1 1

2 2
  PENGANTAR

BGS INDONESIA
SANGAT MAJEMUK

 BINGARDUPNAS
- UTAMAKAN PERSAT & KESAT DLM
SELURUH ASPEK (POLEKSOSBUDHANKAM)

- DISUSUN ATAS DASAR HUB TIMBAL

BALIK ANTARA FALSAFAH, CINAS, TUNAS,
KONDISI SOSBUD & PENGAL. SEJARAH

 PEMAHAMAN TTG NEG MELALUI DIK

FORMAL
3 DIK KEWIRAAN DIKWAR 3
  LATAR BELAKANG DIKWAR

 PERJALANAN SEJARAH TIMBULKAN

TUNTUTAN YG BERBEDA
DILANDASI JIWA, TEKAD, SEMANGAT
KEBANGSAAN SHG JADI KEKUATAN
DORONG PROSES NKRI DLM WADAH NUS

 SEMANGAT JUANG YG PANTANG

MENYERAH DLM PERJUANGAN FISIK
mrpkn KEKUATAN LUAR BIASA
NILAI-NILAI YG HRS DILESTARIKAN

 SEMANGAT JUANG ALAMI PASANG

SURUT DAN KINI (KARENA PENGARUH
GLOBALISASI) KIAN MENURUN
PERLU DIBANGKITKAN KEMBALI

 SAAT INI DIHADAPKAN DGN PERJU-

ANGAN NONFISIK, SEMUA WARGA NEG
HRS MILIKI KESAD BERNEG
BERBUAT SESUAI PROFESI MASING-MSG
4 4
  POTENSI YG DIHARAPKAN DARI DIKWAR

 HAKIKAT PENDIDIKAN
 BELAJAR TTG BERBAGAI PERMSLHAN
YG DIHADAPI BGS
 MAMPU MENGATASI MASA DEPAN

 MENUMBUHKAN WAWASAN BERNEGARA

 TTG PERSAHABATAN
 PENGERTIAN ANTARBGS
 PERDAMAIAN DUNIA
 BELA NEGARA
 NILAI BUDAYA
 WASANTARA
 TANNAS

5 5
  DASAR DIKWAR
 UU RI No. 20 Tahun 2003
 PENDIDIKAN DITUJUKAN UTK MENGEMB-KAN POTENSI
SERDIK AGAR MENJD WARGA NEG YG DEMOKRATIS &
BERTGJWAB

 KOMPETENSI YG DIHARAPKAN
 KUASAI MSLH DLM KEHID BER-M,B,N
 MILIKI SIKAP & PERILAKU SSI NILAI KEJUANGAN

6 6
 9a

CITA – CITA BANGSA BANGSA YANG MERDEKA,

BERDAULAT, BERSATU ADIL
INDONESIA DAN MAKMUR

BENTUK PEMERINTAH
NEGARA INDONESIA
YANG MELINDUNGI SEGENAP
BANGSA INDONESIA DAN
SELURUH TUMPAH DARAH
TUJUAN NASIONAL INDONESIA MENCERDASKAN
KEHIDUPAN BANGSA DAN
IKUT MELAKSANAKAN
KETERTIBAN DUNIA YANG
BERDASARKAN PERDAMAIAN
ABADI DAN KEADILAN SOSIAL

TETAP TEGAKNYA NKRI DAN

KEPENTINGAN TERJAMINNYA KELANCARAN
NASIONAL DAN KEAMANAN
PEMBANGUNAN NASIONAL
7
8
 Syarat-syarat Negara
- Wilayah
- pemerintahan
- Penduduk/warga neg
- Pengakuan negara-negara lain

UUD 1945

kewajiban neg thdp warga dan

hak & kewajiban warga neg thdp neg
9
 Pengertian dan Pemahaman
tentang Negara
Negara
adlh alat (agency) atau wwnang (authority)
yg mengatur atau mengendalikan persoalan
bersama atas nama masy (Roger H. Soltau
dlm Miriam Budiardjo, 2002: 39).
Negara
adlh asosiasi yg Gar Tib di dlm masy
Dlm suatu wil dgn sist huk yg diselenggrkn
Pem utk yg maksud tsb diberi kekuasaan
memaksa (Robert M. MacIver dlm Miriam
Budiardjo, 2002: 40).
10
Unsur Negara
1) Bersifat Konstitutif
artinya di dlm neg tdpt wil yg meliputi udara,
darat, dan perairan (tidak mutlak ada), rak-
yat-/masy, dan pemthan yang berdaulat.
2) Bersifat Deklaratif
artinya memp tuj neg, UUD, adanya peng-
akuan dari neg lain baik scr de facto mau-
pun de jure, dan masuk dlm orgsasi PBB.

Bentuk Negara
neg dpt berbtk neg kesat (unitary state)
atau negara serikat (federation). 11
 Warga Negara dan Penduduk

Warga negara
adlah rakyat yg menetap di suatu wil
dan memiliki hub dgn negara
Penduduk
adlah orang yang tinggal di suatu wil (neg)
Setiap warga neg adlah penduduk suatu neg,
sdgkan pendduk blm tentu mrpkn warga neg
Warga neg memiliki hub tak terputus dgn neg
meskipun ia tinggal di lugri, sdngkan seorang
asing hanya memp hub selama ia bertempat tgl
di wilayah neg tsb. 12
UUD 1945 pasal 26 ayat (1)

Warga Negara
adlah orang-orang bgs Ind asli dan bgs lain, spt
peranakan Cina, Arab,Beland,a dll yg bertpt tgl
di Ind, mengakui Ind sbg tanah airnya, bersikap
setia thdap NKRI, dan disahkan dgn UU sbgai
warga negara

13
 Asas-asas Kewarganegaraan

1. Asas ius-sanguinis dan asas ius-soli

Asas ius-sanguinis adlah asas keturunan atau

hub darah, artinya kewarganegaraan seseorang
ditentukan oleh ke-WN-an orang tuanya

Asas ius-soli adalah asas daerah kelahiran,

artinya status kewarganegaraan seseorang
ditentukan oleh tempat kelahirannya
14
 2. Bipatride dan Apatride

Bipatride (dua kewarganegaraan) timbul apabila

menurut peraturan dari negara tempat tinggal
dan negara asal dianggap sebagai warga negara
Apatride (tanpa kewarganegaraan) timbul apabila
menurut peraturan kewarganegaraan, seseorang
tidak diakui sebagai warga negara dari negara
manapun
15
 Hak dan Kewajiban Warga Negara

a. Pasal 27 ayat (1) menetapkan hak warga neg

yang sama dlm huk dan pem-tahan, serta
kewajiban utk menjunjung huk dan pem-tahan.

b.Pasal 27 ayat (2) menetapkan hak warga neg

atas pekerj dan penghid yg layak bg kem-siaan.

c. Pasal 27 ayat (3) menetapkan hak dan kewajban

warga negara untuk ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
16
d.Pasal 28 menetapkan hak kemerdekaan
warga negara untuk berserikat, berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.

e. Pasal 29 ayat (2) menetapkan hak kemerd

warga neg utk memeluk agamanya masng-masing
dan beribadat menurut agamanya.

f. Pasal 30 ayat (1) menetapkan hak dan kewajiban

warga negara untuk ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara. 17
g.Pasal 31 ayat (1) menetapkan hak warga
Negara untuk mendapat pendidikan.

h.Pasal 33 ayat (3) menyebutkan bahwa bumi

dan air dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya dikuasai oleh negara dandipergunakan
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

18
i. Pasal 34 ayat (1) menyebutkan bahwa
fakir miskin dan anak terlantar dipelihara
oleh negara.

j. Pasal 34 ayat (2) menyebutkan bahwa negara

mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat
yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat manusia.
19
 Hak dan Kewajiban Bela negara

Pembelaan negara atau bela negara

adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara
yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut
yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air
serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara

Bagi warga negara Indonesia

usaha bela negara dilandasi oleh keyakinan
pada Pancasila sebagai dasar negara
serta UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
20
 Asas Demokrasi dalam Bela Negara

Pertama,
setiap warga negara turut
serta dalam menentukan kebijakan ttg
bela Negara melalui lembaga-lembaga
perwakilan sesuai dengan UUD 1945
dan per-UU-an yang berlaku.
Kedua,
setiap warga negara harus turut serta
dalam setiap usaha bela negara sesuai dgn
kemampuan dan profesi masing-masing
21
 Motivasi dalam Bela Negara

Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa

akan berhasil jika setiap warga memahami
keunggulan dan kelebihan negara dan bangsanya

setiap warga negara hendaknya juga memahami

kemungkinan segala macam ancaman terhadap
eksistensi bangsa dan negara Indonesia

22
 Dasar pemikiran yang dapat dijadikan
sebagai bahan motivasi setiap warga negara
untuk ikut serta dlm pembelaan negara:

a. Pengalaman sejarah perjuangan RI.

b. Kedudukan wil geografis nus yg strategis.
c. Keadaan penduduk (demografi) yang besar.
d. Kekayaan sumber daya alam.
e. Perkemb dan kemajuan Iptek di bid persenjataan.
f. Kemungkinan timbulnya bencana perang.
23
24 24
 1. Pengantar
1. Pengantar

2. Pengertian
2. Pengertian &
& Perkemb.
Perkemb. Demokrasi
Demokrasi
3.
3. Perkemb.
Perkemb. Demokrasi
Demokrasi di
di Indonesia
Indonesia
4. Pemahaman
4. Pemahaman Demokrasi
Demokrasi di
di Indonesia
Indonesia

25 25
 SARANA/METODE
MENCAPAI TUJUAN
BERSAMA

Setiap neg punya ciri,

ditentukan sejarah,
kebud, pdngan hidup,
serta tujuan
26 26
  Istilah Demokrasi
Berasal dari bhs yunani, yaitu Ekses Btk
demos ‘rakyat’ Kekuasaan
kratos/kratein ‘kekuasaan’
Yg hrs diwaspadai
 Konsep Dasar Demokrasi
Rakyat berkuasa

Tirani
BTK
Kekuasaan Aristokrasi

Mobokrasi/anarkis
27 27
  Demokrasi Klasik (Abad VI - III SM)
- Di Yunani dlm lingkup kota,

- Demokrasi langsung utk ambil keptsn

 Demokrasi Modern (mulai abad ke-15)

- Berkemb di Eropa Barat dlm wujud konkret
pada Abad ke-19

- Demokrasi perwakilan

- Menonjolkan asas kebebasan thdp sgl btk

kekangan/penindasan bid agama, pikiran,
&pol (pentingkan jaminan thdp HAM).

28 28
  Stlh Perang Dunia II
-Seb besar neg di dunia menyatakan scr formal
berasaskan demokrasi
- Demokrasi muncul sbg perlawanan thdp sist
Pem diktator/otoriter

 Kondisi Pem-an Diktator

yg Ditentang
- Penindasan/eksploitasi rakyat
- Konflik hanya mengorbankan rakyat
- Kesejahteraan rakyat terabaikan

 Demokrasi
- Ide ttg pemerintahan yg demokratis utk jamin Jah
rakyat secara merata
- Dlm penerapan, demokrasi tdk sama pada semua neg
(liberal, terpimpin, rakyat, Pancasila).
 Penelitian Unesco ttg Demokrasi,1945
- Istilah demokrasi sangat berpengaruh
- Istilah demokrasi bersifat ambigious
29
 KOMISI Internasional Ahli Hukum (1965, Bangkok)
Rumuskan syarat dasar Gar Pem yg demokratis
di bawah rule of law, yaitu:

Perlind konstitusional yg jamin hak-hak individu

dan tentukan prosed utk beroleh perlind hak.
Badan kehak yg bebas dan tidak memihak
Pemilu yg bebas
Kebebasan utk menyatakan pendapat
Kebebasan berserikat dan beroposisi
Pendidikan kewarganegaraan (civic education). 

30 30
  PERIODE 1945-1959
 parlementer
 Kelemahannya pada dominasi partai dan DPR
 Persatuan yg telah digalang menjadi kendor
 PERIODE 1959-1965
 Demokrasi terpimpin
 Dominasi presiden, terbatasnya partai, peran Sospol
ABRI makin meluas, perkemb pengaruh komunis
 PERIODE 1965-1998
 Sistem presidensil
 Dominasi lembaga kepresidenan
 PERIODE 1999-SEKARANG
 Sistem presidensil
 Peran partai dan DPR menguat

31 31
  DEMOKRASI ATAU PEM RAKYAT YG DUGNAKAN MERUPAKAN
SIST PEM RAKYAT YG DIJIWAI NILAI PANCASILA

 ADLAH TRANSFORMASI NILAI PANCASILA MENJADI SUATU BTK

DAN SIST PEM KHAS PANCASILA

 DEMOKRASI PANCASILA ADLAH KONSEKUENSI DARI

KOMITMEN PELAKS PS & UUD 1945 DI BIDANG PEM DAN POL

 PELAKS DEMOKRASI IND DGN BAIK MENSYARATKAN

PEMAHAMAN DAN PENGHAYATAN NILAI-NILAI FALS PANCASILA

 PELAKS DEMOKRASI PANCASILA DGN BENAR ADLAH

PENGAMALAN PANCASILA MELALUI POLITIK PEMERINTAHAN

32 32
33 33
 1. Pengantar
1. Pengantar

2. Pemahaman
2. Pemahaman ttg
ttg Geopolitik
Geopolitik
3.
3. Teori-teori
Teori-teori Kekuasaan
Kekuasaan
4. Teori-teori
4. Teori-teori Geopolitik
Geopolitik

34 34
 1. Pengantar

Realitas sejarah menunjukkan manusia sadar

butuh ruang utk tempat hidup diri dan
keluarganya

Kesadaran akan butuh ruang berkembang seiring

dgn pertumbuhan negara bangsa (kedaulatan)

35
 2. PEMAHAMAN TENTANG GEOPOLITIK

Geopolitik berasal dari kata geo (bumi) dan politik

(pertimb dsr dlm penent alter Jak utk wujudkan Tunas)
Geopolitik = penentuan kebijakn yg didasari kondisi
posisi geografi.

Geopolitik semula diartika Frederich Ratzel (1844-1904)

sbg ilmu bumi pol (Political Geography). Lalu dikembkan
Rudolf Kjellen (1864-1922) dan Haushofer (1869-1964)
menjd Geographycal Politic dan disingkat dgn geopolitik.

Ilmu bumi politik mempelajari fenomena geografi dari

aspek pol, sdgkan geopolitik mempelajari fenomena pol
dari aspek geografi.
36
 1

PEMAHAMAN TENTANG GEOPOLITIK

Dgn geopolitik, kita dihadapkan dgn kenyataan bahwa

pemahaman kesatuan ruang negara berkaitan erat dgn
faktor keamanan dan eksistensi negara.

Dlm rgka mencapai tunas harus diperhatikan realitas

geografis negara.

37
 SBG LANDASAN ILMIAH UTK
KUASAI/PERTAHANKAN WIL OLEH SUATU BGS

IMPLEMENTASI GEOPOLITIK
DULU IMPERIALISME & KOLONIALISME BGS BARAT
PERTAHANKAN/JAGA KEUTUHAN
KINI WIL YG DIMILIKI SUATU BGS

GEOPOLITIK BGS. INDONESIA

• Tolak penjajahan, ekspansionisme, adu kekuatan, &
rasialisme
• Paham perang & damai, cinta damai tapi lebih cinta
kemerdekaan
• Paham archipelago (negara kepulauan), laut menjadi
38 penghubung/perekat. 38
  PAHAM MACHIAVELLI (Abad XVII)
 SEGALA CARA HALAL,
 DEVIDE ET IMPERA,
 YG KUAT AKAN MENANG

 NAPOLEON BONAPARTE (Abad XVIII)

 PERANG MASA DPN ADLH PERANG TOTAL
DGN MENGERAHKAN KEKUATAN NAS

 CLAUSEWITZ (Abad XVIII)

 PERANG ADALAH KELANJUTAN POL DGN CARA LAIN

39 39
  FUERBACH DAN HEGEL (Abad XVIII)
 NEGARA BERGANTUNG PADA SURPLUS EKONOMI

 LENIN (Abad XIX)

 PERANG ADLH KELANJUTAN POL DGN CARA KEKERASAN

 LUCIAN W. PYE DAN SIDNEY VERBA

 KEMANTAPAN SIST POL BERAKAR PD KEBUD POL (UNSUR
SUBJEKTIVITAS DAN PSIKOLOGIS)

40 40
  FREDERICH RATZEL (1844-1904)
 PERTUMB NEG SPT ORGANISME,
 POTENSI RUANG, MAKIN LUAS LEBIH POTENSIAL TUMBUH
 BGS UNGGUL YG BERTAHAN,
 NEG BUTUH SDA, LEGITIMASI EKSPANSI

 RUDOLF KJELLEN (1864-1922)

 NEG ADLH SATUAN BIOLOGIS YG MILIKI INTELEKTUAL,
 NEG MRPK SIST BERBAGAI BID,
 NEG HRS MAMPU BERSWASEMB

 KARL HAUSHOFER (1869-1946)

 IMPERIUM DARAT DPT MENGEJAR KEK IMPERIUM MARITIM,
 BBRP NEG BESAR AKAN KUASAI EROPA, AFRIKA, ASIA BRT
(JERMAN DAN ITALIA) SERTA JEPANG DI ASIA TIMUR RAYA
41 41
  SIR HALFORD MACKINDER (1861-1947)
 KONSEP KEKUATAN WAWASAN BENUA (KEKUATAN DARAT)

 SIR W. RALEIGHT & ALFRED THYER MAHAN

 KONSEP WAWASAN BAHARI

 W. MITCHEL, A. SAVERSKY, GIULIO DOUHET,

JOHN FULLER
 KONSEP WAWASAN DIRGANTARA

 NICHOLAS J. SPYKMAN (1893-1943)

 KONSEP KOMBINASI DARAT, LAUT, DAN UDARA
42 42
43
 1. Pengantar
1. Pengantar 6. Hakikat
6. Hakikat

2. Latar
2. Latar Belakang
Belakang 7. Asas-asas
7. Asas-asas

3.
3. Pengertian
Pengertian 8.
8. Arah
Arah Pandang
Pandang
4. Ajaran
4. Ajaran Dasar
Dasar 9. Identifikasi
9. Identifikasi

5. Unsur
5. Unsur Dasar
Dasar 10. Penutup
10. Penutup

44 44
Dinamika dlm mencapai Tunas
- Aneka kendala
- kemajemukan masy
- konfigurasi geografis
- Keadaan Lingstra

Perlu kesatuan
dlm btk geopolitik

45
 2. LATAR BELAKANG

WASANTARA
SBG GEOPOLITIK INDONESIA

a. Konsepsi ruang yg mrpkn pengejawantahan pemikiran neg

sbg organisasi hidup.
b. Konsepsi frontier yg mrpkn konsekuensi dari kebutuhan
dan lingkungan.
c. Konsepsi pol kekuatan yg menerangkan kehidupan negara.
d. Konsepsi Kamneg dan bgs yg kemudian melahirkan
geostrategi.


