Anda di halaman 1dari 4

CONTOH DIALOG LAPORAN PERJALANAN

Perhatikan contoh laporan berikut dan tulislah pokok-pokoknya dengan singkat


Bagus
Ridwan
Bagus
Ridwan

Bagus

Ridwan
Bagus
Ridwan
Bagus

Ridwan
Bagus

: Ridwan, pernahkah kamu naik perahu nelayan?


: Oh, pernah! Minggu kemarin aku berkunjung ke rumah pamanku yang tinggal di Ujungnegoro. Aku
diajak paman naik perahunya. Bayangkan, Gus! Semalaman aku berada di lautan, bersama paman
dan para nelayan yang lain.
: Hebat, hebat. Boleh, dong diceritakan perjalananmu.
: Begini ceritanya, pulang sekolah bapak langsung mengajakku ke Ujungnegoro. Selepas Asar, kami
sudah bersiap di perahu. Perahu paman cukup besar. Paman dan anak buahnya mengecek mesin
dan peralatan menangkap ikan. Setelah semuanya beres, kami pun mulai berlayar.
Satu jam kemudian kami sudah berada di laut lepas. Aku melihat berkeliling. Ratusan
perahu nelayan yang lain ada di sekitar kami. Ribuan lampu yang dinyalakan berkelip-kelip seperti
kunang kunang. Dan di sebelah timur sana . . . . Wow, menakjubkan sekali! Bulan mulai muncul.
Seperti bola api raksasa, merah kekuningan.
Tiba di kawasan yang ombaknya tenang, mesin kapal dimatikan. Daerah ini merupakan
gudangnya ikan. Demikian kata Paman. Setelah salat, kami makan. Sehabis makan, para nelayan
bersiap-siap untuk menangkap ikan. Jala pertama sudah dilemparkan ke laut. Setiap ujung tali jala
dipegang oleh satu orang. Kemudian paman berteriak memberi aba-aba agar jala segera ditarik.
Para nelayan mengikuti aba-aba paman. Jala ditarik. Berdebar-debar kami mengawasi hasil
tangkapan pertama kami. Ratusan ikan menggelepar di bak perahu. Kami berteriak kegirangan.
Paman mengucap syukur. Aku tidak menghitung berapa kali kami melempar jala di tempat itu. Lalu
mesin kembali dihidupkan, kami akan mencari tempat lain yang lebih banyak ikannya.
Tanpa terasa, waktu terus berjalan. Wah, sudah hampir jam dua pagi! Aku pun tidur.
Agaknya tidurku terlalu pulas. Waktu paman membangunkanku, kulihat hari mulai terang. Matahari
mulai terbit di ufuk timur.
Ternyata kami sudah dalam perjalanan menuju ke pantai. Para nelayan masih tertidur
kelelahan. Aku melihat bak ikan yang hampir penuh. Aku heran kenapa paman tidak menangkap ikan
sebanyak-banyaknya malam tadi.
Menurut paman, hasil tangkapan hari ini sudah lebih dari cukup. Sebenarnya, bisa saja kita
terus melempar jala dan tentu akan mendapatkan banyak ikan. Namun, kita tidak boleh serakah
mengambil isi lautan. Hasil tangkapan hari ini merupakan rezeki yang diberikan oleh Allah. Begitulah
yang kami lakukan sepanjang malam itu. Asyik sekali. Sayang ya, kamu tidak ikut.
:
Ah, kamu sih, tidak mengajakku! Awas, lho, lain kali kamu harus mengajakku. Ceritamu tadi
menarik sekali, tetapi sayang kamu tidak menceritakannya secara urut dan teliti. Kamu kelihatan
terlalu bersemangat, Wan. Masih banyak hal yang terlewat dari ceritamu. Misalnya, kamu belum
mengatakan berapa orang yang ada di kapal pamanmu itu, siapa saja mereka?
:
Oh, ya! Kami bertujuh. Aku, paman, bapakku, dan empat orang anak buah paman.
Pamanku namanya Pak Hasan. Anak buah paman namanya Pak Sarmin, Pak Parman, Pak Trisno,
dan yang satunya lagi Pak Winarno. Kami sempat berkenalan sebelum berangkat.
:
Nah, gitu. Kalau bercerita itu jangan tergesa-gesa supaya orang lain dapat memahami isi
ceritamu. Lalu, ikan apa saja yang ditangkap, Wan?
:
Sebagian besar ikan tongkol, cucut, ada juga kakap, cumi-cumi, dan ikan kecil-kecil yang
banyak sekali. Sori, aku tidak hafal namanya.
:
Mestinya kamu tanya pamanmu, kemudian catat nama-nama ikan itu. Lain kali bawalah
buku catatan atau kamera, agar kamu dapat mencatat hal-hal penting dan merekam pemandangan
indah yang kamu lihat dalam perjalananmu! Lalu, ikan-ikan itu diapakan, apakah langsung dijual? Di
mana menjualnya?
:
Ya. Ikan-ikan itu dijual dengan cara dilelang di Tempat Pelelangan Ikan atau TPI.
:
Oh, begitu! Senang sekali, ya, jadi nelayan itu. Mendengar ceritamu tadi, yang paling
berkesan bagiku adalah kata-kata pamanmu, bahwa kita tidak boleh serakah mengambil hasil dari
lautan. Kita memang tidak boleh mengeruk hasil lautan secara membabi buta. Apalagi merusak
ekosistem laut. Aku pernah baca di koran, ada nelayan yang menggunakan bahan peledak dan racun
untuk menangkap ikan. Hal semacam ini akan merugikan kita sendiri. Di samping mencemari laut,
merusak kelestarian lingkungan, juga akan membunuh spesies lain yang ada di lautan. Kalau
memancing atau menyeser masih lumayan, tidak akan merusak lingkungan.
(Sumber: Dokumen Pribadi)

