Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU LATSAR CPNS

PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN BOGOR

Nama : Rina Rosainy A.Md.Kep

NIP : 199803132022032006

Angkatan/NDH : Bogor 7/ 26

Instansi : RSUD Cibinong

Materi :Tokoh Panutan Jawa Barat Pada Agenda II

Aparatur Sipil Negara (ASN) kini memiliki Nilai-Nilai Dasar (Core Values) untuk
menjadi pendorong atau penyemangat bagi seluruh ASN baik di tingkat pusat hingga daerah
agar terus memiliki semangat dan kemampuan yang tinggi dalam memberikan pelayanan
yang terbaik dan berkualitas baik sebagai abdi negara, abdi pemerintah maupun sebagai abdi
masyarakat Nilai-nilai tersebut dapat tercermin dari apa yang dilakukan nya dan dapat
menginspirasi atau menjadi panutan bagi orang lain.

Tokoh yang menjadi panutan saya yaitu Ibu Susi Pudjiastuti. Beliau lahir di
Pangandaran, 15 Januari 1965. Beliau mantan menteri kelautan pada periode 2014-2019,
dengan kinerja yang sangat luar biasa. Beliau sangat tegas menyikapi pencurian ikan di laut
Indonesia. Adapun nilai-nilai BerAKHLAK dalam dirinya yang dapat di contoh.

1. Berorientasi Pelayanan
Pada saat Ibu Susi Pudjiastuti menjabat sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan, beliau
fokus memberikan bantuan dana pada para nelayan berupa bantuan kapal dan sarana
penangkapan ikan serta bamtuan kredit untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan.

2. Akuntabel
Meskipun hanya lulusan SMP beliau mampu menjadi pengusaha yg sukses. Beliau
merupakan  pengusaha pemilik dan Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Marine
Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau
penerbangan Susi Air dari Jawa Barat. Namun sejak menjadi Menteri Kelautan beliau
meninggalkan pekerjaan sebelumnya dan hanya berfokus pada tugasnya sebagai Menteri.

Beliau merupakan tokoh yang mempunyai tanggung jawab tinggi sebagai menteri
kelautan. Dapat di lihat dari tegasnya tindakan yang di lakukan oleh ibu Susi Pudjiastuti.
Saat ia menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia dikenal akan kebijakannya
yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal. Namanya bahkan dikaitkan dengan kata
"tenggelamkan" yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal
di perairan Indonesia. Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil; penelitian yang
diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Susi terhadap
penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25% dan berpotensi
menambah jumlah tangkapan sebesar 14% dan keuntungan sebesar 12%.

3. Kompeten
Beliau berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam bidang maritim. Ia berhasil meraih
penghargaan 2017 Excellence in National Stewardship, dalam ajang Peter Benchley
Ocean Awards, Washington DC.
Selain itu kebijakan Susi mendapatkan apresiasi seperti dari WWF Internasional yang
menganugerahinya 'Leaders for a Living Planet Awards' atas komitmennya untuk
menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan di Indonesia. Hingga Oktober 2019,
tercatat 556 kapal pencuri ikan ditenggelamkan. Dan masih banyak lagi penghargaan
yang di dapatkannya.

4. Harmoni
Meskipun bu Susi adalah pejabat pemerintahan, ini tidak membuatnya menjadi sombong.
Bahkan ia memiliki julukan “antielite”. Dalam sebuah artikel beliau tampak dengan
santai mengobrol dengan tukang batu di sebuah gubuk kayu sambil menyeruput kopi.
Beliau tampak sangat asyik bercengkrama dengan warga di natuna tersebut.

