Anda di halaman 1dari 2

LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

TITRASI ASAM BASA

I. TUJUAN
 Menghitung molaritas suatu larutan asam dengan menggunakan larutan baku
NaOH.

II. DASAR TEORI


Titrasi asam basa adalah salah satu cara untuk menentukan konsentrasi atau kadar suatu
larutan asam atau basa, berdasarkan reaksi asam-basa. Konsentrasi atau kadar larutan asam
dapat ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang sudah diketahui konsentrasinya
(larutan baku atau standart) dan sebaliknya. Titrasi yang berdasarkan jumlah volume larutan
disebut titrasi volumetri. Pada titrasi pengukuran volume diusahakan setepat mungkin
dengan menggunakan alat-alat standart misalnya buret, pipet volumetri. Titrasi yang
melibatkan reaksi antara asam dan basa dikenal dengan istilah titrasi asam basa atau asidi
alkalimetri.
Untuk menghitung konsentrasi larutan pada titrasi asam kuat dan basa kuat dapat
digunakan rumus :

xa.Ma.Va = xb.Mb.Vb dimana : xa = valensi asam xb = valensi basa


Ma = molaritas asam Mb = molaritas basa
Va = volume asam Vb = volume basa

III. ALAT DAN BAHAN


Alat : Bahan :
 Gelas kimia - Erlenmeyer - Larutan baku NaOH 0,1 M
 Gelas ukur - Statif - Larutan H2SO4 x M
 Corong - Klem - Larutan CH3COOH y M
 Buret - Pipet tetes - Indikator PP dan BTB

IV. CARA KERJA


1. Masukkan larutan baku NaOH 0,1 M ke dalam buret hingga tanda batas skala
pada buret.
2. Ukur 10 mL larutan H2SO4 x M, kemudian masukkan ke dalam Erlenmeyer dan
tetesi indicator PP sebanyak 2 tetes.
3. Buka keran buret secara perlahan, atur keran agar tetesan larutan baku yang
keluar tetes demi tetes ke dalam Erlenmeyer sambal digoyang goyangkan.
4. Segera tutup keran bila larutan dalam Erlenmeyer terjadi perubahan warna.

5. Ulangi Langkah 1-4 menggunakan indicator BTB.


6. Ulangi Langkah 1-4 menggunakan 20 mL larutan CH 3COOH y M pada Erlenmeyer
dan indicator PP
7. Ulangi Langkah 1-4 menggunakan 20 mL larutan CH 3COOH y M pada Erlenmeyer
dan indicator BTB

V. PENGAMATAN
HASIL PENGAMATAN

No Percobaan Hasil Keterangan


Titrasi 10 mL larutan H2SO4 x M dengan larutan
1 NaOH 0,1 M (Indikator PP)
- Volume larutan NaOH 0,1 M yang diperlukan
Titrasi 10 mL larutan H2SO4 x M dengan larutan
2 NaOH 0,1 M (Indikator BTB)
- Volume larutan NaOH 0,1 M yang diperlukan
Titrasi 20 mL larutan CH3COOH y M dengan larutan
3 NaOH 0,1 M (Indikator PP)
- Volume larutan NaOH 0,1 M yang diperlukan
Titrasi 20 mL larutan CH3COOH y M dengan larutan
4 NaOH 0,1 M (Indikator BTB)
- Volume larutan NaOH 0,1 M yang diperlukan

VI. PERTANYAAN
1. Berapa volume NaOH pada titik akhir titrasi dari :
a. Titrasi 10 mL larutan H2SO4 x M dengan larutan NaOH 0,1 M (Indikator PP)
b. Titrasi 10 mL larutan H2SO4 x M dengan larutan NaOH 0,1 M (Indikator BTB)
c. Titrasi 20 mL larutan CH3COOH y M dengan larutan NaOH 0,1 M (Indikator PP)
d. Titrasi 20 mL larutan CH3COOH y M dengan larutan NaOH 0,1 M (Indikator
BTB)
2. Hitung molaritas larutan H2SO4 dan CH3COOH tersebut !

VII. KESIMPULAN
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai