DISUSUN OLEH:
NAMA :
STEFANUS AMSIKAN, SKL
NIP : 19910920 201902 1 003
ANGKATAN : XXXIX
NO URUT : 33
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Nualain
LEMBAR PENGESAHAN
Telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai bagian persyaratan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil golongan III Tahun 2019 dan telah diaktualisasikan.
Kupang,November 2019
1. Penguji
Nama :Drs. Nias Stefanus
NIP :-
2. Mentor
Nama :Marianus Lebo, S.IP
NIP :19720323 200112 1 002
3. Coach
Nama :Daud Dara, S.Sos, M.Si
Nip :19631211 198603 1 027
Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan SDM Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan aktualisasi dengan Judul Meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran siswa kelas VI tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
di SDK Nualain Kabupaten Belusebagai salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar Pegawai
Negeri Sipil (LATSAR) di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD)
Provinsi Nusa Tenggara Timur yang berupa sebuah pemecahan masalah atau isu yang terjadi
di tempat bekerja dengan menggunakan inovasi yang berpedoman pada nilai-nilai dasar
profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu serta Anti Korupsi (ANEKA) yang telah penulis peroleh saat pelaksanaan
Latsar.
Dalam penyusunan rancangan aktualisasi dan pelaksanaan aktualisasi ini penulis
banyak dibantu oleh berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Pemerintah Kabupaten Belu yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti Diklat Prajabatan CPNS Golongan III.
2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu yang telah membantu dan memberi kesempatan
dalam kegiatan aktualisasi nilai ANEKA di lingkungan kerja.
3. Bapak Drs. Nias Stefanus Selaku Penguji dan juga narasumber yang telah menyediakan
waktu dan memberikan pengarahan, masukkan dan perbaikan sehingga aktualisasi ini
dapat di laksanakan sebagaimana mestinya;
4. Bapak Marianus Lebo,S.IP selaku Kasubid Diklat penjenjangan dan sertifikasi BKPP
Kab. Belu dan Juga mentor yang dalam kesibukannya telah menyediakan waktu dan
memberikan perngarahan dan masukan dengan penuh kesabaran sehingga aktualisasi ini
dapat dilaksanakan dengan baik;
5. BapakDaud Dara, S.Sos, M.SiSelaku coach yang telah membantu memberikan
pengarahan, masukkan, perbaikan serta motivasi dalam penyusunan rancangan aktualisasi
sehingga kegiatan aktualisasi dapat dilaksanakan dengan baik;
6. Bapak Antonius Gabhe, Amd.Kep selaku Kepala UPTD Puskesmas Nualain yang telah
memberikan izin, dukungan dan masukkan dalam pelaksanaan aktualisasi ini dapat
dilaksanakan dengan baik;
7. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat tentang nilai
nila Dasar ASN yang akhirnya diaktualisasikan dan menjadi pedoman dalam menjalankan
tugas sebagai ASN;
8. Seluruh panitia dan pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan Latsar ini sehingga
berjalan lancar;
9. Istri tercinta, orang tua dan keluarga yang dengan cara mereka masing-masing telah
mendukung dan membantu dalam proses terlaksananya aktualisasi ini;
10. Teman-teman sanitarian dan semua staf puskesmas Nualain yang telah membantu
sehingga aktualisasi ini dapat berjalan dengan lancar;
11. Teman-teman seperjuangan khususnya Angkatan XXXIX yang senantiasa dengan
caranya masing-masing mendukung dan membantu penulis dalam proses penyusunan
rancangan hingga pelaksanaan aktualisasi;
Halaman
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas.......................................................3
Gambar 3.1.1 Melaporkan diri dan konsultasi degan mentor............................25
Gambar 3.1.2 Melaporkan diri dan konsultasi degan kepala puskesmas..........25
Gambar 3.2.1 mendesain etiket dan label obat..................................................26
Gambar 3.2.2Model etiket dan label obat..........................................................26
Gambar 3.2.3menyiapkan daftar nama obat LASA dan HIGH ALERT..........27
Gambar 3.2.4daftar nama obat LASA dan HIGH ALERT................................27
Gambar 3.2.5konsultasi dengan kepala puskesmas terkait kegiatan.................27
Gambar 3.2.6Melakukan sosialisasi terkait etiket dan label..............................28
Gambar 3.2.7 koordinasi dengan tenaga kefarmasian mengenai
penggunaan etiket dan label ......................................................29
Gambar 3.2.8 etiket dan label obat yang telah dicetak dan diperbanyak...........29
Gambar 3.2.8 model etiket lama........................................................................29
Gambar 3.2.9 model etiket baru dan label obat.................................................29
Gambar 3.2.10 penggunaan model etiket lama dalam pelayanan......................29
Gambar 3.2.11penggunaan model etiket baru dan label obat............................29
Gambar 3.3.1 mencari referensi dari media cetak dan elektronik.....................31
Gambar 3.3.2 membuat desain leaflet menggunakakn program adobe
photoshop CS3............................................................................31
Gambar 3.3.3 melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dan
menunjukan model leaflet...........................................................32
Gambar 3.3.4 print out leaflet............................................................................33
Gambar 3.3.5 membagikan leaflet kepada pasien.............................................33
Gambar 3.4.1 melakukan koordinasi dengan tim Akreditasi
Puskesmas dalam penyusunan SOP............................................35
Gambar 3.4.2 mencari literatur terkait SOP tersebut menggunakan
media internet..............................................................................36
Gambar 3.4.3 Rancangan SOP Konseling dan Visite apoteker.........................36
Gambar 3.4.4 bertemu kepala puskesmas untuk berkonsultasi terkait
SOP yang telah disusun.............................................................36
Gambar 3.4.5 melakukan sosialisasi kepada semua tenaga kesehatan di
puskesmas waiwerang terkait SOP............................................36
Gambar 3.4.6 SOP yang telah disetujui oleh kepala puskesmas dan Tim
akreditasi puskesmas waiwerang...............................................37
Gambar 3.5.1 membuat lembaran cek list Pemberian Informasi Obat (PIO)....39
Gambar 3.5.2 melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas terkait
kegiatan dan menunjukkan form PIO..........................................39
Gambar 3.5.3Pelaksanaan KegiatanPemberian Informasi Obat........................40
Gambar 3.5.4Dokumentasi hasil Pemberian Informasi Obat............................40
Gambar 3.6.1menyiapkan lembar monitoring pengobatan pasien.....................42
Gambar 3.6.2 bertemu dengan kepala puskesmas untuk berkonsultasi
terkait kegiatan visite...................................................................42
Gambar 3.6.4melakukan sosialisasi dengan tenaga kesehatan di
puskesmas waiwerang.................................................................43
Gambar 3.6.5melakukan visit mandiri ke ruangan rawat inap..........................43
Gambar 3.6.6mencatat hasil visite pada lembar monitoring pengobatan..........43
Gambar 3.7.1membuat lembar konseling..........................................................46
Gambar 3.7.2berkonsultasi dengan kepala puskesmas untuk meminta
persetujuan dan menunjukan format lembar konseling.............46
Gambar 3.7.3 ruangan farmasi tanpa pojok konseling......................................46
Gambar 3.7.4 ruangan farmasi dengan pojok konseling....................................46
Gambar 3.7.5 konseling kepada pasien diabetes dan hipertensi........................47
Gambar 3.7.6 form konseling yang telah diisi hasil konseling..........................47
Gambar 3.8.1 melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas untuk
meminta persetujuan melaksanakan kegiatan.............................49
Gambar 3.8.2proses pembuatan DAGUSIBU CORNER..................................49
Gambar 3.8.3DAGUSIBU CORNER................................................................50
Gambar 3.9.1 melakukan konsultasi dan meminta persetujuan kepala
puskesmas untuk melakukan kegiatan........................................52
Gambar 3.9.2Daftar nama dan alamat pasien....................................................52
Gambar 3.9.3meminta persetujuan pasien untuk dilakukan home visite...........53
Gambar 3.9.4 menyiapkan form home visite.....................................................53
Gambar 3.9.5 melakukan kunjungan kepada pasien terpilih.............................54
Gambar 3.9.5 mencatat hasil kunjungan pada catatan penggunaan obat pasien54
Gambar 3.10.1 melakukan konsultasi dengan bagian mutu pelayanan
untuk membuat kuisioner penilaian tingkat pemahaman pasien
terkait informasi obat...................................................................56
Gambar 3.10.2 melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas untuk
meminta persetujuan dan menunjukan form survey....................56
Gambar 3.10.3 melakukan survey tingkat pemahaman pasien..........................57
Gambar 3.10.4mengevaluasi hasil survey.........................................................57
Gambar 3.11.1 menyusun laporan hasil kegiatan..............................................59
Gambar 3.11.2 Surat Keputusan (SK) kepala puskesmas tentang
kebijakan penunjang pelayanan klinis puskesmas waiwerang....59
DAFTAR LAMPIRAN
1. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi
pemerintah yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Kondisi ideal tata perilaku ASN diatur dengan detail
dalam Pasal 3 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Manajemen ASN yaitu bertingkah laku
sesuai nilai dasar, berkode etik, komitmen, integritas, tanggung jawab pada pelayan
publik, berkompeten dan profesional dalam bertugas.
PNS sebagai bagian dari ASN diberikan tugas sebagai pelayan publik,
pelaksanaan fungsi umum pemerintahan dan pelaksana pembangunan.ASN yang dibebani
tugas ini harus profesional, memiliki kompetensi, moral dan mental yang baik, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi masyarakat. Namun,
kenyataannya kinerja PNS dalam melaksanakan pelayanan publik masih jauh dari kata
sempurna dan paradigma masyarakat menganggap kinerja PNS masih lalai termasuk di
lingkungan kesehatan.
