Anda di halaman 1dari 4

Pasar Barang

Menurut kaum klasik, di pasar barang tidak mungkin terjadi kelebihan produksi
atau kekurangan produksi untuk jangka waktu yang lama. Jika memang terjadi,
pasar akan secara otomatis mendorong kembali perekonomian tersebut pada posisi
di mana tingkat produksi total masyarakat akan memenuhi tingkat kebutuhan total
masyarakat secara tepat (full Employment level of activity). Pendapat semacam ini
dilandasi oleh adanya kepercayaan di kalangan kaum klasik bahwa di dunia nyata
ini:1

a. Hukum Say (Say’s Law) yang menyatakan bahwa: setiap barang yang
diproduksikan selalu ada yang membutuhkannya (supply creates its own
demand) berlaku
b. Harga-harga dari hampir semua barang-barang dan jasa-jasa adalah
fleksibel, yaitu bisa dengan mudah berubah (naik atau turun) sesuai dengan
tarik-menarik anatara penawarannya dan permintaannya.

Hukum Say mengatakan bahwa: “Supply creates its own demand” atau penawaran
menciptakan sendiri permintaannya.

Jadi secara total di dalam suatu masyarakat pada suatu waktu selalu terdapat cukup
penghasilan (daya beli, permintaan) untuk dibelanjakan pada hasil-hasil
proiduksinya. Kekurangan permintaan akan suatu barang tertentu masih bisa
terjadi, tetapi bahwa secara agregat (secara total) permintaan masyarakat tidak
cukup untuk membeli hasil-hasil produksinya sendiri adalah (menurut Say) tidak
masuk akal. Kelebihan produksi secara umum atau general overproduction adalah
tidak mungkin. Bagi suatu perekonomian (laissez faire) posisi di luar posisi
keseimbangan ini selalu merupakan keadaan sementara saja. Posisi keseimbangan
(full Employment) inilah yang merupakan posisi yang normal bagi perekonomian
tersebut.

1
Ekawarna, Fachruddiansyah, Pengantar Teori Ekonomi Makro, (Jakarta: Gaung Persada, 2010),
hlm. 32.
Dari segi kebijaksanaan ekonomi ini berarti bahwa pemerintah tidak perlu
melakukan campur tangan apapun. Kalau ada resesi atau depresi (turunnya GDP
riil, jadi juga timbulnya pengangguran) kita hanya melakukan proses
penyesuainnya, dan full-employment pasti akan kembali lagi nanti.

Pemerintah mungkin bisa mempercepat kembalinya “full-employment” tersebut


dengan mempermudah naik/turunnya harga-harga barang /jasa (yaitu membuat
harga-harga lebih fleksibel) dengan jalan menghilangkan rintangan-rintangan
kelembagaan bagi perubahan harga-harga (misalnya, menghilangkan peeraturan
upah minimum, persekongkolan harga anatar podusen dan sebagainya).2

Teori Keynes

Kemungkinan kelebihan produksi

Keynes menolak Hukum Say. Menurut Keynes kelebihan produksi secara umum
bisa terjadi. Kelebihan permintaan ini terjadi bila permintaan masyarakat akan
barang-barang/jasa tidak cukup kuat. Demand yang ada tidak cukup kuat untuk
menyerap supply yang ditawarkan.3

Pada dasarnya Keynes masih bisa menerima pendapat Say bahwa setiap proses
produksi mempunyai akibat ganda, yaitu menghasilkan output dan menghasilkan
penghasilan kepada masyarakat sebesar nilai output tersebut. Dengan demikian
pada suatu waktu tertentu daya beli memang tersedia dalam jumlah yang cukup di
masyarakat untuk membeli barang/jasa yang diproduksikan. Tetapi daya beli yang
dimiliki oleh masyarakat tersebut tidak selalu harus sama dengan daya beli yang
betul-betul dibelanjakan oleh masyarakat di pasar barang.

Dengan kata lain, sebagian dari daya beli tersebut mungin betul-betul
diterjemahkan menjadi permintaan efektif di pasar barang. Tetapi sebagian lain dari
daya beli tersebut mungkin akan ditabung oleh masyarakat. Menabung tidak
menambah permintaan efektif. Di sinilah keynes berbeda dengan Say. Say

2
Ibid,...hlm. 33.
3
Ibid,...hlm. 58.
mengatakan bahwa seluruh penghasilan tersebut akhirnya akan diterjemahkan
menjadi permintaan efektif, jadi tidak akan ada kekurangan permintaan efektif, atau
mungkin ada kelebihan produksi secara menyeluruh.

