I. PENDAHULUAN
Manfaat titrasi asam basa dalam kehidupan sehari-hari itu ialah titrasi asam-
basa sering kali diterapkan sebagai salah satunya menentukan berapa nilai pH dari
sebuah larutan dalam bidang industri. Metode titrasi digunakan untuk menentukan
kadar suatu zat tertentu yang terkandung dalam produk hasil industri. Titrasi asam
basa ini banyak diterapkan sebagai salah satu penerapan titrasi yang sering dijumpai
ialah penentuan kadar asam asetat atau yang dikenal dengan cuka. Cuka merupakan
asam lemah dengan rumus senyawa CH₃COOH. Produk cuka dari suatu perusahaan
yang satu dengan yang lainnya tentu berbeda kadarnya (Kumala, 2015).
Keterangan : Perhitungan :
A = Valensi Asam A x MA x VA = B x MB xVB
MA = Konsentrasi Asam 2 x MA x 5 = 1 x 0,1 x 3,12
3,12
VA = Volume Asam 10 MA =
10
B = Valensi Basa
MB = Konsentrasi Basa MA = 0,312 M
VB = Volume Basa
Perhitungan :
A x MA x VA = B x MB x VB
2 x 0,1 x 2 = 1 x MB x 5
0,4 = 5 x MB
0,4
MB =
5
MB = 0,08 M
7
3.2 Pembahasan
Dari tabel.1 diatas pada percobaan pertama menggunakan larutan NaOH
sebanyak 0,1 M. Volume Titran NaOH sebanyak 3,12 ml, imdikator PP yang
digunakan sebanyak tiga tetes dan larutan H2SO4 sebanyak 5 ml, hasil konsestrasi
titrat sebesar 0,312 M dan akan terjadi perubahan warna dari orange menjadi
bening.
yaitu titrannya adalah H2SO4 dengan volume titrannya 2 ml, memiliki konsentrasi
titrannya 0,1 M, sedangkan titrat yang dipakai adalah NaOH dengan volume titrat
adalah 5 ml, dengan konsentrasi titratnya 0,08 M. Perubahan warna ini terjadi akibat
dari logaritma didalam kurva pH, yang membuat warna menjadi sangat tajam hal
inilah yang terjadi pada percobaan diatas karena setetes fenolftalein hampir dapat
mengubah nilai pH pada titik akhir titrasi.
9
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Titrasi merupakan salah satu cara untuk menentukan konsentrasi larutan
dengan cara mereaksikan larutan dengan zat lain yang sudah diketahui
konsentrasinya. Titrasi harus dilakukan dengan baik dan benar, agar hasil yang
didapatkan maksimal. Titrasi asam basa dibagi menjadi lima jenis tergantung pada
jenis asam dan basayang direaksikan, jenis asam dan basa yang direaksikan akan
mempengaruhi perubahan pH yang dapat digambarkan sebagai kurva titrasi
yang dihasilkan dari plot antara pH dengan asam atau basa yang ditambahkan.
Titrasi adalah prosedur untuk menentukan kadar (konsentrasi) suatu larutan
berdasarkan reaksi asam basa dengan larutan yang sudah diketahui kadarnya.
Kesalahan titrasi yang hanya sebesar 1 ml tidak terlalu berpengaruh pada
perhitungan kadar larutan. Kadar NaOH yang kami dapat dari percobaan ini adalah
0,04 M, hanya berbeda sedikit dengan kadar sebenarnya 0,1 M.
4.2. Saran
Praktikum dengan materi Titrasi Asam Basa sudah berjalan dengan baik,
praktikan diharapkan lebih serius dan saling bekerja sama dalam mengikuti
praktikum, agar setiap praktikum yang dilakukan dapat berjalan lebih baik lagi dari
sebelumnya, serta dapat menjaga tata tertib di dalam laboratorium saat melakukan
praktikum.
10
DAFTAR PUSTAKA
F. P. Sari dan s. M. Sari. 2014. Jurnal ekstraksi zat aktif antimikroba dari tanaman
yodium (jatropha multifida linn) sebagai bahan baku alternatif antibiotik
alami. Hal. 1–7.
Kumala. 2015. Adsorpsi ion logam pb2+ dan cu2+ oleh bentonit teraktivasi basa.
Jurnal kimia 9 (2). 19-24
Nuryati. 2017. Indikator titrasi asam basa dari ekstrak bunga sepatu (hibiscus rosa
sinensis l). Jurnal agritech 30 (3) : 179. (https://jurnal+titrasi+asam).