Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 10 No 1 (2016) 76-89

ISSN (Print) : 1858-4985


http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JPPI

PENGARUH BUDAYA SEKOLAH DAN DUKUNGAN


ORANGTUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII
DI SMP NEGERI 2 KOTA PROBOLINGGO

Paulina Christiani
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana,
Universitas Kanjuruhan Malang

Abstract
This study aims to know the influence of school culture and encouragement from parents toward
learning achievement of social subject of seventh graders at SMP Negeri 2 Probolinggo. The
respondents of this study were sixty eight students. As the results, school culture and encouragement
from parents influence positively toward socal learning achievement.

Keywords: school culture, encouragement, learning achievement

PENDAHULUAN memberikan makna terhadap kegiatan


Kondisi yang terjadi di SMP kependidikan sekolah tersebut, jika
Negeri 2 Kota Probolinggo, selama ini budaya sekolah lemah, maka ia tidak
kegiatan dalam meningkatkan kondusif bagi pembentukan sekolah
keefektifan sekolah masih kurang efektif. Sebaliknya budaya sekolah
menyentuh aspek budaya. Padahal kuat maka akan menjadi fasilitator
sebagaimana diketahui keberhasilan bagi peningkatan sekolah efektif.
sebuah lembaga pendidikan tidak Disamping faktor budaya
hanya didukung oleh lengkapnya sekolah yang mempengaruhi prestasi
sarana dan prasarana, guru yang belajar siswa, tidak kalah pentingnya
berkualitas ataupun input siswa yang adalah faktor dukungan orangtua.
baik, tetapi budaya sekolah sangat Sebagaimana dikemukakan Husaini
berperan terhadap peningkatan Usman ada 3 faktor penyebab
keefektifan sekolah. Menurut Mayer rendahnya mutu pendidikan di tanah
dan Rowen dalam Jamaludin (2008: air, yaitu: (1) kebijakan dan
24) budaya sekolah merupakan jiwa penyelenggaraan pendidikan nasional
(spirit) sebuah sekolah yang menggunakan pendekatan educational
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

production function atau input analisis dikatakan pendidik utama karena


tidak konsisten; 2) penyelenggaraan pendidikan dari orang tua menjadi
pendidikan secara sentralistik; 3) peran dasar perkembangan dan kehidupan
serta masyarakat khususnya orang tua anak di kemudian hari. Oleh karena
siswa dalam penyelenggaraan kesuksesan anak dalam belajar tidak
pendidikan sangat minim (Usman, lepas dari peran serta dan dukungan
2002: 18). orangtua.
Hal tersebut kemungkinan Dukungan dari keluarga sangat
terjadi mengingat pendidikan penting dalam membantu mewujudkan
berlangsung di luar dan di dalam kreativitas anak, karena pendidikan
sekolah. Pendidikan di luar sekolah sejak dini dari keluarga akan
dapat terjadi dalam keluarga dan di membantu dalam mengembangkan
dalam masyarakat. Keluarga bakat dan talenta anak. Dukungan
merupakan lembaga pertama dalam tersebut dapat berupa perhatian,
kehidupan anak, tempat ia belajar dan dorongan, pelatihan maupun
menyatakan diri sebagai mahluk penyediaan sarana prasarana yang
sosial. Keluarga memberikan dasar mendukung anak dalam mencapai
pembentukan tingkah laku, watak, prestasi belajar siswa (Munandar,
moral dan pendidikan anak (Kartono, 2004).
1992). Hal ini mengingat orangtua
Hal ini dikarenakan orang tua yang penuh kasih sayang dan
merupakan pendidik utama dan perhatian, yang memperbolehkan
pertama bagi anak-anak mereka, kegagalan, malah akhirnya akan
karena dari merekalah anak mula-mula mempunyai anak-anak yang cenderung
menerima pendidikan. Bentuk pertama memilih keberhasilan. Oleh karena itu,
dari pendidikan terdapat dalam sebagai orang tua harus dapat
kehidupan keluarga. Orang tua membantu dan mendukung terhadap
dikatakan pendidik pertama karena segala usaha yang dilakukan oleh
dari merekalah anak mendapatkan anaknya serta dapat memberikan
pendidikan untuk pertama kalinya dan pendidikan informal guna membantu

77
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

pertumbuhan dan perkembangan anak mereka harus di beri peluang untuk


tersebut serta untuk mengikuti atau bergaul mengaktualisasikan diri,
melanjutkan pendidikan pada program memupuk kepercayaan diri seluas-
pendidikan formal di sekolah. luasnya. Bila belum juga terpenuhi
Berdasarkan latar belakang biasanya karena soal teknis seperti
masalah di atas, peneliti merasa perlu hambatan ekonomi atau kondisi sosial
untuk melakukan penelitian dengan orang tua.
judul “Pengaruh Budaya Sekolah dan Orangtua perlu memberikan
Dukungan Orangtua Terhadap dorongan kepada seorang anak, karena
Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS dorongan dari orangtua akan
Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 mendorong anak untuk mencapai
Kota Probolinggo”. sukses dan keberhasilan. Pencapai
Beberapa penelitian yang sukses mempunyai nilai inti yang
dikemukakan oleh beberapa ahli, berurat dan berakar yang membuat
seperti yang di kemukakan dalam seorang anak menjadi orang yang
majalah rumah tangga dan kesehatan produktif, penyayang dan penuh
bahwa “Orang tua berperan dalam perhatian. Nilai-nilai tersebut
menentukan hari depan anaknya. selanjutnya akan membuat seorang
Secara fisik supaya anak-anaknya anak bisa mengambil resiko dan
bertumbuh sehat dan berpostur tubuh mempelajari, menguji serta menyadari
yang lebih baik, maka anak-anak harus kemampuan maksimalnya.
diberi makanan yang bergizi dan Dengan memberikan upaya
seimbang. Secara mental anak-anak yang terbaik, seorang anak akan
bertumbuh cerdas dan cemerlang, memperoleh kepuasan dan pemenuhan
maka selain kelengkapan gizi perlu yang sangat besar, baik berhasil atau
juga diberi motivasi belajar disertai gagal. Puncak proses ini akan
sarana dan prasarana yang memadai. membuat pencapai sukses memahami
Sedangkan secara sosial suapaya anak- apa yang membuat anak-anak paling
anak dapat mengembangkan jiwa bahagia, membantu anak-anak
sosial dan budi pekerti yang baik menemukan gairah hidup, dan

78
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

mendorong anak-anak untuk mengejar tanggung jawab, kebebasan dan


impian mereka semaksimal mungkin. independensi warga atau personil
Dorongan positif akan sekolah, komite sekolah dan lainnya
memotivasi seorang anak untuk dalam berinisiatif, (2) Sejauh mana
bertindak. Hal ini akan membantu para personil sekolah dianjurkan dalam
pertumbuhan dalam diri anak. bertindak progresif, inovatif dan berani
Dorongan positif akan mendesak mengambil resiko, (3) Sejauh mana
seorang anak untuk keluar dari zona sekolah menciptakan dengan jelas visi,
nyamannya, menjelajah dan misi, tujuan, sasaran sekolah, dan
mengambil resiko. Hal ini juga akan upaya mewujudkannya, (4) Sejauh
memupuk prestasi dan keberhasilan mana unit-unit dalam sekolah didorong
seorang anak. untuk bekerja dengan cara yang
Mayer dan Rowen dalam terkoordinasi, (5) Tingkat sejauh mana
Jamaluddin (2008: 24) menyatakan kepala sekolah memberi informasi
bahwa budaya sekolah merupakan jiwa yang jelas, bantuan serta dukungan
(spirit) sebuah sekolah yang terhadap personil sekolah, (6) Jumlah
memberikan makna terhadap kegiatan pengaturan dan pengawasan langsung
kependidikan sekolah tersebut, jika yang digunakan untuk mengawasi dan
budaya sekolah lemah, maka ia tidak mengendalikan perilaku personil
kondusif bagi pembentukan sekolah sekolah, (7) Sejauh mana para personil
efektif. Sebaliknya budaya sekolah sekolah mengidentifkasi dirinya secara
kuat maka akan menjadi fasilitator keseluruhan dengan sekolah
bagi peningkatan sekolah efektif. ketimbang dengan kelompok kerja
Lebih lanjut Robbins (1994) tertentu atau bidang keahlian
mengungkapkan bahwa dalam lingkup professional, (8) Sejauh mana alokasi
tatanan dan pola yang menjadi imbalan diberikan didasarkan atas
karakteristik sebuah sekolah, kriteria prestasi, (9) Sejauh mana
kebudayaan memiliki dimensi yang personil sekolah didorong untuk
dapat di ukur yang menjadi ciri budaya mengemukakan konflik dan kritik
sekolah diantaranya yaitu: (1) Tingkat secara terbuka, dan (10) Sejauh mana

79
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

komunikasi antar personil sekolah standar pelajaran, keadaan gedung,


dibatasi oleh hierarki yang formal. metode belajar, tugas rumah), dan (3)
Dari beberapa karakteristik faktor masyarakat (kegiatan siswa
yang ada, dapat dikatakan bahwa dimasyarakat, mass media, teman
budaya sekolah bukan hanya refleksi bergaul, bentuk kehidupan
dari sikap para personil sekolah, masyarakat).
namun juga merupakan cerminan METODE PENELITIAN
kepribadian sekolah yang ditunjukan Berdasarkan tujuan dalam
oleh perilaku individu dan kelompok penelitian dan permasalahan yang
dalam sebuah komunitas sekolah. dikaji dalam penelitian ini maka
Prestasi belajar dipengaruhi penelitian ini termasuk ke dalam
oleh beberapa faktor, baik faktor penelitian descriptive research dan
internal maupun faktor eksternal. causal research (Maholtra, 1996).
Slameto (1995 : 89) membagi faktor Penelitian deskriptif (descriptive
internal menjadi 3 bagian pokok yaitu: research) untuk menggambarkan
(1) faktor jasmaniah (kesehatan dan budaya sekolah dan dukungan
cacat tubuh), (2) faktor psikologis orangtua dalam kaitannya dengan
(inteligensi, perhatian, minat, bakat, prestasi belajar siswa. Sedangkan
motif, kematangan, kesiapan), dan (3) penelitian sebab akibat (causal
faktor kelelahan. Sedangkan faktor research) untuk menjelaskan besarnya
eksternal menjadi 3 bagian pokok pengaruh variabel dukungan orangtua
yaitu: (1) faktor keluarga (cara orang dan budaya sekolah sebagai variabel
tua mendidik, reaksi antar anggota bebas terhadap prestasi belajar siswa
keluarga, suasana rumah, keadaan sebagai variabel terikat dan
ekonomi keluarga, pengertian orang menjelaskan variabel yang
tua, latar belakang kebudayaan), (2) berpengaruh paling besar terhadap
faktor sekolah (kurikulum, metode prestasi belajar siswa. Untuk
mengajar, relasi guru dengan siswa, memperoleh data dipergunakan
relasi siswa dengan siswa, disiplin penelitian lapangan dengan terjun
sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah,

80
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

langsung ke obyek dan lokasi menggunakan kuesioner (angket),


penelitian. setiap indikator dari data yang
Sebagai populasi dalam dikumpulkan terlebih dahulu
penelitian ini adalah seluruh siswa diklasifikasikan dan diberi skor atau
kelas VII di SMP Negeri 2 Kota nilai dari rentang nilai 1-5.
Probolinggo yang berjumlah 213 Dalam hal ini metode
siswa. sampel siswa tiap kelas diambil dokumentasi digunakan untuk
secara acak sehingga total sampel mengetahui jumlah guru, jumlah siswa
dalam penelitian ini adalah sebesar 68 dan nilai hasil belajar siswa untuk
siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kota mata pelajaran IPS siswa kelas VII
Probolinggo. SMP Negeri 2 Kota Probolinggo
Adapun teknik yang digunakan semester 2 Tahun Pelajaran
dalam pengumpulan data dalam 2014/2015.
penelitian ini adalah kuesioner dan Dalam penelitian ini sebelum
dokumentasi. Angket ini digunakan menentukan teknik analisa, dilakukan
untuk memperoleh data tentang pengujian terhadap persyaratan
dukungan orangtua dan budaya statistik. Dimana pengujian
sekolah. Jenis instrumen yang persyaratan statistik dilakukan untuk
digunakan dalam penelitian ini berupa memenuhi persyaratan dalam
skala yaitu merupakan kumpulan dari penggunaan teknik analisis dengan
pernyataan atau pertanyaan yang asumsi yang melandasinya.
pengisiannya oleh responden Dengan terpenuhinya
dilakukan dengan memberikan tanda persyaratan statistik, dapat ditentukan
centang (√) pada tempat yang sudah teknik analisis yang akan
disediakan dengan alternatif jawaban dipergunakan untuk mengetahui
yang disediakan merupakan sesuatu pengaruh budaya sekolah dan
yang berjenjang. (Arikunto 1998 : dukungan orangtua terhadap prestasi
105). Untuk mengetahui distribusi belajar siswa dengan menggunakan
frekuensi masing-masing variabel analisis regresi linier berganda dengan
yang pengumpulan datanya bantuan program SPSS 14.

