Anda di halaman 1dari 3

BADAN PELAKSANA PENYELENGGARA PENDIDIKAN MA’ARIF NU

Akte Notaris : MUNYATI SULLAM S.H,M.A

SMA R. RAHMAT BALONGBENDO


NPSN:20501869 TERAKREDITASI - A
Jl. Raya Balongbendo Telp. ( 031 ) 99893287, Sidoarjo 61263, E-mail : sma.r.rahmat@gmail.com

LAPORAN UJIAN PRAKTIK KIMIA

Mata Pelajaran : Kimia Penguji : Arviana R, S.Pd


Kelas/Program : XII MIPA Tahun Pelajaran : 2023-2024
Nama : ………………… Hari, Tanggal : ………………...

A. Judul Percobaan : Titrasi Larutan


B. Tujuan Percobaan : Menentukan Konsentrasi larutan Asam Cuka
C. Dasar Teori
Titrasi merupakan prosedur yang bertujuan untuk menentukan banyaknya suatu larutan dengan
konsentrasi yang telah diketahuia agar tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis
(ingin diketahui konsentrasinya). Titrasi yang mengacu pada sejumlah volume larutan dikenal dengan
istilah titrasi volumetrik. Pengukuran volume diusahakan setepat mungkin menggunakan alat ukur
buret.
Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit atau tetes demi tetes larutan
basa atau asam melalui buret ke dalam larutan asam atau basa dengan volume tertentu yang terletak
dalam labu erlenmeyer sambil digoyang sampai keduanya tepat habis bereaksi, ditandai dengan
berubahnya warna indikator Phenol Phtalein (PP).
CH3COOH atau asam asetat merupakan jenis senyawa yang sering ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari yang dikenal dengan nama asam cuka. Senyawa ini tidak berwarna, memiliki aroma sangat
tajam serta korosif. CH3COOH atau asam asetat merupakan jenis senyawa kimia yang digunakan
untuk pemberi rasa asam dan aroma pada makanan.
Perhitungan konsentrasi dapat dilakukan dengan rumus berikut.
Va x Ma = Vb x Mb

D. Alat dan Bahan


No. Nama Alat Jumlah (buah) No. Nama Bahan Jumlah (mL)
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.

E. Langkah Percobaan
1) Rangkailah alat untuk titrasi dengan cermat dan hati-hati seperti gambar berikut.
2) Masukkan larutan standar NaOH 0,1 M ke dalam buretdengan corong sampai skala nol
3) Masukkan 5 mL larutan sampel asam cuka ke dalam labu erlenmeyer
4) Tambahkan 2 tetes indikator PP ke dalam labu erlenmeyer yang berisi larutan sampel asam
cuka
5) Titrasi sampel dengan cara membuka kran buret dengan tangan kiri sehingga larutan standar
keluar tetes demi tetes
6) Goyangkan labu erlenmeyer dengan pelan dan gerakan searah agar larutan penitrasi bercampur
dengan baik
7) Hentikan titrasi dengan menutup kran buret ketika terjadi perubahan warna larutan menjadi
merah muda (pink)
8) Catat berapa mL larutan NaOH pada buret yang diperlukan untuk mentitrasi

F. Data Hasil Pengamatan

Volume yang Perubahan warna


No. Larutan Warna Konsentrasi
digunakan (setelah titrasi)
1. NaOH

2. Asam Cuka

G. Perhitungan

VNaOH x MNaOH = Vcuka x Mcuka


….. x 0,1 M = 5 ml x Mcuka
Mcuka = .….

Keterangan :
VNaOH = volume NaOH
MNaOH = konsentrasi NaOH
Vcuka = volume cuka
Mcuka = konsentrasi cuka

H. Kesimpulan
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai