Anda di halaman 1dari 39

PEDOMAN TATA NASKAH

DOKUMEN AKREDITASI
PUSKESMAS BUNGI

PUSKESMAS BUNGI
KABUPATEN PINRANG
PROPINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2023

i
Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BUNGI NOMOR: 445/013/SK/BNG/2019 TENTANG PEDOMAN TATA


NASKAH DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS NOMOR: 445/013/SK/BNG/2019 TENTANG PEDOMAN


TATA NASKAH DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................................... 3

B. MAKSUD DAN TUJUAN............................................................................. 3


C. SASARAN ..................................................................................................... 4
D. ASAS ............................................................................................................. 4

E. RUANG 5

LINGKUP .......................................................................................
BAB II KETENTUAN TATA NASKAH DINAS PUSKESMAS BUNGI
A. JENIS DOKUMEN BERDASARKAN SUMBER ....................................... 6

B. JENIS DOKUMEN AKREDITASI .............................................................. 6

BAB III KETENTUAN TATA NASKAH DINAS DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI
A. KEBIJAKAN ................................................................................................. 7
B. MANUAL MUTU ......................................................................................... 13

C. RENCANA LIMA TAHUNAN / RENCANA STRATEGIS BISNIS


PUSKESMAS ................................................................................................ 15
D. PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP) TAHUNAN ............... 17
E. PEDOMAN/PANDUAN ............................................................................... 19
F. KERANGKA ACUAN KEGIATAN ............................................................ 21

G. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ....................................... 23


BAB IV PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DI PUSKESMAS
A. IDENTIFIKASI PENYUSUNAN PERUBAHAN DOKUMEN .................. 31

B. PENYUSUNAN DOKUMEN ....................................................................... 31


C. PENGESAHAN DOKUMEN ....................................................................... 31

D. SOSIALISASI DOKUMEN .......................................................................... 32


E. PENCATATAN DOKUMEN, DISTRIBUSI DAN PENARIKAN 32
DOKUMEN ...................................................................................................
F. TATA CARA PENYIMPANAN DOKUMEN ............................................. 33

G. PENATAAN DOKUMEN ............................................................................ 34

H. REVISI ATAU PERUBAHAN DOKUMEN ............................................... 34

ii
Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BUNGI
Jln. Poros Pinrang - Polman Km 33 Telp. (0421) 3911355 E.mail : Puskesmasbungi001@gmail.com Kode Pos 92153

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS BUNGI
NOMOR : 445/ 013 / SK / BNG/I /2023

TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH
DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPT PUSKESMAS BUNGI,

Menimbang : a. bahwa dalam proses penyusunan dokumen akreditasi diperlukan acuan


tata naskah sehingga format yang dihasilkan seragam;
: b. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud pada huruf a perlu
ditetapkan keputusan Kepala UPT Puskesmas Bungi tentang Pedoman
Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ( Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); Sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang cipta
Kerja ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 6573);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5038;
3. Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundangan-Undangan;
4. Undang – undang Nomor 72 Tahun 2012 tentang sistem kesehatan
nasional
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 Tentang Pedoman

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


1
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1223);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
2016 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Dalam
Negeri;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1423);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2017 tentang Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Kementerian
Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2019 Tentang Sistem
Informasi Puskesmas ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 999);
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2022 tentang indikator
Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit,
laboratoruim Kesehatan, Dan Unit Transfusi Darah ( Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1054);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022 tentang
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium
Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Mandiri Dokter Gigi ( Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 1207);
14. Peraturan Bupati Pinrang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pinrang;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BUNGI TENTANG PEDOMAN TATA


NASKAH DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI.

KESATU Pedoman Tata Naskah Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi mengacu pada Peraturan
Bupati Pinrang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Pinrang dan Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Tahun 2019.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


2
KEDUA Jenis dokumen yang dilakukan pembakuan tata naskahnya meliputi :
1. Kebijakan;
2. Manual Mutu;
3. Rencana Lima Tahunan / Rencana Strategis Bisnis;
4. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Tahunan;
5. Pedoman/ panduan;
6. Standar Operasional Prosedur (SOP);
7. Kerangka Acuan Program/Kegiatan.

KETIGA : Keputusan Kepala UPT Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
Puskesmas.

KEEMPAT : Pembakuan tata naskah dinas terlampir dalam keputusan ini yang merupakan bagian tidak
terpisahkan.

KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bungi
Pada tanggal 03 Januari 2023

KEPALA UPT PUSKESMAS BUNGI,

NI NYOMAN SIDIATI

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BUNGI
NOMOR :445/013/SK/BNG/2023
TENTANG

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


3
PEDOMAN TATA NASKAH DOKUMEN
AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI.

PEDOMAN TATA NASKAH


DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan akreditasi
Puskesmas adalah bagaimana mengatur sistem pendokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu proses implementasi akreditasi Puskesmas
dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan
kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi
Puskesmas. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu institusi/organisasi
dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yang
optimal.
Dokumentasi yang dimaksud dalam Akreditasi Puskesmas secara garis besar dibagi
atas dua bagian yaitu dokumen internal dan eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk
membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan.
Dokumen internal tersebut adalah Kebijakan, Pedoman, Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman
eksternal yang berlaku.
Agar para pemangku kepentingan Akreditasi Puskesmas memiliki acuan dan
memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman Tata Naskah Dinas
Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Pedoman Tata Naskah Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi dimaksudkan
sebagai acuan dalam melakukan standarisasi tata naskah seluruh dokumen terkait
akreditasi Puskesmas Bungi.

2. Tujuan
Pedoman Tata Naskah Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi bertujuan
menyediakan pedoman bagi Kepala Puskesmas, Penanggungjawab dan Pelaksana Upaya

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


4
Kesehatan dan Tim Mutu/Akreditasi dalam menyusun dokumen-dokumen yang
dipersyaratkan dalam standar akreditasi.

C. SASARAN
Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi
adalah :
1. Tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam penyelenggaraan Tata Naskah
Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi;
2. Terwujudnya keterpaduan penyelenggaran tata naskah dokumen akreditasi dengan unsur
lainnya dalam lingkup administrasi umum;
3. Terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis;
4. Tercapainya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dokumen akreditasi;
5. Berkurangnya tumpang-tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata naskah dokumen
akreditasi.

D. ASAS
Pedoman Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi ini disusun
berdasarkan asas sebagai berikut :
1. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan secara efektif dan efisien dalam penulisan,
penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi, serta dalam
penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.
2. Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah dibakukan.
3. Pertanggung jawaban.
Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggung jawabkan dari segi isi, format,
prosedur, kewenangan dan keabsahan.
4. Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas dilakukan dalam satu kesatuan sistem
administrasi umum.
5. Kecepatan dan Ketepatan
Naskah dinas harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran dalam
redaksional, proseduran dan ditribusi.

6. Keamanan
Tata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, klasifikasi, penyampaian kepada yang
berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


5
E. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi
meliputi: penyusunan dokumen akreditasi puskesmas yaitu Kebijakan, Manual Mutu,
Rencana Lima Tahunan / Rencana Strategis Bisnis, Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
Tahunan, Pedoman / panduan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Kerangka Acuan
Program / Kegiatan dan distribusi dokumen dan ketentuan tata naskah dokumen akreditasi
puskesmas Bungi serta prosedur pengendalian dokumen di puskesmas.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


6
BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS

A. JENIS DOKUMEN BERDASARKAN SUMBER


1. Dokumen Internal
Sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan pelayanan upaya kesehatan
perorangan, dan sistem penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat perlu dibakukan
berdasarkan dokumen internal yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Dokumen
internal tersebut disusun dan ditetapkan dalam bentuk dokumen yang harus disediakan
oleh Puskesmas untuk memenuhi standar akreditasi.
2. Dokumen Eksternal
Dokumen eksternal yang berupa peraturan perundangan dan pedoman-pedoman
yang diberlakukan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota dan organisasi profesi, yang merupakan acuan bagi Puskesmas
dalam menyelenggarakan administrasi manajemen dan upaya kesehatan perorangan serta
upaya kesehatan masyarakat.

B. JENIS DOKUMEN AKREDITASI


1. Dokumen Asli
Dokumen asli Adalah Dokumen yang ditanda tangani basah dan Stempel Basah oleh
Kepala Puskesmas, dan di Stempel ASLI di Pojok Kiri Atas Dokumen. Jumlah Dokumen
Asli hanya Satu dan disimpan di bagian Admin ( Koordinator Penegendali Dokumen ).
Dokumen ini tidak boleh keluar dari Admin.
2. Dokumen Master
Dokumen Master adalah Dokumen yang ditanda tangani Basah, tidak di stempel,
jumlahnya hanya Satu dan disimpan di Admin, dan digunakan untuk menggandakan
Dokumen.
3. Dokumen Terkendali
Dokumen yang merupakan dokumen penggandaan dari Dokumen Master lalu di Stempel
Basah dan didistribusikan kepada sekretariat/ tiap unit/ pelaksana, terdaftar dalam Daftar
Distribusi Dokumen Terkendali, dan menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan
dapat ditarik bila ada perubahan (revisi). Dokumen ini harus ada tanda/stempel
“TERKENDALI” pada Pojok Kiri atas Dokumen. Dokumen ini untuk kepentingan
Internal, jumalhnya sesuai dengan kebutuhan.
4. Dokumen Tidak Terkendali
Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak di
luar Puskesmas digunakan untuk keperluan insidental, merupakan Penggandaan
Dokumen Terkendali, tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


7
pekerjaan dan memiliki tanda/stempel “TIDAK TERKENDALI”. Pada Pojok Kiri Atas
di Bawah Stempel “TERKENDALI”. Yang berhak mengeluarkan dokumen ini adalah
penanggung jawab Manajemen Mutu dan tidak perlu dicatat.
5. Dokumen Kedaluwarsa
Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku oleh karena telah mengalami
perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan
pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/stempel “KEDALUWARSA”. Pada pertengahan
Dokumen, dan dicatat dalam Buku Daftar Dokumen Kedaluwarsa kapan dokumen itu
dinyatakan tidak berlaku.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


8
BAB III
KETENTUAN TATA NASKAH DINAS
DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI

A. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung
jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/panduan dan
standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam
pelaksanaan kegiatan di Puskesmas.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada Peraturan
perundangan, baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang
berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementrian Dalam Negeri,
Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Format Peraturan/Surat Keputusan adalah sebagai berikut :
1. Memakai Kertas dengan Kop Surat Puskesmas Bungi dengan menggunakan kertas HVS
ukuran folio 70 gram (size di printer 21,59 cm x 33,00 cm) dengan ketentuan untuk
penulisan SK margin kiri, kanan, atas dan bawah 2 cm dan spasi before-after 0pt. Untuk
Judul Kepala menggunakan spasi 1,15. Sedangkan untuk bagian konsideran hingga kaki
menggunakan spasi 1,5 dengan pengetikan menggunakan tipe huruf Times New Roman
ukuran huruf 12.
2. Nomor ditulis sesuai sistem penomoran Puskesmas Bungi
3. Judul ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang...... Judul ditulis dengan Huruf Kapital
Times New Roman Font 12 Bold.
4. Jabatan Pembuat Keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin akhir diakhiri
dengan tanda koma(,). Jabatan pembuat keputusan ditulis Kepala Puskesmas dengan
huruf Kapital Times New Roman Font 12
5. Untuk penulisan antar bagian SK yaitu antara item “NOMOR” dan “TENTANG”, antara
“PEDOMAN” dan, “DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA”, 1 kali enter
(spasi 1,15). Sedangkan pada konsideren hingga kaki menggunakan spasi 1,5. Antara
item “Menimbang”, “Mengingat” dan “MEMUTUSKAN” di lakukan 1 kali enter dengan
spasi 1,5.
6. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang
dan alasan pembuatan keputusan,

