Anda di halaman 1dari 13

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.

S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

BAB VIII
SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN
BANGUNAN FASILITAS DARAT

Bangunan yang akan direncanakan pada fasilitas darat/penunjang di Pelabuhan Bungkutokoini meliputi :
1. Kantor KSOP Kendari
2. Terminal Penumpang
3. Trestle Terminal Penumpang
4. Pos Jaga;
5. Pintu Gerbang;
6. Areal Parkir
Pasal 1
Situasi
1. Halaman bangunan akan diserahkan kepada pemborong sebagaimana pemborong wajib meneliti
keadaan medan (site) terutama keadaan tanah bangunan sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain
yang dapat mempengaruhi harga penawarannya.
2. Kelalaian atau kekurangtelitian pemborong dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan
klaim.

Pasal 2
Ukuran
1. Satuan ukuran yang disebut dalam gambar dinyatakan dalam centimeter, milimeter dan meter.
2. Ketetapan letak bangunan dalam gambar diukur dibawah pengawasan Direksi dengan pancang yang
kuat dan pagar-pagar bouwplank yang dikelam erat pada sisinya.
3. Ukuran utama dinyatakan dalam gambar pandangan potongan tinggi atap dan talang serta dijelaskan
dalam gambar detail.

Pasal 3
Tinggi Peil
1. Ukuran tinggi dinyatakan dalam gambar adalah tinggi terhadap permukaan jalan halaman setelah
diurug dan akan dinyatakan kemudian dengan tanda tetap pada halaman
2. Tanda tetap ini dibuat oleh pemborong atas petunjuk dari Direksi dan harus memelihara tanda tetap ini
selama pekerjaan hingga selesai.

Pasal 4
Perataan Tanah
1. Sebelum galian dilaksanakan tanah diratakan terlebih dahulu menurut ketinggian yang dicantumkan dan
dibersihkan dari lapisan rumput dan lapisan humusnya.
2. Daerah-daerah yang kurang ketinggiannya harus diurug dan dipadatkan hingga mencapai permukaan
yang diperlukan.

Pasal 5
Pekerjaan Galian Tanah
1. Untuk pondamen harus dilakukan penggalian tanah menurut ketentuan dalam gambar bestek dan
sesuai atas petunjuk Direksi.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

2. Lobang galian harus cukup lebar, sehingga waktu mengerjakan pasangan atau pengecoran beton tidak
akan terganggu dan dasar lobang pondamen rata.
3. Jika terjadi, bahwa suatu atau beberapa tempat keadaan tidak mengijinkan pondasi dari batu kali
menurut tertera dalam gambar maka pemborong harus segera memberitahukan kepada Direksi
sehingga pihak Direksi dapat mengambil ketentuan lain.
4. Apabila pada dasar lobang pondamen terdapat akar-akar, batu-batu atau tanahnya tidak baik, maka
digali lagi dan diisi lagi dengan pasir yang ditimbris dan digenangi air.
5. Tanah bekas galian setelah dibersihkan dari kotoran-kotoran apabila penelitian Direksi dipandang
cukup baik dapat dipergunakan untuk mengisi lobang pondamen dan untuk timbunan dibawah urugan
pasir landasan lantai, satu dan lain-lain atas petunjuk Direksi.
6. Jika terdapat air menggenangi di dalam lobang pondamen harus dipompa keluar, untuk ini harus
disediakan pompa air yang dalam keadaan siap dipakai.
7. Semua unsur-unsur pengganggu yang terdapat di dalam lobang galian seperti sisa kayu, batubatu atau
lain-lainnya harus dikeluarkan.
8. Semua bekas tanah galian yang tidak dipergunakan harus diangkut keluar dari halaman pekerjaan.

Pasal 6
Pekerjaan Urugan Pasir

1. Urugan pasir harus dilaksanakan di bawah lantai pada bangunan setebal 5 cm.
2. Lapisan pasir urug harus ditimbun/dipadatkan dengan diairi sebelum lantai ubin atau pondasi dipasang
pasir urug harus bersih dari akar-akar dan kotoran lain.

Pasal 7
Pekerjaan Pasangan Pondasi

1. Sebelum pemasangan Pondasi,Kontraktor harus mengecek ulang posisi Bouwplank/patok


tetap,Kontraktor juga menyempurnakan Benang sebagai alat kontrol,menimbang dengan alat
sederhaa seperti (selang+air) dan control Siku dengan alat sederhana dari mistar segitiga yang dibuat
dengan komposisi (100x80x60) cm.
2. Kontraktor harus betul-betul memperhatikan siku bangunan danharus disetujui oleh Direksi
3. Sebelum memasang Batu Kosong,Kontraktor diwajibkan konsultasi dengan Pengawas/Direksi
tentang benar nya kedalaman/lebar galian pondasi sesuai gambar.
4. Batu Gunung/Kali yang akan digunakan harus dibersihkan dari kotoran tanah dan Lumpur sebelum
digunakan/dipaang.
5. Batu Gunung/Kali yang diizinkan untuk digunakan dengan ukuran maksimum15-25cm.
6. Apabila menggunakan batu kali/sungai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus dipecahkan agar
permukaan batu tersebut tidak licin.

Pasal 8
Pekerjaan Dinding

1. Bahan pasangan tembok adalah Batu Bata ukuran minimal 50x100x200 mm yang berkualitas
baik,terbakar matang, cukup keras dan tidak keropos serta tidak pecah-pecah melebihi
5%,mempunyai kekuatan tekan 60–80Kg/cm2

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

2. Pasangan trasram dengan campuran 1Pc:3Ps,digunakan untuk kaki tembok mulai dari pasangan
diatas sloof beton sampai 20cm diatas permukaan lantai dan semua pasangan batubata yang
berhubungan langsung dengan tanah.
3. Pasangantembokadukan1Pc: 4Ps, digunakan untuk pasangan tembok yang tidak termasuk pada point
“2” tersebut diatas.
4. Semua batubata harus direndam atau disiram sebelum dilakukan pemasangan
5. Semua pasangan harus tegak lurus,rata secara horizontal maupun vertikal,dan dilakukan dengan
menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak lebih dari 30 cm diatas pasangan sebelah
bawahnya dan batubata yang patah tidak boleh digunakan.
6. Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk yang datar dan1,5 cm untuk tegak, kecuali jika
ditentukan lain.
7. Setiap pasangan seluas 9m 2 atau dinding dengan lebar 3m harus diberi kolom praktis berukuran12x12
cm; demikian juga halnya dengan pertemuan antara pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas.

Pasal 9
Pekerjaan Plesteran dan Acian

1. Plesteran adukan 1Pc:3Ps, digunakan untuk plesteran profil


2. Plesteran adukan 1Pc:4Ps, digunakan untuk seluruh pasangan tembok termasuk kolom dan balok
beton yang rata dengan tembok/dinding.
3. Sebelum melaksanakan pekerjaan plesteran terlebih dahulu diadakan penyiraman sampai jenuh pada
daerah yang akan diplester.
4. Sebelum plesteran kering betul, dapat dilakukan Pengacian tembok bagian dalam dengan campuran :
1Pc:8Pc putih atau A Plus.Diaci dan digosok hingga permukaannya licin dan rata,untuk tembok bagian
luar diaci dengan adonan Portland Cemen.

Pasal 10
Pekerjaan Kusen Pintu / Jendela dan Kaca

1. Lingkup pekerjaan:

 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
 Pekerjaan pembuatan kusen Aluminium meliputi seluruh detail yang dinyatakan dalam gambar.

2. Bahan-bahan:

 Bahan kusen dari Aluminium berkualitas baik (KW 1).


 Ukuran kusen sesuai dengan gambar rencana.
 Mutu dan kualitias Aluminium yang dipakai sesuai persyaratan dalam SNI, lurus, sikudan
permukaan rata,bebas dari cacat seperti retak-retak maupun cacat lainnya.
3. Pelaksanaan :

 Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini pelaksana wajib meneliti gambar rencana.


 Sambungan Aluminium harus kuat sesuai dengan detail sambungan yang ada pada gambar
rencana.
 Kusen Aluminium harus siku serta sambungan-sambungan harus rapat.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

 Kontraktor harus meneliti perletakan dan bukaan-bukaan pintu/jendela pada gambar kerja sebelum
melaksanakan pekerjaan baik perakitan, pengadaan maupun pemasangan kusen tersebut dan bila
terdapat kelainan / kesalahan seperti perletakan, bukaan serta ukuran-ukuran segera dikonsultasikan
dengan Direksi/Pengawas Lapangan. Atas kelalaian Kontraktor maka kontraktor diwajibkan
memperbaiki atau mengganti sesuai dengan gambar kerja atau kebutuhan.
 Pemasangan kusen harus siku baik Horizontal maupun Vertikal dengan memakai alat Waterpass
dan Benang serta harus dikontrol dengan dinding untuk mendapatkan hasil yang rata setelah dinding
diplester.
 Semua pengujiankusenharusdipastikankokohsebelumpekerjaanselesai.

