Bentuk pelaksanaan system demokrasi terpimpin a. Melakukan nasionalisasi yaitu pengambilalihan asset-aset yang dimiliki pengusaha asing ( terhadap perusahaan belanda). b. Melaksanakan pembangunan nasional semesta berencana. Meningkatkan peran BUMN, koperasi dan memberlakukan peraturan pemerintah nomor 10 Tahun 1959 c. Melakukan organisasi perusahaan swasta. Dengan mengelompokkan perusahaan sesuai bidangnya dikenal dengan OPS (Operasi Perusahaan Sejenis) dan GPS ( Gabungan Perusahaan Sejenis) 2. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi a. Membentuk dewan perancang nasional Pada 15 Agustus 1959 kabinet kerja membentuk dewan perancang nasional (depernas) untuk mempercepat pembangunan nasional dengan tugas mempersiapkan rancangan undang-undang pembangunan nasional serta menilai penyelenggaraan pembangunan. 1960 depernas mengumumkan rencana pemnangunan 8 tahun yg disebut pola pembangunan nasional semesta berencana yang terdiri atas blueprint tripola yaitu pola proyek pembangunan. Pola penjelasan pembangunan, pola pembiayaan pembangunan. 1963 dapernas diganti menjadi bappenas (badan perencanaan pembangunan nasional. b. Devaluasi mata uang rupiah Ditetapkan pada 24 Agustus 1959 dengan tujuan meningkatkan nilai rupiah tanpa merugikan rakyat kecil. Dilaksanakan oleh PPOK ( panitia penampung operasi keuangan) bentuk devaluasi : a). mata uang pacahan bernilai Rp 500,00 berubah menjadi Rp 50,00. b). mata uang pacahan bernilai Rp 1000,00 berubah menjadi Rp 100,00. c). mata uang pecahan serratus ke bawah tidak di devaluasi. c. Menekan laju inflasi Daya beli masyarakat menurun karena kekacauan politik sebelum 1959 yang terjadi bersamaan dengan inflasi. Untuk membendung inflasi pemerintah mengluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 2 tahun 1959 dengan tujuan mengurangi banyaknya uang beredar serta memperbaiki keuangan dan perekonomian negara. Hal yang dilakukan pemerintah yaitu Membekukan semua simpanan pada bank, penghematan dab pengetatan pegawasan anggarab belanja bagi instansi pemerintah, menertipkan menejemen dan administrasi perusahaab negara. d. Deklarasi ekonomi Dibentuk oleh panitia tiga belas. Pada 28 Maret 1963 presiden soekarno meresmikan deklarasi ekonomi dengan tujuan : 1. Menciptakan ekonomi yg bersifat nasional, demokratis dan bebas dari sisa-sisa imperialism. 2. Mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Deklarasi ekonomi disusul dengan empat belas peraturan pelaksanaan yang dikenal dengan peraturan 26 mei. Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa pelaksanaan ekonomi Indonesia adalah berdikari ( berdiri di kaki sendiri). Kebijakan Deklarasi ekonomi gagal mengatasi keadaan ekonomi Indonesia karena pemerintah gagal memperoleh pinjaman dana dari IMF. Situasi ini juga dipengaruhi oleh perkembangan politik bangsa Indonesia yg sedang berkonfrontasi dengan negara barat dan Malaysia. e. Dana revolusi Presiden soekarno mengeluarkan instruksi presiden nomor 081 tahun 1964 dan keputusan presiden nomor 360 tahun 1964. Instruksi tersebut berisi ketentuan-ketentuan mengenai penghimpunan dan penggunaan dana revolusi. Selanjutnya presiden menunjuk Jusuf Muda untuk mengelola dana revolusi, Dana revolusi didapat dari devisa kredit jangka Panjang. Jusuf Muda kemudian melakukan pungutan terhadap perusahaan atau perseorangan untuk mendapat fasilitas kredit antara 250 juta hingga 1 miliar rupiah lalu mereka diutus untuk membayar valuta asing sesuai jumlah yg sudah ditetapkan. Dana revolusi digunakan untuk membiayai proyek-proyek mandataris presiden yg dikenal dengan proyek mencusuar. Proyek ini bersifat prestise politik dengan mengorbankan kondisi ekonomi dalam negeri.
Kebijakan gunting Syafruddin adalah kebijakan mengurangi besarnya tanggungan utang luar negeri dan menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan barang yang beredar sehingga mengurangi tingginya angka inflasi.docx