Anda di halaman 1dari 23

Uji Hipotesis Satu

Sampel dan Dua Sampel


Oleh:
M. Faizul Umam 2077011579
Moh. Anang Khumaidi 2077011646
A. Pengertian Pengujian Hipotesis

1.Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo  berarti Lemah atau kurang atau di bawah ,Thesis berarti teori, proposisi atau

pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu

dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.

2.Hipotesis juga dapat diartikan sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya menggunakan data/informasi

yang dikumpulkan melalui sampel, dan dapat dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi/orang lain, kesan umum,

kesimpulan yang masih sangat sementara


Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan

populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya.

Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan

memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis


Pengujian Hipotesis Satu Sampel

Uji (t) satu sampel merupakan salah satu prosedur pengujian statistik yang cukup populer digunakan oleh banyak peneliti. Bila anda ingin
menguji satu variabel dengan jumlah yang relatif terbatas, uji ini adalah jawabannya.

Sebagai contoh, anda ingin menguji apakah anak yang rajin mengkonsumsi kalsium akan memiliki tinggi badan yang lebih daripada anak-anak
yang kurang mengkonsumsi kalsium?

Atau, anda juga bisa membuktikan apakah nilai rata-rata siswa di suatu kelas berbeda signifikan dengan nilai rata-rata siswa di sekolah tersebut?

Na itu adalah contoh uji satu sampel


Uji satu sampel biasa digunakan untuk menguji hal-hal berikut:

 Perbedaan rata-rata antara sampel dan nilai rata-rata yang digunakan pada hipotesis.

 Perbedaan rata-rata antara sampel dengan nilei median dari sampel yang kita uji.

 Perbedaan rata-rata antara sampel yang kita gunakan dan nilai peluangnya.

 Perbedaan statistik antara nilai perubahan dan titik nol.


Rumus yang digunakan dalam uji satu sampel
Dalam penggunaan satu sampel, kriteria kondisi data yang harus dipenuhi adalah sebagai
berikut:

1. Jenis data yang digunakan adalah interval atau rasio.

2. Sampel yang terpilih dari populasi harus bersiftar random.

3. Tidak terdapat data yang bersifat outlier (ekstrim kiri atau kanan).

4. Varian dari sampel dan populasi bersifat homogen.


Contoh uji satu sampel

Anggaplah kita akan melakukan pengujian tinggi badan dari 20 siswa SMA. Berdasarkan literatur-
literatur terdahulu, rata-rata ideal tinggi badan siswa SMA adalah 170. Apakah hal ini terbukti secara
statistik?
Langkah - langkah

1. Tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

2. Tentukan tingkat signifikansi (alpha) dan daerah penolakan


Langkah-langkah

3. Pengujian dengan statistik uji 4. Penentuan apakah t0 berada dalam area penolakan atau tidak

Maka, berdasarkan statistik uji, kita gagal untuk menolak H0


Langkah-langkah

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian di atas, bisa kita simpulkan bahwa kita gagal untuk menolak H0. Atau,
bisa disimpulkan juga bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak H0.

Artinya, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, rata-rata tinggi badan siswa SMA adalah

170cm.
Uji hipotesis dua sampel

Uji hipotesis proporsi dua sampel adalah pengujian dua proporsi yang masing-
masing proporsi tersebut berasal dari dua populasi yang berbeda serta
independen.

Pengujian dua proporsi digunakan ketika akan membandingkan apakah


proporsi pada populasi pertama lebih kecil, sama atau lebih besar
dibandingkan proporsi pada populasi kedua.
Misalnya ada orang tua yang akan memasukkan anaknya ke SMA. Dia masih
menimbang-nimbang apakah akan dimasukkan ke sekolah A atau sekolah alternatif
lain yaitu sekolah B. Ia merasa yakin menyekolahkan anaknya ke sekolah A apabila
proporsi siswa yang lulus ke perguruan tinggi negeri dari sekolah A lebih tinggi
daripada dari sekolah B.

Oleh karena itu, untuk mengetahui hal tersebut perlu dilakukan pengambilan
sampel lulusan dari sekolah A dan sampel lulusan dari sekolah B. Selanjutnya
sampel tersebut digunakan untuk melakukan pengujian secara statistik apakah
proporsi siswa yang lulus ke perguruan tinggi negeri dari sekolah A lebih besar
secara signifikan dari pada dari sekolah B
Syarat sampel untuk melakukan pengujian proporsi dua
populasi adalah sampel yang diambil harus acak (random)
dan berasal dari populasi yang independen
Hipotesis uji proporsi dua populasi terdiri dari dua bentuk, yaitu hipotesis uji dua arah (uji
dua sisi) dan hipotesis uji satu arah (uji satu sisi).

Uji dua arah digunakan untuk mengetahui apakah dua populasi memiliki proporsi yang sama
atau tidak, sedangkan uji satu sisi digunakan untuk mengetahui apakah populasi pertama
memiliki proporsi yang lebih kecil atau lebih besar dibandingkan dengan proporsi pada
populasi kedua.
Rumus

Hipotesis untuk uji dua arah adalah Hipotesis untuk uji satu arah adalah

Ho: P1 = P2 Ho: P1 ≥ P2
H1: P1 ≠ P2 H1: P1 < P2

atau

Ho: P1 ≤ P2
H1: P1 > P2

P1 adalah proporsi pada populasi 1


P2 adalah proporsi pada populasi 2
Tingkat Kepercayaan atau Tingkat Signifikansi

Tingkat kepercayaan yang sering digunakan dalam pengujian statistik adalah 95 persen atau (1 – α) = 0,95.

Tingkat kepercayaan bisa dikurangi sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan, misalnya misalnya 90
persen. Selain itu bisa juga diperbesar jika menginginkan tingkat ketelitian yang lebih tinggi, misalnya
menjadi 99 persen.

Jika disebutkan bahwa tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 persen atau (1 – α) = 0,95, maka
tingkat signifikansinya adalah 5 persen α = 0,05.
Statistik Uji

Statistik uji yang digunakan dalam uji proporsi dua populasi adalah Keterangan:

 adalah proporsi gabungan


dimana x1 adalah banyaknya sukses pada sampel 1
x2 adalah banyaknya sukses pada sampel 2
n1 adalah banyaknya sampel 1
n2 adalah banyaknya sampel 2
Daerah Kritis

Daerah kritis adalah daerah yang digunakan untuk menolak atau tidak menolak H o. Titik

kritis untuk uji dua arah adalah –Zα/2 dan Zα/2, sedangkan untuk uji satu arah adalah  –Zα 

untuk Ho: P1 ≥ P2 dan Zα untuk Ho: P1 ≤ P2.


Keputusan

Keputusan untuk uji dua arah adalah tolak Ho apabila z < –Zα/2 atau z > Zα/2.


 
Keputusan untuk uji satu arah adalah
1. Untuk Ho: P1 ≥ P2 dan  H1: P1 < P2, tolak Ho apabila z < –Zα

2. Untuk Ho: P1 ≤ P2 dan  H1: P1 > P2, tolak Ho apabila z > Zα.


Kesimpulan

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, Hupo  berarti Lemah atau kurang atau di bawah ,Thesis berarti teori, proposisi atau pernyataan yang

disajikan sebagai bukti. Sehingga dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang

sifatnya masih sementara.

Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam

pengujian hipotesis, keputusan yang di buat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bias benar atau salah, sehingga menimbulkan risiko.
SELESAI
Jika ada pertanyaan silahkan bertanya pada bu dosen,

Karena kami juga masih belum paham 😃😚

Anda mungkin juga menyukai