Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

TITRASI ASAM BASA

Disusun Oleh :

Afsal Rifsandy Adi Putra (02)


Andrian Bagas Perwira (05)
Ilhan wira yudha (14)

SMA NEGERI TARUNA NALA JAWA TIMUR


Jl. Raya Tlogowaru no.66, Tlogowaru, Kedungkandang, Kota Malang,
Jawa Timur kode pos 65133 Telepon: (0341) 2993153
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga laporan ini dapat segera diselesaikan. Laporan ini disusun dengan judul “Laporan
Praktikum KIMIA Titrasi Asam Basa”. Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata
pelajaran KIMIA.
Kegiatan tersebut dapat menumbuhkan sikap dan kepribadian siswa untuk mengetahui
pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran “Praktikum KIMIA
Malang,22 APRIL 2019

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………
Daftar Isi………………………………………………………………….
Bab I Pendahuluan……………………………………………………….
Latar Belakang……………………………………………………………
Tujuan…………………………………………………………………….
Rumusan Masalah………………………………………………………...
Hipotesa…………………………………………………………………..
Waktu dan Tempat Pelaksanaan………………………………………….
Bab II Kajian Teori……………………………………………………….
Pendalaman Materi……………………………………………………….
Bab III Pelaksanaan………………………………………………………
Alat dan Bahan……………………………………………………………
Cara Kerja………………………………………………………………...
Data Percobaan…………………………………………………………...
Analisis Data……………………………………………………………..
Kesimpulan………………………………………………………………
Bab IV Penutup………………………………………………………….
Saran……………………………………………………………………..
Penutup…………………………………………………………………..
Daftar Pustaka……………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Titrasi merupakan salah satu cara untuk menentukan konsentrasi larutan suatu
zat dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan zat lain yang diketahui
konsentrasinya. Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada reaksi nertalisasi
asam basa.
Titik ekivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat dimana sejumlah asam tepat
di netralkan oleh sejumlah basa.
Selama titrasi berlangsung terjadi perubahan pH. pH pada titik equivalen
ditentukan oleh sejumlah garam yang dihasilkan dari netralisaasi asam basa.
Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah yang memiliki rentang pH
dimana titik equivalen berada. Pada umumnya titik equivalen tersebut sulit untuk
diamati, yang mudah dimatai adalah titik akhir yaang dapat terjadi sebelum atau
sesudah titik equivalen tercapai.
Titrasi harus dihentikan pada saat titik akhir titrasi tercapai, yang ditandai
dengan perubahan warna indikator. Titik akhir titrasi tidak selalu berimpit dengan
titik equivalen. Dengan pemilihan indikator yang tepat, kita dapat memperkecil
kesalahan titrasi.
1.2. Tujuan
- Mengetahui penetralan asam basa dengan metode titrasi
- Menentukan konsentrasi suatu larutan asam atau basa dengan menggunakan
titrasi asam-basa
- Mengetahui titik ekuivalen dan titik akhir titrasi basa
- Membuktikan kebenaran penulisan kadar M pada label kemasan asam cuka
1.3. Rumusan Masalah
- Bagaimana cara menguji kadar molaritas asam cuka ?
- Bagaimana cara membuktikan apakah benar kadar asam cuka yg tertulis pada
kemasan ?
1.4. Hipotesa
Dengan dilakukan sebuah pengujian atau percobaan titrasi asam basa
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari, tanggal : kamis, 18 April 2019
Tempat : Laboratorium Kimia SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Pendalaman Materi
2.1.1 Pengertian Titrasi
Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya
dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai
contoh bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa,
titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi
kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan
lain sebagainya. (disini hanya dibahas tentang titrasi asam basa)
Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titrant” dan biasanya
diletakan di dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya
disebut sebagai “titer” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”. Baik titer maupun
titrant biasanya berupa larutan.
2.1.2 Prinsip Titrasi Asam basa
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun
titrant.Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan.Kadar larutan asam
ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.
Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan
ekuivalen (artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi).
Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.
Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita
mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan
menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa
menghitung kadar titrant.
2.1.3 Cara Mengetahui Titik Ekuivalen
Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa.
1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan,
kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva
titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.
2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum
proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen
terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan.
Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak
diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan

Alat :
- Gelas ukur
- Labu erlenmeyer
- Labu/ Pipet gondong
- Buret
- Statif dan klem
- Pipet tetes
- air suling
Bahan :
- Larutan Asam Cuka
- Larutan NaOH 0,1 M
- Larutan indikator PP

3.2. Cara Kerja

1. Menyiapkan buret, statif dan klem


2. Mengisi buret dengan larutan NaOH 0,1 M tepat sampai garis nol
3. Memasukkan 10 ml asam cuka kedalam labu erlenmeyer, lalu tambahkan 2 tetes
indikator PP kedalam larutan
4. Meletakkan labu erlenmeyer tepat dibawah buret, lalu buka kran buret secara
perlahan sehingga NaOH dapat menetes kedalam larutan.
5. Selama penambahan NaOH, goyangkan labu erlenmeyer agar NaOH dapat
tercampur rata dan sampai terjadi perubahan warna yang paling awal.
6. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada larutan asam cuka.
7. Mencatat jumlah NaOH yang digunakan yaitu selisih antara volume akhir dan
volume awal NaOH.
8. Menentukan konsentrasi NaOH yang dipergunakan dengan rumus V1.M1 =
V2.M2
9. Melakukan kegiatan 1-3 sekali lagi dan hitung rata-rata jumlah NaOH yang
terpakai untuk mengetahui titik ekuivalen.
.3. Data Hasil Percobaan

PERCOBAAN VOL HCL VOL NaOH PERUBAHAN


WARNA
1 25 ML 50 ML 25,9 ML
2 25 ML 50 ML 26,2 ML
3 25 ML 50 ML 26,2 ML
RATA-RATA 25 ML 50 ML 26,233 ML
PINK MUDA

PERCOBAAN VOL CH3COOH NaOH PERUBAHAN


WARNA
1 25 ML 50 ML 30,8 ML
2 25 ML 50 ML 31,1 ML
3 25 ML 50 ML 29,5 ML
RATA-RATA 25 ML 50 ML 30,467 ML
UNGU MUDA

3.4. Analisis Data

DATA HCL

V1M1N1=V2M2N2
25.ML.1 =26,233.0,05.1
M1 =0,052466

V1M1=V2M2
3.M1 =100.0,053466
M1 =1,74867

DATA CH3COOH

V1M1N1=V2M2N2
25.ML.1 =30,467.0,05.1
M1 =0.060934
V1M1=V2M2
3.M1 =100. 0.060934
M1 =2,031133

3.5. Kesimpulan
Titrasi harus dihentikan bila larutan asam cuka yang dicampurkan dengan 2 tetes
indikator berubah warna. Volume NaOH yang digunakan akan mempengaruhi
hasil konsentrasi dari larutan asam cuka tersebut, sehingga harus sangat berhati-
hati melakukan praktikum ini. Setelah volume NaOH (basa) diketahui, barulah
Konsentrasi asam cuka (asam) bisa dihitung.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Saran
- Dalam praktikum kimia khususnya yang berhubungan dengan bahan kimia
harus dilakukan dengan hati hati
- Jangan ceroboh dan bergurau saat melakukan praktikum kimia
- Lakukan praktikum dengan memperhatikan prosedur agar hasilnya maksimal
- Catatlah hal hal yang penting secara objektif
- Saat praktikum sebisanya ada yang mengawasi (Profesional)
- Dalam melakukan praktikum kali ini kita juga harus memperhatikan ketelitian
dalam mengukur volume larutan basa (NaOH), karena volume larutan NaOH
sangat mempengaruhi hasil konsentrasi larutan asam cuka.
4.2. Penutup
Demikian laporan praktikum kimia tentang titrasi asam basa. Semoga dapat
digunakan sebaik baiknya dan dapat menambah ilmu dan pengetahuan tentang
titrasi asam basa. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan
laporan ini. Semoga laporan praktikum kimia ini bisa menjadi pelengkap rugas
praktikum kimia titrasi asam basa.

DAFTAR PUSTAKA
Purba, Mitchael. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga.
Johari, J.M.C MSc. dan Rachmawati, M. Ir. MPhil. 2009. Kimia SMA dan MA
untuk Kelas XI. Jakarta : ESIS.
http://www.google.com
http://wijanarkoputrarajeb1710.blogspot.com
http://esdikimia.wordpress.com/2011/06/17/titrasi-asam-basa/
http://www.seorangpelajar.com/

Anda mungkin juga menyukai