81
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

HASIL DAN PEMBAHASAN Hipotesis Ketiga


Hipotesis Pertama Dari hasil pengujian analisis
Variabel budaya sekolah menunjukkan probabilitas Fhitung
mempunyai nilai koefisien regresi sebesar 0,003 yang lebih kecil dari α =
sebesar 0,350, dan thitung sebesar 2,240 0,05. Hal ini berarti hipotesis nihil
dengan probabilitas sebesar 0,008. ditolak dan hipotesis alternatif diterima
Karena nilai probabilitas thitung yang (p = 0,003 < α = 0,05). Sehingga
diperoleh lebih kecil dari 0,05 keputusan statistik yang dapat diambil
(p=0,008 < 0,05), maka keputusan atau adalah terdapat pengaruh yang
kesimpulan yang diambil adalah signifikan budaya sekolah dan
hipotesis nihil ditolak, sedangkan dukungan orangtua secara bersama-
hipotesis alternatif diterima. Dengan sama terhadap prestasi belajar siswa
demikian terdapat pengaruh yang kelas VII di SMP Negeri 2 Kota
signifikan budaya sekolah terhadap Probolinggo.
prestasi belajar siswa kelas VII di SMP Pengaruh Budaya Sekolah terhadap
Negeri 2 Kota Probolinggo. Prestasi Belajar Siswa Kelas VII di
Hipotesis Kedua SMP Negeri 2 Kota Probolinggo
Variabel dukungan orangtua Hasil temuan penelitian
mempunyai thitung sebesar 1,446 tersebut menunjukkan bahwa unsur-
dengan probabilitas sebesar 0,015. unsur budaya sekolah telah
Karena nilai probabilitas thitung yang membentuk output siswa berperilaku
diperoleh lebih kecil dari 0,05 baik dan mendukung ketercapaian
(p=0,015 < 0,05), maka keputusan atau prestasi belajar siswa. Sebagaimana
kesimpulan yang diambil adalah dikemukakan Mayer dan Rowen dalam
hipotesis nihil ditolak, sedangkan Jamaluddin (2008:24) budaya sekolah
hipotesis alternatif diterima. Dengan merupakan jiwa (spirit) sebuah sekolah
demikian terdapat pengaruh yang yang memberikan makna terhadap
signifikan dukungan orangtua terhadap kegiatan kependidikan sekolah
prestasi belajar siswa kelas VII di SMP tersebut, jika budaya sekolah lemah,
Negeri 2 Kota Probolinggo. maka ia tidak kondusif bagi

82
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

pembentukan sekolah efektif. nyaman sehingga siswa dapat belajar


Sebaliknya budaya sekolah kuat maka dan membaca dengan tenang,
akan menjadi fasilitator bagi laboratorium komputer, laboratorium
peningkatan sekolah efektif. bahasa, ruang aula untuk digunakan
Oleh karena itu budaya sekolah berbagai aktivitas siswa, yang
memiliki peran penting dalam kesemuanya sangat menunjang
mendukung kualitas belajar siswa di peningkatan prestasi belajar siswa,
sekolah, sebab budaya sekolah setiap ruang kelas terdapat LCD
merupakan hal yang tidak dapat sebagai media bagi guru dalam
terpisahkan dengan segala sesuatu memberikan materi pelajaran.
yang terjadi di sekolah. Hal tersebut Dari segi program atau
berkaitan dengan situasi belajar kegiatan sekolah, SMP Negeri 2 Kota
mengajar, warga sekolah, fasilitas Probolinggo memiliki agenda kegiatan
pendukung belajar mengajar, visi dan yang menjadi pendukung sarana
misi sekolah serta dukungan dari belajar siswa, antara lain kegiatan
semua warga sekolah. ekstra kurikuler yang mengembangkan
Budaya sekolah di SMP Negeri bakat dan minat siswa,
2 Kota Probolinggo dapat dilihat dari mengikutsertakan anak didik
empat unsur meliputi : fasilitas mengikuti berbagai olimpiade sains,
sekolah, program atau kegiatan yang pentas seni sebagai ajang kreativitas
diadakan sekolah, warga sekolah serta siswa.
nilai dan peraturan sekolah. Dari segi warga sekolah, SMP
Dilihat dari segi fasilitas, SMP Negeri 2 Kota Probolinggo terus
Negeri 2 Kota Probolinggo telah menciptakan suasana sekolah yang
menyediakan berbagai macam sarana kondusif, nyaman dan menyenangkan
pendukung prestasi belajar siswa. Hal sehingga menciptakan suasana
tersebut dapat dilihat dari banyaknya kekeluargaan antar warga sekolah,
ruangan yang ada di sekolah dengan salah satu bentuk upaya tersebut
berbagai macam fungsinya. Seperti dengan melibatkan orangtua murid
ruang perpustakan sekolah yang dalam setiap kegiatan di sekolah untuk

