Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan anugrah-Nya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga “Pedoman Pelayanan
PONEK 24 Jam” Rumah Sakit Umum Daerah Sondosia ini dapat selesai disusun.
Pedoman ini merupakan pedoman kerja bagi semua pihak yang terkait dalam
memberikan pelayanan kepada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Sondosia.
Dalam pedoman ini diuraikan tentang lingkup pelayanan dalam pelayanan PONEK 24
Jam di rumah sakit.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman Pelayanan PONEK 24
Jam d i Rumah Sakit Umum Daerah Sondosia.

Bima, 07 September 2023

Penyusun

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ………………………………………………... 1
B. TUJUAN PEDOMAN ………………………………………………. 1
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN ………………………………… 1
D. BATASAN OPERASIONAL ……………………………………….. 2
E.
BAB II GAMBARAN UMUM RSUD SONDOSIA KAB. BIMA ………… 2
BAB III VISI, MISI,MOTTO DAN TUJUAN RSUD SONDOSIA KAB.
BIMA ....................................................................................... 3
A. VISI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA ……………………………... 3
B. MISI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA ......................................... 3
C. TUJUAN …………………………………………………………….. 3
D. MOTTO ……………………………………………………………… 3
E. FALSAFAH …………………………………………………………. 3
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA ..... 5
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT ............................................... 6
BAB VI URAIAN JABATAN ………………………………………………... 7
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ..................................................... 10
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL ……… 11
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI ………………………………………….. 12
BAB X PERTEMUAN/RAPAT ……………………………………………... 13
BAB XI PELAPORAN ………………………………………………………. 14

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 ii
PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 iii
PEMERINTAH KABUPATEN BIMA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SONDOSIA KAB. BIMA
Jln. Lintas Sumbawa Desa Sondosia Kec. Bolo Kab. Bima, NTB
Email: rsudsondosiakabbima@gmail.com; Telp: 0374 - 6653999

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD SONDOSIA
NOMOR: 224/RSUDS/SK/IX/2023
TENTANG PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM
DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA

PEDOMAN PELAYANAN
PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Survey kesehatan rumah tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab
kematian ibu terbanyak di Indonesia adalah pendarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%,
partus macet/lama 8%, dan aborsi 5% sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yang
terbanyak adalah karena BBLR (29%), asfiksia (27%) infeksi dan tetanus (15%), masalah
pemberian minum 10% gangguan hermatologi 6%, lain-lain 13%.
Di dalam Angka Kematian Bayi tercakup Angka Kematian Perinatal, dimana angka
kematian karena gangguan perinatal menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun
1986, adalah 42,3% dan kematian bayi pada usia 0-1 bulan. Mengingat kematian bayi
khususnya dalam periode perinatal berkaitan erat dengan kesehatan ibu dimana AKI masih
tinggi. Dari sekilas gambaran tersebut diatas, dapat diketahui betapa pentingnya pelayanan
maternal dan perinatal sebagai kegiatan integrative di Rumah Sakit untuk terus ditingkatkan
dalam upaya menurunkan AKI dan AKB.
Hal-hal yang melatar belakangi kematian ibu yang menderita komplikasi obstetri
dalam bentuk “3 Terlambat” yaitu :
1. Terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan ditingkat keluarga.
2. Terlambat mencapai tempat pelayanan.
3. Terlambat mendapat pertolongan medis yang memadai.
Selain itu pelayanan Kesehatan ibu di Indonesia masih menghadapi berbagai
persoalan dintaranya, tidak meratanya persebaran dokter spesialis, kurangnya pelatihan
atau peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, serta tingginya AKI. Untuk mencapai
target AKI, berbagai pihak harus ikut serta memastikan seluruh wanita memiliki akses
terhadap pelayanan kesehatan, menyediakan perawatan untuk melahirkan, serta akses
perawatan darurat yang tepat waktu pada ibu hamil Ketika akan melahirkan.
Agar tercapainya penurunan AKI dan AKB maka ditekankan upaya Kesehatan ibu
yang dilakukan pada masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan dan pasca
persalinan. Upaya Kesehatan ibu ditetapkan sebagai tanggungjawab dan kewajiban
bersama bagi keluarga, masyarakat, pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

