KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 006
DAFTAR ISI
SAMPUL ...…………………………………………………………………..... i
DAFTAR ISI ..…………………………………………………………………….. ii
SURAT KEPUTUSAN TATA NASKAH DINAS ..…………………………….. 1
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN TATA NASKAH DINAS …………….... 4
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 4
A. LATAR BELAKANG ……………………………………………… 4
B. TUJUAN …………………………………………………………….... 4
C. ASAS TATA NASKAH DINAS ……………………………………… 5
D. PRINSIP PENYELENGGARAAN NASKAH DINAS ……………… 5
E. PENYELENGGARAAN NASKAH DINAS ……………………… 5
F. PENGERTIAN ……………………………………………………… 7
BAB II BENTUK NASKAH DINAS, PENGGUNAAN DAN
KEWENANGAN ATAS NAMA, UNTUK BELIAU, PELAKSANA
TUGAS,
PELAKSANA HARIAN ……………………………………………................ 11
A. BENTUK DAN SUSUNAN NASKAH DINAS ……………………… 11
B. ATAS NAMA DAN UNTUK BELIAU ……………………………… 12
C. PELAKSANAAN TUGAS ……………………………………………… 12
D. PELAKSANA TUGAS HARIAN ……………………………………… 12
BAB III PENYUSUNAN TATA NASKAH …………………………….... 13
A. PRINSIP ……………………………………………………………… 13
B. PROSEDUR ……………………………………………………………… 13
C. PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA, LOGO, DAN CAP
DINAS …………………………………………………………….... 19
D. CONTOH FORMAT NASKAH DINAS …………………………….... 26
BAB IV DOKUMEN PENDUKUNG PENYELENGGARAAN
PELAYANAN ……………………………………………………………… 27
A. KEBIJAKAN ……………………………………………………………… 27
B. PEDOMAN/PANDUAN ……………………………………………… 33
C. PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN PROGRAM/KEGIATAN …...... 38
D. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PUSKESMAS …........ 40
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD. PUSKESMAS WAY URANG
NOMOR: 445/ /IV.03/2023
TENTANG
MEMUTUSKAN
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 006
LAMPIRAN:
KEPUTUSAN KEPALA
UPTD. PUSKESMAS WAY URANG
NOMOR : 445/ /IV.03 /2023
TANGGAL : Juli 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pokok UPTD. Puskesmas Way
Urang Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan dan proses penyusunan dokumen akreditasi
diperlukan pedoman di bidang administrasi pemerintahan di lingkungan UPTD.
Puskesmas Way Urang Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan.
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum meliputi, antara lain,
pengaturan tentang jenis dan penyusunan naskah dinas, penggunaan lambang, logo dan
cap dinas, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, pengurusan naskah dinas
korespondensi, kewenangan, perubahan, pencabutan, pembatalan produk hukum, dan
ralat.
Ketentuan tentang tata naskah dinas yang berlaku di UPTD. Puskesmas Way Urang Kec.
Kalianda Kab. Lampung Selatan telah diatur dalam Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas
Way Urang Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan Nomor: 445/ /IV.03/2023 tentang
Pedoman Tata Naskah dan Pengendalian Dokumen di Lingkungan UPTD. Puskesmas
Way Urang Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan.
B. TUJUAN
Tata Naskah UPTD. Puskesmas Way Urang Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan
sebagai pedoman dalam penyusunan dan pengelolaan dokumen bertujuan untuk
menciptakan kelancaran komunikasi tulis baik intern maupun ekstern yang efektif dan
efisien dalam rangka proses penyusunan dokumen Reakreditasi serta mendukung tertib
administrasi pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan UPTD. Puskesmas Way Urang
Kec. Kalianda Kab. Lampung Selatan.
c) Tingkat keamanan dilakukan dengan mencantumkan kode pada sampul naskah dinas
sebagai berikut :
a. Surat sangat rahasia yang selanjutnya disingkat SR, merupakan surat materi dan
sifatnya memiliki tingkat yang tinggi, erat hubungannya dengan rahasia negara,
keamanan dan rahasia negara;
b. Surat rahasia yang selanjutnya disingkat R, merupakan surat materi dan sifatnya
memiliki tingkat keamanan yang tinggi yang berdampak kepada kerugian negara
dan disintegrasi bangsa;
c. Surat penting yang selanjutnya disingkat P, merupakan surat yang tingkat
keamanan isi surat perlu mendapat perhatian penerima surat;
d. Surat konfidensial yang selanjutnya disingkat K, merupakan surat yang materi dan
sifatnya memiliki tingkat keamanan sedang yang berdampak kepada terhambatnya
jalannya pemerintahan dan pembangunan; dan
e. Surat biasa yang selanjutnya disingkat B, merupakan surat yang materi dan sifatnya
biasa namun tidak dapat disampaikan kepada yang tidak berhak.
F. PENGERTIAN
1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Lampung Selatan
2. Pemerintah Daerah adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan Prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Lampung Selatan.
4. Perangkat daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah,
Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, Kelurahan dan Lembaga Lain.
5. Satuan Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disingkat SKPD adalah Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Lampung Selatan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat
DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, Kelurahan dan
Lembaga Lain.
6. Unit Pelayanan Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur
pelaksana teknis operasional dinas atau badan untuk melaksanakan sebagian urusan
dinas atau badan.
7. Tata Naskah Dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan
jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan
naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
8. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan pemerintah
daerah.
9. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan redaksional, serta
penggunaan lembaga/ logo dan cap dinas.
10. Stempel/ cap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan atau SKPD.
11. Lambang Daerah adalah Lambang Daerah Kabupaten Lampung Selatan.
12. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukkan jabatan atau nama SKPD
tertentu yang ditempatkan di bagian atas kertas.
13. Kop sampul naskah dinas adalah kop surat yang menunjukkan jabatan atau nama
SKPD tertentu yang ditempatkan di bagian atas sampul naskah.
14. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
15. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dari pejabat kepada
pejabat atau pejabat di bawahnya.
16. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan kepada bawahan
untuk melakukan tugas tertentu atas nama yang member mandate.
17. Penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewajiban dari tanggungjawab yang ada
pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan
kewenangan pada jabatannya.
18. Keputusan Kepala SKPD adalah Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk
hukum yang bersifat penetapan, individual, konkrit, dan final.
19. Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan
jawaban atau saran dan sebagainya.
20. Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari pejabat
sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
21. Surat Pernyataan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari pejabat
sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
22. Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditunjukkan kepada bawahan
yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
23. Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu permohonan
yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang,
24. Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama antara dua
belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum yang
telah disepakati bersama.
25. Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
26. Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas.
27. Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejabat berwenang kepada bawahan berisi
pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu
dalam rangka kedinasan.
28. Surat Undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi undangan
kepada pejabat /pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu
acara kedinasan.
29. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah menjalankan tugas.
30. Surat Panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi panggilan
kepada seorang pegawai untuk menghadap.
31. Nota Dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi komunikasi kedinasan
antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan kepada atasan.
32. Nota pengajuan konsep naskah dinas adalah naskah dinas untuk menyampaikan
konsep naskah dinas kepada atasan.
33. Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi petunjuk
tertulis kepada bawahan.
34. Telaahan Staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan anatara lain berisi
analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara sistematis.
35. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi pemberitahuan
yang bersifat umum.
36. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi informasi dang
pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan.
37. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi keterangan
atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan kedinasan.
38. Surat Pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang berfungsi
sebagai tanda terima.
39. Telegram adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi hal tertentu yang
dikirim melalui telekomonikasi elektronik.
40. Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atau sesuatu hal yang
ditandatangani oleh para pihak.
41. Notulen adalah naskah dinas yang membuat catatan proses sedang atau rapat.
42. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan tertentu.
43. Daftar Hadir adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi keterangan atas
kehadiran sesorang.
44. Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi penghargaan atas
prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang telah diwujudkan.
45. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan sesuatu naskah dinas.
46. Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah sejak ditetapkan
pencabutan tersebut.
47. Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap tidak pernah
dikeluarkan.
48. Dokumen Ekternal adalah buku, peraturan, standar, surat keputusan, kebijakan yang
merupakan acuan/referensi di dalam penyusunan dokumen.
49. Dokumen/arsip aktif adalah dokumen yang frekuensi pemakaian masih tinggi/masih
dipakai didalam kegiatan, dan masih disimpan di unit-unit pelayanan.
50. Dokumen/arsip inaktif adalah dokumen yang frekuensi pemakaian masih
rendah/sudah tidak dipakai didalam kegiatan, untuk dokumen rekam medik apabila
pasien yang sudah mati atau di pindah.
51. Master dokumen yang telah lengkap/telah dinomori, disahkan dan
ditandatangani,namun belum dibubuhi cap.
52. Kelompok dokumen adalah kelompok jenis-jenis dokumen/rekam (contoh kelompok
SOP, KAK).
53. Dokumen Internal Puskesmas adalah dokumen yang dibuat oleh puskesmas terkait
dengan kegiatan puskesmas.
BAB II
BENTUK NASKAH DINAS, PENGGUNAAN DAN KEWENANGAN
ATAS NAMA, UNTUK BELIAU, PELAKSANA TUGAS, PELAKSANA HARIAN
C. PELAKSANAAN TUGAS
1. Pelaksanaan tugas yang disingkat Plt merupakan pejabat sementara pada jabatan
tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan naskah dinas, karena
pejabat definitif belum dilantik.
2. Plt diangkat dengan keputusan Kepala Dinas atau keputusan Bupati dan berlaku paling
lama 1 (satu) tahun.
3. Plt bertanggung jawab atas naskah dinas yang dilakukan.
BAB III
PENYUSUNAN TATA NASKAH
A. PRINSIP
Penyusunan tata naskah memperhatikan prinsip:
1. Kejelasan berarti harus memperhatikan aspek fisik dan materi
2. Ketelitian berarti harus sesuai dengan bentuk, susunan, pengetikan, isi, struktur dan
kaidah bahasa.
3. Tepat dan akurat berarti yang dikemukakan dalam naskah dinas adalah fakta yang
benar.
4. Singkat dan padat, berarti harus menggunakan Bahasa Indonesia yang formal, efektif,
singkat dan lengkap.
5. Logis dan meyakinkan berarti naskah yang disusun harus mengikuti aturan yang
berlaku.
6. Pembakuan naskah sesuai dengan peraturan, berarti naskah yang disusun harus
mengikuti aturan yang berlaku.
B. PROSEDUR
1. Pengetikan
a) Ukuran dan jenis kertas
Kertas yang digunakan adalah sebagai berikut:
a) Kertas yang digunakan untuk tata naskah adalah HVS 70 gram;
b) Menggunakan kertas HVS di atas 70 gram atau jenis lainnya, hanya terbatas
untuk jenis tata naskah yang mempunyai nilai keamanan tertentu dan nilai
kegunaan dalam waktu lama;
c) Penyediaan surat berlambang negara berwarna kuning emas atau logo daerah
berwarna dicetak di atas kertas 70 gram;
d) Ukuran kertas yang digunakan untuk surat-menyurat adalah Folio/F4 (21,59
cm x 33 cm); dan
e) Ukuran kertas yang digunakan untuk makalah, paper dan laporan adalah A4
(210mm x 297mm); dan
f) Ukuran kertas yang digunakan untuk pidato adalah A5 (165mm x 215mm).
2) Naskah Akreditasi
a. Naskah dokumen Akreditasi diketik pada satu halaman tidak boleh
bolak-balik dengan tipe huruf Times New Roman / Arial ukuran 12 (dua
belas).
b. Judul Bab/Dokumen menggunakan Times New Roman / Arial ukuran 14
(empat belas) ditebalkan, huruf KAPITAL.
c. Judul Sub Bab menggunakan Times New Roman / Arial ukuran 12 (dua
belas) ditebalkan.
d. Jenis dokumen menggunakan Times New Roman / Arial ukuran 14
(empat belas) ditebalkan.
Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat pada peralatan
yang digunakan untuk membuat naskah dinas, yaitu:
a.) Penentuan ruang tepi untuk Surat-Menyurat menggunakan kertas HVS F4,
yaitu:
b) Ruang tepi atas: 2 cm dari tepi atas kertas dan dari Kop naskah dinas, 2
spasi di bawah kop.
c) Ruang tepi kiri: 3 cm dari tepi kiri kertas.
d) Ruang tepi kanan: 2 cm dari tepi kanan kertas.
e) Ruang tepi bawah: 2 cm dari tepi bawah kertas.
b.) Penentuan ruang tepi untuk Makalah, Paper Dan Laporan menggunakan
kertas HVS A4, yaitu:
a) Ruang tepi atas: 2 cm dari tepi atas kertas dan dari Kop naskah dinas, 2
spasi di bawah kop.
b) Ruang tepi kiri: 3 cm dari tepi kiri kertas.
c) Ruang tepi kanan: 2 cm dari tepi kanan kertas.
d) Ruang tepi bawah: 2 cm dari tepi bawah kertas.
3. Pembubuhan Paraf
a. Setiap naskah dinas sebelum ditandatangani terlebih dahulu diparaf
b. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum sebelum ditandatangani
terleih dahulu diparaf pada setiap lembar tanda tangan.
c. Paraf sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b dilakukan oleh pejabat
terkait secara horizontal dan vertikal.
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 006
Sekda....
Asisten....
Bagian....
dst
4. Warna Tinta
a. Tinta yang digunakan untuk naskah dinas berwarna hitam.
b. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah dinas berwarna
biru tua.
c. Tinta yang dipergunakan untuk keperluan keamanan naskah dinas berwarna
merah.
2. Penggunaan Logo
a. Logo adalah tanda pengenal atau identitas berupa simbol atau huruf yang
digunakan dalam tata naskah dinas instansi pemerintah sebagai identitas agar
publik lebih mudah mengenalnya.
b.) Penggunaan
Kop naskah dinas perangkat daerah digunakan untuk naskah dinas yang
ditandatangani oleh kepala Dinas, kepala UPTD atau pejabat lain yang ditunjuk
Times New Roman ukuran 20, huruf kapital, dan cetak Tebal.
c.) Alamat, nomor telepon, nomor faksimile, website, email, dan kode pos
menggunakan huruf Arial/ Times New Roman ukuran 12.
2.) Ukuran
Ukuran sampul naskah dinas jabatan dan sampul naskah dinas perangkat
daerah adalah sebagai berikut:
a.) Sampul kantong dengan ukuran panjang 41 cm dan lebar 30 cm.
b.) Sampul folio dengan ukuran panjang 35 cm dan lebar 25 cm.
c.) Sampul setengah folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 18 cm.
d.) Sampul perempat folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 14 cm.
Kepada
Nomor : ……………………….
Yth. Sdr ……………………………..
di-
Stempel
………………………….
Kode Pos
Kepada
Nomor : ………………………. Yth. Sdr ……………………………..
di-
Stempel ………………………….
Kode Pos
ii. Huruf
Huruf-huruf yang digunakan adalah huruf kapital dengan ukuran yang
disesuaikan dengan besarnya cap serta jumlah atau banyaknya huruf yang ada
di dalam cap tersebut.
b. Ralat yang bersifat kekliruan kecil, seperti salah ketik, dilaksanakan oleh
pejabat yang menandatangani naskah dinas.
9. Nomor Halaman
Nomor halaman ditulis dengan menggunakan nomor urut angka dan dicantumkan di
tengah bawah atau kanan bagian bawah, kecuali halaman pertama naskah dinas yang
menggunakan kop naskah dinas tidak perlu mencantumkan nomor halaman.
BAB IV
DOKUMEN PENDUKUNG PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oelah kepala UPTD.
Puskesmas Way Urang yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dialaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan
tersebut, disusun Pedoman/Panduan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang
memberikan kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di UPTD.
Puskesmas Way Urang.
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang :
1.) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan alasan pembuatan keputusan;
2.) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan Huruf Kapital diakhiri dengan
tanda baca titik dua (:), dan diletakkan di bagian kiri;
b. Mengingat :
1.) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang memerintahkan
pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut;
2.) Peraturan Perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi;
3.) Kata “Mengingat” diletakkan dibagian kiri sejajar kata “Menimbang”, Huruf
awal kata “Mengingat” ditulis dengan Huruf Kapital diakhiri dengan tanda
baca titik dua (:);
4.) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu,
diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
3. Diktum :
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital dicetak tebal;
b. Diktum menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan kata
Menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf
kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua(:);
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), huruf awal kata
menetapkan ditulis dengan huruf kapital diakhiri tanda baca (.).
4. Batang Tubuh :
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam Diktum-Diktum, misalnya :
KESATU :
KEDUA :
DST
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya,
5. Kaki :
Kaki Peraturan/Surat Keputusan bagian akhir substansi yang memuat penanda tangan
penerapan Peraturan/Surat Keputusan, Pengundangan Peraturan/Surat Keputusan yang
terdiri dari :
a. Tempat dan tanggal penetapan,
b. Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c. Tanda tangan pejabat, dan
d. Nama pejabat yang menandatangani.
6. Penandatanganan :
Peraturan/Surat Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang ditandatangani oleh
Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang, dituliskan nama dan gelar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan/Surat Keputusan yaitu :
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang hingga adanya
kebutuihan revisi atau pembatalan.
2. Untuk kebijakan berupa Peraturan, pada batang tubuh tidak ditulis sebagai Diktum
tetapi dalam bentuk Bab-Bab dan Pasal-Pasal.
CONTOH FORMAT SK
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPTD. PUSKESMAS WAY URANG
NOMOR: 445 / / IV.03 / 2023
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD. PUSKESMAS WAY URANG
TENTANG .........................................................................................
KESATU : .............................................................................................................
.........................................
KEDUA : .............................................................................................................
.........................................
KETIGA : .............................................................................................................
.........................................
DST : .............................................................................................................
.........................................
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 006
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 006
B. PEDOMAN/PANDUAN
Pedoman/panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-langkah
yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan
kegiatan. Panduan adalah petuntuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
Pedoman/panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi sistematika buku pedoman/panduan sesuai
kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu :
1. Setiap pedoman/panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau keputusan Kepala
UPTD. Puskesmas Way Urang untuk pemberlakuan pedoman/panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang.
3. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun
sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan pedoman/panduan untuk suatu
kegiatan/pelayanan tertentu, maka UPTD. Puskesmas Way Urang dalam membuat
pedoman/panduan wajib mengacu pada pedoman/panduan yag diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan.
Berikut ini format baru sistematika pedoman/panduan yang lazim digunakan sebagai
berikut:
a) Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata Pengantar
BAB I. Pendahuluan
BAB II. Gambaran Umum UPT. Puskesmas Way Urang
BAB III. Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan UPT. Puskesmas
BAB IV. Struktur Organisasi UPT. Puskesmas Way Urang
BAB V. Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI. Uraian Jabatan
BABVII. Tata Hubungan Kerja
BAB VIII. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX. Kegiatan Orientasi
BAB X. Pertemuan/Rapat
Kata Pengantar
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II. STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III. STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV. TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V. LOGISTIK
BAB VI. KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII. KESELAMATAN KERJA
BAB VIII. PENGENDALIAN MUTU
BAB IX. PENUTUP
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan Acuan
E. Istilah dan Definisi
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII.Penutup
Lampiran (jika ada)
Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas tujuan umum yang merupakan
tujuan secara garis besar dari keseluruhan program/kegiatan, dan tujuan khusus yang
merupakan tujuan dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan.
Dalam kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar
tujuan tercapai, dengan penjadualan yang jelas, dan evaluasi serta pelaporan.
VI. SASARAN
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai
tujuan-tujuan upaya/kegiatan. Sasaran program/kegiatan menunjukkan hasil antara
yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Spesific
Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan
kesalahan interpretasi/ Tidak multi tafsir dan menjawab masalah.
2) Measurable
Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif,
yaitu dua atau lebih mengukur indikator kinerja mempunyai kesimpulan yang
sama.
3) Achievable
Dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, penting, dan harus berguna
untuk menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan
dampak serta proses.
4) Relevan/Realisti
Indikator kinerja harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku
dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga apabila dari
evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penympangan jadwal, maka dapat
segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu program/kegiatan secara
keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan setiap
kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa
yang melakukan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan laporan harus
disrahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan.
Karena beraneka ragamnya istilah tentang prosedur dan untuk menghindari salah
tafsir serta dalam rangka menyeragamkan istilah maka dalam pedoman penyusunan
dokumen ini digunakan istilah “Standar Operasional Prosedur (SOP)”
sebagaimana yang tercantum dalam Permenpan Nomor 35 Tahun 2012. Prosedur
yang dimaksud dalam istilah “Standar Operasional Prosedur (SOP)” bersifat
institusi maupun perorangan sebagai profesi sehingga dianggap lebih tepat karena
prosedur yang dimaksud dalam pedoman penyusunan dokumen akreditasi FKTP ini
adalah prosedur yang bersifat institusi maupun perorangan sebagai profesi,
sementara istilah “Standar Prosedur Operasioanal (SPO)” yang dipergunakan
dalam Undang-Undang Praktik Kedokteran maupun dalam Undang-Undang
Kesehatan lebih bersifat perorangan sebagai profesi.
7. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
b. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
c. Memastikan staf UPTD. Puskesmas Way Urang memahami bagaimana
melaksanakan pekerjaannya.
Contoh:
SOP pemberian informasi, SOP pemasangan infus, SOP pemindahan pasien, dari
tempat tidur ke kereta dorong.
8. Format SOP
a. Jika sudah terdapat format baku SOP berdasarkan Peraturan Daerah (Perda)
masing-masing, maka format SOP dapat disesuaikan dengan Perda tersebut.
b. Jika belum terdapat Format Baku SOP berdasarkan Perda, maka SOP dapat dibuat
mengacu Permenpan No. 35 Tahun 2012 atau pada contoh format SOP yang ada
dalam Buku Pedoman Penyusunan Dokumen ini.
c. Prinsipnya adalah Format SOP yang digunakan dalam satu institusi harus
“SERAGAM”.
d. Contoh yang dapat digunakan di luar format SOP Permenpan terlampir dalam
Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP ini.
e. Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi
tambahan materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang memeriksa
SOP. Untuk SOP tindakan agar memudahkan di dalam melihat langkah-
langkanya dengan bagan alir, persiapan alat dan bahan dan lain-lain, namun tidak
boleh mengurangi item-item yang ada di SOP.
JUDUL
Ditetapkan Oleh:
Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang,
SOP
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 006
Catatan : Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan
seterusnya SOP dibuat tanpa menyertakan kop/heading.
2. Komponen SOP
a) Pengertian
b) Tujuan
c) Kebijakan
d) Referensi
e) Alat dan Bahan
f) Prosedur/Langkah-langkah
g) Diagram Alir (Jika Diperlukan)
h) Hal-hal yang perlu diperhatikan
i) Unit terkait
j) Dokumen terkait
k) Rekaman historis
Keterangan :
Penulisan SOP yang harus tetap di dalam tabel/kotak adalah: nama Dinas/Puskesmas
dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan Kepala
Puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/langkah-langkah,
dan unit terkait boleh tidak diberi tabel/kotak.
b) Kotak/ Heading
Diisi sebagai berikut:
a. Heading dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada halaman pertama
dan seterusnya kotak heading harus lengkap.
b. Kotak UPTD. Puskesmas Way Urang diberi nama Puskesmas dan Logo
Pemerintah Daerah, atau logo dan nama Klinik Pratama dan Dokter/Dokter
Gigi Praktik Mandiri.
c. Kotak Judul diberi Judul/Nama SOP sesuai proses kerjanya.
d. No. Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomoran yang berlaku di
UPTD. Puskesmas Way Urang, dibuat sistematis agar ada keseragaman.
e. No. Revisi : diisi dengan status revisi.
Contoh : Dokumen baru diberi tanda strip ( - ), dokumen revisi pertama diberi
nomor 1, revisi kedua diberi nomor 2 dan seterusnya.
f. Halaman : diisi dengan jumlah halaman untuk SOP tersebut.