Peraturan Lembaga Administrasi (LAN) RI Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
(DIKLAT) Latsar dilaksanakan dengan pola baru.Adanya pola baru ini juga diharapkan
dapat membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan nilai-nilai dasar profesi
ASN.Terdapat 5 nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara yang dikenal dengan istilah
ANEKA yaitu, Akuntabilitas, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. 5 (lima)
nilai dasar tersebut merupakan modal awal untuk menjalankan tugas dan fungsi sebagai
ASN. Sebelum mengimplementasikan nilai-nilai dasar tersebut, terdapat satu tahap yang
harus dilalui yaitu internalisasi. Internalisasi merupakan proses pemahaman atas nilai-
nilai yang terkadung dalam nilai ANEKA.
Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru
menuntut setiap peserta diklat prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar
akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan DIKLAT Latsar, setiap peserta harus
menenemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut
pada pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang dan dituntut untuk berinovasi dalam
menyelesaikan suatu permasalahan di tempat tugas.
Salah satu organisasi yang merupakan bagian dari pemerintah seperti Dinas
Kesehatan, ini juga merupakan salah satu organisasi yang bergerak dibagian pelayanan
terhadap masyarakat luas.Para Pegawai Negeri Sipil yang bernaung dibawah Dinas
Kesehatan merupakan salah satu pelayan masyarakat yang paling dekat dan bersentuhan
langsung dengan rakyat.Bagian dari Dinas Kesehatan yang bersentuhan langsung dengan
masyarakat adalah Puskesmas.
Puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang berinteraksi langsung kepada
masyarakat yang bersifat komprehensif dengan kegiatannya terdiri dari upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif (Depkes RI 1997/1998). Muninjaya (2004)
menjelaskan bahwa puskesmas merupakan unit teknis yang bertannggung jawab untuk
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan yang
mempunyai fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat, pusat
pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam rangka
pencapaian keberhasilan fungsi puskesmas sebagai ujung tombak pembangunan bidang
kesehatan (Alamsyah, 2011).
Pelayanan puskesmas semakin hari akan mengalami kemajuan dan semakin
kompleks, baik dari segi pelayanan ataupun sumber daya yang dibutuhkan. Peningkatan
peralatan saja tidak cukup, tetapi juga memerlukan manejemen selanjutnya yang lebih
sesuai, maka keperluan sistem informasi yang dapat menunjang manejemen tersebut agar
tercipta kesesuaian yang diperlukan. Tidak mungkin ada manejemen akan berjalan
dengan lancar tanpa didukung dengan sistem informasi yang sesuai (Sabarguna HBS dan
Listiani H, 2008).
Namun, masih ditemukan beberapa masalah terkait pelayanan
puskesmas.Misalnya pelayanan penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS) di sekolah dasar. Seperti yang telah kita ketahui bahwa munculnya sebagian
penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10) ternyata umumnya
berkaitan dengan PHBS. Berdasarkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2007,
menunjukan penyebab kematian terbesar bagi bayi dan balita di dunia adalah ISPA
(infeksi saluran pernapasan akut) dan Diare. Dengan melakukan kebiasaan mencuci
tangan pakai sabun dapat mengurangi kejadian diare sebanyak 32%. Oleh karena itu,
penanaman nilai-nilai PHBS disekolah merupakan kebutuhan mutlak.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, sesuai dengan hasil
analisis menggunakan APKL maka ditemukan core issue adalah Rendahnya pengetahuan
dan kesadaran siswa Kelas VI tentang manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDK
NualainKabupaten Belu. Untuk menyelesaikan core issue maka digagasan penyelesaian
isu melalui aktualisasi Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa Kelas VI tentang
manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDK NualainKabupaten Belu. Diharapkan
rekan medis sebagai Aparatur Negeri Sipil melalui proses aktualisasi dan habituasi 30
hari mampu menanamkan nilai-nilai dasar profesi sehingga terbentuk seorang sanitarian
yang profesional dalam pelayanan kesehatan yang memilikinilai dasarAkuntabilitas, Etika
Publik, Nasionalisme, Komitmen mutu dan Anti Korupsi.
2. Identifikasi Isu
Identifikasi Isu didasarkan pada Tugas Pokok dan Fungsi Sanitarian yaitu
1. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah rumah tangga.
2. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya memiliki jamban keluarga
3. Rendahnya pengetahuan siswa sekolah dasar tentang manfaat Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS)
4. Rendahnya kesadaran masayarakat untuk membuang sampah pada tempatnya
5. Sulitnya akses air bersih
6. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang akibat BAB sembarangan.
7. Ketidakmampuan masyarakat membuat jamban secara swadaya
8. Ketergantungan masyarakat terhadap bantuan jamban dari pemerintah
Kriteria
No. Isu Jumlah Peringkat
A P K L
Kurangnya pemahaman masyarakat tentang
1. 2 3 2 3 10 V
pengelolaan sampah rumah tangga.
Kurangnya pemahaman tentang pentingnya
2. 3 4 2 3 12 III
memiliki jamban keluarga
3. Rendahnya pengetahuan dan 3 5 4 4 16 I
kesadaransiswaKelas VI tentang manfaat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDK
Nualain
Rendahnya kesadaran masayarakat untuk
4. 2 4 2 3 11 IV
membuang sampah pada tempatnya
5. Sulitnya akses air bersih 3 3 4 3 13 II
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang akibat
6. 3 2 3 3 11 IV
BAB sembarangan.
Ketidakmampuan masyarakat membuat jamban
7. 2 4 2 3 11 IV
secara swadaya
Ketergantungan masyarakat terhadap bantuan
8. 2 3 2 2 9 VI
jamban dari pemerintah
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan meggunakan metode APKL maka isu yang
diangkat adalah “Rendahnya pengetahuan dan kesadaran siswa Kelas VI tentang manfaat
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDK Nualain”.
Faktor-faktor penyebab munculnya isu :
1. Kurangnya informasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa melalui:
Melakukan Penyuluhan PHBS bagi siswa kelas VI SDK Nualain
Menyebarkan brosur dan menempelkan poster informasi tentang PHBS di
kelas VI SDK Nualain
2. Rendahnya kemauan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa melalui:
Kampanye PHBS dengan melakukan praktik Cuci Tangan Pakai Sabun
sebagai indicator pertama PHBS bagi siswa kelas VI SDK Nualain.
3. Tidak ada dukungan aturan atau program terkait PHBS di sekolah. Kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa melalui:
Membuat aturan tentang kegiatan CTPS sebelum dan sesudah Kegiatan
Belajar Mengajar (KBM) bagi siswa kelas VI
Membentuk Tim CTPS sebagai Role Model bagi siswa kelas VI SDK
Nualain.
4. Rencana kegiatan, Tahapan Kegiatan dan Output Yang Diharapkan
Untuk mengatasi masalah diatas, maka gagasan yang akan dilakukan adalah “Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa Kelas VI
tentang manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDK Nualain”
Keterkaitan
Kontribusi Terhadap Visi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata
& Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 Melakukan Terlaksananya Akuntabilitas Dengan melakukan Dengan melakukan
penyuluhan PHBS Penyuluhan PHBS - Tanggung jawab penyuluhan PHBS Di kelas penyuluhan PHBS
bagi siswa kelas bagi siswa kelas VI - Kejelasan VISDK Nualain maka Di kelas VISDK
VI diSDK Nualain dapat
di SDK Nualain. - Target kualitas pelaksanaan kerja
Nualain. memberikan
Terlaksananya Etika publik akan teridentifakasi dengan penguatan terhadap
konsultasi dengan - Ramah baik sehingga mendukung nilai organisasi
Melakukan konsultasi atasan. - Hormat pencapaian visi UPTD yaitu:
dengan atasan. Tersedianya draft - Sopan puskesmas Nualain yaitu : Akuntabel
surat kepada WoG Terwujudnya masyarakat Responsif
Membuat draft surat kepada sekolah tentang - Kerjasama Lamaknen Selatan yang Mutu
sekolah tentang rencana rencana melakukan sehat dengan pelayanan Integritas
melakukan penyuluhan penyuluhan PHBS kesehatan yang Cekatan
PHBS bagi siswa kelas VI di bagi siswa kelas VI profesional,berkualitas, dan Ramah
SDK Nualain. di SDK Nualain. ramah pasien. Dan
Pengajuan draft mendukung misi ke 2 yaitu
surat kepada Meningkatkan peran serta
sekolah tentang masyarakat dalam bidang
rencana melakukan kesehatan melalui
penyuluhan PHBS pembinaan kesehatan.
bagi siswa kelas
Mengajukan draft surat
VI SDK Nualain
kepada sekolah tentang
untuk dikoreksi.
rencana melakukan
penyuluhan PHBS bagi Pengambilan dan
siswa kelas VI SDK Nualain perbaikan draft
untuk dikoreksi. surat dari atasan
Pengajuan draft
surat hasil
perbaikan kepada
atasan untuk di
Mengambil dan paraf
memperbaiki draft surat dari Pengajuan surat
atasan. kepada atasan
untuk
ditandatangani.
Mengajukan draft surat hasil Pengambilan surat
perbaikan kepada atasan dari atasan untuk
untuk di paraf. distempel
Terlaksananya
kegiatan
Mengajukan surat kepada menyiapkan dan
atasan untuk ditandatangani. mengekspedisi
surat
Terlaksananya
Mengambil surat dari atasan
penerimaan surat
untuk distampel.
oleh kepala
sekolah SDK
Memasukan surat kedalam
Nualain sekaligus
amplop sekaligus
konsultasi.
diekspedisi.
Tersedianya
spanduk.