B. TUJUAN PEDOMAN
a. Umum
Meningkatkan pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Rumah Sakit.

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 1
b. Khusus
1. Terlaksananya manajemen pelayanan maternal dan perinatal dari aspil administrasi
dan manajemen kompetensi SDM, fasilitas dan sarana serta prosedur pelayanan
Rumah Sakit.
2. Terlaksananya sistem rujukan pelayanan maternal dan perinatal
3. Pembinaan dan pengawasan pelayanan maternal dan perinatal di Rumah Sakit.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Pelayanan Maternal dan perinatal di rumah sakit meliputi perawatan dan penanganan
ibu hamil, melahirkan dan nifas serta bayi baru lahir sampai usia 7 hari di poliklinik, Gawat
darurat, ruang bersalin, rawat gabung dan ruang perinatologi rumah sakit.

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Tenaga medis seperti dokter spesialis anak dan dokter spesialis obstetri dan
ginekology yang memiliki latar belakang pendidikan, pelatihan dan pengalaman dalam
bidangnya.
2. Tenaga keperawatan seperti perawat/bidan yang memiliki pendidikan , pelatihan dan
pengalaman mengenai perawatan maternal dan perinatal
3. Tenaga kesehatan lain seperti ahli gizi, farmasi sesuai dengan kompetensinya.

E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah
Antar Pemerintah.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/Menkes/Per/IV/ 2007
tentang Izin Praktek Dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1333/Menkes/Per/ SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/ 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 603/Menkes/SK/ 2008
tentang Pemberlakuan Pedoman Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi.

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 2
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang optimal dari pelayanan maternal dan perinatal,
pimpinan bertanggung jawab dalam menetapkan tim pokja dengan mengeluarkan surat
keputusan. mengenai pendidikan berkelanjutan, orientasi dan program pelatihan staf untuk
menjaga kemampuan dan meningkatkan pelayanan. Pendidikan berkelanjutan harus
dikembangkan untuk tenaga dari unit/bagian tersebut, sehingga staf dapat meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan kemampuannya untuk melaksanakan tindakan.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Kualifikasi ketenagaan yang harus ada pada pelayanan maternal dan perinatal terdiri dari :
1. Tenaga medis seperti dokter spesialis anak dan dokter spesialis obstetri dan
ginekology yang memiliki latar belakang pendidikan, pelatihan dan pengalaman dalam
bidangnya.
2. Tenaga keperawatan seperti perawat/bidan yang memiliki pendidikan , pelatihan dan
pengalaman mengenai perawatan maternal dan perinatal
3. Tenaga kesehatan lain seperti ahli gizi, farmasi sesuai dengan kompetensinya.

C. PENGATURAN JAGA
Pengaturan jaga melengkapi jumlah dan kualifikasi tenaga yang diperlukan sesuai dengan
tingkat pelayanan dan merumuskan pembagian SDM yang mampu bekerja cepat, tepat,
cermat dalam memberikan pelayanan sejak pasien masuk rumah sakit.

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 3
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RSUD SONDOSIA KAB. BIMA

Poli Poli Poli Poli Poli Poli Loket Farmasi


UGD Obgyn/ Umum Anak Gigi Bedah Dalam
Pendaftaran &
KBRS
Rekam Medik
Laboratori
Zal Anak
um

Rawat Inap Kelas I Ruangan


Radiologi Isolasi

Ruangan Nifas Rawat Inap Kelas II & III


Gizi

B. DENAH RUANGAN NIFAS

GUDANG

MIDWIFE STATION (PENERIMAAN PASIEN)

R. PENYIMPANAN R. ESTER (RANAP


B3 DAN LINEN KLS 1)

R. TINDAKAN
R. DAHLIA
R. LILY (RANAP KLS 2)
(RANAP KLS 3)

C. STANDAR FASILITAS

Sistem pemeriksaan secara berkala harus dilakukan terhadap semua peralatan untuk
pertolongan maternal dan perinatal antara lain : alat-alat listrik, gas medis (O2), AC, saluran
udara (Ventilasi), peralatan anastesi, alat-alat gawat darurat dan alat-alat resusitasi. Daerah
pengaman listrik paling sedikit diperiksa 2 bulan sekali dan catatan daerah-daerah yang
diperiksa, prosedur yang diikuti dan hasilnya harus disimpan dengan baik-baik. Alat-alat ini
harus dipelihara oleh tekhnisi yang terlatih. Bila mungkin pemeliharaan oleh ahli
tekhnik/konsultan dari luar rumah sakit.

Persyaratan minimal prasarana


Prasarana yang ada dalam pelayanan maternal : adanya ruang poliklinik, VK UGD
kamar bersalin, ruang perawatan nifas+kamar mandi, ruang linen, ruang pantry
perawat+kamar mandi, ruang dokter+kamar mandi, ruang tunggu, ruang persiapan+kamar
mandi, ruang peralatan dan obat-obatan, runag observasi, kamar operasi ruang pulih, ruang
cuci.
Prasarana yang ada dalam pelayanan Perinatal : Adanya ruang tindakan, ruang isolasi,
ruang rawat non infeksi dan ruang rawat infeksi.

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 4
Persyaratan minimal obat
Obat yang harus dimiliki rumah sakit seperti : Vitamin K, Adrenalin, Dopamin, Sulfas atropin,
ATS, Heparin, Ca glukonas, Mgso4, Luminal, Dilantin, Diazepam, Ampicilin, Gentamicin, Nacl
0,9 %, Nacl 3%, Bicnat, Dextrose 5%, Dextrose 10%, Larutan 1:4, Larutan Kaen 4B, Larutan
Kaen 3B, Aminosteril, Lipid, Alkohol 70 %, Alkohol qt, Betadin.

Persyaratan minimal alat


Ruang poliklinik : Sphygmomanometer, Stateskop, Body Weigh scale, Dopler,
Gynaecological table, Examination lamp, USG, Instrumen For Obsgyn
Kamar Bersalin/VK : Partus Set, Examination Lamp, Dopler, Cardiotocograph, Stetoskop,
Sphyngomanometer, infusion standar, infant weighing scale, Oxygen
set + Flowmeter, Emergency Ligh, Resuscitation for adult, USG,
sterilisator, Delivery instrumen set, minir surgery instrumen set,
forceps naegele, Vacum Extractor, infus set.
Ruang nifas : Kit resusitasi, Unit pompa ASI, Unit meja Resusitasi, Stetoskop,
Sphygmomanometer Mobile, Infusion Set, Hospital Set, Termometer
Ruang perinatal : Baby inkubator, Infant Warmer, Suctin Pum, Blue light, Respirator,
Suction pum, Tempat tidur baby, Baby scale, Timbangan Bayi, infant
stetoscope, Tremometer, fals Ligh, Apatel tongue, Baby Resusitation
set, Infusion pum, Intubation set for infant, Baby examination table,
Examination lamp.

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 5
BAB IV
TATA LAKSANA

Tata laksana yang diberikan sesuai dengan standar profesi ,standar pelayanan RS dan Standar
Prosedur Operasional. Prosedur pelayanan maternal dan perinatal adalah :
1. Melakukan identifikasi pasien
Pasien baru :
a. Bisa berasal dari rujukan luar maupun dalam RS serta datang sendiri
b. Dilakukan anamnesa penyakit dan pengisian rekam medik yang baru secara lengkap
2. Tindakan pertama dilakukan setelah pemeriksaan oleh tenaga medis (dokter). Pemeriksaan
dilakukan secara sistematis meliputi anamnesa dan pemeriksaan fisik
3. Setelah Itu kolaborasi dengan tenaga keperawatan lainnya sesuai kewenangan masing-
masing
4. Apabila akan dilakukan tindakan maka pasien dan keluarga diberikan informasi mengenai
tindakan yang akan dilakukan (teknik, resiko, dll) setelah setuju maka keluarga
menandatangani informed consent.
5. Pada kasus-kasus dengan resiko tinggi sebelum diberikan informasi, pasien harus ditangani
terlebih dahulu.
6. Jika pasien dirawat bersama oleh beberapa spesialisasi maka harus ada dokter
penanggung jawab pasien (DPJP)
7. Apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
laboratorium, radiologi dan sebagainya.
8. Pelayanan yang diberikan meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
9. Pulang dan kunjungan kontrol
- Pasien dipulangkan setelah mendapat persetujuan dokter
- Pada saat pulang ibu diberikan catatan mengenai kesehatan ibu dan bayi menggunakan
buku KIA atau sejenisnya
- Kunjungan kontrol dapat dilakukan ditempat pemberi layanan (RS) atau fasilitas
kesehatan diliuar RS (Puskesmas, Klinik, Dokter atau Bidan swasta) apabila pasien
sebelumnya merupakan kiriman atau rujukan dari sarana pelayanan kesehatan tersebut.