4. MacamPekerjaan.

Konstruksi dan macam-macam pekerjaan lainnya menggunakan jenis Aluminium seperti dibawah ini.
a. Semua kusen-kusen yang ditentukan dalam gambar
b. Daun pintu Kaca
c. Bingkai jendela kaca
d. Semua ukuran yang terdapat dalam gambar kerja adalah ukuran jadi.
 Pekerjaan Kaca
- Kaca Tempered tebal 10 mm digunakan semua pemakaian pintu tempered.
- Kaca Bening tebal 6 mm digunakan untuk pemakaian kaca pintu, jendela dan bouvenlight.
Kaca-kaca tersebut tidak boleh ada retak dan cacat dengan ukuran seperti tertera pada
gambar,dipasang pada rangka yang telah siap, ukuran dan bentuk seperti pada gambar kerja.

Pasal 11
Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan

Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa
rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga, trapezium dan
persegi panjang yang terdiri dari:
1. Rangka utama atas (topchord)
2. Rangka utama bawah (bottomhord)
3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menarik sendiri(self drilling
screw) dengan jumlah yang cukup.
4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak sesuai dengan
ukuran jarak genteng.
Pada Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan meliputi :
Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
1. Pekerjaan pembuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen(Fabrikasi).
2. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait kelokasi proyek.
3. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
4. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-kuda (truss), balok
tembok (topplate/murplat),reng,sekur over hang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku).
5. Pemasangan juraidalam(valley gutter).

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

Pasal 12
Pekerjaan Penutup Atap, Talang dan Nok

1. Bahan Penutup Atap; Spandex (KW1) dan Genteng Metal yang mempunyai permukaan rata dan
halus dan berkualitas baik, sistim pemasangannya berdasarkan gambar kerja dan petunjuk dari pabrik
Spandex tersebut.
2. BubunganatapdigunakandarijenisPlatAluminium.
3. Sistimpemasangan:

a. Sistimpemasanganmengikutiarahkemiringandansebelumdipasangharusdicek/ ditimbang(elevasi)
rata dantidakbergelombangpadapermukaan.
b. Sambunganantaratap yangsalingbersinggunganharussesuaidenganpetunjuk
teknispemasanganjenisatapyangdigunakan.
4. Pekerjaanatapdianggapselesaiapabilasemuabekas-bekasguntingantelah dibersihkan.

Pasal 13
Pekerjaan Plafond

1. RangkaplafondaribahanHollow.
2. Plafond/langit-langitdaribahan:

 Gypsumboardtebal9mm,berkualitasbaik,ukuranrangka0.6X1.20M
3. Carapelaksanaan:

 Sebelumpemasanganrangkaplafonharusdilevelingterlebihdahuludengan
menggunakanalatbantudandiukursesuaidenganketentuanyangdigunakan.
 Rangkaplafond haruskuatdantidakmudahmelendutterutamapadabagiantengah,
untukmenghindarihaltersebutmakagantunganrangkaplafondharusdiperhatikan
denganmenggantungkanpadagordingdankuda-kudaataupadastekbesibila
pemasanganplafonddibawahplat beton.
 Pemasanganplafond harusratadanrapih,bentukdanukuransesuaigambar.
 Sisiplafonddantembokbagiandalammenggunakan list profilGypsum15/15cm.

Pasal 14
Pekerjaan Lantai

1. Lingkuppekerjaan ini adalah permukaan lantai seluruh bangunan sebagaimana yang


dinyatakandalamgambarkerja.

 Bahanlantai dandinding lainnyamenggunakan Tegel Kramikyangberkualitas


baik,siku,ratasertatidakpecahdanwarnaditentukankemudian.
 Lantai ruang dalam/luar mengunakan tegel Kramik Granit60 X 60 CM putih polos
 Lantai KM/WC menggunakan tegel kramik Anti Slip 30 X 30 CM
 Dinding KM/WC dan Kas menggunakan tegel kramik 20 X 25 CM setinggi 120 cm
 Nat tegel kramik yang diizinkan adalah 1 MM harus rata dan lurus dan pemasanganya harus
dileveling dengan memakai waterpass.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

 Semua kramik yang digunakan adalah produksi dalam Negeri yang berkualitas (KW1).

2. Carapemasangantegelkeramik :

 Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, kontraktor harus mengadakan persiapan yang baik
terutama pemadatan pasir urug yang menggunakan mesin stamper dengan baik. Permukaan
yang akan dipasang kramik harus bersih, cukup kering dan rata air dan disetujui oleh
Direksi/Pengawas Lapangan, baik kontrol rencana peil lantai yang di inginkan maupun leveling.
 Tentukan patokan dengan mempertimbangkan letak-letak ruang, beda tinggi lantai yang telah
direncanakan.
 Sebelum tegel kramik dipasang, terlebih dahulu harus direndam dalam air.
 Setiap jalur pemasangan kramik sebaiknya ditarik benang dan rata air.
 Adukan semen kental untuk permukaan dasar kramik harus penuh dan rata.
 Perbandingan adukan yang dianjurkan untuk lantai 1 Pc : 3 Ps dengan ketebalan rata -rata 0,5 –
1,5 CM diatas lantai.
 Adukan pengisi Nat dari semen tegel spesial hingga terisi penuh dan dioles dengan jari tangan
atau dengan menggunakan bahan dari karet atau gabus agar permukaan menjadi mulus dan
mengkilap.
 Pemasangan semen nat, dilaksanakan paling cepat 24 jam setelah pemasangankramiklantai.
 Pemotongan tegel kramik sedapat mungkin dihindari, bila terpaksa harus dipotong, maka
potongan terkecil tidak boleh kurang dari ½ ukuran tegel. Pemotongan harus dilakukan dengan
hati-hati dan memakai alat pemotong elektrik.
 Penggunaan Tegel Kramik dari setiap unit bangunan berdasarkan RAB dan Gambar
 Apabila mutu dan cara pemasangan tegel kramik tersebut tidak memenuhi mutu standar atau
contoh yang telah disepakati, maka Direksi/Pengawas wajib melakukan
 PerintahpembongkaransecaratertuliskepadapelaksanaKontraktordilapangan.

Pasal 15
Pekerjaan Sanitair dan Instalasi Air

1. Sanitair

 KM/WC menggunakan Closet Duduk dan Closet Jongkok yang berkualitas baik, Kran -kran air
kamar mandi menggunakan Stainless Steel lengkap dengan floor drain/pembuangan pada sisi
dalam. Kemudian pada sisi luar dibungkus dengan pasangan batu bata, sesuai gambar detail.
 Nat sambungan kramik baik vertikal maupun horizontal memakai ukuran serapat mungkin sekitar
2 mm agar memberi kesan bersih.

2. Instalasiairterdiridaribeberapajenissebagaiberikut:

 AirBersih
a. SemuaInstalasiairbersihmaupunsambungan-sambungannyamenggunakanPipa
PVCyangberkualitasAW,
b. Pipa PVC diameter ½ “ untuk daerah KM/WC dan tertanam, Untuk pipa PVC diameter ¾” dan
1 “ digunakan pada pipa distribusi dan suplay air bersih.
c. Sedangkan untuk pembuangan dan air kotor cair menggunakan pipa PVC diameter 3”
dengan sistim sambungan Lem.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

 AirKotor/AirBuangan
Instalasiairkotorterdiriatas2(dua)jenisyaituairPadatdanairbuangancairdengan
uraiansebagaiberikut:
a. Instalasiairkotorpadat
 InstalasiairkotorpadatmenggunakanpipaPVCdiameter 4”denganstandar
ketebalan“D”dansambunganmenggunakanketebalan “AW”.
 Penggunaanlempadasambungan,pemasangannyasepertiuraianpadapipaair bersih
b. Instalasiairkotorcair
InstalasiuntukKM/WCbaikverticalmaupunhorizontalmenggunakanpipaPVC
diameter3”denganstandarketebalan“D”dansambunganmenggunakan ketebalan “AW”.

3. Seluruhinstalasitersebutdiatasharusditempatkanpadajaluryangtelahditetapkan
(Shap)danmemperhatikankemiringansertaarahbuanganairtersebutsesuaipetunjuk Direksi/Pengawas.

