KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Pendidikan Jasmani
a. Pengertian Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani terdiri atas kata pendidikan dan jasmani, dalam
anak, isi dan urusan materi serta cara penyampaian harus disesuaikan
dapat digolongkan menjadi tiga ranah atau domain yaitu ranah kognitif,
12 bersifat physical atau aktivitas fisik tetapi lebih luas lagi keterkaitannya
regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang
namun setiap pemain harus menguasai teknik dasar baik itu dengan bola
mencakup dua kemampuan dasar atau teknik yang harus dimiliki dan
dengan bola, kemampuan gerak atau teknik bola meliputi, (a) pengenalan
bola dengan bagian tubuh ( Ball Feeling), (b) menendang bola ke gawang
menguasai bola (Receiveing and Controlling the Ball), (e) menyundul bola
(Heading), (f) gerak tipu ( Feinting), (g) merebut bola (Sliding tackle-
(Goal Keeping).
pemain yang merumput dalam satu tim terdiri atas 10 pemain di tenggah
mengatakan, teknik dalam sepak bola rerdiri dari : (1) teknik tanpa bola
dan, (2) teknik dengan bola”. Teknik tanpa bola seperti : lari, melompat,
gerak tipu, Tackling serta rempel ( Body Chart). Sedangkan teknik dengan
bola bola seperti: menendang bola, menggiring bola (Dribbling),
gawang.
gawang sendiri.
menit.
skill individu dan kelompok untuk mencetak banyak gol dan meraih
teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain sepakbola. Teknik tersebut
dan teknik dengan bola. Teknik badan secara umum terdiri dari kecepatan
lemparan kedalam (throw in), merampas bola (tackling), gerak tipu dengan
pemenangnya.
3. Hakikat Kelincahan
a. Pengertian Kelincahan
dan cepat, sambil berlari hampir dalam keadaan penuh. Kelincahan terjadi
pemain yang kurang lincah dalam melakukan suatu gerakan akan sulit
b. Macam-macam kelincahan.
Agility Run, Shuttle Run Test, Zig Zag Test, T-Test, Agility Cone Drill,
dan Balsom Agility Test. Instrumen tes kelincahan dalam cabang olahraga
dilatih, selain itu sebagai alat evaluasi latihan. Tes kelincahan seharusnya
semua pemain harus mampu menguasai bola saat sedang bergerak, berdiri,
yang kosong, dan melewati lawan hingga menggiring bola menuju gawang
dalam penguasaan kita. Maka dari itu menggiring bola harus mampu
dilakukan baik baik ada lawan maupun tidak ada lawan. Bagi seorang
penting agar bola yang sedang dikuasainya tidak mudah direbut oleh
b. Macam-macam Dribbling
kaki.
dalam dan posisikan kakimu secara tegak lurus terhadap bola. Tendanglah
sebaliknya.
belakang (kaki kiri) dengan lutut agak di tekuk. Letakkan bola di depan
kaki selalu dekat dengan bola dan sesuaikan irama langkah dengan bola.
24 dengan punggung kaki bagian luar, yaitu: badan kaku dan tidak tidak
condong ke depan, kedua lengan tidak rileks, slah satu atau kedua kaki
terlalu jauh dengan bola, lutut tidak di tekuk, dan kaki dan bola terlalu
yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan
sebaliknya.
pemula bisa berlatih dengan cara posisi badan tegak lurus ke depan tidak
dengan menggunakan sisi kaki bagian luar. Kesalahan umum yang sering
dilakukan pemula adalah menggunakan ujung jari kaki. Tindakan ini tidak
hanya menyebabkan sakit pada ujung jari kaki, lebih dari itu bahkan dapat
kepada teman, pemain tidak mengalami kesulitan yang berarti ketika akan
mengubah arah secara efektif dan cepat, sambil berlari hampir dalam
tabel (Ftab) = 3,59. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh dari
hasil menggiring bola pada siswa putra kelas VII SMP Swasta Kapuas
kecepatan terhadap hasil menggiring bola pada siswa putra SMP Swasta
Kapuas Pontianak. Hal ini diperoleh dari hasil perhitungan korelasi ganda
sangat kuat. Tingkat reliabilitas sebesar 0,61 termasuk kategori kuat. Tingkat
menggiring bola pada permainan sepak bola oleh siswa LPSB Atlas Binatama
sepakbola oleh siswa LPSB Atlas Binatama Semarang. Hal ini berarti bahwa
menggiring bola. Hasil analisis korelasi ganda sebesar 0.740 yang diuji
probabilitas 0.000 < 0.05, yang berarti hipotesis diterima. Hal ini
kelincahan dengan hasil menggiring bola pada permainan sepak bola oleh
D.Pertanyaan penelitian
2. bagaimana pengaruh koordinasi mata kaki pemain SSB KBKA U13 PESISIR
SELATAN?
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
analisi korelasional yaitu suatu penelitian untuk menentukan tingkat hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat. Adapun tujuan nya untuk melihat ada atau
tidaknya, dan seberapa jauh, ditemukan korelasi antara dua variabel atau lebih secara
kuantitatif.
(Y). Penelitian ini akan melihat atau mengatahui seberapa besar hubungan koordinasi
mata-kaki terhadap kemampuan menggiring bola pemain SSB KBKA U13 PESISIR
SELATAN.
Penelitian ini akan dilaksanakan dilapangan sepak bola SSB KBKA PESISIR
1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemain SSB KBKA U13
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Penarikan sampel dalam
penelitian ini adalah pemain SSB KBKA U13 PESISIR SELATAN yang berjumlah
10-15 orang.
1.Jenis Data
primer merupakan data yang diperoleh atau diambil secara langsung oleh peneliti
melalui tes dan pengukuran terhadap variabel yang terdapat dalam penelitian yaitu:
merupakan data yang berupa nama-nama pemain dan identitas lainnya yang berasal
2.Sumber Data
kemampuan menggiring bola pemain SSB KBKA U13 PESISIR SELATAN yaitu
metode Pengukuran, dengan teknik tes. Dalam kegiatan pengumpulan data ini