Kemungkinan kekurangan produksi

Keadaan sebaliknya, yaitu kekurangan produksi secara umum juga mungkin terjadi.
Kalau para produsen ternyata memutuskan untuk melakukan investasi dalam
jumlah yang lebih besar daripada daya beli yang ditabung oleh masyarakat, maka
permintaan efektif (oleh sektor rumah tangga dan sektor produsen) di pasar barang
menjadi terlalu besar dibanding dengan nilai output yang tersedia di pasar. Besar
kecilnya permintaan efektif (total) sangat tergantung pada keputusan para
konsumen (rumah tangga) mengenai besar pengeluaran konsumsinya dan
keputusan para produsen mengenai besarnya investasi yang mereka ingin
laksanakan dalam periode tersebut.

Mengenai keputusan pengeluaran konsumsi rumah tangga, Keynes berpendapat


bahwa keputusan tersebut cukup stabil dan biasanya hanya berubah apabila tingkat
pendapatan rumah tangga berubah. Menurutnya yang paling sulit diterka adalah
adalah perilaku produsen dalam pengeluaran investasinya.4

Keseimbangan IS-LM

Ada cara lain untuk menjelaskan proses keseimbangan umum dalam teori Keynes.
Cara ini disebut pendekatan IS-LM dan diperkenalkan untuk pertama kali oleh
ekonom kenamaan Inggris, Jhon Hicks, pada tahun 1937.5 Pendekatan IS-LM
kemudian menjadi sangat populer dan seolah-olah telah menjadi cara standar untuk
menyajikan teori makro Keynes dalam buku-buku teks. Pendekatan IS-LM
hanyalah salah satu cara menyajikan proses keseimbangan umum Keynes dan
bukan teori lain mengenai proses keseimbangan umum.

4
Ibid,...hlm. 59.
5
Ibid,...hlm. 118.
Dimulai dengan melihat di pasar barang. Posisi keseimbangannya tercapai apabila
permintaan agregat samadengan penawaran agregat. Menurut pendekatan yang
digunakan di atas, pada posisi ini dicapai tingkat harga dan tingkat output
keseimbangan (P*, Q*). Untuk setiap tingkat permintaan agregat (Z) ada satu
pasang P dan Q yang merupakan tingkat harga dan output keseimbangan baru
(P*,Q*baru). Demikian pula apabila, misalnya G berubah (tetapi di sini kita anggap
G tidak berubah agar contoh kita menjadi sederhana dan hakikat dari pendekatan
IS-LM ini menjadi lebih jelas. Tetapi itu sendiri dalam, dalam teori Keynes,
ditentukan oleh kurva MEC dan tingkat bunga (r). Kalau kurva MEC kita anggap
tertentu posisinya, maka I ditentukan oleh berapa r.

Jadi untuk setiap tingkat r, kita memproleh satu tingkat I tertentu dan, melalui
proses multiplier, menentukan suatu tingkat z tertentu. Dengan diketahuinya tingkat
z ini kita bisa menentukan tingakat P dan Q keseimbangannya.

Keseimbangan anatara S (saving) dan I tidak lain adalah juga keseimbangan antara
permintaan agregat atau pengeluaran agregat (Z) dengan pendapatan agregat (Y),
yaitu keseimbangan pada sisi permintaan dipasar barang (apa yang diperoleh
sebagai pendapatan Y=C+S persis sama dengan apa yang ingin dibelanjakan oleh
masyarakat Z=C+S sehingga S=I).

Untuk setiap nilai P dan Q terdapat suatu kurva liquidity preference dengan posisi
tertentu. Apabila Q naik, maka kurva liquidity preference bergeser ke kanan karena
kebutuhan (permintaan) akan uang untuk transaksi meningkat. Pergeseran kurva
liquidity preference ke kanan (dengan anggapan Ms tetap) mengakibatkan r searah
anatara Q dan r.

Jika ingin mengetahui posisi keseimbangan umum perkonomian, maka yang perlu
dilakukan adalah mencari titik prtemuan antara kurva IS dan kurva LM, sebab pada
titik itulah keseimbangan di pasar baranng dan di pasar uang tercapai secara
bersama-sama (simultan).

Anda mungkin juga menyukai