Anda di halaman 1dari 69

LAPORANAKTUALISASI

MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KESADARAN SISWA


KELAS VI TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
(PHBS) DI SDK NUALAIN KABUPATEN BELU

DISUSUN OLEH:

NAMA :
STEFANUS AMSIKAN, SKL
NIP : 19910920 201902 1 003
ANGKATAN : XXXIX
NO URUT : 33
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Nualain

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI
NUSA TENGGARA TIMUR
2019

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan aktualisasi ini diajukan oleh :


Nama : Stefanus Amsikan, SKL
NIP : 19910920 201902 1 003
Profesi : Sanitarian Ahli Pertama
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Nualain

Telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai bagian persyaratan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil golongan III Tahun 2019 dan telah diaktualisasikan.
Kupang,November 2019

1. Penguji
Nama :Drs. Nias Stefanus
NIP :-
2. Mentor
Nama :Marianus Lebo, S.IP
NIP :19720323 200112 1 002
3. Coach
Nama :Daud Dara, S.Sos, M.Si
Nip :19631211 198603 1 027

Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan SDM Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur

Dr. Keron A. Petrus, SE, M.A


Pembina Utama Muda
NIP. 19620716 198601 1 002
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama

: Marianus Lebo, S.IP


NIP : 19720323 200112 1 002
Pangkat/golongan:Penata/IIIc
Jabatan : Kasubid Diklat penjenjangan dan sertifikasi BKPP Kab. Belu
Dengan ini menyatakan bahwa,
Nama : Stefanus Amsikan, SKL
NIP : 19910920 201902 1 003
Pangkat/golongan : IIIa
Jabatan : Sanitarian Ahli Pertama

Telah menyetujui rancangan aktualisasi, sebagai berikut :


Judul Rancangan
No Aktualisasi Kegiatan
1 Meningkatkan pengetahuan 1. Melakukan penyuluhan PHBS bagi siswa kelas VI diSDK
dan kesadaran siswa kelas VI Nualain.
tentang Perilaku Hidup Bersih 2. Menyebarkan brosur dan menempelkan poster informasi
dan Sehat (PHBS) di SDK tentang PHBS di kelas VI SDK Nualain
Nualain Kabupaten Belu
3. Kampanye PHBS dengan melakukan praktik Cuci Tangan
Pakai Sabun sebagai indicator pertama PHBS bagi siswa
kelas VI SDK Nualain
4. Membuat aturan tentang kegiatan CTPS sebelum dan
sesudah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi siswa
kelas VISDK Nualain
5. Membentuk Tim CTPS sebagai Role Model bagi siswa
kelas VI SDK Nualain.
6. Membuat Laporan dan Evaluasi peningkatan pengetahuan
dan kesadaran siswa kelas VI SDK Nualain tentang
perilaku hidup bersih dan sehat

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dimaklumi.

Atambua, November 2019


Marianus Lebo, S.IP
NIP.19720323 200112 1 002

LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama

: Antonius Gabhe, Amd.Kep


NIP : 19740512 199903 1 008
Pangkat/golongan:Penata/IIIc
Jabatan : PLT. Kepala UPTD Puskesmas Nualain
Dengan ini menyatakan bahwa,
Nama : Stefanus Amsikan, SKL
NIP : 19910920 201902 1 003
Pangkat/golongan : IIIa
Jabatan : Sanitarian Ahli Pertama

Telah menyetujui rancangan aktualisasi, sebagai berikut :


Judul Rancangan
No Aktualisasi Kegiatan
1 Meningkatkan pengetahuan 1. Melakukan penyuluhan PHBS bagi siswa kelas VI diSDK
dan kesadaran siswa kelas VI Nualain.
tentang Perilaku Hidup Bersih 2. Menyebarkan brosur dan menempelkan poster informasi
dan Sehat (PHBS) di SDK tentang PHBS di kelas VI SDK Nualain
Nualain Kabupaten Belu
3. Kampanye PHBS dengan melakukan praktik Cuci Tangan
Pakai Sabun sebagai indicator pertama PHBS bagi siswa
kelas VI SDK Nualain
4. Membuat aturan tentang kegiatan CTPS sebelum dan
sesudah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi siswa
kelas VISDK Nualain
5. Membentuk Tim CTPS sebagai Role Model bagi siswa
kelas VI SDK Nualain.
6. Membuat Laporan dan Evaluasi peningkatan pengetahuan
dan kesadaran siswa kelas VI SDK Nualain tentang
perilaku hidup bersih dan sehat

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dimaklumi.

Atambua, November 2019


Antonius Gabhe, Amd.Kep
NIP.19740512 199903 1 008

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan aktualisasi dengan Judul Meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran siswa kelas VI tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di SDK Nualain Kabupaten Belusebagai salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar Pegawai
Negeri Sipil (LATSAR) di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD)
Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berupa sebuah pemecahan masalah atau isu yang terjadi
di tempat bekerja dengan menggunakan inovasi yang berpedoman pada nilai-nilai dasar
profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu serta Anti Korupsi (ANEKA) yang telah penulis peroleh saat pelaksanaan
Latsar.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi dan pelaksanaan aktualisasi ini penulis
banyak dibantu oleh berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Pemerintah Kabupaten Belu yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti Diklat Prajabatan CPNS Golongan III.
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu yang telah membantu dan memberi kesempatan
dalam kegiatan aktualisasi nilai ANEKA di lingkungan kerja.
3. Bapak Drs. Nias Stefanus Selaku Penguji dan juga narasumber yang telah menyediakan
waktu dan memberikan pengarahan, masukkan dan perbaikan sehingga aktualisasi ini
dapat di laksanakan sebagaimana mestinya;
4. Bapak Marianus Lebo,S.IP selaku Kasubid Diklat penjenjangan dan sertifikasi BKPP
Kab. Belu dan Juga mentor yang dalam kesibukannya telah menyediakan waktu dan
memberikan perngarahan dan masukan dengan penuh kesabaran sehingga aktualisasi ini
dapat dilaksanakan dengan baik;
5. BapakDaud Dara, S.Sos, M.SiSelaku coach yang telah membantu memberikan
pengarahan, masukkan, perbaikan serta motivasi dalam penyusunan rancangan aktualisasi
sehingga kegiatan aktualisasi dapat dilaksanakan dengan baik;
6. Bapak Antonius Gabhe, Amd.Kep selaku Kepala UPTD Puskesmas Nualain yang telah
memberikan izin, dukungan dan masukkan dalam pelaksanaan aktualisasi ini dapat
dilaksanakan dengan baik;
7. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat tentang nilai
nila Dasar ASN yang akhirnya diaktualisasikan dan menjadi pedoman dalam menjalankan
tugas sebagai ASN;
8. Seluruh panitia dan pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan Latsar ini sehingga
berjalan lancar;
9. Istri tercinta, orang tua dan keluarga yang dengan cara mereka masing-masing telah
mendukung dan membantu dalam proses terlaksananya aktualisasi ini;
10. Teman-teman sanitarian dan semua staf puskesmas Nualain yang telah membantu
sehingga aktualisasi ini dapat berjalan dengan lancar;
11. Teman-teman seperjuangan khususnya Angkatan XXXIX yang senantiasa dengan
caranya masing-masing mendukung dan membantu penulis dalam proses penyusunan
rancangan hingga pelaksanaan aktualisasi;

Penulis berharap semoga aktualisasi ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman dalam pelaksanaan tugas baik bagi pembaca maupun penulis sendiri.
Dengan segala keterbatasan penulis menyadari masih terdapat kekurangan baik dari
segi isi maupun penulisannya.Untuk itu penulis sangat berharap kritik dan saran untuk
perbaikan kedepannya.

Kupang, November 2019


Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN MENTOR..............................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN KEPALA PUSKESMAS......................................ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................iv
DAFTAR ISI......................................................................................................vi
DAFTAR TABEL..............................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xi
I. PENDAHULUAN........................................................................................1
1. Latar Belakang........................................................................................1
2. Kondisi Puskesmas Nualain....................................................................3
3. Visi dan Misi Puskesmas Nualain...........................................................7
4. Struktur Organisasi Puskesmas Nualain.................................................8
5. Tugas dan Fungsi Mentor dan Peserta....................................................9
II. RANCANGAN AKTUALISASI.................................................................11
1. Identifikasi Isu.......................................................................................11
2. Isu yang Diangkat..................................................................................11
3. Gagasan Pemecahan Isu.........................................................................12
4. Rancangan Kegiatan Aktualisasi...........................................................13
5. Tujuan Aktualisasi.................................................................................23
6. Agenda Aktualisasi................................................................................24
III. PELAKSANAAN AKTUALISASI............................................................25
1. Kegiatan Aktualisasi..............................................................................25
2. Penutup..................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PESERTA LATSAR
LEMBAR KONSULTASI COACH
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
LEMBAR KONSULTASI KEPALA PUSKESMAS
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1.1.Luas Wilayah Kerja Puskesmas Nualain.............................................4


Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Nualain...................5
Tabel 1.3. Sarana Prasarana Puskesmas Nualain.................................................6
Tabel 2.1 Analisa Menggunakan Metode APKL................................................11
Tabel 2.2 Rancangan Aktualisasi........................................................................13
Tabel 2.3 Jadwal Aktualisasi...............................................................................24
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas.......................................................3
Gambar 3.1.1 Melaporkan diri dan konsultasi degan mentor............................25
Gambar 3.1.2 Melaporkan diri dan konsultasi degan kepala puskesmas..........25
Gambar 3.2.1 mendesain etiket dan label obat..................................................26
Gambar 3.2.2Model etiket dan label obat..........................................................26
Gambar 3.2.3menyiapkan daftar nama obat LASA dan HIGH ALERT..........27
Gambar 3.2.4daftar nama obat LASA dan HIGH ALERT................................27
Gambar 3.2.5konsultasi dengan kepala puskesmas terkait kegiatan.................27
Gambar 3.2.6Melakukan sosialisasi terkait etiket dan label..............................28
Gambar 3.2.7 koordinasi dengan tenaga kefarmasian mengenai
penggunaan etiket dan label ......................................................29
Gambar 3.2.8 etiket dan label obat yang telah dicetak dan diperbanyak...........29
Gambar 3.2.8 model etiket lama........................................................................29
Gambar 3.2.9 model etiket baru dan label obat.................................................29
Gambar 3.2.10 penggunaan model etiket lama dalam pelayanan......................29
Gambar 3.2.11penggunaan model etiket baru dan label obat............................29
Gambar 3.3.1 mencari referensi dari media cetak dan elektronik.....................31
Gambar 3.3.2 membuat desain leaflet menggunakakn program adobe
photoshop CS3............................................................................31
Gambar 3.3.3 melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dan
menunjukan model leaflet...........................................................32
Gambar 3.3.4 print out leaflet............................................................................33
Gambar 3.3.5 membagikan leaflet kepada pasien.............................................33
Gambar 3.4.1 melakukan koordinasi dengan tim Akreditasi
Puskesmas dalam penyusunan SOP............................................35
Gambar 3.4.2 mencari literatur terkait SOP tersebut menggunakan
media internet..............................................................................36
Gambar 3.4.3 Rancangan SOP Konseling dan Visite apoteker.........................36
Gambar 3.4.4 bertemu kepala puskesmas untuk berkonsultasi terkait
SOP yang telah disusun.............................................................36
Gambar 3.4.5 melakukan sosialisasi kepada semua tenaga kesehatan di
puskesmas waiwerang terkait SOP............................................36
Gambar 3.4.6 SOP yang telah disetujui oleh kepala puskesmas dan Tim
akreditasi puskesmas waiwerang...............................................37
Gambar 3.5.1 membuat lembaran cek list Pemberian Informasi Obat (PIO)....39
Gambar 3.5.2 melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas terkait
kegiatan dan menunjukkan form PIO..........................................39
Gambar 3.5.3Pelaksanaan KegiatanPemberian Informasi Obat........................40
Gambar 3.5.4Dokumentasi hasil Pemberian Informasi Obat............................40
Gambar 3.6.1menyiapkan lembar monitoring pengobatan pasien.....................42
Gambar 3.6.2 bertemu dengan kepala puskesmas untuk berkonsultasi
terkait kegiatan visite...................................................................42
Gambar 3.6.4melakukan sosialisasi dengan tenaga kesehatan di
puskesmas waiwerang.................................................................43
Gambar 3.6.5melakukan visit mandiri ke ruangan rawat inap..........................43
Gambar 3.6.6mencatat hasil visite pada lembar monitoring pengobatan..........43
Gambar 3.7.1membuat lembar konseling..........................................................46
Gambar 3.7.2berkonsultasi dengan kepala puskesmas untuk meminta
persetujuan dan menunjukan format lembar konseling.............46
Gambar 3.7.3 ruangan farmasi tanpa pojok konseling......................................46
Gambar 3.7.4 ruangan farmasi dengan pojok konseling....................................46
Gambar 3.7.5 konseling kepada pasien diabetes dan hipertensi........................47
Gambar 3.7.6 form konseling yang telah diisi hasil konseling..........................47
Gambar 3.8.1 melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas untuk
meminta persetujuan melaksanakan kegiatan.............................49
Gambar 3.8.2proses pembuatan DAGUSIBU CORNER..................................49
Gambar 3.8.3DAGUSIBU CORNER................................................................50
Gambar 3.9.1 melakukan konsultasi dan meminta persetujuan kepala
puskesmas untuk melakukan kegiatan........................................52
Gambar 3.9.2Daftar nama dan alamat pasien....................................................52
Gambar 3.9.3meminta persetujuan pasien untuk dilakukan home visite...........53
Gambar 3.9.4 menyiapkan form home visite.....................................................53
Gambar 3.9.5 melakukan kunjungan kepada pasien terpilih.............................54
Gambar 3.9.5 mencatat hasil kunjungan pada catatan penggunaan obat pasien54
Gambar 3.10.1 melakukan konsultasi dengan bagian mutu pelayanan
untuk membuat kuisioner penilaian tingkat pemahaman pasien
terkait informasi obat...................................................................56
Gambar 3.10.2 melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas untuk
meminta persetujuan dan menunjukan form survey....................56
Gambar 3.10.3 melakukan survey tingkat pemahaman pasien..........................57
Gambar 3.10.4mengevaluasi hasil survey.........................................................57
Gambar 3.11.1 menyusun laporan hasil kegiatan..............................................59
Gambar 3.11.2 Surat Keputusan (SK) kepala puskesmas tentang
kebijakan penunjang pelayanan klinis puskesmas waiwerang....59
DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I ETIKET,LABEL,DAFTAR NAMA OBAT LASA DAN


HIGH ALERT
LAMPIRAN II LEFLET DAGUSIBU
LAMPIRAN III SOP KONSELING DAN VISITE APOTEKER KE
RUANG RAWAT INAP
LAMPIRAN IV FORMULIR KONSELING OBAT
LAMPIRAN V UNDANGAN DAN DAFTAR HADIR SOSIALISASI
LAMPIRAN VI FORM PEMBERIAN INFORMASI OBAT
LAMPIRAN VII LEMBAR MONITORING PENGOBATAN PASIEN
LAMPIRAN VIII LEMBAR PERSETUJUAN, FORM HOME
VISITEDAN KARTU KUNJUNGAN
LAMPIRAN IX KUISIONER PENILAIAN TINGKAT PEMAHAMAN
PASIEN TERKAIT INFORMASI OBAT DAN HASIL
EVALUASI KUISIONER
LAMPIRAN X SURAT KEPUTUSAN (SK) KEPALA PUSKESMAS
WAIWERANG TENTANG KEBIJAKAN
PENUNJANG PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS
WAIWERANG
I. PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Kondisi ideal tata perilaku ASN diatur dengan detail
dalam Pasal 3 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Manajemen ASN yaitu bertingkah laku
sesuai nilai dasar, berkode etik, komitmen, integritas, tanggung jawab pada pelayan
publik, berkompeten dan profesional dalam bertugas.
PNS sebagai bagian dari ASN diberikan tugas sebagai pelayan publik,
pelaksanaan fungsi umum pemerintahan dan pelaksana pembangunan.ASN yang dibebani
tugas ini harus profesional, memiliki kompetensi, moral dan mental yang baik, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat. Namun,
kenyataannya kinerja PNS dalam melaksanakan pelayanan publik masih jauh dari kata
sempurna dan paradigma masyarakat menganggap kinerja PNS masih lalai termasuk di
lingkungan kesehatan.
Peraturan Lembaga Administrasi (LAN) RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
(DIKLAT) Latsar dilaksanakan dengan pola baru.Adanya pola baru ini juga diharapkan
dapat membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan nilai-nilai dasar profesi
ASN.Terdapat 5 nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara yang dikenal dengan istilah
ANEKA yaitu, Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. 5 (lima)
nilai dasar tersebut merupakan modal awal untuk menjalankan tugas dan fungsi sebagai
ASN. Sebelum mengimplementasikan nilai-nilai dasar tersebut, terdapat satu tahap yang
harus dilalui yaitu internalisasi. Internalisasi merupakan proses pemahaman atas nilai-
nilai yang terkadung dalam nilai ANEKA.
Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru
menuntut setiap peserta diklat prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar
akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan DIKLAT Latsar, setiap peserta harus
menenemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut
pada pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang dan dituntut untuk berinovasi dalam
menyelesaikan suatu permasalahan di tempat tugas.
Salah satu organisasi yang merupakan bagian dari pemerintah seperti Dinas
Kesehatan, ini juga merupakan salah satu organisasi yang bergerak dibagian pelayanan
terhadap masyarakat luas.Para Pegawai Negeri Sipil yang bernaung dibawah Dinas
Kesehatan merupakan salah satu pelayan masyarakat yang paling dekat dan bersentuhan
langsung dengan rakyat.Bagian dari Dinas Kesehatan yang bersentuhan langsung dengan
masyarakat adalah Puskesmas.
Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung kepada
masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI 1997/1998). Muninjaya (2004)
menjelaskan bahwa puskesmas merupakan unit teknis yang bertannggung jawab untuk
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan yang
mempunyai fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat, pusat
pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam rangka
pencapaian keberhasilan fungsi puskesmas sebagai ujung tombak pembangunan bidang
kesehatan (Alamsyah, 2011).
Pelayanan puskesmas semakin hari akan mengalami kemajuan dan semakin
kompleks, baik dari segi pelayanan ataupun sumber daya yang dibutuhkan. Peningkatan
peralatan saja tidak cukup, tetapi juga memerlukan manejemen selanjutnya yang lebih
sesuai, maka keperluan sistem informasi yang dapat menunjang manejemen tersebut agar
tercipta kesesuaian yang diperlukan. Tidak mungkin ada manejemen akan berjalan
dengan lancar tanpa didukung dengan sistem informasi yang sesuai (Sabarguna HBS dan
Listiani H, 2008).
Namun, masih ditemukan beberapa masalah terkait pelayanan
puskesmas.Misalnya pelayanan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) di sekolah dasar. Seperti yang telah kita ketahui bahwa munculnya sebagian
penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10) ternyata umumnya
berkaitan dengan PHBS. Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2007,
menunjukan penyebab kematian terbesar bagi bayi dan balita di dunia adalah ISPA
(infeksi saluran pernapasan akut) dan Diare. Dengan melakukan kebiasaan mencuci
tangan pakai sabun dapat mengurangi kejadian diare sebanyak 32%. Oleh karena itu,
penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, sesuai dengan hasil
analisis menggunakan APKL maka ditemukan core issue adalah Rendahnya pengetahuan
dan kesadaran siswa Kelas VI tentang manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDK
NualainKabupaten Belu. Untuk menyelesaikan core issue maka digagasan penyelesaian
isu melalui aktualisasi Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa Kelas VI tentang
manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDK NualainKabupaten Belu. Diharapkan
rekan medis sebagai Aparatur Negeri Sipil melalui proses aktualisasi dan habituasi 30
hari mampu menanamkan nilai-nilai dasar profesi sehingga terbentuk seorang sanitarian
yang profesional dalam pelayanan kesehatan yang memilikinilai dasarAkuntabilitas, Etika
Publik, Nasionalisme, Komitmen mutu dan Anti Korupsi.

2. Identifikasi Isu
Identifikasi Isu didasarkan pada Tugas Pokok dan Fungsi Sanitarian yaitu
1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga.
2. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya memiliki jamban keluarga
3. Rendahnya pengetahuan siswa sekolah dasar tentang manfaat Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
4. Rendahnya kesadaran masayarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
5. Sulitnya akses air bersih
6. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang akibat BAB sembarangan.
7. Ketidakmampuan masyarakat membuat jamban secara swadaya
8. Ketergantungan masyarakat terhadap bantuan jamban dari pemerintah

3. Perumusan Dan Penetapan Isu


Perumusan dan Penetapan Isu dilakukan dengan menggunakan Analisis APKL
dengan Tabel sebagai berikut:

Tabel 2.1 Analisa menggunakan metode APKL

Kriteria
No. Isu Jumlah Peringkat
A P K L
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang
1. 2 3 2 3 10 V
pengelolaan sampah rumah tangga.
Kurangnya pemahaman tentang pentingnya
2. 3 4 2 3 12 III
memiliki jamban keluarga
3. Rendahnya pengetahuan dan 3 5 4 4 16 I
kesadaransiswaKelas VI tentang manfaat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDK
Nualain
Rendahnya kesadaran masayarakat untuk
4. 2 4 2 3 11 IV
membuang sampah pada tempatnya
5. Sulitnya akses air bersih 3 3 4 3 13 II
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang akibat
6. 3 2 3 3 11 IV
BAB sembarangan.
Ketidakmampuan masyarakat membuat jamban
7. 2 4 2 3 11 IV
secara swadaya
Ketergantungan masyarakat terhadap bantuan
8. 2 3 2 2 9 VI
jamban dari pemerintah

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan meggunakan metode APKL maka isu yang
diangkat adalah “Rendahnya pengetahuan dan kesadaran siswa Kelas VI tentang manfaat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDK Nualain”.
Faktor-faktor penyebab munculnya isu :
1. Kurangnya informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa melalui:
 Melakukan Penyuluhan PHBS bagi siswa kelas VI SDK Nualain
 Menyebarkan brosur dan menempelkan poster informasi tentang PHBS di
kelas VI SDK Nualain
2. Rendahnya kemauan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa melalui:
 Kampanye PHBS dengan melakukan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun
sebagai indicator pertama PHBS bagi siswa kelas VI SDK Nualain.
3. Tidak ada dukungan aturan atau program terkait PHBS di sekolah. Kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa melalui:
 Membuat aturan tentang kegiatan CTPS sebelum dan sesudah Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) bagi siswa kelas VI
 Membentuk Tim CTPS sebagai Role Model bagi siswa kelas VI SDK
Nualain.
4. Rencana kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output Yang Diharapkan
Untuk mengatasi masalah diatas, maka gagasan yang akan dilakukan adalah “Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa Kelas VI
tentang manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDK Nualain”

Tabel 2.2Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata
& Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 Melakukan  Terlaksananya  Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
penyuluhan PHBS Penyuluhan PHBS - Tanggung jawab penyuluhan PHBS Di kelas penyuluhan PHBS
bagi siswa kelas bagi siswa kelas VI - Kejelasan VISDK Nualain maka Di kelas VISDK
VI diSDK Nualain dapat
di SDK Nualain. - Target kualitas pelaksanaan kerja
Nualain. memberikan
 Terlaksananya  Etika publik akan teridentifakasi dengan penguatan terhadap
konsultasi dengan - Ramah baik sehingga mendukung nilai organisasi
 Melakukan konsultasi atasan. - Hormat pencapaian visi UPTD yaitu:
dengan atasan.  Tersedianya draft - Sopan puskesmas Nualain yaitu :  Akuntabel
surat kepada  WoG Terwujudnya masyarakat  Responsif
 Membuat draft surat kepada sekolah tentang - Kerjasama Lamaknen Selatan yang  Mutu
sekolah tentang rencana rencana melakukan sehat dengan pelayanan  Integritas
melakukan penyuluhan penyuluhan PHBS kesehatan yang  Cekatan
PHBS bagi siswa kelas VI di bagi siswa kelas VI profesional,berkualitas, dan  Ramah
SDK Nualain. di SDK Nualain. ramah pasien. Dan
 Pengajuan draft mendukung misi ke 2 yaitu
surat kepada Meningkatkan peran serta
sekolah tentang masyarakat dalam bidang
rencana melakukan kesehatan melalui
penyuluhan PHBS pembinaan kesehatan.
bagi siswa kelas
 Mengajukan draft surat
VI SDK Nualain
kepada sekolah tentang
untuk dikoreksi.
rencana melakukan
penyuluhan PHBS bagi  Pengambilan dan
siswa kelas VI SDK Nualain perbaikan draft
untuk dikoreksi. surat dari atasan
 Pengajuan draft
surat hasil
perbaikan kepada
atasan untuk di
 Mengambil dan paraf
memperbaiki draft surat dari  Pengajuan surat
atasan. kepada atasan
untuk
ditandatangani.
 Mengajukan draft surat hasil  Pengambilan surat
perbaikan kepada atasan dari atasan untuk
untuk di paraf. distempel
 Terlaksananya
kegiatan
 Mengajukan surat kepada menyiapkan dan
atasan untuk ditandatangani. mengekspedisi
surat
 Terlaksananya
 Mengambil surat dari atasan
penerimaan surat
untuk distampel.
oleh kepala
sekolah SDK
 Memasukan surat kedalam
Nualain sekaligus
amplop sekaligus
konsultasi.
diekspedisi.
 Tersedianya
spanduk.
 Tersediannya soal
pre test
 Tersedianya materi
penyuluhan tentang
 Mengantar surat kepada PHBS.
kepala sekolah SDK Nualain  Tersedianya hasil
sekaligus melakukan Pre Testsiswa
konsultasi. kelas VI SDK
Nualain
 Terlaksananya
penyuluhan PHBS
 Menyiapkan spanduk

 Membuat Soal pre test

 Membuat materipenyuluhan
tentang PHBS

 Memberikan Pre Testkepada


siswa kelas VI SDK Nualain

 Melakukan Penyuluhan
tentang PHBS
2 Menyebarkan  Terlaksananya  Akuntabilitas Dengan menyebarkan Dengan
brosur dan penyebaran brosur - Tanggung jawab brosur dan menempelkan menyebarkan brosur
menempelkan dan poster - Kejelasan poster informasi tentang dan menempelkan
poster informasi poster informasi
informasi tentang - Target PHBS di kelas VI SDK
tentang PHBS di tentang PHBS di
kelas VI SDK PHBS  Komitmen Mutu Nualain maka kualitas kelas VI SDK
Nualain  Terlaksananya - Orientasi mutu pelaksanaan kerja akan Nualain dapat
 Konsultasi dengan kepala konsultasi tentang - Efektif dan teridentifakasi dengan baik memberikan
sekolah meneybarkan efisien sehingga mendukung penguatan terhadap
brosur dan  Etika publik pencapaian visi UPTD nilai organisasi
- Ramah puskesmas Nualain yaitu : yaitu:
menempelkan
 Akuntabel
poster informasi - Sopan Terwujudnya masyarakat
 Responsif
tentang PHBS  WoG Lamaknen Selatan yang
 Mutu
 Tersedianya - Kerjasama sehat dengan pelayanan
 Integritas
brosur dan poster kesehatan yang
tentang PHBS profesional,berkualitas, dan  Cekatan
 Tersedianyabrosur ramah pasien. Dan  Ramah
 Mendesign dan mencetak bagi siswa mendukung misi ke 2 yaitu
brosur dan poster tentang  Tersedianya poster Meningkatkan peran serta
PHBS di ruang kelas masyarakat dalam bidang
kesehatan melalui
 Membagikan brosur kepada pembinaan kesehatan..
siswa

 Menempelkan poster di
ruang kelas

3 Kampanye PHBS  Terlaksananya  Akuntabilitas Dengan kampanye PHBS Dengan kampanye


dengan kampanye PHBS - Tanggung jawab dengan melakukan praktik PHBS dengan
melakukan praktik dengan melakukan - Target Cuci Tangan Pakai Sabun melakukan praktik
Cuci Tangan Cuci Tangan Pakai
praktik cuci tangan  Komitmen Mutu sebagai indicator pertama
Pakai Sabun Sabun sebagai
sebagai indicator pakai sabun sebagai - Orientasi mutu PHBS bagi siswa kelas VI indicator pertama
pertama PHBS indicator pertama - Efektif dan SDK Nualain maka kualitas PHBS bagi siswa
bagi siswa kelas PHBS efisien pelaksanaan kerja akan kelas VI SDK
VI SDK Nualain  Terlaksananya - Inovatif teridentifakasi dengan baik Nualain dapat
konsultasi tentang  Etika publik sehingga mendukung memberikan
- Ramah pencapaian visi UPTD penguatan terhadap
kampanye PHBS
 Konsultasi dengan kepala - Sopan puskesmas Nualain yaitu :
nilai organisasi
dengan melakukan yaitu:
sekolah
praktik cuci tangan  WoG Terwujudnya masyarakat  Akuntabel
pakai sabun sebagai - Kerjasama Lamaknen Selatan yang  Responsif
indicator pertama sehat dengan pelayanan  Mutu
PHBS kesehatan yang  Integritas
 Tersedianya media profesional,berkualitas, dan  Cekatan
alat peraga. ramah pasien. Dan  Ramah
mendukung misi ke 2 yaitu
 Terlaksananya Meningkatkan peran serta
peragaan praktik masyarakat dalam bidang
cuci tangan pakai kesehatan melalui
 Menyiapkan alat dan bahan pembinaan kesehatan..
sabun kepada siswa
(sabun,air dan wadahnya)
 Terlaksananya .
 Memperagakan praktik cuci
praktik cuci tangan
tangan pakai sabun kepada
pakai sabun oleh
siswa
siswa

 Siswa mempraktikan cuci


tangan pakai sabun.

4 Membuat aturan  Tersediannya aturan  Akuntabilitas Dengan membuat aturan Dengan membuat
tentang kegiatan tentang kegiatan - Tanggung jawab tentang kegiatan CTPS aturan tentang
CTPS sebelum CTPS sebelum dan - Target sebelum dan sesudah kegiatan CTPS
dan sesudah Kegiatan Belajar Mengajar sebelum dan sesudah
sesudah KBM - Kejelasan
Kegiatan Belajar (KBM) bagi siswa kelas VI Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM)  Terlaksananya  Komitmen Mutu SDK Nualain maka kualitas Mengajar (KBM)
bagi siswa kelas  Konsultasi dengan kepala koordinasi dengan - Orientasi mutu pelaksanaan kerja akan bagi siswa kelas VI
VI sekolah kepala sekolah - Inovatif teridentifakasi dengan baik SDK Nualain dapat
SDK Nualain tentang aturan  Etika publik memberikan
sehingga mendukung
kegiatan CTPS - Ramah penguatan terhadap
pencapaian visi UPTD nilai organisasi
sebelum dan - Sopan puskesmas Nualain yaitu : yaitu:
sesudah KBM  WoG Terwujudnya masyarakat  Akuntabel
 Terlaksananya - Kerjasama Lamaknen Selatan yang  Responsif
sosialisasi aturan sehat dengan pelayanan  Mutu
 Mensosialisasikan aturan tentang melakukan kesehatan yang  Integritas
tentang melakukan praktik praktik CTPS profesional,berkualitas, dan  Cekatan
CTPS sebelum dan sesudah sebelum dan ramah pasien. Dan  Ramah
kegiatan belajar mengajar sesudah kegiatan mendukung misi ke 2 yaitu
(KBM). belajar mengajar Meningkatkan peran serta
(KBM). masyarakat dalam bidang
kesehatan melalui
 Tersedianya pembinaan kesehatan..
komitmen dengan .
 Membuat komitmen dengan siswa kelas VI
siswa kelas VI untuk untuk melakukan
melakukan praktik CTPS praktik CTPS
sebelum dan sesudah sebelum dan
kegiatan belajar mengajar sesudah kegiatan
(KBM) belajar mengajar
(KBM)

5 Membentuk Tim  Tersedianya Tim  Akuntabilitas Dengan membentuk Tim Dengan membentuk
CTPS sebagai CTPS sebagai Role - Tanggung jawab CTPS sebagai Role Model Tim CTPS sebagai
Role Model bagi Model bagi siswa - Target bagi siswa kelas VI SDK Role Model bagi
siswa kelas VI siswa kelas VI SDK
SDK Nualain - Kejelasan Nualain maka kualitas
SDK Nualain. Nualain dapat
 Terlaksananya  Komitmen Mutu pelaksanaan kerja akan memberikan
 Konsultasi dengan Kepala konsultasi dengan - Orientasi mutu teridentifakasi dengan baik penguatan terhadap
sekolah kepala sekolah - Inovatif sehingga mendukung nilai organisasi
 Tersedianya hasil  Etika publik pencapaian visi UPTD yaitu:
post test siwa kelas - Ramah puskesmas Nualain yaitu :  Akuntabel
 Memberikan post testpada VI tentang materi - Sopan Terwujudnya masyarakat  Responsif
siswa kelas VI tentang PHBS  WoG Lamaknen Selatan yang  Mutu
materi PHBS  Terlaksananya - Kerjasama sehat dengan pelayanan  Integritas
evaluasi hasil post kesehatan yang  Cekatan
test bersama siswa profesional,berkualitas, dan  Ramah
kelas VI . ramah pasien. Dan
 Melakukan evaluasi hasil mendukung misi ke 2 yaitu
 Tersedianya Tim
post test bersama siswa Meningkatkan peran serta
kelas VI. CTPS kelas VI masyarakat dalam bidang
 Tersedianya kesehatan melalui
pemahaman Tim pembinaan kesehatan..
 Membentuk tim CTPS kelas CTPS kelas
VI VI.mengenai tugas
 Menjelaskan tugas dan dan fungsi tim.
fungsi Tim CTPS di kelas
VI

6 Membuat Laporan  Tesedianya laporan  Akuntabilitas Dengan membuat laporan Dengan membuat
dan Evaluasi dan Evaluasi - Tanggung jawab dan evaluasi peningkatan laporan dan evaluasi
peningkatan peningkatan - Kejelasan pengetahuan dan kesadaran peningkatan
pengetahuan dan
pengetahuan dan pengetahuan dan - Target siswa kelas VI SDK
kesadaran siswa
kesadaran siswa kesadaran siswa - Kejujuran Nualain tentang perilaku kelas VI SDK
kelas VI SDK sekolah dasar  Komitmen Mutu hidup bersih dan sehat Nualain tentang
Nualain tentang tentang perilaku - Orientasi mutu maka kualitas pelaksanaan perilaku hidup bersih
perilaku hidup hidup bersih dan kerja akan teridentifakasi dan sehat dapat
bersih dan sehat sehat dengan baik sehingga memberikan
mendukung pencapaian visi penguatan terhadap
 Terlaksananya
nilai organisasi
konsultasi dengan UPTD puskesmas Nualain
 Melakukan konsultasi yaitu:
pimpinan langsung yaitu : Terwujudnya  Akuntabel
dengan pimpinan langsung
terkait kegiatan masyarakat Lamaknen  Responsif
terkait kegiatan yang sudah
yang sudah Selatan yang sehat dengan  Mutu
dilaksanakan
dilaksanakan pelayanan kesehatan yang  Integritas
 Terlaksananya profesional,berkualitas, dan  Cekatan
konsultasi dengan ramah pasien. Dan  Ramah
 Melakukan konsultasi kepala sekolah SDK mendukung misi ke 2 yaitu
dengan kepala sekolah SDK Nualain terkait Meningkatkan peran serta
Nualain terkait kegiatan kegiatan yang sudah masyarakat dalam bidang
yang sudah dilaksanakan dilaksanakan kesehatan melalui
 Tersedianya pembinaan kesehatan..
dokumen hasil
kegiatan di SDK
Nualain
 Menyiapkan dokumen hasil  Tersedianya laporan
kegiatan di SDK Nualain dan evaluasi

 Membuat laporan dan


evaluasi
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. Deskripsi Umum
1. Gambaran Umum Instansi

Puskesmas Nualain merupakan Puskesmas Rawat Jalan,terletak di Desa Nualain


Kecamatan Lamaknen Selatan Kabupaten Belu,Propinsi Nusa Tenggara Timur.Dengan
luas tanah sebesar 1500 m². Jarak dari Puskesmas ke Ibu Kota Kabupaten ± 47 km;
jarak dengan Ibu Kota Propinsi ± 480 km. Dengan batas-batas wilayah kerja sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Lamaknen,
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Timor Leste,
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Lamaknen Dan Timor Leste dan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Timor Leste.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Nualain tersebar dalam 8 Desa Yaitu : Desa Ekin,
Desa sisi fatuberal, Desa Nualain, Desa Debululik, Desa Loonuna, Desa Lakmaras,
Desa Henes dan Desa Lutharato, dengan luas wilayah kerjanya sebesar 108,4 km².
Pemetaan Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nualain

Pemetaan Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nualain

Desa Henes (3 Dusun)


Desa Lakmaras (7 Dusun)
Desa Sisi Fatuberal
(6 Dusun)

Desa Loonuna
(5 Dusun)
Desa Nualain
(4 Dusun)
Lutharato
(6 Dusun)
Debululik
(7 Dusun)

Ekin
(4 Dusun)

2. Sumber Daya
a. Jumlah dan Komposisi Pegawai
Jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nualain
mencakup tenaga kontrak dan PNS sebanyak 42 orang sudah di pisahkan dengan
tenaga sukarela dengan rincian sebagai berikut :
 Dokter Umum : 1 orang
 Dokter Gigi : 1 orang
 Kesehatan Masyarakat : 2 orang
 Sanitarian : 2 orang
 Farmasi : 1
 Bidan : 13 orang
 Perawat : 13 orang
 Perawat Gigi : 1 orang
 Analis : 1 orang
 Gizi : 2 orang
 Akuntan : 1
 Pekarya/ Loket : 1 orang
 Sopir : 2 orang
 Petugas Kebersihan : 1 orang

b. Sumber Biaya
Pembiayaan puskesmas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Jampersal dan Bantuan
Operasional Khusus (BOK).
c. Sarana Dan Prasarana
Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan, Puskesmas
Nualain telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan dalam gedung seperti pada
tabel berikut

Kondisi
No JenisSarana/ Prasarana Jmlh Rusak Rusak Ket
Baik
Sedang Berat
I SaranaKesehatan          
  1 Puskesmas Pembantu 2 2  
  2 Polindes 4 4  
  3 Poskesdes 4 4  
  4 Rumah Dinas Dokter 1 1  
  5 Rumah Paramedis 4 4  
Puskesmas Keliling
  6 1 1  
Roda 4
  7 Ambulance 1 1  
8 Mobil Tangki 1 1
  9 Sepeda Motor 9 9  
II Sarana Penunjang  
  1 Komputer 1  
  2 Laptop 2  
  3 Kamera Digital  
  4 Proyektor 1 1  
Lemari Pendingan/
  5 1 1  
Kulkas
  6 Freezer 2 2  
  7 Sterilisator Listrik 7 7  
  8 AC 1 1  
  9 APAR 2 1  
  10 Brankar 3 3  
  11 Tempat Tidur Pasien 5 5  
  12 Kursi Roda 2 2  
  13 Incinerator 1 1  
  14 Sofa 2 1  
  15 Lemari Kaca 3 3  
  16 Lemari Kayu 2 2  
  17 Rak Kayu 3 3  

3. Visi-Misi Dan Nilai Organisasi


A. Visi-Misi
Visi UPTD Puskesmas Nualain adalah:”Terwujudnya masyarakat Lamaknen
Selatan yang sehat dengan pelayanan kesehatan yang profesional,
berkualitas dan ramah pasien” dan Misi yang ditetapkan UPTD Puskesmas
Nualain untuk mencapai Visi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memberi pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh
masyarakat.
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan melalui
pembinaan kesehatan.
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional.
4. Membangun sistem informasi dan manajemen puskesmas
B. Nilai Organisasi
1. Cekatan
Memberikan pelayanan kesehatan secara terampil dan telaten, cepat dan
tepat dengan tetap mengacu pada standar dan mutu pelayanan di puskesmas.
2. Empati
Dalam memberikan pelayanan selalu bersikap positif, sepenuh hati,
penuh empati dan tidak diskriminasi melalui senyum, sapa, salam dan santun
3. Ramah
Menciptakan suasana yang menyenangkan serta siap menerima kritik
dan saran atas pelayanan yang diberikan dengan menjunjung tinggi nilai
kejujuran dan keadilan
4. Iklas
Dalam melaksanakan Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat, UPTD
Puskesmas Nualainselalu memperhatikan kepuasan masyarakat dalam hal
pelayan dengan memberikan pelayanan dengan tulus iklas karena merupakan
faktor utama penentu keberhasilan UPTD Puskesmas Nualain untuk tetap
dapat diterima oleh masyarakat.
5. Akuntabel
Dalam Melaksanakan tupoksinya, semua pegawai UPTD Puskesmas
Nualain mempunyai komitmen yang tinggi untuk mencapai visi dan misi
UPTD Puskesmas Nualain yang telah ditetapkan juga dalam melaksanakan
tugasnya, semua Pegawai harus memiliki ketulusan hati sehingga mampu
melayani masyarakat dengan hati tulus.
4. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas Pokok : Melaksanakan tugas sebagai Sanitarian
Fungsi : Fungsional Sanitarian Ahli Pertama
Uraian Tugas dan Fungsi :
a. Mengubah, mengendalikan atau menghilangkan semua unsur fisik dan
lingkungan yang memberi pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat.
b. Menyusun rencana program kesehatan lingkungan
c. Melakukan pendataan sasaran program kesehatan lingkungan.
d. Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat tentang
penggunaan air bersih.
e. Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat tentang jamban
keluarga.
f. Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat tentang
penyediaan SPAL yang baik.
g. Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat tentang rumah
sehat.
h. Pendataan, penyuluhan dan penggerakan peran serta masyarakat tentang
pemberantasan sarang nyamuk.
i. Pengawasan dan pembinaan Hygiene Tempat-tempat umum, tempat pengolahan
makanan dan Depo air minum.
j. Fasilitator program stop BABS/STBM.
k. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi
l. Mengevaluasihasil kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan secara keseluruhan.
m. Mencatat hasil kegiatan program kesehatan lingkungan secara keseluruhan
sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas.
n. Membuat laporan kegiatan rutin yang diserahkan ke Dinas Kesehatan
5. Struktur Organisasi

KEPALA UPTD PUSKESMAS


NUALAIN
ANTONIUS GABHE, A.MD.KEP
NIP. 1974O5121999031008
KASUBAG TATA USAHA
MARiA J.MANBAIT A.md.Kep
NIP.198604212009041002

JARINGAN PELAYANAN & JEJARING


FASKES
UKM ESENSIAL UKM PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN
FRIDA NAHAK,A.MD.Keb
MARIA A.EDUK FRANSISKA PERORANGAN
NIP 198503202019052005

POSKESDES DEBULULIK
FRIDA NAHAK,A.MD,Keb
KIA-KB PERKESMAS UKS KESEHATAN RAWAT JALAN NIP 198503202019052005
MARIA E. MARIA J.MANBAIT AGNES M HERA KERJA FRANSISKA MARIA LEU MAU
PROMKES Amd.Kep LANSIA ,A.MD,KEP
BANUSU PELAYANAN GARDAR
MARIA A EDUK, FRANSISKA
BANUSU,A.MD, dr.THEODORUS POSKESDES SISI
KESEHATAN JIWA
GIZI IMUNISASI Kep KABOSU MARGARETHA
EGIDIUS
KESLING DOMINIKA ,A.Md.GZ MARIANTHO OSWIN MANEHAT,A.MD.Kep FOUK,A.MD,Keb
STEFANUS . PIDHI
AMSIKAN,SKL LABORATORIUM
. HIV/AIDS YULIANA HOAR POLINDES EKIN,
EGIDIUS . YUSTINA BELE A.MD,Keb
MANEHAT,AMD,Kep
DIARE
MARIA D LOE LOKO
KEFARMASIAN
MARIA P0LINDES LOONUNA
MALARIA G.WEA,A.MD.Farm MARIA IMELDA
MARIA L.MAU BERE,A.MD,Keb

TB DAN KUSTA POSKESDES LUTHARATO


MARIA MARIA G.BIFEL,A.MD,Keb
J.MANBAIT,AMD,Kep

ISPA
VERONIKA SOI TATO POLNDES LAKMARAS
ISHA TALO ,A.MD,Keb

PENYAKIT TIDAK MENULAR


(PTM)
EGIDIUS MANEHAT AMD.Kep
BAB III SIKDA
Kristina L.Gelu,
REALISASI AKTUALISASI A.Md.PK

A. Realisasi Kegiatan dan Output


1. Kegiatan I
Melakukan penyuluhan PHBS bagi siswa kelas VI di SDK Nualain
Tanggal : 03 Oktober 2019
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan
Output : Terlaksananya penyuluhan PHBS
a. Deskripsi Proses
Pada tanggal 30 September 2019 penulis melaksanakan kegiatan lapor diri kepada
atasan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu dan mentor sebagai bentuk rasa
hormat kepada atasan. Setelah itu, tanggal 1 Oktober 2019 Penulis kembali ke
Puskesmas Nualain untuk melaksanakan kegiatan lapor diri kepada atasan unit kerja
yaitu Kepala UPTD Puskesmas Nualain sekaligus melakukan kegiatan konsultasi
terhadap kegiatan yang akan diaktualisasikan. Penyampaian rancangan aktualisasi
dilaksanakan dengan membawah dokumen rancangan aktualisasi dan diserahkan
kepada kepala puskesmas dan selanjutnya penulis menyampaikan maksud dan tujuan
rancangan aktualisasi kepada kepala puskesmas. Kepala puskesmas menyetujui
rancangan yang akan di buat oleh penulis dengan bukti lembar persetujuan yang telah
ditandatangani sebanyak 1 (satu) dokumen. Setelah itu penulis membuat draft surat
tentang rencana kegiatan penyuluhan PHBS di SDK Nualain dan memberikan draft
surat tersebut kepada KTU untuk dikoreksi. Setelah dikoreksi draft surat di paraf oleh
KTU untuk kemudian di tandatangani kepala puskesmas. Penulis mengantar surat
tersebut kepada kepala sekolah sekaligus berkonsultasi tentang maksud dan tujuan
dari rancangan aktualisasi. Setelah itu penulis menyiapkan media penyuluhan berupa
spanduk, soal pre test dan post test dan materi penyuluhan PHBS untuk digunakan
pada saat penyuluhan PHBS. Pada tanggal 03 Oktober 2019 penulis melaksanakan
kegiatan penyuluhan PHBS dan juga memberikan soal pre test kepada siswa kelas VI
SDK Nualain sebelum dilakukan penyuluhan PHBS dengan tujuan untuk mengukur
tingkat pengetahuan siswa tentang PHBS di sekolah.
b. Tahapan Kegiatan

1. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas tentang maksud dan tujuan rancangan


aktualisasi

Gambar 3.1Konsultasi dengan Kepala Puskesmas

2. Membuat draft surat kepada sekolah tentang rencana kegiatan Penyuluhan PHBS

Gambar 3.2 Membuat draft surat

3. Mengajukan draft surat kepada KTU

Gambar 3.3 Mengajukan Draft Surat


4. Mengambil dan memperbaiki draft surat dari KTU

Gambar 3.4 Mengajukan draft surat yang sudah diperbaiki

5. Mengajukan draft surat hasil perbaikan kepada KTU untuk di paraf

Gambar 3.5 Paraf Surat oleh KTU

6. Mengajukan surat kepada atasan untuk ditandatangani

Gambar 3.6 Tanda tangan Surat oleh Kepala Puskesmas


7. Mengambil surat dari atasan untuk distempel

Gambar 3.7 Stempel Surat


8. Memasukan surat kedalam amplop sekaligus diekspedisi

9. Mengantar surat kepada Kepala Sekolah SDK Nualain sekaligus konsultasi

Gambar 3.7 Mengantar Surat sekaligus konsultasi dengan Kepala Sekolah


10. Menyiapkan Spanduk

Gambar 3.10 Mendesign Spanduk

11. Membuat soal pre test dan post test

12. Membuat materi penyuluhan tentang PHBS


13. Memberikan pre test kepada siswa kelas VI SDK Nualain

Gambar 3.13 Siswa mengerjakan Soal Pre test

14. Melakukan penyuluhan tentang PHBS

Gambar 3.14 Penyuluhan tentang PHBS di Sekolah

2. Kegiatan II
Kegiatan : Menyebarkan brosur dan menempelkan poster informasi tentang
PHBS di kelas VI SDK Nualain
Tanggal : 05Oktober 2019
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan
Output : Terlaksananya penyebaran brosur dan poster informasi tentang
PHBS
a. Deskripsi Proses
Pada tanggal 04Oktober 2019 penulis berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang
maksud dan tujuan dari kegiatan ini. Setelah itu penulis mendesignbrosur dan
posterinformasi tentang PHBS di sekolah. Hasil design tersebut ditunjukan kepada
mentor dan kepala puskesmas untuk dikoreksi. Setelah dikoreksi brosur dan poster
tersebut dicetak dan diperbanyak sehingga pada tanggal 07 Oktober 2019 dilakukan
pembagian brosur dan poster dan kemudian mereview brosur dan poster PHBS secara
bersama-sama dengan siswa kelas VI SDK Nualain.
b. Tahapan Kegiatan
1. Konsultasi dengan kepala sekolah

Gambar 3.3 Konsultasi dengan Kepala Sekolah


2. Mendesign dan mencetak brosur dan poster tentang PHBS

Gambar 3.3 Menyiapkan Brosur PHBS


3. Membagikan brosur kepada siswa

Gambar 3.3 Membagikan Brosur PHBS


4. Menempelkan poster diruang kelas

Gambar 3.3 Menempel Poster PHBS


5. Mereview brosur dan poster PHBS bersama-sama.

Gambar 3.3 Mereview Brosur dan Poster PHBS

3. Kegiatan III
Kegiatan : Kampanye PHBS dengan melakukan praktik cuci tangan pakai
sabun sebagai indikator pertama PHBS di Sekolah.
Tanggal : 09 Oktober 2019
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan
Output : : Terlaksananya kampanye PHBS dengan melakukan praktik cuci
tangan pakai sabun di sekolah.
a. Deskripsi Proses
Pada tanggal 09 Oktober 2019 penulis berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang
maksud dan tujuan dari kegiatan ini. Setelah itu penulis menyiapkan sabun, air dan
lap kering untuk digunakan saat kampanye cuci tangan pakai sabun (CTPS). Setelah
itu penulis memperagakan praktik cuci tangan pakai sabun kepada siswa. Dan setelah
itu diikuti oleh para siswa.
b. Tahapan Kegiatan
1. Konsultasi dengan kepala sekolah

Gambar 3.6 Konsultasi dengan Kepala sekolah


2. Menyiapkan alat dan bahan (sabun, air dan lap kering)

Gambar 3.7 Alat dan bahan


3. Memperagakan CTPS kepada siswa

Gambar 3.8 Memperagakan CTPS


4. Siswa mempraktikan CTPS

Gambar 3.9 Praktik CTPS


4. Kegiatan IV
Kegiatan : Membuat aturan tentang kegiatan CTPS sebelum dan sesudah
kegiatan belajar mengajar bagi siswa kelas VI SDK Nualain.
Tanggal : 14 Oktober 2019
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan
Output : Tersedianya aturan tentang kegiatan CTPS sebelum dan sesudah kegiatan belajar
mengajar bagi siswa kelas VI SDK Nualain.
a. Deskripsi Proses
Pada tanggal 14Oktober 2019 penulis berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang
maksud dan tujuan dari kegiatan ini. Setelah itu penulis mensosialisasikan aturan
tentang melakukan praktik CTPS sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar.
Setelah itu penulis bersama siswa kelas VI membuat komitmen bersama untuk
melakukan praktik CTPS sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar.
b. Tahapan Kegiatan

1. Konsultasi dengan kepala sekolah

Gambar 3.11 Konsultasi dengan Kepala sekolah

2. Mensosialisasikan aturan tentang melakukan praktik CTPS sebelum dan sesudah


kegiatan belajar mengajar

Gambar 3.11 Mensosialisasikan aturan CTPS seblum kegiatan belajar mengajar


3. Membuat komitmen dengan siswa kelas VI untuk melakukan praktik CTPS
sebelum dan sesudah kegiatan belajar mengajar.

5. Kegiatan IV
Kegiatan : Membentuk Tim CTPS sebagai Role Model bagi siswa kelas VI
SDK Nualain.
Tanggal : 16 Oktober 2019
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan
Output :Tersedianya Tim CTPS sebagai Role Model bagi siswa kelas VI SDK Nualain.

a. Deskripsi Proses
Pada tanggal 16Oktober 2019 penulis berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang
maksud dan tujuan dari kegiatan ini.Sebelum memulai kegiatan pembentukan Tim
CTPS penulis memberikan soal post test kepada siswa kelas VI. Setelah siswa
mengerjakan soal post test penulis bersama siswa memilih Tim CTPS kelas VI.
Setelah mendapatkan Tim CTPS penulis mulai menjelaskan kepada Tim CTPS
tentang tugas dan fungsi Tim Ctps di kelas VI.
b. Tahapan Kegiatan

1. Konsultasi dengan kepala sekolah

Gambar 3.11 Konsultasi dengan Kepala sekolah

2. Memberikan post test pada siswa kelas VI tentang PHBS

3. Melakukan evaluasi hasil post test bersama siswa kelas VI


4. Membentuk Tim CTPS Kelas VI

5. Menjelaskan tugas dan fungsi Tim CTPS di kelas VI

6. Kegiatan IV
Kegiatan : Membuat laporan dan evaluasi peningkatan pengetahuan dan
kesadaran siswa kelas VI tentang PHBS.
Tanggal : 22 Oktober 2019
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan
Output :Tersedianya laporan dan evaluasi peningkatan pengerahuan dan kesadaran siswa
kelas VI tentang PHBS .

a. Deskripsi Proses
Pada tanggal 22Oktober 2019 penulis berkonsultasi dengan kepala puskesmas dan
kepala sekolah SDK Nualain terkait dengan rancangan aktualisasi yang sudah
dilaksanakan. tentang maksud dan tujuan dari kegiatan ini. Setelah itu penulis
menyiapkan dokumen hasil kegiatan dan membuat laporan dan evaluasi. I.
b. Tahapan Kegiatan

1. Konsultasi dengan kepala sekolah terkait dengan rancangan aktualisasi yang


sudah dilaksanakan.
Gambar 3.11 Konsultasi dengan Kepala Puskesmas

2. Konsultasi dengan kepala sekolah terkait dengan rancangan aktualisasi yang


sudah dilaksanakan.

3. Menyiapkan dokumen hasil kegiatan di SDK Nualain

4. Membuat laporan dan evaluasi

B. Faktor Pendukung Realisasi Kegiatan


Ada beberapa faktor yang mendukung terlaksananya kegiatan penulis,yaitu:
1. Kerjasama Lintas Sektor yaitu antara Puskesmas dan Sekolah terkait kegiatan yang
berhubungan dengan kesehatan. Sekolah mendukung penuh adanya perubahan kesehatan
ke arah yang lebih baik terlihat dari keseriusan kepala sekolah dalam menginformasikan
kegiatan penulis kepada siswa. Kepala sekolah turut memberi arahan kepada siswa terkait
kegiatan penyuluhan PHBS.
2. Kerja sama antar penulis dan wali kelasVI SDK Nualain yang turut serta membantu
penulis dalam menyediakan tempat kegiatan bagi penulis yang memungkinkan
ternyadinya kegiatan penyuluhan PHBS di sekolah.
C. Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi
Adapun faktor yang menghambat penulis dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi adalah:
1. Listrik
Penulis pada akhirnya melakukan penyuluhan tanpa menggunakan LCD proyektor karena
adanya pemadaman listrik dilokasi tersebut.
2. Letak sekolah yang jauh dan akses jalan yang rusak
Letak sekolah yang jauhdan akses jalan yang berat mengakibatkan penulis membutuhkan
waktu dan tenaga lebih untuk bisa sampai di lokasi sekolah.
BAB IV
ANALISA

A. Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Substansi Mata Pelatihan


Semua kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan dalam laporan
aktualisasi “Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa kelas
VI tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di SDK
Nualain”.Berkaitan erat dengan nilai-nilai dasar ASN. Rincian nilai-
nilai yang terkandung dalam kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan
oleh penulis adalah sebagai berikut:
1) Melakukan penyuluhan PHBS bagi siswa kelas VI SDK Nualain
Kegiatan ini dilakukan agar para siswa kelas VI SDK Nualain
mengerti dan memahami apa saja perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) di sekolah dan apa manfaatnya bagi diri maupun
lingkungan.Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:
a. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas
Saat lapor diri dan melakukan konsultasi dengan kepala
puskesmas, penulis melakukan dengan penuh kesopanan, penuh
tanggung jawab, jujur dalam mengutarakan maksud, dan
menjelaskan kepada Kepala Puskesmas tentang kegiatan penulis
yang berarti penulis melaksanakan kegiatan berdasarkan nilai
ANEKA yaitu (Akuntabilitas).
b. Membuat draft surat kepada sekolah tentang rencana kegiatan
penyuluhan PHBS bagi siswa kelas VI SDK Nualain.
Dalam melakukan tahapan ini penulis melakukan dengan penuh
tanggung jawab dan
c.
Dalam melakukan tahapan kegiatan ini penulis melakukan
dengan penuh tanggung jawab dan
transparan(Akuntabilitas).penulis bertanggung jawab akan semua
kegiatan yang akan dijalankan sesuai rancangan aktulisasi dan
berusaha agar semua kegiatan ini diketahui oleh kepala
puskesmas selaku atasan penulis yang akan memonitoring semua
kegiatan yang akan dilakukan penulis.
b. Bertemu dan menyampaikan maksud dan tujuan rancangan
aktualisasi
Saat lapor diri dan melakukan konsultasi dengan kepala
puskesmas, penulis melakukan dengan penuh kesopanan, penuh
tanggung jawab, jujur dalam mengutarakan maksud, dan
menjelaskan kepada Kepala Puskesmas tentang kegiatan penulis
yang berarti penulis melaksanakan kegiatan berdasarkan nilai
ANEKA yaitu (Akuntabilitas). Keseluruhan kegiatan konsultasi
ini merupakan penerapan dari nilai dasar Whole of Government
yaitu koordinasi.
c. Meminta persetujuan atasan untuk melaksanakan kegiatan
Dalam melaksanakan kegiatan ini, penulis menjalankan
nilai ANEKA berdasarkan nilai Nasionalisme yaitu bekerjasama
dengan kepala Puskesmas tanpa mengabaikan sopan santun
dalam Etika Publik serta taat perintah dan cermat.

2) Menyiapkan surat Pemberitahuan untuk kepala desa Pagomogo


Kegiatan ini dilakukan penulis agar kepala desa Pagomogo
bisa mengizinkan penulis untuk melakukan kegiatan
aktualisasi di Desa Pagomogo sekaligus membantu penulis
untuk meneruskan rencana kegiatan kepada masyarakat desa
Pagomogo. Pada kegiatan ini penulis menerapkan nilai Etika
Publik yaitu sopan santu, dan sikap hormat. Penulis uga
menerapkan nilai Akuntabilitas yaitu tanggung jawab penulis
terhadap kegiatan yang akan dilaksanakan dan nilai dasar
Whole of Government yaitu koordinasi.
3) Membuat SOP (Standar Operasional Prosedur) pengukuran
panjang anak usia 0-23 bulan dengan menggunakan
lenghtboard
Pada kegiatan ini, penulis menerapkan nilai Akuntabilitas
dimana penulis bertanggung jawab dalam mempersiapkan
kegiatan aktualisasi dengan berpedoman pada SOP yang harus
dibuat agar kegiatan aktualisasi terarah dengan baik, nilai
Nasionalisme yaitu bekerjasama dan saling menghormati
dengan kepala puskesmas sehingga menghasilkan SOP yang
berguna untuk Penurunan angka stunting pada anak juga nilai
dasar Whole of Government yaitu koordinasi dengan Pengelola
Gizi sebagai atasan langsung penulis di Puskesmas yang juga
berjuang bersama penulis dengan menanamkan nilai komitmen
mutu yaitu komitmen untuk menurunkan angka stunting di
kecamatan Nangaroro
4) Melaksanakan Pendataan sasaran usia 0-23 bulan
Penulis menerapkan nilai Komitmen mutu yaitu efektif dan
efisien dimana penulis mendapatkan data sasaran yang
dibutuhkan penulis dari buku register desa Pagomogo yang
selalu dikumpulkan oleh tenaga Polindes Pagomogo setiap
bulannya sebagai laporan. Penulis menerapkan Nilai
Akuntabilitas dimana penulis konsisten dan cermat dalam
melakukan tahapan kegiatan dalam rancangan aktualisasi ini.
Koordinasi dengan Pengelola Gizi puskesmas dalam
mendapatkan data yang akurat merupakan penabaran dari nilai
dasar Whole of Government dan nilai Akuntabilitas yang
dijalankan penulis dalam menghasilkan data adalah penulis
mengerjakan data dengan jujur sesuai kondisi riil yang didapan
penulis dari buku register.
5) Melaksanakan Kegiatan Pengukuran Panjang Badan Anak
Usia 0-23 Bulan di Desa Pagomogo
Selama Kegiatan ini dijalankan, penulis menerapkan nilai
Nasionalisme yaitu Kesabaran dalam menghadapi anak-anak
yang rewel dan sulit diatur selama pengukuran. Nilai- nilai
Nasionalisme lainnya yaitu kejelasan target/sasaran dan sopan
dalam melaksanakan pengukuran juga cermat dalam
menentukan panjang badan anak merupakan perwujudan nilai
Akuntabilita yang didukung oleh rasa tanggung jawab penulis
terhadap kenyamanan anak dan orang tua sasaran selama
proses pengukuran merupakan penerapan nilai Komitmen
Mutu.
6) Melaksanakan Penilaian Status Gizi anak Usia 0-23 Bulan di
Desa Pagomogo
Dalam menjalankan kegiatan penilaian status gizi anak, penulis
menerapkan nilai Akuntabilitas yaitu cermat dalam
menentukan status gizi anak juga bekerja dengan jujur sesuai
data hasil pengukuran panang badan. Penulis uga menerapkan
nilai Etika Publik dimana data yang penulis kerakan dapat
dipercaya dan penulis pertanggung jawab penuh terhadap
kebenaran data tersebut.
7) Melakukan konseling
Dalam melakukan konseling, penulis menerapkan nilai Etika
Publik yaitu sopan dalam menyampaian hasil penilaian status
gizi anak dan tidak bersikap diskriminatif terhadap anak-anak
dengan status gizi yang berbeda. Bersikap Hormat kepada
orang tua sasaran merupakan perwujudan nilai nilai Etika
Publik juga penulis menerapkan nilai komitmen mutu yaitu
kreatif dan inofatif dalam menyampaikan maksud penulis
dengan harapan kegiatan konseling bisa membawah perubahan
pada status gizi anak dalam pengukuran selanjutnya.
8) Melakukan sosialisasi SOP kepada seluruh tenaga kesehatan
lingkup UPTD Puskesmas Nangaroro
Saat penulis menjalankan tahapan kegiatan sosialisasi tentunya
nilai Akuntabilitas yaitu kesopanan dalam menyampaikan
keinginan penulis kepada kepala puskesmas terkait kegiatan
sosialisasi yang rencananya akan dijalankan oleh penulis, juga
nilai komitmen mutu yaitu bekerjasama dengan seluruh tenaga
kesehatan lingkup UPTD Puskesmas Nangaroro yang hadir
saat kegiatan sosialisasi agar pengukuran dapat berjalan sama
dan terstandar untuk menurunkan angka stunting di kecamatan
Nangaroro

9) Menyusun Laporan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi


Pelaksanaan tahap kegiatan ini membutuhkan sikap tanggung
jawab dan tekun dalam melaksanakan kegiatan pembuatan
laporan merupakan bagian dari nilai Komitmen mutu dan
cermat dalam membuat laporan merupakan penerapan nilai
Etika Publik serta kesopanan dalam menyampaikan hasil
kegiatan kepada kepala puskesmas merupakan perwujudan
nilai Akuntabilitas.
B. Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi

1. Konsultasi dengan Kepala Puskesmas


Kegiatan Konsultasi rancangan aktualisasi dengan kepala
puskesmas sebagai bentuk kontribusi dari Visi dan Misi UPTD
Puskesmas Nangaroro. Visi “Terwujudnya Masyarakat
Kecamatan Nangaroro Sehat”, Misi “Meningkatkan kompetensi
tenaga kesehatan dan manajemen penyelenggaraan puskesmas”
dimana dengan melakukan kordinasi maka kegiatan ini akan segera
dilakukan terhadap masalah yang ada, sebagai perwujudan nyata
dari upaya kesehatan terhadap masyarakat.
2. Menyiapkan surat Pemberitahuan untuk kepala desa
Pagomogo
Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi dari Visi dan Misi UPTD
Puskesmas Nangaroro yaitu Visi:”Terwujudnya Masyarakat
Kecamatan Nangaroro Sehat”
Misi: “Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
upaya promotif dan preventifsertaMeningkatkan kompetensi
tenaga kesehatan dan managemen
penyelenggaraanpuskesmas”
3. Membuat SOP (Standar Operasional Prosedur)
pengukuranpanjang anak usia 0-23 bulan dengan menggunakan
lenghtboard
Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi dari Visi dan Misi UPTD
Puskesmas Nangaroro yaitu Visi:”Terwujudnya Masyarakat
Kecamatan Nangaroro Sehat”
Misi:
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
upaya promotif dan preventif
b. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan
managemen penyelenggaraanpuskesmas
c. Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan
prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan
4. Melaksanakan Pendataan sasaran usia 0-23 bulan
Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi dari Visi dan Misi UPTD
Puskesmas Nangaroro yaitu Visi:”Terwujudnya Masyarakat
Kecamatan Nangaroro Sehat”
Misi: Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan
managemen penyelenggaraanpuskesmas
5. Melaksanakan Kegiatan Pengukuran Panjang Badan Anak
Usia 0-23 Bulan di Desa Pagomogo
Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi dari Visi dan Misi UPTD
Puskesmas Nangaroro yaitu Visi:”Terwujudnya Masyarakat
Kecamatan Nangaroro Sehat”
Misi:
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
upaya promotif dan preventif
b. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan
managemen penyelenggaraanpuskesmas
c. Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan
prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan
6. Melaksanakan Penilaian Status Gizi anak Usia 0-23 Bulan di
Desa Pagomogo
Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi dari Visi dan Misi UPTD
Puskesmas Nangaroro yaitu Visi:”Terwujudnya Masyarakat
Kecamatan Nangaroro Sehat”
Misi:
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
upaya promotif dan preventif
b. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan
managemen penyelenggaraanpuskesmas
c. Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan
prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan
7. Melakukan konseling
Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi dari Visi dan Misi UPTD
Puskesmas Nangaroro yaitu Visi:”Terwujudnya Masyarakat
Kecamatan Nangaroro Sehat”
Misi:
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
upaya promotif dan preventif
b. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan
managemen penyelenggaraanpuskesmas