46
KEBANGSAAN INDONESIA
Mengandung tiga unsur geopolitik:

1) Rasa kebangsaan
2) Paham kebangsaan
3) Semangat kebangsaan

GEOPOLITIK
Hanya efektif bila dilandasi Waskebang
yg mantap, oleh karenanya perlu dirumus-
kan dlm btk konsepsi ttg kesat meliputi:

1) Kesat politik
2) Kesat ekonomi
3) Kesat Sosbud
4) Kesat Hankam
47
 3. Pengertian Wasantara

Lemhanas, 1982
Cara pandang bgs Ind ttg diri & lingk dlm eksistensi-
nya yg sarwanus serta pemekarannya di dlm meng-
ekspresikan diri di tengah-tengah lingk nasionalnya

Lemhanas, Naskah Pendukung BGHN 1993

Cara pandang bgs Ind ttg diri & lingk yg sarwanus dlm dunia yg ser-
ba berubah berd PS & UUD 1945 dgn memperhat sej dan bud serta
dgn memanfaatkan konds dan konstelasi geografinya dlm upy
capai Tunas dlm rgk wujudkan Cinas

Pokja Lemhanas, 2000

Cara pandang dan sikap bgs Ind. mengenai diri dan lingkungannya
yg serba beragam dan bernilai strat dgn mengut persat & kesatuan
yg tdk menghilangkan, tetapi menghargai dan menghor kebhinekaan
di dlm setiap aspek kehid utk mencapai Tunas
48
 4. Ajaran Dasar Wasantara

Landasan Idiil
Pancasila : berisi nilai serasi, selaras, seimbang
Persat & kesat, kekeluargaan, kebersamaan, dan
Kearifan dlm membina kehid nas

Landasan Konstitusional
UUD 1945 : berisi nilai kepent neg di atas gol, klpk,
dan perseorangan berdsrkan aturan, huk, maupun
Per-UU-an dgn memperhat asp masy & kepent Rah
49
 - Nusantara
Batas Ruling - Manunggal & Menyeluruh

W - Btk Kedaulatan
A - Kekuasaan pem-an neg
Tata Susunan Pokok - Sist pem-an neg
D - Sist perwakilan
A
H - Aparatur pem-an neg
Tata Kelengkapan - Kesad pol &berneg dr masy
- Media cetak
- Partisipasi rakyat

I
Realiss asprsi bgs
S
I Persat & kesat

TATA Tata Laku Batiniah

LAKU Tata Laku Lahiriah
50 50
  WILAYAH
 Darat, laut, dan udara adlh ruang hidup

 BANGSA
 Semua mbtk jati diri & tekad capai Tunas
 POLITIK
 Pol demokratis & polugri bebas aktif

 EKONOMI
 Miliki daya saing & mandiri utk jamin utk Jah

 SOSBUD
 Bud bgs bertumpu pd daerah wujud Bhin T. Ika

 HANKAM
 Bertumpu pd keterpad rakyat utk aman & damai

 HUKUM
 Tatanan yg adil, jjtinggi HAM, dan taat hukum
51 51
1. Kepent. Bers 4. Solidaritas
Kesamaan sikap slrh Perasaan/ sikap setia
rakyat dlm menghdp kawan, mau memberi
ancaman dgn sgl btk dan berkorban

2. Keadilan 5. Kerja sama

Hak dan kewjbn scr Adanya koordinasi, siner-
proporsional &kese- gi, serta saling pengertian
suaian bagi hasil brdsrkn kesetaraan

3. Kejujuran 6. Kesetiaan
Berpikir, berkata, & Konsisten/teguh pada
berbuat ssdgn realita kesepakatan BOe, SP, &
demi kemajuan bgs Proklamasi NKRI

52
 Berdasarkan Lat Bel Budaya, Sejarah, Kondisi,
Kondisi Konstelasi Geog, dan Perk. Lingk Strat

KE DALAM KE LUAR

Peka & berush mencegah Dlm kehid internasio-

sedini mungkin penyebab nalnya, hrs memperhat.
disintegrasi Tingnas

53
 KEDUDUKAN
KEDUDUKAN
Sbg
Sbg landasan
landasan visional/paradigma
visional/paradigma nas,
nas,
ajaran
ajaran yg
yg diyakini
diyakini kebenarannya
kebenarannya

FUNGSI
FUNGSI
Sbg
Sbg pedoman
pedoman penentuan
penentuan Jaks.
Jaks. atau
atau
Tus
Tus dlm
dlm Garneg
Garneg

TUJUAN
TUJUAN
Wujudkan
Wujudkan nasionalisme
nasionalisme dgn
dgn orientasi
orientasi
Tingnas
Tingnas

SASARAN
SASARAN
Tercapainya
Tercapainya iklim
iklim kondusif
kondusif dlm
dlm
54 politik,
politik, eko,
eko, sosbud,
sosbud, dan
dan Hankam
Hankam 54
55 55
 1. Pengantar
1. Pengantar
2. Ajaran
2. Ajaran Wawasan
Wawasan Nas
Nas Indonesia
Indonesia
3.
3. LBP
LBP bdrsrkan
bdrsrkan Falsafah
Falsafah Pancasila
Pancasila
4. LBP
4. LBP berdsrkan
berdsrkan Kewilayahan
Kewilayahan Nus
Nus
5. LBP
5. LBP brdsrkan
brdsrkan Sosial
Sosial Budaya
Budaya
6.
6. LBP
LBP berdsrkan
berdsrkan Kesejarahan
Kesejarahan

56 56
 Landasan
PS Idiil

Landasan
UUD 1945
Konstitusional

WASANTARA Landasan
Visional

Landasan
KETAHANAN NAS
Konsepsional

Landasan
PROG PEMBANGUNAN NAS Operasional

57
 2. Ajaran
2. Ajaran Was
Was Nas
Nas Ind
Ind

Paham Kekuasaan Bgs Indonesia

- Cinta damai tetapi cinta kemerdekaan,
- Tdk didsrkan prinsip kekuasaan dan adu kekuatan
- Utk menjamin Tingnas

Dasar Pemikiran Wasnas Indonesia

- Digali & dikembgkan dari kondisi nyata
- Latar blkg sosbud dan Jah bgs Indonesia
Latbel pemikiran brdskn Pancasila.
Latbel pemikiran aspek kewil nus
Latbel pemikiran aspek sosbud bgs Ind.
Latbel pem aspek kesejarahan bgs Ind. 
58 58
  Sila ke-1
 Mengemb sikap saling menghor, kebebasan
beribadah, dan tdk memaksakan agama
 Sila ke-2
 Mengakui, menghargai, serta menerapkan HAM
secara berkeadilan
 Sila ke-3
 Mengut Tingnas drpd gol, suku, atau perseorangan
 Sila ke-4
 Mengembangkan musyawarah utk mufakat dgn
menghor adanya perbedaan pendapat
 Sila ke-5
 Berkarya dan berush utk capai kesejahteraan scr
59
berkeadilan dan tdk menghancurkan orang lain 59
  GEOGRAFI
 Ruang/wadah hidup bgs, berpengaruh thdp
Biltus/Jakpol shg harus diperhitungkan
 KONDISI OBJEKTIF GEOGRAFI
 Ribuan pulau, berada posisi silang (strat), ada
keunggulan dan ada kelemahan
 BATAS WIL berdsrkan TZMKO (1939)
 Lebar laut 3 mil diukur dari garis air terendah dari
tiap pantai, blm ada kesatuan antar pulau
 BATAS WIL berdsrkan DEKL. DJUANDA (1957)
 Lbr laut teritorial 12 mil diukur dari garis yg
menghub titik terluar, Indonesia sbg neg kepulauan
 BATAS WIL berdsrkn UNCLOS (1982)
60
 Batas teritorial 12 mil dan ZEE 200 mil 60
PETA WILAYAH LAUT SEBELUM DEKLARASI JUANDA,
PERAIRAN TERITORIAL SELUAS 3 MIL (TZMKO)