5. Loyal
Beliau merupakan  pengusaha pemilik dan Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Marine
Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau
penerbangan Susi Air dari Jawa Barat. Lalu ia melepaskan semua jabatannya untuk
berfokus menjadi Menteri Perikanan dan Kelautan.
Selama menjabat, Susi dikenal sangat giat dalam memberantas penangkapan ikan ilegal
(illegal fishing) di laut Indonesia. Ia tak segan-segan memerintahkan
penenggelaman kapal terutama milik asing yang terbukti mencuri ikan di perairan
Indonesia. Dalam rentang waktu November 2014 hingga Agustus 2018, sebanyak 488
kapal pencuri ikan ditenggelamkan.  Selama dua tahun kebijakan tersebut diterapkan,
stok ikan Indonesia bertambah 5,4 juta ton atau sekitar 76%.[22] Pada tahun 2018, stok
ikan mencapai 13,1 juta ton, lebih tinggi dari tahun 2015 yang hanya sebanyak 7,3 juta
ton. Kebijakan tegas dalam memerangi pencurian ikan oleh Susi Pudjiastuti juga
berdampak pada meningkatnya ekspor ikan Indonesia.
Selain penenggelaman kapal, komitmen Susi pada perlindungan sumber daya kelautan
juga ditunjukkan melalui penerbitan Peraturan Menteri Kelautan Nomor 2 Tahun 2015
tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) dan Pukat
Tarik (Seine Nets). Kedua alat tangkap tersebut dinilai dapat merusak lingkungan.
Susi juga mengeluarkan larangan ekspor benih lobster melalui Permen KKP No. 56/2016
tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Benih Lobster (Panulirus
Spp.), Kepiting (Scylla Spp.), dan Rajungan (Portunus Spp.) dari Wilayah Republik
Indonesia.[36]Susi beralasan ekspor benih lobster akan membuat kerusakan ekologi karena
permintaan dari luar negeri yang sangat tinggi menyebabkan eksploitasi besar-besaran.
Selain itu, ekspor benih lobster juga hanya akan menguntungkan petambak negara lain
karena harganya sangat tinggi saat dewasa.
6. Adaptif
Adaptif adalah mampu menghadapi perubahan ataupum suatu keadaan. Karena
banyaknya sampah di indonesia, Susi Pudjiastuti menyuarakan untuk tidak menggunakan
plastik sekali pakai karena akan mencemari laut. Beliau mencontohkan untuk mendaur
ulang sampah plastik sekali pakai seperti sedotan menjadi barang yang berguna.
Selain itu bu Susi membuat banyak kebijakan untuk menghadapi berbagai permasalahan
di bidang Perikanan dan Kelautan, di buktikan dengan kebijakan-kebijakan yg telah di
buatnya.
Ada pula langkah baru yang di buat pemerintah yaitu pengadilan perikanan, untuk
menekan penangkapan ikan secara Ilegal.

7. Kolaboratif
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama
dengan Badan Antariksa Inggris (UK Space Agency)dan perusahaan satelit Inggris,
INMARSAT Pic meluncurkan proyek pemanfaatan teknologi satelit untuk bidang
perikanan. Peluncuran proyek yang mengambil tema ‘Designing and Implementing
Innovative Solutions for Smart Satellite Tech to Promote Sustainable Fishing Practices in
Indonesia dan memiliki nilai investasi sebesar 8 juta poundsterling atau setara dengan Rp
133,9 miliar. Kerja sama satelit ini akan dimanfaatkan untuk pengawasan sumber daya
kelautan dan perikanan Indonesia
Menteri Susi Pujiastuti juga melakukan kerjasama dengan Malaysia, guna memperkuat
ketahanan laut. Dalam kerja sama tersebut di antaranya kerjasama antara Aparat
Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), yang merupakan kesatuan penjaga pantai
Malaysia, dengan Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Secara Ilegal (Satgas
115); diskusi isu kapal ikan Malaysia yang ditangkap di perairan Indonesia; rencana
penandatanganan Joint Communique; MOU tentang kerjasama di bidang kelautan dan
perikanan; dan peninjauan kembali MOU tentang Pedoman Umum tentang Penanganan
terhadap Nelayan oleh Lembaga Penegak Hukum di Laut Republik Indonesia dan
Malaysia.

Anda mungkin juga menyukai