Anda di halaman 1dari 2

1.

AGAMA

Menapa Allah mengutus Rasul? Allah mengutus Rasul untuk menyampaikan agama kepada manusia.
Kenapa Allah menyuruh Rasul untuk menyampaikan agama pada manusia? Karena manusia wataknya
beragama. Ciri manusia memiliki watak beragama ialah:ketika manusia mengalami kegelisahan,
kegoncangan, takut, cemas, sulit, dan sebagainya, ia selalu meronta-ronta mencari keselamatan.
Biasanya manusia akan mencari perlindungan pada sesuatu yang tidak terlihat. Itu tandanya,'beragama'
sudah merupakan watak manusia. Karena itu, Allah mengutus Rasul untuk menyampaikan agama agar
manusia benar-benar mengikuti agama Allah.

Agama itu sangat berharga. Tetapi, agama yang sangat'berharga' karena membawa keselamatan,
membawa ketenangan, membawa kebahagiaan di dunia, sampai di akhirat, itu bisa rusak. Rusak oleh
apa? Rusaknya agama itu oleh hasad. Yang dimaksud dengan hasad adalah, tidak senang orang lain
mendapatkan nikmat, mendapatkan karunia, lalu menginginkan nikmat dan karunia itu hilang dari orang
lain dan pindah kepada dirinya. Hasad bisa menghabiskankebaikan, sepertiapi yang menghabiskan kayu
bakar. Seberapa banyak pun kebaikan jika di dalam diri terdapat hasad, kebaikan-kebaikan itu bisa
hilang.

2. AKAL

Akal hanya diberikan kepada manusia, tidak diberikan kepada mahkluk Allah SWT yang lain. Jin diberi
akal (cirinya ia diwajibkan beragama, diwajibkan beribadah, sedangkan agama itu hanya diperuntukkan
untuk mahluk yg berakal), namun akal yang diberikan pada manusia lebih berharga dari pada akal yang
diberikan kepada jin. Karena dengan akal manusia itu, bumi yang diperintahkan untuk dimakmurkan bisa
makmur, bisa maju, ilmu menghasilkan pengetahuan yang begitu luas, menghasilkan teknologi yang
begitu tinggi. Itu semua berkat akal. Hingga sekarang manusia bisa tahu kejadian yang sangat rahasia,
seperti tahunya malaikat Roqib dan Atid. Itu semua merupakan hasil dari akal manusia yg berharga.

Banyak yang bisa merusak akal, diantaranya:

 Marah. Marah bisa merusak akal, karena orang marah itu hilang keseimbangannya. Sehingga
apabila anda menjadi hakim, jangan memutuskan hukum dalam keadaan marah. Karena hukum
yang diputuskan tidak akan adil.
 Narkoba. Asal mulanya yang diharamkan adalah khamr, tetapi meskipun bukan khamr, jika
memabukkan sama saja. Sesuai sabda: “Setiap yang memabukkan termasuk khamr "Khamr
artinya menutupi. Khamr menutupi akal, oleh karena itu semua yang dapat menutupi akal
termasuk khamr "Setiap khamr itu hukumnya haram". Sedikit atau banyak, khamr tetap haram
hukumnya. "Yang banyak dapat mabuk, hukumnya haram. Yang sedikitpun kalau memabukkan,
tetap hukumnya haram"

3. RASAMALU
Bukan 'pemalu', tetapi 'rasa malu'. Dengan memiliki rasa malu, orang tidak akan melakukan hal yang
dapat merusak diriya. Jika seseorang tidak punya rasa malu, ia akan melakukan apa saja yang ia
kehendaki, meskipun menurut orang lain hal itu tidak baik.

Contohnya, berani korupsi, mencuri, berani membunuh, itu karena ia tidak punya rasa malu. Namun,
jika seseorang memiliki rasa malu, ia akan baik, perbuatannya akan benar, tidak akan melanggar. Malu
oleh siapa'? Malu oleh yang selamanya melihat, mendegar, meneliti, dan mengetahui, yaitu Allah SWT.
Rasa malu ini bisa hilang oleh toma. Toma adalah rasa ingin diberi oleh orang lain, mengharap-harapkan
pemberian orang lain. Mengapa? Karena orang toma itu suka jadi tidak baik.

4. AMALSHOLEH

Perkara berharga dalam diri manusia selanjutnya yaitu amal sholeh. Amal sholeh bisa hilang oleh ghibah.
Ghibah adalah menceritakan orang dibelakang. Tentu yang diceritakan adalah hal-hal yang tidak baik.
Kalau yang baik yang diceritakan, tidak menjadi ghibah. Sebab yang namanya ghibah itu 'menceritakan
orang dibelakang yang apabila terdengar oleh orang yang diceritakan, akan tidak enak'. Yang diceritakan
adalah kekurangan, keburukan, dan kesalahan yang ia nilai salah. Padahal belum tentu seperti itu.

Anda mungkin juga menyukai