Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KAKA AFREZA

KELAS : F3

NPP : 30.0385

ABSEN : 14

MATA KULIAH : KEUANGAN NEGARA DAN DAERAH

Jawaban

1. Pengertian anggaran negara yang disebut APBN dapat mengacu pada Pasal 23 Ayat 1
UUD 1945 (Perubahan), dimana dinyatakan bahwa, ”Anggaran pendapatan dan belanja
Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan
undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan bertanggungjawab untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat”. Pengertian pasal tersebut terdapat lima unsur dari APBN,
yaitu:
1. APBN sebagai pengeloaan keuangan negara;
2. APBN ditetapkan setiap tahun, yang berarti APBN berlaku untuk satu tahun;
3. APBN ditetapkan dengan undang-undang;
4. APBN dilaksanakan secara terbuka dan bertanggungjawab;
5. APBN ditujukan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat (Ini menunjukan peran
ekonomi politik APBN). pengertian APBN dijabarkan dalam UU No.17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, yang dimaksud dengan APBN adalah:
1. Rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh DPR (Pasal 1,
Angka 7);
2. Terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan (Pasal 11, Ayat
2);
3. Meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31
Desember (Pasal 4);
4. Ditetapkan tiap tahun dengan undang-undang (Pasal 11, Ayat 1);
5. Mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi, dan
stabilisasi (Pasal 3, Ayat 4).

Dalam Undang-undang ini yang dimaksud pasal 1 ayat 1 berbunyi:


Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Dalam BAB III PENYUSUNAN DAN PENETAPAN APBN
Pasal 11 berbunyi:
 APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun
dengan undang-undang.
 APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan.
 Pendapatan negara terdiri atas penerimaan pajak, penerimaan bukan pajak, dan hibah.
 Belanja negara dipergunakan untuk keperluan penyeleng-garaan tugas pemerintahan
pusat dan pelaksanaan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.
 Belanja negara dirinci menurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja.

2. APBN kemenkeu
 Penetapan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional pada bulan Januari.
 Penyususnan Resource envelope, Rancangan RKP dan Pagu Indikatif pada bulan
Maret.
 Perumusan pokok-pokok Kebijakan Fiskal, Kerangka Ekonomi Makro dan RKP
pada pertengahan bulan Mei. Penyusunannya sesuai Perpres dan dengan
persetujuan DPR.
 Pembentukan Pagu Anggaran dengan persetujuan DPR pada pertengahan bulan
Juni.
 Penyampaian RAPBN kepada DPR pada bulan Agusstus.
 Penetapan APBN dengan persetujuan DPR di akhir bulan Oktober.
 Publikasi Rincian APBN pada akhir bulan November
 Pemerintah menerbitkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) pada bulan
Desember.

3. Tujuan kebijakan makro dalam APBN adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kestabilan perekonomian dalan negeri dengan tingkat kesempatan kerja yang tinggi,
produk nasional yang tinggi, keadaaan perekonomian yang stabil, neraca pembayaran
seimbang, serta distribusi pendapatan yang merata.
Asumsi ekonomi makro
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Inflasi
Adapun asumsi dasar ekonomi makro dalam penyusunan APBN meliputi beberapa
variabel yaitu pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,
suku bunga SPN 3 bulan, harga minyak (ICP), serta lifting minyak dan lifting gas.

4. On budget adalah seluruh penerimaaan dan pengeluaran dalam rekening Bendaharawan


Umum Negara (BUN) yang tercatat dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara
(APBN).
5. Mengacu pada postur APBN 2021
 Pendapatan Negara sebesar 1.743,6T diperoleh dari Penerimaan Perpajakan
sebesar 1.444,5T, Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar 298,2T, serta Hibah
sebesar 0,9T
 Belanja Negara sebesar 2.750,0T diperoleh dari Belanja Pemerintah Pusat sebesar
1.954,5T dan Transfer ke Daerah & Dana Desa sebesar 795,5T
 Transfer ke Daerah & Dana Desa sebesar 795,5T
 Defisit Anggaran sebesar 1.006,T yang diperoleh dari Belanja Negara dikurangi
Pendapatan Negara
 Serta Pembiayaan Anggaran sebesar 1.006,T untuk menutupi deficit negara.

Pendapatan Negara
 Mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui pemberian insentif pajak secara
selektif dan terukur
 Melakukan relaksasi prosedur untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional
 Meningkatkan pelayanan PNBP kepada masyarakat
Belanja Negara
o Melanjutkan penanganan kesehatan akibat Covid-19, utamanya peningkatan
supply side dan antisipasi pengadaan vaksin
o Melanjutkan program perlinsos untuk akselerasi pemulihan (a.l. Kartu Sembako,
PKH, Pra kerja)
o Dukungan program/kegiatan pada sektor terdampak (a.l. Pangan, Pariwisata),
serta perluasan akses modal UMKM melalui subsidi bunga KUR
pembiayaan anggaran
 Mendukung restrukturisasi BUMN, BLU, Sovereign Wealth Fund (SWF)
 Meningkatkan akses pembiayaan bagi UMKM, UMi, dan perumahan bagi
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
 Melanjutkan dukungan terhadap pendidikan tinggi, penelitian, dan kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai