Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir
semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan Lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di
Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. PSBB adalah singkatan dari
Pembatasan Sosial Berskala Besar, peraturan yang diterbitkan Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19 agar
bisa segera dilaksanakan di berbagai daerah. Aturan PSBB tercatat dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020. Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam keterangan tertulisnya mengatakan
PSBB melingkupi pembatasan sejumlah kegiatan penduduk tertentu dalam suatu
wilayah yang diduga terinfeksi Covid-19. “Pembatasan tersebut meliputi
peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan
kegiatan di tempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial budaya,
pembatasan moda transportasi, dan pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait
aspek pertahanan dan keamanan,” ujar beliau. Kriteria wilayah yang menerapkan
PSBB adalah memiliki peningkatan jumlah kasus dan kematian akibat penyakit
Covid-19 secara signifikan dan cepat serta memiliki kaitan epidemiologis dengan
kejadian serupa di wilayah atau negara lain.
Masa lonjakan penyebaran virus dimulai gejala stres, hal itu ditandai
dengan protes, banyak komplain, dan mulai cemas bagaimana cara membayar
cicilan motor, listrik, tunggakan hutang, sewa rumah, dan sebagainya karena
tidak memiliki gaji bulanan yang bisa menjamin pengeluaran tersebut, dan
memutuskan mudik meski tahu tindakan tersebut sangat beresiko. Ketika virus ini
menunjukan tingkat keparahan yang meningkat, akibatnya terjadi keresahan bagi
setiap warga. Hal itu ditandai dengan munculnya tindakan empati dari berbagai
kalangan melalui gerakan donasi membantu tenaga medis dan masyarakat yang
kurang mampu. Sebaliknya, bagi mereka yang keluarga, lingkungan, atau
daerahnya belum ditemukan kasus ODP, PDP, maupun positif mulai keluar
rumah melakukan aktivitas seperti biasa dengan alasan bosan di rumah dan
lingkungannya masih aman. Di saat tingkat penyebaran Covid-19 di Indonesia
menunjukkan kenaikan korban yang semakin tinggi, orang-orang mulai
memperhatikan dan merasakan akibat dari ketidakdisiplinan mereka mematuhi
himbauan tinggal di rumah dan menjaga jarak sebagai bentuk usaha melawan
korona. Keberhasilan negara-negara lain melawan korona akan ditiru dengan
baik. Orang-orang mulai kooperatif dan mendisplinkan diri. Sebagian juga
semakin religius, berdoa bersama kepada Tuhan meminta keselamatan dan
perlindungan.
Sumber:
https://www.suara.com/yoursay/2020/04/03/122632/egoisme-dalam-fenomena-
panic-buying
https://news.detik.com/berita/d-4989009/larangan-mudik-resmi-berlaku