Anda di halaman 1dari 2

NAMA : KAKA AFREZA

KELAS : F3
NPP : 30.0385
ABSEN : 14
WISMA : SULUT BAWAH
1. Menurut Machfud Siddik dalam Abdul Haq (2015), desentralisasi merupakan
sebuah instrumen untuk mencapai salah satu tujuan bernegara, yaitu terutama
memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan menciptakan proses pengambilan
keputusan publik yang lebih demokratis. Dengan desentralisasi, akan diwujudkan
dalam pelimpahan kewenangan kepada tingkat pemerintahan yang lebih rendah untuk
melakukan pembelanjaan, kewenangan untuk memungut pajak (taxing power),
terbentuknya Dewan yang dipilih oleh rakyat, Kepala Daerah yang dipilih oleh
DPRD, dan adanya bantuan dalam bentuk transfer dari Pemerintah Pusat. Sedangkan
desentralisasi fiskal adalah penyerahan kewenangan fiskal dari pemerintah pusat
kepada pemerintahan daerah.
• Contoh Desentralisasi Fiskal: Transfer Dearah dan Dana Desa
Transfer ke daerah dan Dana Desa (TKDD) merupakan salah satu komponen belanja
negara yang mempunyai peranan sangat penting sebagai instrumen kebijakan fiskal
dalam memperkuat implementasi desentralisasi fiskal untuk mempercepat
pembangunan daerah dengan tujuan utama meningkatkan kualitas layanan publik
(public service delivery) dan kesejahteraan masyarakat (social welfare). Dalam
struktur belanja negara pada APBN, TKDD terdiri dari dua bagian besar, yaitu
Transfer ke Daerah (TKD) yang dialokasikan untuk daerah provinsi, kabupaten dan
kota, dan Dana Desa yang diberikan kepada desa.
2. Transfer ke Daerah adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi yang terdiri dari Dana Perimbangan dan Dana Otonomi Khusus dan
Penyesuaian. Dan dari sumber yang saya dapatkan bangka belitung adalah sebesar
42% terhadap pendapatan daerah.

3. Menurut saya jika jumlah dana transfer lebih besar dari PAD berarti itu merupakan
wujud ketidakmandirian daerah karna daerah tersebut tidak bisa menghasilkan
penghasilan lebih besar dari pada jumlah dana transferannya.

4. Tujuan DBH adalah untuk memperbaiki keseimbangan vertikal antara pusat dan
daerah dengan memperhatikan potensi daerah penghasil. Pembagian DBH dilakukan
berdasarkan prinsip by origin. Artinya, DBH dibagi dengan imbangan daerah
penghasil mendapatkan porsi lebih besar, sedangkan daerah lainnya (dalam provinsi
yang bersangkutan) mendapatkan bagian pemerataan dengan porsi tertentu yang
ditetapkan dalam UU Nomor 33 Tahun 2004.

5. Caranya yaitu menghitung rasio dan porsi penerimaan SDA Migas per daerah
penghasil. Untuk penghasilannya digunakan rasio lifting sedangkan untuk
perhitungan realisasi PNPB setelah diketahui rasio lifting per daerah maka selanjutnya
maka dilakukan penghitungan PNPB minyak bumi perdaerah .menghitung alokasi
DBH minyak bumi 15 % ke yang menjadi bagian daerah provinsi, daerah penghasil
dan daerah pemerataan.

Anda mungkin juga menyukai