Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI – NILAI DASAR PROFESI APARATUR SIPIL NEGARA

OPTIMALISASI PELAYANAN PASIEN DI RUANG ICU RSUD


MOKOPIDO TOLITOLI MELALUI PEMBUATAN SOP
KUNJUNGAN PASIEN

NAMA : dr. SAKINA USMAN


NIP : 19910329 201903 2 014
JABATAN : DOKTER UMUM AHLI PERTAMA
INSTANSI : RSUD MOKOPIDO TOLITOLI

PELATIHAN DASAR CPNS


PEMERINTAH KABUPATEN TOLITOLI
GOLONGAN III ANGKATAN LIV
2019

1
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN LIV
PEMERINTAH KABUPATEN TOLITOLI
TAHUN 2019

NAMA : dr. Sakina Usman


NIP : 19910329 201903 2 014
INSTANSI : RSUD MOKOPIDO TOLITOLI
JABATAN : DOKTER UMUM AHLI PERTAMA

JUDUL AKTUALISASI

“OPTIMALISASI PELAYANAN PASIEN DI RUANG ICU RSUD MOKOPIDO


TOLITOLI MELALUI PEMBUATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KUNJUNGAN PASIEN”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi Pelatihan


Dasar Angkatan LIV tahun 2019.

Tolitoli, November 2019

Menyetujui

Coach Mentor

ABUBAKAR ALMAHDALI,S.E.,M.Si dr. ANI MUJIYATI


NIP. 19570710 198503 1 020 NIP. 19790519 200604 2 020

2
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN
EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN LIV
PEMERINTAH KABUPATEN TOLITOLI
TAHUN 2019

NAMA : dr. Sakina Usman


NIP : 19910329 201903 2 014
INSTANSI : RSUD MOKOPIDO TOLITOLI
JABATAN : DOKTER UMUM AHLI PERTAMA

JUDUL AKTUALISASI
“Optimalisasi Pelayanan Pasien di Ruang ICU Rsud Mokopido Tolitoli
Melalui Pembuatan Standar Operasional Prosedur Kunjungan Pasien”

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji,


Coach dan Mentor pada tanggal November 2019.

Tolitoli, November 2019

Coach Mentor

ABUBAKAR ALMAHDALI,S.E.,M.Si dr. ANI MUJIYATI


NIP. 19570710 198503 1 020 NIP. 19790519 200604 2 020

Penguji

USMAN, S.E.,MM.,MH
NIP. 19660202 199503 1005

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis pada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang berjudul
“Optimalisasi Pelayanan Pasien di Ruang ICU Rsud Mokopido Tolitoli Melalui
Pembuatan Standar Operasional Prosedur Kunjungan Pasien”.
Penulisan Rancangan ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak berupa
bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :
1. Bapak Usman Taba, SE., MM selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Tolitoli sekaligus Penguji
yang telah memberikan masukan dan arahan;
2. Ibu Abubakar Almahdali,S.E.,M.Si selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan, pengarahan dan perhatian yang begitu melimpah;
3. Ibu dr. Ani Mujiati Selaku Mentor yang telah memberikan masukan dan
arahan;
4. Seluruh rekan-rekan peserta Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan LIV.
Terimakasih atas kekompakan dan solidaritasnya;
5. Untuk ibunda ku tercinta, dan saudara-saudaraku terima kasih atas doa dan
dukungannya;
6. Teman terbaikku: AT , terimakasih atas segala waktunya;
7. Seluruh panitia pelaksana pelatihan dasar Golongan III serta seluruh pihak
yang telah menyelengarakan latsar ini.
Penulis berupaya agar Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat mencapai
tujuan, sehingga diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membagun demi
kesempurnaan penulisan ini. Semoga Rancangan kegiatan Aktualisasi ini dapat
bermanfaat.

Tolitoli, November 2019

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................................
ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................
iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................................
1
1.2. Gambaran Singkat Organisasi................................................................
3
1.3. Visi dan Misi dan Nilai-Nilai Organisasi .................................................
4
1.4. Tusi Organisasi dan Uraian Tugas Peserta ..........................................
4
1.5. Tujuan Aktualisasi ..................................................................................
7
1.6. Manfaat Aktualisasi ................................................................................
7
BAB 2 RANCANGAN AKTUALISASI
1.
2.
2.1. Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN ................................................................
3
2.2. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI ..............................................
3
2.3. Rancangan Aktualisasi ..........................................................................
3
2.3.1. Hasil Analisis Isu .........................................................................
4

