Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU UTARA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 3 PULAU MOROTAI
Jalan Siswa No. 1 Wayabula-Morotai Selatan Barat Kode Pos 97771

SOAL ULANGAN SEMESTER GANJIL


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tahun Ajaran : 2021/2022
Kelas : X (MIA dan IIS) Waktu : 90 Menit

Pilihan Ganda

Kutipan hikayat berikut untuk menjawab soal nomor 1 s.d. 3!


Bacalah dengan saksama!

Alkisah setelah datanglah pada keesokan harinya, maka baginda pun berangkatlah dengan segala
menteri hulubalangnya diiringi oleh rakyat sekalian. Setelah sampai pada tempat berburu itu, maka
baginda pun turunlah dari atas gajahnya semayam di dalam kemah dihadap segala menteri
hulubalang rakyat sekalian. Maka baginda pun menitahkan orang pergi melihat bekas rusah itu.
Hatta setelah orang itu datang menghadap baginda maka sembahnya: “Daulat Tuanku, pada hutan
sebelah tepi laut ini terlalu banyak bekasnya.Maka titah baginda, “Baiklah esok pagi-pagi kita
berburu.”
Maka setelah keesokan harinya maka jaring dan jerat pun ditahan oranglah. Maka segala rakyat
pun masuklah ke dalam hutan itu mengelana segala perburuan itu dari pagi-pagi hingga datang
tergelincir matahari, seekor perburuan tiada diperoleh. Maka baginda pun amat heranlah serta
menitahkan menyuruh melepaskan anjing perburuan baginda sendiri itu. Maka anjing itu pun
dilepaskan oranglah. Hatta ada sekira-kira dua jam lamanya maka berbunyilah suara anjing itu
menyalak. Maka baginda pun segera mendapatkan suara anjing itu. Segera baginda datang kepada
suatu serokan tasik itu, maka baginda pun bertemulah dengan segala orang yang menurut anjing
itu. Maka titah baginda: “Apa yang disalak oleh anjing itu?”
Maka sembah sekalian itu : “Daulat Tuanku, patik mohonkan ampun dan karunia. Ada seekor
pelanduk putih, besarnya seperti kambing, warna tubuhnya gilang-gemilang. Itulah yang dihambat
oleh anjing itu. Maka pelanduk itu pun lenyaplah pada pantai ini.”
(Sumber: Hikayat Seribu Satu Malam)

1. Isi kutipan hikayat tersebut adalah ….


A. Seorang raja menyuruh rakyatnya untuk memburu seekor pelanduk putih.
B. Diiringi para pengawalnya sedang melakukan perburuan di hutan.
C. Kesenangannya berburu pelanduk di hutan.
D. Melakukan pemburuan dengan menggunakan seekor anjing.
E. Sedang berburu di hutan, hanya mendapatkan pelanduk putih.
2. Karakteristik sastra Melayu Klasik sesuai dengan isi teks tersebut adalah ….
A. tokoh utama adalah binatang D. cerita berkisar pada raja (istana sentries)
B. berisi kesaktian seorang tokoh E. latar cerita di hutan belantara
C. kekejaman (kezaliman) raja

3. Amanat yang tersirat dalam penggalan hikayat tersebut adalah ….


A. Jangan membantah apa yang diperintahkan oleh seorang pemimpin kepada kita sebagai rakyatnya.
B. Hendaknya seorang pemimpin memerintahkan sesuatu dengan penuh kebijaksanaan.
C. Seorang pemimpin janganlah kecewa jika sesuatu yang diharapkan tidak dapat diraih.
D. Mintalah kebijaksanaan jika diperintahkan oleh seorang pemimpin tidak dapat dilaksanakan.
E. Bila dalam suatu aktivitas terjadi suatu hambatan, pemimpin haruslah turun tangan dalam
pengaturannya.
4. Cermati penggalan teks anekdot berikut!

(1) Saat sesi  tanya-jawab tiba, Ali bertanya kepada pak dosen. (2) “Apa kepanjangan KUHP, Pak?”
(3) Pak dosen tidak menjawab sendiri, melainkan melemparkannya kepada Ahmad. (4)“Saudara
Ahmad, coba dijawab pertanyaan Saudara Ali tadi,” pinta pak dosen. (5) Dengan tegas Ahmad
menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …!”

Bagian yang menyatakan krisis pada penggalan teks di atas terdapat pada kalimat nomor ….
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5)
5. Bacalah teks anekdot di bawah ini dengan cermat!

Seorang pelaut berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai. “Seandainya
keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagiaan yang ada”.Tetapi kemudian badai ganas
menghadang hingga kapalnya oleng hampir tenggelam. Kapalnya selamat setelah dia membuang
semua muatannya dengan bersusah payah. Kejadiaan tersebut mengingatkan padanya kalau dia
seorang ‘pelaut ulung’. Badailah yang membuatnya ulung. Pikirannya kembali kepada
keluarganya.“Bagaimana kalau istri dan anakku yang kubuang? Apakah saya akan memperoleh
ketenangan dan merasakan kebahagiaan?” ujar si pelaut. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan
istri dan anaknya.

Kalimat yang menujukan abstraksi pada teks tersebut adalah ….


A. Seorang pelaut yang berdiri di atas kapal melihat keindahan laut yang tenang dan damai.
B. “Seandainya keadaan keluargaku seperti ini pasti kebahagian yang ada”
C. Tetapi kemudian badai ganas menghadang hingga kepalanya oleh hampir tenggelam.
D. Badailah yang membuatnya ulung.
E. Si pelaut tersenyum-senyum memikirkan istri dan anaknya.

6. Cermatilah teks anekdot berikut dengan saksama!


Seorang ayah mengajari anaknya berenang. “Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ayah”,
kata sang anak. “Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak”, jawab ayahnya. Sang
anak gembira. Setelah beberapa hari latihan renang itu, sang ayah tampak bersedih sementara sang
anak tampak gembira. “Terimakasih yah, akhirnya ayah dapat mengajari gaya berenang yang paling
aku kuasai, tapi kenapa ayah bersedih?” tanyanya. “Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak!”

Kalimat menunjukkan orientasi pada teks tersebut adalah ….


A. Seorang ayah mengajari anaknya berenang
B. Aku tidak mau malu karena tidak bisa berenang ayah”, kata sang anak.
C. Ayah akan ajari dari gaya tersulit sampai termudah Nak
D. Terima kasih yah, akhirnya ayah dapat mengajari gaya berenang yang paling aku kuasai, tapi kenapa
ayah bersedih?
E. Yang kamu kuasai itu gaya batu, Nak

7. Cermati teks eksposisi berikut!

Noni atau mengkudu adalah tanaman asli Asia, kepulauan Pasifik, Polynesia, dan Australia. Buah noni
biasa digunakan untuk pengobatan tradisional seperti meningkatkan sistem pertahanan tubuh, sembelit,
diare, inflamasi kulit, infeksi, demam, sekit kepala, gangguan pernapasan, dan lain-lain. Buah noni
yang telah matang berwarna hijau dan agak kekuningan. Buah yang masak mempunyai bau dan rasa
yang tidak enak. …
Kalimat yang tepat untuk melengkapi teks eksposisi tersebut adalah ….
A. Daunnya yang lebar seringkali dijadikan pembungkus makanan tradisional.
B. Buah noni sering terlihat diperjualbelikan di pasar atau di toko swalayan.
C. Karena rasa dan bau inilah banyak orang enggan mengonsumsi buah noni.
D. Banyak orang menjadikan buah noni sebagai obat modern.
E. Pohon noni banyak ditanam dan tumbuh di hutan lindung.

8. Cermati teks berikut!


Obat bukan lagi sesuatu yang langka … sulit didapat. Hampir setiap orang pernah minum obat …
karena mengalami kesulitan di tubuhnya. Dengan minum obat, orang berharap sakitnya cepat sembuh
… ia dapat segera beraktivitas kembali.
Kata penghubung (konjungsi) untuk melengkapi teks rumpang tersebut adalah ….
A. untuk, karena, agar C. atau, karena, agar E. dan, namun, untuk
B. serta, tetapi, dan D. tetapi, dan, saat
Cermati teks berikut untuk soal nomor 9 dan 10!

(1)Kerusakan gambut di tepian pulau Indonesia, seperti di Provinsi Riau, berpotensi menggerus
wilayah kelola laut. (2) Upaya restorasi dan menghentikan kegiatan eksploitatif di pulau-pulau tersebut
menjadi keharusan jika tak ingin memperparah kerusakan ekosistem. (3) Ekspansi sawit sangat masif
termasuk di Pulau Rangsar dan Bengkalis di Riau. (4) Sebagian ekosistem setempat telah berubah menjadi
lahan perkebunan kelapa sawit berizin atau berskala kecil milik rakyat. (5) Eksploitasi setempat
dikhawatirkan menyebabkan abrasih parah yang akan mengikis daratan pulau.
9. Kalimat penjelas yang tidak padu (sumbang) terdapat pada kalimat nomor ….
A. (1) B. (2) C. (3) D. (4) E. (5)
10. Apa akibat adanya eksploitasi lahan gambut?
A. Lahan kelapa sawit semakin luas. D. Terjadinya perubahan populasi penduduk.
B. Terjadi abrasi daratan pulau. E. Kegiatan restorasi semakin nyata.
C. Terjadi kerusakan lahan kelapa sawit.
11. Cermati teks berikut dengan saksama!
Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas. “ Biopori itu bisa dijadikan sebagai
salah satu usaha menghindari banjir”jelasnya. “Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat
biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto. Fotonya nanti ditempel di buku tugas dan berikan
deskripsi”. Tiba-tiba seorang anak berkomentar.”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah
banyak bioporinya, tapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat
sering banjir”. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa.
Kalimat yang menunjukkan koda pada teks di atas adalah ….
A. Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas.
B. “Biopori itu bisa dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir” jelasnya.
C. Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto.
D. ”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya, tapi kata bapak itu bukan untuk
menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat sering banjir”.
E. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa.

Bacalah dengan saksama kutipan hikayat berikut untuk menjawab soal nomor 12 dan 13!

Syahdan beberapa lamanya, ia berjalan, maka bertemu dengan gunung yang tinggi-tinggi dan padang
yang luas-luas, dan tasik yang berombak seperti lain, tempat segala dewa-dewa, Peri Mambang Indera
Candara Jin. Maka raja-raja jin di sanalah tempat bermain lancing, berlomba-lomba. Di sanalah ia
banyak beroleh kesaktian, diberi oleh segala anak-anak raja itu, diangkat saudara oleh mereka itu sekali
akan dia dan beberapa ia bertemu dengan binatang yang buas-buas, seperti ular naga buta raksasa.
Sekaliannya mereka itu memberikan kesaktian kepada Mara Karmah.

12. Karakteristik hikayat yang berupa kemustahilan yang terdapat pada kutipan tersebut adalah ….
A. Seseorang yang bepergian melihat gunung yang menjulang tinggi.
B. Seseorang mendapat kesaktian dari binatang buas.
C. Raja bermain bersama dan mengadakan perlombaan.
D. Seseorang yang diangkat menjadi anak raja.
E. Pergi ke hutan dan bertemu dengan binatang buas.

13. Nilai sosial yang terdapat dalam kutipan hikayat tersebut adalah …..
A. Para penghuni hutan banyak memiliki kesaktian seperti binatang buas.
B. Menjalin hubungan baik dengan sesama dalam sebuah komunitas.
C. Pendatang di hutan tidak boleh merusak hutan yang ditempatinya.
D. Pendatang di hutan harus menjaga kelestarian hutan tersebut.
E. Para penghuni hutan umumnya sakti dan mempunyai ilmu hitam.
Cermati kutipan hikayat berikut untuk menjawab soal nomor 14 dan 15!

Maka, sahut perdana menteri, hai nakoda kapal! Apa gunanya tuan hamba membawa kain
yang baik-baik ini kepada hamba? Karena sebab berdakwa ini tuan hamba mengupah hamba.
Tiadalah hamba mau mengambil dia. Bawalah kembali dahulu. Maka, hendak pun kami, maka ia
menghukum atas seorang tiada dengan pembawaannya itu jadi menang dia berhukum; melainkan
apakala barang siapa yang benar itu kami benarkan dan kami serta dia. Jikalau anak kami
sesekalipun apabila salah, kami salahkan juga. Janganlah nakoda sangka lagi yang demikian itu.
Maka katanya kepada perempuan itu. “Tatkala dahulu istri siapa engkau ini.” Maka, sahut
perempuan itu, “Ya, Tuan Hakim! Bahwasanya hamba istri nakoda, hamba tiada tahu bersuami tiga
atau dijamah orang lain daripada nakoda ini.”
Maka kata orang muda itu, “Hai perempuan yang bid’ah celaka yang menduakan suami!
Maka tatkala engkau peristri, bukankah engkau sudah mati? Beberapa kali keluargamu untuk
menanamkan tiada aku izinkan. Aku pinta hanyutkan ke laut dan aku bersama-sama. Daripada
kasihku akan engkau maka setengah umurku bahagiakan akan dikau. Maka dengan kurnia Allah
engkau dikembalikan hidup dalam dunia.”
(Hikayat Bayan Budiman)

14. Karakteristik hikayat yang terdapat pada kutipan tersebut adalah ....
A.  istanasentris, dewa-dewa D.  kemustahilan, struktur bahasa
B.  istanasentris, kesaktian E.  kemustahilan, dewa-dewi
C.  kesaktian, kemustahilan

15. Nilai moral yang terdapat pada kutipan hikayat tersebut adalah ....
A. Kesetiaan seorang istri kepada perintah suami.
B. Perlakuan adil seorang perdana menteri.
C. Perempuan yang baik yang tidak pernah berbohong.
D. Hakim selalu tunduk kepada tradisi kerajaan.
E. Nah koda kapal yang digoda oleh perempuan nakal.

16. Cermati kutipan hikayat berikut!

Hatta akan dengan takdir Alloh menganugerahi kepada hamba-Nya, maka si miskin pun
menggali tanah hendak berbuat tempatnya tiga beranak itu. Maka digalinyalah tanah itu
hendak mendirikan tiang teratak itu maka tergalilah kepada sebuah tajau yang besar berisi
emas terlalu banyak. Maka si istri itu pun datanglah meihat akan emas itu, seraya berkata
suaminya, “Adapun akan emas itu, sampai kepada anak cucu kita tidak habis dibuat
belanja.”

Makna kata tajau dalam penggalan hikayat tersebut adalah ….


A. perhiasan D. topi mahkota
B. barang antik E. tempayan besar
C. harta karun

17. Bacalah penggalan hikayat “Indera Bangsawan” berikut!

Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi
mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji, mereka dititah pula mengaji kitab usul,
fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahuinya.
Sumber: Buku Kesusastraan Melayu Klasik

Nilai yang terkandung dalam penggalan hikayat di atas adalah ….


A. nilai moral D. nilai pendidikan
B. nilai agama E. nilai sosial
C. nilai budaya
18. Bacalah kutipan hikayat berikut!

Maka kata Indera Bangsawan, “Hamba ini tiada bernama dan tiada tahu akan bapak Hamba, karena
diam dalam hutan rimba belantara. Adapun sebabnya hamba kemari ini karena hamba mendengar
khabar anak raja sembilan orang hendak datang membunuh buraksa dan merebut tuan hamba dari
padanya itu, itulah maka hamba datang kemari hendak melihat tamasya anak raja itu. Mengasihani
hamba dan pada bicara akal hamba akan anak raja-raja yang sembilan itu tiadalah dapat membunuh
buraksa itu. Jika lain daripada Indera Bangsawan tiada dapat membunuh akan buraksa itu.

Amanat yang tersirat dalam kutipan hikayat tersebut adalah ….


A. Basmilah jika melihat kejahatan
B. Jangan menyombongkan diri
C. Tunjukkanlah jika memiliki suatu kemampuan
D. Hendaklah menolong orang yang dalam kesulitan
E. Bersyukurlah jika mendapat pertolongan

19. Bacalah penggalan hikayat berikut dengan saksama!

Pengganti Hang Tuah di keraton adalah Hang Jebat. Sesungguhnya, ia menaruh dendam atas
keputusan raja yang dijatuhkan kepada sahabatnya, Hang Tuah. Karena setia kepada sahabatnya, ia
mengamuk di keraton. Putri-putri dan dayang-dayang diperlakukan kurang sopan sehingga banyak
jugalah orang yang mati karena kerisnya, yang diberikan Hang Tuah kepadanya. Tiada seorang pun
yang berani mendinginkan sehingga raja sendiri pun terlibat pula dalam kesulitan dan ketakutan.

Berdasarkan kutipan hikayat di atas, tokoh Hang Jebat berwatak ….


A. pemberani B. baik budi C. sombong D. setia E. kasar

20. Bacalah penggalan hikayat berikut!


Tuan puteri memandang ke dayang kipas itu. Kesepuluhnya menyembah, lalu mengundurkan
diri mengisut ke belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang, lalu duduk di tepi tilak tujuh
bertindih, lalu mengumpulkan bunga melur yang terselit-selit di suara tuan puteri itu.

Nilai yang terdapat pada penggalan hikayat tersebut adalah ….


A. sosial B. moral C. budaya D. agama E. pendidikan

Essay

1. Tentukanlah struktur dari teks anekdot berikut!

Aksi Maling Tertangkap CCTV


Isi Struktur
Seorang warga melapor kemalingan ….
Pelapor : “Pak, saya kemalingan!”
Polisi : “Kemalingan apa?” ….
Pelapor : “Mobil, Pak! Tapi saya beruntung Pak!”
Polisi : “Kemalingan kok beruntung?”
Pelapor : “Iya, Pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya
….
bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”
Polisi : “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?”
Pelapor : “Belum …. (sambil menatap polisi dengan penuh keheranan)”
….
Polisi : “Itu ilegal. Anda saya tangkap.”
Pelapor : (hanya bisa pasrah tak berdaya) ….

Anda mungkin juga menyukai