Pasal 16
Pekerjaan Instalasi Listrik

1. Umum

Pemborongharusmenawarkanseluruhlingkuppekerjaanyangdijelaskan,baikdalam spesifikasi ini


maupun yang tertera dalam gambar kerja dimana bahan-bahan
danPeralatanyangdipergunakanharussesuaidenganketentuanpadaspesifikasiini.
Bilaternyataterdapatperbedaanantaraspesifikasibahanatauperalatanyangdipasang
denganspesifikasiyangdipersyaratkan,makamerupakankewajibanpemboronguntuk
Menggantibahanatauperalatantersebutsehinggasesuaidenganketentuanpadapasal
initanpaadaketentuantambahanbiaya.
2. LingkupPekerjaan

a. Pekerjaan inimeliputi pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam


keadaanbaikdansiapuntukdipergunakan.
b. Garisbesarlingkuppekerjaan listrikyangdimaksudadalah:
 SekringKastdanMCBsertakelengkapannya.
 Pentanahan/Grounding
 PengadaandanPemasangankabel-kabelsertainstalasi yangtertanamdalam
tembok,platbeton,plafonddan lain-lain.
 PengadaandanPenyambunganDayaListriktermasukinstalasiluar
c. Pelaksanaanpekerjaan iniadalahmenyala.

3. JenisBahan

a. Panelteganganrendah
 Panel tegangan rendah harus mengikuti standar VDE/DIN serta mengikuti peraturan IEC dan
PUIL.
 Panel harus dibuat dari plat besi dengan tebal 2 MM dan seluruhnya harus di Zinchromat di
duco 2 kali dengan cat bakar, warna abu -abu, pintu dari Panel tersebut harus dilengkapi
dengan Master Key.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

 Konstruksi dalam panel serta letak dari komponen -komponen harus diatur sedemikian
rupa sehingga apabila diperlukan pada waktu perbaikan dan pen yambungan komponen-
komponen yang dimaksud dapat
denganmudahdilaksanakantanpamengganggukomponenyanglainnya.
 Ukurandaritiap-tiapunitpanelharusdisesuaikandengankeadaandankeperlu- andankomponen-
komponenpengamanyangdigunakanharussesuaidengan gambar.

b. Kabel-kabel
 Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal 0,6 KA dan 0,5 KV
untuk kabel NYM dari merk yang lolos standar yang diizinkan.
 Pada prinsipnya, kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYM dan NYA untuk kabel
penerangan.
 Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan
terlebih dahulu pada Direksi.
 Penampang kabel minimum yang dapat dipergunakan adalah 2,5 MM.

c. SakelardanStopkontak
 Sakelar dan stop kontak yang akan dipasang pada dinding tembok adalah type pemasangan
masuk / Inbow dan kotak-kotak Inbow dipasang pada dinding sesuai gambar.
 Stop kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10 A dan mengikuti Standar VDE
sedangkan Stop Kontak khusus 1 (satu) Phase (inbow), mempunyai rating 15 A.
 Stop kontak khusus 3 (tiga) phase (inbow) harus mempunyai rating minimal 15 A.
 Stop kontak dinding dan Sakelar dipasang setinggi 150 CM dari permukaan la ntai.

4. Persyaratan TeknisPemasangan

a. Panel-panel
 Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari Pabrik pembuatannya dan rata
secara horizontal.
 Setiap kabel yang masuk /keluar dari panel harus dilengkapi dengan Gland dari karet atau
penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.
 Panelharusditanahkan.

b. Kabel-kabel
 Semua kabel pada kedua ujungnya harus diberi tanda dengan Cable Merk yang jelas dan
tidak mudah lepas, untuk mengidentifikasi arah beban.
 Setiap Kabel Daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengidentifikasi
phasenya dengan PUIL.
 Kabel Daya yang dipasang harus di Klem dan disusun dengan rapih
 Setiap tarikan kabel tidak diperkenangkan adanya penyambungan, kecuali pada kabel
penerangan.
 Seluruh kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton, harus dibua t - kan sleeve
dari pipa PVC dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.
c. Lampu-lampupenerangan
 Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana Plafond dan artistik
serta disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

 Lampu tidak diperkenangkan memberikan beban kepada rangka plafond.


 Penggunaan lampu harus sesuai gambar kerja.
d. Pengujian
 Sebelum semua peralatan utama dari sistim listrik itu dipasang, terlebih dahulu harus
diadakan pengujian secara individual.
 Peralatan tersebut dapat dipasang setelah dilengkapi dengan Sertifikat Pengujian yang baik
dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta Instansi lain yang berwenang untuk itu.
 Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara menyeluruh dari
sistem untuk menjamin bahwa sistem tersebut berfungsi dengan baik.

Pasal 17
Pekerjaan Pengecatan

1. KetentuanUmum

a. Sebelummemulaipekerjaan,bidang-bidangyangakandilapisi/dicatterlebihdahulu disiapkandenganbaik.
b. Bidangharusmempunyaipermukaanyangratadanlurusataumempunyaikemiringan sesuai dengan
gambar rencana, bebas dari segal macam kotoran, tidak retak atau pecah dantidak lembab.
c. Pelaksanaanpekerjaanbarudapatdilaksanakansetelahbagiantersebutdiperiksaoleh Pengawas
dandiizinkanpelaksanaannya.
d. Pelaksanaharusmengajukancontoh-contohbahanuntukdisetujuiolehPengawas.Bahan
yangdigunakanharussesuaidengancontohyangtelahdisetujuidandalamkeadaanbaru, dikemas
dalamkaleng-kalengyang masihdisegelsertatidak pecahataubocor.
e. Penggunaanbahan-bahanharussepengetahuanpengawasdanpelaksanabertanggung
jawabataskeasliandariwarna danbahanyangdigunakan.
f. Pelaksanaharusmemberikanjaminantertulisbahwahasil pekerjaanpengecatantidak
menggelembung,mengelupasdancacat-cacatlainnyaselama2tahunsesudahpenyerahan pekerjaan.

2. Pengecatan Kayu

a. Semua sambungan-sambungan kayu, penampang ujung balok bagian yang akan melekat pada
tembok, harus dicat meni.
b. Cat kayu harus berkualitas setara dan sebelumnya harus menggunakan cat Dasar, Plamur dan
Dempul. Tata laksana pengecatan harus mengikuti patent atau petunjuk dari Pabrik.
c. Bagian-bagian yang akan di cat Kayu adalah Lisplank dan pekerjaan kayu yang tampak
d. Pelapisan cat dasar dilakukan minimal 2 (dua) kali jalan, kemudian diplamur dan di ampelas lagi
sampai rata sehingga lubang-lubang serat kayu sudah tertutup. Pengecatan akhir dilakukan minimal 3
(tiga) kali dengan selang waktu minimal 6 (enam) jam sampai didapat permukaan yang halus dan
warna yang rata tanpa cacat.

3. Pengecatan TembokdanPlafond

a. Cat tembok yang dapat dipergunakan adalah jenis cat bekualitas dan tata laksana pengecatan harus
mengikuti patent atau petunjuk Pabrik.
b. Sebelum dinding dicat, terlebih dahulu harus diplamur dengan plamur tembok kemudian diamplas
hingga halus, selanjutnya dilakukan pengecatan.
c. Bagianyangakandicattembok adalah:

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

 SeluruhpermukaantembokyangNampakdantelahdiacidenganrata.
 SeluruhplafondkalsiboardmaupunGypsumboarddan listnya
 SeluruhpermukaanbetonyangNampak(kolom,balok,sunscreen,bagianbawah plat
lantai,ringbalk)danlain-lain
d. Pengecatan2atau3kalisampaimerata,warnayangdigunakanharusdisetujuioleh
DireksiatauPengawasLapangan.
e. WarnaakanditentukankemudianolehDireksiatauBouwheer.

Pasal 18
Pekerjaan Pengunci dan Alat Penggantungan

1. Semua kunci-kunci dan alat penggantungan harus kuat, buatan dalam negeri kualitas baik dan
pemborong diwajibkan mengajukan contoh-contoh terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi.
2. Tiap daun pintu harus mempunyai tiga buah angsel nylon dan dipasang kunci tanam komplit, double slag
kualitas baik.
3. Tiap pintu dua daun dipasang satu stel grendel tanam kualitas yang baik dan yang dipernekel.
4. Pemborong harus melakukan pemasangan perlengkapan tersebut serapih mungkin.
5. Pintu WC harus diberi grendel yang bertanda “isi dan kosong”.

Pasal 19
Pekerjaan Struktur Baja

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan struktur baja adalah seluruh pekerjaan atap baja sesuai dengan gambar-
gambar pelaksanaan, meliputi:
a. Kolom
b. Gording
c. Kuda-kuda
d. Rangka dinding
e. dan lain-lain
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini :
a. Kuda-kuda menggunakan rangka seam less dengan diameter Ø 3”, Ø 4” dan Ø 5”.
b. Rangka besi hollow 4/4 cm..
c. Tebal Plat Flendes/Base Plat yang digunakan adalah 23 mm.
TUMPUAN (BEARING)

BASE PLATE DAN ANGKUR

1. DATA TUMPUAN
BEBAN KOLOM DATA BEBAN KOLOM
Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 213855 N
Momen akibat beban terfaktor, Mu = 0 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 38783 N
PLAT TUMPUAN (BASE PLATE) DATA PLAT TUMPUAN
Tegangan leleh baja, fy = 240 MPa
Tegangan tarik putus plat, f up = 370 MPa
Lebar plat tumpuan, B= 400 mm
Panjang plat tumpuan, L= 400 mm
Tebal plat tumpuan, t= 23 mm

d. Trekstang dan sagrod harus sesuai dengan gambar lengkap


KOLOM PEDESTRAL
Kuat tekan beton 75% dari kekutan K 225, MPa
dengan ulir penegang (turn buckle).
DATA KOLOM BETON
f c' = 13.95
e. Mutu baja ST 24 (minimal).
Lebar penampang kolom,
Panjang penampang kolom,
mm
mm
I=
J=
400
400
DIMENSI KOLOM BAJA DATA KOLOM BAJA
Profil Pipa : PIPA 5'

RENCANATebal
KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Diameter D= 139.8 mm
, tf = 6.6 mm
VIII-10
ANGKUR BAUT DATA ANGKUR BAUT
Jenis angkur baut, Tipe : A-325
Tegangan tarik putus angkur baut, f ub = 825 MPa
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

3. Pedoman Penawaran

a. Penawar
Penawar baja dalam berat (kg) sudah termasuk “Wastage” akibat pemotongan dan lain-lain.
b. Standard
 Kontraktor bertanggung jawab untuk menjamin perencanaan baja untuk pengerjaannya agar
sesuai dengan persyaratan-persyaratan ini sepenuhnya.
 Kontraktor supaya menyiapkan salinan usulan standar yang akan dipakai Kontraktor untuk
pedoman Pengawasan 1 Direksi setidaknya 21 hari sebelum Fabrikasi dimulai.
4. Pelaksanaan

1) Fabrikasi
a) Syarat-syarat
- Kontraktor wajib memberitahukan kepada Konsultan Pengawas/Direksi untuk persetujuannya
tentang toleransi yang akan dipakainya sehubungan dengan fabrikasi pekerjaan ini.
- Fabrikasi pekerjaan baja harus dilaksanakan dalam batasan toleransi yang disetujui.Semua
pekerjaan baja yang melampaui batasan toleransi tersebut akan ditolak dan tidak akan
digunakan.
- Pemotongan baja harus dilakukan dengan cara-cara terbaik dan menggunakan mesin-mesin
potong dari kualitas baik dan disetujui Konsultan Pengawas/Direksi.
b) Pengawasan Konsultan Pengawas/Direksi
Kontraktor harus memberikan kesempatan kepada Pengawas untuk mengawasi fabrikasi
pekerjaan baja. Pengawasan oleh Konsultan Pengawas/Direksi di bengkel lebih bersifat
pengecekan.
Kontraktor tetap bertanggung jawab sepenuhnya untuk memenuhi semua persyaratan di dalam
pekerjaan ini.

2) Penyimpanan
a) Penyimpangan hasil fabrikasi dengan meletakkan baja sejajar/sebidang dengan tempat
sebenarnya dalam posisi yang tidak merusak bentuk kuda-kuda ataupun balok-balok.
b) Baut, mur dan cincin harus disimpan dalam kotak-kotak yang bebas debu ataupun pasir yang
dapat merusak.Tidak diijinkan menggunakan baut, mur dan cincin yang berkarat atau rusak.

3) Pemasangan
Baja dipasang setelah beton berumur 28 hari pengecoran kecuali ditentukan lain oleh Konsultan
Pengawas/Direksi

a) Penguat Sementara
i. Baja hanya dipasang mati setelah sebagian besar struktur baja terpasang dan disetujui
Konsultan Pengawas/Direksi mengenai ketetapan garis, vertikal dan horizontal.
ii. Kontraktor supaya menyediakan penunjang-penunjang sementara (pembautan-pembautan)
bilamana diperlukan sampai pemasangan mati sesuai petunjuk Konsultan Pengawas/Direksi.
b) Pembautan
i. Ulir harus bebas setidak-tidaknya sudah setengah putaran dari muka mur dalam keadaan
terpasang mati.
ii. Kontraktor supaya menggunakan setidak-tidaknya satu cincin pada setiap mur dan