TIMTIM PRA INTEGRASI

LEBAR LAUT TERITORIAL 3 MIL

61
 PETA WILAYAH REP INDONESIA
SES UU NO. 4 PRP 1960 (DEKL JUANDA, 1957)

KETERANGAN :
LAUT WILAYAH 12 MIL

62
PETA WILAYAH TERITORIAL NASIONAL
BERDASARKAN KONSEP UNCLOS (1982)
63
 ALKI-III
ALKI-I
ALKI-II C
B
A
Rep. Timor Leste
PERAIRAN NUSANTARA
PERAIRAN ZEE

PETAWILAYAH
PETA WILAYAHR.I
R.IMENURUT
MENURUTUNCLOS’82
UNCLOS’82(UU
(UUNo.
No.6/1996)
6/1996)64
KONSEP AMERIKA NORMALLY USED
KONSEP INGGRIS
65
  SCR ETIMOLOGIS
 Sgl sesuatu yg dihsilkan budi manusia
 Faktor dinamis yg memgkinkan interaksi
 SCR REALITAS
 Masy dgn latbel berbeda/heterogen
 Kebud adlh warisan bersifat mengikat
secara emosional, rawan konflik
 PERSAT & KESAT
 Tdk selesai hanya satu kali ush, tetapi
mrpkn proses panjang & terus-menerus

 PROSES MENJAGA PERSAT & KESAT

 Perlu kesadaran dan persepsi yg sama
yaitu eksistensi bud adlh beragam namun
memiliki semangat utk hidup bersama

66 66
 ZAMAN KERAJAAN
 Indonesia diawali dgn negara kerajaan spt Sriwijaya dan
Majapahit
 Perjuangan wujudkan persatuan tetapi blm ada rasa
kebangsaan

NUANSA KEBANGSAAN
 Budi Utomo, 20 Mei 1908
 Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928
 Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945

PERKEMB BATAS WIL

 TZMKO, 1939
 Deklarasi Djuanda, 1957
67
 UNCLOS, 1982 67
 KONSEPSI NUSANTARA

 Terilhaminya tiap angkatan mengemb wawasan

berdsrMatranya yaitu Wwsan Benua (TNI AD), Wwsan
Bahari (TNI AL), dan Wwsan Dirgantara (TNI AU).
 Tahun 1996 diintegrasikan dalam konsep Wawasan
Nusantara

Dari PERJALANAN SEJARAH

 Tdk ingin perpecahan terulang karena hal itu akan
melemahkan perjuangan mengisi kemerdekaan
 Persatuan dan kesatuan menjadi komitmen bersama
dalam konsep wawasan nusantara.
68 68
69 69
 1. Pengantar
1. Pengantar

2. Sas
2. Sas Imple
Imple Wasnus
Wasnus dlm
dlm Kehid
Kehid Nas
Nas
3.
3. Sosialisasi
Sosialisasi Wasantara
Wasantara
4. Tantangan
4. Tantangan Implementasi
Implementasi Wasnus
Wasnus

5. Keberhasilan
5. Keberhasilan Implementasi
Implementasi Wasnus
Wasnus

70 70
 2. SASARAN IMPLEMENTASI WASNUS
DALAM KEHIDUPAN NASIONAL

Berorientasi pada
kepent. Rakyat & Wil secara utuh

POL EKO SOSBUD HANKAM

Gar Neg Menjamin pe- Bhinneka Cinta TA

yg sehat menuhan & sbg karunia, & bgs (par-
& dinamis : peningkatan rukun bersatu, tisipasi WN
Pem yg kuat Jahmur ratadil tdk mslh dlm atasi ancaman)
aspiratif & &tgjwb penge- SARA
dipercaya lolaan SDA

71
 Berdsrkan sifat/cara sosialisasi
 LANGSUNG
CERAMAH, DISKUSI, DIALOG

 TAK LANGSUNG
MEDIA CETAK, ELEKTRONIK

Berdsrkan metode sosialisasi

 KETELADANAN
CONTOH DLM SIKAP & PERILAKU

 EDUKASI
DIK FORMAL, NONFORMAL, INFORMAL

 KOMUNIKASI
72 KESEPAHAMAN 72
 KETAHUI,
PAHAM

IMPLEMTS
BER-M,B,N

TIMBUL
KESADARAN

73 73
 A. PEMBERDAYAAN MASY
 JOHN NAISBIT DLM GLOBAL PARADOX, NEG HRS
MEMBERI PERAN YG BESAR KPD MASY
 KONDISI NAS BLM MERATA DLM PEMBANGUNAN

B. DUNIA TANPA BATAS

 PERKEMBANGAN IPTEK MAJU PESAT
 KENICHI OMAHE DLM BORDERLESS WORLD DAN
THE END OF NATION STATE, BATAS GEOGRAFI TETAP
TAPI NEG TDK DPT BATASI KEKUATAN GLOBAL

74 74
 C. ERA BARU KAPITALISME

 SLOAN DAN ZUREKER DLM DICTIONARY OF

ECONOMICS, SIST EKO BERDSRKAN KEPENT SENDR
 LESTER THUROW DLM THE FUTURE OF CAPITALISM,
ERA BARU KAPITALISME TDK LEPAS DARI PENGRH
GLOBALISASI, NEG MAJU MENEKAN NEG BERKEMB

D. KESADARAN WARGA NEG

 PANDANGAN TTG HAK DAN KEWAJIBAN
 KESADARAN BELA NEGARA

75 75
a. Tujuan:

Mewujudkan nasionalisme tanpa abaikan kepent

individu/ gol/pok.

b. Sasaran:

Tercapainya iklim kondusif dlm politik, eko,

sosbud, dan Hankam dgn penerapan:
- Pola pikir, sikap, & tindak selalu utamakan kepent bgs
& NKRI di atas kepent individu/gol/pok.
- Utk antisipasi berbagai masalah kehidupan bermasy,
berbgs, & bernegara.
- Kesat bgs, keutuhan wil, & kelangsungan hidup bgs &
negara menjd orientasi.
76
77 77
 1. Pengantar
1. Pengantar

2. Geostrategi
2. Geostrategi Indonesia
Indonesia
3.
3. Ketahanan
Ketahanan Nasional
Nasional
4. Pengertian
4. Pengertian Ketahanan
Ketahanan Nasional
Nasional

5. Asas-asas
5. Asas-asas Ketahanan
Ketahanan Nasional
Nasional

78 78
  Geostrategi
Mrpkn metode umum atau
strategi utk wujudkan Cinas

 Geostrategi
- Dirumuskan dlm bentuk Tannas Landasan
PS
dgn unsur kualitas keuletan dan Idiil
kualitas ketangguhan dalam
menghadapi AGHT
Landasan
- Tannas rapuh maka bgs tdk UUD 1945 Konstitusional
miliki posisi tawar yg baik

Landasan
WASANTARA Visional

Landasan
KETAHANAN NAS Konsepsional

Landasan
PROG PEMBANGUNAN NAS Operasional

79 79
 2. GEOSTRATEGI INDONESIA

 TANNAS SBG GEOSTRATEGI IND MEMBERI ARAHAN TTG

PEMBUATAN STRAT PEMBANGUNAN GUNA WUJUDKAN MASA
DEPAN LEBIH BAIK

 BERAWAL DARI KESAD TTG BANYAKNYA ANASIR PEMECAH

BELAH (POTENSI KONFLIK)

 PEMBINAAN TANNAS PERLU DILAKUKAN, TERUTAMA BAGI

GENERASI MUDA

 DLM MASY HETEROGEN, KUAL KEULETAN DIWUJUDKAN DGN

BERJENJANG SECARA INTEGRATIF HINGGA KE TKT NAS,
SDGKAN KUAL KETANGGUHAN MELALUI KEKUASAAN
(PENDISTRIBUSIAN KEKUASAAN)

80 80
 3. KETAHANAN
NASIONAL
 TANNAS mrpkn GAMBARAN KONDISI TATA KEHID NAS PADA
SAAT TERTENTU

 KONDISI TATA KEHID NAS DPT DIPETAKAN DALAM ASPEK

TERTENTU
A.
A.ASPEK
ASPEKALAMIAH
ALAMIAH(TRIGATRA)
(TRIGATRA)
--Posisi
Posisidan
danLokasi
LokasiGeografis
GeografisNeg
Neg
--Keadaan
Keadaandan
danKekayaan
KekayaanAlam
Alam
--Keadaan
Keadaandan
danKemampuan
KemampuanPenduduk
Penduduk

B.
B.ASPEK
ASPEKSOSIAL
SOSIAL(PANCAGATRA)
(PANCAGATRA)
--Ideologi
Ideologi
--Politik
Politik
--Ekonomi
Ekonomi
--Sosbud
Sosbud
--Hankam
Hankam
81 81
Tannas adlh kondisi dinamis suatu bgs
berisi keuletan dan ketangguhan yg
mampu mengembangkan kekuatan nas
dlm menghadapi atau mengatasi AGHT
baik yg datang dr luar maupun dr dalam
yg scr lgsung maupun tdk lgsung dpt
membahayakan integritas, identitas, dan
kelangsungan hidup bgs & neg serta
perjuangan mencapai Tunas

82
 5. Sifat-sifat
5. Sifat-sifat Tannas
Tannas

a.
a. MANDIRI
MANDIRI
DIDASARKAN
DIDASARKANKEMAMPUAN
KEMAMPUANDAN
DANKEKUATAN
KEKUATAN
SENDIRI
SENDIRI

b.
b. DINAMIS
DINAMIS
DPT
DPTBERUBAH
BERUBAHSESUAI
SESUAIDGN
DGNKONDISI
KONDISIBANGSA
BANGSADAN
DAN
NEGARA
NEGARASERTA
SERTALINGSTRA
LINGSTRA

c.
c. WIBAWA
WIBAWA
TANNAS
TANNASMEMPENGARUHI
MEMPENGARUHIKEHORMATAN/DAYA
KEHORMATAN/DAYA
TANGKAL
TANGKALBGS
BGS

d.
d. KONSULTASI
KONSULTASIDAN
DANKERJA
KERJASAMA
SAMA
MENGANDALKAN
MENGANDALKAN KESEPAHAMAN
KESEPAHAMAN
(TDK
(TDKKONFRONTATIF
KONFRONTATIF&&ANTAGONISTIK)
ANTAGONISTIK)

83 83
 6. Asas-asas
6. Asas-asas Tannas
Tannas
a.
a. KESEJAHTERAAN
KESEJAHTERAANDAN
DANKEAMANAN
KEAMANAN
MRPKN
MRPKNKEBUTUHAN
KEBUTUHANMENDASAR
MENDASARMANUSIA
MANUSIASHG
SHG
HRS
HRSDIUPAYAKAN
DIUPAYAKANPERWUJUDANNYA
PERWUJUDANNYA

b.
b. KOMPREHENSIF
KOMPREHENSIFINTEGRAL
INTEGRAL(MENYELURUH-
(MENYELURUH-
TERPADU)
TERPADU)
PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAANKEHID
KEHIDNAS
NASHRS
HRSTERPADU
TERPADU
SECARA
SECARASERASI,
SERASI,SELARAS,
SELARAS,&&SEIMBANG
SEIMBANG

c.
c. MAWAS
MAWASKEKEDALAM
DALAMDAN
DANKE
KELUAR
LUAR
KE
KEDALAM
DALAMUTK
UTKTUMBUHKAN
TUMBUHKANKONDISI
KONDISIKONDUSIF,
KONDUSIF,
DAN
DANKEKELUAR
LUARDLM
DLMRGKA
RGKADAYA
DAYATANGKAL
TANGKAL&&POSISI
POSISI
TAWAR
TAWAR

d.
d. KEKELUARGAAN
KEKELUARGAAN
MENGEMBANGKAN
MENGEMBANGKANKEBERSAMAAN,
KEBERSAMAAN,KEADILAN,
KEADILAN,
TGJWB,
TGJWB,TENGGANG
TENGGANGRASA
RASADLM
DLMKEHID
KEHIDBER-M,B,N
BER-M,B,N
84 84
85 85
 1. Pengantar
1. Pengantar

2. HAM
2. HAM
3.
3. Demokrasi
Demokrasi
4. Lingkungan
4. Lingkungan Hidup
Hidup

86 86
  Tannas
- adlh kondisi dinamik bgs yg
dipengaruhi berbagai faktor
terkait aktivitas hidup

- Faktor-faktor tsb menjadi isu

strategis dlm hub internasional
yaitu:

 HAM
 DEMOKRASI
 LINGKUNGAN HIDUP

87 87
  Pengertian HAM menurut UU No.
39 ttg HAM
- HAM adlh seperangkat hak yg
melekat pada hakikat dan kodrat
manusia sbg makhluk TYME dan
mrpkn anugerah-Nya yg wajib
dihor, dijjgtggi oleh neg, hukum,
pemtah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia

Visualisasi Pengaruh HAM

Pd era keterbukaan spt skrg, HAM dpt dijadikan
alat penekan thdp negara dan dpt menjadi sorotan
erutama dari aspek politik

88 88
  Instrumen HAM di Indonesia
- UUD 1945
- UU No. 7 Thn 1984 ttg Penghapsn sgl btk Diskr thdp Wanita
- Keppres No. 16 Thn 1990 ttg Hak-hak Anak.
- Keppres No. 50 Thn 1993 ttg Komnas HAM
- UU No. 5 Thn 1998 ttg Pengesahan Konvensi Menentang
Penyiksaan dan Perlakuan Penghukuman Lain yg Kejam,
tdk Manusiawi atau Merendahkan.
- UU No. 26 Thn 1998 ttg Menghentikan Ist Prib & Nonpri dlm
semua Perush dan Gar Jak Ren dan Prog Laks Gar Pem
- UU No. 83 Thn 1998 ttg Kebebasan Berserikat dan Perlind
hak utk berorganisasi
- UU No. 129 Thn 1998 ttg Komnas Antikkrasan thdp Prmpuan
- UU No. 9 Thn 1998 ttg Kemerd Menyamp Pendpt di Muka Um
- UU No. 19 Thn 1999 ttg Penghapusan Kerja Paksa
- UU No. 20 Thn 1999 ttg Usia Min utk Diperblehkan Bekerja
- UU No. 21 Thn 1999 ttg Diskriminasi dlm Jabatan
- UU No. 39 Thn 1999 ttg HAM
- UU No. 1 Thn 2000 ttg Pelarangan dan Tind Segera
Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk utk Anak
- UU No. 26 Thn 2000 ttg Pengadilan HAM.
- Keppres No. 36 Thn 2002 Lembaga Pelayanan Penempatan
Tenaga Kerja
- Keppres No. 40 Thn 2004 ttg Rencana Aksi Nasional HAM
89 89
 Ciri Demokrasi scr Universal

1. Kedaulatan rakyat
2. Pem brdsrkan persetujuan dari yg diperintah
3. Kekuasaan mayoritas
4. Diakuinya hak-hak minoritas
5. Jaminan thdp HAM
6. Pemilu yg bebas dan jujur
7. Persamaan di depan hukum
8. Pembatasan Pemhan scr konstitusional
9. Pluralisasi sosial, ekonomi, dan politik
10.Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerma, & mufakat
90
  LINGKUNGAN HIDUP
 ADLH SEMUA KOND YG ADA DI SEKITAR MANUSIA
 MRPKN EKOSIST YG SALING BERHUB, BILA TDK SEIMBANG
AKAN SEBABKAN TERJADINYA GANGGUAN

 KERUSAKAN LINGKUNGAN DIDUP

 DPT TERJADI KARENA ULAH MANUSIA
 KERUSAKAN LINGKUNGAN HRS DIPERANGI

 UPAYA MENATA LINGKUNGAN

 DI TKT INTERNASIONAL, ADANYA DEKLARASI RIO AGENDA
21 (1992) UTK MEMBTK KOMISI INTERN’L DI BIDANG LINGK
MAUPUN RENC TINDAKANNYA
 DI TKT NASIONAL, DGN PEMBERLAKUAN UU NO. 42/1994
DAN KEP MENTERI LH NO. 23/1997 TTG PEDOMAN UMUM
PELAKSANAAN AUDIT LINGK
91 91
92 92
 1. Pengantar
1. Pengantar

2. Pengaruh
2. Pengaruh Aspek
Aspek Ideologi
Ideologi
3.
3. Pengaruh
Pengaruh Aspek
Aspek Politik
Politik
4. Pengaruh
4. Pengaruh Apek
Apek Ekonomi
Ekonomi

5. Pengaruh
5. Pengaruh Aspek
Aspek Sosbud
Sosbud

6.
6. Pengaruh
Pengaruh Aspek
Aspek Hankam
Hankam
93 93
94 94
  Ideologi Dunia
Liberalisme
Komunisme
 Tideologi Pancasila
Manusia Masy/Bangsa

MANUSIA DAN MASY MERPKAN SATU

KESATUAN YG INTERNALISASINYA KEDLM
TATALAKU MASY AKAN WUJUDKAN RASA
KEBGSAN YG TUMBUHKAN NASIONALISME

KETAHANAN IDEOLOGI
95 95
 POLITIK DALAM NEGERI
adlh kehidupan politik berdasarkan Pancasila &
UUD 1945
 Struktur Politik
 Proses Politik
 Budaya Politik
 Komunikasi Politik
POLITIK LUAR NEGERI
adlh salah satu sarana tuk capai kepentingan
nas melalui pergaulan antarbgs

96  KETAHANAN POLITIK 96
 Sistem perekonomian Ind
berlandaskan UUD 1945 ps 33.
Sbg usaha bersama berarti tiap WN
miliki hak & kewajiban sama.
Dlm era global tak mungkin menutup
diri dari sistem perekonomian global
(GATT, AFTA, APEC)

 KETAHANAN EKONOMI
97 97
  ASPEK SOSIAL
 ASPEK BUDAYA

 KEHIDUPAN SOSBUD TERCERMIN DLM

KEHIDUPAN SOSBUD BGS YG MAMPU
BENTUK & KEMBANGKAN KEHIDUPAN
SOSBUD MANUSIA.

KETAHANAN SOSIAL BUDAYA

98 98
  HANKAM ADLH KESEMESTAAN DAYA UPAYA
SELURUH RAKYAT IND DLM PERTAHANKAN &
AMANKAN NEG DEMI KESINAMBUNGAN
PEMBANGUNAN NAS, KELANGSUNGAN HIDUP BGS
& NKRI DG SUSUN, ARAHKAN & GERAKKAN
SELURUH POTENSI NAS SCR TERPIMPIN,
TERINTEGRASI & TERKOORDINASI

KETAHANAN HANKAM

99 99
100 100
1. Pengantar
1. Pengantar

2. Asas-AsasPembinaan
2. Asas-AsasPembinaan Tannas
Tannas
3.
3. Kebijakan
Kebijakan
4. Strategi
4. Strategi

5. Pelaksanaan
5. Pelaksanaan Pembinaan
Pembinaan

101
 2. PENGANTAR

 PEMBINAAN UNSUR2 TANNAS

 MEMPERTAHANKAN KONDISI KEULETAN DAN

KETANGGUHAN YG TELAH TERCAPAI.

 MEMANTAPKAN KONDISI KEULETAN DAN

KETANGGUHAN YG TELAH TERCAPAI.

 MENINGKATKAN KONDISI KEULETAN DAN

KETANGGUHAN YG BELUM BAIK ATAU BELUM MANTAPAI.

