Oleh
Dien Dinu Prana
Jakarta
Setelah proses belajar mengajar selesai pada saat jam 12:00 wib, kami
istirahat untuk melakukan sholat dan makan bersama, setelah itu kami bertanya
kepada anak-anak tersebut “Apakah ada yang memiliki menjadi dokter?” tanpa
disangka, yang memiliki cita-cita sebagai dokter cukup banyak di minati. Karna
banyak yang meminati kami bermain games seru untuk membuat replika paru-
paru dari botol aqua, sedotan, karet, dan lilin. Setelah replika paru-paru tersebut
terbuat. Salah satu dari kami yang mengambil jurusan kedokteran menjelaskan
proses kerja paru-paru dan apa kegunaannya. Dari ada yang saya lihat mereka
sangat senang dan sangat antusias saat mengikuti kegiatan tersebut berlangsung.
Tawa yang keluar dari mereka sangat polos sekali tapi mengapa
pemerintah tidak mengulurkan tangannya kepada anak-anak seperti mereka?