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


9
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda
baca titik dua (:), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil
abjad a, b dan seterusnya
4) Dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda
baca (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang memerintahkan
pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang, dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun lebih awal disebut lebih dulu, diawali
dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;)
c. Diktum:
1) Diktum ‘MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital;
2) Diktum menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan kata
menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf
kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:)
3) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala) , seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.)
d. Batang Tubuh
1) Memuat subtansi Peraturan/Surat Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-
diktum kesatu, kedua, dan seterusnya dan diawali dengan huruf kapital.
2) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, Perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnnya, dan
3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/Surat Keputusan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
e. Kaki
Merupakan bagian akhir substansi yang memuat penanda tangan penerapan
Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari:
1) Tempat dan tanggal penetapan
2) Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
3) Tanda tangan pejabat, dan
4) Nama lengkap pejabat yang menandatangani.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


10
f. Penandatanganan
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar.
g. Lampiran Peraturan/ Surat Keputusan
1) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul Peraturan/Surat
Keputusan,
2) Halaman Terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


11
Kop
Surat
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG PKM
Bungi
DINAS KESEHATAN sesuai
tata

UPT PUSKESMAS BUNGI naskah


dinas
Kab.
Jln. Poros Pinrang - Polman Km 33 Telp.( 0421 ) 3911355 E.mail : Puskesmasbungi001@gmail.com Kode Pos 92153 Pinrang

1 enter
Nomor KEPUTUSAN
Kebijakan
sesuai KEPALA UPT PUSKESMAS BUNGI
dengan
sistem NOMOR :445 / 013 / SK / BNG/I / 2023
penomoran
1 enter Judul
SK
Kepala:
TENTANG Ditulis
dalam huruf
HURUF PEDOMAN TATA NASKAH DINAS kapital
TIMES
NEW DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI diletakkan
ROMAN di tengah
1 enter margin
UKURAN
Spasi 1,15
FONT 12 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 enter

KEPALA PUSKESMAS BUNGI,


1 enter

Menimbang : a. bahwa dalam proses penyusunan dokumen akreditasi diperlukan acuan


tata naskah sehingga format yang dihasilkan seragam; Uraian
singkat latar
: b. bahwa berdasarkan pertimbangan yang dimaksud pada huruf a perlu belakang
penyusunan
kebijakan
ditetapkan keputusan Kepala Puskesmas Bungi tentang Pedoman Tata
Naskah Puskesmas Bungi;
1 enter
Mengingat : 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 80 Tahun
Berisi
2012 Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah; perundang-
undangan
yang
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun berlaku.
Disusun
2014 Tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; berdasarkan
hirarki
3. Peraturan Bupati Kabupaten Pinrang Nomor 279 Tahun 2012 Tentang perudang-
undangan
Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Spasi 1,5
Pinrang;
1 enter

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BUNGI TENTANG PEDOMAN TATA
Sesuai
NASKAH DINAS DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI dengan
judul
KESATU Pedoman Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi mengacu pada kebijakan

Peraturan Bupati Kabupaten Pinrang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pinrang dan Buku Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Tahun 2018.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


12
KEDUA Jenis Dokumen yang dilakukan pembakuan tata naskahnya meliputi :
1. Kebijakan
2. Manual Mutu
3. Rencana Lima Tahunan / Rencana Strategis Bisnis
4. Pedoman/ panduan
5. Kerangka Acuan Program/Kegiatan
6. SOP.
KETIGA : Keputusan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
Puskesmas.
KEEMPAT : Pembakuan tata naskah terlampir dalam keputusan ini yang merupakan bagian tidak
terpisahkan.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari
Spasi 1,5
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.

2 enter

Tempat dan
Ditetapkan di Bungi tanggal
penetapan
pada tanggal 02 Januari 2023
1 enter

KEPALA PUSKESMAS BUNGI, Nama


Puskesmas
dan Kepala
2 enter Puskesmas
Tanpa Gelar
ditulis huruf
kapital
NI NYOMAN SIDIATI

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BUNGI
Times new roman ukuran
12, spasi 1,5 NOMOR :445/013/SK/BNG/2022
Sesuai dengan Judul
kebijakan

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


13
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS
DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI.
1 enter

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS


DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BUNGI

Times new roman ukuran KEPALA PUSKESMAS BUNGI,


12, spasi 1,5 semua ditulis
Kapital 2 enter
Nama Jelas tanpa gelar

NI NYOMAN SIDIATI

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


14
B. MANUAL MUTU
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan, dan
dipelihara oleh organisasi. Manual mutu memakai kertas HVS ukuran folio 70 gram (size di
printer 21,59 cm x 33,00 cm) dengan ketentuan untuk penulisan dokumen margin kiri, kanan,
atas dan bawah 2,5 cm serta spasi 1,5, dengan pengetikan menggunakan tipe huruf Times
New Roman ukuran huruf 12 dan spasi before-after 0pt. Sistematika penulisan manual mutu
tersebut meliputi:
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan Acuan
E. Istilah dan Defenisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen
A. Komitmen Manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu / Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi Internal
IV. Tinjauan Manajemen
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


15
V. Manajemen Sumber Daya
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastuktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja
(Penilaian Kinerja Puskesmas/PKP)
2. Proses berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan Kewajiban Sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan Pelanggan
2) Audit Internal
3) Penilaian Kinerja Puskesmas:
a) Pemantauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


16
B. Pelayanan Kllinis (Upaya Kesehatan Perorangan)
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/ pengadaan barang terkait pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan Kewajiban Pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Kesalamatan Pasien
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan Pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


17
C. RENCANA LIMA TAHUNAN / RENCANA STRATEGIS BISNIS PUSKESMAS
Sejalan dengan rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas perlu
menyusun rencana lima tahunan/Rencana Strategis Bisnis dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Rencana lima tahunan/rencana strategis bisnis tersebut harus sesuai dengan visi, misi,
tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
optimal.
Dalam menyusun rencana strategis bisnis, Kepala Puskesmas bersama seluruh jajaran
karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan analisis situasi yang meliputi analisis
pencapaian kinerja, mencari faktor-faktor yang menjadi pendorong maupun penghambat
kinerja, sehingga dapat menyusun program kerja lima tahunan yang dijabarkan dalam
kegiatan dan rencana anggaran
Format Rencana Strategis Bisnis Puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Memakai Kertas HVS ukuran folio 70 gram (size di printer 21,59 cm x 33,00 cm) dengan
ketentuan untuk penulisan dokumen margin kiri, kanan, atas dan bawah 2,5 cm serta
spasi 1,5, dengan pengetikan menggunakan tipe huruf Times New Roman ukuran huruf 12
dan spasi before-after 0pt.
b. Sistematika Rencana Strategis Bisnis Puskesmas dapat disusun dengan sistematika
sebagai berikut:
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum Penyusunan Rencana Strategi Bisnis (RSB)
C. Tujuan
D. Pengertian dan Ruang Lingkup
E. Konsep Dasar
F. Metodologi
BAB II Profil Puskesmas Bungi
A. Sejarah Puskesmas Bungi
B. Aspek Legal
C. Lokasi Bisnis
D. Isu-isu Strategis Pelayanan Puskesmas
BAB III Analisis Lingkungan Bisnis
A. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tiga Tahun Terakhir
B. Analisis Lingkungan Internal
C. Analisis Lingkungan Eksternal

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


18
D. Analisis SWOT
E. Posisi Puskesmas Bungi
F. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan
BAB IV Arah Bisnis Puskesmas Bungi
A. Visi
B. Misi
C. Strategi
D. Kebijakan dan Sasaran Strategis
BAB V Strategis Bisnis
A. Program Kerja
B. Sasaran Strategis
C. Kerangka Pembiayaan Lima Tahun Belanja Program dan Sumber Dana
D. Prosedur Pelaksanaan Program
BAB VI PROGNOSIS LAPORAN KEUANGAN
A. Prognosis Neraca
B. Prognosis Laporan Realisasi Anggaran
C. Prognosis Rasio Keuangan
D. Prognosis Arus Kas
BAB VII Penutup
c. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Strategis Bisnis Puskesmas:
Adapun tahapan penyususnan Rencana Strategis Bisnis Puskesmas adalah sebagai
berikut:
1. Membentuk tim penyusunan Rencana Strategis Bisnis yang terdri dari Kepala
Puskesmas bersama penanggung jawan upaya Puskesmas dan Pelayanan Klinis.
2. Tim mempelajari RPJMN, rencana strategis Kementrian Kesehatan, Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota, Standar Pelayanan Minimal (SPN) Kabupaten/Kota
sebagai acuan target kinerja lima tahunan yang harus dicapai oleh Puskesmas
3. Tim menetapkan indikator kinerja tiap upaya Puskesmas
4. Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja
5. Tim melakukan analisis kinerja
6. Tim menyusun pentahapan pencapaian indikator kinerja untuk tiap upaya Puskesmas
dengan penjabaran pencapaian untuk tiap tahun.
7. Tim menyusun program kerja dan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai
target pada tiap-tiap indikator kinerja
8. Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk di sahkan oleh Kepala
Puskesmas
9. Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


19
D. PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS (PTP) TAHUNAN
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses penyusunan rencana
kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk
mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
Perencanaan Puskesmas mencakup semua kegiatan upaya Puskesmas yang dilakukan
di Puskesmas baik dalam menjalankan fungsi penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) maupun Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama, UKM baik esensial
maupun pengembangan sebagai rencana Tahunan Puskesmas yang dibiayai oleh pemerintah,
baik pemerintah pusat maupun daerah serta sumber dana lain.

1. Mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas


Langkah pertama dalam mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
adalah menyusun Rencana Usulan Kegiatan yang meliputi usulan mencakup seluruh
kegiatan Puskesmas.
Penyusunan RUK memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik secara
global, nasional maupun daerah sesuai dengan hasil kajian data dan informasi yang
tersedia di Puskesmas. Puskesmas perlu mempertimbangkan masukan dari masyarakat
melalui kajian maupun asupan dari lintas sektoral puskesmas.
Rencana Usulan Kegiatan harus dilengkapi dengan pembiayaan untuk kebutuhan
rutin, sarana, prasarana dan operasional Puskesmas. RUK yang disusun merupakan RUK
tahun mendatang (H+1). Penyusunan RUK tersebut dilakukan pada bulan Januari tahun
berjalan (H) berdasarkan hasil kajian pencapaian kegiatan tahun sebelumnya (H-1) dan
diharapkan proses penyusunan RUK telah selesai dilaksanakan di Puskesmas pada akhir
bulan Januari tahun berjalan (H). RUK kemudian dibahas di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota selanjutnya terangkum dalam usulan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
akan diajukan ke DPRD untuk memperoleh persetujuan pembiayaan dan dukungan
politis. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya diserahkan ke Puskesmas melalui
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Berdasarkan alokasi biaya yang telah disetujui
tersebut, secara rinci RUK dijabarkan kedalam Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
Penyusunan RPK dilaksanakan pada bulan Januari tahun berjalan dalam forum lokakarya
Mini Bulanan Pertama.
2. Tahap Penyusunan RUK
Penyusunan RUK memperhatikan hal-hal untuk mempertahankan kegiatan yang
sudah dicapai pada periode sebelumnya dan memperhatikan program/upaya yang sudah
dicapai pada periode sebelumnya dan memperhatikan program/upaya yang masih
bermasalah, menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan
di wilayah tersebut dan kemampuan Puskesmas.
Penyusunan RUK terdiri dari dua tahap, yaitu:

