Anda di halaman 1dari 28

23

BAB III
REALISASI AKTUALISASI

A. REALISASI KEGIATAN DAN OUTPUT


Berdasarkan tiga isu strategis yang telah diangkat oleh penulis
untuk dikaji secara mendalam kemudian terpilihlah satu isu yang
dianggap penting untuk dipecahkan yaitu “Meningkatan kesadaran
akan pola hidup sehat pada lansia penderita diabetes melitus melalui
edukasi pola hidup sehat di Posyandu Lansia wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat.” dengan penjabaran
kegiatan realisasi dan hasil kegiatan (output) sebagai berikut :
1. Merancang Program Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan membuat konsep rancangan aktualisasi
dilaksanakan pada minggu pertama aktualisasi berlangsung. Penulis
mengonsultasikan rancangan program kegiatan aktualisasi dengan
mentor terlebih dahulu. Output dari kegiatan ini adalah draft
rancangan kegiatan yang sudah disetujui oleh atasan. Seluruh
tahapan kegiatan terlaksana sesuai jadwal. Adapun rincian jadwal
kegiatannya adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan Program Kegiatan Edukasi Pola Hidup Sehat
Pada tahapan ini, penulis menyusun draft rancangan program
kegiatan aktualisasi bersama coach yang akan dipresentasikan di
depan penguji, coach, dan mentor. Pada draft rancangan tersebut
terdapat rincian isu-isu strategis yang ada di UPTD Puskesmas
Tanjung Lapang dan kemudian dipilih satu isu yang dianggap
paling penting untuk segera diselesaikan yaitu Meningkatan
kesadaran akan pola hidup sehat pada lansia penderita diabetes
melitus melalui edukasi pola hidup sehat di Posyandu Lansia
wilayah kerja UPTD Puskesmas Tanjung Lapang Malinau Barat
b. Konsultasi Dengan Atasan/Mentor Terkait Program Kegiatan
Edukasi Yang Akan Dilakukan
24

Setelah diseminarkan, penulis melakukan konsultasi kepada


mentor terlebih dahulu untuk mengetahui draft rancangan yang
disusun sudah sesuai dengan kondisi pada subjek aktualisasi atau
belum. Setelah mentor setuju, penulis meminta tanda tangan dari
mentor sebagai persetujuan rancangan aktualisasi.

Gambar 3.1 Konsultasi Program Kegiatan


c. Membuat Konsep Media Edukasi Yang Akan Digunakan
Konsep dasar pada media edukasi yang dipilih adalah konsep
leaflet 2 dimensi disertai dengan gambar-gambar yang menarik,
kalimat ajakan dan tips yang singkat, dan penuh warna sehingga
menarik para pembaca untuk melihat, membaca, dan
melaksanakan ajakan dari leafleat tersebut dan juga video
kesehatan yang berupa senam pada lansia.
25

Gambar 3.2 Konsep Dasar Poster 2 Dimensi


d. Memonitoring kegiatan dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
26

Gambar 3.3 Monitoring Kegiatan


e. Mendokumentasi kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

Gambar 3.4 Dokumentasi Kegiatan

2. Membuat Media Edukasi Yang Akan Digunakan Pada Saat


Kegiatan Aktualisasi 
Persiapan pembuatan leaflet dua dimensi dilakukan pada
minggu ketiga pada bulan Juli. Penulis mencari referensi jurnal
tentang Dibetes pada lansia serta gambar-gambar yang menarik
untuk di tampilkan di media leaflet dari internet. Penulis memerlukan
waktu satu minggu untuk pembuatan desain leaflet dan
mengumpulkan referensi gambar dan materi pendidikan kesehatan
tentang diabetes melitus pada lansia dan senam diabetik,
pembuatan leaflet dilakukan dengan menggunakan software aplikasi
microsoft publisher dan aplikasi canva, sedangkan video senam
dilakukan dengan menggunakan aplikasi capcut . Output dari
kegiatan ini adalah referensi yang sesuai dengan materi diabetes
27

