Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : Perkembangan peserta didik


B. Kegiatan Belajar : Perkembangan kognitif peserta didik (KB 2)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


Sebelum membahas mengenai teori perkembangan kognitif yang
dicetuskan oleh Jean Piaget dan Lev Vygotsky ada baiknya jika
Grameds mengetahui pengertian dari perkembangan kognitif
terlebih dahulu. Secara bahasa, kata ‘cognitive; berasal dari kata
cognition yang artinya ialah pengertian atau mengerti.

Sedangkan kognitif dapat dimaknai sebagai sebuah proses yang


terjadi secara internal dalam pusat susunan sarag ketika manusia
sedang berpikir. Secara luas, menurut Neisser kognisi atau cognition
ialah perolehan, penggunaan pengetahuan serta penataan. Menurut
para ahli, kognisi memengaruhi aliran kognitifis atau tingkah laku dari
seorang anak yang didasarkan pada kognisi yaitu merupakan suatu
tindakan mengenal serta memikirkan situasi di mana tingkah laku itu
terjadi.

Sederhananya, kognitif ialah seluruh aktivitas mental yang membuat


Konsep (Beberapa istilah dan seorang individu untuk mampu menghubungan, mempertimbangkan
1
definisi) di KB dan menilai suatu peristiwa. Sehingga, individu tersebut akan
mendapatkan pengetahuan setelahnya.

Secara umum kognitif berbicara tentang gagasan, ide dan


pemecahan masalah berakar pada kemampuan kognitif seseorang.
Tanpa adanya kecerdasan kognitif mustahil sebuah ilmu
pengetahuan dapat dipahami. Sederhananya begini sobat Grameds,
kognitif itu wajib berperan dalam dunia belajar mengajar.

Adapun pengertiannya menurut para ahli adalah sebagai berikut.

1. Menurut Williams dan Susanto

Pengertian Kognitif menurut Williams dan Susanto adalah bagaimana


seseorang dalam memecahkan sebuah masalah dilihat dari cara
seseorang itu bertingkah laku, bertindak dan cepat atau lambatnya.
2. Menurut Neisser

Menurut Neisser kognitif itu hanya bicara tentang tiga konsep yaitu
perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Jadi kognitif
adalah bagaimana perolehan, penataan dan penggunaan
pengetahuan.

3. Menurut Gagne

Menurut Gagne kognitif merupakan proses internalisasi ilmu


pengetahuan yang terjadi pada susunan saraf pusat ketika seseorang
berfikir memahami sesuatu.

4. Menurut Drever

Menurut Drever berpendapat bahwa kognitif istilah umum yang


dipakai untuk memahami sebuah metode pembelajaran. Metode
pemahaman, yakni persepsi, penilaian, penalaran, imajinasi, dan
penangkapan makna adalah sepaket dengan kognitif.

5. Menurut Piaget

Menurut Piaget adalah kegiatan seorang anak bagaimana ia


beradaptasi dan menginterpretasikan obyek serta kejadian-kejadian
yang terjadi di sekitar dirinya.

Kognitif selalu erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan yang


dimiliki oleh seseorang. Contoh dari kognitif dapat ditunjukan oleh
seorang individu ketia sedang belajar, memecahkan masalah hingga
membangun suatu ide.

Dari pengertian mengenai kognitif, dapat ditarik kesimpulan


mengenai pengertian perkembangan kognitif. Perkembangan
kognitif dapat dimaknai sebagai tingkat kemampuan seorang individu
dalam berpikir yang meliputi proses pemecahan masalah,
mengingat, serta mengambil keputusan.

Beberapa strategi yang dapat digunakan guru dalam


membantu peserta didik mengembangkan proses-proses
kognitifnya:
Daftar materi pada KB yang
2 - Ajak peserta didik memfokuskan perhatian dan
sulit dipahami
meminimalkan gangguan. Gunakan isyarat, gerakan dan
perubahan nada suara yang menunjukkan bahwa ada
sesuatu yang penting.
- Bantu peserta didik untuk membuat isyarat atau
petunjuk sendiri atau memahami satu kalimat yang perlu
mereka perhatikan. Gunakan komentar instruksional,
seperti: “Baik, mari kita diskusikan...!” “Sekarang
perhatikan...!” dan buat pembelajaran menjadi menarik.