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


20
a. Analisis Masalah dan Kebutuhan Masyarakat
Analisis masalah dan kebutuhan masyarakat dilakukan melalui kesepakatan Tim
Penyusun PTP dan lintas sektoral Puskesmas melalui:
1) Identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan,
melalui analisis kesehatan masyarakat,
2) Menetapkan urutan prioritas masalah
3) Merumuskan masalah
4) Mencari akar penyebab, dapat menggunakan diagram sebab akibat, pohon
masalah, curah pendapat, dan alat lain yang dapat digunakan.
b. Penyusunan RUK
Penyusunan RUK meliputi Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Pesrorangan (UKP) tingkat pertama, UKM esensial dan pengembangan
yang meliputi:
1) Kegiatan tahun yang akan datang
2) Kebutuhan Sumber daya
3) Rekapitulasi rencana ususlan kegiatan
3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Rencana pelaksanaan kegiatan baik Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama, UKM esensial dan
pengembangan secara bersama-sama, terpadu dan terintegrasi, dengan langkah-langkah :
a. Mempelajari alokasi kegiatan
b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan RUK
c. Menyusun rancangan awal secara rinci
d. Mengadalakn lokakarya mini
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan.
Adapun ketentuan dalam penulisan PTP Tahunan memakai kertas HVS
ukuranfolio 70 gram (size di printer 21,59 cm x 33,00 cm) dengan ketentuan untuk
penulisan dokumen margin kiri, kanan, atas dan bawah 2,5 cm serta spasi 1,5, dengan
pengetikan menggunakan tipe huruf Times New Roman ukuran huruf 12 dan spasi before-
after 0pt. Khusus untuk penggunaan kolom tidak mengikuti ukuran huruf tersebut
melainkan menyesuaikan dengan kebutuhan dan ukuran kolom.
Pedoman penyusunan PTP dengan menggunakan format-format sesuai dengan
Pedoman Manajemen Puskesmas yang dikeluarkan Kementrian Kesehatan Direktoran
Jenderal Pelayanan Kesehatan tahun 2016.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


21
E. PEDOMAN/PANDUAN
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan.
Penulisan pedoman/panduan memakai kertas HVS ukuran folio 70 gram (size di
printer 21,59 cm x 33,00 cm) dengan ketentuan untuk penulisan dokumen margin kiri, kanan,
atas dan bawah 2,5 cm serta spasi 1,5, dengan pengetikan menggunakan tipe huruf Times
New Roman ukuran huruf 12 dan spasi before-after 0pt. Untuk ketentuan penulisan huruf
dalam bagan/kolom tetap menggunakan huruf Times New Roman dengan ukuran font 10
spasi 1.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan

b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


22
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap)
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP

c. Format Panduan Pelayanan Puskesmas


BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI

Sistematika pedoman/panduan pelayanan puskesmas dapat dibuat sesuai dengan


materi/isi pedoman/panduan. Pedoman/panduan yang harus dibuat adalah pedoman/panduan
minimal yang harus ada di Puskesmas yang dipersyaratkan sebagai dokumen yang diminta
dalam elemen penilaian. Bagi Puskesmas yang telah menggunaan e-file tetap harus
mempunyai hardcopy pedoman/panduan yang dikelolah oleh Tim Akreditasi Puskesmas atau
bagian Tata Usaha Puskesmas.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


23
F. KERANGKA ACUAN PROGRAM/KEGIATAN
Penyusunan kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan Umum adalah tujuan secara garis besar dari keseluruhan program/kegiatan,
sedangkan tujuan khusus merupakan tujuan dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan.
Karena itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan. Cara melaksanakan
kegiatan, metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan rincian kegiatan.
Penulisan kerangka acuan memakai kertas HVS ukuran folio 70 gram (size di printer
21,59 cm x 33,00 cm) dengan ketentuan untuk penulisan dokumen margin kiri, kanan, atas
dan bawah 2,5 cm serta spasi 1,5, dengan pengetikan menggunakan tipe huruf Times New
Roman ukuran huruf 12 dan spasi before-after 0pt. Untuk ketentuan penulisan huruf dalam
bagan/kolom tetap menggunakan huruf Times New Roman dengan ukuran font 10 spasi 1.
1. Sistematika/ Format Kerangka Acuan Program/Kegiatan
Sistematika atau format kerangka acuan kegiatan sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Latar belakang
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
e. Cara melaksanakan kegiatan
f. Sasaran
g. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
h. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
i. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Sistematika/ format tersebut diatas adalah minimal Puskesmas dapat menambah
sesuai kebutuhan, tetapi tidak diperbolehkan mengurangi. Contoh penambahan : ditambah
point untuk rencana pembiayaan/ anggaran.
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/ kegiatan
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan
program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan upaya/ kegiatan. Tujuan umum adalah tujuan
secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


