Kode etik guru dapat diartikan sebagai aturan asusila atau tata-susila keguruan
yang menyangkut aturan-aturan tentang keguruan. Maksud dari kode etik guru
disini adalah norma-norma yang mengatur hubungan kemanusiaan antar guru
dengan lembaga pendidikan (sekolah), guru dengan sesama guru, guru dengan
peserta didik, dan guru dengan lingkungannya, kode etik ini berfungsi sebagai
rambu-rambu untuk mengatur hubungan tersebut.
Pendidikan Agama Islam merupakan suatu usaha bimbingan terhadap anak
didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan anak didik dapat memahami
apa yang terkandung dalam ajaran islam secara keseluruhan, mengkhayati
setiap makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat
mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran agama islam yang telah
dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan
keselamatan dunia dan akhiratnya kelak.
Implementasi kode etik dalam pembelajaran pendidikan islam diantaranya
melalui cara;
- Membimbing peserta didik seutuhnya untuk membentuk manusia yang
berjiwa Pancasila yakni dengan memiliki sifat yang teladan dan terbuka.
- Memiliki kejujuran professional, yakni dengan memiliki sifat adil dan
fleksibel
sembilan item kode etik guru menurut kongkres PGRI ke XIII pada 21-25
November 1973 :
a. Berbakti dalam membimbing peserta didik.
b. Memiliki kejujuran profesional dalam melaksanakan kurikulum sesuai
dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.
c. Mengadakan komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang peserta
didik.
d. Menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mengadakan hubungan
dengan orang tua siswa.
e. memelihara hubungan dengan untuk kepentingan pendidikan secara
individu atau kelompok mengembangkan profesi.
f. Menciptakan dan memelihara hubungan baik antar pendidik.
g. Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
profesi.
h. Melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan
2 Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas
sosial;
Sebagai seorang guru, disamping harus memiliki kompetensi bagaimanapun menjadi
guru juga merupakan profesi yang mana setiap profesi pasti memiliki seperangkat
aturan yang tidak boleh dilanggar juga sosok guru merupakan sosok yang selalu
menjadi panutan oleh siswa-siswi dan masyarakatnya oleh karena itu penting adanya
kode etik untuk guru. Namun masih banyak diluar sana yang tidak terlalu
mengindahkan kode etik guru, seperti contohnya kode etik dalam menciptakan suasana
belajar yang kondusif dan mengadakan hubungan dengan orang tua siswa, secara
bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi, karena tidak
adanya indikator pasti dalam menilai sudahkah kode etik tersebut telah dilaksanakan
secara maksimal atau tidak, dan juga tidak adanya sanksi yang begitu tertulis mengenai
hal tersebut membuat kode etik tersebut lemah.