Tersediannya soal
pre test
Tersedianya materi
penyuluhan tentang
Mengantar surat kepada PHBS.
kepala sekolah SDK Nualain Tersedianya hasil
sekaligus melakukan Pre Testsiswa
konsultasi. kelas VI SDK
Nualain
Terlaksananya
penyuluhan PHBS
Menyiapkan spanduk
Membuat materipenyuluhan
tentang PHBS
Melakukan Penyuluhan
tentang PHBS
2 Menyebarkan Terlaksananya Akuntabilitas Dengan menyebarkan Dengan
brosur dan penyebaran brosur - Tanggung jawab brosur dan menempelkan menyebarkan brosur
menempelkan dan poster - Kejelasan poster informasi tentang dan menempelkan
poster informasi poster informasi
informasi tentang - Target PHBS di kelas VI SDK
tentang PHBS di tentang PHBS di
kelas VI SDK PHBS Komitmen Mutu Nualain maka kualitas kelas VI SDK
Nualain Terlaksananya - Orientasi mutu pelaksanaan kerja akan Nualain dapat
Konsultasi dengan kepala konsultasi tentang - Efektif dan teridentifakasi dengan baik memberikan
sekolah meneybarkan efisien sehingga mendukung penguatan terhadap
brosur dan Etika publik pencapaian visi UPTD nilai organisasi
- Ramah puskesmas Nualain yaitu : yaitu:
menempelkan
Akuntabel
poster informasi - Sopan Terwujudnya masyarakat
Responsif
tentang PHBS WoG Lamaknen Selatan yang
Mutu
Tersedianya - Kerjasama sehat dengan pelayanan
Integritas
brosur dan poster kesehatan yang
tentang PHBS profesional,berkualitas, dan Cekatan
Tersedianyabrosur ramah pasien. Dan Ramah
Mendesign dan mencetak bagi siswa mendukung misi ke 2 yaitu
brosur dan poster tentang Tersedianya poster Meningkatkan peran serta
PHBS di ruang kelas masyarakat dalam bidang
kesehatan melalui
Membagikan brosur kepada pembinaan kesehatan..
siswa
Menempelkan poster di
ruang kelas
4 Membuat aturan Tersediannya aturan Akuntabilitas Dengan membuat aturan Dengan membuat
tentang kegiatan tentang kegiatan - Tanggung jawab tentang kegiatan CTPS aturan tentang
CTPS sebelum CTPS sebelum dan - Target sebelum dan sesudah kegiatan CTPS
dan sesudah Kegiatan Belajar Mengajar sebelum dan sesudah
sesudah KBM - Kejelasan
Kegiatan Belajar (KBM) bagi siswa kelas VI Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) Terlaksananya Komitmen Mutu SDK Nualain maka kualitas Mengajar (KBM)
bagi siswa kelas Konsultasi dengan kepala koordinasi dengan - Orientasi mutu pelaksanaan kerja akan bagi siswa kelas VI
VI sekolah kepala sekolah - Inovatif teridentifakasi dengan baik SDK Nualain dapat
SDK Nualain tentang aturan Etika publik memberikan
sehingga mendukung
kegiatan CTPS - Ramah penguatan terhadap
pencapaian visi UPTD nilai organisasi
sebelum dan - Sopan puskesmas Nualain yaitu : yaitu:
sesudah KBM WoG Terwujudnya masyarakat Akuntabel
Terlaksananya - Kerjasama Lamaknen Selatan yang Responsif
sosialisasi aturan sehat dengan pelayanan Mutu
Mensosialisasikan aturan tentang melakukan kesehatan yang Integritas
tentang melakukan praktik praktik CTPS profesional,berkualitas, dan Cekatan
CTPS sebelum dan sesudah sebelum dan ramah pasien. Dan Ramah
kegiatan belajar mengajar sesudah kegiatan mendukung misi ke 2 yaitu
(KBM). belajar mengajar Meningkatkan peran serta
(KBM). masyarakat dalam bidang
kesehatan melalui
Tersedianya pembinaan kesehatan..
komitmen dengan .
Membuat komitmen dengan siswa kelas VI
siswa kelas VI untuk untuk melakukan
melakukan praktik CTPS praktik CTPS
sebelum dan sesudah sebelum dan
kegiatan belajar mengajar sesudah kegiatan
(KBM) belajar mengajar
(KBM)
5 Membentuk Tim Tersedianya Tim Akuntabilitas Dengan membentuk Tim Dengan membentuk
CTPS sebagai CTPS sebagai Role - Tanggung jawab CTPS sebagai Role Model Tim CTPS sebagai
Role Model bagi Model bagi siswa - Target bagi siswa kelas VI SDK Role Model bagi
siswa kelas VI siswa kelas VI SDK
SDK Nualain - Kejelasan Nualain maka kualitas
SDK Nualain. Nualain dapat
Terlaksananya Komitmen Mutu pelaksanaan kerja akan memberikan
Konsultasi dengan Kepala konsultasi dengan - Orientasi mutu teridentifakasi dengan baik penguatan terhadap
sekolah kepala sekolah - Inovatif sehingga mendukung nilai organisasi
Tersedianya hasil Etika publik pencapaian visi UPTD yaitu:
post test siwa kelas - Ramah puskesmas Nualain yaitu : Akuntabel
Memberikan post testpada VI tentang materi - Sopan Terwujudnya masyarakat Responsif
siswa kelas VI tentang PHBS WoG Lamaknen Selatan yang Mutu
materi PHBS Terlaksananya - Kerjasama sehat dengan pelayanan Integritas
evaluasi hasil post kesehatan yang Cekatan
test bersama siswa profesional,berkualitas, dan Ramah
kelas VI . ramah pasien. Dan
Melakukan evaluasi hasil mendukung misi ke 2 yaitu
Tersedianya Tim
post test bersama siswa Meningkatkan peran serta
kelas VI. CTPS kelas VI masyarakat dalam bidang
Tersedianya kesehatan melalui
pemahaman Tim pembinaan kesehatan..