24
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya tujuan upaya/ kegiatan tersebut. Oleh karena itu antara
tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok
dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk tim,
melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan-tujuan upaya/kegiatan.
Sasaran upaya/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Specific : Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan
kesalahan interpretasi/tidak multi tafsir dan menjawab masalah.
2) Measurable : Dapat diukur secara obyektif kuantitatif maupun kualitatif, yaitu dua
atau lebih mengukur indikator kinerja mempunyai keseimpulan yang sama.
3) Achievable: Dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, penting, dan harus
berguna untuk menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan
dampak serta proses.
4) Relevan/Realistic:Indikator kinerja harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan
yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan gantt.
h. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Yang dimaksud monitoring adalah melaksanakan pemantauan terhadap
pelaksanaan program/kegiatan agar tidak terjadi penyimpangan, sementara evaluasi
pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegaiatan terhadap jadwal yang
direncanakan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu
tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
Program/ kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan
dan siapa yang melakukan.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


25
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus dibuat. Jadi
yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana membuat laporan
evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
i. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan
adalaah bagaimana melakukan pencatatan keegiatan atau membuat dokumentasi
kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kurun waktu (kapan)
laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan.
Evaluai kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan upaya/kegiatan secara menyeluruh.
Jadi yang di tulis didalam kerangka acuan, bagaimana melakukan evaluasi dan kapan
evaluasi harus dilakukan.

G. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


Standar Operasional Prosedur adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai proses pelaksanaan kegiatan, Penulisan SOP memakai kertas HVS ukuran folio 70
gram (size di printer 21,59 cm x 33,00 cm). Penulisan SOP margin kiri, kanan, atas dan
bawah 2 cm serta spasi 1,15, menggunakan tipe huruf Times New Roman ukuran huruf 12
dan spasi before-after 0pt. Khusus untuk diagram alir pada SOP menggunakan tipe huruf
Times New Roman ukuran huruf 9 serta spasi 1.
a. Tujuan Penyusunan SOP,
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/
seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan
standar yang berlaku.
b. Manfaat SOP adalah :
1) Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
2) Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
3) Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya.
c. Format SOP.
1) Format SOP dibakukan agar tidak terjadi banyak format yang digunakan,
2) Format Baku SOP dibuat mengacu pada Permenpan No. 35/2012 atau pada contoh
format SOP yang ada dalam Pedoman Tata Naskah Dinas Puskesmas Bungi ini.
3) Pada Prinsipnya adalah “FORMAT” SOP yang digunakan dalam puskesmas harus
“SERAGAM”.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


26
4) Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi tambahan
materi/ kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang memeriksa SOP. Untuk
SOP tindakan agar memudahkan didalam melihat langkah-langkahnya dengan bagan
alir, persiapan alat dan bahan dan lain- lain, namun tidak boleh mengurangi item-tem
yang ada di SOP.
Format SOP sebagai berikut :
1. Kop/Heading SOP
JUDUL
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Nama Ka Puskesmas Bungi
Tanda Tangan Kepala Puskesmas Bungi
BUNGI NIP

2. Komponen SOP
1. Pengertian

2. Tujuan

3.Kebijakan

4.Referensi

5.Prosedur /
Langkah-langkah
6.Diagram Alir
(Jika dibutuhkan)
7.Hal-hal yang
perlu diperhatikan
8.Unit Terkait

9.Dokumen Terkait
10.Rekaman
Historis

d. Petujuk Pengisian SOP


1) Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah kabupaten/ kota, nama organisasi adalah
nama Puskesmas dan lambang puskesmas.
2) Kotak Heading :
a) Heading dicetak hanya pada halaman pertama
b) Kotak Puskesmas diberi Logo pemerintah daerah, dan nama Puskesmas.
c) Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya
d) Nomor Dokumen diisi dengan ketentuan penomoran SOP di Puskesmas.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


27
e) Nomor Revisi diisi dengan status revisi, diisi menggunakan angka, misalnya
untuk dokumen baru dapat diberi nomor 00, sedangkan dokumen revisi pertama
diberi nomor 01, revisi kedua diberi nomor 02, dan seterusnya.
f) Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
g) Halaman diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk
SOP tersebut (misalnya: halaman pertama: 1/5. Namun ditiap halaman
selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman kedua: 2/5, halaman terakhir :
5/5. Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading.
h) Ditetapkan Kepala Puskesmas: diberi tandatangan Kepala Puskesmas dan nama
jelasnya tanpa gelar dengan memakai NIP
3) Isi SOP
Isi SOP adalah sebagai berikut:
a) Pengertian : diisi defenisi judul SOP, berisi penjelasan dan atau definisi tentang
istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/
menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “ Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya
SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP tersebut, contoh
untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala
Puskesmas No ........ ... tentang Pelayanan Imunisasi.
d) Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka,
e) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut.
f) Langkah-langkah prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan
antala lain: bagan alir, dokumen terkait,
g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):
Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


28
garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram
alir mikro.
(1) Diagram alir makro/ Macro flow chart, menunjukkan kegiatan-kegiatan
secara garis besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal
satu simbol, yaitu simbol balok :

(2) Diagram alir mikro/ micro flow chart, menunjukkan rincian kegiatan-
kegiatan dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbul sebagai berikut:

o Awal kegiatan :

o Akhir kegiatan :

o Keputusan ? ya

Tidak

Penghubung :

o Dokumen :

o Arsip :

e. Syarat penyusunan SOP :