83
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

turut berpartisipasi mensukseskan gambaran budaya sekolah di SMP


kegiatan akademik di sekolah, Negeri 2 Kota Probolinggo dimana
mengadakan sholat berjamaah setiap budaya sekolah di SMP Negeri 2
dhuhur, mengadakan ajang silaturahmi Probolinggo dinilai dalam kategori
antar warga sekolah, dan kegiatan lain tinggi (baik) sebanyak 13 orang
yang positif. (19,1%), dalam kategori sedang
Dari segi peraturan sekolah, (cukup baik) sebanyak 42 orang
SMP Negeri 2 Kota Probolinggo (61,8%) dan dalam kategori rendah
memiliki peraturan tertulis terkait (kurang baik sebanyak 13 orang
dengan kedisiplinan siswa yang tertulis (19,1%). Penilaian tersebut dilihat
dalam buku Tata Tertib Siswa. Sanksi dari ciri dari budaya sekolah yang
terhadap pelanggaran peraturan meliputi: upaya sekolah bertindak
diberikan dalam bentuk hukuman progresif, inovatif dan berani
secara langsung ataupun surat mengambil resiko, upaya sekolah
peringatan yang bertujuan untuk menciptakan dengan jelas visi, misi,
membina kedisiplinan siswa. tujuan, sasaran sekolah dan upaya
Menanamkan nilai dan norma yang mewujudkannya, upaya sekolah
positif pada siswa, dengan bekerja secara terkoordinasi, upaya
membiasakan siswa untuk menerapkan kepala sekolah memberi informasi
budaya sapa, senyum dan salam, yang jelas, bantuan serta dukungan
meningkatkan dan menumbuhkan terhadap warga sekolah, adanya
minat membaca siswa, memperat pengaturan dan pengawasan terhadap
jalinan silaturahmi antar warga sekolah perilaku personil sekolah, upaya
melalui kegiatan Halal Bihalal yang personil sekolah mengidentifikasi
bertujuan mempererat kekeluargaan. secara keseluruhan dengan sekolah
Dari uraian diatas dapat dilihat dibanding kelompok kerja tertentu
bahwa secara umum budaya sekolah di yaitu dilihat dari tingkat
SMP Negeri 2 Kota Probolinggo keprofesionalan personil sekolah,
adalah cukup baik, hal ini diperkuat upaya sekolah memberikan imbalan
dengan hasil penelitian mengenai terhadap prestasi yaitu dengan

84
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

memberikan penghargaan terhadap mendukung belajar anak di sekolah,


personil sekolah yang berprestasi, mengingat pelaksanaan proses belajar
upaya sekolah memberi kebebasan mengajar sekolah kalau tidak ada
mengemukakan masalah dan kritik dukungan dari orang tua niscaya
serta jalinan komunikasi antar personil keberhasilan dalam belajar anak tidak
sekolah. Dimana ciri-ciri budaya akan sesuai dengan yang diharapakan.
sekolah di SMP Negeri 2 Probolinggo Untuk itu dukungan orang tua
tersebut dikategorikan cukup baik oleh sangat penting artinya dan dibutuhkan
siswa. dalam menunjang keberhasilan belajar
Pengaruh Dukungan Orangtua anak. Dukungan tersebut dapat berupa
terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas perhatian, dorongan, pelatihan maupun
VII di SMP Negeri 2 Kota penyediaan sarana prasarana yang
Probolinggo mendukung anak dalam mencapai
Hasil penelitian tersebut cukup prestasi belajar siswa (Munandar,
relevan, mengingat prestasi belajar 2004). Orangtua juga dapat
seorang anak dipengaruhi berbagai memberikan dukungan kepada
faktor baik faktor psikologis maupun anaknya dalam belajar, meliputi : 1)
faktor biologis. Perkembangan seorang Dukungan Moral, dapat berupa
anak serta berhasil tidaknya seorang perhatian terhadap pemenuhan
anak dalam belajar tergantung tiga kebutuhan psikis yang meliputi kasih
unsur yaitu keluarga, sekolah dan sayang, keteladanan, bimbingan dan
masyarakat. Hal ini dapat di maklumi pengarahan, dorongan, menanamkan
karena keluarga merupakan elemen rasa percaya diri. Dengan perhatian
penting pertama bagi siswa karena orang tua yang berupa pemenuhan
didalam keluarga mempunyai kebutuhan psikis tersebut diharapkan
pengaruh yang paling kuat dalam dapat memberikan semangat belajar
mencapai keberhasilan anak. anak guna meraih suatu cita-cita atau
Begitu juga keberhasilan anak prestasi, 2) Dukungan Spiritual,
dalam belajar tergantung pada peran merupakan kebutuhan rohani yakni
orang tua terutama ayah dan ibu dalam seperti sholat, puasa, mengaji dan lain-

