Vaksin Covid -19 Oxford-Aztrazeneca, dengan nama sandi AZD1222, adalah vaksin
COVID-19 yang dikembangkan oleh Oxford University dan Astrazeneca diberikan melalui
injeksi intramuscular, menggunakan adenovirus simpanse yang dimodifikasi sebagai
vectorChadox. Satu rejimen dosis menunjukan kemanjuran 90% Ketika setengah dosis diikuti
dengan dosis penuh setelahnya setidaknya satu bulan, berdasarkan uji coba campuran dengan
tidak ada peserta yang berusia diatas 55 tahun. Regimen dosis lain menunjukan kemanjuran
62% bila diberikan sebagai dua dosis penuh yang dipisahkan setidaknya satu bulan.
Vaksin ini dikembangkan oleh Jenner Institute Universitas Oxford dan Grup vaksin
Oxford dengan kolaborasi pabrikan Italia Advent Srl yang berlokasi di Pomezia, yang
memproduksi batch pertama vaksin covid-19 untuk uji klinis. Tim ini di pimpin oleh Sarah
Gilbert, Adrian Hill, Andrew Pollard, Theresa Lambe, Sandy Doulas dan Cathrine Green.
Penerima selama uji vaksi melaporkan efek samping ringan termaksud nyeri di tempat
suntikan. Badan Pengatur Produk Kesehatan memiliki 234 laporan dari sekitar 11,7 juta
vaksinasi pada 7 Maret 2021. Pada tanggal 30 desember 2020, vaksin pertama kali di setujui
untuk digunakan dalam program vaksinasi Inggris dan vaksinasi pertama diluar percobaan di
berikan pada 4 Januari 2021. Vaksin tersebut telah disetujiu oleh beberapa Lembaga
kedokteran seluruh dunia, seperti European Medicines Agency (EMA), dan telah disetujui
untuk daftar penggunaan darurat oleh dunia organisasi kesehatan.