Anda di halaman 1dari 13

1

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI

MEDIA PIAS-PIAS KATA PADA SISWA KELAS I SDN 24 BATU AMPAR

KECAMATAN PAUH KABUPATEN SAROLANGUN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

UNTUK MELENGKAPI TUGAS 2

DISUSUN OLEH

NAMA : RATIH PALINA

NIM : 856564009

POKJAR : SAROLANGUN

UPBJJ : JAMBI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA

UBJJ JAMBI
2

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah.

Fokus utama tujuan pengajaran Bahasa Indonesia meliputi empat aspekketrampilan berbahasa yaitu ketrampilan
menyimak, ketrampilan berbicara,ketrampilan membaca dan menulis. Keempat aspek kemampuan berbahasatersebut saling
berkaitan erat, sehingga merupakan satu kesatuan dan bersifathirarkis, artinya ketrampilan berbahasa yang satu akan
mendasari ketrampilan berbahasa yang lain.Di sekolah pembelajaran bahasa Indonesia memang memiliki perananyang
sangat penting dibandingkan dengan pembelajaran yang lain.Seperti yang dikemukakan Akhadiah dalam
armiyatiZuchdidanBudiasih(2001:57), bahwa pembelajaran membaca, guru dapat berbuat banyak
dalamprosespengindonesiaan anak-anakIndonesia.

Dalampembelajaranmembaca,gurudapatmemilihwacanayangberkaitandengantokohnasional,kepahlawanan,kenusantaraanda
nkepariwisataan.Selainitu,melaluipembelajaranmembaca,gurudapatmengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar
dan kreativitas anakdidik.Pembelajaran membaca di kelas I merupakan pembelajaran membacatahap awal, salah satuya
adalah membaca nyaring. Dengan membaca nyaringsiswa akan mengenali huruf-huruf dan membacanya sebagai suku kata,
kata dan kalimat sederhana.Kemampuan membaca nyaring siswa SDNegeri 24BatuAmpar belum mencapai kriteria
ketuntasan Minimal yang ditetapkan yaitu sebesar 6,5 dan indicator keberhasilan 75% jumlah siswa mencapai KKM.Pada
kompetensi Dasar 3.1 membaca nyaring suku kata dan kata dengan lafal yang tepat, nilai rata-rata yang dicapai siswa hanya
mencapai 57,50. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa.Dari 20 siswa kelas 1 SDN 24 Batu Ampar, 2 anak
mendapat nilai 80 sebanyak 10%, 5 anak mendapat nilai 70,sebanyak 25%, 4 anak mendapat nilai 60 sebanyak
20%, 5 anak mendapat nilai 50 sebanyak 25%, dan 4 anak mendapat nilai 40 sebanyak 20 % dan aktivitas belajar
siswa rendah.

Setelah peneliti mencermati ternyata siswa kurang tertarik dan kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran membaca nyaring. Hal ini disebabkan oleh guru yang dalam pembelajaran membaca
nyaring sering menggunakan metode ceramah, dan belum menggunakan metode, sehingga siswa
mendapat pemahaman yang masih abstrak.
Upaya meningkatkan kemampuan membaca nyaring merupakan kebutuhan yang mendesak untuk
dilakukan. Langkah yang peneliti tempuh adalah menyediakan alat peraga kongkrit yaitu media pias-pias
kata. Media pias-pias kata dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat memberikan pengalaman
3

kongkrit, meningkatakan motivasi belajar siswa dan mempertinggi daya serap siswa serta siswa dapat
memusatkan perhaiannya dalam belajar. Melalui penggunaan media pias-pias kata diharapkan taraf
kesukaran dan kompleksitas dari pembelajaran Bahasa Indonesia yang memberi pengaruh yang cukup
besar dalam proses belajar sehingga hasilnya akan lebih baik.
Untuk mengetahui seberapa banyak siswa kelas I SD Negeri 24 BatuAmpar yang belum lancar
membaca, guru memberikan ulangan atau tes tentang membaca. Melalui tes membaca dapat diketahui
baik tidaknya kemampuan membaca nyaring. Pengaruh penggunaan media pada proses pembelajaran
memberikan dorongan pada guru dalam menyampaikan pembelajaran membaca nyaring. Hal yang perlu
diperhatikan dalam pembelajaran membaca nyaring adalah penggunaan media pias-pias kata. Penggunaan
media tersebut harus disesuaikan dengan materi atau pokok bahasan yang akan disampaikan misalnya
kartu nama, kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata atau pias-pias kata dan kartu kalimat. Media tersebut
digunakan dalam pembelajaran membaca nyaring pada siswa kelas I Sekolah Dasar.

