Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Provinsi Sulawesi Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang

secara geografis merupakan daerah bebasis kelautan yang sangat besar.

Provinsi Sulawesi selatan memiliki garis pantai sepanjang 1.937 Km dan luas

perairan laut 266.877 Km2. Itu dikarenakan dari 24 kabupaten yang ada, 2/3

diantaranya adalah kabupaten yang memiliki wilayah pesisir dan laut. Selain

itu Provinsi Sulawesi Selatan memiliki 263 pulau-pulau kecil yang tersebar di

beberapa kabupaten/kota. Secara administrasi, Sulawesi Selatan adalah sebuah

Provinsi yang beribukota di Makassar.

Makassar sebagai pintu gerbang Indonesia Timur, dari segi infrastruktur

memiliki 2 pelabuhan ternama, yakni Pelabuhan Soekarno-Hatta sebagai

pelabuhan utama dan Pelabuhan Rakyat Paotere sebagai pelabuhan tradisional.

Di era modern seperti saat ini, pelabuhan merupakan infrastruktur dari sekian

banyak moda transportasi.

Transportasi merupakan salah satu sarana dan motor penggerak dalam

pertumbuhan dan perkembangan sosial dan ekonomi wilayah. Pelabuhan

menjadi sarana transportasi paling penting untuk menghubungkan antar-pulau

maupun antar-negara.
2

Dalam penyelenggaraan sebuah sistem transportasi, harus didukung

dengan fasilitas penunjang. Pelabuhan merupakan salah satu sarana penunjang

sistem transportasi khususnya transportasi laut, namun kadang dalam

perencanaan pelabuhan sering tidak memperhatikan pertimbangan-

pertimbangan, seperti tempat strategis penempatan sebuah pelabuhan. Karena

itu perlu adanya suatu analisis sebelum sebuah pelabuhan dibangun, agar

nantinya pelabuhan tersebut dapat beroperasi seperti idealnya sebuah

pelabuhan dan setidaknya kehadiran pelabuhan pada suatu daerah tidak

mengganggu aktifitas disekitar lokasi pelabuhan tersebut.


Transportasi laut sampai saat ini telah memiliki peran yang cukup berarti

dalam peningkatan pelayanan sistem perhubungan, khususnya untuk wilayah-

wilayah yang dipisahkan oleh sungai, selat, dan teluk yang tidak begitu lebar.

Transportai laut ini juga mendukung sistem angkutan baik bagi penumpang

maupun barang dan memberikan konstribusi yang penting dalam membuka

jalur hubungan di daerah-daerah yang semula terisolir karena letaknya, dan

kemungkinan untuk peningkatan pembangunan wilayahnya.


Sementara itu, pelabuhan rakyat adalah pelabuhan yang melayani kapal-

kapal pelayaran rakyat (pelra), yaitu usaha rakyat yang bersifat tradisional dan

mempunyai karakteristik tersendiri untuk melaksanakan angkutan di perairan

dengan menggunakan kapal layar termasuk Pinisi, kapal layar bermotor,

dan/atau kapal motor sederhana berbendera Indonesia dengan ukuran tertentu.

Dalam Al Quran dijelaskan sebagai berikut:


3

(1)

Terjemahan:

Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu


dapat memakan daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu)
kamu mengeluarkan perhiasan yang kamu pakai. Kamu (juga) melihat
perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian karunia-
Nya, dan agar kamu bersyukur.1

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah menyediakan laut sebagai sarana

transportasi memudahkan manusia untuk mencari atau berpindah tempat

tinggal. Kapal yang berlayar di lautan juga berguna untuk mengangkut barang-

barang dari tempat satu ke tempat yang lain, terutama dalam dunia

perdagangan. Sejak zaman dahulu sampai sekarang dunia perdagangan antar

pulau maupun antar negara masih banyak yang memanfaatkan kapal laut

untuk mengangkut barang dagangan.

Ayat ini juga menjelaskan betapa besar kekuasaan Allah SWT sehingga

kapal-kapal dapat berlayar dilautan, membawa barang-barang dagangan dan

bahan makanan, kemudian berapapun beratnya kapal tersebut, ia tidak

tenggelam, sedangkan air laut yang dilaluinya sedemikian lunak. Dialah Allah

SWT yang membimbing hamba-hambanya kepada penciptaan kapal itu

sebagai warisan nenek moyang mereka yaitu Nuh AS, sebagai orang yang

pertama kali membuat kapal. Mereka berlayar dilautan dari pulau satu kepulau

1 Al-Quran Surah An-Nahl Ayat 14


4

lainnya dengan tujuan atau kepentingan yang berbeda-beda (mencari ilmu,

berdagang dan lain sebagainya).

Pelabuhan Paotere adalah suatu pelabuhan rakyat yang menjadi tempat

niaga para nelayan. Tak hanya itu, Pelabuhan Paotere juga dijadikan sebagai

tempat bongkar muat barang dari ratusan kapal kapal phinisi yang berlabuh di

Kota Makassar.

Penggunaan lahan sekitar kawasan Pelabuhan Paotere yaitu

permukiman, perdagangan dan beberapa fasilitas pendidikan dan kesehatan.

Perumahan dan kawasan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar

manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan

martabat manusia serta mutu kehidupan yang sejahtera dalam masyarakat

yang adil dan makmur. Perumahan dan kawasan permukiman juga merupakan

bagian dari pembangunan nasional yang perlu terus ditingkatkan dan

dikembangkan secara terpadu, terarah, terencana, dan berkesinambungan.

Dari segi kepadatan penduduk, tingkat kepadatan di sekitar kawasan

Pelabuhan Paotere terhitung cukup tinggi. Hal ini dapat terlihat dari kondisi

permukiman warga yang cukup padat antara satu dengan yang lainnya.

Keberadaan pelabuhan Paotere menjadikan kawasan sekitar tumbuh sangat

pesat, karena Pelabuhan Paotere menjadi generator pembangkit kawasan

disekitarnya. Seperti kegiatan kepelabuhanan yang menarik masyarakat untuk

berdagang, melakukan transaksi, lelang ikan, bongkar muat barang dan lain

sebagainya. Hal tersebut menyebabkan permukiman di sekitar pelabuhan

tersebut memunculkan potensi kumuh yang besar terhadap wilayah di


5

sekitaran Pelabuhan Paotere. Belum lagi ketika kita melihat akses menuju

Pelabuhan Paotere tersebut, masih ada beberapa titik jalan yang berada pada

kondisi rusak dan terbilang sempit untuk ukuran jalan yang digunakan untuk

kegiatan orang banyak. Kondisi tersebut juga harus menjadi bahan perhatian

dalam pengembangan kawasan Pelabuhan Paotere sebagai pelabuhan rakyat

yang unggul dan tidak terkesan kumuh.

Sebagai lambang kebudayaan maritim Kota Makassar, Pelabuhan

Paotere ini mulai terkikis oleh peradaban yang mulai maju. Faktor rusaknya

lingkungan sekitar, penggunaan lahan dan bangunan yang tidak sesuai

peruntukannya dan fungsi kawasan yang tidak mendukung. Masalah

lingkungan bukan hanya memperburuk kawasan Pelabuhan Paotere dari segi

estetika lingkungan, namun juga memperburuk kawasan Pelabuhan Paotere

dari segi kehidupan sosialnya. Kondisi umum dalam kawasan Pelabuhan

Paotere menjadi pemandangan yang sering dikeluhkan oleh para pengunjung

yang biasa datang ke pelabuhan tersebut. Hal ini dikarenakan Pelabuhan

Paotere terlihat tampak kumuh serta cenderung tidak terawat. Dari segi

kehidupan sosial masyarakatnya, mereka kurang begitu memperhatikan

persoalan kebersihan lingkungan. Belum lagi kondisi perumahan permukiman

yang tidak teratur di pelabuhan tradisional tersebut.

Oleh karena itu, perlu ada pendekatan yang efektif dan efisien dalam hal

penanganan masalah-masalah yang terjadi di Pelabuhan Paotere, mulai dari

masalah lingkungan hingga masalah sosialnya. Sehingga, kawasan Pelabuhan

Paotere mampu kembali menjadi lambang kebudayaan maritime Kota


6

Makassar serta mampu menjalankan fungsinya dengan baik sebagai pelabuhan

rakyat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Pelabuhan Rakyat Paotere Kota Makassar terhadap

lingkungan permukiman kumuh di sekitarnya?


2. Bagaimana arahan keberdaaan pelabuhan dalam meningkatkan kualitas

permukiman kumuh sekitarnya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :


Untuk mengidentifikasi pengaruh Pelabuhan Rakyat Paotere Kota

Makassar terhadap lingkungan permukiman kumuh disekitarnya sekitarnya.


2. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Sebagai bahan masukan dan informasi dasar bagi Pemerintah daerah

Kota Makassar dalam menetapkan kebijakan-kebijakan mengenai

pengembangan Pelabuhan Rakyat Paotere di Kota Makassar.


b. Sebagai bahan acuan bagi masyarakat setempat dalam membantu serta

mendukung pengaruh Pelabuhan Rakyat Paotere terhadap peningkatan

lingkungan sekitarnya.

D. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah yang menjadi objek lokasi penelitian ini yakni

Kelurahan Cambaya Kecamatan Ujung Tanah yang merupakan salah satu


7

pembagian wilayah administratif Kota Makassar dan merupakan kawasan

pkelurahan dengan luas kawasan 5,55 Ha.

2. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi dalam penelitian ini difokuskan pada

pengidentifikasian faktor-faktor yang mempengaruhi Pelabuhan Rakyat

Paotere, keberadaan permukiman kumuh, dan keterseiaan prasarana di

kawasan ini.

E. Sistematika Pembahasan
Dalam penulisan ini pembahasan dilakukan dengan sistematis guna

memudahkan dalam penganalisaan, dimana sistematika pembahasan penelitian

ini adalah sebagai berikut:


Bab I Pendahuluan
Bab ini mengemukakan tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian serta

sistematika pembahasan.

Bab II Tinjauan Pustaka


Bab ini merupakan tinjuan pustaka yang menguraikan tentang

kajian teoritis yang ada dalam pembahasan, yaitu tentang

transportasi, pelabuhan dan wilayah fungsional.


Bab III Metodologi Penelitian
Pada bagian ini membahas tentang lokasi dan waktu penelitian,

jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis

data dan defenisi operasional.

Bab IV Hasil dan Pembahasan


8

Pada bab ini berisi tentang gambaran umum wilayah penelitian,

aspek kependudukan, aspek fisik dasar, dan analisis pengaruh

Pelabuhan Paotere terhadap lingkungan permukiman sekitarnya.

Bab V Penutup

Bab ini berisi tentang hasil dari penelitian yang meliputi

kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai