayah Pengembangan
Pemanfaatan Lengkapi Dengan Peta Rencana Struktur Tata Ruang
ruang Wilayah Lengkapi dengan Tabel Arahan Fungsi Kawasan
7.1.4.
7.2 Pengembangan Wilayah/ b) Struktur pengembangan tata ruang Kabupaten/Kota......................... adalah :
Daerah Pelayanan - 1. ..........................(sebutkan poin ke-1 Struktur Pengembangan Tata Ruang)
(Zonasi) - 2. ..........................(sebutkan poin ke-2 Struktur Pengembangan Tata Ruang)
7.3 Tingkat Pelayanan - 3. .......................... (sebutkan poin-poin selanjutnya yang menjadi Struktur
7.4 Rencana Pentahapan Pengembangan Tata Ruang)
Pengembangan (5
tahunan) c) Pola pemanfaatan tata ruang Kabupaten/Kota......................... adalah :
7.4.1. Sistem Zona - 1. ..........................(sebutkan poin ke-1 Pola Pemanfaatan Tata Ruang)
Pelayanan A ….. - 2. ..........................(sebutkan poin ke-2 Pola Pemanfaatan Tata Ruang)
7.4.2. Sistem Zona - 3. .......................... (sebutkan poin-poin selanjutnya yang menjadi Pola Pemanfaatan Tata
Pelayanan B ….. Ruang)
7.4.3. Sistem Zona Lengkapi Dengan Peta Rencana Pola Pemanfaatan Ruang
Pelayanan C …..
7.5 Kebutuhan Air 7.2. Pembuatan blok pelayanan (zonasi) yang disesuaikan dengan RTRW, kondisi topografi, sebaran
7.5.1. Klasifikasi penduduk, dan peruntukan daerah sebagaimana disebutkan dalam sub bab 3.4, rencana blok
Pelanggan pelayanan ini dituangkan dalam peta administrasi.
7.5.2. Kebutuhan Air 7.3. Diuraikan dasar proyeksi tingkat pelayanan, biasanya diproyeksikan berdasarkan tingkat
7.5.3. Kebutuhan Air pelayanan eksisting. Tingkat pelayanan ini disesuaikan juga isu-isu yang menjadi target baik
Non Domestik nasional maupun daerah.
7.5.4. Kehilangan Air 7.4. Rencana pengembangan dibagi sesuai pentahapan 5 tahunan SPAM Perkotaan dan Perdesaan (unit
air baku, unit produksi, distribusi dan pelayanan) kemudian dituangkan pada Peta administrasi.

Hal - 19
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
7.5.5. Rekapitulasi Diuraikan untuk masing-masing Zona-Zona Pelayanan yang direncanakan akan dikembangkan.
Kebutuhan Air Diuraikan program pengembangan SPAM dalam beberapa fase dan tahap pengembangan
7.6 Alternatif Rencana a) Tahap I Program Mendesak
Pengembangan - Fase I
7.6.1. Sistem Zona - Fase II
Pelayanan A …. b) Tahap II Program Jangka Menengah
7.6.2. Sistem Zona - Fase I
Pelayanan B …. - Fase II
7.7 Penurunan Tingkat c) Tahap III Program Jangka Panjang
Kebocoran - Fase I
7.7.1. Penurunan - Fase II
Kebocoran Teknis
7.7.2. Penurunan Rencana pengembangan pada BJP eksisting diarahkan sebagai berikut: (i) BJP tidak terlindungi
Kebocoran Non dikembangkan menjadi BJP terlindungi, dan (ii) BJP terlindungi diarahkan menjadi JP
Teknis
7.8 Potensi Air Baku 7.5. Membahas hasil perhitungan proyeksi kebutuhan air sesuai perhitungan di bab 5 dan menuangkan
7.8.1. Perhitungan kebutuhan air minum sesuai dengan periode tahun perencanaan dan wilayah pelayanan.
Water Balance Kebutuhan air ini diuraikan juga berdasarkan klasifikasi berikut ini :
7.8.2. Rekomendasi a) Klasifikasi Pelanggan
Sumber Air Yang Diuraikan klasifikasi penggunaan air yang ada (Domestik, Non Domestik, Pengairan dan Industri)
Digunakan b) Kebutuhan Air Domestik
7.9 Keterpaduan Dengan Dijelaskan kebutuhan Air Domestik untuk tiap sistem yang akan dikembangkan sampai
Prasarana dan Sarana akhir periode perencanaan dibagi dalam 5 tahunan
Sanitasi c) Kebutuhan Air Non Domestik
7.9.1. Potensi Dijelaskan kebutuhan Air Non Domestik untuk tiap sistem yang akan dikembangkan sampai
Pencemar Air akhir periode perencanaan dibagi dalam 5 tahunan
Baku d) Kehilangan Air
7.9.2. Rekomendasi Dihitung tingkat Kehilangan Air secara fisik dan Kehilangan Air Secara Komersial dan dilengkapi
Pengamanan dengan Diagram Kehilangan Air Dalam SPAM
Sumber Air Baku e) Rekapitulasi
7.10 Perkiraan Kebutuhan Diuraikan Proyeksi Kebutuhan Air untuk tiap sistem zona pelayanan yang akan dikembangkan
Biaya sampai dengan akhir periode perencanaan dan proyeksi Kebutuhan Air untuk tiap zona
pelayanan setiap tahapan 5 tahunan dalam bentuk tabulasi.