5
2.3.2. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan ..........................................
4
2.3.3. Tabel Rancangan Aktualisasi .....................................................
4
2.3.4. Jadwal Kegiatan ..........................................................................
4
DAFTAR RUJUKAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama
1 (satu) tahun masa percobaan. Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Selain itu, dalam Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12


Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar
CPNS), menetapkan setiap Instansi Pemerintah wajib memberikan Pelatihan

6
Dasar CPNS selama Masa Prajabatan untuk mengembangkan kompetensi
CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Pelatihan ini mengedepankan
penguatan nilai-nilai dasar profesi PNS dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS. Kompetensi inilah yang kemudian berperan dalam
membentuk karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan
bertindak profesional dalam melayani masyarakat serta berdaya saing.

RSU Mokopido Tolitoli menjadikan pelayanan prima sebagai fokus


acuan pelayanan kesehatannya karena institusi ini merupakan satu-satunya
tempat rujukan dari institusi kesehatan yang ada di kabupaten Tolitoli. Salah
satu fasilitas yang terdapat di RSU Mokopido Tolitoli adalah ruang Intensive
Care Unit. Intensive Care Unit (ICU) merupakan ruang rawat di rumah sakit
yang dilengkapi dengan staf dan peralatan khusus untuk merawat dan
mengobati pasien yang dalam keadaan kritis. Pasien kritis memerlukan
perawatan intensif dimana monitoring dilakukan secara ketat dan
dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini yang membuat sebagian rumah
sakit menerapkan kebijakan tentang batasan waktu berkunjung, lama
kunjungan serta batasan jumlah pengunjung yang datang ke pasien. Batasan
kunjungan tersebut bertujuan untuk memaksimalkan proses perawatan yang
dilakukan dan memaksimalkan waktu istirahat pasien guna penyembuhan.
Kebebasan berkunjung tanpa adanya batasan dapat menyebabkan terjadinya
peningkatan resiko infeksi bagi pasien yang berasal dari keluarga, dapat
meningkatkan stress bagi keluarga dan pasien dan kemungkinan terjadi
pelanggaran privasi.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di ruang rawat ICU RSU


Mokopido Tolitoli, kualitas pelayanan di ruang rawat icu masih belum optimal.
Banyak menjadi penyebabnya antara lain fasilitas alat kesehatan masih
kurang, sumber daya manusia belum memadai dan belum terdapatnya
peraturan tata tertib resmi terutama waktu pembatasan berkunjung pasien
yang dirawat di ruang ICU. Keluarga pasien kapan saja dapat masuk ke ruang
icu untuk membesuk pasien. Selain itu, tidak ada juga kriteria pembatasan
syarat pembesuk, misalnya anak dibawah 12 tahun atau bayi juga bisa bebas
masuk ruangan ICU, dimana hal ini sangat menjadi risiko terjadinya penularan
7
baik bagi pasien maupun keluarga pasien itu sendiri khususnya anak-anak.
Begitu juga halnya dengan jumlah keluarga pasien yang masuk tidak dibatasi.
Hal ini juga mengakibatkan sering sekali perawat tidak dapat bekerja dengan
maksimal terutama saat monitoring pemberian obat atau saat ingin
memberikan tindakan akibat banyaknya pembesuk yang berada di sekitar
pasien. Akibatnya, pelayanan kesehatan yang diberikan tidak maksimal.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut maka peserta merancang kegiatan
aktualisasi dengan menerapkan ilmu dan nilai- nilai yang telah didapatkan
selama pelatihan sehingga mampu memberikan perubahan yang bermanfaat
untuk RSU Mokopido terutama ruang rawat ICU, sehingga dapat diberikan
pelayanan sesuai visinya yaitu terselenggaranya pelayanan intensif,
komprehensif dan bermanfaat kepada pasien.

8
1.3 Gambaran Singkat Organisasi
Kabupaten Tolitoli memiliki 2 rumah sakit didalam wilayahnya, salah satunya adalah RSUD Mokopido yang merupakan
rumah sakit terbesar di kabupaten ini, sehingga menjadi rumah sakit rujukan utama untuk wilayah Tolitoli dan sekitarnya. Rumah
sakit ini berada di jalan Lanoni nomor 37 Kelurahan Baru, Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah dengan kondisi
lingkungan yang cukup mendukung sehingga memudahkan akses agar masyarakat mudah berkunjung (Rumah Sakit Umum
Daerah Mokopido Tolitoli, 2018).

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Mokopido Tolitoli

i
1.2. VIsi dan Misi dan Nilai-Nilai Organisasi (Motto, Semboyan)

Visi RSUD Mokopido Tolitoli


“Terwujudnya rumah sakit sebagai pusat layanan dan rujukan kesehatan
yang bermutu, professional, dan bermutu”.
Misi RSUD Mokopido Tolitoli
1. Mengutamakan keselamatan pasien, keluarga, dan petugas.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta
memberikan pelayanan sesuai standar.
3. Meningkatkan sarana dan prasarana.

1.3. Tusi Organisasi dan Uraian Tugas Peserta

Berdasarkan Permenkes Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Kewajiban


Rumah Sakit, yaitu dimana setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban seperti
tertuang pada pasal 2 :

a. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada


masyarakat;
b. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi,
dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan
standar pelayanan Rumah Sakit;
c. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan
kemampuan pelayanannya;
d. berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana,
sesuai dengan kemampuan pelayanannya;
e. menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau
miskin;
f. melaksanakan fungsi sosial;
g. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien;
h. menyelenggarakan rekam medis;

i
i. menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak meliputi sarana
ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui,
anak-anak, lanjut usia;
j. melaksanakan sistem rujukan;
k. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan
etika serta peraturan perundang-undangan;
l. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan
kewajiban pasien;
m. menghormati dan melindungi hak pasien;
n. melaksanakan etika Rumah Sakit;
o. memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana;
p. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional
maupun nasional;
q. membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau
kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;
r. menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by
laws);
s. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah
Sakit dalam melaksanakan tugas; dan
t. memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan tanpa
rokok.

Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Rumah Sakit mempunyai
kewajiban mengupayakan:

a. keamanan dan pembatasan akses pada unit kerja tertentu yang


memerlukan pengamanan khusus; dan
b. keamanan Pasien, pengunjung, dan petugas di Rumah Sakit.

Dijelaskan juga dalam permenkes ini bahwa rumah sakit berkewajiban dalam
mengupayakan keamanan dan pembatasan akses pada unit kerja tertentu
yang memerlukan pengamanan khusus dalam rangka memberi pelayanan
kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah
Sakit; meliputi ruang bayi, ruang bersalin, ruang perawatan intensif, ruang

ii
pemulihan, ruang psikiatri, ruang informasi dan teknologi, ruang penyimpanan
berkas rekam medis, ruang lain yang dibatasi aksesnya. Selain itu, rumah sakit
berkewajiban dalam mengupayakan keamanan Pasien, pengunjung dan
petugas yang bekerja di Rumah Sakit. (pasal 25).

Berdasarkan Permenkes No. 73 Tahun 2013, ikhtisar jabatan dokter adalah


melaksanakan pelayanan medis, baik rawat jalan, rawat inap, kegawatdaruratan,
pelayanan gizi dan KIA, menyusun catatan medis pasien, menyusun draft visum et
repertum, melaksanakan tugas jaga sesuai dengan petunjuk kerja dan arahan
pimpinan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Adapun uraian tugas dokter yang dikutip dari Permenkes No. 73 Tahun 2013
adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan pelayanan medis rawat jalan


2. Melaksanakan pelayanan medis rawat inap
3. Melaksanakan pelayanan kegawatdaruratan medis
4. Melaksanakan pelayanan gizi dan KIA
5. Menganalisis data dan hasil pemeriksaan pasien sesuai dengan pedoman
kerja untuk menyusun catatan medis pasien.
6. Menyusun draft visum et repertum
7. Melaksanakan tugas jaga
8. Menyusun draft laporan pelaksanaan tugas
9. Menyusun laporan pelaksanaan tugas

iii
1.4. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan dari aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Mewujudkan pelayanan prima di RSU Mokopido sehingga terwujud
pelayanan bermutu bagi pasien yang membutuhkan pelayanan ICU
sebagai penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN.
b. Tujuan Khusus
1. Membantu terwujudnya pelayanan yang bermutu di ruang rawat icu
RSU Mokopido.
2. Meningkatkan keselamatan dan mencegah risiko infeksi kepada
pasien;
3. Terciptanya suasana yang mendukung rasa aman dan nyaman bagi
pasien dan lingkungan rumah sakit yang tertib;
4. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kepada pasien/ keluarga
pasien mengenai pentingnya tata tertib saat berkunjung di ruang
rawat icu.

