Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH AJARAN BUNGKARNO II

DISUSUN OLEH :
MOHAMAD LATIF ABDULLAH
RIZA ANUGRAH
THALIA SEPTIANA

SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS BUNG KARNO
Jl. Kimia No.20 RT 10/01, Jakarta Pusat
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
DAFTAR ISI

Cover Depan ..................................................................................................... i

Daftar isi .............................................................................................................. ii

Pendahuluan .................................................................................................................. iii

BAB II (Islamisme)............................................................................................

1.Sentuhan Yang Menghasilkan Sinkretisme...........................................................

2.Islamisme Memperjuangkan Keadilan..................................................................

3.Pergerakan Islam Moderen....................................................................................

4.Pergerakan Islam Menjelang Akihir Kekuasaan Belanda......................................

5.Gerakan Islam Di masa Jepang...............................................................................


PENDAHULUAN

Bung Karno adalah tokoh legendaris, terutama bagi rakyat indonesia,yang


diakui oleh Bangsa-Bangsa Asia-Afrika dan gaung nya mendunia. Tidak lah
berlebihan jika pada tahun 1945,Sutan Syahrir dari pengamatan beliau pada sosok
Bung Karno dan pengalaman nya pada rakyat indonesia, menyatakan bahwa
“Sukarno adalah indonesia,indonesia adalah sukarno”
Adalah momen historis Kehadiran bungkarno pada awal abad Ke-
XX,bersamaan dengan terjadinya perang dunia pertama dan perang dunia ke
dua,sementara wilayah indonesia berada di bawah telapak kaki
penjajahan.pengalaman pada masa pertumbuhan fisik dan pengembangan
kesadaran bersenyawa dengan penderitaan rakyat Marhein,bersintese kejiwa Bung
Karno untuk melakukan aksi pembebasan Rakyat indonesia dari penderitaan.
Perlawanan rakyat indonesia terhadap penjajah, seperti telah terjadi
Berturut-turut: perang jawa,perang padri ,perang hasanudin, perang aceh, perang
patimura dan lain-lain,merupakan anti thesa dari jiwa nasionalisme yang secara
mutlak konfrontatif terhadap kolonialisme.perlawanan fisik yang dilakukan pada
kaum patriotberkembang menjadi lebih idealis dengan format organisasi moderen,
yang mulai di emban dr sutomo di tahun 1908 yang kemudian di bakukan sebagai
“KEBANGKITAN NASIONAL”.
BAB 2
ISLAMISME
1. Sentuhan yahng Menghasilkan Sinkretisme
Sebagaimana disebutkan dalam Bab Nasionalisme,Rakyat pesisir (indonesia) menyambut
baik kehadiran islam, karna islam di rasakan sebagai egaliter tidak mengenal kasta dan tata
ritualnya sederhana. Dalam persentuhannya dengan peradaban rakyat indonesia tidak terjadi
dominasi oleh islam terhadap peradaban masyarakat, malah berperoses secara mulus walau
belum menghasilkan sinthesa (antara peradaban indonesia sebagai thesa dan islam sebagai anti
thesa). Cara-cara ulama islam yang dengan arif mengembangkan rukun islam seperti cara sunan
kalijaga mengajarkan syahadat dengan menyebut ‘KALIMMO SODO’ melalui wayang
sangatlah selaras dengan budaya rakyat indonesia.
Masyarakat indonesia yang mayoritas beragama islam itu,pada abad KE-6 mendapat anti
thesa dari kolonialisme belanda yang tidak saja melakukan penghisapan lewat kapitalismenya
tapi yang paling membawa bencana ialah politik pecah belahnya (devide et impera). Jawaban
atas penghiisapan dan pecah belah itu adalah reactief verzet van vedrukte elementen
(perlawanan dari kaum yang tertindas). Dalam seluruh indonesia muda (1926),Bung karno
mencoba masuk ke jantung persoalan
Dalam praktek nya, ketiga azas itu tatkala berhadapan dengan penindasan, mau tidak mau
harus bersatu.persatuan yang di bidani oleh persamaan nasib, membuat ketiga azaz taadi saling
mengisi yaitu:
1. Nasionalisme yang mengakui suatu himpunan yang senasib sepenanggungan.
2. Islamisme menolak kezaliman dan pemerkosaan.
3. Marxisme yang menuntut keadilan dan menentang kapitalisme.

Dapur perjuangan menentang penjajahan itulah yang mengantar ketiga azaz ini untuk
saling asah, saling asih dan saling asuh sehingga dari nya bangsa indonesiaoleh
kepemimpinan mereka terlatih berkerja sama secara bergotong royong dan seperti
juga peradaban masyarakat indonesia ketika menerima islam berada pada tingkat
singkretis,ketika azaz itupunbersinkretis dalam bahu membahu menjalankan tugas
sejarah bangsa indonesia.

