Anda di halaman 1dari 5

Nama : Desrina Nuraffifah

NIM : 1801419
Kelas : Nondik 6B
Mata Kuliah : Analisis Wacana Kritis

Contoh Artikel
Inggris Disarankan Punya Alternatif AstraZeneca untuk Pemuda
Jakarta, CNN Indonesia -- 
Pemerintah Inggris dipandang komite penasihat vaksin perlu memberikan alternatif lain dari
vaksin Covid-19 garapan Oxford/AstraZeneca kepada warga di bawah usia 30 tahun.

Hal itu berkaitan dengan efek samping pembekuan darah langka di otak yang dilaporkan terjadi
pada sebagian penerima vaksin tersebut.

Masalah keamanan itu memicu puluhan negara menghentikan penggunaan vaksin tersebut dalam
beberapa pekan terakhir. Sementara itu, vaksin AstraZeneca tercatat telah diberikan ke puluhan
juta orang di Eropa.

Kepala Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI) Inggris, Wei Shen Lin,
menyebut bahwa berdasarkan data dan bukti yang ada, komite itu menyarankan bagi orang
dewasa di bawah 30 tahun tanpa kondisi tertentu lebih baik ditawarkan alternatif selain
AstraZeneca, bila ada.

Dia mengatakan, bagi orang muda yang risiko dirawat di rumah sakit lebih rendah, penghitungan
manfaat-risiko dari vaksin AstraZeneca membuat pilihan vaksin lain lebih disarankan.

"Kami menyarankan preferensi untuk satu vaksin atas vaksin lainnya untuk kelompok usia
tertentu, dengan sangat hati-hati, daripada karena kita memiliki masalah keamanan yang serius,"
kata Lim dalam penjelasannya.
Ia mengatakan masyarakat harus terus mendapatkan dosis kedua AstraZeneca bila mereka telah
mendapatkan dosis pertama.

Saran ini datang setelah regulator obat Inggris, MHRA, mengidentifikasi peluang efek samping
dari vaksin Covid-19 yang dikembangkan Universitas Oxford dan AstraZeneca berupa
pembekuan darah otak yang langka.

Kepala eksekutif June Raie mengatakan bahwa manfaat dari vaksin itu lebih besar dibandingkan
risikonya secara umum. Hal ini menggemakan pembaruan dari regulator obat Eropa.

Lembaga pengatur obat Inggris dan Eropa telah menginvestigasi sejumlah kecil laporan
penggumpalan darah di otak, alias trombosis sinus vena serebral (CVST). Kasus itu terjadi dalam
kombinasi dengan tingkat trombosit darah yang rendah usai seseorang mendapatkan vaksin itu.

Ketua Komisi Obat-obatan Manusia, Munir Pirmohamed mengatakan bahwa keterkaitan antara
pembekuan darah otak, trombosit yang lebih erat, dan vaksin AstraZeneca "semakin erat".

"Bukti mutlak dari hubungan antara efek samping vaksin akan membutuhkan penelitian ilmiah
yang lebih ekstensif berdasarkan bukti yang tersedia pada saat ini." katanya.

(Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20210408000541-134-627241/inggris-
disarankan-punya-alternatif-astrazeneca-untuk-pemuda)

Analisis Eksklusi dan Inklusi


Eksklusi
1. Pasivasi
a. Hal itu berkaitan dengan efek samping pembekuan darah langka di otak yang dilaporkan
terjadi pada sebagian penerima vaksin tersebut.
b. (…). Sementara itu, vaksin AstraZeneca tercatat telah diberikan ke puluhan juta orang di
Eropa.
c. Kepala Joint Committee on Vaccination and Immunisation (JCVI) Inggris, Wei Shen
Lin, menyebut bahwa berdasarkan data dan bukti yang ada, komite itu menyarankan bagi
orang dewasa di bawah 30 tahun tanpa kondisi tertentu lebih baik ditawarkan alternatif
selain AstraZeneca, bila ada.
Pemilihan bentuk pasif dalam kalimat-kalimat di atas mengaburkan sosok pelaku yang
melaporkan, memberikan, dan menawarkan terkait pemberian vaksin Covid-19. Dalam
berita tersebut, sosok pelaku yang melaporkan adanya kasus pembekuan darah di otak, sosok
pelaku yang memberikan vaksin, dan sosok pelaku yang dapat menawarkan alternatif vaksin
tidak digambarkan secara jelas. Sosok yang melaporkan tidak disebut apakah masyarakat
atau ahli kesehatan. Lalu, sosok yang memberikan dan yang dapat menawarkan alternatif
vaksin hanya digambarkan sebagai “pemerintah Inggris” saja. Padahal, pemerintah Inggris
memiliki struktur pemerintahannya sendiri, dan pasti terdiri dari berbagai satuan instansi.