B.Rumusan Masalah dan Pemecahannya.

1.Rumusan Masalah

Apakah penggunaan mediapias-pias kata dapat meningkatkan keterampilan membaca nyaring


pada siswa kelas I SD Negeri 24 Batu Ampar?

2.Rencana Pemecahan Masalah.

a.RPP yang menggunakan media pias-pias kata untuk meningkatkan ketrampilan membaca nyaring
pada siswa kelas I
b.Membelajarkan siswa membaca nyaring dengan menggunakan media pias-pias kata.
c.Membuat lembar pengamatan siswa untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca nyaring.
d. Mengukur pemahaman siswa tentang membaca nyaring sesudah proses pembelajaran.

C.Tujuan Penelitian.

Dalam proposal penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan membaca nyaring melalui media
pias-pias kata pada siswa kelas I SD Negeri 24 Batu Ampar

B.Manfaat Penelitian.

1.Manfaatteoris
4

a.Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

b.Dapat memberikan masukan kepada instansi terkait dalam mengambil kebijakan yang dapat menunjang proses
pembelajaran.

2.Manfaat Praktis

a.Bagi peneliti, menemukan solusi untuk meningkatkan keterampilan membaca nyaring pada siswa kelas I.
b.Bagi siswa, siswa menjadi lebih terampil dalam membaca nyaring

3.Manfaat untuk guru,siswa, dan sekolah

Bagi institusi, kepala sekolah dapat mensosialisasikan kepada rekan guru sehingga terinspirasi untuk
menggunakan media pias-pias kata dalam pembelajaran membaca nyaring siswa kelas I.Bagi institusi,
kepala sekolah dapat mensosialisasikan kepada rekan guru sehingga terinspirasi untuk menggunakan
media pias-pias kata dalam pembelajaran membaca nyaring siswa kelas I.
5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.Kajian Teori.

1.Pengertian Membaca Nyaring.

Kemampuan membaca merupakan suatu kemampuan untuk memahami informasi atau wacana yang
disampaikan pihak lain melalui tulisan. Kemampuan membaca yang baik merupakan salah satu kunci
untuk mencapai sukses dalam pendidikan dan merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi.
Jika anak pada usia sekolah tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka anak mengalami kesulitan
dalam mempelajari berbagai bidang studi pada kelas-kelas berikutnya. Oleh karena itu anak harus belajar
membaca agar ia dapat belajar (Lerner,1978) dalam tesis St.Y.Slamet yang berjudul Kemampuan
Membaca Pemahaman Mahasiswa ditinjau dari Penguasaan Struktur Kalimat dan Pegetahuan Derivasi.

Sesuai pendapat A.S Broto (1975:10) mengemukakan bahwa membaca bukan hanya mengucapkan
bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan.
Dengan demikian, membaca pada hakikatnya merupakan suatu bentuk komunikasi tulis. Sedangkan Bond
(1975:5) mengemukakan bahwa membaca merupakan pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang
merupakkan stimulus yang membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk membangun
suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan kegiatan yang terpadu untuk
memperoleh makna atau simbol yang berupa huruf dan atau melihat serta memahami isi tulisan baik
dengan melisankan atau hanya dalam hati.
Menurut Henry Guntur Tarigan (1979: 22) membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang
merupakan alat bagi guru, murid ataupun membaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar
untuk menangkap serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan.
Orang yang membaca nyaring pertama-tama haruslah mengerti makna serta perasaan yang terkandung
dalam bahan bacaan. Dia juga harus mempelajari ketrampilan-ketrampilan penafsiran atas lambang-
lambang tertulis sehingga penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran pembicaraan yang
hidup. Membaca nyaring yang baik menuntut agar si pembaca memiliki kecepatan mata yang tinggi serta
pandangan mata yang jauh, karena dia haruslah melihat pada bahan bacaan untuk memelihara kontak
mata dengan para pendengar. Dia juga harus mengelompokkan kata-kata dengan baik dan tepat agar jelas
maknanya bagi para pendengar.
6

Membaca nyaring adalah sebuah pendekatan yang dapat memuaskan serta memenuhi berbagai ragam
tujuan serta mengembangkan sejumlah ketrampilan serta minat. Oleh karena itu maka dalam mengajarkan
ketrampilan-ketrampilan membaca nyaring, sang guru harus bisa memahami proses komunikasi dua arah
(Dawson [et al] 1963: 215-216).
Keterampilan membaca nyaring yang harus di harus di pelajari oleh siswa SD kelas I adalah sebagai
berikut:
a.Mempergunakan ucapan yang tepat

b.Mempergunakan frase yang tepat (bukan kata demi kata)

c.Mempergunakan intonasi suara yang wajar agar makna mudah terpahami


d.Memiliki perawakan dan sikap yang baik serta merawat buku dengan baik
e.Menguasai tanda-tanda baca, seperti; titik ( . ),koma ( , )
tanda tanya ( ? ) tanda seru ( ! )

2. Media Pias-Pias Kata


Media pendidikan atau pengajaran didefinisikan Gagne dan Raiser (1983 : 3) sebagai alat-alat fisik dimana pesan-pesan
instruksional dikomunikasikan. Selanjutnya, Dinje Borman Rumumpuk (1988 : 6) mendefinisikan media pengajaran
sebagai setiap alat, baik hardware maupun software yang dipergunakan sebagai media komunikasi dan yang tujuannya
untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Dari dua definisi media pengajaran yang dikemukakan di atas
dapat dipelajari bahwa media pengajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk
menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkan pencapaian tujuan
pengajaran tersebut.
Pias-Pias kata adalah tiap satu helai berisi satu kata. Media pias-pias kata dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat
memberikan pengalaman kongkrit, meningkatkan motivasi belajar siswa dan mempertinggi daya serap serta siswa dapat
memusatkan perhatiannya dalam belajar. Melalui penggunaan media pias-pias kata diharapkan taraf kesukaran dan
kompleksitas dari pelajaran Bahasa Indonesia dapat memberi pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar sehingga
hasilnya akan lebih baik. Media pias-pias kata ini menggunakan kertas berwarna untuk menarik perhatian siswa yang
diatasnya ditulis kata-kata. Jadi setiap satu helai kertas terdapat satu kata misalnya:
7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian.

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat di SDN 24 Batu Ampar kec,Pauh,kab Sarolangun.

2. Waktu Penelitian

Waktu untuk penelitian ini selama 1 minggu, mulai pada tanggal 13-20 November 2022.

B. Subyek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SDN 24 Batu Ampar kec,Pauh,kab Sarolangun yang
berjumlah 20 orang siswa. Tahun ajaran 2022/2023.

C.prosedur Penelitian.

Penelitian dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dimulai dengan pelaksanaan penelitian pendahuluan, kemudian diikuti oleh perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan yang terakhir refleksi. Prosedur penelitian dilaksanakan sesuai dengan tahapannya, tahap
pertama, kedua, dan seterusnya. Hal ini dapat dilihat skema PTK
8
9

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, peneliti akan menganalisa permasalahan yang diperoleh dari hasil pelaksanaan
penelitian pendahuluan. Selanjutnya berdasarkan analisa tersebut peneliti menyiapkan rencana
pembelajaran, menetapkan kriteria keberhasilan, dan menentukan model pengajaran membaca nyaring
melalui media pias-pias kata.

a). Tahap Kegiatan awal/apersepsi

1.Kegiatan awal

- Berdo’a,Mengabsen peserta didik

- Menyampaikan tujuan pembelajaran, dan siswa pun menyimak.

b).Tahap kegiatan inti

- Menjelaskan cara membaca nyaring melalui media pias-pias kata

- Menjelaskan tentang media pias kata

- Memberikan contoh cara membaca nyaring dengan media pias- pias kata

- membagi peserta didik menjadi beberapa pasangan.

- Meminta siswa untuk menyusun kata yang telah diacak

- memastikan siswa betul dalam menyusun kata

- Guru memberi penghargaan kepada pasangan siswa yang pekerjaannya bagus.

C). Tahap kegiatan akhir

Menyimpulkan materi pembelajaran dan memberikan tes kepada siswa.


10

2.Pelaksanaan

Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pengajaran membaca nyaring dengan menggunakan media pias-
pias kata. Pelaksanaan pembelajaran mengacu kepada langkah-langkah yang dibuat dalam rencana
pembelajaran. Tahapan kegiatan kegiatan berlangsung dalam 3 tahap yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

3. Observasi

Di tahap observasi, peneliti mengumpulkan semua data yang berhubungan dengan kriteria keberhasilan.
Untuk mengumpulkan data tersebut, peneliti menggunakan lembar pengamatan,kemudian hasilnya
diinterpretasikan.lalu melaporkan aktivitas guru, aktivitas murid dan melaporkan aktivitas murid.

4. Refleksi

Hasil observasi yang telah di interpretasikan dilakukan untuk mengetahui apakah implementasi strategi
yang dijalankan berhasil atau tidak. , Apabila berhasil maka peneliti menghentikan penelitian, tetapi
apabila gagal maka peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya. Berhasil artinya nilai peserta didik telah
mencapai kriteria ketuntasan belajar yang dituangkan dalam bentuk kriteria keberhasilan penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya adalah:

a. Metode Pengamatan (Observasi)

Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang belajar peserta didik dalam penerapan model
pembelajaran dengan menggunakan media pias-pias kata pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
membaca nyaring, bentuk observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi siswa.

b. Metode Wawancara
11

Metode ini digunakan sebagai teknik pengumpulan

data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal responden

yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit

atau banyak.4

c. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data mengenai prestasi belajar siswa setelah melaksanakan
model pembelajaran media pias-pias kata, yang dilakukan dengan lembar kerja berbentuk teks bergambar.

E.Teknik analisis data

Analisis data digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa terhadap
tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan hasil belajar siswa berlangsung pada tiap-tiap siklusnya
dengan memberikan evaluasi berupa tes hasil belajar pada setiap akhir siklus. Data kuantitatif dihitung
dengan menggunakan statistic sederhana

sebagai berikut :

a. Menghitung rata-rata kelas dengan menggunakan rumus

sederhana.
12

F. Indikator keberhasilan

Pembelajaran menggunakan media Pias-pias kata ini dapat meningkatkan keterampilan membaca pada
siswa kelas I SDN 24 Batu Ampar kec,Pauh,kab Sarolangun. mencapai indicator yang telah ditentukan
dengan KKM 65 dan Presentase 75%
13

DAFTAR PUSTAKA

Anton M.Moeliono.1998.Psikologi Belajar. Yogyakarta:Rineka Cipta.

Darmiyati Zuchdi dan Budiasih.2001.Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Rendah. Yogyakarta:
PAS.

Guntur Tarigan, Henry. 1979. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung : Angkasa.

Muhibin Syah.1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.

Mulyani Sumantri dan Johan Permana. 1999. Strategi Belajar mengajar. Jakarta : Dirjen DDikt

Mulyani Sumantri dan Johan Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar.

Bandung: CV. Maulana.

ST. Y. Slamet Kemampuan. 1997. Kemampuan Membaca Pemahaman Mahasiswa ditinjau dari
Penguasaan Struktur Kalimat dan Pengetahuan Derivasi.Tesis

Anda mungkin juga menyukai