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

menyiapkan daftar mur, baut dan cincin.


iii. Kontraktor supaya menggunakan cincin baja keras untuk baut tegangan tinggi (HBS).Potong
miring sisi luarnya untuk membedakan dengan cincin baja sedang, dan menggunakan kunci-
kunci dengan pengukur kekuatan beban.
c) Adukan Pengisi (Grouting)
Kontraktor supaya memasang adukan mengisi dibawah pelat-pelat kolom dan lain-lain tempat
sesuai dengan gambar rencana. Penawaran harus sudah termasuk pekerjaan ini, bahan grouting
yang digunakan setara dengan Tricosal VGM super fluid.

d) Pengelotan
i. Kontraktor supaya menyiapkan semua catatan pengelotan dan pengukuran pada saat
pemasangan baja, serta mencatat semua posisi akhir yang akan mengalami deviasi untuk
dokumentasi salinan kepada konsultan pengawas/Direksi.
ii. Pengelotan dan pengukuran harus dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten untuk
pekerjaan ini.

e) Pengujian
i. Baja
Konsultan Pengawas/Direksi berhak meminta pengetesan atas kualitas baja yang akan
digunakan kontraktor atas biaya kontraktor
ii. Las-lasan
i) Pemeriksaan konsultan pengawas/Direksi atas pengelasan lebih banyak bersifat visual
akan tetapi kontraktor harus sudah menyiapkan pengetesan radiologi oleh pihak ketiga
atas biaya kontraktor sehingga didapat hasil yang jelas.
ii) Bilamana Konsultan Pengawas/Direksi menyatakan harus mengadakan pengetesan
tambahan karena pemeriksaan visual memperlihatkan keragu-raguan, maka Kontraktor
harus melaksanakan pengetesan tersebut atas biaya Kontraktor.
iii. Pengetesan Tegangan
Penawaran Kontraktor juga harus sudah termasuk biaya pengetesan tegangan pada batang-
batang, mur dan baut tegangan tinggi.
iv. Perlindungan dan Pengecatan
Permukaan yang bersifat mengarat (cohesive) yang tidak dipersyaratkan lain harus dicat
dengan lapisan pelindung yang baik dan disetujui konsultan pengawas/Direksi.
Permukaan yang bersifat mengarat (cohesive) yang tidak dipersyaratkan lain harus dicat
dengan lapisan pelindung yang baik dan disetujui konsultan pengawas/Direksi.
v. Contoh Material
Untuk contoh material yang akan diuji, akan diambil secara acak (random) di lapangan oleh
konsultan pengawas/Direksi dan diuji oleh pihak ketiga atas biaya kontraktor.

Pasal 20
Pekerjaan Lantai Beton untuk Bangunan Gudang

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT ( R.K.S ) BAB VIII
DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PELABUHAN LAUT BUNGKUTOKO SYARAT-SYARAT TEKNIS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA PEKERJAAN BANGUNAN
FASILITAS DARAT

1. Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari lantai beton dengan acuan seperti yang terdapat
pada gambar.
2. Referensi
Mengikuti standard-standard sebagai berikut:

a. ASTM-D-1942
b. JI.S.G.3444
c. NI-2, NI-3, NI-8
d. Persyaratan-persyaratan/petunjuk-petunjuk pabrik pembuat
e. Persyaratan-persyaratan dalam spesifikasi ini atau petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas/Direksi

3. Material
Setara dengan

a. Material yang digunakan pada lantai sesuai yang ditunjuk dalam gambar
b. Air yang bersih

4. Pelaksanaan

Bersihkan lantai dari minyak, cat, gemuk atau cat-cat lain yang dapat merusak pekerjaan ini. Permukaan
lantai beton yang akan dikeraskan dengan Concrete Hardener ialah lantai-lantai beton, sesuai dengan
yang ditunjuk dalam gambar.
Untuk menjaga penyusutan yang terlalu cepat maka betonan diharuskan untuk membasahi lantai
dengan air secara terus-menerus selama satu minggu dan lantai ditutup dengan karung basah.
Sebelum pemasangan, Kontraktor diharuskan memnberikan contoh dari bahan yang akan dipakai serta
surat jaminan kualitas bahan dari pabrik pembuat untuk disetujui Konsultan Pengawas/Direksi.

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT


VIII-13

Anda mungkin juga menyukai