1.5. Manfaat Aktualisasi


Adapun manfaat dari aktualisasi nilai – nilai dasar ASN antara lain:
1. Bagi pasien
Meningkatkan keamanan dan mencegah risiko infeksi kepada
setiap pasien melalui setiap pelayanan kesehatan.
2. Bagi rumah sakit
a. Menciptakan suasana yang mendukung rasa aman dan nyaman bagi
pasien dan lingkungan rumah sakit yang tertib
b. Sebagai salah upaya peningkatan pelayanan kepada pasien dan
keluarga pasien.
3. Bagi penulis
Sebagai media untuk melaksanakan kegiatan habiatuasi dan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu indikator-indikator pada
ANEKA yang terkandung dalam setiap tugas sebagai dokter umum di
RSU Mokopido kemudian menganalisis dampak jika tidak diterapkan
sehingga dapat mewujudkan ASN yang ideal.

iv
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

1.
2.
2.1 Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) No.15


Tahun 2015. Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, peserta Diklat Prajabatan
diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS dengan cara
mengalami sendiri dalam penerapan dan aktualisasi pada tempat tugas, sehingga
peserta diklat dapat merasakan manfaatnya secara langsung.
Nilai-nilai dasar PNS yang merupakan seperangkat prinsip yang menjadi
landasan dalam menjalankan profesi PNS adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab dan amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik, indikatornya adalah sebagai berikut :
 Tanggung jawab
 Jujur
 Kejelasan target
 Netral
 Orientasi Publik
 Adil
 Transparan
 Konsisten
 Partisipatif

2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil negara untuk
mengaktualisasikan nilai dasar nasionalisme . Adapun nilai nilai indikator nya
adalah sebagai berikut :
 Ketuhanan
 Kemanusiaan
 Persatuan

v
 Kerakyatan
 Keadilan

vi
3. Etika Publik
Etika merupakan refleksi atas standar norma yang menentukan baik/buruk,
benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik. Adapun nilai nilai indikatornya adalah sebagai berikut :
 Jujur  Bersikap hormat
 Terbuka  Bertanggung jawab terhadap
 Tulus barang milik negara
 Sopan  Tidak diskriminatif dan adil
 Transparansi

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai nilai indikator nya adalah sebagai
berikut :
 Efektifitas  Inovasi
 Efisien  Orientasi mutu

5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan
tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung .Adapun nilai nilai indikator nya adalah
sebagai berikut :
 Jujur  Tanggung jawab
 Peduli  Kerja keras
 Mandiri  Sederhana
 Disiplin  Berani

7
2.2 Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI

Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara menyatakan bahwa: Aparatur Sipil Negara yang
selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui
pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari
intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil Negara,
pegawai negeri sipil diharuskan mempunyai fungsi sebagai:

a. Pelaksana kebijakan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan


yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan public.

b. Pelayan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan


publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

c. Perekat dan pemersatu bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan


kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,

8
UUD1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat
ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan
bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan mereka
memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik dan inovasi yang berkaitan dengan
whole of government (WOG).

1. Manajemen ASN

Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.

Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.

 Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memnuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
 Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.

9
Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN,
serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugas
yang dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir
pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu
pejabat karir tertinggi.
2. Pelayanan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat
ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan
bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

2.3 Rancangan Aktualisasi

2.3.1 Hasil Analisis Isu

Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang ada pada
instansi kerja penulis. Telah dilakukan observasi selama 4 bulan dan ditemukan
beberapa isu yang cukup menarik dan diidentifikasi ke dalam prinsip ASN, yaitu
manajemen ASN, pelayanan publik, dan whole of government. Isu yang telah
diidentifikasi kemudian didiskusikan Bersama rekan Calon Pegawai Negeri Sipil

10
(CPNS), atasan, coach, dan mentor agar dapat dianalisis secara mendalam dan
terpilihlah sebuah isu untuk diaktualisasikan.

Berikut isu-isu yang telah diidentifikasi dan diidentifikasi ke dalam matriks


APKL (aktual, problematik, khalayak, logis):

Tabel 1. Analisis Isu Menggunakan Matriks Diagnostik Isu

No. Isu Utama Nilai Total Ranking


A P K L
1. Sulitnya akses pelayanan radiologi di 5 5 3 3 16 II
RSU Mokopido
2. Belum optimallnya pelayanan di ICU 5 5 4 5 19 I
RSU Mokopido
3. Belum lengkapnya formasi dokter 4 4 3 2 13 III
spesialis sesuai kebutuhan RS kelas C
RSUD Mokopido

Keterangan skor:
1 = tidak
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat

Dari hasil analisis isu di atas, ditetapkan bahwa masalah dengan prioritas
tertinggi adalah ‘belum optimalnya pelayanan di ICU (Instalasi Care Unit) RSUD
Mokopido” dengan skor 19. Oleh karena itu, ditetapkanlah isu ini sebagai isu
aktual prioritas mengenai pelayanan di RSUD Mokopido Tolitoli.