- Gunakan media dan teknologi secara efektif sebagai


bagian dari pembelajaran di kelas. Fokuskan pada
pembelajaran aktif untuk membuat proses pembelajaran
lebih menyenangkan, mengurangi kejenuhan, dan
meningkatkan perhatian.

- Ubah lingkungan fisik dengan mengubah tata ruang,


model tempat duduk, atau berpindah setting ruangan.
Ubah jalur indrawi dengan memberi satu pelajaran yang
mengharuskan peserta didik menyentuh, membuai, atau
merasakan.

- Hindari perilaku yang membingungkan dan dorong peserta


didik untuk mengingat materi pembelajaran secara lebih
mendalam, bukan mengingat sepintas lalu.

- Bantu peserta didik menata informasi yang akan


dimasukkan ke dalam memori, serta memahami dan
mengombinasikan informasi tersebut.

- Latih peserta didik menggunakan strategi mnemonic

Sedangkan upaya yang dapat dilakukan guru dalam


mengembangkan kemampuan kognisi peserta didik antara
lain:

- Guru harus mengajar dan menganjurkan kepada


peserta didik untuk menggunakan strategi belajar yang
sesuai dengan kelompok usia mereka.

- Memberikan pelatihan tentang strategi belajar, kapan,


dan bagaimana menggunakan strategi untuk
mempelajari tugas-tugas baru dan sulit. Penelitian
tentang pelatihan strategi belajar menunjukkan adanya
kemajuan belajar secara subtansial setelah peserta didik
mengikuti training ini di sekolah (Desmita 2010)

- Menunjukkan strategi belajar dan mendorong peserta


didik untuk menggunakan strateginya sendiri
- Mengidentifikasi situasi-situasi terkait kemungkinan
suatu strategi dapat digunakan dalam belajar

- Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk


belajar sendiri dengan sedikit atau tanpa bantuan dari
guru

- Memberi kesempatan kepada siswa untuk


mengevaluasi belajarnya sendiri dan menolong dirinya
sendiri mengembangkan mekanisme belajar yang efektif

- Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta


didik untuk mengakses hasil belajarnya sendiri, sehingga
mereka bisa mengetahui apa yang telah dikerjakannya
dan apa yang belum diketahuinya.

Implikasi dalam pembelajaran perlu melihat bangunan metodologi


pendidikan Islam sehingga dari situ dapat ditentukan beberapa
strategi pembelajaran dengan mempertimbangkan aspek
perkembangan kognitif peserta didik. Prinsip pemakaian metodologi
pendidikan agama Islam dibagi menjadi:

- Pengenalan yang utuh terhadap peserta didik: umur,


kepribadian, dan tingkat kemampuan mereka

- Berstandar kepada tujuan, oleh karena metode


diaplikasikan untuk mencapai tujuan

- Menegakkan uswah hasanah (contoh tauladan yang


baik) terhadap peserta didik
Daftar materi yang sering
Dalam pendidikan Islam, prinsip penggunaan metode al-tadarruj fi al-
3 mengalami miskonsepsi dalam
talqien sebagaimana dinyatakan oleh al-Gazali “berilah pelajaran
pembelajaran
kepada anak didik sesuai dengan tingkat kemampuan mereka”. Atas
dasar pemikiran bahwa anak didik memiliki tingkatan-tingkatan
kematangan dalam berfikir, maka setiap pendidik seyogyanya
mempertimbangkan metode mana yang tepat diaplikasikan sesuai
dengan tingkat berfikir anak didik.

Dalam perspektif pemrosesan informasi, pembelajaran dipandang


sebagai proses pemasukan informasi ke dalam memori,
mempertahankan, dan kemudian mengungkapkannya kembali untuk
tujuan tertentu di kemudian hari. Bagaimana peserta didik
menyimpan, menyebarkan informasi, dan mengambil kembali
informasi untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas belajar yang
kompleks, jelas terdapat proses kognitif seperti persepsi, atensi,
memori, dan sebagainya. Anak-anak secara bertahap
mengembangkan kapasitas untuk memproses informasi, dan
karenanya secara bertahap pula mereka bisa mendapatkan
pengetahuan dan keahlian yang kompleks. Dalam hal ini, guru lebih
dipandang sebagai pembimbing kognitif sehingga peserta didik
mampu mengembangkan proses-proses kognitifnya untuk
memahami tugas akademik

Anda mungkin juga menyukai