Membentuk tim CTPS kelas CTPS kelas
VI VI.mengenai tugas
Menjelaskan tugas dan dan fungsi tim.
fungsi Tim CTPS di kelas
VI
6 Membuat Laporan Tesedianya laporan Akuntabilitas Dengan membuat laporan Dengan membuat
dan Evaluasi dan Evaluasi - Tanggung jawab dan evaluasi peningkatan laporan dan evaluasi
peningkatan peningkatan - Kejelasan pengetahuan dan kesadaran peningkatan
pengetahuan dan
pengetahuan dan pengetahuan dan - Target siswa kelas VI SDK
kesadaran siswa
kesadaran siswa kesadaran siswa - Kejujuran Nualain tentang perilaku kelas VI SDK
kelas VI SDK sekolah dasar Komitmen Mutu hidup bersih dan sehat Nualain tentang
Nualain tentang tentang perilaku - Orientasi mutu maka kualitas pelaksanaan perilaku hidup bersih
perilaku hidup hidup bersih dan kerja akan teridentifakasi dan sehat dapat
bersih dan sehat sehat dengan baik sehingga memberikan
mendukung pencapaian visi penguatan terhadap
Terlaksananya
nilai organisasi
konsultasi dengan UPTD puskesmas Nualain
Melakukan konsultasi yaitu:
pimpinan langsung yaitu : Terwujudnya Akuntabel
dengan pimpinan langsung
terkait kegiatan masyarakat Lamaknen Responsif
terkait kegiatan yang sudah
yang sudah Selatan yang sehat dengan Mutu
dilaksanakan
dilaksanakan pelayanan kesehatan yang Integritas
Terlaksananya profesional,berkualitas, dan Cekatan
konsultasi dengan ramah pasien. Dan Ramah
Melakukan konsultasi kepala sekolah SDK mendukung misi ke 2 yaitu
dengan kepala sekolah SDK Nualain terkait Meningkatkan peran serta
Nualain terkait kegiatan kegiatan yang sudah masyarakat dalam bidang
yang sudah dilaksanakan dilaksanakan kesehatan melalui
Tersedianya pembinaan kesehatan..
dokumen hasil
kegiatan di SDK
Nualain
Menyiapkan dokumen hasil Tersedianya laporan
kegiatan di SDK Nualain dan evaluasi
A. Deskripsi Umum
1. Gambaran Umum Instansi
Desa Loonuna
(5 Dusun)
Desa Nualain
(4 Dusun)
Lutharato
(6 Dusun)
Debululik
(7 Dusun)
Ekin
(4 Dusun)
2. Sumber Daya
a. Jumlah dan Komposisi Pegawai
Jumlah tenaga kesehatan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nualain
mencakup tenaga kontrak dan PNS sebanyak 42 orang sudah di pisahkan dengan
tenaga sukarela dengan rincian sebagai berikut :
Dokter Umum : 1 orang
Dokter Gigi : 1 orang
Kesehatan Masyarakat : 2 orang
Sanitarian : 2 orang
Farmasi : 1
Bidan : 13 orang
Perawat : 13 orang
Perawat Gigi : 1 orang
Analis : 1 orang
Gizi : 2 orang
Akuntan : 1
Pekarya/ Loket : 1 orang
Sopir : 2 orang
Petugas Kebersihan : 1 orang
b. Sumber Biaya
Pembiayaan puskesmas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Jampersal dan Bantuan
Operasional Khusus (BOK).
c. Sarana Dan Prasarana
Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan, Puskesmas
Nualain telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan dalam gedung seperti pada
tabel berikut
Kondisi
No JenisSarana/ Prasarana Jmlh Rusak Rusak Ket
Baik
Sedang Berat
I SaranaKesehatan
1 Puskesmas Pembantu 2 2
2 Polindes 4 4
3 Poskesdes 4 4
4 Rumah Dinas Dokter 1 1
5 Rumah Paramedis 4 4
Puskesmas Keliling
6 1 1
Roda 4
7 Ambulance 1 1
8 Mobil Tangki 1 1
9 Sepeda Motor 9 9
II Sarana Penunjang
1 Komputer 1
2 Laptop 2
3 Kamera Digital
4 Proyektor 1 1
Lemari Pendingan/
5 1 1
Kulkas
6 Freezer 2 2
7 Sterilisator Listrik 7 7
8 AC 1 1
9 APAR 2 1
10 Brankar 3 3
11 Tempat Tidur Pasien 5 5
12 Kursi Roda 2 2
13 Incinerator 1 1
14 Sofa 2 1
15 Lemari Kaca 3 3
16 Lemari Kayu 2 2
17 Rak Kayu 3 3
POSKESDES DEBULULIK
FRIDA NAHAK,A.MD,Keb
KIA-KB PERKESMAS UKS KESEHATAN RAWAT JALAN NIP 198503202019052005
MARIA E. MARIA J.MANBAIT AGNES M HERA KERJA FRANSISKA MARIA LEU MAU
PROMKES Amd.Kep LANSIA ,A.MD,KEP
BANUSU PELAYANAN GARDAR
MARIA A EDUK, FRANSISKA
BANUSU,A.MD, dr.THEODORUS POSKESDES SISI
KESEHATAN JIWA
GIZI IMUNISASI Kep KABOSU MARGARETHA
EGIDIUS
KESLING DOMINIKA ,A.Md.GZ MARIANTHO OSWIN MANEHAT,A.MD.Kep FOUK,A.MD,Keb
STEFANUS . PIDHI
AMSIKAN,SKL LABORATORIUM
. HIV/AIDS YULIANA HOAR POLINDES EKIN,
EGIDIUS . YUSTINA BELE A.MD,Keb
MANEHAT,AMD,Kep
DIARE
MARIA D LOE LOKO
KEFARMASIAN
MARIA P0LINDES LOONUNA
MALARIA G.WEA,A.MD.Farm MARIA IMELDA
MARIA L.MAU BERE,A.MD,Keb
ISPA
VERONIKA SOI TATO POLNDES LAKMARAS
ISHA TALO ,A.MD,Keb
2. Membuat draft surat kepada sekolah tentang rencana kegiatan Penyuluhan PHBS
2. Kegiatan II
Kegiatan : Menyebarkan brosur dan menempelkan poster informasi tentang
PHBS di kelas VI SDK Nualain
Tanggal : 05Oktober 2019
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan
Output : Terlaksananya penyebaran brosur dan poster informasi tentang
PHBS
a. Deskripsi Proses
Pada tanggal 04Oktober 2019 penulis berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang
maksud dan tujuan dari kegiatan ini. Setelah itu penulis mendesignbrosur dan
posterinformasi tentang PHBS di sekolah. Hasil design tersebut ditunjukan kepada
mentor dan kepala puskesmas untuk dikoreksi. Setelah dikoreksi brosur dan poster
tersebut dicetak dan diperbanyak sehingga pada tanggal 07 Oktober 2019 dilakukan
pembagian brosur dan poster dan kemudian mereview brosur dan poster PHBS secara
bersama-sama dengan siswa kelas VI SDK Nualain.
b. Tahapan Kegiatan
1. Konsultasi dengan kepala sekolah
3. Kegiatan III
Kegiatan : Kampanye PHBS dengan melakukan praktik cuci tangan pakai
sabun sebagai indikator pertama PHBS di Sekolah.
Tanggal : 09 Oktober 2019
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan
Output : : Terlaksananya kampanye PHBS dengan melakukan praktik cuci
tangan pakai sabun di sekolah.
a. Deskripsi Proses
Pada tanggal 09 Oktober 2019 penulis berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang
maksud dan tujuan dari kegiatan ini. Setelah itu penulis menyiapkan sabun, air dan
lap kering untuk digunakan saat kampanye cuci tangan pakai sabun (CTPS). Setelah
itu penulis memperagakan praktik cuci tangan pakai sabun kepada siswa. Dan setelah
itu diikuti oleh para siswa.
b. Tahapan Kegiatan
1. Konsultasi dengan kepala sekolah
5. Kegiatan IV
Kegiatan : Membentuk Tim CTPS sebagai Role Model bagi siswa kelas VI
SDK Nualain.
Tanggal : 16 Oktober 2019
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan
Output :Tersedianya Tim CTPS sebagai Role Model bagi siswa kelas VI SDK Nualain.
a. Deskripsi Proses
Pada tanggal 16Oktober 2019 penulis berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang
maksud dan tujuan dari kegiatan ini.Sebelum memulai kegiatan pembentukan Tim
CTPS penulis memberikan soal post test kepada siswa kelas VI. Setelah siswa
mengerjakan soal post test penulis bersama siswa memilih Tim CTPS kelas VI.
Setelah mendapatkan Tim CTPS penulis mulai menjelaskan kepada Tim CTPS
tentang tugas dan fungsi Tim Ctps di kelas VI.
b. Tahapan Kegiatan
6. Kegiatan IV
Kegiatan : Membuat laporan dan evaluasi peningkatan pengetahuan dan
kesadaran siswa kelas VI tentang PHBS.
Tanggal : 22 Oktober 2019
Daftar Lampiran : Foto Kegiatan
Output :Tersedianya laporan dan evaluasi peningkatan pengerahuan dan kesadaran siswa
kelas VI tentang PHBS .
a. Deskripsi Proses
Pada tanggal 22Oktober 2019 penulis berkonsultasi dengan kepala puskesmas dan
kepala sekolah SDK Nualain terkait dengan rancangan aktualisasi yang sudah
dilaksanakan. tentang maksud dan tujuan dari kegiatan ini. Setelah itu penulis
menyiapkan dokumen hasil kegiatan dan membuat laporan dan evaluasi. I.
b. Tahapan Kegiatan
A. KESIMPULAN
Laporan aktualisasi ini memuat 12 kegiatan Meningkatkan Pemahaman Pasien
Mengenai Cara Penggunaan Obat yang Baik dan Benar di Puskesmas Waiwerang
Kabupaten Flores Timuryang dilakukan penulis pada UPTD Puskesmas Waiwerang pada
tanggal 8 Agustus 2019 –6 September 2019, dapat disimpulkan :
a. Terlaksananya seluruh kegiatan yang dirancang dan dilaksanakan di UPTD.