Misalnya, jumlah halaman : 3.
g. Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
h. Ditetapkan Kepala Fktp : diberi tandatangan Kepala UPTD. Puskesmas Way
Urang dan Nama jelasnya.
c) Isi SOP
Isi dari SOP setidaknya adalah sebagai berikut :
a. Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b. Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk ......”
c. Kebijakan: berisi kebijakan Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang yang menjadi
dasar dibuatnya SOP tersebut dicantumkan kebijakan yang mendasari SOP
tersebut, kemudian diiikuti dengan peraturan keputusan dari kebijakan terkait,
misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan : Keputusan
Kepala Puskesmas No. 005/2014 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
d. Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka.
e. Alat dan Bahan: berisi alat dan bahan yang digunakan untuk mempermudah
pekerjaan.
f. Langkah-langkah prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
g. Hal-hal yang perlu diperhatikan: berisi segala sesuatu yang harus diperhatikan
yang mungkin terjadi yang dapat mengganggu atau memperlancar kegiatan.
h. Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut.
i. Dokumen terkait: berisi tulisan yang berisi informasi tentang hal-hal yang terkait
dengan SOP tersebut.
j. Rekaman historis: berisi tentang catatan bagian-bagian SOP yang mengalami
perubahan.
k. Diagram alir /bagan alir ( Flow / Chart )
Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam
langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk
memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara
garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram
alir mikro.
1.) Diagram Alir Makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari
proses yang ingin kita tingkatkan , hanya mengenal satu simbol, yaitu
simbol balok:
Akhir Kegiatan:
Simbol Keputusan:
YA
?
Tidak
Penghubung:
Dokumen:
Arsip:
3. Didalam SOP harus dikenali dengan jelas siapa melakukan apa, dimana, kapan,
dan mengapa.
4. SOP jangan menggunakan kaliamat majemuk,. Subjek, predikat dan objek SOP
harus jelas.
5. SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana dengan
bahasa yang dikenal pemakai.
6. SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP pelayanan pasien
maka harus memperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan
pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu kepada standar profesi, standar
pelayanan, mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Kesehatan, dan memperhtaikan aspek keselamatan pasien.
e) Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
1.) Evaluasi Penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan menilai
tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk evaluasi ini
dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list:
a.) Daftar Tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check mark).
b.) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
c.) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
d.) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan
dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
e.) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah-langkah menyusun daftar tilik dengan melakukan identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya.
Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut
Buat daftar kerja yang harus dilakukan
Susun urutan kerja yang harus dilakukan
Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu
Lakukan uji coba
Kata Pengantar
BAB I. PENDAHULUAN
Rencana lima tahunan tersebut harus sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi
Puskesmas berdasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Dalam menyusun rencana lima tahunan, Kepala Puskesmas bersama seluruh jajaran
karyawan yang bertugas di Puskesmas melakukan analisis situasi yang meliputi analisis
pencapaian kerja, mencarai faktor-faktor yang menjadi pendorong maupun penghambat
kinerja, sehingga dapat menyusun program kerja lima tahunan yang dijabatkan dalam
kegiatan dan rencana anggaran.
1. Sistematika Rencana kinerja Lima Tahunan Puskesmas
Sistematika Rencana kinerja Lima Tahunan Puskesmas dapat disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan Penyusunan Rencana Lima Tahunan
BAB II. KENDALA DAN MASALAH
A. Identifikasi Keadaan dan Masalah
1. Tim mempelajari kebijakan, RPJMN, rencana strategis Kementerian
Kesehatan, Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kabupaten/Kota,
Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, target kinerja lima
tahunan yang harus dicapai oleh Puskesmas
2. Tim mengumpulkan data :
a. Data umum
b. Data wilayah
c. Data penduduk sasaran
d. Data cakupan
e. Data sumber daya
3. Tim melakukan analisis data
4. Alternatif pemecahan masalah
A) Penyusunan Rencana
1) Penetapan tujuan dan sasaran
2) Penyusunan rencana
a) Penetapan strategi pelaksanaan
b) Penepan kegiatan
c) Pengorganisasian
d) Perhitungan sumber daya yang diperlukan
B) Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan Of Action)
1) Penjadwalan
2) Pengalokasian sumber daya
3) Pelaksanaan kegiatan
4) penggerak pelaksanaan
C) Penyusunan pelengkapan dokumen
BAB III. INDIKATOR DAN STANDAR KINERJA UNTUK TIAP UPAYA
DAN JENIS PELAYANAN
Puskesmas menetapkan indikator kinerja capaian tiap upaya/program dan
jenis pelayanan.
BAB IV. ANALISIS KINERJA
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya Puskesmas
B. Analisis Kinerja: menganalisis faktor pendukung dan penghambat
pencapaian kinerja
BAB V. RENCANA PENCAPAIAN KINERJA LIMA TAHUNAN
A. Program Kerja dan kegiatan : berisi program-program kerja yang akan
dilakukan yang meliputi antara lain :
1. Program Kerja Pengembangan SDM, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya : pelatihan, pengusulan penambahan
SDM, seminar, workshop, dan sebagainya.
2. Program Kerja Pengembangan Sarana, yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan, misalnya : pemeliharaan sarana, pengadaan alat-
alat kesehatan, dsb.
3. Program Kerja Pengembangan Manajemen, dan seterusnya.
4. Program Kerja Pengembangan UKM dan UKP dan seterusnya.
B. Rencana Anggaran : yang merupakan rencana biaya untuk tiap-tiap
program kerja dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara garis
besar.
BAB VI. PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
LAMPIRAN
Keterangan:
1. Kolom (1) Nomor: diisi dengan nomor urut.
2. Kolom (2) Pelayanan/upaya Puskesmas: disi dengan Pelayanan Klinis (Upaya
Kesehatan Perseorangan), dan Upaya Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan di
Puskesmas tersebut, misalnya Upaya KIA, Upaya KB, dan seterusnya.
3. Kolom (3). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap Upaya Kesehatan.
4. Kolom (4). Indikator Kinerja diisi dengan indikator pencapaian upaya kesehatan.
Indikator kinerja ditentukan berdasarkan masalah prioritas jkesehatan di wilayah
kerja Puskesmas, dimana pencapaiannya dapat didukung oleh beberapa upaya
yang dilaksanakan Puskesmas, sehingga tidak setiap upaya harus mempunyai
indikator sendiri, mengingat prinsip integrasi program dalam pendekatan siklus
kehidupan.
5. Kolom (5). Cara Perhitungan diisi dengan cara perhitungan masing-masing target
indikator kinerja yang telah ditetapkan.
6. Kolom (6). Target diisi dengan target pencapaian setiap indikator kinerja yang
telah ditetapkan.
7. Kolom (7). Rincian Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-
masing upaya yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai terget yang telah
ditetapkan. Rincian kegiatan akan menjadi bahan dalam penyusunan Rencana
Tahunan Puskesmas.
8. Kolom (8). Kebutuhan Anggaran diisi dengan perkiraan anggaran yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan.
5. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas dalam
menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan dalam rencana
tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian Kegiatan.
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. ANALISIS SITUASI
1.1 Analisis Data Umum
1.2 Analisis Data Khusus
1.2.1 Angka Kematian
1.2.2 Kunjungan Kesakitan
1.2.3 Pola Penyakit
1.2.4 Kejadian Luar Biasa
1.2.5 Program pelayanan kesehatan (SPM dan Kebijakan)
Sumber Daya
Penanggung
Pelaksanaan
Pembiayaan
Mitra Kerja
Kebutuhan
Kebutuhan
Kesehatan
Anggaran
Indikator
Kegiatan
Sumber
Sasaran
Kinerja
Tujuan
Waktu
Upaya
Jawab
No
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
3. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKP, pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium yang
dilaksanakan di Puskesmas.
4. Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing
upaya yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah
ditetapkan.
5. Kolom (4). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
6. Kolom (5). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan
dicakup dalam kegiatan.
7. Kolom (6). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan factor koreksi kondisi
geografis, jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian
terdahulu.
8. Kolom (7). Penanggung jawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
9. Kolom (8). Kebutuhan sumber daya diisi sumber daya yang dibutuhkan untuk
dapat melaksanakan kegiatan, diluar pembiayaan (Man, Method, Material,
Machine).
10. Kolom (9). Mitra kerja diisi unit lintas sektor yang harus terlibat untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan.
11. Kolom (10). Waktu Pelaksanaan diisi periode pelaksanaan kegiatan dalam satu
tahun.
12. Kolom (11). Kebutuhan anggaran diisi dengan perkiraan anggaran yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang telah dirumuskan.
13. Kolom (12). Indikator Kinerja diisi dengan indikator kinerja yang didukung oleh
pelaksanaan kegiatan tersebut.
14. Kolom (13) Sumber Pembiayaan dapat berasal dari pemerintah, swasta,JKN,
masyarakat atau sumber pendanaan lain yang sah.
Target Sasaran
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Kesehatan
Kegiatan
Kegiatan
Volume
Sasaran
Rincian
Tujuan
Jadwal
Lokasi
Upaya
Biaya
No
PJ
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Keterangan:
1. Matriks tersebut diatas merupakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas. Target
Indikator kegiatan pada contoh formulir diatas selanjutnya dapat ditambah
berdasarkan dengan masalah prioritas kesehatan diwilayah kerja Puskesmas sesuai
RUK Puskesmas yang telah disetujui.
2. Matriks tersebut dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kebijakan daerah,
dengan tidak mengurangi variabel kolom yang ada.
3. Kolom (2). Upaya Kesehatan diisi dengan UKM, UKP, pelayanan kefarmasian,
keperawatan kesehatan masyarakat, dan pelayanan laboratorium yang dilaksanakan
di Puskesmas.
4. Kolom (3). Kegiatan diisi dengan penjabaran kegiatan dari masing-masing upaya
yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan.
5. Kolom (4). Tujuan diisi dengan tujuan dari setiap kegiatan yang dilaksanakan.
6. Kolom (5). Sasaran adalah jumlah populasi atau area di wilayah kerja yang akan
dicakup dalam kegiatan.
7. Kolom (6). Target sasaran adalah jumlah dari sasaran/area yang akan diberikan
pelayanan oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan factor koreksi kondisi geografis,
jumlah sumber daya, target indikator kinerja, dan pencapaian terdahulu.
8. Kolom (7). Penanggungjawab diisi Penanggungjawab kegiatan di Puskesmas.
9. Kolom (8). Volume kegiatan diisi jumlah pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu
1 (satu) tahun.
10. Kolom (9). Jadwal diisi dengan waktu pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu 1
(satu) tahun.
11. Kolom (10). Rincian Pelaksanaan diisi rincian kegiatan dalam 1 (satu) tahun yang
disesuaikan dengan jadwal kegiatan.
12. Kolom (11). Lokasi Pelaksanaan diisi lokasi pelaksanaan kegiatan.
13. Kolom (12). Biaya diisi anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
yang telah dirumuskan.
KATA PENGANTAR
LEMBAR PERSETUJUAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR LAMPIRAN TABEL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ANALISIS SITUASI
2.1 Analisis Data Umum
2.2 Analisis Data Khusus
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
Hasil Cakupan Kegiatan Program
BAB IV ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
1.1 Identifikasi Masalah
1.2 Urutan Prioritas Masalah
1.3 Merumuskan Masalah
1.4 Akar Penyebab Masalah (Input, Proses, dan Lingkungan)
1.5 Pemecahan Masalah
Cakupan
Target
Upaya Satua Pencaaia Sub
No Kegiatan Sasara Variabe
Kesehatan n n Variabe
n l
l
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
UKM ESENSIAL
1 KIA dan KB Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan Ibu X
. bersalin
2 Promkes Penyuluhan PHBS pada :
. 2. Keuarga X
3. Sekolah X
4. Tempat-tempat Umum X
5. Fasilitas kesehatan X
UKM PENGEMBANGAN
1 Kestrad Pembinaan TOGA di keluarga X
.
UKP
1 Rawat Jalan Kunjungan Rawat Jalan X
. 1. Rawat jalan umum X
2. Rawat Jalan gigi mulut X
PELAYANAN KEFARMASIAN
1 Dst
.
PELAYANAN LABORATORIUM
1 Dst
.