7.6. Menguraikan setiap alternatif rencana Pengembangan SPAM untuk setiap sistem yang akan

Hal - 20
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
dikembangkan dan alternatif terpilih yang direkomendasikan berdasarkan Pembagian
Tahap Pengembangan Yang direncanakan yang meliputi : (dibahas untuk semua rencana daerah
pelayanan)
• Sumber Air Baku untuk Sistem Zona Pelayanan
• Rencana Sistem Zona Pelayanan Tahap I ,Tahap II dan Tahap III
a) Tahap I
b) Tahap II
c) Tahap III
Buatlah peta rencana pengembangan SPAM secara keseluruhan, dalam peta administrasi.

7.7. Menguraikan hal-hal yang direkomendasikan/program-program penurunan kebocoran air secara


teknis dan non teknis yang meliputi :
- Penurunan secara teknis (pembangunan fisik)  pemanfaatan idle capacity
Rekomendasi program kehilangan air secara teknis yang disebabkan oleh kebocoran pada pipa
transmisi dan pipa induk, kebocoran dan luapan pada tangki reservoir, kebocoran pada pipa
dinas hingga meter pelanggan. Sebagai contoh adalah pengadaan pengukuran water meter,
- Penurunan secara non fisik (administrasi)  program penurunan air tak berekening
Sebagai contoh program untuk penurunan sambungan liar (konsumsi air tidak resmi,ketidak-
akuratan meter pelanggan, dan kesalahan penanganan data).
7.8. Menjelaskan hasil analisa sumber air baku berdasarkan :
a) Perhitungan Water Balance
Dijelaskan analisa kondisi air tanah pada masa lalu dan kondisi sekarang Digambarkan Neraca
Air DAS yang ada di Kabupaten/Kota (1) dan Kabupaten/Kota (2) dan Peta Aliran DASnya.
Apabila data tersebut tidak tersedia, maka Neraca air dapat dihitung dengan pendekatan
perhitungan dengan menggunakan data curah hujan 5 tahun terakhir
b) Rekomendasi Sumber Air Yang Digunakan
Diuraikan berdasarkan pertimbangan berbagai aspek rekomendasi sumber air yang potensial
untuk digunakan dalam Penyelenggaraan SPAM di Kabupaten/Kota (1) dan Kabupaten/Kota
(2).
Mengulas tentang potensi air/sungai yang akan dimanfaatkan sebagai sumber air baku, dimana
potensi air tersebut dapat dihitung dari data debit andal sungai dikurangi debit yang sudah
dimanfaatkan

7.9. Menguraikan keterpaduan Penyelenggaraan SPAM yang direncanakan dengan Penyelenggaraan


Prasarana dan Sarana Sanitasi, yang meliputi :

Hal - 21
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
a) hal-hal yang potensial mencemari air baku yang direncanakan akan digunakan dalam
Penyelenggaraan SPAM di Kabupaten/Kota (1) dan Kabupaten/Kota (2). Dari Proyeksi Kebutuhan
Air periode 15 - 20 tahun kedepan dilakukan juga kajian manfat, kajian ekonomis, dan aman bagi
lingkungan (yang meliputi: identifikasi potensi pencemar air baku, identifikasi area perlindungan
air baku, dan proses pengolahan buangan dari IPA)
b) upaya-upaya untuk melindungi dan mengamankan air baku yang direncanakan akan
digunakan dalam Penyelenggaraan SPAM di Kabupaten/Kota (1) dan Kabupaten/Kota (2)

7.10. Menguraikan kebutuhan investasi untuk masing-masing sistem yang akan dikembangkan pada
setiap tahap dan fase yang direncanakan. Ditampilkan dalam Tabulasi untuk setiap Sistem dan
Total Investasi.

Tabel Total Kebutuhan Investasi


No Uraian Satuan Volume Harga Jumlah

Satuan
1 Unit Air Baku
2 Unit Produksi
3 Unit Distribusi
4 Unit Pelayanan

Tabel Kebutuhan Investasi Tahap Mendesak (1-2 tahun)


No Uraian Satuan Volume Harga Jumlah

Satuan
1 Unit Air Baku
2 Unit Produksi
3 Unit Distribusi
4 Unit Pelayanan

Hal - 22
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Tabel Total Kebutuhan Investasi Tahap Jangka Menengah (5tahun)
No Uraian Satuan Volume Harga Jumlah

Satuan
1 Unit Air Baku
2 Unit Produksi
3 Unit Distribusi
4 Unit Pelayanan

Tabel Total Kebutuhan Investasi Tahap Jangka Panjang ( 10 –15/20 tahun)


No Uraian Satuan Volume Harga Jumlah

Satuan
1 Unit Air Baku
2 Unit Produksi
3 Unit Distribusi
4 Unit Pelayanan

VIII. ANALISIS KEUANGAN Analisis penyusun


8.1 Kebutuhan Investasi dan 8.1 Kebutuhan Investasi dan Sumber Pendanaan
Sumber Pendanaan. 8.1.1. Kebutuhan Investasi
8.1.1. Kebutuhan Besaran biaya/ investasi yang dibutuhkan dituangkan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Investasi pengembangan SPAM sesuai dengan rencana pengembangan teknis pada Bab 7.
8.1.2. Sumber Dari RAB tersebut diatas dengan pembagian pendanaan untuk unit air baku, unit produksi, unit distribusi
Pendanaan dan unit pelayanan.
8.1.3. Pentahapan Format Rencana Anggaran Biaya (RAB) pengembangan SPAM adalah:

Hal - 23
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
Sumber RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGEMBANGAN SPAM KOTA/KABUPATEN ......
(Rp.000.000)
Pendanaan HARGA TAHUN ANGGARAN (Rp.000.000) SUMBER
NO URAIAN SATUAN VOLUME JUMLAH
8.1.2. Sumber Pendanaan SATUAN 2011 2012 2013 2014 2015 Dst DANA

8.2 Dasar Penentuan Asumsi I Unit Air Baku


- Rp. Rp.
Keuangan. - Rp. Rp.
Jumlah Kebutuhan Biaya Unit Air Baku
8.3 Hasil Analisis Kelayakan
II Unit Produksi
8.3.1. Tahap I - Rp. Rp.
- Rp. Rp.
8.3.2. Tahap II Jumlah Kebutuhan Biaya Unit Produksi
8.3.3. Tahap ….(sesuai III Unit Distribusi
jumlah tahapan - Rp. Rp.
- Rp. Rp.
yang Jumlah Kebutuhan Biaya Unit Distribusi

direncanakan) IV Unit Pelanggan


- Rp. Rp.
8.3.4. Affordability - Rp. Rp.
8.3.5. Sensitivity Jumlah Kebutuhan Biaya Unit Pelanggan

Analisys JUMLAH Rp. Rp.


PPN 10% Rp. Rp.
TOTAL Rp. Rp.
PERIJINAN 2,5% Rp. Rp.
ENGINEERING SERVICE 4% Rp. Rp.

JUMLAH TOTAL Rp. Rp.

8.1.2 Sumber Pendanaan


Pola Investasi disesuaikan dan dilakukan dengan rencana pentahapannya termasuk sumber pendanaan
dapat bersumber dari dana APBD Kabupaten, PDAM, Swasta, Perbankan, APBD Provinsi, dan APBN.
Pola investasi dapat dibagi ke dalam pola investasi:
- jangka pendek/mendesak (1-2 tahun awal perencanaan),
- jangka menengah s/d 5 tahun perencanaan) dan
- jangka panjang (s/d 15 atau 20 tahun perencanaan).
Sumber pendanaan pengembangan SPAM dapat dikelompokkan ke dalam:
- Pengembangan SPAM di unit air baku sumber pendanaannya dari APBN SDA
- Pengembangan SPAM di unit Produksi sumber pendanaannya dari APBN CK
- Pengembangan SPAM di unit Distribusi sumber pendanaannya dari APBD I, APBD II dan atau
Swadaya
- Pengembangan infrastruktur SPAM dapat bersumber dari swasta dengan pola kerjasama
pemerintah swasta (KPS) sesuai ketentuan dalam Perpres 67/2005

Hal - 24
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM

Pentahapan sumber pendanaan diperlukan baik pemerintah maupun untuk keperluan perhitungan
analisis harga. Penentuan harga sangat bergantung pada besaran kebutuhan investasi dalam satu
periode/pentahapan RISPAM (5 tahunan). Pentahapan Rencana Induk Pengembangan SPAM dapat
dijelaskan pada tabel berikut:

TAHAP BIAYA
Tahap I (Mendesak) Rp. .............................

Tahap II (Jangka Rp. .............................


Menengah)
Tahap III (Jangka Rp..............................
Panjang)

Total Rp..............................
Sumber : .......(sebutkan sumberny)
Hal - 25
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
8.2. Dasar Penentuan Asumsi
Asumsi-asumsi yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan perhitungan proyeksi keuangan
seperti: tingkat inflasi, jangka waktu proyeksi, tingkat suku bunga deposito , tingkat inflasi, kebijakan
kenaikan tarif (yang diharapkan), masa tenggang pembayaran bunga dan cicilan, loan disbursement, dan
kebijakan lainnya.
8.3. Analisis kelayakan keuangan dinilai dengan melihat kelayakan keuangan/finansial untuk investasi
pengembangan RI SPAM jangka pendek/mendesak, yaitu dengan menghitung PayBack Periode (PB),
Internal Rate Of Return (IRR), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR) sensitivity analysis,.
Investasi disebut layak untuk diimplementasikan apabila : PB < nilai ekonomis; NPV bernilai positif; IRR >
diskon faktor/Bank Indonesia Rate dan BCR > 1. Berikut ini adalah uraian analisis kelayakan keuangan :
a) Tahap I (Mendesak)
Analisis kelayakan dilakukan dengan menghitung nilai indikator IRR (internal rate of return),
NPV (net present value), payback period, dan DCR (debt coverage ratio).
b) Tahap II (Jangka Menengah)
Analisis kelayakan dilakukan dengan menghitung nilai indikator IRR (internal rate of return),
NPV (net present value), payback period, dan DCR (debt coverage ratio).
c) Tahap III (Jangka Panjang)
Analisis kelayakan dilakukan dengan menghitung nilai indikator IRR (internal rate of return),
NPV (net present value), payback period, dan DCR (debt coverage ratio).
d) Affordability
Tingkat affordability adalah tingkat kemampuan masyarakat dalam pembayaran pembebanan
langsung atas jasa yang diterima dari komponen air minum. Hal ini dikatakan layak apabila
pembebanan maksimum yang terjadi pada komponen air minum masih tetap dapat ditanggung
oleh pengguna jasa (rumah tangga), dengan parameter besarnya tagihan bulanan masih di bawah
4% dari pendapatan rumah tangga.
e) Sensitivity Analisys
Analisis sensitivitas dilakukan untuk memperhitungkan pengaruh resiko yang mungkin
terjadi terhadap kondisi penerimaan dan biaya. Resiko dihitung terhadap faktor-faktor sebagai
berikut:
• Penurunan pendapatan sebesar ...........% (sebutkan perkiraan besarannya)
• Kenaikan biaya investasi ...........% (sebutkan perkiraan besarannya)
• Kenaikan biaya investasi ...........% dan penurunan pendapatan sebesar ...........%
(sebutkan perkiraan besarannya)
Hasil analisis akan memberikan gambaran apakah masih layak atau tidak dengan melihat
perubahan IRR dan NPV yang dihasilkan.

Hal - 26
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
IX. PENGEMBANGAN 9.1. PP 122/2015, menyebutkan bentuk alternatif kelembagaan pengelolaan SPAM: BUMD (Badan Usaha Analisis penyusun
KELEMBAGAAN Milik Daerah /PDAM), BUMN (Badan Usaha Milik Negara), BUS (Badan Usaha Milik Swasta),
PEAYANAN AIR MINUM Koperasi, BLU (Badan Layanan Umum), KSM (kelompok Swadaya Masyarakat).
9.1. Organisasi Surat Edaran Dirjen Cipta Karya No. 01/SE/DJCK/2008, bagi SPAM IKK yang dibangun di kabupaten
9.1.1. Bentuk Badan yang mempunyai PDAM sehat, maka pengelolaannya diarahkan ke PDAM. Namun bagi SPAM IKK
Pengelola yang dibangun di kabupaten dengan PDAM kurang sehat/sakit dan daerah kabupaten pemekaran
9.2. Sumber Daya Manusia yang belum terbentuk PDAM maka diperlukan alternatif lembaga penyelenggara.
9.2.1. Jumlah Alternatif pemilihan lembaga penyelenggaraan SPAM , mengacu pada jenis barang layanan, dan
9.2.2. Kualifikasi kondisi sebagai berikut:
9.3. Pelatihan
Jenis Barang Layanan Kondisi Penyelenggara
9.4. Perjanjian Kerjasama Public goods Apabila pengelolaan SPAM IKK belum optimal Unit Pelaksana Teknis Dinas
9.4.1. Tujuan dan atau kondisi sosial ekonomi masyarakat (UPTD)
9.4.2. Organisasi tidak mampu membiayai operasional sistem .
Quasi Public Goods Apabila sistem sudah dimanfaatkan namun Badan Layanan Umum
Mitra Yang sebagian biaya operasional masih harus Daerah (BLUD)
Terlibat ditunjang pemerintah dan sudah memenuhi
9.4.3. Mekanisme persyaratan Teknis, Substantif dan
Administratif
Kesepakatan Private Goods, Apabila sistem sudah/akan dimanfaatkan dan PDAM
kondisi sosial masyarakat secara rata-rata
mampu untuk membiayai operasional
Buletin Cipta Karya-04/Tahun VII/2010

Untuk penyelenggara berbentuk koperasi atau badan usaha swasta, berdasarkan PP 122/2015
dapat berperan serta dalam penyelenggaraan pengembangan SPAM pada daerah, wilayah atau
kawasan yang belum terjangkau pelayanan UPTD, BLUD, dan BUMD/BUMN.
Perbandingan PDAM, UPTD dan BLUD
No. PDAM UPTD BLUD
1 Aset dipisahkan Aset Tidak Dipisahkan Aset Tidak Dipisahkan
2 Orientasi keuntungan Tanpa mengutamakan mencari Tanpa mengutamakan mencari
keuntungan (pendapatan = belanja) keuntungan (pendapatan = belanja)
3 Tidak dapat melakukan Tidak dapat melakukan diversifikasi Dapat melakukan diversifikasi
diversifikasi
4 Dikelola oleh perusahaan daerah Dikelola unit kerja instansi Dikelola unit kerja instansi
pemerintah pemerintah
5 Pendapatan disetor ke rekening Pendapatan disetor ke kas umum Pendapatan disetor ke rekening kas
kas PDAM daerah BLUD
6 Penerimaan dapat digunakan Penerimaan tidak dapat digunakan Penerimaan dapat digunakan
langsung langsung langsung
7 APBN/APBD bukan merupakan APBN/APBD bukan merupakan APBN/APBD merupakan

Hal - 27
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
pendapatan pendapatan pendapatan
8 Belanja sesuai dengan anggaran Belanja tidak boleh melampaui Flexibitas budget (ambang batas
anggaran ditetapkan dalam RBA)
9 Boleh melakukan utang/ piutang Tdk boleh melakukan utang/ piutang Boleh melakukan utang/ piutang
10 Pinjaman JP dgn persetujuan KDH Tidak boleh melakukan pinjaman Pinjaman JP dgn persetujuan KDH
jangka panjang
11 Investasi JP dgn persetujuan KDH Tidak boleh melakukan investasi Investasi JP dgn persetujuan KDH
12 Boleh melakukan kerjasama Tidak boleh melakukan kerjasama Boleh melakukan kerjasama
13 Pengadaan barang sesuai aturan Pengadaan barang sesuai dengan Utk pendapatan Non APBD/APBN
perusahaan Kepres 54/2010 dpt tdk dgn Kepres 54/2010
14 Pegawai perusahaan Pegawai PNS Pegawai boleh PNS dan Non PNS
15 Ada Dewan Pengawas Tidak ada dewan pengawas Dimungkinkan ada dewan
pengawas
16 Aturan penggajian sesuai dgn Aturan penggajian PNS Remunerasi disesuaikan dgn
peraturan di perusahaan tanggung jawab dan
profesionalisme
17 Lap. Keuangan.: Standar Laporan keuangan Standar SAP ((Neraca, LRA dan CALK)
Akuntansi Keuangan/SAK (lap. Akuntansi Pemerintah/SAP (Neraca, SAK (laporan operasional, neraca,
operasional, neraca, Cash flow, Laporan Realisasi Anggaran/LRA & laporan arus kas, CALK dan lampiran
Catatan Atas Laporan Keuangan/ CALK) kinerja)
CALK & lampiran kinerja)
18 Otonom, pengelolaan keuangan Pengelolaan keuangan dilakukan Semi otonom dalam pengelolaan
dilakuka oleh perusahaan oleh Pemda keuangan (Pemda mengontrol
output BLUD)
19 Boleh melakukan kerjasama Tidak boleh melakukan kerjasama Boleh melakukan kerjasama
20 Perusahaan bertanggungjawab KDH bertanggungjawab terhadap KDH bertanggungjawab terhadap
terhadap pelayanan yang pelayanan yang diberikan pelayanan yang diberikan
diberikan

Struktur organisasi harus dapat menggambarkan aktivitas utama dalam sistem pengelolaan, pola kerja
yang jelas dan mempunyai fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan
dengan menguraikan tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

9.2. SDM yang dibutuhkan untuk operasi/rawat SPAM: sarjana teknik lingkungan, teknik mesin/elektro,
teknik sipil, ekonomi, hukum, dll (sesuai dengan kebutuhan).
Penempatan SDM harus disesuaikan antara latar belakang pendidikan/pengalaman dengan job
deskripsi dari struktur organisasi yang dibentuk.
Sebagai referensi untuk menghitung jumlah pegawai yang dibutuhkan adalah dengan menghitung
rasio 8 per 1000 pelanggan atau 1 pegawai melayani 125 sambungan rumah (SR).
9.3. Sumber Daya Manusia merupakan salah satu sumber daya yang mendukung keberhasilan organisasi
dimasa depan.
Rencana pengembangan sumber daya manusia yang dirumuskan diharapkan akan mendukung
Hal - 28
KAIDAH TEKNIS
CARA PERHITUNGAN- ANALISIS SUMBER DATA
PENYUSUNAN RISPAM
strategi pengembangan pelayanan pelanggan di beberapa wilayah operasional.
Pengembangan SDM dapat berupa pelatihan-pelatihan di bidang teknis, kelembagaan dan keuangan
yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan/pelatihan.
Sebagai referensi rencana pengembangan SDM penyeleggara SPAM (PDAM) adalah:

Anggaran (Rp.000) Sumber


Isu/kondisi Biaya
No Permasalahan Sasaran Program Tahun ke
eksisting
1 2 3 4 5 dst
1 Pengetahuan Pemecahan Menjamin Pelaksanaan xx PDAM
karyawan bagian masalah hanya tercukupinya program
teknik dan diselesaikan pengetahuan pelatihan
operasional yang berdasarkan karyawan dari pegawai
relatif kurang pengalaman waktu dengan
dari waktu ke waktu. sendiri yang ada. ke waktu dan lembaga
meningkatkan pendidikan
motivasi khusus (in-
bekerja house
training).
2 Pelanggan merasa Terbatasnya Menjamin Pelaksanaan xx PDAM
tidak puas dengan pengetahuan tercukupinya program
pelayanan yang pemecahan pengetahuan Pendidikan &
diberikan di bsgian masalah di dalam karyawan dari latihan untuk
pelayanan perusahaan waktu pegawai
berkaitan dengn ke waktu dan & calon
peningkatan meningkatkan pegawai
kepuasan motivasi dengan materi
pelanggan bekerja dalam pelayanan &
rangka pemasaran.
meningkatkan
kepuasn
pelanggan
3 Tenaga operator Menghambat Menjamin Kerjasama xx PDAM
dengan kualifikasi pekerjaan yang terisinya pelatihan
yang ada posisi dengan
disyaratkan operator institusi
berkurang jumlahnya dengan terkait dengan
dari waktu kualifikasi materi teknis &
ke waktu. yang operasional.
disyaratkan.
4
5
dst
9.4. Pada pembahasan perjanjian kerjasama ini perlu diuraikan secara rinci :
a) tujuan yang lebih spesifik sesuai dengan bagian sistem atau wilayah yang akan dikerjasamakan
b) organisasi mitra kerjasama yang dapat terlibat dalam pengembangan SPAM
c) dasar ketentuan/dasar hukum maupun dasar perhitungan yang akan digunakan untuk
menyusun point- point kesepakatan seperti kualitas air minum, kuantitas volume air, kontinuitas
pengaliran, tekanan air, harga jual air, dll.

Hal - 29

Anda mungkin juga menyukai