Topik yang menjadi perhatian media tersebut lebih menekankan pada pemberian saran
alternatif vaksin bagi pemuda Inggris. Pemilihan strategi bahasa dalam berita tersebut
disebabkan oleh media yang memang ingin menjadikan topik alternatif vaksin sebagai objek
pemberitaan. Selain itu, bisa jadi disebabkan oleh kurangnya referensi media dalam
mendapatkan informasi yang akurat mengenai hal tersebut, sehingga sosok-sosok pelaku
tidak disebutkan dengan jelas.
2. Nominalisasi
a. Hal itu berkaitan dengan efek samping pembekuan darah langka di otak yang dilaporkan
terjadi pada sebagian penerima vaksin tersebut.
b. Masalah keamanan itu memicu puluhan negara menghentikan penggunaan vaksin
tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
c. Kepala eksekutif June Raie mengatakan bahwa manfaat dari vaksin itu lebih besar
dibandingkan risikonya secara umum. Hal ini menggemakan pembaruan dari regulator
obat Eropa.
d. "Bukti mutlak dari hubungan antara efek samping vaksin akan membutuhkan penelitian
ilmiah yang lebih ekstensif berdasarkan bukti yang tersedia pada saat ini." katanya.
Dari data kalimat-kalimat di atas, terdapat nomina “pembekuan”, “penggunaan”,
“pembaruan”, dan “penelitian”. Pada kutipan kalimat pertama, kata “pembekuan” berasal
dari kata kerja “membeku”. Berdasarkan hal tersebut, siapa yang mengalami pembekuan
darah tidak terlihat secara jelas. Media hanya menyebutkan “sebagian penerima vaksin”,
tidak dengan data akurat, seperti jumlah yang mengalami gejalanya, atau usia penerima
vaksin rata-rata yang mengalami gejala tersebut berapa, dsb.

Lalu, pada kutipan kalimat kedua, kata “penggunaan” berasal dari kata kerja
“menggunakan”. Berdasarkan hal tersebut, siapa yang menggunakan vaksin tersebut tidak
dijelaskan dengan rinci. Negara mana saja yang menghentikan penggunaan vaksin tersebut
tidak dijabarkan.

Selanjutnya, kata “pembaruan” dalam kutipan kalimat ketiga berasal dari kata kerja
“membarui”. Berdasarkan hal tersebut, terdapat penghilangan pelaku siapa yang
menggemakan pembaruan dari regulator obat Eropa.

Kutipan kalimat keempat, kata “penelitian” berasa dari kata kerja “meneliti”. Berdasarkan
hal tersebut, siapa yang bisa melakukan penelitian tidak disebutkan. Hal ini bisa jadi terjadi
karena kalimat ini merupakan kalimat yang mengungkapkan tindakan atau keadaan di masa
depan, ditandai dengan kata “akan”. Oleh karena itu, pelaku pasti yang akan melakukan
penelitian disebutkan dengan jelas.
Inklusi
1. Diferensiasi
a. Pemerintah Inggris dipandang komite penasihat vaksin perlu memberikan alternatif lain
dari vaksin Covid-19 garapan Oxford/AstraZeneca kepada warga di bawah usia 30 tahun.
b. Saran ini datang setelah regulator obat Inggris, MHRA, mengidentifikasi peluang efek
samping dari vaksin Covid-19 yang dikembangkan Universitas Oxford dan AstraZeneca
berupa pembekuan darah otak yang langka.
Pada kutipan kalimat pertama, terdapat pengkontrasan kehadiran pihak penghegemoni
(Komite Penasihat Vaksin) dan pihak tersubordinasi (Pemerintah Inggris). Melalui
pengkontrasan yang dilakukan dalam paragraf ini, salah satu pihak tersudutkan. Pihak komite
penasihat vaksin dipandang lebih dominan karena memberikan saran kepada pemerintah
Inggris untuk menggunakan alternatif vaksin lainnya.
Lalu, pada kalimat kedua, terdapat pengkontrasan kehadiran pihak penghegomoni (MHRA)
dan pihak tersubordinasi (Universitas Oxford dan AstraZeneca). Melalui pengkontrasan ini,
MHRA menjadi pihak yang lebih dominan, karena lembaga tersebut melakukan identifikasi
terhadap vaksin yang dikembangkan oleh kedua lembaga tersebut. Hasilnya menunjukan
adanya efek samping dari penggunaan vaksin yang dikembangkan kedua lembaga tersebut.
Sehingga, pihak Universitas Oxford dan AstraZeneca menjadi pihak tersudut.
2. Abstraksi
a. Masalah keamanan itu memicu puluhan negara menghentikan penggunaan vaksin
tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
b. Sementara itu, vaksin AstraZeneca tercatat telah diberikan ke puluhan juta orang di
Eropa.
c. Lembaga pengatur obat Inggris dan Eropa telah menginvestigasi sejumlah kecil laporan
penggumpalan darah di otak, alias trombosis sinus vena serebral (CVST).
Berdasarkan kutipan kalimat-kalimat di atas, terdapat kata “puluhan”, “puluhan juta”, dan
“sejumlah kecil” yang menimbulkan kesan abstraksi dari isi berita tersebut. Kata “puluhan”
merepresentasikan beberapa negara yang menghentikan penggunaan vaksin tersebut akibat
adanya laporan efek samping dari pemberian vaksin. Kata “puluhan juta” merepresentasikan
masyarakat Eropa yang telah menerima vaksin. Lalu, kata “sejumlah kecil”
merepresentasikan hasil investigasi terhadap laporan efek samping. Adanya abstraksi dalam
artikel ini mampu mengubah paradigma pembaca. Dalam hal ini sepertinya penulis berita
belum memiliki angka pasti dari masing-masing data.
3. Determinasi – Indeterminasi
a. Pemerintah Inggris dipandang komite penasihat vaksin perlu memberikan alternatif lain
dari vaksin Covid-19 garapan Oxford/AstraZeneca kepada warga di bawah usia 30
tahun.
Dalam kalimat di atas terdapat anonimitas yang merujuk pada “pemerintah Inggris”.
Pemerintah Inggris di sini tidak dijelaskan lembaga atau satuan yang mana yang menjadi
sorotan komite penasihat vaksin. Anonimitas ini dilakukan bisa jadi karena media belum
mendapatkan bukti atau media ragu untuk menyebutkan satuannya dengan spesifik.

Anda mungkin juga menyukai