Skala Nilai
No Jenis Variabel
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10 Hasil
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
A. MANAJEMEN UMUM PUSKESMAS
1 Mempunyai Rencana Tidak Punya Punya
Lima Tahunan
2 Ada RUK, disusun Tidak Ya, beberapa Ya, sebagian Ya, seluruhnya
berdasarkan Rencana menyusun ada analisa dan ada analisa dan ada analisa dan
Lima Tahunan, dan perumusan perumusan perumusan
melalui analisis
situasi dan
perumusan masalah
3 Menyusun RPK Tidak Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci
secara terinci dan menyusun sebagian kecil sebagian besar semuanya
lengkap
4 Melaksanakan Mini Tidak < 5 kali/tahun 5-8 kali/tahun 9-12 kali/tahun
Lokakarya bulanan melaksanakan
5 Melaksanakan Mini Tidak < 2 kali/tahun 2-3 kali/tahun 4 kali/tahun
Lokakarya melaksanakan
tribulanan
6 Membuat penilaian Tidak membuat Membuat tetapi Membuat dan Membuat,
kinerja di tahun tidak mengirimkan, mengirimkan,
sebelumnya, mengirimkan tetapi tidak dan mendapat
mengirimkan ke mendapat feedback
dinas kesehatan kab, feedback
dan mendapatkan
feedback
BAB V
PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN
Prosedur pengendalian dokumen di UPTD. Puskesmas Way Urang harus ditetapkan oleh
Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di UPTD.
Puskesmas Way Urang. Tujuan pengendalian Dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan
dokumen, proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen.
B. PENYUSUNAN DOKUMEN
Kepala Sub. Bag. Tata Usaha Puskesmas sebagai Penanggung jawab Admen di UPTD.
Puskesmas Way Urang, dan Penanggung jawab UKM dan UKP bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta penyusunan dokumen.
C. PENGESAHAN DOKUMEN
Dokumen disahkan oleh Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang.
D. SOSIALISASI DOKUMEN
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi
dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk melaksanakan SOP tersebut
perlu dilakukan pelatihan.
disetiap unit kerja, sehingga unit kerja dapat mengetahui batas kewenangan
dalam membuka dokumen.
5.) Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti serta
mengisi format usulan penambahan/penarikan dokumen.
6.) Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan membubuhkan
stempel “KADALUWARSA” dan kemudian menyimpan dokumen tersebut selama 2
tahun.
7.) Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
G. PENATAAN DOKUMEN
Untuk memudahkan di dalam pencarian Dokumen Akreditasi UPTD. Puskesmas Way
Urang dikelompokkan masing-masing bab/kelompok pelayanan/UKM dengan diurutkan
setiap urutan kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.
H. REVISI/PERUBAHAN DOKUMEN
1. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai pejabat yang
berwenang.
2. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan.
3. Isi revisi atau perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan Dokumen.
4. Tanggal terbit pada sudut kanan atas cover merupakan tanggal terbit dokumen terkini
(untuk dokumen selain kebijakan dan SOP).
I. REKAM IMPLEMENTASI
1. Rekam Implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti objektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan UPTD. Puskesmas Way Urang
dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendalikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk
mendefinisikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan,
perlindungan, pengambilan, lama simpan dan pemusnahan. Catatan/rekam
implementasi harus dapat terbaca, segera dapat teridentifikasi dan dapat diakses
kembali.
KOP
UPTD. PUSKESMAS WAY URANG
CONTOH
PERATURAN/SURAT KEPUTUSAN (SK)
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPTD. PUSKESMAS WAY URANG
NOMOR: 445 / / IV.03 / 2023
TENTANG
MEMUTUSKAN
KEDUA : .............................................................................................................
KETIGA : .............................................................................................................
DST : .............................................................................................................
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 006
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 006
CONTOH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
JUDUL
Ditetapkan Oleh:
Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang,
SOP
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 006
1. Pengertian ....................................................................... .
6. Prosedur/ 1. ..............................;
Langkah-langkah
2. ...................................;
3. ..................................................;
4. ....................................................... .
CONTOH
FORMAT SURAT BIASA
Yth. ………………………….
……………………………….
di-
……………
……………………………………………………………………………………….…………
………………………………………………………………..…………………………………
…..…………………………………………………….…………......………
…………………………………………………………………………………………………
…………………….………………………………………….........................
…………………………………………………………………………………………………
…………………….………………………………………….........................
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 006
CONTOH
FORMAT SURAT KETERANGAN
SURAT KETERANGAN
NOMOR: 445 / / IV.03 / VII / 2023
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH
FORMAT SURAT SURAT PERNYATAAN
SURAT PERNYATAAN
Demikian Surat Pernyataan ini ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH
FORMAT SURAT SURAT PERINTAH TUGAS
(SPT)
>> Untuk penugasan 1 atau 2 orang <<
MEMERINTAHKAN:
Kepada : 1. Nama :
NIP :
Pangkat / Gol :
Jabatan :
Demikian Surat Perintah Tugas ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan baik.
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH
FORMAT SURAT SURAT PERINTAH TUGAS
(SPT)
>> Untuk penugasan lebih dari 2 orang <<
MEMERINTAHKAN:
PANGKAT/
NO NAMA/NIP JABATAN
GOLONGAN
1.
2.
3.
Demikian Surat Perintah Tugas ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan baik.
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH
FORMAT SURAT
PERINTAH PERJALANAN DINAS (SPPD)
1. Pejabat berwenang yang memberikan perintah Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang
a. Jabatan
b. Gaji Pokok
6. a. Tempat Berangkat
b. Tempat Tujuan
b. Tanggal Berangkat
c. Tanggal Kembali
8. Pengikut
Nama/NIP Gol Jabatan Keterangan
b. Mata Anggaran
10 Keterangan
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
V. Tiba kembali di : UPTD. Puskesmas Way Urang Telah diperiksa dengan keterangan bahwa
Pada Tanggal : Perjalanan Dinas tersebut diatas benar dilakukan
atas perhatiannya bukan semata-mata untuk
kepentingan jabatan dalam waktu sesingkat-
singkatnya
Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang, Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang,
VI. Perhatian
Pejabat yang berwenang menerbitkan SPPD Pegawai yang melakukan Perjalanan Dinas, Para Pejabat yang
mengesahkan tanggal berangkat / tiba serta Bendaharawan bertangung jawab berdasarkan Peraturan Keuangan,
Menteri Keuangan, Negera menderita rugi akibat kesalahan, kalalaian dari keadaannya (angka 8, lampiran surat
edaran Menteri Kauangan Negara.