2.islamisme memperjuangkan keadilan


Islam yang di turunkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW di jazirah Arab
berhadapan dengan realitas masyarakat jahiliyah, yaitu masyarakat yang melupakan asal
kejadian nya bahwa mereka diciptakan Allah untuk menjadi khalifah di bumi sebagai firman
Allah untuk menjadi khalifah di bumi sebagai firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 30;
Ajaran islam menganjurkan kepada manusia sama-sama membangun kemaslahatan
umum,sebagai lawan dari kezaliman. Itulah maka islam memberikan dorongan kepada umat nya
berjuang menegakan keadilan. Untuk menegakan keadilan itu, islam menentang setiap bentuk
ketidak adilan dalam bentuk kolonilaisme imperealisme dan kapitalisme. Termasuk disini islam
mengharamkan riba yang merupakan benih bertumbuh nya ketidak adilan dan penghisapan.
Islam dalam hal ini Bung karno menjelaskan;
“bahwa islam yang sejati melarang keras akan perbuatan memakan riba dan memungut bunga”
Tentang riba ini Al-qur’an sendiri memberikan penjelasan lengkap yaitu dalam surah
Al-Baqarah ayat 275-281 dalam intinya memungut riba itu sama dengan perbuatan
kekafiran.

Memang islam menganjurkan menegakan keadilan. Khalifah islamsampai dengan


sayyidah ali menjalankan kebijakan sesuai AL-QUR’AN dan Hadis. Namun sejak dinasti
Mu’awiyah, kemunduran islam tidak terbendung, akibat pengkhianatan khalifah yang
menjadikan kerajaan islam sebagai absolut monarki. Bung karno.dalam suluh indonesia muda
tahun 1926.
Kemunduran islam akibat rezim muawiyah yang munafik itu, bersamaan periode nya
dengan bangkit nya keangkaramurkaan kolonialisme eropa pada abad ke-16,seperti tulis prof Dr,
marcel A.Boisard, seorang prancis.
Keangkaramurkaan eropa itu memberikan perlawananyang sejak awal abad ke 19
memicu bangsa-bangsa tertentu terutama indonesia untuk membebaskan diri dari belenggu
penjajahan.semangat perlawanan yang disertai aksi itu amat sesuai dengan firman Allah dalam
surah Ar-ra’ad ayat 1
Islam dalam pandangan Bungkarno tidak bertentangan dengan nasionalisme, bahkan
islam telah memberikan jiwa yang hidup terhadap nasionalisme indonesia, bahwa ada
penilaianYang keliru oleh kalangan nasionalis.
Pada periode national geest atau ketika belum lahir nya kebangkitan nasional 1908,sudah
demikian besar penguasa-penguasa lokal, seperti sultan agung di mataram, pangeran antasari dari
banjarmasin,sultan hassanuddin dari makasar,sultan ba’ullah dari tidore.sultan-sultan itu
membawa panji-panji islam sebagai simbol perekat untuk membebaskan tanah air nya dari
penjajahan. Akan tetapi perjuangan raja-raja lokal ini belum mencapai hasil,walaupun secara
kuanttitas daya tempur mereka cukup besar.’
Hal ini akibat dari pada raja-raja lokal ini belum merasa terikat pada nation antara
satusamalain. Sehingga antara raja-raja itu tidak terbangun kesatuan perjuangan. Meskipun raja-
raja itu adalah raja-raja islam,namun pada periode ini antara mereka masih lebih merasa bersaing
daripada menjalin kekuatan bersama, padahal mereka sedang di landa invasi musuh. Kerajaan
islam yang terakhir di kalahkan belanda ialah Aceh (1904)
Berdiri nya jamiat kahir di jakarta pada tahun 1903 adalah contoh bagai mana umat islam
memulai cara baru nya. Walaupunmayoritas anggotanya keturunan Arab “jamiat khair” terbuka
bagi setiap warga muslim,tanpa diskriminasi atas asal usul. Para pendriri organisasi ini antara
lain; Syaid Muhammad Alfakir, Syaid Muhammad bin Abdullah bin Syihab dan lain-lain
Jamiat kahir dalam program kerja nya mengutamakan program pendidikan, dengan
mendatangkan guru-guru dari luar jakarta, bahkan dari luar negri.subtansi pendidikan nya tetap
berdasarkan islam, namun pikiran-pikiran Muhammad Abduh, tokoh islam dari AL AZHAR –
KAIRO, sangat mereka utamakan. Karena pemikiran Muhammad Abduh sangat maju,sama
dengan Sayyid Jamaludin El Afgani yang menyerukan perlawanan terhadap penjajah.

3.pergerakan islam moderen

Anda mungkin juga menyukai