1) SOP harus dibuat oleh mereka yang melakukan pekerjaan atau unit kerja tersebut.
2) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau unit kerja
agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya.
3) Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa, di mana,
kapan dan mengapa.
4) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat, dan objek SOP harus
jelas.
5) SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana dengan Bahasa
yang dikenal pemakai.
6) SOP harus jelas, ringkas dan mudah dilaksanakan.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


29
INJEKSI INTRA MUSKULAR Nomor
Kebijakan
No. Dokumen : sesuai
dengan
C/SOP/BNG/2023 sistem
penomoran
SOP No. Revisi : R.03 SOP
Tanggal Terbit : 02 /2/2023 Nama
Kepala
Halaman : 1/3 puskes
mas
PUSKESMAS Tanda Tangan Kepala Puskesmas NI NYOMAN SIDIATI tanpa
BUNGI Bungi NIP.196902242002122005 gelar,
NIP

1. Pengetian Injeksi intra muskular adalah : pemberian obat dengan cara


memasukkan obat kedalam jaringan otot menggunakan spuit injeksi
dilakukan pada otot pangkal lengan atau otot paha bagian luar (yaitu 1/3
tengah paha sebelah luar)
2. Tujuan Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot agar cepat terserap oleh
tubuh
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bungi No.445/ /SK/BNG/2019 tentang Jenis-
Jenis Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku Pedoman Perawatan dasar Depkes RI Tahun 2005

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


30
5. Prosedur/ 1. Persiapkan Alat dan Bahan :
Langkah-langkah a. Bak Instrumen Steril
b. Medical Record
Spasi
1,15 c. Buku registrasi pasien
times d. Dissposible Spuit
new
roman e. Obat Injeksi
font 12
f. Kaps Alkohol
g. Bak Instrumen
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
3. Langkah-langkah :
a. Petugas mencuci tangan
b. Petugas memakai APD
c. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan dalam bak instrumen
steril
d. Petugas memberi tahu maksud tindakan kepada pasien
e. Petugas melakukan aspirasi obat sesuai dosis dengan spuit
injeksi
f. Petugas mengatur posisi pasien
g. Petugas memilih area penusukan yang bebas dari lesi dan
peradangan
h. Petugas membersihkan area penusukan menggunakan kapas
alkohol
i. Petugas membuka tutup jarum
j. Petugas menusukkan jarum ke daerah penusukan dengan sudut
90 derajat, kira-kira sampai jaringan otot
k. Petugas melakukan aspirasi spuit
l. Petugas mengobservasi ada tidak darah dalam spuit, jika ada
darah tarik kembali jarum dari kulit
m. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol
n. Petugas mengganti penusukan ke tempat lain, jika tidak ada
darah, masukkan obat perlahan-lahan hingga habis
o. Petugas mencabut jarum
p. Petugas menekan tempat penusukan dengan kapas alkohol Spasi
1,15
q. Petugas memberi tahu kepada pasien bahwa tindakan sudah
selesai
r. Petugas membuang sampah medis pada tempatnya
s. Petugas mencatata tindakan medis dalam rekam medis
t. Petugas merapikan alat dan bahan
u. Petugas mencuci tangan

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


31
6. Diagram Alir Menyiapkan alat & Memberi tahu
Cuci tangan
bahan dalam bak maksud kepada
instrumen steril pasien

Mengatur posisi Melakukan aspirasi


pasien obat sesuai dosis

Memilih area Membersihkan area


penusukan penusukan

Menusukkan jarum Membuka tutup


jarum

Melakukan aspirasi
spuit

Spasi
1,
times
Ya Tarik kembali jarum Menekan tempat new
Ada darah penusukan dengan
dalam roman
alkohol 9
spuit?

tidak
Masukkan obat Mencabut jarum Menekan tempat
perlahan hingga habis penuskan dengan
alkohol

Membuang sampah Memberi tahu pasien


medis

Mencatat dalam
rekam medis

Cuci tangan Merapikan alat danTarikMasukkan


kembali jarum
obat Mencabut jarum
bahan perlahan hingga habis

7. Hal-hal yang perlu 1. Perhatikan tehnik septik dan aseptik dalam pelaksanaan kegiatan
diperhatikan 2. Pastikan jenis obat dan dosis penyuntikan
3. Pastikan area penyuntikan sudah tepat
4. Observasi pasien antara 5 sampai 15 menit terhadap reaksi obat
1. Poli gigi
2. Imunisasi Times New
8. Unit Terkait 3. UGD Roman
spasi 1,15
4. Poli KIA/KB
5. Puskesmas Pembantu
1. Rekam medis
9. Dokumen terkait
2. Catatan tindakan
10. Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan
Tanggal mulai
diberlakukan
perubahan 1 Prosedur (Langkah- Penambahan item persiapan 02/2/2019

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


32
langkah) alat dan bahan pada
prosedur/langkah-langkah
2 Penambahan isi SOP Penambahan beberapa item 02/2/2019
isi SOP dari 7 Langkah Times
menjadi 10 yakni New
penambahan item : Roman
9 spasi
1. Hal-hal yang perlu
1,0
diperhatikan
2. Dokumen terkait
3. Rekaman historis
perubahan
3 Tehnis penulisan Perubahan tehnis penulisan 02/2/2019
dari Arial Font 11 menjadi
Times new Roman Font 12

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


33
BAB IV
PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DI PUSKESMAS

Prosedur Pengendalian Dokumen di Puskesmas Bungi ditetapkan oleh Kepala Puskesmas


Bungi yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di Puskesmas Bungi. Tujuan pengendalian
dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan dokumen, proses perubahan, penerbitan, distribusi
dan sirkulasi dokumen. Dalam prosedur pengendalian dokumen di Puskesmas Bungi, Kepala
Puskesmas menunjuk salah satu anggota Tim Mutu Puskesmas sebagai Petugas pengendali
Dokumen dalam hal ini di sebut sebagai Pengelola Bank Data.

A. IDENTIFIKASI PENYUSUNAN/PERUBAHAN DOKUMEN


Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self assesment dalam Pendampingan
akreditasi. Hasil self assesment digunakan sebagai acuan untuk mengidentifikasi dokumen
sesuai standar yang sudah ada di Puskesmas. Bila dokumen sudah ada, dapat diidentifikasi
dokumen tersebut masih efektif atau tidak.

B. PENYUSUNAN DOKUMEN
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, Penanggung Jawab Admen dan Penanggung
Jawab UKM dan UKP bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta
penyusunan dokumen.
Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh pengelola Bank Data
dengan mekanisme sebagai berikut:
1. SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan kepada Pengelola
Bank data.
2. Fungsi Pengelola Bank Data Puskesmas di dalam penyusunan dokumen adalah:
a. Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki dokumen yang telah disusun
oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi bahasa maupun penulisan,
b. Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi duplikasi/tumpang
tindih dokumen antar unit,
c. Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


34
C. PENGESAHAN DOKUMEN
Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas

D. SOSIALISASI DOKUMEN
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi
dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk melaksanakan SOP tersebut
perlu dilakukan pelatihan.

E. PENCATATAN DOKUMEN, DISTRIBUSI DAN PENARIKAN DOKUMEN


Kepala Puskesmas menunjuk salah satu anggota tim mutu/tim akreditasi sebagai
Petugas Pengendali Dokumen/Bank Data.
Petugas tersebut bertanggung jawab atas:
1. Penomoran dokumen
Tata Cara Penomoran Dokumen
a. Penomoran SK
Untuk penomoran SK mengikuti Contoh yaitu Nomor:445/001/SK/BNG/I/2023
dengan penjelasan setiap item :
445 / 001 / SK / BNG / I / 2022
Tahun penomoran.

Bulan penomoran.

Puskesmas Bungi

Jenis Dokumen / SK

Nomor urut dokumen


SK
Nomor Kode Puskesmas

b. Penomoran SOP
Untuk penomoran SOP mengikuti Contoh yaitu : 445/001/SOP/BNG/2023
dengan penjelasan setiap item :
445/ 001 / SOP / BNG / 2023

Tahun penomoran.

Puskesmas Bungi

Jenis Dokumen / SOP

Nomor Urut Dokumen

Nomor Kode Puskesmas

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


35
c. Penomoran Dokumen Eksternal, Kerangka Acuan, Pedoman Internal dimulai dengan
nomor 001, 002 dan seterusnya.
2. Pencatatan dokumen eksternal dicatat dalam Buku Pengendalian Dokumen Pedoman
Eksternal.
3. Pencatatan kerangka acuan program/kegiatan dicatat dalam Buku Pengendalian Dokumen
Kerangka Acuan Program/Kegiatan.
4. Pencatatan dokumen pedoman internal dicatat dalam Buku Pengendalian Dokumen
Pedoman Internal.
5. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan.
6. Mendistribusikan dokumen yang sudah diberi stempel terkendali.
Tata cara Pendistribusian dokumen
a. Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan dokumen kepada unit upaya
atau pelaksana yang memerlukan dokumen tersebut agar dapat digunakan sebagai
panduan dalam melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh tim mutu atau
bagian tata usaha Puskesmas Bungi sesuai dengan pedoman tata naskah dinas ini.
b. Distribusi harus memakai ekspedisi dan/atau formulir tanda terima.
c. Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk seluruh
unit kerja lainnya.
7. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti serta mengisi
format usulan penambahan/penarikan dokumen.
8. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan membubuhkan stempel
“KEDALUWARSA” dan kemudian menyimpan dokumen tersebut selama 3 tahun.
9. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

F. TATA CARA PENYIMPANAN DOKUMEN


1 Dokumen asli ( Dokumen yang sudah diberi Nomor dan sudah ditandatangani basah dan
stempel basah ) agar disimpan di Bank Data atau Bundel Dokumen Asli.
2 Dokumen Master ( Dokumen yang sudah ditanda tangani basah tetapi belum terstempel )
di simpan dalam Bundel Dokumen Master.
3 Dokumen Terkendali yang merupakan fotocopy dari Dokumen Master disimpan di
masing-masing unit upaya Puskesmas, dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila
tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit tersebut wajib mengembalikan
dokumen yang sudah tidak berlaku tersebut ke Bank Data sehingga di unit kerja hanya
ada dokumen yang masih berlaku saja. Pengelola Bank Data dapat memusnahkan
fotocopy dokumen yang tidak berlaku tersebut, namun untuk dokumen asli agar tetap
disimpan, dengan lama penyimpanan selama 5 tahun.
4 Dokumen yang sudah dinyatakan Kedaluarasa harus dimusnahkan, sebelum pemusnahan
dibuatkan Berita Acara Pemusnahan Dokumen.

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


36
5 PENATAAN DOKUMEN
Untuk memudahkan dalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas dikelompokkan
masing-masing bab/kelompok pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan
elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.

6 REVISI ATAU PERUBAHAN DOKUMEN


1. Dilakukan setelah proses pengkajian serta harus mendapat pengesahan sesuai pejabat
yang berwenang
2. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
3. Isi revisi atau perubahan harus dicatat pada Riwayat Perubahan Dokumen
4. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal terbit dokumen (untuk
dokumen selain kebijakan dan SOP)

KEPALA PUSKESMAS BUNGI,

NI NYOMAN SIDIATI

Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Bungi


37

Anda mungkin juga menyukai