85
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

lainnya. Keluarga yang menyadari arti anak, berbagai jenis alat tulis menulis
penting dan manfaat agama bagi yang dibutuhkan oleh para siswa
perkembangan jiwa anak dan antara lain; pensil, bolpoin, buku tulis,
kehidupan anak pada umumnya akan penggaris, penghapus, dan raut pensil).
berperan dalam meletakkan dasar- Tersedianya tempat belajar yang ideal
dasar pengenalan agama. Hal ini akan memberikan kenyaman tersendiri
sangat penting untuk perkembangan bagi anak dalam belajar. Penyediaan
mental anak untuk memasuki ruang khusus untuk belajar,
kehidupan bermasyarakat, dan 3) dimaksudkan agar kegiatan belajar
Dukungan Material, dapat berupa dapat terhindar dari gangguan-
pemenuhan kebutuhan yang bersifat gangguan yang mungkin dapat
kebutuhan fisik untuk belajar, yaitu : menghambat kegiatan belajar.
a) Biaya pendidikan, yang sangat Gambaran penelitian
berguna untuk memenuhi segala menunjukkan bahwa dukungan
kebutuhan yang diperlukan seperti orangtua dinilai siswa dalam kategori
membeli peralatan tulis, membayar tinggi sebanyak 8 orang (11,8%),
transportasi, membayar uang sekolah, kategori sedang sebanyak 50 orang
uang saku/ jajan dan lain sebagainya, (73,5%) dan kategori rendah sebanyak
b) Fasilitas belajar, dapat berupa 10 orang (14,7%). Penilaian dukungan
sarana dan prasarana yang dapat orangtua tersebut dilihat dari dukungan
membantu memberi kemudahan dalam moral yang meliputi : upaya orangtua
kegiatan belajar seperti ruang belajar mengingatkan anak untuk belajar,
yang nyaman dan tenang, sumber memantau aktivitas belajar anak,
belajar yang lengkap, media belajar mengawasi pergaulan dan memberikan
yang bisa dimanfaatkan, alat tulis yang solusi terhadap masalah yang dihadapi
lengkap, dan juga teman belajar juga anak. Sedangkan dukungan spiritual
bisa dijadikan sumber belajar, c) Alat diberikan orangtua dengan cara
perlengkapan belajar, tersedianya mengajak sholat bersama,
perlengkapan belajar di rumah sangat membiasakan mengaji bersama,
berpengaruh pada prestasi belajar mengajak puasa pada saat menghadapi

