Anda di halaman 1dari 4

PENELITIAN AKADEMIK:

Oleh: Nurudin

Penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis
dan disertasi.

Masalah yang sering muncul:


1. Tidak segera menyusun proposal. Takut salah. "Orang yang SUKSES
adalah orang yang pernah membuat KESALAHAN; Tidak ada orang yang
SUKSES tanpa mengalami suatu KESALAHAN"
2. Kesulitan dalam menentukan masalah penelitian yang ingin diketahui lebih
lanjut, sebagai titik awal untuk menyusun suatu proposal penelitian
3. Tidak mempunyai referensi yang cukup terkait dengan topik penelitiannya
4. Kurang pengalaman dalam menulis karya ilmiah sehingga sulit untuk
menguraikan pendapatnya dalam bentuk tulisan.

Fungsi penelitian akademis (karya ilmiah):


1. Penjelasan (explanation)
2. Ramalan (prediction)
3. Kontrol (control)

Hakikat karya ilmiah:


Mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis,
dan konsisten.

Apa sifat dan syarat karya ilmiah?


1. Lugas dan tidak emosional → mempunyai satu arti, sehingga tidak ada
tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
2. Logis → disusun berdasarkan urutan yang konsisten
3. Efektif → satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
4. Efisien → hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan
mudah dipahami
5. Baku → ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

Jenis-jenis Penelitian Akademis (karya ilmiah)


1. Makalah → karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
Menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah → adalah juga karya tulis ilmiah yang
menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-
objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam
makalah.
3. Skripsi → karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung
oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung
(obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil,
atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang
spesialisasinya.
4. Tesis → karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan
dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari
penelitian sendiri.
5. Disertasi → karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan
analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang
berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar
doktor (S3).
6. Karya Ilmiah Lain → Tulisan Jurnal, TA karya.

Kata Kunci: RISET

Manfaat Penelitian Ilmiah Bagi Penulis:


1. Terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena
sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang
ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
2. Terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil
sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang.
3. Berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari bahan bacaan
dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
4. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan
fakta secara jelas dan sistematis.
5. Memperoleh kepuasan intelektual.
6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

Karakteristik Penelitian
1. Penelitian harus Sistematis. Proposal maupun laporan penelitian merupakan
suatu aktivitas yang terstruktur, mengandung unsur-unsur yang merupakan
butir-butir pemikiran dan aktivitas. Unsure-unsur tersebut harus
diungkapkan secara runtun dan dilakukan secara bertahap, dipaparkan
secara berurutan, sehingga terlihat dan terasa jelas alur pikirannya dan
mudah dipahami oleh pembaca (transferable).
2. Penelitian harus Logis dan Rasional. Penelitian harus logis artinya
penelitian tersebut memiliki alur pikir yang benar dalam arti adanya
kesesuaian antara instrumen, prosedur penelitian yang digunakan dengan
hasil penelitian yang diperoleh, sehingga memiliki alur pikir yang benar dan
bisa dinalar. Setiap pilihan dan keputusan harus logis dan rasional. Proposal
atau laporan penelitian harus mengandung penjelasan yang logis atau alas an
yang kuat dalam menetapkan pilihan, langkah, dan prosedur penelitian.
3. Penelitian harus Empirik. Proposal atau laporan penelitian harus
mengungkapkan atau berkenaan dengan dunia nyata yakni dunia yang dapat
diobservasi dengan indra, sehingga setiap orang dapat
mengindranya.konsep-konsep atau istilah-istilah penelitian harus sudah
secara tegas diaplikasikan ke dunia penelitian, jangan masih bersifat umum
atau mengambang.
4. Penelitian Bersifat Redukatif. Aktivitas penelitian harus dapat mereduksi
(mengurangi) bahkan menghilangkan keraguan menjadi kepastian, dari
ketidaktahuan atau ketidakjelasan suatu objek pengamatan menjadi jelas.
Hal ini dikarenakan aktivitas penelitian yang sistematis untuk memperoleh
data sehingga mampu memberi pernyataan yang logis dan rasional.
5. Penelitian Bersifat Replicable dan Transmitable. Replicable maksudnya
dapat diteliti ulang dan transmitable dapat dipahami untuk dapat digunakan
hasil penelitiannya. Untuk itu laporan penelitian harus dapat dan mudah
dipahami oleh para pembaca. Sehingga penelitian harus bersifat terbuka dan
dibuat laporannya untuk dipublikasikan.
6. Penelitian harus Memiliki Kegunaan. Pengungkapan tentang kegunaan
suatu penelitian harus secara jelas dinyatakan baik dalam proposal maupun
laporan penelitian. Minimal suatu penelitian harus memiliki kegunaan
praktis dalam arti mampu memberi rekomendasi, saran kepada komunitas,
kelompok atau institusi dalam meningkatkan kualitas hubungan atau
pelayanan publiknya. Di samping itu penelitian bisa mempunyai manfaat
akademik atau teoritik untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Syarat Lain Penting:


1. Objektif dalam penyajian yang deskriptif, sistematis, dan analisis
2. Serba relatif, bahwa kebenaran ilmiah yang diajukan bukanlah hal mutlak dan
hasilnya dimungkinkan dapat dibantah atau diuji kebenarannya.
3. Netral, dalam pengungkapan fakta yang sesungguhnya tidak berkaitan
dengan nilai-nilai baik atau buruk.
4. Skeptis, adanya keraguan atas pernyataan-pernyataan yang belum memiliki
kekuatan dasar-dasar pembuktian.
5. Sederhana, tidak terlalu rumit dalam kerangka berpikir, perumusan
pernyataan dan pembuktiannya tetap berdasarkan kebenaran ilmiah yang
baku.

---0---

https://ismail125cc.blogspot.com/2014/04/metodologi-penelitian-penelitian.html

Anda mungkin juga menyukai