2.3.2 Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan

Analisis Dampak: Jika isu ini tidak diselesaikan, ini maka gagasan yang telah
ditetapkan tidak akan terlaksana. Setiap tahap kegiatan perlu dilakukan secara
lengkap dan benar agar tujuan dan harapan yang terkandung dalam rancangan
aktualisasi ini efektif dan mencegah hal-hal yang sifatnya resisten terhadap aktualisasi
ini. Apabila isu ini tidak diselesaikan maka pelayanan pasien di ruang rawat ICU masih
belum optimal yang mempengaruhi pelayanan Rumah Sakit secara keseluruhan.

11
2.3.3 Tabel Rancangan Aktualisasi

Nama : dr. Sakina Usman


Unit Kerja : RSU Mokopido Tolitoli
Identifikasi Isu : 1. Sulitnya akses pelayanan radiologi di RSUD Mokopido
2. Belum optimalnya pelayanan di ICU (Instalasi Care Unit) RSU Mokopido
3. Belum lengkapnya formasi dokter spesialis sesuai kebutuhan RS kelas C RSUD Mokopido
Isu yang diangkat : Belum optimalnya pelayanan di ICU (Instalasi Care Unit) RSU Mokopido Tolitoli
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi pelayanan pasien di ruang ICU Rumah Sakit Umum Mokopido ToliToli melalui pembuatan SOP Kunjungan Pasien

Tabel 2. Rancangan Aktualisasi

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Penguatan


Output / Hasil
No Kegiatan Tahapan Kegiatan ANEKA dan Peran Kedudukan ASN Visi-Misi Nilai
Kegiatan
dalam NKRI Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat SOP 1. Melakukan 1. Persetujuan dan 1. Etika Publik ( hormat, sopan) 1. Terwujudnya rs sebagai Motto: Layanan
Kunjungan konsultasi arahan dari Akuntabilitas (kepemimpinan) pusat layanan dan rujukan Prima untuk
Pasien ICU dengan pimpinan pimpinan rs 2. Komitmen mutu (inovasi, orientasi kesehatan yang bermutu Semua
RS 2. Terarahnya mutu) dan professional
2. Melakukan pembuatan SOP Akuntabilitas (kejelasan target) 2. Meningkatkan kualitas dan
koordinasi 3. Tersusunnya Nasionalisme (musyawarah) kuantitas sumber daya
dengan tim SOP Etika Publik (menghargai, keseteraan, manusia serta memberikan
pembuat SOP 4. Terbentuk dan komunikasi ) pelayanan sesuai standar.
dan mengusulkan terlaksananya 3. Akuntabilitas (konsistensi, kejelasan)
rancangan SOP SOP Komitmen mutu (orientasi mutu)
3. Menyusun SOP 4. Etika public (keahlian, professional)
4. Mengesahkan Nasionalisme (musyawarah)
dan menerapkan Akuntabilitas (tanggung jawab,
SOP konsistensi, kejelasan)

Manajemen ASN: Profesional


WOG: koordinasi tim pembuat SOP
2 Membuat 1. Menyiapkan isi 1. Adanya isi materi 1. Akuntabilitas (tanggung jawab) 1. Meningkatkan kualitas dan Motto: Layanan

12
poster dan materi tata tertib poster 2. Komitmen mutu (efektif, efisien, kuantitas sumber daya Prima untuk
kertas 2. Membuat desain 2. Adanya draft inovasi, orientasi mutu) manusia serta memberikan Semua
pengumuman dan konsep desain dan 3. Etika public (menghargai) pelayanan sesuai standar
memuat tata poster konsep poster. Akuntabilitas (transparansi, kejelasan) 2. Meningkatkan sarana dan
tertib 3. Membahas 3. Disetujuinya draft Komitmen mutu (orientasi mutu) prasarana
desain dan dan ada lokasi Nasionalisme (musyawarah)
tempat poster penempatan 4. Etika public (cermat)
dengan kepala poster Akuntabilitas (tanggungjawab)
ruangan ICU 4. Tersedianya Antikorupsi (mandiri, disiplin)
4. Mencetak poster poster dan
dan kertas kertas #Manajemen ASN: bersih dari praktik
pengumuman pengumuman KKN
#WoG: koordinasi dengan pihak
pencetak poster