86
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

ujian. Kemudian dukungan material Tujuan ketiga dalam penelitian


diberikan dengan cara memberikan ini adalah untuk mengetahui apakah
uang saku, mengeluarkan biaya untuk ada pengaruh yang signifikan budaya
kebutuhan sekolah, menyediakan sekolah dan dukungan orangtua
ruang belajar khusus, melengkapi terhadap prestasi belajar siswa kelas
peralatan tulis yang dibutuhkan serta VII di SMP Negeri 2 Kota
mengikutsertakan anak dalam Probolinggo. Seperti telah dibahas di
bimbingan belajar. Dukungan atas, banyak faktor yang dapat
orangtua dinilai siswa kelas VII SMP mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Negeri 2 Kota Probolinggo dalam Salah satunya adalah pengaruh budaya
kategori cukup baik. sekolah dan dukungan orang tua yang
Dukungan orangtua sangat erat kaitannya dengan peningkatan
penting terhadap pencapaian prestasi prestasi belajar siswa.
belajar siswa, untuk itu diharapkan Budaya sekolah yang baik akan
orangtua secara intensif memberikan membentuk output siswa berperilaku
perhatian dan dukungan terhadap baik dan mendukung ketercapaian
kebutuhan anak terutama dalam prestasi belajar siswa, hal ini
membantu pemenuhan kebutuhan dikarenakan budaya sekolah
belajar anak di sekolah maupun di merupakan jiwa (spirit) sebuah sekolah
rumah. yang memberikan makna terhadap
Faktor penentu utama kegiatan kependidikan sekolah
keberhasilan anak dalam belajar adalah tersebut, jika budaya sekolah lemah,
keluarga sehingga peran aktif orangtua maka ia tidak kondusif bagi
dalam mendukung keberhasilan anak pembentukan sekolah efektif.
dalam belajar sangatlah dibutuhkan. Sebaliknya budaya sekolah kuat maka
Pengaruh Budaya Sekolah dan akan menjadi fasilitator bagi
Dukungan Orangtua Terhadap peningkatan sekolah efektif.
Prestasi Belajar Siswa Kelas VII di Begitu pula dengan dukungan
SMP Negeri 2 Kota Probolinggo orangtua, dimana faktor penentu utama
keberhasilan anak dalam belajar adalah

87
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

keluarga, anggota keluarga yang memberikan dorongan semangat siswa


berperan aktif adalah orang tua hal untuk belajar dengan lebih giat,
tersebut sesuai dengan hasil penelitian sehingga pada akhirnya prestasi belajar
ini yang menunjukkan bahwa siswa tercapai.
kontribusi pengaruh yang cukup besar KESIMPULAN
terhadap upaya peningkatan prestasi Berdasarkan hasil analisis data
belajar siswa diberikan oleh variabel yang telah dilakukan, dapat ditarik
dukungan orangtua. Hal tersebut beberapa simpulan, sebagai berikut:
cukup relevan mengingat pelaksanaan Terdapat pengaruh yang
proses belajar mengajar di sekolah signifikan budaya sekolah terhadap
kalau tidak ada dukungan dari orang prestasi belajar siswa kelas VII di SMP
tua niscaya keberhasilan dalam belajar Negeri 2 Kota Probolinggo. Hasil
anak tidak akan sesuai dengan yang penelitian menunjukkan hasil
diharapakan. Untuk itu dukungan signifikansi probabilitas thitung sebesar
orang tua sangat penting artinya dan 0,008 yang lebih kecil dari 0,05 (p=
dibutuhkan dalam menunjang 0,008 < 0,05).
keberhasilan belajar anak. Dukungan Terdapat pengaruh yang
tersebut dapat berupa dukungan moral, signifikan dukungan orangtua terhadap
dukungan spiritual dan dukungan prestasi belajar siswa kelas VII SMP
material. Negeri 2 Kota Probolinggo. Hasil
Mengingat budaya sekolah dan penelitian menunjukkan hasil
dukungan orangtua berpengaruh dalam signifikansi probabilitas thitung sebesar
pencapaian prestasi belajar siswa, 0,015 yang lebih kecil dari 0,05 (p=
diharapkan pihak sekolah akan terus 0,015 < 0,05).
menciptakan budaya sekolah yang Terdapat pengaruh yang
positif yang dapat membentuk output signifikan budaya sekolah dan
siswa yang baik dan berprestasi baik, dukungan orangtua secara bersama-
begitu pula dukungan orangtua, peran sama terhadap prestasi belajar siswa
aktif orangtua dalam mendukung kelas VII SMP Negeri 2 Kota
keberhasilan siswa dalam belajar akan Probolinggo. Hasil penelitian

88
JPPI Volume 10 No 1 (2016) 76-89

menunjukkan probabilitas Fhitung


sebesar 0,003 yang lebih kecil dari α =
0,05 (p = 0,003 < α = 0,05).
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur


Penelitian: Suatu pendekatan
Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
Maholtra, N. K. (1996). Marketing
Research: An Applied
Orientation. New Jersey:
Prentice Hall International Inc.
Slameto. (1998). Belajar dan Faktor-
faktor Yang Mempengaruhi .
Jakarta: RinekaCipta.

89

Anda mungkin juga menyukai