 PENANGGULANGAN ATHG YG PENGARUHI KONDISI

KEULETAN & KETANGGUHAN

102 102
  ULET & TANGGUH BGS SBG UNSUR
TANNAS ADLH IMPLEMENTASI WASNUS
 ULET & TANGGUH BGS ADLH HSL UPAYA
GOTONG ROYONG
 ULET & TANGGUH BGS ADLH HSL
SEMANGAT & SWASEMBADA
 ULET & TANGGUH BGS JAGA
KESEIMBANGAN LINGK HIDUP

 ULET & TANGGUH BERTUMPU PD ASAS

EKONOMI & EFISIENSI

 BIN ULET & TANGGUH BGS DIDASARKAN

ATAS ASAS ANTISIPASI & FLEKSIBILITAS

 REN WUJUDKAN ULET & TANGGUH BGS

DIRIMUSKAN SCR JELAS.

103  WUJUD ULET & TANGGUH DITEMPUH DG 103

  TANNAS BERAWAL DR KETAHANAN PRIBADI KEMUDIAN
MENJELMA MENJADI TANMASY DAN AKHIRNYA TANNAS.
DG DEMIKIAN BIN ULET & TANGGUH DITUJUKAN PD TIAP
INDIVIDU AGAR PD AKHIRNYA DPT MEMANCAR DR TIAP
INDIVIDU, KEMUDIAN MASY, & LINGKUNGAN.

KEBIJAKAN POKOK BIN TANNAS ADLH:

1. PEMANTAPAN & PENINGKATAN KEULETAN
2. PEMANTAPAN & PENINGKATAN KETANGGUHAN

104 104
  Agar Psila diterapkan dlm aspek
kehidupan
 Agar disiplin nas yg berawal pd
disiplin pribadi dijadikan pola
tatalaku
 Agar kesatuan & persatuan
dijadikan pedoman utama
 Agar prinsip2 ekonomi Psila
digunakan sbg pedoman sosek

 Agar produktivitas, kreativitas &

pola hidup sederhana dijadikan
bag identitas nas

 Agar keamanan & pengamanan

105
berpedoman pd doktrin & norma 105
  Agar diciptakan nasionalisme &
patrionalisme
 Agar diciptakan kematangan &
kedewasaan politik
 Agar diciptakan kemandirian
ekonomi
 Agar pergeseran sosial sejalan dg
pelaks pembangunan nas

 Agar sistem & postur hankamneg

dibina & disesuaikan dg tuntutan
pembangunan nas

106 106
 JALUR PEMBINAAN
 PEMBINAAN INDIVIDU
 PEMBINAAN MASYARAKAT
 PEMBINAAN KELEMBAGAAN
 PEMBINAAN LINGKUNGAN

KOMPONEN2 STRATEGI MERUPAKAN CARA

WUJUDKAN KEBIJAKAN POKOK. DILAKS MELALUI
JALUR2 PEMBINAAN ASPEK IDEOLOGI, POLITIK,
EKONOMI, SOSBUD & HANKAM

107 107
 6. PLAKSANAAN PEMBINAAN

 PELAKSANAAN PEMBINAAN ULET & TANGGUH MERUPAKAN

PENJABARAN DR STRATEGI DASAR 6 FUNGSI MANAJEMEN,
YAITU:

 PERENCANAAN

 PENGORGANISASIAN

 PELAKS LAPANGAN

 MONITORING & EVALUASI

 PENELITIAN & PENGEMBANGAN

 TANGGUNGJAWAB PEMBINAAN

108 108
109 109
  POLITIK
 Politics: rangkaian asas/prinsip , keadaan, cara & alat yg
digunakan tuk capai cita2 atau tujuan tertentu
 Policy: kebijaksanaan, penggunaan pertimbangan yg
dianggap lebih jamin terlaks suatu usaha, cita2, at tujuan

 STRATEGI
 The art of general
 Cara tuk dptkan kemenangan atau
pencapaian tujuan

 POLSTRANAS MERUPAKAN SUATU KERANGKA

REN & TINDAKAN YG DISUSUN & DISIAPKAN DLM
SUATU RANGKAIAN PENAHAPAN. MERUPAKAN
JAWABAN THD TANTANGAN BARU SBG AKIBAT
DR LANGKAH SEBELUMNYA YG TERJADI DLM
110 ARAH YG TELAH DIGARISKAN 110
 PRESIDEN TERIMA
GBHN

MENTERI & PIMPINAN

NONDEP SUSUN
PROGRAM KONKRET
PRES SUSUN (SASARAN NAS)
PROGRAM KBINET

PROSES POLSTRANAS
TK SUPRASTRUKTUR
111 111
 1.Tk
1. TkPenentu
PenentuKebijakan
KebijakanPusat
Pusat
--MPR:
MPR:penentu
penentuUUD
UUD&&Makropolitik
Makropolitik TAP
TAP
--Presiden:
Presiden:sesuai
sesuaiUUD
UUD1945
1945 Dekrit,Peraturan,
Dekrit, Peraturan,
PiagamKepala
Piagam KepalaNegara
Negaradll.
dll.
2.Tk
2. TkKebijakan
KebijakanUmum
Umum
--Pres
Pres++DPR
DPR::sesuai
sesuaiUUD
UUD1945
1945 Perpu
Perpu
--Pres
Pres PP,Kep,
PP, Kep,Inpres
Inpres

3.
3.Tk
TkKebijakan
KebijakanKhusus:
Khusus:Menteri
Menteri permen,
permen,Kepmen,
Kepmen,Inmen
Inmen
4.Tk
4. TkPenentu
PenentuKebijakan
KebijakanTeknis
Teknis
--Pimpinan
PimpinanEselon
EselonIIDep
Dep Peraturan,Kep,
Peraturan, Kep,Ins
Ins

5.Tk
5. TkPenentu
PenentuPembuatan
PembuatanAturan
AturanDaerah
Daerah
--Gubernur
Gubernur Kep&&Ins
Kep Ins
--Kepala
Kepaladaerah
daerah++DPRD
DPRD PeraturanDaerah
Peraturan DaerahTk
TkI/II
I/II
112 112
 OTONOMI DAERAH
OTONOMI DAERAH

UU No 22 Th 1999 ttg Otda

- Otonomi terbatas bagi propinsi
- Otonomi luas bagi kabupaten/kota

UU No 32 Th 2004 ttg Penyempurnaan Otda

Kewenangan daerah mencakup seluruh bid pemerintahan,
kecuali bid pollurgi, bin & pemberdayaan SDM + SDA,
teknologi tinggi yg strategis, konservasi, standardisasi nas

Keberhasilan pembangunan daerah

tergantung pd pelaks desentralisasi
113 113
114