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 6
BAB V
LOGISTIK

Rancangan bangunan dari ruang tindakan maternal dan perinatal maupun rawat inapnya
harus sedemikian rupa sehingga :
❖ Mudah dicapai oleh pasien
❖ Penerimaan pasien dilakukan dekat dengan pelayanan
❖ Lalu lintas yang teratur
❖ Adanya perbatasan yang jelas antara pelayanan umum dan khusus
❖ Kamar yang tenang
❖ Ruang yang cukup untuk menyimpan peralatan linen
❖ Adanya pengadaan obat-obatan yang mendukung sarana dan prasarana dalam pelayanan
maternal dan perinatal
❖ Adanya pengadaan peralatan penunjang dalam pelayanan maternal dan perinatal

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 7
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. DEFINISI
Keselamatan Pasien (Patien Safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman.

B. TUJUAN
- Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
- Mengingkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
- Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di RS
- Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak di harapkan

C. STANDAR PASIEN MUTU


Standar keselamatan pasien (patient safety) untuk pelayanan Maternal dan Perinatal
adalah:
1. Hak pasien
Pasien/keluarga pasien mempunyai hak mendapatkan informasi tentang rencana dan
hasil pelayanan terhadap kemungkinan kejadiannnya KTD.
2. Mendidik pasien dan keluarga
Edukasi kepada keluarga pasien tentang kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam
asuhan perawatan atau asuhan kebidanan. Untuk keluarga pasien dianjurkan cara
mengurangi resiko terjadinya infeksi nosokomial seperti mencuci tangan.
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Rumah sakit menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antara
tenaga (dokter, bidan Perawat, gizi, dll) dan antar unit pelayanan terkait
4. Peningkatan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien.
Rumah sakit harus terus memperbaiki pelayanan, memonitor dan mengevaluasi kinerja
melalui pengumpulan data, menganalisi secara intensif KTD dan melakukan perubahan
untuk memingkatkan kinerja dan keselamatan pasien.
5. Peran pimpinan RS dalam meningkatkan keselamatan pasien.
Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program pasien safety melalui
penerapan tujuh standar pasien safety
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
RS menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan sesui standar
pelayanan RS dan standar prosedur operasional untuk meningkatkan kompetensi staf
dalam pelayanan maternal dan perinatal
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
Komunikasi antara tenaga kesehatan dan keluarga pasien selama melaksakan
pelayanan dapat mencegah kemungkinan terjadinya KTD

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 8
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

A. PROGRAM PENGAMANAN FASILITAS DAN PERALATAN


Sistem pemeriksaan secara berkala harus dilakukan terhadap semua peralatanuntuk
pertolongan maternal dan perinatal antara lain : alat-alat listrik, gas medis (O2), AC, saluran
udara (Ventilasi), peralatan anastesi, alat-alat gawat darurat dan alat-alat resusitasi. Daerah
pengaman listrik paling sedikit diperiksa 2 bulan sekali dan catatan daerah-daerah yang
diperiksa, prosedur yang diikuti dan hasilnya harus disimpan dengan baik-baik. Alat-alat ini
harus dipelihara oleh tekhnisi yang terlatih. Bila mungkin pemeliharaan oleh ahli
tekhnik/konsultan dari luar rumah sakit.

B. PROGRAM PENGAMANAN INFEKSI NOSOKOMIAL


Harus ada sistem yang digunakan untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi
nosokomial. Sistem ini harus merupakan bagian integral dari pengendalian infeksi (PPI) di
rumah sakit.

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 9
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Untuk menilai penampilan kerja staf dan mutu pelayanan maternal dan perinatal. Dalam hal
ini pengelolah bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi pelayanan tersebut.
Evaluasi terbagi atas:
1. Evaluasi Internal
a. Melakuan evaluasi dan melaporkan prestasi kerja staf. Staf perlu dilibatkan dalam
penilaian prestasi kerjanya dan yang bersangkutan menerima salinan hasil penilaian
tersebut.
b. Menyelidiki dan melaporkan utilisasi dari kamar tindakan dan perawatan maternal dan
perinatal.
c. Menyelidiki dan melaporkan keluhan atau kekurangan dalam pelayanan, bila perlu
memperbaikinya.
d. Menyelidiki dan melaporkan kecelakaan yang terjadi di kamar tindakan. Di laporkan ke
pokja Manajemen Resiko Klinik yang bertugas mendata kasus bermasalah dan
mencatat serta membuat rapat rutin dengan
Tujuan ;
- Melaporkan kepada komite medik
- Membuat rekomendasi untuk perbaikan baik segi medik maupun non medik.
- Menindaklanjuti keputusan dan pelaksanaan perbaikan mutu.
- Membuat laporan kematian perinatal dalam waktu 1 minggu.
e. Rumah sakit harus merumuskan pembagian SDM yang mampu bekerja cepat, tepat,
cermat dalam memberikan pelayanan sejak pasien masuk Rumah Sakit.
2. Evaluasi Eksternal
Evaluasi Eksternal dapat dilakukan oleh Lembaga Akreditasi RS.

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 10
BAB IX
DOKUMENTASI

Dalam upaya peningkatan pengetahuan dan pengenalan tentang sayang ibu di Rumah Sakit
Umum Daerah Sondosia khususnya di ruang kebidanan, dan perinatologi, maka perlu
diadakan program sayang ibu untuk semua ibu-ibu yang mengikuti KB, ANC, persalinan dan
nifas yang dirawat ataupun rawat jalan di ruang kebidanan.

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 11
BAB X
PENUTUP

Pada dasarnya pelayanan maternal dan perinatal merupakan bagian dari program
kesehatan secara luas yang dapat berdampak besar pada Angka kesakitan dan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Bayi (AKB). Salah satu upaya untuk mempercepat penurunan AKI dan
AKB di Rumah Sakit adalah melalui kesiapan Rumah Sakit rujukan dalam pemantapan
pelaksaanan pelayanan 24 jam khususnya kegawat daruratan maternal dan neonatal.
Di Rumah Sakit pelayanan Maternal dan Perinatal tidak saja membutuhkan keterampilan
tenis medis ataupun asuhan keperawatan saja,tetapi unsur pengelolaan/manajemen pelayanan
juga sangat mempengaruhi keberhasilan pelayanan ini sesuai kriteria yang telah di tetapkan.
Selain itu kurang jelasnya tanggung jawab dan kewenangan masing-masing unit terkait di
berbagai tingkat pelayanan,terbatasnya kemampuan teknis untuk melakukan tindakan
kedaruratan maternal & perinatal dan masih rendahnya cakupan pelayanan yang berkualitas
bagi ibu hamil dapat menghambat pelayanan maternal dan perinatal yang berkualitas.

Ditetapkan di Bima
Pada tanggal, 07 September 2023
DIREKTUR
RSUD Sondosia

Dr. Firman, MPH


Pembina TK I, IV/b
NIP. 19750609 199403 1 002

PEDOMAN PELAYANAN PONEK 24 JAM DI RSUD SONDOSIA KAB. BIMA TAHUN 2023 12

Anda mungkin juga menyukai