CONTOH
FORMAT SURAT IZIN
SURAT IZIN
NOMOR: …………………………
Dasar : a. ……………………………………………………………………………
…………………………………..
b. ……………………………………………………………………………
…………………………………..
Nama : ………………………………………………
Jabatan : ………………………………………………
Alamat : ………………………………………………
Untuk : ………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH
FORMAT SURAT PERJANJIAN
SURAT PERJANJIAN
NOMOR: ………………………………………..
TENTANG
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
1. …………………………………..…………………………………………………………….
………………………………. PIHAK KESATU
2. ……………………………………………………………………………………………….
……………………………….. PIHAK KEDUA
Pasal …….
…………………………………………………………………………………………………
…..………………………………………………………………………………………………
……………………………………. (isi perjanjian)
Pasal……
………………………………………………………………………………………….………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………….
Penutup
Surat perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak, pada hari dan tanggal tersebut
diatas.
-------------------------------------- ---------------------------------
Saksi-saksi
1. …………………………. (tandatangan)
2. …………………………. (tandatangan)
dst ……………………..
CONTOH
FORMAT SURAT KUASA
SURAT KUASA
NOMOR: ……………………….…
MEMBERI KUASA
Kepada :
a. Nama : ……………………………..
b. Jabatan : ……………………………..
c. NIP : .…………………………….
Untuk :
………………………………………………………………….…………..……………………
…………………………………………………………………
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
------------------------------------- -----------------------------------
CONTOH FORMAT
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN
TUGAS
Demikian surat keterangan melaksanakan tugas ini saya buat dengan sesungguhnya dengan
mengingat sumpah jabatan/pegawai negeri sipil dan apabila dikemudian hari isi surat ini
ternyata tidak benar yang berakibat kerugian bagi Negara, maka saya bersedia menanggung
kerugian tersebut.
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH FORMAT
SURAT PANGGILAN
Menghadap
Kepada : ……………………………………
Alamat : ……………………………………
Untuk : ……………………………………
……………………........................
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH FORMAT
NOTA DINAS
NOTA DINAS
...........................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
........................................................................
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH FORMAT
NOTA PENGAJUAN KONSEP NASKAH DINAS
Kepada
di –
…………………
KHILMIAH, S.K.M
Tindak Lanjut Staf
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH FORMAT
LEMBAR DISPOSISI
CONTOH FORMAT
TELAAHAN STAF
TELAAHAN STAF
Dari : ...................................................................................................
Tanggal : ...................................................................................................
Nomor : ...................................................................................................
Sifat : ...................................................................................................
Lampiran : ...................................................................................................
Hal : ...................................................................................................
...................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
...............................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
.....................
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH FORMAT
PENGUMUMAN
PENGUMUMAN
NOMOR : …………………..
TENTANG
……………………………………………….
……………………………………………….
…..………………………………………………………...........…………………......................
………………………..…………………………………………...........…………………..........
……………………………………………….
……..…………………………………………………………………...........……........……..…
……………………………………………………………………………….…………..............
.........………………………………………….
………………………………..………………………………………...........…….......………...
………………………………………………………………………………….………………..
……………………………………….................
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH FORMAT
LAPORAN
LAPORAN
TENTANG
………………………………………...
I. Pendahuluan.
A. Umum/latar belakang
B. Landasan Hukum
C. Maksud dan Tujuan
V. Penutup
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH FORMAT
REKOMENDASI
REKOMENDASI ………………..........
NOMOR: …………………..
..………………………………………………………………...........…………….……………
…………………………………………………………………………….……………………
……………………………………….
a. ……………………………………………………………………………………..………
………………………………………………..
b. ……………………………………………………………………………………..………
………………………………………………..
……………………..………………………………………………..........……….……………
…………………………………………………………………………………….……………
……………………………………….
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH FORMAT
SURAT PENGANTAR
Kepada Yth.
……………………
……………………
Cq. Bag. ……………………
Di-
……………………
SURAT PENGANTAR
NOMOR : 445 / / IV.03 / VII / 2023
PENERIMA; PENGIRIM;
Nama Jabatan, Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang,
KHILMIAH, S.K.M
(.........................................................) NIP. 19690904 199003 2 0061
NIP. ......................................................
CONTOH FORMAT
BERITA ACARA
BERITA ACARA
NOMOR : ……………..………….
……………………………………………………………………..…………...............……..…
………………………………………………………………...………….….…......……………
……………………………
Berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya dalam rangkap .….… untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Mengetahui/Mengesahkan;
NAMA PEJABAT
NIP.
CONTOH FORMAT
MEMO
MEMO
Dari : …………………………………………………………………...................
Kepada : ………………………………………………………………...........…........
ISI : ……………...…………………………………….........…………….
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………..........……………..
……………………………………………………………..........……………..
……………………………………….
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH FORMAT
NOTULEN
NOTULEN
Rapat : …………………………………………………..…….
Hari/Tanggal : …………………………………………………..…….
Waktu rapat : ………………………………………………….……..
Acara : 1. …………………………………………….……....
2. dan seterusnya.
3. Penutup.
Pimpinan Rapat
Ketua : ………………………………………………………..
Sekretaris : ………………………………………………………..
Pencatat : ………………………………………………………..
PIMPINAN RAPAT
Kepala UPTD. Puskesmas Way Urang,
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH FORMAT
DAFTAR HADIR
Hari : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….
Waktu : ………………………………………………….
Tempat : ………………………………………………….
Acara : ………………………………………………….
JABATAN/ TANDA
NO NAMA KET
PANGKAT TANGAN
1.
2.
3.
dst
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061
CONTOH FORMAT
SERTIFIKAT
SERTIFIKAT
Diberikan kepada:
Nama : …………………………………
NIP : …………………………………
Instansi : …………………………………
KHILMIAH, S.K.M
NIP. 19690904 199003 2 0061