8. Melakukan sosialisasi SOP kepada seluruh tenaga kesehatan


lingkup UPTD Puskesmas Nangaroro
Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi dari Visi dan Misi UPTD
Puskesmas Nangaroro yaitu Visi:”Terwujudnya Masyarakat
Kecamatan Nangaroro Sehat”
Misi:
a. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
upaya promotif dan preventif
b. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dan
managemen penyelenggaraanpuskesmas
c. Meningkatkan dan mengoptimalkan sarana dan
prasarana yang mendukung pelayanan kesehatan
9. Menyusun Laporan Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan ini sebagai bentuk kontribusi dari Visi dan Misi UPTD
Puskesmas Nangaroro yaitu Visi:”Terwujudnya Masyarakat
Kecamatan Nangaroro Sehat” Misi: Meningkatkan kompetensi
tenaga kesehatan dan managemen penyelenggaraanpuskesmas
C. Dampak sebelum dan setelah melakukan kegiatan
1. Dampak Sebelum Melakukan Kegiatan
Sebelum penulis melakukan kegiatan standarisasi pengukuran
panjang badan anak usia 0-23 bulan di desa Pagomogo, ada beberapa
dampak yang terjadi sebagai akibat dari tidak adanya standarisasi
pengukuran pajang badan anak usia o-23 bulan di desa Pagomogo
yaitu:
a. Angka stunting di desa Pagomogo tinggi berjumlah 65 anak
dengan status gizi stunting dengan kategori pendek dan sangat
pendek dengan rincian 20 anak yang mengalami stunting adalah
anak usia 0-23 bulan.
b. Pengukuran panjang badan dilakukan dengan menggunakan
meteran kain dan microtoise
c. Tidak ada keseragaman cara pengukuran karena Standar
operasioanl prosedur dala pengukuran tidak ada
d. Tenaga Kesehatan yang ada di Polindes Pagomogo tidak
melaksanakan penilaian status gizi berdasarkan indek panjang
badan menurut umur (untuk menetukan stunting dan tidaknya
anak) dikarenakan standar antropometri pengukuran panjang
badan belum ada

2. Dampak Setelah Melakukan Kegiatan


Beberapa hal yang didapat penulis setelah melakukan kegiatan
adalah
a. Penulis mendapat data jumlah anak usia 0-23 bulan di desa
Pagomogo dengan total 38 orang, Setelah dilakukan standarisasi
pengukuran panjang badan maka penulis memperoleh data
jumlah anak usia 0-23 bulan yang mengalami stunting berjumlah
12 orang anak
b. Pengukuran panjang badan menggunakan Lenght Board
c. Adanya Standar Operasional Prosedur pengukuran panjang
badan anak usia 0-23 bulan
d. Tenaga kesehatan di Polindes Pagomogo sudah memegang
standar antropometri pengukuran status gizi anak
1. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Laporan aktualisasi ini memuat 12 kegiatan Meningkatkan Pemahaman Pasien
Mengenai Cara Penggunaan Obat yang Baik dan Benar di Puskesmas Waiwerang
Kabupaten Flores Timuryang dilakukan penulis pada UPTD Puskesmas Waiwerang pada
tanggal 8 Agustus 2019 –6 September 2019, dapat disimpulkan :
a. Terlaksananya seluruh kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan di UPTD.
Puseksmas Waiwerang dengan tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
b. Kegiatan yang dilakukan masing-masing mengandung nilai nilai dasar ASN yang
disebut sebagai nilai “ANEKA” yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu dan Anti korupsi.
c. Kegiatan yang dilakukan menerapkan nilai ANEKA dengan tujuan penulis
diharapkan mampu menerapkan dan menguatkan nilai-nilai organisasi untuk
melaksanakan misi organisasi demi mewujudkan visi UPTD Puskesmas Waiwerang.
d. Kegiatan yang dilakukan diharapkan bisa meningkatkan pelayanan kefarmasian di
UPTD. Puseksmas Waiwerang.
e. Hasil kegiatan aktualisasi ini adalah adanya peningkatan pemahaman pasien
mengenai cara penggunaan obat yang baik dan benar di Puskesmas Waiwerang.

B. SARAN
Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ini difokuskan untuk terus menanamkan nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, dan Anti Korupsi (ANEKA) karena itu
perlu diterapkan sedini mungkin bagi setiap ASN, bukan hanya saat menjadi CPNS tetapi
juga harus berlanjut. Karena melalui penanaman nilai ini, akan banyak memberikan
manfaat khususnya bagi setiap ASN dan organisasi pada umumnya.
Pentingnya kesadaran akan keinginan untuk terus belajar dan berusaha untuk
memberikan upaya terbaik dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat dengan
segala potensi yang dimiliki demi kepentingan bersama.

C. REKOMENDASI
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan maka rekomendasi yang
diberikan oleh penulis adalah :
1. Diharapkan tersedianya ruang farmasi yang sesuai standar.
2. Tersedianya ruang konseling yang terpisah untuk menunjang kegiatan farmasi klinis
pada pelayanan kefarmasian di UPTD. Puskesmas Waiwerang.
3. Memberikan sosialisasi terkait penggunaan obat yang baik dan benar kepada semua
pasien di UPTD Puskesmas Waiwerang.
4. Kegiatan ini terus dilaksanakan untuk selanjutnya dan menjadi program di UPTD
Puskesmas Waiwerang.
DARTAR PUSTAKA

Undang Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No.12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Nederi Sipil

Atmoko, Tjipro, 2012. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntablilitas Kinerja
Instansi Pemerintah

Siregar, Charles J.P, 2006. Farmasi Klinis. Penerbit Buku Kedokteran ECG; Jakarta

Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian di Puskesmas

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik.Departemen Kesehatan Republik


Indonesia, 2008.Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Rumah
BIODATA PESERTA LATSAR

Angela Diana Dhuy Nyaga, S.Farm., Apt. lahir Ende

pada tanggal 17 Juli 1991. Penulis memulai

Pendidikan di Taman Kanak Kanak Syalom Ende

Tahun 1996 dan tamat pada tahun 1997. Pada tahun

yang sama, melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar

ke SDI Ende 10 dan tamat pada tahun 2003. Pada

tahun 2003, melanjutkan pendidikan ke SMPKatolik

Frateran NDAO Ende dan tamat pada tahun 2006, kemudian masuk ke SMA Katolik

Syuradikara Ende dan tamat pada Tahun 2009. Tahun 2010 masuk ke Universitas Katolik

Widya Mandala Surabaya dengan mengambil program studi Farmasi dan diwisuda pada

bulan Mei tahun 2014 2017 dengan gelar Sarjana Farmasi (S.Farm), dan melanjutkan ke

Program Studi Apoteker di Universitas yang sama dan lulus pada bulan Maret Tahun 2015

dengan gelar Sarjana Farmasi, Apoteker (S.Farm.,Apt). Setelah lulus pendidikan bekerja pada

Instalasi Farmasi Rumah Sakit Katolik Caritas Waitabula sebagai Apoteker Pendamping

hingga Desember 2016, kemudian mulai januari 2016 bekerja pada Instalasi Farmasi Rumah

Sakit Umum Ende sebagai Apoteker pendamping dan Menjadi Apoteker Penanggung Jawab

Apotek di Apotek Marilonga Farma Ende hingga bulan Maret 2019. Mulai dari bulan April

2019 hingga saat ini penulis bekerja di UPTD Puskesmas Waiwerang, kecamatan Adonara

Timur, Kabupaten Flores Timur sebagai Apoteker Ahli Pertama.

LAMPIRAN I
ETIKET

LABEL OBAT

DAFTAR NAMA OBAT LASA

DAFTAR NAMA OBAT HIGH ALERT


LAMPIRAN II

LEAFLET DAGUSIBU

LAMPIRAN III
SOP KONSELING
DAN
VISITE APOTEKER KE RUANGAN RAWAT INAP

LAMPIRAN IV
FORMULIR KONSELING OBAT
LAMPIRAN V
UNDANGAN SOSIALISASI
DAN
DAFTAR HADIR PESERTA SOSIALISASI
LAMPIRAN VI
FORM PEMBERIAN INFORMASI OBAT
LAMPIRAN VII
LEMBAR MONITORING PENGOBATAN PASIEN
LAMPIRAN XI
LEMBAR KONSELING
LAMPIRAN VIII
LEMBAR PERSETUJUAN
FORM HOME VISITE
KARTU KUNJUNGAN
LAMPIRAN IX
KUISIONER PENILAIAN TINGKAT PEMAHAMAN PASIEN
TERKAIT INFORMASI OBAT
DAN
HASIL EVALUASI KUISIONER

LAMPIRAN X
SURAT KEPUTUSAN (SK) KEPALA PUSKESMAS
WAIWERANG TENTANG KEBIJAKAN PENUNJANG
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS WAIWERANG

Anda mungkin juga menyukai