Puseksmas Waiwerang dengan tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
b. Kegiatan yang dilakukan masing-masing mengandung nilai nilai dasar ASN yang
disebut sebagai nilai “ANEKA” yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen mutu dan Anti korupsi.
c. Kegiatan yang dilakukan menerapkan nilai ANEKA dengan tujuan penulis
diharapkan mampu menerapkan dan menguatkan nilai-nilai organisasi untuk
melaksanakan misi organisasi demi mewujudkan visi UPTD Puskesmas Waiwerang.
d. Kegiatan yang dilakukan diharapkan bisa meningkatkan pelayanan kefarmasian di
UPTD. Puseksmas Waiwerang.
e. Hasil kegiatan aktualisasi ini adalah adanya peningkatan pemahaman pasien
mengenai cara penggunaan obat yang baik dan benar di Puskesmas Waiwerang.
B. SARAN
Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ini difokuskan untuk terus menanamkan nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, dan Anti Korupsi (ANEKA) karena itu
perlu diterapkan sedini mungkin bagi setiap ASN, bukan hanya saat menjadi CPNS tetapi
juga harus berlanjut. Karena melalui penanaman nilai ini, akan banyak memberikan
manfaat khususnya bagi setiap ASN dan organisasi pada umumnya.
Pentingnya kesadaran akan keinginan untuk terus belajar dan berusaha untuk
memberikan upaya terbaik dalam memberikan pelayanan prima bagi masyarakat dengan
segala potensi yang dimiliki demi kepentingan bersama.
C. REKOMENDASI
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan maka rekomendasi yang
diberikan oleh penulis adalah :
1. Diharapkan tersedianya ruang farmasi yang sesuai standar.
2. Tersedianya ruang konseling yang terpisah untuk menunjang kegiatan farmasi klinis
pada pelayanan kefarmasian di UPTD. Puskesmas Waiwerang.
3. Memberikan sosialisasi terkait penggunaan obat yang baik dan benar kepada semua
pasien di UPTD Puskesmas Waiwerang.
4. Kegiatan ini terus dilaksanakan untuk selanjutnya dan menjadi program di UPTD
Puskesmas Waiwerang.
DARTAR PUSTAKA
Undang Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang Manajemen Aparatur Sipil Negara
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia No.12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Nederi Sipil
Atmoko, Tjipro, 2012. Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Akuntablilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
Siregar, Charles J.P, 2006. Farmasi Klinis. Penerbit Buku Kedokteran ECG; Jakarta
Frateran NDAO Ende dan tamat pada tahun 2006, kemudian masuk ke SMA Katolik
Syuradikara Ende dan tamat pada Tahun 2009. Tahun 2010 masuk ke Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya dengan mengambil program studi Farmasi dan diwisuda pada
bulan Mei tahun 2014 2017 dengan gelar Sarjana Farmasi (S.Farm), dan melanjutkan ke
Program Studi Apoteker di Universitas yang sama dan lulus pada bulan Maret Tahun 2015
dengan gelar Sarjana Farmasi, Apoteker (S.Farm.,Apt). Setelah lulus pendidikan bekerja pada
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Katolik Caritas Waitabula sebagai Apoteker Pendamping
hingga Desember 2016, kemudian mulai januari 2016 bekerja pada Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Umum Ende sebagai Apoteker pendamping dan Menjadi Apoteker Penanggung Jawab
Apotek di Apotek Marilonga Farma Ende hingga bulan Maret 2019. Mulai dari bulan April
2019 hingga saat ini penulis bekerja di UPTD Puskesmas Waiwerang, kecamatan Adonara
LAMPIRAN I
ETIKET
LABEL OBAT
LEAFLET DAGUSIBU
LAMPIRAN III
SOP KONSELING
DAN
VISITE APOTEKER KE RUANGAN RAWAT INAP
LAMPIRAN IV
FORMULIR KONSELING OBAT
LAMPIRAN V
UNDANGAN SOSIALISASI
DAN
DAFTAR HADIR PESERTA SOSIALISASI
LAMPIRAN VI
FORM PEMBERIAN INFORMASI OBAT
LAMPIRAN VII
LEMBAR MONITORING PENGOBATAN PASIEN
LAMPIRAN XI
LEMBAR KONSELING
LAMPIRAN VIII
LEMBAR PERSETUJUAN
FORM HOME VISITE
KARTU KUNJUNGAN
LAMPIRAN IX
KUISIONER PENILAIAN TINGKAT PEMAHAMAN PASIEN
TERKAIT INFORMASI OBAT
DAN
HASIL EVALUASI KUISIONER
LAMPIRAN X
SURAT KEPUTUSAN (SK) KEPALA PUSKESMAS
WAIWERANG TENTANG KEBIJAKAN PENUNJANG
PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS WAIWERANG