melitus, media edukasi berupa leaflet dan video berisi pola hidup
sehat dan senam diabetes melitus pada lansia, media edukasi yang
digunakan telah siap digunakan, kritik, saran dan masukkan dari
mentor, mendapatkan referensi dari sumber yang jelas dan isinya
bisa dipertanggung jawabkan, mengetahui faktor pendukung dan
penghambat saat kegiatan dilaksanakan, dokumentasi hasil kegiatan
(foto). Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :
a. Mencari referensi materi yang akan digunakan dalam edukasi
Penulis mencari referensi ajakan kesadaran akan pola hidup sehat
pada lansia penderita diabetes melitus, pengertian diabetus
melitus, tips-tips diet bagi para diabetes melitus serta senam bagi
penderita diabetes yang ada di internet.
28

Gambar 3.5 Mencari referensi leaflet dan video di internet


b. Memilih Media Edukasi Yang Akan Digunakan Saat Kegiatan
Media edukasi yang dipilih dan akan digunakan saat kegiatan
adalah leaflet dan video

Gambar 3.6 Bentuk Leaflet dan Video


c. Mempersiapkan media edukasi yang akan digunakan saat
kegiatan
Sebelum membuat leaflet dan video terlelbih dahulu
mempersiapkan media yang akan digunakan saat edukasi saat
kegiatan nanti. Media yang digunakan untuk pembuatan leaflet
dilakukan dengan menggunakan software aplikasi microsoft
publisher dan aplikasi canva, sedangkan video senam dilakukan
dengan menggunakan aplikasi capcut
29

Gambar 3.7 Persiapan Media Edukasi


d. Mengkonsultasikan dengan atasan/mentor terkait materi dan
media edukasi
Setelah mencari referensi untuk bahan laeaflet dan video penulis
mengkonsultasikan dengan mentor terkait referensi yang akan
digunakan dalam leaflet dan meminta pendapat dan masukan dari
mentor.
30

Gambar 3.8 Mengkonsultasikan dengan mentor


e. Menyeleksi referensi materi yang telah terkumpul
Referensi mengenai gambar maupun materi mengenai diabetes
mellitus yang akan di buat dalam leaflet dan video kemudian
diseleksi telah dikonsultasikan dengan mentor.
31

Gambar 3.9 Menyeleksi referensi gambar dan materi yang akan


digunakan

f. Memonitoring kegiatan pada saat mempersiapkan media edukasi


Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
g. Mendokumentasi kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

Gambar 3.10 Dokumentasi Kegiatan

3. Membuat Media Edukasi Berupa Leaflet Dan Video Yang Akan


Digunakan Pada Saat Kegiatan Aktualisasi
Proses pebuatan leaflet 2 dimensi 3 lipatan dan video ini
dilakukan pada minggu ke empat bulan Juli, Leaflet dibuat dari
bahan kertas linen yang di print dengan kualitas warna high quality
yang di lipat menjadi tiga bagian, dan video dibuat dalam format
mp4. Output dari kegiatan ini adalah : desain dibuat simple, mudah
dibaca dan semenarik mungkin, leaflet yang berisikan informasi
pendidikan kesehatan diabetes melitus, video yang berisikan
32

informasi mengenai gerakan senam diabetes melitus pada lansia,


kritik dan saran mengenai hasil leaflet dan video, leaflet dicetak
sesuai kebutuhan yang akan digunakan saat kegiatan aktualisasi,
mengetahui faktor pendukung dan penghambat saat kegiatan
dilaksanakan, dokumentasi kegiatan (foto). Adapun tahapan
kegiatannya adalah sebagai berikut :
a. Mendesain Leaflet Yang Akan Digunakan Pada Saat Edukasi
Gambar dan materi yang telah seleksi dan disusun kemudian
desain menggunakan aplikasi Canva dan Microsoft Publisher.
Penulis membuat desain leaflet lipat 3 yang tiap halaman atau
lipatan gambar dan isi konten berbeda agar menarik dan tidak
bosan dalam membaca leaflet tersebut. Terlebih dahulu penulis
memilih background leaflet kemudian menyusun gambar dan
kalimat-kalimat ajakan dan pendidikan kesehatan yang ada di
dileaflet.
33

Gambar 3.11 Desain Leaflet


b. Membuat Leaflet Berdasarkan Materi Yang Sudah Dipilih
Leaflet dibuat beserta poster berdasarkan materi yang sudah
dipilih, lalu poster diupload agar bisa didownload dan dibagikan
secara digital.

Gambar 3.12 Desain Poster


Poster diupload pada google drive, dapat dilihat dan
langsung didownload :

 https://drive.google.com/file/d/1l9LaitKGmzF1VFtzeYMnKvCeuG-
l0UYZ/view?usp=drivesdk
 https://drive.google.com/file/d/1mfqnQrf3NASf7-
cpzu4RZ5mT1sYJTT45/view?usp=drivesdk
34

c. Membuat Serta Mengedit Video Berdasarkan Materi Yang Sudah


Dipilih
Penulis sebelumnya merekam video senam yang dipelajari dari
materi yang didapat, kemudian diedit diaplikasi capcut dan
menjadi sebuah video Kesehatan. Kemudia video diupload
diyuotube agar bisa diakses bagi masyrakat.

Gambar 3.13 Desain Video


Video senam lansia diupload diyoutube :

https://youtu.be/fkXnWvHko2U

d. Melakukan Koordinasi Dengan Mentor Mengenai Hasil Leaflet


Dan Video
Setelah desain leaflet dan video selesai dikerjakan, penulis
melakukan koordinasi mentor yaitu dr. Andrew. Beliau
memberikan beberapa saran agar leaflet yang dibuat tulisannya
diperbesar, tone warnanya dibuat menjadi lebih terang, dan
35

jangan ada bagian yang polos agar lebih menarik, serta


tambahkan keterangan nama pembuat pada leaflet dan video.

Gambar 3.14 Mengkoordinasi dengan mentor


e. Mencetak Leaflet Yang Akan Digunakan Pada Saat Edukasi
Proses pencetakan leaflet dilakukan di percetakan karena harus
menggunakan kertas Linen paper A4 printer khusus cetak leaflet
high kualitas. Setelah Leaflet dicetak, kemudian dilipat menjadi 3
bagian sesuai dengan bagian dan halamannya yang disesuaikan
dengan halaman.

Gambar 3.15 Leaflet Yang Sudah Dicetak

f. Memonitoring kegiatan pada saat mendesain leaflet dan membuat


video
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
36

h. Mendokumentasi kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

Gambar 3.16 Dokumentasi Kegiatan

4. Melakukan Edukasi Mengenai Pola Hidup Sehat Pada Lansia


Penderita Dieabetes Melitus Dan Senam Diabetes Melitus
Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang
tertera di rancangan aktualisasi. Pada rancangan aktualisasi
kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada minggu pertama bulan
agustus. Setalah Mencetak Leaflet dan membuat video penulis
melakukan penyuluhan tentang pola hidup sehat pada lansia
penderita Diabetes Melitus. Output dari kegiatan ini adalah ruang
atau tempat tersedia, edukasi dilakukan pada tempat dan peserta
yang sudah sesuai dengan protokol Kesehatan, dipahaminya
penyuluhan oleh peserta, video dapat dipahami dan diaplikasikan
oleh peserta edukasi, file video dibagikan dalam bentuk flashdisk
atau dibagikan melalui whatsapp, peserta edukasi mendaptkan
leaflet, mengetahui faktor pendukung dan penghambat saat kegiatan
dilaksanakan, dokumentasi kegiatan (foto). Berikut Tahapan
melakukan penyuluhan tentang Pola Hidup Sehat pada Lansia
Penderita Diabetes Melitus.
37

a. Menentukan tempat dan waktu pelaksanaan


Sebelum kegiatan penyuluhan di laksanakan terlebih dahulu
penulis mencari tempat dan menentukan waktu pelaksanaan.
Awal rencana tempat dari kegiatan edukasi adalah diposyandu,
tetapi dikarenakan pandemic covid-19 meningkat diwilayah kerja
Puskesmas Tanjung Lapang sehingga kegiatan Posyandu
ditiadakan dan dialihkan langsung di Puskesmas, sehingga
kegiatan dilakukan di Puskesmas Tanjung Lapang.