3 Penempatan 1. Menyiapkan 1. terdapat peralatan 1. Akuntabilitas (tanggung jawab) 1. Meningkatkan kualitas dan Motto: Layanan
dan peralatan untuk 2. Nasionalisme (kerakyatan) kuantitas sumber daya Prima untuk
pemasangan 2. Meminta izin pemasangan Etika Publik (menghargai, sopan) manusia serta memberikan Semua
poster, kertas kepala ruangan poster 3. Komitmen Mutu (efektif, orientasi mutu) pelayanan sesuai standar
pengumuman dan petugas di 2. mendapat izin dari Etika public (sopan, menghargai) 2. Meningkatkan sarana dan
ICU untuk kepala ruangan prasarana
memasang 3. terpasangnya #Manajemen ASN: professional
poster poster #Pelayanan public: responsif,
3. Meminta partisipatif, akuntabel
bantuan petugas #WoG: koordinasi petugas sarana
sarana/prasarna prasana
untuk
pemasangan
poster
4 Melakukan 1. Melakukan 1. Adanya bantuan 1. Akuntabilitas (tanggung jawab, 1. Terwujudnya rs sebagai Motto: Layanan
sosialisasi koordinasi dari keamanan kejelasan, konsistensi) pusat layanan dan rujukan Prima untuk
mengenai tata dengan dalam menjaga Nasionalisme (musyawarah) kesehatan yang bermutu Semua
tertib keamanan ketertiban Etika public (sopan) dan professional
rumah sakit 2. Adanya bantuan 2. Nasionalisme (persatuan) 2. Meningkatkan kualitas dan
(satpam) dari petugas lain Akuntabilitas (kepercayaan, kuantitas sumber daya
2. Melakukan untuk sosialiasi konsistensi) manusia serta memberikan
kerjasama 3. Sambutan yang Etika public (sopan) pelayanan sesuai standar
dengan petugas baik dari 3. Komitmen mutu (orientasi mutu), etika 3. Meningkatkan sarana dan
kesehatan lain keluarga pasien public (sopan) prasarana
untuk sosialisi

13
3. Meminta izin #Manajemen ASN: professional
kepada keluarga #Pelayanan Publik: partisipatif, aksesibel,
pasien untuk mudah dan murah, akuntabel
sosialisasi #WoG: koordinasi dengan petugas
keamanan

5 Monitoring dan 1. Berkolaborasi 1. Berjalannya tata 1. Akuntabilitas (tanggung jawab, 1. Terwujudnya rs sebagai Motto: Layanan
evaluasi SOP dengan petugas tertib secara konsistensi), nasionalisme (persatuan), pusat layanan dan rujukan Prima untuk
icu lainnya terus menerus komitmen mutu (efektif) kesehatan yang bermutu Semua
dalam 2. Tahu situasi icu 2. Akuntabilitas (konsistensi), anti dan professional
konsistensi 3. Adanya saran korupsi (mandiri, disiplin, jujur) 2. Meningkatkan kualitas dan
pelaksanaan yang 3. Etika Publik (sopan), anti korupsi kuantitas sumber daya
tata tertib membangun (jujur), akuntabilitas (integritas) manusia serta memberikan
2. Mengamati pelayanan sesuai standar
secara langsung #Manajemen ASN: professional 3. Meningkatkan sarana dan
3. Melakukan #Pelayanan Publik: partisipatif, aksesibel, prasarana
wawancara responsif
singkat dengan
petugas icu

2.3.4 Jadwal Kegiatan

Tabel 3. Tabel Jadwal Kegiatan Aktualisasi

WAKTU PELAKSANAAN
N
KEGIATAN MINGGU II MINGGU III MINGGU IV MINGGU I
O
Nov 2019 Nov 2019 Nov 2019 Des 2019
1. Membuat SOP Kunjungan Pasien ICU
2. Membuat poster dan kertas pengumuman memuat tata
tertib
3. Penempatan dan pemasangan poster, kertas pengumuman
4. Melakukan sosialisasi mengenai tata tertib

14
5. Monitoring dan evaluasi SOP

15
DAFTAR RUJUKAN

 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


 Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS)
 Permenkes Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan
Kewajiban Pasien
 Permenkes Nomor 73 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Umum di
Lingkungan Kesehatan

16

Anda mungkin juga menyukai