MENANGGAPI LAPORAN
Menanggapi artinya memberi respon terhadap isi laporan yang disampaikan. Bentuk
tanggapan pada sebuah laporan, bisa berupa pertanyaan-pertanyaan, tanggapan atau pendapat
pribadi tentang hal yang disampaikan dalam laporan ataupun masukan-masukan terhadap isi
laporan untuk memperbaiki dan menyempurnakan laporan yang disampaikan. Adapun
Tanggapan-tanggapan yang diberikan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Pengajuan Pertanyaan
Setelah laporan disampaikan, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan laporan
tersebut. Pertanyaan yang diajukan dapat berpedoman pada kata Tanya seperti kapan, di
mana, siapa, apa, bagaimana, atau mengapa. Atau lebih sering dikenal dengan 5W1H.
Misalnya,
a. What (apa) : Kegiatan apa saja dilakukan dalam laporan perjalanan tersebut?
b. Who (siapa) : Siapa saja yang terlibat dalam perjalanan tersebut?
c. When (kapan) : Kapan dilaksanakan?
d. Where (di mana) : Di mana perjalanan itu dilakukan?
e. Why (mengapa) : Mengapa kunjungan itu perlu dilakukan?
f. How (bagaimana) : Bagaimana kesan para peserta di lokasi itu?
a.
b.

Perhatikan contoh pertanyaan-pertanyaan berikut sesui dengan dialog yang ibu baca tadi!
Berapa orang yang ada di kapal pamanmu itu, siapa saja mereka?
Ikan apa saja yang ditangkap, Wan?