Gambar 3.17 Penentuan waktu dan tempat pelaksanaan

b. Mempersiapkan Tempat Dan Sarana Yang Akan Digunakan Serta


Peserta Yang Akan Dilakukan Edukasi
Setelah waktu dan tempat sdh ditentukan selanjutnya
mempersiapkan tempat dan sarana yang akan digunakan
melakukan edukasi, seperti sound, lcd, dll.
38

Gambar 3.18 Persiapan waktu dan tempat pelaksanaan

c. Melakukan Edukasi Dengan Memberikan Pendidikan Kesehatan


Melalui Media Leaflet
Setelah Menentukan tempat dan waktu maka di
laksanakan penyuluhan tentang pola hidup sehat pada lansia
penderita diabetes melitus dan senam pada lansia. Output dari
kegiatan ini adalah para peserta memahami dan mengetahui
penyuluhan yang dilaksanakan tentang pola hidup sehat pada
lansia penderita diabetes melitus dan senam lansia.
39

Gambar 3.19 Edukasi Kesehatan

d. Memutar video senam diabetes melitus


Memutar video senam lansia dan mengajarkan senam yang diikuti
oleh keluarga pengunjung puskesmas, lansia, dan penanggung
jawab program lansia di puskesmas.
40

Gambar 3.20 Senam Lansia

e. Membagikan File Video Senam Diabetes Melitus


Setelah melakukan senam lansia Bersama, penulis lalu
membagikan video senam yang telah dibuat melalui share di
whatsapp dan juga membagikan chanel youtube agar bisa diliat
secara langung.

Gambar 3.21 Membagikan File Video Senam

f. Membagikan Brosur Leaflet Kepada Peserta Edukasi


Setelah dilakukan edukasi kesehatan mengenai diabetes melitus
penulis lalu membagikan leaflet yang telah dibuat kepada peserta
edukasi.
41

Gambar 3.22 Membagikan Leaflet


g. Memonitoring Kegiatan Pada Saat Melakukan Edukasi
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
h. Melakukan Dokumentasi Kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

5. Membuat Grup Whatsapp Tentang Edukasi Diabetes Kepada


Peserta Edukasi
Proses pembuatan grup whatsapp dilakukan pada minggu
pertama bulan Agustus,proses pembuatan grup whatsapp ini
melibatkan keluarga dari para lansia, dikarenakan lansia yang ada
rata-rata tidak memiliki hp jenis android. Output dari kegiatan ini
adalah terbentuk grup whatsapp mengenai informasi Kesehatan
diabetes pada lansia, mengetahui faktor pendukung dan
penghambat saat kegiatan dilaksanakan, dokumentasi kegiatan
(foto). Adapun tahapan kegiatannya adalah sebagai berikut :
42

a. Melakukan Pendataan Pada Peserta Edukasi Maupun Keluarga


Yang Mempunyai Nomor Whatsapp
Mendata pada lansia ataupun keluarga lansia yang memiliki
nomor whatsapp agar bisa dimasukin menjadi anggota grup.

Gambar 3.23 Pendataan Nomor Whatsapp


b. Menyimpan Nomor Whatsapp Yang Telah Terdata
Nomor whatsapp yang tersimpan hanya keluarga lansia,
dikarenakan lansia yang ada tidak mempunyai hp berjenis
android, sehingga mereka tidak mempunyai aplikasi whatsapp.
43

Gambar 3.24 Nomor Whatsapp Yang Tersimpan


c. Membuat Grup Whatsapp Yang Berisikan Informasi Kesehatan
Mengenai Diabetes Pada Lansia
Grup whatsapp lansia dibuat pada hari sabtu, tanggal 7 agustus
2021 dengan nama grup “LANSIA SEHAT” yang beranggotakan
keluarga lansia sebanyak 6 orang.
44

Gambar 3.25 Grup Whatsapp Lansia


d. Memonitoring Kegiatan Pada Saat Melakukan Membuat Grup
Whatsapp
Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
e. Melakukan Dokumentasi Kegiatan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

6. Melakukan Evaluasi Akhir Dari Kegiatan Edukasi

Dalam pelaksanaan kegiatan edukasi dan senam lansia


yang dilaksanakan telah cukup maksimal, para lansia cukup antusias
dalam mengikuti setiap sesi kegiatan mulai dari
penyuluhan/sosialisasi, senam lansia. Setelah melakukan kegiatan
penyuluhan dan senam lansia, penulis melakukan evaluasi post test
dengan tanya jawab dengan para lansia Adapun beberapa peserta
belum bisa langsung memahami apa yang di sampaikan oleh
45

pemateri, namun penulis kembali menjelaskan secara personal saat


para peserta menunggu untuk konsultasi dengan dokter. Adapu
tahapan kegiatannya adalah :

a. Meminta Pasien Mengulangi Penjelasan Dari Penyuluhan Yang


Telah Diberikan Melalui Wawancara
Pada saat diminta mengulangi penjelasan dari edukasi yang telah
diberikan, beberapa keluarga dapat mengulangi penjelasan dan
beberapa masih belum bisa mengulangi penjelasan.

Gambar 3.26 Evaluasi Edukasi


b. Mendokumentasikan Hasil Wawancara
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.
c. Menyusun Laporan Evaluasi Kegiatan
Evaluasi kegiatan disusun dalam bentuk laporan, dan dilaporkan
pada mentor sebagai evaluasi tingkat keberhasilan dari kegiatan.
d. Konsultasi Kepada Atasan/Mentor Mengenai Hasil Evaluasi
Kegiatan
Catatan dari mentor tingkat keberhasilan dari kegiatan sangat baik
karena evaluasi yang dilakukan banyak keluarga yang mengerti
dan senang terhadap kegiatan yang dilakukan.
46

Gambar 3.27 Konsultasi Hasil Evaluasi

7. Menyusun Laporan Hasil Kegiatan Aktualisasi


Setelah semua rancangan kegiatan aktualisasi
terealisasikan, penulis menyusun draft laporan aktualisasi dan
memberikannya pada mentor. Mentor memberi saran untuk
memperbaiki kesalahan penulisan dan memperbaiki struktur
organisasi sesuai dengan hasil rapat pembagian tugas. Pelaporan
Hasil kegiatan aktualisasi dilakukan sesuai dengan rancangan
kegiatan aktualisasi awal. Output kegiatan ini adalah mendapatkan
kritik, saran, dan masukan dari atasan terkait dengan kegiatan
aktualisasi, laporan hasil aktualisasi dalam berupa laporan akhir
yang dijilid, mengetahui faktor pendukung dan penghambat saat
kegiatan dilaksanakan, dokumentasi kegiatan pelaporan. Adapun
tahapan kegiatannya, adalah :
a. Melaporkan Hasil Kegiatan Kepada Atasan/Mentor
Hasil seluruh kegiatan dibuat dalam laporan akhir dan dilaporkan
pada mentor sebagai bukti dari kegiatan telah dilaksanakan
47

Gambar 3.28 Melaporkan Hasil Kegiatan


b. Menyusun Laporan Kegiatan Aktualisasi
Laporan kegiatan aktualisasi disusun sebaik mungkin dan
dilaporkan pada mentor dan coach.

Gambar 3.29 Menyusun Laporan Kegiatan


48

c. Memonitoring Kegiatan Pada Pelaporan Hasil Kegiatan Aktualisasi


Penulis melakukan monitoring dalam menyusun program kegiatan
aktualisasi yang bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat
dan faktor pendukung kegiatan.
d. Mendokumentasikan Kegiatan Pelaporan
Penulis melakukan pendokumentasian dalam setiap kegiatan
untuk sebagai bukti kegiatan dapat berjalan, bukti dokumentasi
kegiatan berupa foto atau video.

B. FAKTOR PENDUKUNG REALISASI AKTUALISASI


Dalam melaksanakan kegiatan Aktualisasi, Ada beberapa
faktor pendukung yang didapatkan penulis dalam realisasi aktualisasi
diantaranya sebagai berikut :
1. Dukungan dari atasan (mentor)
Mentor dari penulis adalah dr. Andrew Soeyatno, dalam melakukan
proses aktualisasi, penulis mendapatkan dukungan penuh dari
atasan. Mentor memberikan kebebasan sepenuhnya pada penulis
untuk berkreasi dalam membuat Leaflet dan Video senam. Selain itu
mentor juga selalu meluangkan waktunya untuk melakukan
bimbingan konsultasi dan memberikan saran-saran yang
membangun bagi penulis.
2. Dukungan dari rekan-rekan Puskesmas Tanjung Lapang
Dukungan dari rekan-rekan Puskesmas Tanjung Lapang juga penulis
dapatkan selama proses aktualisasi berlangsung. Para rekan
Puskesmas tidak segan-segan menawarkan bantuan dan
memberikan saran serta masukan baik dalam proses pembuatan
desain Leaflet dan Video, edukasi, senam lansia hingga
terlaksananya kegiatan sosialisasi tersebut. Melalui kegiatan ini
rekan-rekan puskesmas terpacu untuk lebih aktif dalam melakukan
49

kegiatan dan lebih kreatif dalam mempromosikan pentingnya


pendidikan kesehatan tentang diabetes mellitus pada lansia.
3. Dukungan Coach
Coach dari penulis adalah Bapak H.Wartono, SE,MM,M.Pd sulitnya
waktu untuk bertemu dengan coach tidak menjadi penghalang dalam
menyelesaikan aktualisasi ini. Beliau memberikan konsultasi secara
online melalui aplikasi Whatsapp.
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendukung yang ada di UPTD Puskesmas
Malinau Kota untuk kegiatan di dalam gedung maupun luar gedung
yang sudah cukup lengkap sehingga membantu saat kegiatan
aktualisasi berlangsung.

C. FAKTOR PENGHAMBAT DAN KENDALA REALISASI


AKTUALISASI
Pada proses pelaksanaan aktualisasi, terdapat beberapa
hambatan yang dialami oleh penulis untuk merealisasikan rancangan
aktualisasi yaitu:
1. Lansia
Masih rendahnya kesadaran Lansia tentang Pola Hidup Sehat Bagi
penderita diabetes mellitus.
2. Penyampaian Materi
Adapun kendala yang dihadapi dalam penyampaian materi
sosialisasi yaitu para peserta adalah para lansia dimana dalam
penyampaian materi para peserta belum bisa langsung memahami
apa yang di sampaikan oleh pemateri.
3. Pengalaman
Sebagai pegawai baru dilingkungan UPTD Puskesmas Malinau
Kota, terdapat beberapa kesulitan yang penulis alami yaitu harus
menyesuikan dengan lingkungan kerja yang baru dan kurangnya
pengalaman dalam membuat suatu kegiatan
sosialisasi/penyuluhan.
50

4. Pandemi Covid-19
Adapun kendala yang dihadapi dalam proses kegiatan aktualisasi
ini adalah karena adanya pandemi covid-19 yang dimana kegiatan
posyandu harus ditunda sementara waktu sampai batas waktu
yang tidak dapat ditentukan, sehingga proses kegiatan aktualisasi
dilakukan di Puskemas pada pengunjung yang datang. Pengunjung
yang datang berobat di Puskesmas juga tidak banyak dikarenakan
meningkatnya kasus covid-19 di Kabupaten Malinau.

Anda mungkin juga menyukai