2. Tanggapan
Tanggapan juga dapat berupa pendapat. Pendapat merupakan hasil pemikiran kita
berdasarkan masalah yang sedang dibicarakan.
Perhatikan contoh berikut ini sesuai laporan yang ibu baca tadi!
Kita memang tidak boleh mengeruk hasil lautan secara membabi buta. Apalagi merusak
ekosistem laut. Aku pernah baca di koran, ada nelayan yang menggunakan bahan peledak dan
racun untuk menangkap ikan. Hal semacam ini akan merugikan kita sendiri. Di samping
mencemari laut dan merusak kelestarian lingkungan, juga akan membunuh spesies lain yang ada
di lautan.

2. Pemberian Masukan
Ada kalanya laporan yang disampaikan secara lisan itu terdapat hal-hal yang kurang
logis, kurang lengkap, atau kurang sempurna. Agar laporan tersebut menjadi logis, lengkap,
dan sempurna, perlu diberikan masukan-masukan berupa ide-ide kreatif atau solusi. Masukan
hendaknya bersifat positif dan membangun. Sampaikan masukan tadi dengan bahasa yang
santun dan komunikatif sehingga pelapor menyadari kelemahan atau kekurangan dari laporan
perjalanan yang disampaikan.
a.

Perhatikan contoh berikut ini sesui laporan yang ibu baca tadi!
Ceritamu tadi menarik sekali, tetapi sayang kamu tidak menceritakannya secara urut dan teliti.
Kamu kelihatan terlalu bersemangat, Wan. Masih banyak hal yang terlewat dari ceritamu.

b.

Kalau bercerita itu jangan tergesa-gesa supaya orang lain dapat memahami isi ceritamu.
Ceritakan perjalananmu dengan urut agar aku mengetahui apa saja yang kamu lihat.

Tetapi sebelum kalian menanggapi sebuah laporan tentu kalian harus memahami secara
utuh isi laporan tersebut. Oleh karena itu Ada beberapa hal yang harus kalian perhatikan
dalam menanggapi sebuah laporan, yaitu :
1. Sampaikan tenggapan secara objektif
Menanggapi laporan secara objektif, artinya dalam menyampaikan tanggapan kita
harus fokus pada objeknya, jangan menghubungkan objek yang dikomentari atau
ditanggapi dengan subjek atau si pembuat laporan tersebut.
2. Tepat sasaran.
Tepat sasaran, artinya dalam menanggapi laporan, kita harus fokus dan tertuju pada isi
laporan tersebut, memberikan tanggapan yang menyimpang dari isi laporan, jelas tidak
logis, dan tidak memberikan manfaat.
3. Tujukan tanggapan pada hal-hal yang bersifat membangun atau memperbaiki kekurangan
laporan.
Fokuslah untuk memberikan tanggapan yang membangun, dan berikan saran-saran
perbaikan jika dipandang perlu.
Setelah memperhatikan hal-hal di atas, kita bisa menanggapi laporan dengan mengikuti
langkah-langkah berikut ini.
Langkah-Langkah Menanggapi Isi Laporan
1. Pahami laporan secara utuh
Pahami isi laporan secara utuh agar kita benar-benar memahami laporan tersebut,
usahakan untuk memahami sedetail mungkin, agar kita lebih mudah untuk menanggapi
laporan tersebut.
2. Temukan gagasan yang dikemukakan laporan tersebut
Temukan gagasan-gagasan dalam laporan untuk mengetahui secara umum, bahasan laporan.
Dengan menemukan gagasan pada laporan, kita bisa mengetahui maksud dari penulis
laporan, sehingga kita akan lebih mudah menanggapi isi laporan.
3. Pilih secara spesifik, bagian yang akan ditanggapi
Pilih bagian yang akan kita tanggapi, tentukan dengan jelas, sehingga tanggapan kita tidak
akan melenceng dari topik.

4. Sampaikan tanggapan disertai dengan fakta-fakta


Untuk mendukung opini yang kita sampaikan, kita perlu memaparkan fakta-fakta
tentang hal-hal yang berhubungan dengan isi laporan, sehingga tanggapan kita tidak
dianggap tanggapan tanpa dasar yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai